Anda di halaman 1dari 17

PASAR TENAGA KERJA ASIA PASIFIK

MANAJEMEN SDM INTERNASIONAL

Disusun oleh :

Kelompok 6

Alda Marzya 191010501854

Denri Hari Rayadi 191010500682

Diva Putri Puspitasari 191010500220

Muhammad Alfian Ariyanto 191010502008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah SWT,

Karena nya saya dapat menyelesaikan makalah ini, Shalawat serta salam semoga tetap

terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, rosul penutup dan pemberi syafaat

yang mulia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber

Daya Manusia Internasional. Adapun judul makalah ini adalah Pasar Tenaga Kerja Asia

Pasifik. Saya berharap semoga makalah ini dapat diterima dengan baik dan dapat berguna

bagi seluruh pembaca juga bagi kemajuan Pendidikan di negara Indonesia. Atas

perhatiaan nya saya ucapkan terima kasih.

i
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 4
2.1 Pengertian Pasar Tenaga Kerja ............................................................................... 4
2.2 Pasar Tenaga Kerja di Asia Pasifik ......................................................................... 5
2.3 Fungsi Pasar Tenaga Kerja ..................................................................................... 7
2.4 Jenis Pasar Tenaga Kerja ........................................................................................ 7
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Tenaga Kerja ......................................... 9
2.6 Penciptaan Lapangan Kerja ................................................................................. 11
2.7 Indikator Pasar Tenaga Kerja................................................................................ 11
BAB III .......................................................................................................................... 13
PENUTUP ..................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dinamika perkembangan ekonomi global akhir-akhir ini memberikan sinyal akan

pentingnya peningkatan daya saing. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya negara yang

berlomba-lomba meningkatkan daya saingnya. Daya saing merupakan salah satu

parameter untuk menentukan tingkat produktivitas suatu negara. Tingkat produktivitas

tersebut dapat menentukan tingkat kemakmuran yang dapat dicapai melalui

perekonomian dan tingkat pengembalian yang diperoleh investasi dalam suatu negara

yang akhirnya dapat mendorong perekonomian suatu negara agar lebih cepat tumbuh dari

waktu ke waktu

Pasar Tenaga Kerja di Asia dan Pasifik menghadapi ketidakpastian, perlambatan

ekonomi di China dan terus melemahnya permintaan di zona euro yang membebani

prospek pasar tenaga kerja. Beberapa negara menghadapi tekanan internal tambahan

sebagai akibat dari pergeseran struktural yang cepat keluar dari pertanian. Pada 2015,

pertumbuhan lapangan kerja di sebagian besar perekonomian Asia-Pasifik melambat, dan

kemajuan menuju meningkatkan kualitas pekerjaan tidak merata. Akibatnya, kawasan ini

menghadapi tugas yang cukup besar di era pembangunan pasca-2015, dalam

mempromosikan Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait dengan pekerjaan

penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk bagi orang-orang

muda.

Pembaruan ini berfokus pada pemuda di kawasan itu, yang pada hambatan

spesifik wajah tertentu untuk mencari pekerjaan yang layak. Jutaan orang muda tetap

1
menganggur. Bagi mereka yang bekerja, terlalu banyak bekerja di pekerjaan informal

atau rentan. Sebuah proporsi yang tinggi menemukan diri mereka underqualified dalam

pekerjaan di mana pendidikan dan pelatihan mereka belum cukup mempersiapkan

mereka. Meningkatkan transisi sekolah-ke-pekerjaan memerlukan fokus kebijakan baru

pada orang muda. Ini termasuk peningkatan permintaan untuk pekerja muda,

menyelaraskan sistem pendidikan dan pelatihan dengan industri, penguatan kualitas

magang dan program pengalaman kerja lainnya, serta meningkatkan layanan

ketenagakerjaan dan information.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pasar tenaga kerja?

2. Bagaimana pasar tenaga kerja di Asia Pasifik?

3. Apa saja fungsi dari pasar tenaga kerja?

4. Apa saja jenis pasar tenaga kerja?

5. Apa saja faktor yang mempengaruhi pasar tenaga kerja?

6. Bagaimana penciptaan lapangan kerja?

7. Apa indikator dari pasar tenaga kerja?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari pasar tenaga kerja

2. Untuk mengetahui kondisi pasar tenaga kerja di Asia Pasifik

3. Untuk mengetahui fungsi dari pasar tenaga kerja

4. Untuk mengetahui jenis pasar tenaga kerja

5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pasar tenaga kerja

2
6. Untuk mengetahui penciptaan lapangan kerja

7. Untuk mengetahui indikator dari pasar tenaga kerja

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Tenaga Kerja

Pasar tenaga kerja adalah seluruh aktivitas pelaku yang mempertemukan

antara pencari kerja dengan lowongan kerja atau bertemunya permintaan dan

penawaran tenaga kerja (Sumarsono, 2009). Pasar Tenaga Kerja dapat diartikan

sebagai suatu pasaryang mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai

penjual tenaga kerja di dalam pasar ini ialahpara pencari kerja (Pemilik Tenaga

Kerja), sedangkan sebagai pembelinya yaituorang-orang lembaga yang membutuhkan

tenaga kerja. Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk

mengkoordinasi pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-

lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.

Tenaga kerja merupakan potensi sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan

dalam sector pertanian dan Usaha Kecil dan Menengah. Menurut Badan Pusat Statistik

penduduk usia kerja adalah penduduk di atas lima belas tahun keatas, yang dibedakan

menjadi dua yaitu Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Angkatan Kerja adalah

mereka yang berumur lima belas tahun keatas dan mempunyai pekerjaan, baik bekerja

maupun sementara tidak bekerja karena suatu sebab. Disamping itu mereka yang tidak

mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan juga termasuk dalam Angkatan

Kerja. Bukan Angkatan Kerja adalah mereka yang berumur lima belas tahun keatas yang

kegiatannya hanya sekolah, mengurus rumah tangga dan lain-lain. Pertumbuhan

4
penduduk akan mempengaruhi jumlah angkatan kerja. (Rahman, Fathorrahman, &

Karnawati, 2020).

Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah tiap

orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan

kerja guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan UU No. 25 tahun 2007 tentang ketenagakerjaan, ketetapan batas usia kerja

penduduk Indonesia adalah 15 tahun. Tenaga kerja atau yang disebut Penduduk Usia

Kerja (PUK) terdiri dari Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Angkatan Kerja

mencakup penduduk yang bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan. Penduduk yang

bekerja dibagi menjadi dua, yaitu penduduk yang bekerja penuh dan setengah

menganggur.

2.2 Pasar Tenaga Kerja di Asia Pasifik

Pertumbuhan lapangan kerja di wilayah asia pasifik melambat secara keseluruhan,

permintaan berkurang di beberapa negara. Pertumbuhan lapangan kerja di seluruh

wilayah bervariasi pada 2015, didorong oleh berbagai tren demografi dan ekonomi (lihat

gambar 1). Di antara negara berkembang, perluasan lapangan kerja adalah kuat di

Indonesia, tumbuh sebesar 2,3 persen, atau hampir 2,7 juta, tahun ke tahun. Peningkatan

ini dibentuk sebagian oleh permintaan yang kuat di sektor manufaktur dan pelayanan

sosial, yang mengimbangi kontraksi yang cukup besar di bidang pertanian.

Di Sri Lanka, kerja meningkat sebesar 2,2 persen secara keseluruhan, dengan

keuntungan yang kuat untuk wanita kompensasi untuk mengurangi kerja laki-laki. Di

Malaysia, pertumbuhan lapangan kerja hanya 1,3 persen dan tidak cukup untuk

mengimbangi ekspansi tenaga kerja yang cukup besar dari 1,7 persen. Sebaliknya, tingkat

pekerjaan menyempit sedikit di Filipina, Thailand dan Vietnam di bagian awal 2015. Di

5
Filipina, penurunan kerja dari 109.000 ditambah dengan kenaikan yang cukup besar

dalam underemployment.2 Di Thailand, penurunan kerja mencerminkan kuartal

kedelapan berturut-turut kontraksi, dan didorong oleh ekonomi lemah , ketidakpastian

politik dan pergeseran struktural terus menjauh dari pertanian. Di Viet Nam penurunan

lapangan kerja terutama dipengaruhi perempuan dan terkonsentrasi di sektor pertanian

karena permintaan kerja sebaliknya meningkat di industri dan konstruksi. Di negara

industri, pertumbuhan lapangan kerja pada tahun 2015 bervariasi tetapi umumnya

sederhana secara keseluruhan dan lebih rendah dari tahun 2014. Di Macau (China), kerja

meningkat sebesar 3,8 persen, didorong oleh industri hotel dan sektor perdagangan grosir

dan eceran. Di Selandia Baru, kerja diperluas oleh 3 persen, dibantu oleh permintaan yang

tangguh dalam konstruksi dan manufaktur. Di Singapura, kerja meningkat sebesar 2,2

persen meskipun memudarnya permintaan manufaktur.

Di Australia, Hong Kong (Cina), Republik Korea dan Taiwan (Cina), ada

keuntungan pekerjaan moderat, melayang sekitar hanya 1 persen. Sementara itu, kerja di

Jepang naik sedikit dengan hanya 0,4 persen, mencerminkan populasi yang menua dan

pertumbuhan angkatan kerja datar. Tingkat pengangguran umum meningkat dari tahun

ke tahun di delapan dari 14 negara dengan baru-baru ini 2015 perkiraan, tetapi untuk

berbagai derajat. Peningkatan terbesar adalah 0,4 persen di Malaysia, sebagian karena

pertumbuhan yang cukup besar dalam angkatan kerja. Di Vietnam, tingkat pengangguran

naik 0,3 persentase poin, disertai dengan lonjakan dalam kegiatan ekonomi antara laki-

laki. Namun demikian, pengangguran tetap rendah di seluruh wilayah secara keseluruhan.

Dalam hanya empat negara adalah total tingkat pengangguran lebih dari 5 persen. Di

Filipina, pengangguran menurun jauh sebesar 0,6 persentase poin menjadi 6,4 persen

pada bulan April, meskipun kesenjangan tingkat pengangguran antara laki-laki (6,7

6
persen) dan perempuan (6 persen) melebar. Di Indonesia, pengangguran meningkat

sedikit dengan 307.700 menjadi 5,8 persen pada Februari, terhadap pertumbuhan

angkatan kerja yang cukup besar dari hampir 3 juta. Namun, orang-orang muda di wilayah

ini terus menghadapi tantangan yang cukup besar mencari pekerjaan yang layak.

Meskipun beberapa perkembangan positif, pemuda pengangguran melebihi 10 persen di

sebagian kecil dari 13 negara dengan resmi 2015 perkiraan.

2.3 Fungsi Pasar Tenaga Kerja

Fungsi pasar tenaga kerja adalah mengalokasikan secara optimal tenaga kerja di

antara berbagai alternatif pengguna dalam pekerjaan produktif, serta memberikan rasa

harga diri dan kepastian hidup,sebagai sarana penyaluran tenaga kerja,sebagai sarana

untuk informasi tentang tenaga kerja.

1. Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan.

2. Dapat membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan tenaga kerja

untuk mendapatkan tenaga kerja.

3. Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan sehingga dapat

mengurangi pengangguran.

2.4 Jenis Pasar Tenaga Kerja

Pengelompokan jenis-jenis pasar tenaga kerja dapat dilakukan berdasar pada

beberapa hal. Di antaranya adalah berdasarkan kemampuan atau keterampilan,

berdasarkan skala aktivitas, dan berdasarkan wilayah.

1. Pasar tenaga kerja berdasarkan kemampuan

7
a. Pasar terdidik adalah pasar yang mempertemukan permintaan dan penawaran

tenaga kerja terdidik. Contohnya adalah dokter, guru, dan akuntan.

b. Pasar terlatih adalah pasar yang mempertemukan permintaan dan penawaran

tenaga kerja terlatih. Contohnya adalah sopir, montir, dan koki.

c. Pasar tidak terdidik dan tidak terlatih adalah pasar yang mempertemukan

permintaan dan penawaran tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.

Contohnya adalah tukang batu dan tukang angkut.

2. Pasar tenaga kerja berdasarkan skala aktivititas

a. Pasar tenaga kerja utama memiliki ciri-ciri jumlah perpindahan pegawai sedikit,

disiplin pegawai sangat tinggi, jaminan sosial yang baik, gaji dan upah tinggi,

tingkat pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan sangat tinggi, manajemen

perusahaan sangat baik, terjadi lingkungan perusahaan besar.

b. Pasar tenaga kerja biasa memiliki ciri-ciri sering terjadi perpindahan pegawai,

disiplin pegawai rendah, jaminan sosial kurang baik, gaji dan upah rendah, tingkat

pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan rendah, manajemen perusahaan

kurang baik, terjadi pada lingkungan perusahaan kecil.

3. Pasar tenaga kerja berdasarkan skala wilayah

Pasar tenaga kerja luar negeri adalah yang terjadi di luar negeri, sedangkan pasar

tenaga kerja dalam negeri terjadi di dalam negeri. Indonesia sebagai negara yang memiliki

jumlah penduduk kurang lebih 220 juta, jumlah pengangguran yang tinggi akibat krisis

ekonomi berkepanjangan, dan sering terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sangat

8
membutuhkan aktivitas pasar luar negeri. Dengan adanya pasar tenaga kerja luar negeri,

Indonesia bisa mengurangi jumlah penganggguran sekaligus menambah devisa negara.

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Tenaga Kerja

Selain tingkat upah, banyak faktor yang mempengaruhi pasar tenaga kerja. Diantara

faktor yang mempengaruhi penawaran tenaga kerja adalah (Nasrudin, 2019):

1. Pertumbuhan populasi, termasuk tingkat kelahiran dan tingkat kematian. Semakin

tinggi pertumbuhan populasi, semakin besar pasokan tenaga kerja potensial.

2. Distribusi usia. Pasokan semakin besar jika populasi sebagian terdiri dari penduduk

usia produktif.

3. Mobilitas tenaga kerja, mencakup mobilitas geografis (geographic mobility) dan

mobilitas okupasional (occupational mobility). Yang pertama terkait dengan

kemudahan tenaga kerja untuk berpindah lokasi (termasuk dari dalam negeri keluar

negeri), yang mana dipengaruhi oleh faktor seperti upah, jaringan transportasi,

perumahan (housing) dan kesempatan karir. Yang kedua terkait dengan perpindahan

dari satu posisi ke posisi lainnya, yang mana dipengaruhi oleh faktor seperti

pendidikan dan keterampilan.

4. Imigrasi bersih, perbedaaan antara jumlah orang yang datang ke sebuah negara

(imigran) dengan orang yang keluar dari negara tersebut (emigran).

5. Globalisasi meningkatkan mobilitas tenaga kerja antar negara.

6. Ketersediaan pusat-pusat pendidikan dan pelatihan, yang mana mempengaruhi

pasokan pekerja yang berkualitas.

9
Sementara itu, permintaan tenaga kerja tergantung pada faktor-faktor seperti:

1. Keuntungan bisnis, biasanya terkait dengan kondisi siklus bisnis. Permintaan tenaga

kerja menurun selama resesi ekonomi. Dalam periode ini, laba bisnis turun

karena permintaan agregat menurun. Bisnis berhenti merekrut dan memilih untuk

merasionalisasi pekerja ketika mereka memotong produksinya. Sebaliknya,

permintaan tenaga kerja akan meningkat ketika ekonomi berekspansi.

2. Upah minimum. Beberapa bisnis menawarkan upah yang rendah untuk mendukung

biaya operasi yang rendah. Tapi, karena pemerintah memberlakukan upah minimum,

mereka tidak dapat melakukannya. Karena itu, upah minimum membatasi keinginan

mereka untuk merekrut tenaga kerja.

3. Subsidi upah, misalnya, pemerintah memberikan insentif atau subsidi upah bagi

perusahaan yang mempekerjakan atau mempertahankan pekerja yang lebih tua.

Tujuan subsidi adalah untuk mengkompensasi kesenjangan antara gaji dan

produktivitas pekerja yang lebih tua.

4. Peraturan penggunaan tenaga kerja lokal. Itu mempengaruhi permintaan karena

mengurangi fleksibilitas perusahaan dalam memilih tenaga kerja.

5. Proses produksi dan kemajuan teknologi. Otomasi, misalnya, mengurangi kebutuhan

tenaga kerja untuk mengoperasikan mesin produksi.

6. Kualitas sumber daya manusia. Beberapa pekerjaan membutuhkan kualifikasi yang

lebih profesional, sehingga, ketika kualitas sumber daya manusia lokal tidak

memenuhi syarat, permintaan terhadap tenaga kerja lokal juga rendah.

10
7. Jumlah perusahaan. Semakin banyak perusahaan, semakin besar permintaan terhadap

tenaga kerja.

2.6 Penciptaan Lapangan Kerja

Penciptaan Lapangan Kerja dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut (Hamid,

2018):

1. Regulasi yang sejalan dan mampu mempertahankan fleksibelitas pasar kerja serta

menjamin terpenuhinya kondisi keseimbangan dimana upah pekerja (buruh) dinilai

setara dengan produktivitasnya.

2. Pemberdayaan ekonomi yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja seperti

pemberdayaan ekonomi bagi pengusaha kecil dan mikro juga perlu semakin

diperluas.

3. Perencanaan ketenagakerjaan termasuk self employed, buruh tani dan nelayan,

penempatan tenaga kerja dengan mempersiapkan semi skill dan skilled worker,

pengembangan berkelanjutan melalui link and match, pendekatan sektoral (regional).

2.7 Indikator Pasar Tenaga Kerja

Berikut beberapa indikator pasar tenaga kerja (Nasrudin, 2019) :

1. Tingkat pengangguran adalah rasio jumlah orang yang menganggur terhadap total

angkatan kerja (labor force). Angkanya naik selama resesi dan turun selama ekspansi

ekonomi. Perubahan tingkat pengangguran mempengaruhi permintaan agregat,

karena itu berdampak pada pendapatan dan konsumsi barang dan jasa oleh sektor

rumah tangga.

11
2. Angkatan kerja adalah jumlah orang yang memiliki pekerjaan atau secara aktif

mencari pekerjaan. Pertumbuhannya dapat digunakan untuk mengukur potensi PDB

suatu negara.

3. Tingkat partisipasi angkatan kerja. Anda dapat menghitungnya dengan membagi

angkatan kerja terhadap total populasi usia kerja. Bersama dengan data pengangguran,

kita dapat menghitung berapa banyak orang sebenarnya yang menganggur.

4. Produktivitas tenaga kerja mengukur berapa banyak output yang dapat dihasilkan

pekerja dalam satu jam. Untuk angka agregat, anda dapat menghitungnya dengan

membagi PDB dengan jumlah jam kerja agregat. Seperti halnya pertumbuhan

angkatan kerja, peningkatan produktivitas juga dapat meningkatkan PDB

potensial suatu negara.

5. Rata-rata jam mingguan dalam manufaktur. Statistik ini sering bergerak naik dan

turun sebelum perekonomian berubah arah. Di awal resesi, bisnis akan memotong

lembur dibandingkan dengan memecat tenaga kerja. Itu karena biaya perekrutan lebih

mahal. Tapi, jika resesi masih berlangsung, dan mungkin semakin parah, mereka akan

lebih percaya diri untuk memangkas tenaga kerja mereka.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasar tenaga kerja adalah seluruh aktivitas pelaku yang mempertemukan

antara pencari kerja dengan lowongan kerja atau bertemunya permintaan dan

penawaran tenaga kerja. Pertumbuhan lapangan kerja di wilayah asia pasifik melambat

secara keseluruhan, permintaan berkurang di beberapa negara. Pertumbuhan lapangan

kerja di seluruh wilayah bervariasi pada 2015, didorong oleh berbagai tren demografi dan

ekonomi (lihat gambar 1). Di antara negara berkembang, perluasan lapangan kerja adalah

kuat di Indonesia, tumbuh sebesar 2,3 persen, atau hampir 2,7 juta, tahun ke tahun.

Peningkatan ini dibentuk sebagian oleh permintaan yang kuat di sektor manufaktur dan

pelayanan sosial, yang mengimbangi kontraksi yang cukup besar di bidang pertanian.

Fungsi dari pasar tenaga kerja adalah 1) Dapat membantu pemerintah dalam

mengatasi permasalahan ketenagakerjaan. 2) Dapat membantu orang-orang atau

lembaga-lembaga yang memerlukan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja. 3)

Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan sehingga dapat

mengurangi pengangguran. Jenis pasar tenaga kerja dibagi menjadi 3 yaitu; 1) Pasar

tenaga kerja berdasarkan kemampuan, 2) Pasar tenaga kerja berdasarkan skala aktivititas,

3) Pasar tenaga kerja berdasarkan skala wilayah. Pertumbuhan populasi, termasuk tingkat

kelahiran dan tingkat kematian. Semakin tinggi pertumbuhan populasi, semakin besar

pasokan tenaga kerja potensial. Faktor-faktor yang mempengaruhi pasar tenaga kerja

adalah; 1) Distribusi usia, 2) Mobilitas tenaga kerja, 3) Imigrasi bersih, 4) Globalisasi ,

5) Ketersediaan pusat-pusat pendidikan dan pelatihan.

13
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, H. (2018). Manajemen Pemberdayaan Masyarakat. Makassar: De La Macca.

Nasrudin, A. (2019, Juli 3). Pasar Tenaga Kerja: Jenis, Cara Kerja, Faktor Kunci yang
Mempengaruhi. Cerdasco.

Rahman, A., Fathorrahman, & Karnawati, T. A. (2020). Pengaruh Kepuasan Kerja,


Praktik Sumber Daya Manusia dan Pasar Tenaga Kerja terhadap Keinginan
Pindah Kerja Karyawan. Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol.6 (2), 164-
178.

Sumarsono, S. (2009). Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan Publik.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/definisi-pasar-tenaga-kerja/

14

Anda mungkin juga menyukai