Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME

PENJUALAN PADA PERUSAHAAN PUSAT OLEH-OLEH KHAS BANYUWANGI


OSING DELES KECAMATAN BANYUWANGI, KABUPATEN BANYUWANGI.

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh

SEKAR ARUM LOVITASARI

170210301079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang produk ataupun jasa, mempunyai
tujuan untuk tetap hidup dan berkembang. Kondisi pertumbuhan bisnis sekarang ini
cukup tinggi, dimana dapat dilihat dari tumbuhnya perusahaan-perusahaan dengan
produk yang sejenis sebagai pesaing, sehingga akan terjadi persaingan dalam
memperebutkan pangsa pasar dan konsumen. Dalam hal ini perusahaan hendaknya
mengetahui pasar, dimana produk atau jasa yang di produksi akan di tawarkan atau di
pasarkan. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan usaha mempertahankan dan
meningkatkan keuntungan atau laba perusahaan. Usaha yang umum dilakukan untuk
meningkatkan laba perusahaan yaitu dengan mencari dan membina pelanggan, serta
usaha menguasai pasar. Usaha tersebut tidak lepas dari peranan bagian pemasaran
perusahaan dalam melakukan strategi yang bagus untuk dapat menggunakan
kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi perusahaan di
pasar dapat di pertahankan sekaligus ditingkatkan.
Strategi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi
merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Menurut Swastha
strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah
perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuan. Pemasaran menurut Kothler dan
Amstrong adalah sebuah proses sosial manajerial, dimana individu-individu dan
kelompok- kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan,
melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Adapun
tujuan dari pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen
agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga produk atau jasa tersebut dapat
terjual dengan sendirinya. Oleh karena itu pemasar dituntut untuk dapat memahami
permasalahan pokok di bidangnya. Dapat memberikan gambaran yang jelas dan
terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dan menyusun strategi agar dapat
mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini pada industri kosmetik. Strategi
pemasaran mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha, oleh
karena itu bidang pemasaran berperan besar dalam merealisasikan rencana usaha. Hal
ini dapat dilakukan, jika perusahaan ingin mempertahankan dan meningkatkan
penjualan produk atau jasa yang mereka produksi. Dengan melakukan penerapan
strategi pemasaran yang akurat melalui pemanfaatan peluang dalam meningkatkan
penjualan, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat ditingkatkan
atau dipertahankan. Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan pemasaran modern
dewasa ini mempunyai peranan yang besar sebagai penunjang langsung terhadap
peningkatan laba perusahaan. Strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran
yang jelas dan terarah tentang kegiatan yang akan dilakukan perusahaan dalam
memaksimalkan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran. Dalam
strategi pemasaran terdapat istilah Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Bauran
pemasaran merupakan cara dimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumennya
yang memerlukan perencanaan dan pengawasan yang matang serta perlu dilakukan
tindakan-tindakan yang konkret. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat
melakukan tindakan-tindakan yang terdiri dari 4 macam, yaitu tindakan mengenai
produk (product), Harga (price), distribusi atau penempatan produk (place) dan
promosi (promotion). Dalam melakukan kegiatan pemasaran ada beberapa tujuan
yang akan di capai baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Dalam
jangka pendek biasanya untuk menarik monsumen terutama untuk produk baru
diluncurkan, sedangkan jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-
produk yang sudah ada agar tetap eksis.9 Guna mencapai tujuan tersebut perusahaan
harus bisa menarik perhatian para konsumennya melalui produk yang ditawarkannya.
Ini dapat dilakukan dengan cara promosi. Promosi bisa dilakukan dengan mengikuti
pameran dan melalui media seperti majalah, koran, tv, radio, dan internet.
Osing Deles merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam memasarkan
produk oleh-oleh khas Banyuwangi yang terletak di Jl. K.H. Agus Salim No.12A,
Taman Baru, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Osing Deles sudah berdiri
sejak tahun 2013, walaupun dinilai masih baru Osing Deles ini dapat membawahi
beberapa UMKM kecil yang ada di Banyuwangi karena di dalam Osing Deles sendiri
tidak hanya menjual kue-kue khas Banyuwangi, akan tetapi di dalamnya juga menjual
kaos dengan gambar-gambar khas destinasi di Banyuwangi, batik khas Banyuwangi
serta miniatur gandrung yang terbuat dari belerang yang diambil dari Kawah Ijen.
Bermacam-macam produk yang dijual oleh Osing Deles yang menjadi produk
unggulannya adalah kaos dengan motif/gambar dari destinasi yang ada di
Banyuwangi. Osing Deles ini memiliki 2 outlet yang tersebar di Banyuwangi yang
pertama ada di Rogojampi dan yang kedua ada di kota Jajag. Dalam menjalankan
bisnisnya Osing Deles tentunya memiliki ciri khas dan kekuatan sendiri dalam
menjalankan bisnis, baik dari bertambahnya variasi dari produk yang dijual.
Perusahaan yang perlu menerapkan strategi pemasaran adalah perusahaan pusat
oleh-oleh Osing Deles Banyuwangi. Perusahaan ini memiliki permasalahan dalam hal
promosi dan distribusi (secara online), oleh karena itu perlu diterapkannya strategi
pemasaran yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut. Untuk mengatasi
permasalahan ini dapat menerapkan analisis SWOT agar perusahaan dapat
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi oleh
perusahaan. Dalam meningkatkan penjualan melalui kegiatan promosi secara efektif
agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat sehingga perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan perusahannya. Keberhasilan strategi yang telah
ditetapkan sangat ditentukan oleh seberapa besar tingkat kesesuaian strategi tersebut
dengan perubahan lingkungan, persaingan serta situasi perusahaan. Pada akhirnya
perencanaan strategi yang meliputi analisis, perumusan, dan evaluasi sangat
membantu perusahaan dalam strategi pemasaran yang tepat (Ayu, D. 2012).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk
skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Pada Perusahaan Pusat Oleh-Oleh
Khas Banyuwangi Osing Deles Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi”.
Dengan adanya penetapan strategi tersebut perusahaan dapat mempunyai daya saing
yang tinggi dan memperluas pemasaran produk.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diambil


adalah: “Bagaimana strategi pemasaran berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan
oleh pusat oleh-oleh khas Banyuwangi di Osing Deles?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana strategi


pemasaran berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan oleh pusat oleh-oleh khas
Banyuwangi di Osing Deles.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini dapat diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak


yang berkaitan, antara lain:
a. Bagi Perusahaan
Penelitian diharapkan dapat memberikan masukan positif bagi perusahaan Pusat
Oleh-oleh Khas Banyuwangi Osing Deles guna menentukan strategi pemasaran yang
lebih baik untuk keberhasilan bisnis.
b. Bagi Akademisi
Sebagai tambahan informasi dan pengetahuan di bidang manajemen pemasaran
terutama yang berkaitan dengan masalah penentuan strategi pemasaran.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya
untuk mengembangkan penelitian, khususnya di bidang strategi pemasaran.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran berasal dari kata pasar atau dapat diartikan sebagai tempat
ertemunya penjual dan pembeli. Pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu
dan organisasi. Pemasaran menurut Kothler dan Amstrong adalah sebuah proses
sosial manajerial, dimana individu-individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka buruhkan dan mereka inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk
serta nilai dengan pihak lain.

Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran


sebagai fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola
hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi serta pemangku
kepentingan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah sebuah proses social dan
manajerial yang melibatkan kepentigan-kepentingan baik individua tau kelompok
dalam mememnuhi kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran barang atau jasa
kepada pelanggan dari produsen.

B. Pengertian Strategi

Strategi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi
merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa strategi adalah “suatu ilmu
untuk menggunakan sumber daya dalam melaksanakan kebijakan tertentu”.
Dengan kata lain strategi yaitu sebuah rencana yang dilakukan guna mencapai
misi perusahaan.

Inti dari strategi adalah bagaimana membuat presepsi yang baik dibenak
konsumen, menjadi berbeda. Mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing menjadi
spesialisasi, menguasai suatu kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang
memberi arah dan memahami realitas pasar dengan menjadi yang pertama dari
pada menjadi lebih baik.
C. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan wujud rencana yang terurai di bidang


pemasaran, untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran harus
mempunyai ruang lingkup yang luas dalam bidang pemasaran yang diantaranya
ada strategi persaingan, strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan
strategi promosi. Menurut Tull dan Kahle strategi pemasaran sebagai alat
fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan melalui pasar yang dimasuki dan guna mencapai
pasar sasaran.

Jadi, stategi pemasaran merupakan proses perencanaan perusahaan dalam


memasarkan dan memeperkenalkan produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada
konsumen guna mencapai suatu tujuan dengan segala resiko yang akan dihadapi.
(Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta : Andi Press, 2004)

Strategi pemasaran memiliki tiga komponen yakni segmentasi, targeting dan


positioning.

a. Segmentasi

Pasar memiliki banyak tipe pelanggan, produk dan kebutuhan. Pasar harus
bisa menentukan segmen mana yang dapat menawarkan peluang yang terbaik.
Konsumen di kelompokkan dan dilayani dalam berbagai cara berdasarkan faktor
geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. Proses pembagian pasar menjadi
kelompok pembeli yang mempunyai kebutuhan, karakteristik, atau perilaku
berbeda, yang mugkin memerlukan produk atau program pemasaran terpisah
disebut segmentasi pasar. (Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip
Pemasaran, Erlangga, 2006, hal 59)

Dasar untuk menentukan segmentasi pasar konsumen, dikelompokkan menjadi


empat yaitu :

1) Segmentasi berdasarkan Geografik

Segmentasi ini membagi pasar menjadi beberapa kelompok


berdasarkan kondisi geografik (daerah), sehingga dalam mengambil
keputusan untuk pemasaran betul-betul melihat wilayah yang akan
menjadi target pemasaran produk kita.
2) Segmentasi berdasarkan Demografik

Segmentasi ini membagi pasar menjadi beberapa kelompok


berdasarkan umur, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan,
ras, dan lain-lain. Dalam segmen demografik merupakan dasar yang
paling popular untuk membuat segmen kelompok pelanggan dalam
pembuatan produk tertentu.

3) Segmentasi berdasarkan Psikografik

Segmentasi ini membagi pembeli kelompok yang berbeda-beda


berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau
kepribadian.

4) Segmentasi tingkah laku

Segmentasi ini berdasarkan selera masyarakat terhadap jenis produk


yang ditawarkan. Variabel perilaku membagi pasar atas dasar how the
buy dan mengacu pada kegiatan perilaku yang terjadi secara konkrit.
(Tanama. Budi Rahayu, Manajemen Pemasaran, Denpasar, 2017 hal
54)

b. Targetting

Setelah melakukan segmentasi, perusahaan selanjutnya melakukan pemilihan


segmen yang akan dituju atau disebut juga targeting dan dengan menerapkan
targeting ini berarti upaya menempatkan sumber daya perusahaan secara berdaya
guna, karena itu, targetting ini disebut fitting strategy atau ketepatan. Dalam
mebidik konsumen, Pemasar harus dapat membedakan antara pasar jangka
pendek dan pasar masa depan, serta pasar primer dan pasar sekunder.

1. Pasar Sasaran Jangka Pendek dan Masa Depan Pasar sasaran jangka
pendek adalah pasar yang ditekuni hari ini yang direncanakan akan
dijangkau dalam waktru dekat. Pasar ini yang menghasilkan penjualan
dalam waktu dekat. Pasar masa depan adalah pasar tiga – lima tahun dari
sekarang. Mungkin perusahaan harus mengubah produk, mengubah pasar
sasaran, menambah atau menguranginya.

2. Pasar Sasaran Primer dan Sekunder Pasar primer adalah sasaran utama
produk perusahaan. Mereka terdiri dari konsumenkonsumen yang sangat
penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Pasar sekunder, sebaliknya
adalah pasar yang terdiri dari pasar konsumen-konsumen yang serikali
dianggap tidak penting, tetapi jumlahnya cukup besar Walaupun demikian,
pasar sekunder ini tidak dapat diabaikan karena:

 Konsumen memerlukan waktu untuk mengkonsumsi lebih banyak.


Mungkin bukan sekarang karena belum terbiasa atau daya belinya belum
cukup kuat, namun nantinya pasar sekunder ini memiliki kemungkinan
yang besar untuk menjadi pasar primer

 Konsumen mengkonsumsi dalam jumlah yang sedikit, namun memiliki


indeks konsentrasi yang cukup tinggi.

 Merupakan subset dari pasar sasaran primer. Idealnya, pasar sasaran


memiliki heavy user. Tetapi adakalanya suatu pasar sasaran tidak
memeiliki konsumen promer ini, melainkan trerdiri dari berbagai subset
pasar pasar sekunder yang semuanya pemakai ringan.

 Pasar sasaran sekunder memang mengkonsumsi sedikit dan oleh


karenanya tidak begitu penting. Namunmereka dapat menjadi influencer,
yaitu konsumen yang persuasive dan rela mempengaruhi orang lain untuk
mengkonsumsi produk ini.( Tanama. Budi Rahayu, Manajemen
Pemasaran, Denpasar, 2017 hal 56)

c. Positioning

Setelah pemetaan dan penempatan perusahaan harus memastikan


keberadaannya diingat pelanggan dalam pasar sasaran. Karena itu, strategi ini
disebut being strategi atau strategi keberadaan. Positioning adalah pengaturan
suatu produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan,
relative terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran. Oleh karena
itu, pemasar merencanakan posisi yang membedakan produk mereka dari merek
pesaing dan memberi mereka manfaat terbesar dalam target pasar mereka. (Philip
Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Erlangga, 2006, hal 62)

D. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Setelah merumuskan seluruh strategi pemasarannya, perusahaan siap memulai


merencanakan rincian bauran pemasaran, salah satu konsep utama dalam
pemasaran modern. Definisi bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan
alat pemasaran taktis yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons
yang diinginkannya yang terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan
dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam
pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan
dikoordinasikan oleh perusahaan agar dapat melaksanakan program pemasaran
secara efektif. (Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran,
Erlangga, 2006, hal 63)

Adapun variabel bauran pemasaran tersebut yaitu :

1. Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan


konsumen. Sesuatu yang dapat di tawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian untuk di beli, digunakan atau di konsumsi yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan.

2. Harga

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk


memperoleh produk. Penentuan harga harus sangat diperhatikan, mengingat
harga merupakan salah satu penyebab lterjual atau tidaknya produk dan jasa
yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal
terhadap produk yang ditawarkan pada konsumen. Oleh karena itu penentuan
harga oleh suatu perusahaan dimaksudkan dengan berbagai tujuan yang
hendak dicapai.

3. Promosi

Promosi merupakan kegiatan untuk mempengaruhi konsumen agar


mereka mengetahui dan mengenal produk yang di tawarkan oleh perusahaan
kepada mereka dan kemudian mereka tertarik ingin mencoba lalu membeli
produk tersebut. Kegiatan promosi ini perusahaan berusaha untuk
mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya, baik langsung
maupun tidak langsung. Tanpa promosi jangan diharapkan pelanggan dapat
mengenal produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu promosi
merupakan cara yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan
konsumennya.

Lima sarana promosi utama Kotler dan Amstrong adalah sebagai berikut:

a. Periklanan (advertising)
Kegiatan promosi yang digunakan oleh perusahaan
guna menginformasikan, menarik dan
mempengaruhi calon konsumennya menggunakan brosur,
spanduk, iklan di media cetak, tv maupun radio.

b. Promosi penjualan (sales promotion)

Agar konsumen tertarik membeli produk atau jasa yang ditawarkan


maka perlu dilakukan promosi yang menarik seperti pemberian harga
khusus atau discount untuk produk tertentu, memberikan undian kepada
pembeli yang membeli dalam jumlah tertentu atau memberikan
cinderamata kepada pembeli.

c. Publisitas (publicity)

Publisitas adalah kegiatan promosi untuk memancing konsumen melalui


kegiatan seperti pameran dan bakti sosial. Kegiatan publisitas bertujuan
untuk membuat pamor perusahaan baik dimata konsumennya.

d. Penjualan Personal (personal selling)

Presentasi pribadi oleh salesman atau salesgirl perusahaan untuk tujuan


menghasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan konsumen.

e. Pemasaran langsung (direct marketing)

Hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan


secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun
hubungan pelanggan yang langgeng. Bauran promosi ini digunakan
untuk mengkomunikasikan kegiatan perusahaan kepada konsumen.
Komunikasi yang efektif akan mengubah tingkah laku konsumen dan
akan memperkuat tingkah laku yang telah diubah sebelumya.

4. Tempat (Place)

Tempat adalah kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia


bagi sasaran. Tempat merupakan saluran distribusi yaitu serangkaian
organisasi yang saling tergantung dan saling terlihat dalam proses untuk
menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.
Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas
dan melakukan operasi. Perusahaan sebaiknya memilih tempat yang
mudah dijangkau oleh konsumen dengan kata lain strategis. (Philip
Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid I dan II, Edisi kesebelas, (Jakarta:PT.
Indeks Gramedia), 2006, hal. 63)

5. Manusia (People)

Manusia yaitu orang yang ikut terlibat baik langsung maupun tidak
langsung pada proses layanan itu sendiri. Elemen dari manusia adalah
pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan
tindakan yang dilakukan karyawan akan mempengaruhi keberhasilan
penyampaian jasa.

6. Sarana Fisisk (Physical Evidence)

Hal nyata yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli


dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Contoh situasi dan
kondisi lingkungan, bangunan, geografi, dekorasi ruangan, cahaya yang
terpancar, suara dan aroma, cuaca, yang dijadikan sebagai obyek stimuli.
(Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 13, jilid 1.
(Jakarta:Erlangga, 2012), hal. 62)

7. Proses (process)

Proses adalah aliran aktivitas atau alur kerja suatu produk atau jasa.
Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa
seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem penyerahan jasa
sebagai bagian jasa itu sendiri. Dari penjelasan diatas mengenai bauran
pemasaran, dapat diambil kesimpulan bahwa bauran pemasaran memiliki
variabel yang saling berpengaruh satu sama lain dalam penjualan karena
variabel tersebut dapat mempengaruhi minat konsumen dalam mengambil
keputusan pembelian.
BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan metode kualitatif.


Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan menggali atau
membangun satu proposi atau menjelaskan makna dibalik realita. Peneliti berpijak
dari realita atau peristiwa yang berlangsung di lapangan. (Burhan Bungin, Metode
Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 82)

Dalam metode penelitian kualitatif akan menggunakan prosedur penelitian


yang menghasilkan data berupa deskriptif dari ucapan atau tulisan dan perilaku
objek itu sendiri. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada data yang berupa kata
atau gambar dan tidak menekankan pada angka, selain itu penelitian ini lebih
menekankan pada proses dari produk atau outcome.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume


Penjualan Pada Perusahaan Pusat Oleh-Oleh Khas Banyuwangi Osing Deles
Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi yang berlokasi di Jl. K.H. Agus
Salim No.12A, Taman Baru, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi. Waktu
dilakukan pada bulan…

C. Jenis Data

1. Data Primer

Data Primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama, dari individu seperti
hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang bisa dilakukan peneliti.
Dalam penelitian ini data primer didapat langsung dari Pusat Oleh-Oleh Khas
Banyuwangi Osing Deles yang dapat berupa wawancara langsung dan
permintaan data penjualan.

2. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data selain data yang penulis dapatkan langsung
melalui proses wawancara dan observasi ke Pusat Oleh-oleh Khas Banyuwangi
Osing Deles. Data sekunder yang akan penulis gunakan berupa buku-buku dan
literature yang berkaitan dengan penelitian ini.
D. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Observasi

Metode Observasi merupakan metode pengamatan yang didukung dengan


pengumpulan dan pencatatan data secara sistematis terhadap obyek yang akan
diteliti. Dalam konteks penelitian ini, metode observasi digunakan agar pokok
permasalahan yang ada dapat diteliti secara langsung pada Pusat Oleh-oleh
Khas Banyuwangi Osing Deles.

2. Teknik Wawancara

Dalam penelitian ini penulis akan mewawancari pihak yang terkait yaitu pihak
Pusat Oleh-oleh Khas Banyuwangi Osing Deles.

3. Teknik Dokumenter

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk lisan,
gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Jadi yang dimaksud
dengan studi dokumenter yaitu salah satu metode pengumpulan data yang
digunakan metodelogi penelitian sosial untuk menelusuri data historis.
(Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: ALFABETA,2005), Hal.
27)

4. Teknik Kepustakaan

Dalam riset kepustakaan ini penulis membaca dan mempelajari segala bentuk
tulisan baik buku, artikel, majalah, koran dan informasi tertulis lainnya yang
berhubungan dengan penelitian ini.

E. Teknik Analisa Data

Adapun teknik pengolahan data pada penelitian ini dengan menggunakan


metode deskriptif kualitatif. Yaitu data yang dikumpulkan berupa gambar, kata-
kata dan bukan angka. (Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif,
(Jakarta:Rineka Cipta, 2008), hal 28)

Analisa data dalam penelitian kualitatif adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan uraian dasar. Definisi
tersebut memberikan gambaran tentang betapa pentingnya kedudukan analisis data
dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip pokok penelitian kualitatif adalah
menemukan teori dari data. Pada penelitian ini digunakan salah satu alat analisa
yaitu metode SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats). SWOT adalah
suatu bentuk analisis didalam manajemen perusahaan atau dalam organisasi yang
secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang
matang untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun panjang.

Analisis SWOT adalah penilaian terhadap hasil identifikasi situasi, untuk


menentukan suatu kondisi dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, peluanag
atau ancaman. Dalam sumber lain disebutkan, analisis SWOT yaitu
membandingkan kondisi lingkungan internal perusahaan dengan kondisi eksternal
perusahaan.

Teknik analisis SWOT ini pada dasarnya merupakan satu teknik untuk
mengenali berbagai kondisi yang berbasis bagi perencanaan strategi. Setelah
mengenali isu permasalahan yang dihadapi secara teoritis perlu dibangun
kesepakatan antar stakeholder mengenai apa yang diinginkan kedepan terhadap isu
tersebut, komponen atau elemen apa yang diperlukan untuk lebih ditingkatkan,
dikurangi atau justru diganti, memerlukan proses analisis yang banyak didasarkan
pada peta kondisi SWOT dari isu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai