1. Jelaskan dan berikan contoh implementasi/ pelaksanaan konsep berikut !
a. Apa yang dimaksud dengan “kapasitas resiliensi” dan berikan contoh implementasinya. Isitilah resiliensi sering sinonim dengan perseverance-kegigihan atau ketekunan, survival-kemampuan bertahan, recovery-pulih dari kondisi yang tidak enak atau sakit, atau high tolerance-tahan terhadap cobaan atau tekanan. Sebelum diadopsi oleh bidang keorganisasian, resiliensi menjadi tema bahasan dalam ilmu psikologis klinis perkembangan manusia. Contoh implementasinya Situasi pandemik Covid-19 tentu bukan situasi yang menyenangkan dan malah cenderung memberikan dampak negatif seperti menurunkan kesejahteraan hidup individu. Seperti kita ketahui bahwa pandemik Covid-19 ini telah memengaruhi banyak aspek kehidupan manusia mulai dari aspek spiritual, aspek sosial, aspek finansial, aspek keluarga, aspek mental dan emosional. Apakah kita harus menyerah dengan situasi ini? Saya harap tidak, kita harus menjadi orang yang resilien dengan situasi saat ini. Bagaimana caranya untuk menjadi orang yang resilien dengan situasi saat ini? Salah satu caranya adalah dengan mengenali protective factor yang kita miliki. Protective factor merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut faktor penyeimbang atau faktor yang melindungi individu dari faktor yang memunculkan resiko pada individu (Riley & Masten, 2005). Faktor ini bisa berasal dari dalam diri individu sendiri ataupun dari luar diri individu. Protective factor yang berasal dari dalam diri individu misalnya kemampuan regulasi emosi, kemampuan intelektual individu, konsep diri yang positif, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Adapun protective factor dari luar diri individu misalnya dukungan dari keluarga, komunitas, masyarakat bahkan negara. Situasi pandemik Covid-19 ini membuat orang lupa bahwa sebetulnya mereka memiliki banyak faktor yang dapat membantu mereka mampu mengatasi situasi ini. Sebagai contoh, faktor eksternal yang bisa menjadi faktor protektif buat kita dalam situasi ini adalah kebijakan dan imbauan dari pemerintah untuk masyarakat supaya menjaga pola hidup sehat, melakukan physical distancing, mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir selama 20 detik, dan lain sebagainya. Imbauan yang aktif dari para pemuka masyarakat di lingkungan, kesiap siagaan tenaga medis, penelitian-penelitian ilmiah untuk membuat vaksin yang masih giat dilakukan membawa harapan bahwa kita akan mampu mengatasi kondisi ini. Dari dalam diri kita tentu banyak juga faktor pelindung yang bisa membantu untuk mengatasi situasi saat ini. Contohnya adalah kepatuhan akan imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah, beribadah dari rumah, serta belajar dari rumah. Keyakinan bahwa ini bisa diatasi, perasaan bahagia berkumpul bersama keluarga, kemampuan memilih informasi yang tepat, tentu semua ini dapat membantu kita untuk menjalani keseharian di situasi saat ini tanpa mengalami kecemasan berlebihan. b. Jelaskan elemen penting “ positive organizational scholarship” dan berikan contoh pelaksanaanya Resiliensi menjadi sebuah tema utama dalam mazhab positive organizational scholarship atau POS. POS adalah salah satu mazhab yang berkembang sejalan dengan perkembangan gerakan psikologi positif. POS fokus dalam tiga elemen penting yakni: 1. Fokus pada kinerja yang positive deviance kesukesesan yang dihasilkan melampaui norma-norma atau kelaziman yang ada. 2. Berorientasi pada kekuatan bukan pada kelemahan, optimism, bukan pesimisme dan komunikasi yang positif. 3. Fokus pada kebaikan dan kondisi terbaik karyawan karena keyakinan bahwa pada dasarnya orang itu punya kekuatan. POS menganut asumsi heliotropic effect pada makhluk hidup. Contoh penerapannya Pengembangan pada PT Visi Sukses Bersama, dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, Untuk menilai program-program yang telah diadakan oleh PT Visi Sukses Bersama, maka diadakan evaluasi mengenai pelatihan dan pengembangan, apakah target-target yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Pada PT Visi Sukses Bersama evaluasi diadakan secara berjalan. maksudnya, penilaian dilakukan setelah karyawan mengikuti pelatihan dan pengembangan. Karyawan tersebut harus memberikan laporan secara tertulis kepada perusahaan. Laporan berisi kinerja karyawan tersebut yang berkaitan dengan pengetahuan yang telah didapat dari pelatihan dan pengembangan, laporan yang diterima perusahaan dari karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan akan terus diperiksa untuk mengetahui perkembangan kemampuan karyawan tersebut. Bagi karyawan yang mengalami peningkatan kemampuan dan mampu mengajarkannya pada karyawan lain akan mendapat penghargaan dari perusahaan, baik berupa bonus maupun promosi jabatan. Kedua, Pada bulan keempat setelah melaksanakan pelatihan dan pengembangan, maka karyawan akan dievaluasi dalam melakukan pekerjaan. Pemantauan dilakukan tanpa sepengetahuan karyawan, apabila karyawan yang menunjukkan kemajuan, maka karyawan tersebut akan ditetapkan menjadi karyawan kontrak selama 1 (tahun) lamanya, dengan mentanda tangani surat perjanjian kerja. Dan apabila pelaksanaan pelatihan dan pengembangan telah selesai dalam waktu lebih dari 3 (tiga) bulan telah dilakukan evaluasi, karyawan tidak menunjukkan hasil kinerja yang kurang baik dengan pelatihan dan pengembangan yang diberikan, maka Supervisor Seleksi akan memberitahukan kepada Manajer HRD untuk membuat keputusan yang sesuai dengan isi surat perjanjian kerja, selanjutnya pihak Manajer HRD akan membuat Surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk dapat ditanda tangani langsung oleh karyawan. c. Bagaimana hubungan dan ciri khusus konsep kapasitas resiliensi dengan/ dalam Positive Organizational Scholarship ! Ada beberapa ciri khusus konsep resiliensi dalam positive organizational scholarship (POS), yang membedakannya dengan konsep resiliensi yang lain. Salah satu yang terpenting adalah asumsi resiliensi merupakan “state-like” ketimbang “trait-like”. Trait-like” itu adalah sifat dasar yang masih bisa diubah tapi sangat sedikit sekali perubahannya. Sementara “state-like”, cenderung masih bisa diubah. Dengan pandangan ini, resiliensi dianggap bisa dikelola, baik untuk tingkat individu maupun organisasi. Situasi ini dirasakan relevan karena pada dasranya inovasi bertema perubahan, dan manajer selalu memerlukan upaya perubahan. Pekerjaan yang menuntut inovasi sewring kali tidak bersifat penuh tantangan dan mewujudkan hasilnya tidak semudah memperoleh ide. Kadang-kadang ide yang kompleks butuh validasi. Dalam mempromosikan ide, secara sepintas tantangan manajer lebih berat dari idea generation. Terutama karena sudah melibatkan orang lain. Manajer harus mendekati kolega supaya dapat menerima kemudian meng- endorse dan sekaligus nanti menggunakan gagasan baru. Kalau mau berhasil manajer harus berusaha keras untuk: 1. Berkreasi membuat upaya persuatifnya bisa unik, dan dapat menonjolkan pentingnya sebuah gagasan. 2. Mencoba mengintegrasikan minat kolega agar tetap antusias. Begitu pula mencoba menunjukkan gagasan itu sejalan dengan minat karyawan 1. Tantangan dalam memperoleh dukungan atasan 2. Dalam pengimplementasikan ide
2. Jelaskan dan berikan contoh implementasi elemen resiliensi !
Resiliensi adalah kapasitas individu merespon kesulitan dalam pekerjaan yang memperkuat dan membangun dirinya menjadi individu yang lebih baik.untuk berhasil dalam mengatasi berbagai tantangan pekerjaan sering kali bukan hal yang mudah.manajer baru bisa menjalankan perannya ketika ia memiliki kapasitas resiliensi, kapasitas yang segera bangkit ketika menghadapi berbagai tantangan. Elemen resiliensi yang lain, yakni meaning making menuntun manajer untuk terus-menerus merujuk kepada tujuan dan nilai-nilai pribadi yang dimilikinya. Elemen resiliensi komitmen untuk tumbuh juga berperan penting dalam membuat manajer segera bangkit dari masalah yang dihadapinya. Pekerjaan selalu penuh dengan tantangan dan manajer perlu kapisitas resiliensi untuk menaklukkannya. Menurut amir dan standen (2012) kapasitas ini memiliki empat dimensi: - Kegigihan (perseverance). - Emosi positif. - Meaning making - Komitmen untuk tumbuh (commitment to growth) Bagian berikut memberi penjelasan atas keempat dimensi ini. 1. Kegigihan, Ini elemen yang lazim dianggap sebagai bagian dari karakter utama resiliensi. 2. Emosi positif, Beberapa peneliti menyebut bahwa emosi positif merupakan Basic building block dari resiliensi artinya mood sangat berperan penting dalam berbagai pencapai positif karyawan. 3. Meaning making, Tentang bagaimana karyawan memberi makna atas pekerjaannya membantu seseorang untuk mengoptimalkan kebermaknaan dirinya. 4. Berkomitmen untuk tumbuh, Elemen ini membuat orang bersedia menjalani kesulitan karena ia melihat itu sebagai tantangan atau peluang untuk memperkuat dan mengemabangkan diri. Contohnya yaitu, Pelaksanaan layanan bimbingan konseling dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik melalui beberapa langkah yang meliputi melakukan pemahaman peserta didik, analisis data peserta didik, memilih metode dan teknik yang sesuai dengan memberikan layanan bimbingan klasikal, mempersiapkan pemberian layanan, mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberian layanan klasikal sesuai kebutuhan layanan dan evaluasi pemberian layanan untuk mengetahui bagaimana proses yang tepat atau tidaknya layanan yang diberikan atau perkembangan sikap dan perilaku atau tingkat kecapaian tugas-tugas perkembangan. Berdasarkan layanan yang dilakukan oleh guru BK dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik efektif dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam belajar dan disekolah. Hal itu ditandai dengan perilaku peserta didik yang berangkat ke sekolah tepat waktu, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran, disiplin dalam berseragam, mengerjakan tugas-tugas sendiri tidak menyontek dan mengerjakan tugas PR di rumah tidak di saat mata pelajaran.
3. Jelaskan peran elemen resiliensi dalam inovasi dan gambaran implementasinya!
Peran elemen resiliensi dalam inovasi yaitu kegigihan dalam menghasilkan ide dan promosi ide dan implementasi dan juga diperlukannya peran emosi positif. Peran meaning making pun membantu manajer untuk beradaptasi dan bertahan dalam masa sulit. Salah satu bentuk meaning making adalah menindentifikasi apa yang dianggap sebagai personal calling: ketika manajer aktif membentuk persepsi atas pekerjaan mereka dan menganggap bahwa itu punya makna dan signifikan atas karier dan hidup mereka. Refleksi atas makna nilai-nilai dan tujuan pribadi memainkan peran penting dalam meaning making. Didalam elemen resiliensi diperlukannya peran komitmen untuk bertumbuh, ide komitmen untuk bertumbuh sebagai elemen resiliensi merupakan bentuk adaptasi seseorang melalui self-development (helgeson, reynold, & tomich, 2006), sehingga relevan mengharapkan memainkan peran dalam inovasi. Komitmen bertumbuh dalam implementasi memotivasi individu mencari waktu dan energi untuk berurusan dengan berbagai kontingensi yang tidak diduga, reaksi negatif yang tidak diharapkan. Komitmen bertumbuh juga membantu manajer melihat interaksi dengan kolega, dan atasan serta lebih banyak orang sebagai peluang pengembangan dan saling berbagi pengetahuan. Gambaran implementasinya Sebagai contoh, Ketika seorang anak mulai belajar berjalan, meskipun rsiliensi adalah sebuah kemampuan bawaan manusi, resiliensi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, sebagai contoh lingkungan dan Pendidikan. Sehingga setiap manusia memiliki kemampuan untuk menjadi orang yang resilien dalam menghadapi suatu tugas perkembangan yang dialami dan permasalahan yang terjadi.
4. Jelaskan dan berikan contoh konsep berikut!
a. Mental habit Mental habit atau kebiasaan mental tidak tertanam sejak kita lahir, melainkan terbentuk dari bagaimana kita mengartikan sebuah peristiwa, pikiran, hingga respon kita pada perlakuan yang diterima dari lingkungan. Ketika seseorang lebih banyak mengalami masa-masa yang berat, sebagian memilih untuk menjadi lebih negatif dan pahit, ketimbang bersikap penuh harapan. Para ahli kesehatan mental mengatakan sebenarnya kita punya pilihan untuk memiliki kebiasaan mental tertentu. Kebahagiaan ada di tangan kita. James Clear, dalam bukunya Atomic Habit bilang kalau “habit” adalah rutinitas atau kebiasaan yang dilakukan secara reguler (dan biasanya otomatis). Contohnya : Dalam beberapa minggu, kehidupan sehari-hari semua orang di seluruh dunia berubah secara mendadak, dan ketidakpastian seakan merampas masa depan kita ketika pandemi COVID-19 merebak. Di luar kebutuhan yang segera dan mendesak untuk memperlambat penyebaran COVID-19 melalui perubahan perilaku yang luas dan cepat (misalnya, isolasi diri, menjaga jarak sosial, dan karantina), dampak situasi terkini pada kesejahteraan mental dan fisik perlu dipertimbangkan secara serius agar memungkinkan pelaksanaan intervensi awal dan mengurangi konsekuensi jangka panjang. b. Praktik takin in the Good Arti kata taking in good part dalam Kamus Bahasa Inggris – Indonesia adalah menerima dengan senang hati. Contohnya : menerima barang pemberian orang lain terhadapa kita. Tentu kita harus menerimanya dengan senang hati bukan dan menghargai pemberian tersebut. c. Praktik Gratitude Gratitude dalam Bahasa inggris yang artinya adalah bersyukur. Bersyukur berarti sebuah penghargaan terhadap kehebatan karakter moral orang lain. Sebagai sebuah emosi, kekuatan ini berupa ketakjuban, rasa terima kasih, dan apresiasi terhadap kehidupan itu sendiri. Bersukur dapat juga ditujukan untuk sumber impersonal atau nonmanusia, misalnya tuhan, alam, dan binatang tetapi tidak dapat ditujukan untuk diri sendiri. Gratitude merupakan perasaan yang menyenangkan dan penuh terima kasih sebagai respons dari penerimaan kebaikan yang membuat seseorang menyadari, mengerti, dan tidak menyalahgunakan pertukaran keuntungan dengan orang lain (McCullough, Kimeldorf, & Cohen, 2008). Fitzgerald mengidentifikasi tiga komponen gratitude, yaitu rasa hangat akan apresiasi terhadap seseorang atau sesuatu, niat baik terhadap seseorang atau sesuatu, dan kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan apresiasi dan niat baik. Sebagai contoh, sebuah studi yang meneliti tentang pasangan menemukan bahwa individu yang meluangkan waktu untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pasangan mereka, tidak hanya merasa lebih positif terhadap kualitas hubungan mereka tetapi mereka juga merasa lebih nyaman mengungkapkan rasa kekhawatiran tentang hubungan mereka. d. Savouring Joy Savouring joy adalah aktivitas untuk memperlama sebuah kenikmatan yang dirasakan seseorang. Dapat dilakukan untuk hal-hal yang sudah kita lalukan. Contohnya mempertahankan jabatan yang kita terima dalam sebuah organisasi atau perusahaan dan mengupayakan meningkatkah keberhasilan. e. Capitalizing Berbagi kesuksesan dan pencapaian dengan orang lain membuat seseorang meningkatkan emosi positif dan kesehatannya. Disisi lain juga memberi implikasi pada bagaimana kita memberi pujian atau ucapan selamat bagi orang lain. Contohnya seseorang karyawan berhasil malakukan pekerjaannya dan dapat meningkatkan keberhasilan sebuah perusahaan, dan kita sebagai karyawan yang lainnya dapat memberikan pujian seperti memberikan penghargaan atas keberhasilannya.