Anda di halaman 1dari 8

Tugas 3 Perilaku Organisasi

Nama : Sherien Hayuni

Nim : 3319039

Kelas : PS 5A

1. Jelaskan dan berikan contoh implementasi/ pelaksanaan konsep berikut !


a. Apa yang dimaksud dengan “kapasitas resiliensi” dan berikan contoh
implementasinya.
Isitilah resiliensi sering sinonim dengan perseverance-kegigihan atau ketekunan,
survival-kemampuan bertahan, recovery-pulih dari kondisi yang tidak enak atau
sakit, atau high tolerance-tahan terhadap cobaan atau tekanan. Sebelum diadopsi
oleh bidang keorganisasian, resiliensi menjadi tema bahasan dalam ilmu psikologis
klinis perkembangan manusia.
Contoh implementasinya
Situasi pandemik Covid-19 tentu bukan situasi yang menyenangkan dan
malah cenderung memberikan dampak negatif seperti menurunkan kesejahteraan
hidup individu. Seperti kita ketahui bahwa pandemik Covid-19 ini telah
memengaruhi banyak aspek kehidupan manusia mulai dari aspek spiritual, aspek
sosial, aspek finansial, aspek keluarga, aspek mental dan emosional. Apakah kita
harus menyerah dengan situasi ini? Saya harap tidak, kita harus menjadi orang
yang resilien dengan situasi saat ini. Bagaimana caranya untuk menjadi orang
yang resilien dengan situasi saat ini?
Salah satu caranya adalah dengan mengenali protective factor yang kita
miliki. Protective factor merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut faktor
penyeimbang atau faktor yang melindungi individu dari faktor yang
memunculkan resiko pada individu (Riley & Masten, 2005). Faktor ini bisa
berasal dari dalam diri individu sendiri ataupun dari luar diri individu. Protective
factor yang berasal dari dalam diri individu misalnya kemampuan regulasi emosi,
kemampuan intelektual individu, konsep diri yang positif, dan kemampuan
menyelesaikan masalah. Adapun protective factor dari luar diri individu misalnya
dukungan dari keluarga, komunitas, masyarakat bahkan negara.
Situasi pandemik Covid-19 ini membuat orang lupa bahwa sebetulnya
mereka memiliki banyak faktor yang dapat membantu mereka mampu mengatasi
situasi ini. Sebagai contoh, faktor eksternal yang bisa menjadi faktor protektif
buat kita dalam situasi ini adalah kebijakan dan imbauan dari pemerintah untuk
masyarakat supaya menjaga pola hidup sehat, melakukan physical distancing,
mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir selama 20 detik, dan lain
sebagainya.
Imbauan yang aktif dari para pemuka masyarakat di lingkungan, kesiap
siagaan tenaga medis, penelitian-penelitian ilmiah untuk membuat vaksin yang
masih giat dilakukan membawa harapan bahwa kita akan mampu mengatasi
kondisi ini.
Dari dalam diri kita tentu banyak juga faktor pelindung yang bisa
membantu untuk mengatasi situasi saat ini.
Contohnya adalah kepatuhan akan imbauan pemerintah untuk bekerja dari
rumah, beribadah dari rumah, serta belajar dari rumah. Keyakinan bahwa ini bisa
diatasi, perasaan bahagia berkumpul bersama keluarga, kemampuan memilih
informasi yang tepat, tentu semua ini dapat membantu kita untuk menjalani
keseharian di situasi saat ini tanpa mengalami kecemasan berlebihan.
b. Jelaskan elemen penting “ positive organizational scholarship” dan berikan contoh
pelaksanaanya
Resiliensi menjadi sebuah tema utama dalam mazhab positive organizational
scholarship atau POS. POS adalah salah satu mazhab yang berkembang sejalan
dengan perkembangan gerakan psikologi positif. POS fokus dalam tiga elemen
penting yakni:
1. Fokus pada kinerja yang positive deviance kesukesesan yang dihasilkan
melampaui norma-norma atau kelaziman yang ada.
2. Berorientasi pada kekuatan bukan pada kelemahan, optimism, bukan
pesimisme dan komunikasi yang positif.
3. Fokus pada kebaikan dan kondisi terbaik karyawan karena keyakinan bahwa
pada dasarnya orang itu punya kekuatan.
POS menganut asumsi heliotropic effect pada makhluk hidup.
Contoh penerapannya
Pengembangan pada PT Visi Sukses Bersama, dilakukan dengan 2 (dua) cara,
yaitu:
Pertama, Untuk menilai program-program yang telah diadakan oleh PT Visi
Sukses Bersama, maka diadakan evaluasi mengenai pelatihan dan pengembangan,
apakah target-target yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Pada PT Visi
Sukses Bersama evaluasi diadakan secara berjalan. maksudnya, penilaian
dilakukan setelah karyawan mengikuti pelatihan dan pengembangan.
Karyawan tersebut harus memberikan laporan secara tertulis kepada
perusahaan. Laporan berisi kinerja karyawan tersebut yang berkaitan dengan
pengetahuan yang telah didapat dari pelatihan dan pengembangan, laporan yang
diterima perusahaan dari karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan
akan terus diperiksa untuk mengetahui perkembangan kemampuan karyawan
tersebut. Bagi karyawan yang mengalami peningkatan kemampuan dan mampu
mengajarkannya pada karyawan lain akan mendapat penghargaan dari
perusahaan, baik berupa bonus maupun promosi jabatan.
Kedua, Pada bulan keempat setelah melaksanakan pelatihan dan
pengembangan, maka karyawan akan dievaluasi dalam melakukan pekerjaan.
Pemantauan dilakukan tanpa sepengetahuan karyawan, apabila karyawan yang
menunjukkan kemajuan, maka karyawan tersebut akan ditetapkan menjadi
karyawan kontrak selama 1 (tahun) lamanya, dengan mentanda tangani surat
perjanjian kerja. Dan apabila pelaksanaan pelatihan dan pengembangan telah
selesai dalam waktu lebih dari 3 (tiga) bulan telah dilakukan evaluasi, karyawan
tidak menunjukkan hasil kinerja yang kurang baik dengan pelatihan dan
pengembangan yang diberikan, maka Supervisor Seleksi akan memberitahukan
kepada Manajer HRD untuk membuat keputusan yang sesuai dengan isi surat
perjanjian kerja, selanjutnya pihak Manajer HRD akan membuat Surat Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) untuk dapat ditanda tangani langsung oleh karyawan.
c. Bagaimana hubungan dan ciri khusus konsep kapasitas resiliensi dengan/ dalam
Positive Organizational Scholarship !
Ada beberapa ciri khusus konsep resiliensi dalam positive organizational
scholarship (POS), yang membedakannya dengan konsep resiliensi yang lain. Salah
satu yang terpenting adalah asumsi resiliensi merupakan “state-like” ketimbang
“trait-like”. Trait-like” itu adalah sifat dasar yang masih bisa diubah tapi sangat
sedikit sekali perubahannya. Sementara “state-like”, cenderung masih bisa diubah.
Dengan pandangan ini, resiliensi dianggap bisa dikelola, baik untuk tingkat individu
maupun organisasi.
Situasi ini dirasakan relevan karena pada dasranya inovasi bertema perubahan,
dan manajer selalu memerlukan upaya perubahan.
Pekerjaan yang menuntut inovasi sewring kali tidak bersifat penuh tantangan dan
mewujudkan hasilnya tidak semudah memperoleh ide. Kadang-kadang ide yang
kompleks butuh validasi. Dalam mempromosikan ide, secara sepintas tantangan
manajer lebih berat dari idea generation. Terutama karena sudah melibatkan orang
lain. Manajer harus mendekati kolega supaya dapat menerima kemudian meng-
endorse dan sekaligus nanti menggunakan gagasan baru. Kalau mau berhasil manajer
harus berusaha keras untuk:
1. Berkreasi membuat upaya persuatifnya bisa unik, dan dapat menonjolkan
pentingnya sebuah gagasan.
2. Mencoba mengintegrasikan minat kolega agar tetap antusias.
Begitu pula mencoba menunjukkan gagasan itu sejalan dengan minat karyawan
1. Tantangan dalam memperoleh dukungan atasan
2. Dalam pengimplementasikan ide

2. Jelaskan dan berikan contoh implementasi elemen resiliensi !


Resiliensi adalah kapasitas individu merespon kesulitan dalam pekerjaan yang
memperkuat dan membangun dirinya menjadi individu yang lebih baik.untuk berhasil
dalam mengatasi berbagai tantangan pekerjaan sering kali bukan hal yang mudah.manajer
baru bisa menjalankan perannya ketika ia memiliki kapasitas resiliensi, kapasitas yang
segera bangkit ketika menghadapi berbagai tantangan. Elemen resiliensi yang lain, yakni
meaning making menuntun manajer untuk terus-menerus merujuk kepada tujuan dan
nilai-nilai pribadi yang dimilikinya.
Elemen resiliensi komitmen untuk tumbuh juga berperan penting dalam membuat
manajer segera bangkit dari masalah yang dihadapinya. Pekerjaan selalu penuh dengan
tantangan dan manajer perlu kapisitas resiliensi untuk menaklukkannya. Menurut amir
dan standen (2012) kapasitas ini memiliki empat dimensi:
- Kegigihan (perseverance).
- Emosi positif.
- Meaning making
- Komitmen untuk tumbuh (commitment to growth)
Bagian berikut memberi penjelasan atas keempat dimensi ini.
1. Kegigihan, Ini elemen yang lazim dianggap sebagai bagian dari karakter utama
resiliensi.
2. Emosi positif, Beberapa peneliti menyebut bahwa emosi positif merupakan Basic
building block dari resiliensi artinya mood sangat berperan penting dalam berbagai
pencapai positif karyawan.
3. Meaning making, Tentang bagaimana karyawan memberi makna atas pekerjaannya
membantu seseorang untuk mengoptimalkan kebermaknaan dirinya.
4. Berkomitmen untuk tumbuh, Elemen ini membuat orang bersedia menjalani kesulitan
karena ia melihat itu sebagai tantangan atau peluang untuk memperkuat dan
mengemabangkan diri.
Contohnya yaitu,
Pelaksanaan layanan bimbingan konseling dalam meningkatkan
kedisiplinan peserta didik melalui beberapa langkah yang meliputi melakukan
pemahaman peserta didik, analisis data peserta didik, memilih metode dan teknik
yang sesuai dengan memberikan layanan bimbingan klasikal, mempersiapkan
pemberian layanan, mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberian
layanan klasikal sesuai kebutuhan layanan dan evaluasi pemberian layanan untuk
mengetahui bagaimana proses yang tepat atau tidaknya layanan yang diberikan
atau perkembangan sikap dan perilaku atau tingkat kecapaian tugas-tugas
perkembangan. Berdasarkan layanan yang dilakukan oleh guru BK dalam
meningkatkan kedisiplinan peserta didik efektif dalam meningkatkan kedisiplinan
peserta didik dalam belajar dan disekolah. Hal itu ditandai dengan perilaku
peserta didik yang berangkat ke sekolah tepat waktu, mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru mata pelajaran, disiplin dalam berseragam, mengerjakan
tugas-tugas sendiri tidak menyontek dan mengerjakan tugas PR di rumah tidak di
saat mata pelajaran.

3. Jelaskan peran elemen resiliensi dalam inovasi dan gambaran implementasinya!


Peran elemen resiliensi dalam inovasi yaitu kegigihan dalam menghasilkan ide
dan promosi ide dan implementasi dan juga diperlukannya peran emosi positif. Peran
meaning making pun membantu manajer untuk beradaptasi dan bertahan dalam masa
sulit. Salah satu bentuk meaning making adalah menindentifikasi apa yang dianggap
sebagai personal calling: ketika manajer aktif membentuk persepsi atas pekerjaan mereka
dan menganggap bahwa itu punya makna dan signifikan atas karier dan hidup mereka.
Refleksi atas makna nilai-nilai dan tujuan pribadi memainkan peran penting dalam
meaning making.
Didalam elemen resiliensi diperlukannya peran komitmen untuk bertumbuh, ide
komitmen untuk bertumbuh sebagai elemen resiliensi merupakan bentuk adaptasi
seseorang melalui self-development (helgeson, reynold, & tomich, 2006), sehingga
relevan mengharapkan memainkan peran dalam inovasi.
Komitmen bertumbuh dalam implementasi memotivasi individu mencari waktu
dan energi untuk berurusan dengan berbagai kontingensi yang tidak diduga, reaksi negatif
yang tidak diharapkan.
Komitmen bertumbuh juga membantu manajer melihat interaksi dengan kolega,
dan atasan serta lebih banyak orang sebagai peluang pengembangan dan saling berbagi
pengetahuan.
Gambaran implementasinya
Sebagai contoh, Ketika seorang anak mulai belajar berjalan, meskipun
rsiliensi adalah sebuah kemampuan bawaan manusi, resiliensi juga dipengaruhi
oleh faktor eksternal, sebagai contoh lingkungan dan Pendidikan. Sehingga setiap
manusia memiliki kemampuan untuk menjadi orang yang resilien dalam
menghadapi suatu tugas perkembangan yang dialami dan permasalahan yang
terjadi.

4. Jelaskan dan berikan contoh konsep berikut!


a. Mental habit
Mental habit atau kebiasaan mental tidak tertanam sejak kita lahir,
melainkan terbentuk dari bagaimana kita mengartikan sebuah peristiwa, pikiran,
hingga respon kita pada perlakuan yang diterima dari lingkungan. Ketika
seseorang lebih banyak mengalami masa-masa yang berat, sebagian memilih
untuk menjadi lebih negatif dan pahit, ketimbang bersikap penuh harapan. Para
ahli kesehatan mental mengatakan sebenarnya kita punya pilihan untuk memiliki
kebiasaan mental tertentu. Kebahagiaan ada di tangan kita.
James Clear, dalam bukunya Atomic Habit bilang kalau “habit” adalah rutinitas
atau kebiasaan yang dilakukan secara reguler (dan biasanya otomatis).
Contohnya : Dalam beberapa minggu, kehidupan sehari-hari semua orang di
seluruh dunia berubah secara mendadak, dan ketidakpastian seakan merampas
masa depan kita ketika pandemi COVID-19 merebak. Di luar kebutuhan yang
segera dan mendesak untuk memperlambat penyebaran COVID-19
melalui perubahan perilaku yang luas dan cepat (misalnya, isolasi diri, menjaga
jarak sosial, dan karantina), dampak situasi terkini pada kesejahteraan mental dan
fisik perlu dipertimbangkan secara serius agar memungkinkan pelaksanaan
intervensi awal dan mengurangi konsekuensi jangka panjang.
b. Praktik takin in the Good
Arti kata taking in good part dalam Kamus Bahasa Inggris – Indonesia
adalah menerima dengan senang hati.
Contohnya : menerima barang pemberian orang lain terhadapa kita. Tentu
kita harus menerimanya dengan senang hati bukan dan menghargai pemberian
tersebut.
c. Praktik Gratitude
Gratitude dalam Bahasa inggris yang artinya adalah bersyukur. Bersyukur
berarti sebuah penghargaan terhadap kehebatan karakter moral orang lain.
Sebagai sebuah emosi, kekuatan ini berupa ketakjuban, rasa terima kasih, dan
apresiasi terhadap kehidupan itu sendiri. Bersukur dapat juga ditujukan untuk
sumber impersonal atau nonmanusia, misalnya tuhan, alam, dan binatang tetapi
tidak dapat ditujukan untuk diri sendiri.
Gratitude merupakan perasaan yang menyenangkan dan penuh terima
kasih sebagai respons dari penerimaan kebaikan yang membuat seseorang
menyadari, mengerti, dan tidak menyalahgunakan pertukaran keuntungan dengan
orang lain (McCullough, Kimeldorf, & Cohen, 2008). Fitzgerald mengidentifikasi
tiga komponen gratitude, yaitu rasa hangat akan apresiasi terhadap seseorang atau
sesuatu, niat baik terhadap seseorang atau sesuatu, dan kecenderungan untuk
melakukan sesuatu yang sesuai dengan apresiasi dan niat baik.
Sebagai contoh, sebuah studi yang meneliti tentang pasangan menemukan
bahwa individu yang meluangkan waktu untuk mengungkapkan rasa terima
kasihnya kepada pasangan mereka, tidak hanya merasa lebih positif terhadap
kualitas hubungan mereka tetapi mereka juga merasa lebih nyaman
mengungkapkan rasa kekhawatiran tentang hubungan mereka.
d. Savouring Joy
Savouring joy adalah aktivitas untuk memperlama sebuah kenikmatan
yang dirasakan seseorang. Dapat dilakukan untuk hal-hal yang sudah kita lalukan.
Contohnya mempertahankan jabatan yang kita terima dalam sebuah organisasi
atau perusahaan dan mengupayakan meningkatkah keberhasilan.
e. Capitalizing
Berbagi kesuksesan dan pencapaian dengan orang lain membuat seseorang
meningkatkan emosi positif dan kesehatannya. Disisi lain juga memberi implikasi
pada bagaimana kita memberi pujian atau ucapan selamat bagi orang lain.
Contohnya seseorang karyawan berhasil malakukan pekerjaannya dan dapat
meningkatkan keberhasilan sebuah perusahaan, dan kita sebagai karyawan yang
lainnya dapat memberikan pujian seperti memberikan penghargaan atas
keberhasilannya.

Anda mungkin juga menyukai