Anda di halaman 1dari 10

BAB 10

PERUBAHAN ORGANISASI
Kelompok 7:
1. Daniel Sohilait
2. Nora Galuh Candra
3. Ria Ika Novitasari
4. Rizky Raihan
5. Siti Nurdianti
6. Wahyu
Pengertian dan jenis perubahan
organisasi
• Hatc mendefinisikan • Terdapat dua macam
perubahan organisasi perubahan Organisasi yaitu,
sebagai pembahasan tentang perubahan terencana dan
mengaa, kapan, dan perubahan tidak terencana.
bagaimana organisasi • Menurut Robbins
melakukan perubahan sebagaiman telah dikutip
(Kusdi, 2016:204). oleh Kusdi (2016:205)
“pengertian perubahan
terencana adalah berbagai
upaya perubahan yang
bersifat proaktif dan secara
sengaja dilakukan
organisasi”.
• perubahan tidak terencana adalah
• Berdasarkan ruang lingkup dan sasarannya
perubahan yang tidak dapat perubahan orgaisasi dibedakan kedalam 7
diantisipasi oleh organisasi. jenis perubahan (Kusdi, 2016:208):
• Selain macam, perubahan • Restrukturisasi Restrukrisasi umumnya
organisasi juga memiliki level. digunakan saat struktur organisasi
dianggap tidak memadai lagi.
Menurut Kanter, Stein, dan Jick
• Rekayasa Ulang, perubahan pada sistem-
dalam Kusdi (2016:206) sistem kerja organisasi
• Level pertama adalah perubahan • Penyusunan strategi, dilakukan ketika
makroelvolusioner, yaitu posisi strategis organisasi sudah tidak
sesuai dengan berbagai tujuan dan sasaran
perubahan organisasi yang
organisasi
disebabkan oleh perilaku • Akusisi, pengambilalihan suatu
organisasi lain. perusahaan oleh perusahaan lain
• Level kedua, mikroelvolusioner • Perampingan, uaya mengurangi ukuran
yaitu perubahan yang disebabkan organsisasi, sedemikian rupa sehingga
dapat lebih efisien
oleh faktor-fakor internal dalam
• Program-program kualitas, biasanya
siklus atau kehidupan organisasi, dilakukan untuk memperbaiki mutu
dan produk atau jasa yang dihasilkan
• level ketiga perubahan politis • Pembaruan kultur organisasi, merupakan
upaya-upaya untuk mengubah nilai-nilai,
yaitu perubahan pada level
norma-normadi dalam organisasi
induvidu (Kusdi, 2016:206).
Model Pengelolaan Perubahan
Organisasi
• Model Perubahan Lewin • Creating a vision (mengembangkan visi dan
• Dalam model ini proses perubahan digambarkan strategi)
hanya dalam 3 tahap yaitu (1) pencairan • Communicating the vision (mengkomunikasikan
(unfreeze), (2) perubahan (change) atau gerak visi perubahan )
(move), dan (3) pembekuan kembali (refreeze). • Empowering others to act on the vision
Model Lewin tidak secara spesifik menjelaskan (mengerakkan ,mendukung , dan
bagaimana proses perubahannya organisasi harus memberdayakan lebih banyak orang untuk tidak
dirancang dan diimplementasikan oleh pengelola sekedar mendukung , melainkan bertindak atau
organisasi. berbuat menjalankan visi)
• Model Kotter • Planning for and creating short-term wins
• tahapan Model Kotter mengutip dari Kusdi (merencanakan dan mengusahakan berbagai
(2016:212) : keuntungan jangka pendek)
• Estabilizing a sense of urgency (membangkitkan • Consolidating improvement and producing still
rasa urgensi) tujuannya adalah untuk more change (mengkonsolidasi berbagai
membangkitkan suatu dorongan yang kuat dalam pencapaian yang ada dan mendorong lebih
diri orang-orang yang concern terhadap banyak perubahan )
perubahan organisasi, yaitu dengan • Institutionalizing new approaches
menghilangkan rasa puas diri terhadap prestasi- (melembagakan berbagai pendekatan baru
prestasi yang sudah ada. tersebut kedalam kultur organisasi)
• Forming a powerful guiding coalition • Model Kotter memiliki sedikit kelebihan
(membentuk koalisi pengarah yang kuat yaitu daripada model Lewin, yaitu penekannya pada
orang-orang yang akan menjadi pelopor konsistensi dan dinamika perubahan.
perubahan).
• Model Schneider dan Beatty • Model Robbins
• Titik berat Model Lewin dan • Model Robbins
Model Kotter adalah mendefinisikan secara lebih
menekankan pada proses umum dari model Schneider
perubahan. Artinya mereka dan Beatty, yaitu efektivitas
tidak mendefinisikan secara organisasi. Jadi, perubahan
rinci apa sebenarnya tujuan organisasi tidak harus secara
dari suatu perubahan spesifik untuk meningkatkan
organisasi. Model ini kinerja, melainkan pada
menjelaskan bahwa faktor- dasarnya dimaksudkan untuk
faktor penentu keberhasilan meningkatkan efektivitas
suatu perubahan disebut organisasi dalam mencapai
critical success factors (CSFs), tujuan-tujuan dan sasaran-
yang tidak sama anatara suatu sasaran yang telah ditetapkan.
organisasi dengan organisasi
lainnya (Kusdi, 2016:215).
• Model Simbolis Interpretif Hatch
• Pengelolaan Aktor-aktor Perubahan
• Kunci keberhasilan perubahan
• sebagai aktor-aktor yang memainkan peranan
organisasi menurut Hatch dalam yang berbeda pula dalam upaya perubahan
Kusdi (2016:217) ada dua, yaitu: organisasi, yaitu:
• 1. Menyadari bahwa pengelola • Agen Perubahan (change agents),yaitu mereka
yang memiliki kemampuan sebagai pelopor dan
organisasi adalah pelaku sekaligus
motivator perubahan dalam organisasi.
bagian dari perubahan itu sendiri • Manajer perubahan (change managers),yaitu
• 2. menjadi manajer yang sadar-simbol mereka yang memiliki kapabilitas khusus dalam
(symbolically aware managers). Para membuat rencana, mengorganisir dan
mengimplementasikan perubahan.
pengelola organisasi adalah simbol
• Fasilitator perubahan (change facilicators), yaitu
yang sangat kuat dalam orang-orang yang tersebar di semua level
menyampaikan pesan tentang nilai – organisasi dan secara aktif mendukung agen
nilai dan norma -norma yang berlaku perubahan dan manajer perubahan.
di dalam organisasi. Oleh karena itu, • Penghalang perubahan (change buffers), yaitu
pihak-pihak yang secara pasif menentang
menurut model ini, mereka harus perubahan, dikarenakan merasa enggan atau
mengontrol perilakunya agar tidak cukup puas dengan kondisi yang ada.
berlawanan dengan visi perubahan • Penentang perubahan (change resistors), yaitu
yang hendak dicanangkan mereka yang secara aktif dan terang -terangan
menentang perubahan.
Berbagai Pandangan tentang
Perubahan Organisasi
• Pandangan Post-Modern • Pandangan Kekuasaan dan
• Dalam pandangan postmodern, Politik
perubahan organisasi memiliki • Sudut pandang ini menjelaskan
dua arti yang berlawanan. bahwa sebagian perubahan
• Pertama, perubahan organisasi organisasi sebenarnya tidak
bisa menjadi suatu sarana dinilai oleh suatu proses
dominasi bagi pengelola perencanaan yang disusun dalam
organisasi yang secara sadar atau rangka meningkatkan kinerja atau
tidak memiliki kecenderungan memperbaiki efektivitas
totalitarian, atau sikap-sikap organisasi. Awal dari perubahan
diktator. organisasi justru adalah jatuhnya
• Kedua, perubahan organisasi kekuasaan dari tangan koalisi
dapat dilihat pula sebagai peluang politik yang dominan dan
bagi kebebasan kreativitas dan selanjutnya digantikan oleh
keserbamungkinan. koalisi baru.
• Pandangan Pembelajaran • Pandangan Pendekatan
dan Inovasi Kultur
• proses pembelajaran dalam • Inti dari pandangan kultur
organisasi biasanya menuntut terhadap perubahan organisasi
perubahan-perubahan tertentu adalah bahwa penanaman
dalam struktur dan pola-pola suatu kultur baru diperlukan
pengelolaan organisasi. agar perubahan organisasi
Demikian pula inovasi. dapat dimanfaatkan sebagai
Artinya, ada strukur dan pola- pola pola perilaku yang tetap
pola pengelolaan organisasi dalam organisasi.
yang mendukung pembelajaran
dan inovas, dan adapula yang
cenderung menghambatnya.
Peran Administrasi dalam
Perubahan Organisasi
• peran administrator dalam
perubahan organisasi tugasnya
adalah memimpin perubahan di
dalam organisasi sesuai dengan
kondisi kondisi dan karakteristik
karakteristik perubahan yang
harus dilakukan.pada satu sisi,
seorang administrator diharapkan
memiliki visi perubahan. Baik
melalui pendekatan modern ,
simbolis-interpretive, maupun
post-modern, kita melihat bahwa
peran pemimpin organisasi sangat
dibutuhkan untuk membawa
organisasi ke arah yang sesuai
dengan tuntutan zaman , yaitu era
informasi dan pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai