MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Teori Organisasi dan Administrasi
Yang dibina oleh Bp. Arik Prasetya, S.Sos, M.Si.Ph.D
oleh:
Poppy Shafitri Akmil 155030200111071
Elita Florencia Irena 155030200111077
Kinanti Chandra Sari 155030201111095
PENDAHULUAN
Organisasi adalah sebuah unit sosial yang terdiri dari sekelompok orang yang
ekonomi, budaya, dan motivasi yang berbeda. Bertemunya latar belakang yang
berbeda itulah yang mempengaruhi perilaku tiap individu dan dapat menimbulkan
masalah dalam suatu organisasi, karena dapat menyebabkan konflik antar individu
yang dapat menghambat tercapainya sebuah tujuan organisasi. Oleh karena itu
organisasi.
rendah. Ukuran organisasi menunjuk pada jumlah total anggota organisasi. Tanpa
adanya ukuran organisasi tidak akan terbentuk sebuah struktur organisasi yang
efektif, karena ukuran organisasi adalah salah satu faktor penentu terbentuknya
struktur organisasi.
1
2
Weber?
Greiner?
1.3 Tujuan
Weber.
Grenier.
BAB II
PEMBAHASAN
waktu. Dalam beberapa segi, mereka tentu tidak sama dengan karyawan
anatara satu bidang industry dengan bidang industry lain, contohnya usaha
fotocopy dengan pekerja 50 orang sudah bisa dikatakan sebuah usaha yang
besar, namun sebuah pabrik rokok dengan 200 pekerja masih terhitung
3
4
Formalisasi yaitu, sejauh mana aturan, prosedur, aturan yang ada secara tertulis.
di dalam sebuah organisasi (Robbins, 1990:83). Dalam hal ini, dapat dibedakan
Ketiga ukuran diferensiasi tersebut saling berhubungan. Dua buah organisasi yang
memiliki diferensiasi vertical dan horizontal yang sama akan memiliki tingkat
kompleksitas yang berbeda apabila salah satu memiliki diferensial spasial yang
lebih luas.
5
dan prosedur yang diciptakan, maka formalisasi tidak tertulis dapat dilihat dari
Sentralisasi merupakan suatu dimensi organisasi yang lebih sulit dan lebih
pada beragamnya jenis keputusan di dalam organisasi itu sendiri. Artinya, suatu
organisasi bisa bersifat sentralis dalam satu hal dan desentralis dalam hal lain.
6
lengkap.
Menurut Robbins (1990:160), kita baru memiliki kesimpulan yang pasti tentang
hubungan ukuran organisasi dan formalisasi. Namun dari kesimpulan ini, menurut
Robbins kita dapat menarik sebuah logika: aturan-aturan dan prosedur normal
karakteristik ini cukup untuk membedakan tiga tipe pokok organisasi, yaitu:
dan prosedur yang ketat sehingga pengambil keputusan di level bawah tidak
birokrasi bisa muncul pada organisasi public maupun organisasi bisnis. Secara
umum, birokrasi adalah suatu tipe organisasi yang muncul pada fase tertentu
melatarbelakanginya.
● Komponen Administratif
Jika kita menggunakan pemikiran ‘rantai nilai’ (value chain) Porter, maka
sebagai hukum Parkinson, yaitu bahwa “Hanya ada sedikit atau tidak ada
hubungan sama sekali antara pekerjaan yang harus dilakukan dengan ukuran staff
jumlah pegawai dan kuantitas pekerjaan ternyata sama sekali tidak berhubungan.
Firm infrastructure
Human resource management
Support
Activities Technology development
Procurement
● Konsep Birokrasi
Max Weber mengajukan suatu model birokrasi yang rasional, efisien, dan
netral. Inilah yang disebut sebagai “tipe ideal”, yaitu suatu gagasan yang bisa
yang sistematis di mana berbagai tujuan dan sasaran jelas, dan posisi jabatan
Sistem Penggajian Gaji in natura atau hak Gaji tetap dalam bentuk
atas tanah, pungutan, uang
atau pajak
merupakan cara yang efektif untuk mengendalikan organisasi yang besar, tetapi di
Weber sebelumnya.
11
ini berbeda dengan konsep birokrasi mesin dari Weber. Birokrasi profesional
kompetensi dan profesi. Perbedaan mendasar dari kedua tipe birokrasi ini adalah
bisnis, alasan utama memiliki ukuran organisasi yang besar adalah economies of
sejalan dengan waktu dan bertambahnya ukuran organisasi itu sendiri. Greiner
dilakukan secara langsung dan personal ini, para anggota mudah mengetahui apa
yang diharapkan dari mereka karena mendapat umpan balik dan pengawasan
aktivitas yang makin kompleks. Hal ini menimbulkan krisis dalam organisasi,
● Fase Kolektivitas
lagi terjadi krisis. Kali ini adalah krisis otonomi (autonomy crisis). Bagian-bagian
tertentu dalam organisasi mulai merasa perlu wewenang yang lebih besar untuk
● Fase Delegasi
organisasi mengalami pertumbuhan yang lebih kompleks, maka terjadi lagi krisis
● Fase Formalisasi
dikontrol secara lebih efisien dan efektif. Sampai pada suatu ketika, kontrol
14
atau birokrasi yang berlebihan. Organisasi menjadi tidak efektif dan efisien lagi,
● Fase Kolaborasi
Pada fase ini organisasi mencoba mengatasi cara kerja birokrasi yang
terlalu rasional dan impersonal, dengan mengembangkan kerja tim. Namun, fase
penyegaran tidak lagi mampu mengatasi kejenuhan anggota. Hal ini disebut
itu sendiri. Artinya, wewenang dan kontrol para manajer sebaiknya dikurangi dan
grup-grup semi otonom yang membuat hadwal sendiri dan memonitor sendiri
berkurang.
15
Beberapa catatan kritis tentang daur kehidupan organisasi diberikan oleh Robbins
(1990:21-22) :
organisasi.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
DAFTAR ISI
i
DAFTAR PUSTAKA
ii