Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPEMIMPINAN

TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN Ir.SOEKARNO

DI SUSUN OLEH :
NAMA : FIRDHA PRIMANIA
SEMESTER : 4 (empat)
NIM : 1601.1542

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


“ BAYUANGGA “ PROBOLINGGO
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya boleh membuat dan
menyelesaikan makalah ini dengan baik , ini semua karna tuntunan dan
pernyertaan Tuhan . Saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat lebih memahami,
mengerti dan menambah ilmu pengetahuan tentang Gaya Kepemimpinan
Ir,Soekarno, yang Kami sajikan dari berbagai sumber baik itu dari sumber
internet , buku , dan pemikiran saya sendiri.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca ataupun pendengar .
Mudah-mudahan dapat memberikan atau menambah wawasan yang lebih luas
lagi. Meskipun makalah ini mempunyai kekurangan dan kelebihan, sebelumnya
saya minta maaf dan saya memohon kritik dan saran dari para pembaca ataupun
pendengarnya. Terima Kasih

iii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER …….…….. ....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............... .................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1


A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan ..................................................................................... 2
B. Tipe atau Gaya Pemerintahan .................................................................................... 2
C. Fase Kepemimpinan Soekarno .................................................................................. 3
D. Model dan Gaya Kepemimpinan Soekarno ............................................................... 4
E. Tugas dari Pemimpin Pemerintah .............................................................................. 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................................... 7
B. Saran .......................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSAKA........................................................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di setiap komunitas selalu ada pemimpinnya. Peran pemimpin beraneka ragam, di
antaranya adalah sebagai penggerak, motivator, inspirator, penunjuk arah, menyatukan,
pelindung, pengayom, penolong, pembagi kasih sayang, mencukupi serta mensejahterakan,
dan lain-lain. Tugas pemimpin, dengan demikian memang banyak dan berat. Semua peran itu
akan dipertanggung-jawabkan, baik di hadapan manusia yang dipimpinnya maupun di
hadapan Tuhan kelak.
Sebagai penggerak dan motivator, maka pemimpin harus menjadikan semua orang
yang dipimpinnya hidup. Jiwa, pikiran, dan semangat dari semua orang yang dipimpin
menjadi hidup dan berkembang. Untuk menggerakkan bagi semua yang dipimpinnya,
seorang pemimpin membutuhkan tipe atau gaya yang dimiliki pemimpin untuk memimpin
semua orang.
Ir. Soekarno adalah bapak proklamator, seorang orator ulung yang bisa
membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Beliau memiliki gaya
kepemimpinan yang sangat popularistik dan bertempramen meledak-ledak. Gaya
kepemimpinan yang diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideology
yang mendasari Negara atau partai, sehingga konsisten dan sangat fanatic, cocok diterapkan
pada era tersebut.
Pada makalah ini akan dibahas tentang kepemimpinan dan gaya kepemimpinan Ir. Soekarno

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kepemimpinan ?
2. Bagaimana Tipe atau Gaya kepemimpinan pemerintahan ?
3. Bagaimana fase kepemimpinan soekarno ?
4. Bagaimana model dan gaya kepemimpinan soekarno ?
5. Apakah tugas dari pemimpin pemerintahan ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan
Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai
dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga
kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya.
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang
kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam
mencapai tujuan.
Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal
untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab,
supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi
manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong,
menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan
Pancasila adalah :
- Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya
menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
- Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa
dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
- Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya
berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab

B. Tipe atau Gaya Kepemimpinan pemerintahan


1. Tipe atau Gaya Kepemimpinan Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan
yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat
memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar.
Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak
pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa
orang tersebut dikagumi.
2. Tipe atau Gaya Kepemimpinan Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator
dari berbagai unsur dan komponen organisasi. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus
disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan
yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan. Melihat kecenderungan adanya
pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya. Memperlakukan manusia dengan cara yang
manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia Seorang pemimpin demokratik disegani
bukannya ditakuti.
Setelah memahami tipe-tipe kepemiminan diatas pembaca diajak untuk memahami teori-teori
kepemimpinan yang sangat besar manfaatnya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam
suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas
organisasi secara keseluruhan.
2
3. . Tipe atau Gaya Kepemimpinan otoriter
Kepemimpinan otoriter merupakan gaya kepemimpinan yang paling tua dikenal manusia. Oleh
karena itu gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok
kecil orang yang di antara mereka tetap ada seorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak
sebagai penguasa tunggal.Orang-orang yang dipimpin yang jumlahnya lebih banyak, merupakan
pihak yang dikuasai, yang disebut bawahan atau anak buah.Kedudukan bawahan semata-mata
sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan kehendak pimpinan.Pemimpin memandang
dirinya lebih, dalam segala hal dibandingkan dengan bawahannya.Kemampuan bawahan selalu
dipandang rendah, sehingga dianggap tidak mampu berbuat sesuatu tanpa perintah.Perintah
pemimpin sebagai atasan tidak boleh dibantah, karena dipandang sebagai satu-satunya yang paling
benar.Pemimpin sebagai penguasa merupakan penentu nasib bawahannya. Oleh karena itu tidak ada
pilihan lain, selain harus tunduk dan patuh di bawah kekuasaan sang pemimpin. Kekuasaan
pimpinan digunakan untuk menekan bawahan, dengan mempergunakan sanksi atau hukuman
sebagai alat utama.Pemimpin menilai kesuksesannya dari segi timbulnya rasa takut dan kepatuhan
yang bersifat kaku.

C. Fase Kepemimpinan Soekarno

Soekarno memulai karirnya sebagai pemimpin organisasi pada usia 26 tahun,tepatnya 14 Juli
1927. Pada saat itu beliau memimpin sebuah partai politik yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI)
yang mempunyai arah perjuangan kemerdekaan bagi Indonesia. Hal ini mengakibatkan para
pimpinan PNI termasuk Soekarno ditangkap dan diadili oleh pemerintahan kolonial Belanda. Tetapi
pada saat didalam proses pengadilan Soekarno malah menyampaikan pandangan politiknya
mengenai gugatannya terhadap pemerintahan yang terkenal dengan Indonesia menggugat.
Sikap Soekarno sebagai pemimpin bangsa pada saat itu sangat menekankan pentingnya
persatuan dalam nasionalisme, kemandirian sebagai sebuah bangsa dan anti penjajahan. Hal ini
tercermin didalam pidato-pidato beliau dalam menggelorakan semangat revolusi secara besar-
besaran untuk lepas dari belenggu imperialisme. Akhirnya Soekarno berhasil menggelorakan
semangat revolusi dan mengajak berdiri diatas kaki sendiri bagi bangsanya, walaupun belum
sempat berhasil membawa rakyatnya dalam kehidupan yang sejahtera. Konsep “berdiri di atas kaki
sendiri” memang belum sampai ketujuan tetapi setidaknya berhasil memberikan kebanggan pada
eksistemsi bangsa. Daripada berdiri diatas hutang luar negeri yang terbukti menghadirkan
ketergantungan dan ketidakberdayaan (neokolonisme). Sikap tersebut mengakibatkan Belanda
membubarkan organisasi PNI sehingga Soekarno dan teman seperjuangannya bergabung dengan
Partindo pada bulan Juni tahun1930. Setelah melalui perjuangan yang panjang bahkan beliau
pernah dipenjara kembali oleh Belanda namun tidak menyrutkan langkah perjuangannya. Pada
akhirnya, pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno bersama Muhammad Hatta berhasil
memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia menandai berdirinya negara yang berdaulat.
Sebelumnya, ia juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi)
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan ia berusaha
menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika
(KAA) di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok. Setelah
pemerintahan berjalan di tangan bangsa Indonesia, Soekarno memimpin pemerintahan dan
mengalami berbagai fase dalam pemerintahannya.

3
D. Gaya Kepemimpinan Ir. Soekarno
Berbicara tentang proklamasi kemerdekaan, maka secara otomatis kita akan teringan dengan
sosok figur Bung Karno sang proklamator bangsa. Mengilustrasikan sosok Bung Karno, tentu tak
sesederhana dan semudah kita pikirkan. Namun tidak sulit bagi mereka yang cinta dan
mengaguminya, di samping beliau seorang presiden, beliau juga tokoh dan guru bangsa Indonesia.
Beliau adalah seorang pemimpin yang paling disegani dan kharismatik pada masanya. Suaranya
yang lantang dan tegas ketika berpidato, membuat jiwa rakyat Indonesia berkobar untuk berjuang
demi kemerdekaan, gaya bicaranya yang senantiasa menyihir setiap orang yang mendengarkannya.
Cara berpakaianya yang modis menjadi ciri khas penampilan Bung Karno sebagai pemimpin pada
saat itu.
Bung karno adalah sosok pemimpin pemberani dan rela memberikan segalanya bagi bangsa
Indonesia. Tak berlebihan jika kita katakan Bung Karno adalah pemimpin besar bangsa, tokoh
pemersatu rakyat yang terdiri dari berbagai suku, budaya, agama, yang tinggal di daratan Indonesia
dari Sabang sampai Merauke. Menyatukan rakyat Indonesia adalah misi, mimpi dan cita-cita
terbesar Sukarno. Tentunya dengan ideologi Pancasila dan “Bhinnika Tunggal Ika” sebagai
pondasinya.
Bung Karno adalah pemimpin yang jujur, kredibel dalam mengemban amanah yang
diberikan rakyatnya. Kecerdasan dan kejeniusan beliau, tidak diragukan lagi oleh bangsa Indonesia,
bahkan beliau tidak hanya dikenal dalam negeri. Pemimpin yang semangat memperjuangkan
konsep ke-Indonesiaan/ kebangsaannya ini, juga disegani oleh kalangan pemimpin Asia, Afrika dan
Amerika. Bahkan beliau pernah dinobatkan salah satu pemimpin paling berpengaruh di dunia. Bung
Karno, penyambung lidah rakyat Indonesia, yang tegas dan pemberani memperjuangkan bangsa
demi harumnya nama tumpah darah Indonesia.
Revolusi Indonesia dan Bung Karno adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, karena
beliau adalah orang terdepan yang menjadi sumber inspirasi kemerdekaan bangsa Indonesia,
bahkan juga bangsa-bangsa. Terutama ketika sedang berjuang habis-habisan melawan imperialisme
dan kolonialisme pada saat itu.
Gaya kedua yang diterapkannya jelas menunjukkan bahwa soekarno merupakan tipe
pemimpin yang demokratis dengan mengedepankan semangat persatuan diatas kepentingan
golongan, kelompok, ras, suku, agama tertentu akan tetapi juga ada yang menilainya sebagai
pemimpin yang bertipe otoriter karena terkesan memaksakan kebijakan pemerintahanya kepada
lembaga legislative pada saat itu. Bahkan idealismenya terlihat agak otoriter karena memaksakan
keputusannya dalam mengatasi krisis dengan dekrit presiden, dan mengangkat dirinya menjadi
presiden seumur hidup misalnya. Sebagai seorang pemimpin sejati seokarno mampu membawa arah
perjuangan tetap konsisten meskipun banyaknya rintangan yang dihadapinya. Dapat dijadikan
contoh ketika beliau berkali-kali dipenjara oleh pemerintahan kolonial. Beliau tetap tegar bahkan
semakin lantang dalam menentang penjajahan sampai memperoleh kemerdekaannya. Dalam hal
sebagai inspirator atau seorang idealis Soekarno dapat menunjukkan prestasinya melalui rumusan
Pancasila yang menjadi dasar negara hingga sekarang disamping pemikiran-pemikiran yang lain
seperti Marhaenisme, kemandirian untuk hidup di atas kaki sendiri, nasionalisme persatuan diatas
perbedaan yang ada didalam Negara dan satu idealism yang controversial mengenai konsep
NASAKOM (Nasionalis, Agama, dan Komunis) demi tercapainya persatuan bangsa mencapai
eksistensinya didalam mempertahankan kemerdekaan. Sebagai pemimpin yang idealis, Soekarno
tidak mudah terpengaruh dengan keadaan bangsa ketika dihadapkan pada situasi yang sedang
gawat. Beliau tetap berada diatas prinsipnya sendiri dan menghidari campur tangan asing. Idealis

4
seperti ini tercermin dengan seringnya pergantian sistem pemerintahan demi mengatasi masalah
didalam keadaan yang berbeda-beda. Pada masa perjuangan menegakkan kedaulatan bangsa,
Soekarno layak disebut sebagai simbol perjuangan karena pada saat itu beliau mampu tampil
sebagai diplomat dan orator yang mampu mengobarkan semangat perjuangan rakyat. Keberanian
beliau terlihat ketika menyuarakan secara berapi-api tentang revolusi nasional, anti neokolonialisme
dan imperialisme. Dan juga kepercayaannya terhadap kekauatan massa, kekauatan rakyat. Beliau
adalah seorang pemimpin yang rendah hati disamping sebagai seorang pemberani. Sifat ini dapat
dilihat dari dalam karyanya ‘ Menggali Api Pancasila’. Beliau berkata, “ aku ini bukan apa-apa
kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidah
rakyat,” Maka pantas apabila beliau dijadikan simbol perjuangan rakyat karena ketulusannya demi
dan untuk rakyatnya.

E. Tugas dan Fungsi Kepemimpinan Pemerintahan

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang
sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi
kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
1. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan
menyediakan fasilitasnya.
2. Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing,
directing, commanding, controling, dsb.

Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut harus
dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Hadari Nawawi
(1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan
kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan
berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial
keiompok atau organisasinya.

Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:


1. Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau
aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinya.
2. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang
dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan
dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin.

Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat
dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi Instruktif.
2. Fungsi konsultatif.
3. Fungsi Partisipasi.
4. Fungsi Delegasi
5. Fungsi Pengendalian.

Fungsi pokok pimpinan adalah:


Memberikan kerangka pokok yang jelas yang dapat dijadikan pegangan oleh anggotanya.
5
Mengawasi, mengendalikan dan menyalurkan perilaku anggota yang dipimpin
Bertindak sebagai wakil kelompok dalam berhubungan dengan dunia luar
Fungsi kepemimpinan itu pada pokoknya adalah menjalankan wewenang kepemimpinan, yaitu
menyediakan suatu sistem komunikasi, memelihara kesediaan bekerja sama dan menjamin
kelancaran serta keutuhan organisasi atau perusahaan.

Fungsi-fungsi kepemimpinan meliputi kegiatan dan tindakan sebagai berikut:


a. Pengambilan keputusan
b. Pengembangan imajinasi
c. Pendelegasian wewenang kepada bawahan
d. Pengembangan kesetiaan para bawahan
e. Pemrakarsaan, penggiatan dan pengendalian rencana-rencana
f. Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
g. Pelaksanaan keputusan dan pemberian dorongan kepada para pelaksana
h. Pelaksanaan kontrol dan perbaikan kesalahan-kesalahan
i. Pemberian tanda penghargaan kepada bawahan yang berprestasi
j. Pertanggungjawaban semua tindakan.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang
kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam
mencapai tujuan.
Soekarno memulai karirnya sebagai pemimpin organisasi pada usia 26 tahun,tepatnya 14 Juli
1927. Pada saat itu beliau memimpin sebuah partai politik yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI)
yang mempunyai arah perjuangan kemerdekaan bagi Indonesia. Hal ini mengakibatkan para
pimpinan PNI termasuk Soekarno ditangkap dan diadili oleh pemerintahan kolonial Belanda. Tetapi
pada saat didalam proses pengadilan Soekarno malah menyampaikan pandangan politiknya
mengenai gugatannya terhadap pemerintahan yang terkenal dengan Indonesia menggugat.
Soekarno merupakan tipe pemimpin yang demokratis dengan mengedepankan semangat
persatuan diatas kepentingan golongan, kelompok, ras, suku, agama tertentu akan tetapi juga ada
yang menilainya sebagai pemimpin yang bertipe otoriter karena terkesan memaksakan kebijakan
pemerintahanya kepada lembaga legislative pada saat itu. Bahkan idealismenya terlihat agak
otoriter karena memaksakan keputusannya dalam mengatasi krisis dengan dekrit presiden, dan
mengangkat dirinya menjadi presiden seumur hidup misalnya. Sebagai seorang pemimpin sejati
seokarno mampu membawa arah perjuangan tetap konsisten meskipun banyaknya rintangan yang
dihadapinya. Dapat dijadikan contoh ketika beliau berkali-kali dipenjara oleh pemerintahan
kolonial. Beliau tetap tegar bahkan semakin lantang dalam menentang penjajahan sampai
memperoleh kemerdekaannya

B. SARAN
Dengan penyusunan makalah ini hendaknya kita mengetahui dan memahami tentang hal-hal
yang menyangkut dengan kepemimpinan Ir,Soekarno. Untuk penyempurnaan makalah ini penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan makalah ini dimasa
yang akan datang dan kita mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

7
DAFTAR PUSAKA

https://www.kompasiana.com/hennysovya/mengenal-gaya-kepemimpinan-presiden-
di-indonesia_552c5c1c6ea834f7738b4571

http://jacksongunawan.blogspot.co.id/2016/05/gaya-kepemimpinan-presiden-ri-
pertama.html

http://rio-candra21.blogspot.co.id/2014/06/makalah-gaya-dan-model-
kepemimpinan.html

Anda mungkin juga menyukai