Anda di halaman 1dari 4

Aamodt Chapter 12

LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)
Pengenalan kepemimpinan
Karakteristik diri yang berhubungan dengan kepemimpinan
-

Munculnya Pemimpin
Leadership Emergence (Munculnya pemimpin) adalah gagasan
bahwa orang-orang yang menjadi pemimpin memiliki sifat-sifat atau
karakteristik yang berbeda dari orang-orang yang tidak menjadi
pemimpin. Orang yang terbiasa menjadi pimpinan seperti di organisasi
atau kepanitiaan akan lebih paham bagaimana cara menjadi pemimpin yg
baik. Ada pula yang berpendapat keinginan untuk memimpin atau tidak,
muncul sejak lahir. (Ilies et al., 2004).
Chan dan Drasgow (2001) menemukan bahwa motivasi untuk memimpin
memiliki tiga aspek (faktor):
1. identitas afektif = dia menikmati untuk berpartisipasi dan memimpin
2. non - kalkulatif = mencari posisi pemimpin jika punya keuntungan
(contoh ingin jd pemimpin karena gaji besar)
3. sosial-normatif = menjadi pemimpin karena kewajiban (contoh giliran
memimpin upacara yg telah dijadwalkan)

Performansi Pemimpin
Performansi pemimpin menciptakan gagasan bahwa pemimpin yang
performansi nya baik akan memiliki karakteristik yang baik daripada yang
tidak, contoh nya pemimpin yang cerdas, ramah, dan mandiri akan lebih
sukses daripada pimipinan yang pemalu dan pendiam.
Hubungan antara karakteristik pribadi dan performansi pemimpin :
1. Traits ( sifat)
Sifat sangat berpengaruh terhadap performansi pemimpin, contohnya
pemimpin yang terbiasa menyapa rekan kerja nya dapat
menghilangkan rasa malu yang ada pada dirinya. Contoh lainnya :
lyndon johnson dan marthin luther king,jr adalah pemimpin yang
sukses karena kontribusinya untuk membela hak hak warga sipil.

2. Needs ( kebutuhan )
Karakteristik diri yang telah menerima dukungan berkaitan dengan
kebutuhan akan kekuasaan, penghargaan dan afiliasi. Contoh nya ada
pemimpin yang tujuannya lebih ingin disukai oleh bawahannya

daripada mencapai tujuan dari perusahaannya. Kebutuhan kebutuhan


tersebut harusnya dapat di seimbangi kembali. Contoh pemimpin yang
menggunakan metode ini adalah Presiden Franklin Roosevelt &
Kennedy yang membutuhkan kekuasaan, Presiden nixon yang
membutuhkan afiliasi, dan presiden wilson yang membutuhkan
penghargaan.
3. Task vs Person Orientation
Pemimpin yang berorientasi terhadap orang2, percaya bahwa pekerja
pada hakekatnya termotivasi secara intrinsik, mencari tanggung jawab,
dapat mengendalikan diri, dan tidak terlalu membenci pekerjaan.
Biasanya pemimpin ini suka melakukan konsultasi terhadap
bawahannya sebelum membuat keputusan, memuji pekerjaan mereka,
dan selalu merangkul anggotanya.
Pemimpin yang berorientasi pekerjaan, menstruktur peran mereka
sendiri dan bawahan mereka untuk mencapai tujuan formal grup.
Pemimpin ini melihat pekerja mereka terlihat malas, tidak termotivasi,
butuh keamanan, tidak disiplin, dan melalaikan tanggung jawab. Oleh
karena itu pemimpin ini selalu membuat keputusan tanpa berkonsultasi
dengan anggotanya.
4. Pemimpin yang tidak sukses
1. Kurang latihan
2. Kepribadian buruk
3. Menunjukkan kinerja tugas yang buruk
4. Miskin perencanaan, organisasi, dan komunikasi
5. Suka menebar rumor atau berbagi informasi rahasia
6. menunda-nunda dan tidak memenuhi komitmen waktu
7. Gagal untuk mengakomodasi kebutuhan pribadi bawahan
8. Gagal untuk memelihara dan mengelola bakat
Interaksi antara pemimpin dan situasi yang ada
-

Situasi yang menguntungkan, memiliki 3 variabel :


1. Tugas terstruktur, memiliki tujuan yang dinyatakan secara jelas dan
dikenal oleh anggota kelompok, hanya memiliki solusi yang tepat
beberapa masalah, dan dapat diselesaikan hanya dalam beberapa
cara. Semakin terstruktur tugas, lebih menguntungkan situasi.
2. Kekuatan posisi pemimpin. Artinya, semakin besar posisi atau
kekuasaan yang sah dari pemimpin, lebih menguntungkan situasi.
3. pemimpin-anggota hubungan. Semakin banyak bawahan seperti
pemimpin mereka, yang lebih menguntungkan situasi. Hubungan
pemimpin-anggota dianggap paling penting dari tiga variabel.

Iklim organisasi
Pemimpin punya 6 gaya tingkah laku, tiap gaya hanya efektif di situasi
tertentu (iklim organisasi)
1. Information style in a climate of ignorance
(ada leader yang hanya dia yg bisa mengendalikan suatu
permasalahan, karena hanya dia yg meneguasai informasi) cth: di
dalam mobil ada 4 professor dan 1 mekanik. Saat mesin rusak yg

menjadi pemimpin untuk menyelesaikan masalah adalah mekanik


tersebut)
2. Magnetic style in a climate of despair
Memimpin dengan energik dan optimis dan hanya efektif di iklim
keputus asaan. Cth: saat suatu negara mengalami kesulitan moneter,
atau bahkan hampir hancur dan muncul calon pemimpin yang sangat
optimis, maka terjadi kemungkinan terbesar pemimpin itu akan dipilih.
3. Position style in a climate of instability
Pemimpin akan beranggapan karena dia adalah pimpinan sehingga
anggota harus menuruti apa yang diperintahkan. Gaya ini efektif ketika
pekerja tidak yakin akan suatu pekerjaan.

4. Affiliation style in a climate anxiety


Pemimpin ini memimpin dengan memperhatikan dan memperdulikan
satu sama lain. Gaya ini efektif saat keadaan sedang dalam
kekhawatiran tinggi.
5. Coercive style in a climate of crisis
Memimpin dengan mengontrol penghargaan dan hukuman dan efektif
saat lingkungan sedang dalam keadaan krisis.
6. Tactical style in a climate of disorganization
Memimpin melalui penggunaan strategi dan efektif ketika lingkungan
sedang tidak ter-organisir.
Kemampuan bawahan
Kemampuan dan tingkah laku bawahan dan bagaimana cara berinteraksi
dengan gaya dan karakteristik pemimpinnya sangat penting untuk
keefektifan suatu organisasi. Seorang leader harus mampu memberikan
apa yg bawahan inginkan tetapi tetap bekerja sama untuk memperoleh
tujuan yg diinginkan organisasi. Seorang leader harus memiliki gaya:
1. Instrumental style = mampu merancang, meng-organisir, dan
mengontrol aktivitas pekerja
2. Supportive style = memberikan kesempatan2 kepada pekerja
3. Participative style = berbagi informasi dgn pekerja dan membolehkan
pekerja berpartisipasi dalam decision making
4. Achievement oriented style= membuat goals yang menantang dan
menaikan rewards

Hubungan dengan bawahan


LMX ( leader member exchange) = mengatur hubungan antara dua
orang (adyad), posisi pemimpin yang berada diatas bawahan (vertical)
dan hubungan antar perilaku mereka.

Spesific Leader Skills


-

Kepemimpinan melalui pembuatan keputusan


Berlatih untuk membuat suatu keputusan akan membuat seorang
pemimpin menjadi excellent leader.
Kepemimpinan melalui kontak : manajemen dengan berjalan
Teori ini menjelaskan bahwa pemimpin dan manajer harus bekerja sama,
berkomunikasi dengan baik, berpergian bersama atau melakukan sharing

dengan pekerja dan pelanggan untuk mengevaluasi apa yg dibutuhkan


dan progress yang telah dilakukan.
Kepemimpinan melalui kekuatan
Salah satu strategi kepemimpinan dengan menggunakan kekuatan untuk
meningkatkan potensi pemimpin yang dapat mempengaruhi orang lain.
Pemimpin yang memiliki kekuatan lebih, akan mampu berkuasa terhadap
sumber daya tertentu, dapat menentukan peraturan, dan berkuasa penuh
terhadap organisasi dibanding yang memiliki sedikit kekuatan.
Kepemimpinan melalui pandangan : kepemimpinan transformasi
Kepemimpinan ini fokus terhadap perubahan tujuan, nilai, etika, standar,
dan performansi orang lain. Pemimpin ini biasa disebut sebagai pemimpin
yang meng inspirasi. Pemimpin ini biasanya memiliki karisma, stimulasi
intelektual terhadap anggotanya, dan individual consideration.
Kepemimpinan melalui kepercayaan (bujukan)
Skill yang harus dimiliki oleh pemimpin adalah kemampuan untuk
membujuk orang lain. Cara membujuk itu bisa dilakukan dengan
berkomunikasi. Untuk dapat membujuk orang lain, pemimpin harus
memiliki keahlian, sifat dapat dipercaya, dan atraktif.

Anda mungkin juga menyukai