Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemimpin adalah seorang seorang yang dapat mempengaruhi kelompok
yang di pimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama guna mencapai sasaran
atau tujuan yang telah di tentukan. Pemimpin juga di tuntut dapat memiliki sikap
mengayomi dan mengispirasi kelompoknya guna memberikan sebuah contoh
yang baik bagi kelompok yang di pimpinnya.
Dewasa ini banyak sekali kita di temukan seorang pemimpin yang jauh
dari kata menginspirasi dan mengayomi anggotanya, dikarenakan pemimpin
tersebut dalam bertindak atau memutuskan suatu masalah tidak diimbangi
dengan skill ilmu pengetahuan dan kecerdasan intelektual yang baik, sehingga
hasil yang di dapat untuk memecahkan suatu masalah tersebut tidak sesuai
dengan sasaran awal yang di tuju.
Kecerdasan adalah sebuah tindakan dimana seseorang dapat melakukan
atau memcahkan sesuatu hal dengan tidak hanya melihat dari satu sisi masalah,
melainkan melalui proses analisa yang baik, sehingga hasil yang di peroleh
dapat sesuai dengan harapan dan kesalahan dalam bertidak dapat di hindari.
Itulah mengapa kepintaran dan keterampilan penting dimiliki oleh seorang
pemimpin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pemimpin?
2. Apa itu kecerdasan intelektual dan keterampilan berfikir?
3. Bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik?
4. Apa hubungan antara kecerdasan intelektual dengan seorang
pemimpin serta seberapa penting seorang pemimpin harus memiliki
kecerdasan berfikir?
5. Seberapa pentingkah sebuah ilmu penegtahuan keagamaan bagi
seorang pemimpin?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti Seorang Pemimpin


Pemimpin adalah seorang seorang yang dapat mempengaruhi kelompok
yang di pimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama guna mencapai sasaran
atau tujuan yang telah di tentukan.
B. Pengertian Gaya Kepemimpinan
Berdasarakan pendapat Soekarso (2010,p11), gaya kepemimpinan adalah
sebagai perilaku atau tindakan seorang pemimpin dalam melaksanakan tugas
pekerjaan manajerial. Kemudian berdasarkan Thoha (2007,p. 64) dijelaskan
bahwa gaya kepemimpinan merupakan cara yang di gunakan oleh seorang
pemimpin dalam mempengaruhi bawahan agar hendak melaksanakan tugas dan
kewajiban sesuai dengan yang di harapkan agar tercapai tujuan yang telah di
tentukan sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
adalah perwujudan tingkah laku seorang pemimpin yang menyangkut
kemampuannya dalam memimpin dan mempengaruhi anggotanya dalam
menjalankan tugas.
C. Arti Kecerdasan Intelektual dan Keterampilan Berfikir
Menurut wikipedia kecerdasan intelektual adalah istilah umum yang
digunakan untuk menjelaskan sifat fikiran yang mencakup sejumlah
kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan maslah,
berfikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar.
Keterampilan diartikan sebagai kemampuan seseorang terhadap suatu hal
yang meliputi semua tugas-tugas kecakapan, sikap, nilai dan kemengertian yang
semua di pertimbangkan sebagai sesuatu yang penting untuk menunjang
keberhasilannya didalam penyelesaian tugas (Rusyadi Yanto: 2005 ).
Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan
konsep (bochenski, dalam suriasumantri (ed), 19983: 52) di dalam diri
seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung melalui proses

2
menjalin hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam diri
seseorang yang berupa pengertian-pengertian.
Jadi, dapat di simpulkan bahwa keterampilan berfikir merupakan
kemampuan atau kepandaian mengembangkan ide dan konsep secara cepat dan
tepat melalui proses penjalian hubungan antara bagian-bagian informasi yang
tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian.
D. Perbedaan Pemimpin dan Bukan Pemimmpin
Adapun perbedaannya dapat di lihat dari sikap dan tindakan pemimpin
tersebut para anggotanya:

 Seorang pemimpin:
1. Memberikan inspirasi kepada para pengikutnya
2. Menyelesaikan pekerjaan dan mengembangkan pengikutnya
3. Menunjukkan kepada pengikutnya bagaimana cara dan melaksanakan
sebuah pekerjaan dengan baik
4. Menerima tanggung jawab
5. Memperbaiki kegagalan dalam hal mencapai tujuan

 Bukan seorang pemimpin:


1. Memaksa para pengikutnya
2. Menyelasaikan pekerjaan dengan jalan mengorbankan para pengikutnya
3. Menanamkan perasaan takut kepada pihak pengikut melalui ancaman-
ancaman dan paksaan-paksaan
4. Menghindari tanggung jawab
5. Menyatakan bahwa kesalahan terletak pada orang lain apabila gagal dalam
mencpai tujuan
Dari beberapa perbedaan diatas dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa,
untuk menjadi seorang pemimpin yang baik haruslah memiliki sikap dan
perilaku yang dapat di contoh oleh para anggotanya, tidak bersikap
tempramental atau merasa diri paling benar dan semua kesalahan terletak pada
orang lain, namun seorang pemimpin harus memiliki jiwa mengayomi sehingga
dapat memberikan aura positif terhadap para anggotanya dan hal ini tentulah
akan berdampak positif pula bagi kualitas kinerja dalam mencapai sebuah
sasaran tujuan dari para anggota tersebut, karena antara seorang pemimpin
dengan para anggotanya memiliki ikatan timbal balik, ikatan tersebut bisa
berupa hal positif bisa pula berupa hal negativ tergnatung cara dan baagaimana
seorang pemimpin tersebut bersikap dan berperilaku di dalam ruang lingkup
para anggotanya.

3
E. Beberapa Teori dalam Kepemimpinan
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar
nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa
teori tentang kepemimpinan antara lain
A. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan
perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani
Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan
diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”.
Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku
pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak
seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan
pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
1. Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan


yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai
kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pengikutnya.

2. Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan


internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi
yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan
goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.

3. Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang


tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian
tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

4. Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para


pengikutnya mampu berpihak kepadanya

B. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

4
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan
teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.

Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang


pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh
gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan
kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin


yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat ,
bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana
pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah


bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada
bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.

C. Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan,


sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku
orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut
bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

D. Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan


harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan
bawahan.

E. Teori Kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran


yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa


teori kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan
(Leadership Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya
dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya. Gaya kepemimpinan adalah
cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang
lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa
berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau
orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang
positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya
mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi
ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis)

5
berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif. Sebaliknya jika
pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia
menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat
menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan
kerugian manusiawi.

Contoh kasus:
Dalam sebuah lembaga pendidikan terdapat sebuah organisasi yang
bergerak di bidang administrasi dan tata usaha. Dalam organisasi tersebut
terdapat sebuah manajemen atau orang-orang pengerak dan pelaksana aturan-
atuaran dalam organisasi tersebut, jika sudah ada kumpulan orang-orang dalam
sebuah organisasi yang tercakup dalam sebuah manajemen dan terikat dalam
tuntutan untuk melakukan kegiatan tata usaha atau pengadministrasian, maka
untuk mendapat suatu keputusan jika suatu saat terdapat masalah dalam
organisasi tersebut, tentulah dibutuhkan yang namanya seorang pemimpin.
Pemimpin disini haruslah memiliki kemampauan dan kecerdasan intelektual dan
emosional yang baik, serta keterampilan dan pemahaman akan agama yang
memadai sehingga apabila suatu saat memerlukan suatu pemecahan masalah dan
pengambilan suatu keputusan pemimpin tersebut dapat bertindak dengan bijak,
serta berfikir dengan kecakapan intelektual. Hal ni sangat penting di miliki oleh
seorang pemimpin, karena jika seorang pemimpin tidak memiliki kemampuan
dan kecerdasan intelektual yang baik, dikhawatirkan jika pemimpin tersebut
dalam mengambil suatu keputusan dan kebijakan memiliki resiko kesalahan
lebih besar dari pada pemimpin yang memiliki kepintaran intelektual.
Pemahaman akan agama yang baik juga berpengaruh besar bagi
perkembangan perilaku dan budi pekerti dari pemimpin itu sendiri, karena
dewasa ini, kita banyak mendapati pemimpin-pemimpin di suatu wilayah yang
memiliki kecerdasan intelektual namun dasar ilmu agama rendah, pemimpin
tersebut dapat terjerumus kedalam suatu kasus tindak korupsi atau tindak asusila
yang pasti hal itu haruslah di hindari dan tidak di miliki oleh seorang pemimpin.
Karena jika seorang pemimpin memiliki sikap negative seperti itu akan
berpengaruh negatif pula bagi perkembangan kualiatas anggotanya.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari karya ilmiah saya ini adalah:
1. Pemimpin adalah seorang seorang yang dapat mempengaruhi kelompok
yang di pimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama guna mencapai
sasaran atau tujuan yang telah di tentukan.
2. Keterampilan berfikir merupakan kemampuan atau kepandaian
mengembangkan ide dan konsep secara cepat dan tepat melalui proses
penjalian hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam
diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian.
3. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik di butuhkan yang namaya
kecerdasan intelektual, keterampilan berfikir, serta pemahaman akan ilmu
agama yang baik sehingga dalam melakukan sebuah tindakan memiliki sifat
kritis dan mengevaluasi dalam menerima sebuah informasi.

B. Saran
Sangat di perlukan sekali jiwa kepemimpianan pada setiap pribadi
manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu di pupuk dan di kembangkan paling tidak
untuk memimpin diri sendiri.
Jika saja indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentulah
akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin.
Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika seorang pemimpin tidak bisa
memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh
karena itu kulaitas kita tergantung kualitas pemimpin kita, makin kuat yang
memimpin maka makin kuat pula yang di pimpin.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ramdani, Lalu Ariz. 2016. Kepemimpinan. Diambil pada 13 Januari 2018 pukul 23: 44
dari http//karyatulisilmiah.com
Lestari, Tri Puji. 2016. Kepemimpinan. Diambil pada 13 Januari 2018 pukul 23: 46 dari
http//lestarinote.blogspot.co.id
Heart, L The Balck. 2008. Makalah tentang kepemimpinan. Diambil pada 13 Januari
2018 dari http//emperordeva.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai