Anda di halaman 1dari 18

MENGEMBANGKAN KECAKAPAN

INTRAPRENEUR
Berperilaku Inovasi Tinggi
 Setiap orang mempunyai talenta dan jiwa wirausaha dalam
tingkat kapabilitas berbeda-beda sehingga perlu wadah
untuk berkembang agar berpeliku inovasi tinggi
 Landasan jiwa wirausaha yaitu akal budi dan kecerdasan
 Akal budi dan kecerdasan mendorong tumbuhnya jiwa
wirausaha yang berperilaku inovasi tinggi dng membentuk :
 Cita-cita, impian dan harapan untuk meningkatkan
kualitas hidup (berfikir/visi untuk masa depan)
 Instuisi untuk bekerja dan berusaha (bertindak untuk
masa kini/ realita)
 Daya imajinasi untuk berfikir kreatif (berfikir dan
bertindak dari pengalaman masa lalu/inovasi)
 Kemampuan belajar thd sesuatu yang sebelumnya
tidak diketahui (belajar dari masa lalu, masa kini dan
perkiraan masa depan/pembelajaran)
 Sukses Bill Gate karena :
 Mau belajar terus menerus
 Tabah thd tantangan dan kegagalan
 Berani berinovasi dan tampil beda
 Selalu tidak puas dengan hasil yang dicapai
 Punya kemampuan beradaptasi dengan lingkungan
 Sukses seseorang 80% ditentukan oleh kecerdasan
emosional hanya 20% ditentukan kecerdasan
intelektual (Goleman)
Beberapa kecakapan inovasi yang perlu dikuasai oleh
intrapreneur dan menerapkannya di organisasi.
1. DELIVERY SKILL VS DISCOVERY SKILL
Sebagian besar manajer memiliki kecenderungan
terlalu focus pd kecakapan delivery yaitu bagaimana
membuat rencana dan dapat dilaksanakan dengan sukses
(eksekusi). Jadi terbiasa menghabiskan waktunya dg
menganalisis situasi, membuat perencanaan kemudian
memperhatikan detail pelaksanaan dari rencana tersebut.
Manajer yg inovatif selain punya kapabilitas dalam
delivery juga memfokuskan diri pada kecakapan discovery
(ekplorasi).
Meneurut Dyer (2011) discovery skill terdiri dari
Questioning (bertanya), Observing (mengamati),
Networking (berjejaring), dan Experimenting
(bereksperimen) atau disingkat QONE. Ini bisa
menentukan seseorg sukses dalam entrepreneuril atau
inovasi dan cenderung punya ide-ide yg lbh kreatif.
Hasil penelitiannya menunjukkan bhw para intrapreneur
yg inovatif (sebagian berposisi CEO) menghabiskan 50
% waktunya pd aktivitas discovery yaitu secara aktif
mencari peluang untuk membuat perubahan.
2. Menantang Status Quo
Banyak studi yg membuktikan bahwa salah satu
tantangan utk mencapai keberhasilan adalah
Mempertahankan status quo yaitu kecenderungan untuk lebih
menyukai kondisi sekarang ketimbang alternatif baru. Tawaran
webside Gojek merupakan salah satu tawaran menantang
status quo
3. KEBERANIAN UTK MELAKUKAN INOVASI
Keberanian utk inovasi inilah yang membuat lbh banyak orang
berperilaku QONE. Mereka mau menjalankan misi utk
mengubah dan mengambil resiko. Semua ketrampilan ini
berbeda bagi setiap org bahkan bagi mereka yg kembar
identik sekalipun.
Contoh;
Ada 2 org yg kembar identik dg kemampuan otak sama (Ihsan
dan Ahsan). Keduanya diminta utk mengusulkan satu gagasan
kreatif.
Ihsan selama semiggu berfikir keras melakukan curah
gagasan (brain storming) dg coretan-coretan.
Sedangkan Ahsan punya cara antara lain; 1. berbicara dg para
ahli (banyak bertanya/questioning) ; 2. mengunjungi
beberapa perusahaan utk berdiskusi dan melakukan
pengamatan (observing); 3. membeli 5 sampel produk
terkait dan mempelajarinya; 4. menunjukkan contoh
prototipe produk; 5. menanyakan bagaimana klu produk
ini dijual, bagaimana klu tdk berfungsi.

Menurut anda mana yang akan memberikan usulan inovatif


seperti yg diharapkan.
Pada umumnya kita cukup menguasai delivery skill
(mengeksekusi), menganalisis, merencanakan,
mengimplementasikan hal-hal detail, dan mengeksekusi.
Yang jarang pada kita adalah discovery skill (eksplorasi).
Begitu juga pd suatu organisasi jarang secara aktif
menuntut secara khusus kecakapan discovery pd saat
rekruitmen karyawannya.
4. Berusaha Menciptakan kombinasi tak biasa
Inovator selalu dengan sengaja menggabungkan hal-hal
yg tadinya terkesan tdk patut di kombinasikan. Tapi justru itu
yg membuat mereka sukses. Mereka tdk jemu bertanya
bagaimana klu kita mengkombinasikan ini dg itu atau itu dg
yg lain.
Larry Page pendiri perusahaan Google tadinya membuat
google ranking utk melihat bagaimana situasi karya
akademik para dosen dan profesor dibuat rankingnya. Yg
menciptakan Google Scholar.
5. Kecakapan bertanya
Dua hal penting dalam kecakapan bertanya yakni
pertanyaan yg memberi deskripsi keadaan/gambaran atas
situasi (deskriptif) dan yg bersifat mempertanyakan lebih
jauh (disruptive).
Kita ingin mengetahui apa yg sesungguhnya “bekerja” di
balik kesuksesan bahkan kegagalan sekalipun. Bertanya
atau keterampilan mempertanyakan memang punya peran
penting dalam inovasi. Karena inovasi merupakan jawaban
dari sebuah masalah, maka kemampuan merumuskan
pertanyaan sebuah masalah sering lebih penting daripada
alternatif solusi utk masalah tsb.
Mengapa ? Karena alternatif solusi, betapapun banyaknya
belum tentu merupakan solusi terbaik ketika pertanyaan yg
dirumuskan atas masalah tersebut bukan pertanyaan yg
tepat.
Pertanyaan disruptif membantu intrapreneur memperoleh
wawasan yg penting. Ini juga menunjukkan bahwa mereka
tidak puas dengan gambaran yg diperolehnya semula ttg
bagaimana sesuatu itu berjalan/berfungsi.
Persis yg dilakukan oleh Edwin Land – penemu polaroid,
ketika ia mengambil foto anaknya yg berusia 3 thn. Anaknya
bertanya MENGAPA (why, why not) kita tidak bisa lihat
gambarnya segera. Adanya pertanyaan itu mendorong Land
utk menghasilkan fotografi instan.
Cerita serupa juga terjadi pada maskapai Budget Air Brazil yg
juga memberikan layanan bus gratis ke bandara utk
penumpangnya. Strategi ini langsung menarik para
pelanggan karena ongkos taksi disana mencapai 40 % dari
harga tiket.
6. Kecakapan mengamati (Observing)
Kebanyakan intrapreneur inovatif adalah pengamatyg baik.
Mereka mengamati dg intens hal-hal yg ada disekitarnya.
Dengan seperti ini mereka saling menghubungkan hal-hal
yg tadinya tdk terkait dan akhirnya berpeluang menjadi ide
bisnis.
Konglomerat India- Ratan Tata memiliki ide membuat mobil
Tata Nano berawal dari memperhatikan satu keluarga (4
orang) sedang naik vespa yg diterpa hujan lebat. Dia mulai
memikirkan bagaimana membuat transportasi yg nyaman,
terjangkau dan bisa dibeli dg harga yg tdk lbh tinggi dari
harga sekuter. Maka diproduksilah mobil tata nano seharga
$ 2,200 dianggap sebagai mobil termurah didunia. Di bulan
pertama terjual sebanyak 200 ribu unit.
Tata Nano didistribusikan dg kondisi mudah dirakit dan
dibawa dengan truk langsung dijual, fasilitas pembiayaan,
asuransi, kursus mobil utk mendapatkan SIM.
Ada 3 Cara mengembangkan kecakapan utk mengamati;
a. Aktif memperhatikan pelanggan utk memahami seperti
apa fungsi produk yg mereka harapkan
b. Pelajari hal-hal yg surprise yg penuh kejutan
c. Cari peluang utk mengamati di lingkungan yg baru.

7. Kecakapan Berjejaringan (Networking)


Joe Marton, seorg pengusaha nutrisi kesehatan
memperoleh gagasan bisnis miliaran dolar ketika dia
bertandang ke Malaysia. Ia bertemu dg Mahatir Mohamad dan
mendapat informasi tentang khasiat durian dan manggis. Dia
membuka jejaringan di industri kedokteran di AS dan meminta
utk meneliti manggis.Diketahui bahwa kulit manggis
mengandung obat2an berguna bagi kesehatan, meningkatkan
tenaga dan mengurangi peradangan serta menyembuhkan
gangguan perut.
Morton dan dua rekannya mendirikan Xango, perusahaan yg
menghasilkan jus manggis dengan omset sebesar $ 1
milyard selama 6 tahun. Ini tdk akan terjadi klu ia tdk ke luar
negeri ketemu dan berjejaring dg Mahatir mohamad dan
punya jejaringan di dunia kedokteran.
Menurut Dyer (2011) ada dua jenis aktivitas berjejaring yaitu
Idea Networkers (Discovery Driven Executives) dan
Resources Networker (Delivery driven Executives)
Idea Networker Resources Networker

Alasan berjejaring ide-ide: Alasan berjejaring Sumber


- Belajar hal-hal yg baru daya:
- Mendapat persepektif baru - Akses ke Sumberdaya
- Menguji ide yg sdg dicoba - Kemajuan karir
Siapa yg menjadi target: Siapa yg menjadi target;
- Org yg berbeda bidang dg - Orang yg sebidang dg
mereka mereka
- Ahli atau non ahli dg latar - Orang dengan Resources yg
belakang dan perspektif yg banyak
berbeda
Memaksimalkan Networking.
a. Hadiri acara-acara Idea Networking. Misalnya TEDx
(Technology, Entertainment, and Design) di Jakarta yg
biasanya tempat berkumpulnya pengusaha,artis, ilmuan,
pengamat dsbnya. Pertimbangkan utk menghadiri
konferensi-konferensi bertema unik, yg menghadirkan
pakar di luar bidang anda.
b. Berusaha menjadi menarik saat berjejaring
c. Perluas terus jejaring anda yg berasal dari kelompok sosial
ekonomi yg berbeda.
8. Kecakapan Bereksperimen (Experimenting)
Eksperimen sudah dikenal sebagai satu tahapan aktivitas
dalam sebuah inovasi. Inovasi bisa tergantung dengan
eksperimen (Govidarajan & Trimbel, 2010).
Bagi intrapreneur, eksperimen tidak sekedar berbentuk
prototipe atas satu produk, namun bisa berbentuk
percobaan pengalaman baru dan mengambil bagian dalam
proses inovasi.
Ada 3 cara dalam bereksperimen;
a. melakukan eksplorasi
b. memisah-misahkan gagasan baik secara fisik maupun
intelektual
c. mengembangkan kecakapan eksperimen
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai