Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN KEGIATAN MAGANG

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PRODUK SYARIAH


DALAM UPAYA PENCEGAHAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA
PEGADAIAN KANTOR WILAYAH XII SURABAYA

Diajukan sebagai salah satu dalam memenuhi mata kuliah magang

Dosen Pembimbing : Muhammad Ersya Faraby, SEI., M.SEI

Oleh :

Ratih Herawati
190721100043

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


JURUSAN ILMU KEISLAMAN
FAKULTAS KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG
PRODI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Judul Magang : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Produk Syariah


dalam Upaya Pencegahan Pembiayaan Bermasalah Pada
Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya
Nama Lengkap : Ratih Herawati
NPM : 190721100043
Program Studi : Ekonomi Syariah
Semester : V (Lima)
Nomor HP : 0895335747427
Alamat Surel/email : ratihherawati51@gmail.com
Tempat Magang : Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya Jl. Dinoyo No.
79, RT. 003/RW.08, Keputraan, Kec. Tegalsari, Kota
Surabaya, Jawa Timur 6026
Waktu Pelaksanaan : 20 Desember 2021 – 12 Februari 2022

Surabaya, 12 Februari 2022

Menyetujui
Peserta Magang Dosen Pamong Dosen Pembimbing

Ratih Herawati Rudy Yuswanto Muhammaad Ersya Faraby, S.EI., M.SEI


NIM. 190721100043 NIK. P. 78575 NIP. 19911219201903100

Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Keislaman

Khoirun Nasik, S.HI., M.HI


NIP. 19791229201504100

ii
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN MAGANG
PRODI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Hal : Persetujuan Laporan Magang
Kepada:
Yth. Ketua Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura
Di Bangkalan
Assalammu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan


seperlunya maka kami berpendapat bahwa laporan magang saudara/i :
Nama : Ratih Herawati
NIM : 190721100043
Judul : Analisis Penerapan Manajemen Risiko Produk Syariah dalam
Upaya Pencegahan Pembiayaan Bermasalah Pada Pegadaian Kantor
Wilayah XII Surabaya
Sudah dapat diajukan kepada Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas
Keislaman Universitas Trunojoyo Madura, sebagai salah satu syarat mengikuti
mata kuliah Magang.

Demikian ini kami mengharap agar laporan magang saudara/i tersebut dapat
segera diujikan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb

Bangkalan, 12 Februari 2022


Dosen Pembimbing

Muhammad Ersya Faraby, S.EI., M.SEI


NIP. 19911219201903100

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
ini dengan tepat waktu. Sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada
Rasulullah SAW yang telah menuntun kita dari jalan gelap gulita menuju jalan yang
terang benerang yakni adinul islam.

Disusunya laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah magang
serta diharapkan mampu menambah wawasan dan memperluas ilmu tentang
lembaga Perbankan Syariah itu sendiri termasuk di dalamnya adalah materi tentang
“Manajemen Risiko”.

Laporan ini disusun untuk tujuan memberikan pengalaman bagi penulis


dalam menjalani kegiatan magang di lembaga keuangan syariah dan konvensional
sebagai persyaratan dalam menempuh mata kuliah magang pada program studi
Ekonomi Syariah Universitas Trunojoyo Madura. Selain itu adanya laporan ini
diharapkan mampu menambah wawasan kepada masyarakat dan pembaca dalam
penulisan laporan penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis yang senantiasa mendoakan, memberikan


dukungan dan pengorbanan baik secara moral maupun materi demi
kelancaran kegiatan magang.
2. Ibu Shofiyun Nahidloh, S.Ag., M.H.I. selaku Dekan Fakultas Keislaman
Universitas Trunojoyo Madura.
3. Bapak Khoirun Nasik, S.HI., M.HI. selaku Wakil Dekan I Fakultaas
Keislaman.
4. Bapak Muhammad Ersya Faraby, S.EI., M.SEI Selaku dosen pembimbing
yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan,
saran, dan motivasi dalam menyelesaikan semua kegiatan magang dan
penyusunan laporan magang.

iv
5. Seluruh Dosen Pengajar Jurusan Ilmu Keislaman Program Studi Ekonomi
Syariah Universitas Trunojoyo Madura yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi penulis.
6. Bapak Mulyono selaku Pimpinan Wilayah Pegadaian Kantor Wilayah XII
Surabaya
7. Bapak Rudy Yuswanto selaku Kepala Departemen Manajemen Risiko dan
Dosen Pamong yang telah bersedia memberikan pengarahan, kepercayaan,
dan memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan magang.
8. Dan kepada seluruh karyawan Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya
yang telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuannya kepada penulis.
9. Teman-teman yang telah memberikan dukungan, masukan, dan menemani
penulis selama penyusunan Laporan Magang ini.

Demikian penulis menyadari begitu banyak kekurangan dan kedangkalan


pengetahuan dalam menyusun laporan ini. Oleh karena itu berbagai kritikan dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi meningkatkan
kualitas dan kesempurnaan penyusunan laporan magang ini.

Bangkalan , 12 Februari 2022

Ratih Herawati
NIM. 190721100043

v
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Surat Pengesahan Laporan Magang…………………………………………… ii
Surat Persetujuan Magang……………………………………………………... iii
Halaman Kata Pengantar………………………………………………………iv-v
Daftar Isi…………………………………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………. 1
B. Tujuan dan Manfaat Magang……………………………………….……. 4
1. Tujuan Magang………………………………………………………. 4
a. Tujuan Umum…………………………………………………. 4
b. Tujuan Khusus…………………………………………………. 4
2. Manfaat Magang……………………………………………………... 5
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang………………………………… 6
D. Capaian Kegiatan…………………………………………………………. 6
BAB II HASIL KEGIATAN MAGANG
A. Gambaran Umum PT. Pegadaian Kanwil XII Surabaya…………………. 9
1. Profil Pegadaian……………………………………………………… 9
2. Logo Perusahaan…………………………………………………….. 9
3. Profil dan Sejarah Singkat Pegadaian……………………….………...9
4. Visi, Misi dan Tujuan Pegadaian……………………………..………14
5. Struktur Organisasi Pegadaian Kanwil XII Surabaya…………..…….15
6. Produk-Produk Pegadaian Kanwil XII Surabaya………………..……30
B. Uraian Kegiatan Magang……………………………………………..……32
C. Analisis Penerapan Manajemen Risiko Produk Syariah Dalam Upaya
Pencegahan Pembiayaan Bermasalah Pada Pegadaian Kanwil XII…….....40
BAB III PENUTUP
A. Simpulan………………………………………………………………..….48
B. Saran…………………………………………………………………….....49
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..…...50
LAMPIRAN…………………………………………………………………..…..52

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia mengalami peningkatan
dan kemajuan yang pesat. Bahkan Aries Mufti (Ketua Dewan Pakar Ekonomi
Syariah Indonesia) menilai pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia
merupakan yang terbaik di dunia dan mencapai 39% setiap tahunnya. Jumlah
tersebut jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi konvensional yang hanya
sebesar 19%. Hal ini juga ditandai dengan banyaknya perbankan syariah atau
lembaga- lembaga keuangan syariah yang ada di Indonesia, khususnya Jawa
Timur.
Perkembangan lembaga-lembaga keuangan Islam di Indonesia dapat
dikategorikan cepat dan menjadi salah satu faktor tersebut ialah adanya
keyakinan pada masyarakat muslim bahwa perbankan konvensional itu
mengandung unsur riba yang dilarang oleh agama Islam.1
Namun hendaknya kita tidak mengabaikan salah satu lembaga lainnya
di tengah perkembangan lembaga keuangan ini. Lembaga keuangan itu adalah
pegadaian. Pegadaian merupakan salah satu badan usaha di Indonesia yang
secara resmi mempunyai ijin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan
berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar
hukum gadai.2
Pegadaian merupakan tempat bagi konsumen untuk meminjam uang
dengan barang-barang pribadi konsumen sebagai jaminannya. Mengusung
slogan “ Mengatasi Masalah Tanpa Masalah “, Perum Pegadaian bahkan dinilai
sebagai ekonomi kerakyatan.3 Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa
masyarakat kelas bawah pun bisa memanfaatkan jasa gadai dari perum
pegadaian ini.

1
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet, 2002), hal.8.
2
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah , (Yogyakarta: Ekonisia, 2003), hal.153.
3
“ Gadai Emas bank Syariah: Barang Aman, Uang di Tangan “, http://www.prospektif.com/ terkini/
artikel. Html?id=969, 4 Desember 2021

1
Pegadaian merupakan salah satu alternatif pendanaan yang sangat efektif
karena tidak memerlukan persyaratan rumit yang dapat menyulitkan nasabah
dalam pemberian dana.4 Cukup dengan membawa barang jaminan yang
bernilai ekonomis, masyarakat sudah bisa mendapatkan dana untuk
kebutuhannya, baik produktif maupun konsumtif. Di samping itu proses
pencairan dana yang terbilang cepat dan mudah. Pada masa krisis Perum
Pegadaian mendapat peluang untuk semakin berperan dalam pembiayaan,
khususnya untuk usaha kecil, dan ternyata selama kurun waktu krisis ekonomi
nasional tersebut, Perum Pegadaian dapat menunjukkan kinerja yang
memuaskan dan menjadi salah satu perusahaan yang tidak begitu berpengaruh
oleh krisis.
Akan tetapi konsep operasional pegadaian pun juga menggunakan
sistem bunga yang memang sangat dilarang dalam syariah Islam. Praktek ini
dapat dilihat ketika nasabah yang meminjam uang yang menggadaikan
barangnya dibebankan untuk mengembalikan pokok pinjaman plus sewa
modal (bunga). Bunga di pegadaian dihitung per 15 hari, dan apabila ada
keterlambatan maka nasabah dibebankan untuk membayar bunga dua kali lipat,
dan begitu seterusnya per 15 hari.
Namun hal itu tidak perlu dikhawatirkan lagi, karena sekarang ini selain
terdapat pegadaian konvensional, beroperasi pula pegadaian syariah yang
memang didirikan oleh Perum Pegadaian. Pengembangan konsep syariah ini
merupakan upaya pegadaian untuk menghindari rente atau riba.
Keberadaan pegadaian syariah pada awalnya didorong oleh
perkembangan dan keberhasilan lembaga-lembaga keuangan syariah. Di
samping itu juga dilandasi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap
hadirnya sebuah pegadaian yang menerapkan prinsip-prinsip syariah.
Lembaga keungan seperti Pegadaian baik Pegadaian Konvensional
maupun Pegadaian Syariah dalam penyaluran dana pinjaman tersebut harus
bisa mengelola dengan baik agar tidak terjadi kerugian. Perlu adanya sebuah

4
Muhammad Firdaus NH, dkk, Mengatasi Masalah Dengan Pegadaian Syariah, (Jakarta: Renaisan,
2005), hal. 13

2
mekanisme yang bagus untuk mencapai tujuan perusahaan dalam mencapai
visi dan misinya.5 Oleh karena itu, dalam proses mencapai tujuan setiap
organisasi selalu dihadapkan pada hambatan dan kendala, baik kendala teknis
maupun operasional. Hambatan atau kendala tersebut merupakan sebuah
konsekuensi logis yang akan dihadapi sebuah organisasi maupun perusahaan
dalam mencapai tujuan.6 Semua hal yang dapat mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan disebut dengan risiko atau dalam istilah lain disebut dengan Non
Performing Financing (NPF). Non Performing financing (NPF) adalah
pengukuran rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan pembiayaan
yang dikeluarkan. (Pratami, 2011).7
Pembiayaan bermasalah menggambarkan tingkat pengembalian
pembiayaan mengalami kegagalan, semakin besar tingkat kegagalan
pengembalian pembiayaan yang dialami oleh lembaga tersebut maka akan
semakin besar pula risiko yang akan ditanggung oleh lembaga, begitu pula
semakin kecil tingkat kegagalan pengembalian pembiayaan yang dihadapi oleh
lembaga, maka akan semakin kecil pula risiko yang akan ditanggung oleh
lembaga. (Jamilah, 2016).8
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mangkaji sejauh mana
PT. Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) XII Surabaya dapat mengelola dan
menerapkan manajemen risiko untuk mencegah risiko terjadinya pembiayaan
bermasalah. Pemilihan lokasi PT. Pegadaian Kanwil XII Surabaya sebagai
kontor wilayah disebabkan karena setiap terjadi transaksi pembiayaan maka
keputusan pemberian pembiayaan tersebut akan diputuskan di kantor pusat
melalui kantor wilayah yang ada disetiap provinsi sehingga semua data
pembiayaan tercatat dengan lengkap di kantor tersebut.9 Sehingga dengan

5
Yulia Agustina, Skripsi: “Analisis Manajemen Risiko Operasional Gadai Syariah Pada Pegadaian
Cabang Syariah Kebun Bunga Banjarmasin”, (Banjarmasin : Politeknik Negeri Banjarmasin, 2018),
hal.1
6
Ibid., hal.2
7
Surepno, Studi Implementasi Akad Rahn (Gadai Syariah) Pada Lembaga Keuangan Syariah,
Tawazun : Journal of Sharia Economic Law. Vol. 1. Nomor 2. September 2018. Hal.174
8
Ibid., hal.70
9
Ibid., hal.71

3
alasan tersebut penulis melakukan praktek magang pada PT. Pegadaian Kanwil
XII Surabaya yaitu dengan judul “Analisis Penerapan Manajemen Risiko
Produk Syariah dalam Upaya Pencegahan Pembiayaan Bermasalah Pada
Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya”.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan Magang
a. Tujuan Umum
1) Bentuk pelatihan bagi mahasiswa untuk mengenal dunia kerja
secara nyata.
2) Sebagai sarana aplikasi bagi mahasiswa atas ilmu yang diperoleh
selama proses perkuliahan.
3) Menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman sebelum
terjun kedunia kerja secara nyata.
4) Mengembangkan ilmu dan pengalaman yang belum pernah di
dapatkan di dunia perkuliahan sebagai upaya pelatihan kerja di
dunia nyata.
5) Sebagai bekal bagi mahasiswa dalam menghadapi tuntutan
sebagai praktisi Lembaga Keuangan Syariah.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui bagaimana analisis penerapan manajemen
risiko produk syariah dalam upaya pencegahan pembiayaan
bermasalah.
2) Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor dan langkah-langkah
yang digunakan untuk mencegah terjadinya pembiayaan
bermasalah.
3) Untuk mengetahui apa saja tindakan yang dilakukan apabila
nasabah mengalami pembiayaan macet.
4) Untuk mengetahui produk-produk syariah yang ada di PT.
Pegadaian Kanwil XII Surabaya.
5) Untuk melatih kedisiplinan dan tanggung jawab dalam

4
melaksanakan tugas, sehingga diharapkan dapat menjadi lulusan
yang siap terjun di dunia kerja.

2. Manfaat Magang
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa lebih memahami permasalahan yang ada pada
lingkungan praktik dalam bidang perbankan.
2) Mahasiswa mampu mengaplikasikan hasil dari pembelajaran
teori dan ilmu yang telah didapat dari proses perkuliahan kedalam
dunia kerja
3) Mewujudkan mahasiswa yang siap secara mental maupun fisik
dalam rangka menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin
kompetitif.
4) Memperoleh pengalaman untuk terlibat langsung dengan
pekerjaan di sebuah instansi dan sebagai orientasi awal
memahami suasana kerja di sebuah instansi.
5) Pembekalan terhadap mahasiswa dalam menanggapi persaingan
dunia kerja serta memahami tingkat kesulitan dan permasalahan
yang dihadapi dalam praktiknya sehingga menjadi seorang yang
berpotensi, kompeten dan profesional.
6) Sebagai evaluasi diri untuk lebih mengembangkan kemampuan
dan sebagai wadah penyempurnaan konsep agen of change
tridarma mahasiswa dalam dunia lembaga keuangan.
b. Bagi Instansi
1) Sebagai sarana untuk lebih memperkuat kerjasama antara PT.
Pegadaian Kanwil XII Surabaya dengan Universitas Trunojoyo
Madura khususnya program studi Ekonomi Syariah.
2) Mengetahui kualitas pendidikan yang ada pada program sarjana
Ekonomi Syariah.
3) Mendapatkan akses langsung informasi SDM yang siap pakai dan
kompeten serta mendapatkan SDM unggulan yang langsung

5
dapat diseleksi.
c. Bagi Perguruan Tinggi
1) Memperkenalkan program Ekonomi Syariah Fakultas Keislaman
Universitas Trunojoyo Madura kepada masyarakat umum.
2) Mencetak lulusan yang profesional dan siap untuk terjun
langsung di dunia kerja.
3) Sebagai bahan evaluasi atas kurikulum yang dilaksanakan selama
ini dengan kebutuhan teori dan praktek dalam dunia kerja dalam
bidang perbankan.
4) Membina kerjasama antara perguruan tinggi khususnya program
studi Ekonomi Syariah dengan pihak PT. Pegadaian Kanwil XII
Surabaya.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan magang ini dilaksanakan pada :
Hari Senin – Jum’at
Waktu 40 hari kerja (dimulai pada tanggal 20 Desember 2021 –
12 Februari 2022)
Jangka Waktu 8 Minggu
Tempat Jl. Dinoyo No. 79, RT. 003/RW.08, Keputraan, Kec.
Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur 60265.
Telepon (031) 5675294

D. Capaian Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan magang ini dilakukan dengan cara ikut serta dalam
kegiatan operasional rutin pada hari kerja PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII
Surabaya, Jl. Dinoyo No. 79, RT. 003/RW.08, Keputraan, Kec. Tegalsari, Kota
Surabaya, Jawa Timur 60265. Adapun capaian pelaksanaan kegiatan magang
ini dapat tercermin melalui tabel pelaksanaan kegiatan magang dibawah ini.
Adapun keterangannya adalah sebagai berikut :

6
Minggu
No Rencana Kerja Target
I II III IV V VI VII VIII

1. Adaptasi dan ✓ ✓ Tercapai


perkenalan dengan
lingkungan tempat
magang dan orang-
orang sekeliling
ditempat magang.
2. Mengetahui ✓ Tercapai
struktur
kepemimpinan dan
job description
secara umum pada
PT. Pegadaian
Kantor Wilayah XII
Surabaya
3. Mengetahui dan ✓ ✓ Tercapai
memahami macam-
macam produk pada
PT. Pegadaian
Kantor Wilayah XII
Surabaya
4. Mengetahui dan ✓ Tercapai
memahami faktor-
faktor terjadinya
pembiayaan
bermasalah serta
penerapan
manajemen risiko

7
5. Mengetahui ✓ ✓ Tercapai
keterangan secara
mendetail dari salah
satu karyawan atau
kepala departemen
mengenai masalah
yang akan di telitidi
PT. Pegadaian
Kantor Wilayah XII
Surabaya
6. Mengetahui dan ✓ ✓ Tercapai
memahami Analisis
Penerapan
Manajemen Risiko
Produk Syariah
dalam Upaya
Pencegahan
Pembiayaan
Bermasalah Pada
PT. Pegadaian
Kantor Wilayah XII
Surabaya
7. Melengkapi data – ✓ ✓ Tercapai
data yang
diperlukan untuk
membuat laporan
magang
8. Membuat laporan ✓ Tercapai
akhir serta
mengevaluasinya

8
BAB II
HASIL KEGIATAN MAGANG
A. Gambaran Umum PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya
1. Profil PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya
a. Nama Instansi : PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya
b. Alamat Instansi : Jl. Dinoyo No. 79, RT. 003/RW.08, Keputraan,
Kec. Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur 60265
c. No. Telp : (031) 5675294
d. Web : www.pegadaian.co.id
2. Logo Perusahaan

Gambar 1. Logo PT. Pegadaian Indonesia

3. Profil dan Sejarah Singkat PT. Pegadaian


a. Pegadaian pada zaman VOC (1745-1811)
Sejarah pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Belanda (VOC)
mendirikan Bank van Leening yaitu lembaga keuangan yang
memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali
didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
b. Pegadaian pada masa penjajahan Inggris (1811-1816)
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan
Belanda (1811-1816), Bank Van Leening milik pemerintah
dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan
usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah
setempat ("liecentie stelsel"). Namun metode tersebut berdampak
buruk pemegang lisensi menjalankan praktik rentenir atau lintah darat
yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa
(Inggris).Oleh karena itu metode "liecentie stelsel" diganti menjadi
"pacth stelsel" yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum
yang mampu membayar pajak yang tinggi kepada pemerintah daerah.

9
c. Pegadaian pada masa Hindia Belanda (1816-1942)
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pacth stelsel tetap dipertahankan
dan menimbulkan dampak yang sama. Pemegang hak ternyata banyak
melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya.
Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut
dengan "cultuur stelsel" di mana dalam kajian tentang pegadaian saran
yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani
sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan
manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
Staatsblad No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa
usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April
1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi, Jawa Barat.
Selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun
Pegadaian.
d. Pegadaian pada masa Jepang (1942-1945)
Pada masa pendudukan Jepang gedung kantor pusat Jawatan
Pegadaian yang terletak di jalan Kramat Raya 162, Jakarta dijadikan
tempat tawanan perang dan kantor pusat Jawatan Pegadaian
dipindahkan ke jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang
terjadi pada masa pemerintahan Jepang baik dari sisi kebijakan
maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian
dalam bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan
Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San
dengan wakilnya orang pribumi yang bernama
M. Saubari.
e. Pegadaian sesudah Kemerdekaan
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, kantor Jawatan
Pegadaian sempat pindah ke Karanganyar, Kebumen karena situasi
perang yang kian memanas. Agresi Militer Belanda II memaksa
kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Pasca perang

10
kemerdekaan kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan
Pegadaian dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia.10 Pegadaian
dari tahun ke tahun seringkali berganti nama bentuk badan hukum.
Pergantian nama-nama bentuk badan hukum dari awal didirikannya
hingga masa sekarang memiliki nama sebagai berikut :11
1) Pada tahun 1905 Pegadaian berbentuk lembaga resmi
“JAWATAN”
2) Pada tahun 1961 Bentuk badan hukum berubah dari
“JAWATAN” ke “PN” berdasarkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang (Perpu) No. 19 Tahun 1960 Jo
Peraturan Pemerintah (PP) No. 178 Tahun1961
3) Pada Tahun 1969 Bentuk badan hukum berubah dari“PN” ke
“PERJAN” berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 Tahun
1969
4) Pada Tahun 1990 Bentuk badan hukum berubah dari“PERJAN”
ke “PERUM” berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 10
Tahun 1990 yang diperbaruidengan Peraturan Pemerintah (PP)
No. 103 Tahun 2000
5) Pada Tahun 2012 Bentuk badan hukum berubah dari“PERUM”
ke “ PERSERO” pada tanggal 1 April 2012 berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Tahun 2011
6) Pada Tahun 2021 Bentuk badan hukum berubah dari
“PERSERO” ke “PERSEROAN TERBATAS” pada tanggal 23
September 2021. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.
73 Tahun 2021.
Menurut Peraturan Direksi Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Kantor (SOTK) Wilayah bahwa Kantor

10
Satya A. Parama Artha dan Indah Fitraningsih, KKM: “Prosedur Pelayanan Produk Pegadaian
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jombang”, (Jombang : STIE PGRI Dewantara Jombang, 2021),
hal.4-5
11
Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan RKAP (2022), Dari Pegadaian Kantor Wilayah XII
Surabaya.

11
wilayah adalah bagian dari organisasi perusahaan untuk wilayah
tertentu yang bertugas melaksanakan kegiatan administratif dan
operasional perusahaan. PT. Pegadaian Kanwil XII Surabaya Sebagai
salah satu Kantor Wilayah yang berada di pulau Jawa, Kanwil XII
Surabaya memiliki banyak sekali unit kerjahingga total 456 unit kerja
operasional. Selain kantor unit operasional, Kantor Wilayah
Surabaya memiliki 7 kantor area dan saat ini memiliki 9 unit Co–
location yang berada di kantor bersama Pegadaian, BRI, dan PNM.
Dengan cakupan seluruh wilayah Jawa Timur terdapat total 29
Kabupaten dan 9 Kota, menjadikan Kanwil XII Surabaya sebagai
penyumbang OSL terbesar ke 2 selindo.
Dalam Melaksanakan Kegiatan Operasional Serta layanan
administrative dan manajemen perusahaan, Kantor Wilayah XII
Surabaya memiliki unit kerja operasional dan unit kerja manajemen
sebagai berikut :
1) Unit Kerja Operasional terdiri dari unit kerja Konvensional dan
unit kerja Syariah dengan rincian sebagai berikut :
a. Unit Konvensional total 325 Outlet yang terdiri dari:
i. Kantor Cabang Sebanyak 51 Outlet
ii. Kantor Unit Pelayanan Cabang Sebanyak 274 Outlet
b. Unit Syariah dengan total 113 Outlet yang terdiri dari:
i. Kantor cabang Syariah sebanyak 19 Outlet
ii. Kantor Unit Pelayanan Syariah sebanyak 112 Oulet
2) Unit Kerja Management Kantor Area
Sebagai Unit Kerja yang memberikan support terhadap
operasional pada masing-masing kantor cabang dan unit layanan
baik Syariah dan konvensional, Kanwil Surabaya memiliki 7
Kantor Area yang berada di beberapa kota besar yaitu, Surabaya,
Malang, Madiun, Jember, Probolinggo, dan Pamekasan. Jumlah
unit operasional pada masing-masing Kantor Area adalah sebagai
berikut :

12
a. Area Surabaya 1 : 86 Unit Operasional
b. Area Surabaya 2 : 61 Unit Operasional
c. Area Malang : 58 Unit Operasional
d. Area Jember : 46 Unit Operasional
e. Area Pamekasan : 84 Unit Operasional
f. Area Madiun : 78 Unit Operasional
g. Area Probolinggo : 43 Unit Operasional
3) Unit Kerja Bisnis Mikro
Unit Usaha Bisnis Mikro merupakan unit usaha yang
menangani seluruh transaksi dan pengajuan pembiayaan untuk
produk non gadai seperti produk gadai BPKB, pembiayan
kendaraan bermotor, serta pengajuan kredit dengan agunan
sertifikat tanah. Kanwil XII Surabaya memiliki Kantor
Cabang Bisnis Mikro sebanyak 15 unit CBM yang dikepalai
oleh 1 orang Kepala Cabang Bisnis Mikro serta 64 Unit Bisnis
Mikro yang dikepalai oleh 1 orang KUBM.
4) Unit Kerja Co-Location
Unit kerja Co-Location merupakan salah satu usaha perluasan
chanel dristribusi layanan yang bekerjasama dengan BRI dan
PNM, Kerjasama yang dilakukan berupa penempatan dan
pembuatan unit layanan bersama di kantor Cabang Bank BRI.
Kanwil XII Surabaya saat ini memiliki 9 unit extension Co-
Location yang tersebar di 7 Kantor Area. Yang mana di tahun
2021 ini akan dilakukan pembukaan sebanyak 7 unit Co-
Location di 7 Kota kabupaten, serta pembukaan unit co-
Location baru ditahun 2022 sebanyak 12 unit co-location
berupa unit extension maupun branch in branch di 12 Kota
Kabupaten se-JawaTimur.

13
4. Visi, Misi dan Tujuan Pegadaian12
a. Visi Perusahaan
Menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia
dan sebagai Agen Inklusi Keuangan pilihan utama masyarakat.

b. Misi Perusahaan
1) Memberikan manfaat dan keuntungan optimal bagi seluruh
pemangku kepentingan dengan mengembangkan bisnis inti.
2) Membangun bisnis yang lebih beragam dengan
mengembangkan bisnis baru untuk menambah proposisi
nilai ke nasabah dan pemangku kepentingan.
3) Memberikan service excellence dengan fokus nasabah melalui;
a) Bisnis proses yang lebih sederhana dan digital.
b) Teknologi informasi yang handal dan mutakhir.
c) Praktik manajemen risiko yang kokoh.
d) SDM yang professional berbudaya kinerja baik.
c. Tujuan Perusahaan
1) Untuk melaksanakan dan menunjang sebuah kebijaksanaan dan
program pemerintah dibidang ekonomi dan dibidang
pembangunan nasional yang melalui penyaluran pinjaman atas
dasar hukum gadai
2) Untuk mencegah timbulnya praktik ijon, pegadaian gelap, riba,
dan pinjaman tidak wajar lain sebagainya.
3) Agar menyediakan dana dengan cara yang sederhana pada
masyarakat luas, terutama bagi kalangan menengah bawah,
untuk konsumsi dan produksi.

12
Diakses dari www.pegadaian.co.id pada tanggal 4 Februari 2022 pukul 16.04 WIB

14
5. Struktrur Organisasi Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya
Struktur organisasi digunakan sebagai sarana guna mencapai visi
dan misi perusahaan sehingga diperlukan penyesuaian untuk mencapai
tujuan perusahaan. Dalam rangka memastikan terimplementasinya seluruh
strategi dan kebijakan di kantor pusat serta melaksanakan fungsi
supporting bagi kelancaran kegiatan operasional di kantor wilayah, kantor
area, dan kantor cabang. PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya
memiliki pembagian yang terdiri dari beberapa departemen yang disertai
dengan deskripsi (job description) yang jelas agar penentuan manning
sesuai dengan kapabilitasnya sehingga akan menentukan efektifitas
pelaksanaan pekerjaan di kantor wilayah. maka dari itu manajemen
pegadaian telah menetapkan struktur organisasi kantor wilayah sebagai
berikut :13

Bagan 1. Struktur Organisasi PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya

13
Peraturan Direksi Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)
Kantor Wilayah (2020), Dari Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya, hal.i.B.2

15
Adapun ruang lingkup perubahan yang terdapat pada struktur
Organisasi Kantor Wilayah yang sesuai dengan fungsi strategis dan
operasional kantor wilayah meliputi hal-hal berikut :
1) Departemen Manajemen Risiko
Sehubungan dengan akselerasi pertumbuhan penyaluran produk non
gadai pergeseran perilaku nasabah dalam bertransaksi, maka
manajemen menganggap penting adanya upaya untuk meningkatkan
fokus pengelolaan risiko di lingkup Kantor Wilayah. Oleh karena itu,
Departemen Manajemen Risiko ditambahkan dalam struktur
organisasi kantor wilayah dalam rangka peningkatan fokus
pengelolaan risiko di lingkup kantor wilayah.
2) Departemen Business Support
Sehubungan dengan upaya untuk mengembangkan bisnis perusahaan
sesuai dengan potensi dan dinamika bisnis di wilayah, maka
Manajemen menganggap penting upaya untuk meningkatkan fokus
pengelolaan bisnis di lingkup kantor wilayah. Oleh karena itu,
Departemen Business Support perlu ditambahkan dalam struktur
organisasi kantor wilayah dalam rangka mendukung pengelolaan dan
pengembangan bisnis perusahaan di lingkup kantor wilayah.14

Job Description
a. Pimpinan Wilayah
Dalam hal ini pimpinan wilayah memiliki tugas dan tanggung jawab
utama yang meliputi;
1) Menjalankan fungsi sebagai Regional Chief Exeicutive Officer
(Regional CEO) sesuai kewenangan yang diberikan oleh direksi.
2) Mengarahkan dan mengendalikan operasional pada kantor
wilayah, kantor area, dan kantor cabang serta unit kerja lain
dibawah koordinasinya di bidang bisnis, keuangan, SDM,

14
Ibid., hal.I.B.3

16
logistik, dan manajemen risiko sehingga berjalan secara efektif
dan sesuai ketentuan yang berlaku.
3) Mengarahkan implementasi seluruh strategi dan kebijakan serta
mengintegrasikan pengelolaan seluruh sumber daya perusahaan
guna terciptanya sinergi untuk meningkatnkan efektifitas kinerja
di lingkup kantor wilayah.
4) Mengarahkan penyususnan rencana kerja, program kerja, dan
inisiatif strategis (RKAP) serta memastikan di eksekusi di
lingkup kantor wilayah serta in-line dengan kebijakan/program
kerja kantor pusat dengna hasil yang optimal.
5) Mengarahkan pelaksanaan Performance Management System
(PMS) di bawah koordinasinya mulai daari penetapan target
(target setting), cascading target, performance review, coaching,
mentoring dan performance appraisal.
6) Mengkoordinasikan pelaksanaan standar etika perusahaan (code
of conduct), budaya kerja dan manajemen perubahan pada unit
kerja di bawah koordinasinya berjalan dengan baik.
7) Memberikan saran, ide, masukan kepada direktur Bidang/Divisi
yang berkaitan dengan kegiatan bisnis dan operasional sesuai
dengna ruang lingkup dan bidang tugasnya.
8) Mengrahakan pengelolaan aset perusahaan mulai proses
pembelian, pencatatan, maintenance, dan pengusulan
penghapusan yang ada di lingkup kantor wilayah.
9) Mengarahkan pengelolaan dan implementasi manajemen risiko
sesuai kebijakan divisi terkait di kantor pusat guna menumbuhkan
budaya sadar risiko pada seluruh unit kerja dibawah
koordinasinya.
10) Mewakili pearusahaan dalam kaitannya dengna pihak internal
maupun eksternal berdasarkan kewenangan yang diberikan

17
direksi guna menjalankan kegiatan operasional dan bisnis di
seluruh unit kerja yang dikelolanya.15
b. Deputy Operasional
Tugas dan tanggung jawab Deputy Operasional meliputi beberapa hal,
yakni sebagai berikut :
1) Membantu efektifitas pelaksanaan tugas Pemimpin Wilayah di
bidang keuangan, SDM, Iogistik, dan manajemen risiko di
seluruh unit kerja dalam wilayah di bawah koordinasinya;
2) Mengarahkan dan mengendalikan operasional pada Kantor
Wilayah, Kantor Area, dan Kantor Cabang serta unit kerja lain di
bawah koordinasinya di bidang keuangan, SDM, Iogistik, dan
manajemen risiko sehingga berjalan efektif dan sesuai ketentuan
yang berlaku;
3) Memastikan implementasi seluruh strategi dan kebijakan
fungsional serta mengintegrasikan seluruh sumber daya guna
terciptanya sinergi untuk meningkatkan efektifitas kinerja di
lingkup Kantor Wilayah;
4) Memastikan tersusunnya rencana kerja, program kerja, dan
inisiatif strategis (RKAP) sena memastikan dieksekusi di lingkup
Kantor Wilayah serta in-line dengan kebijakan/program kerja
Kantor Pusat dengan hasil yang optimal;
5) Mengarahkan pelaksanaan Performance Management System
(PMS) di bawah koordinasinya mulai dari penetapan target
(target setting), cascading target, performance review, coaching,
mentoring dan perfomvance appraisal;
6) Mengkoordinasikan pelaksanaan standar etika perusahaan (Code
of Conduct) budaya kerja dan manajemen perubahan pada unit
kerja di bawah koordinasinya berjalan dengan baik;

15
Peraturan Direksi Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)
Kantor Wilayah (2020), Dari Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya, hal.II.A.1 – II.A.2

18
7) Mengimplementasikan pengelolaan aset Perusahaan mulai proses
pembelian, pencatatan, maintenance, dan pengusulan
penghapusan yang ada di lingkup Kantor Wilayah;
8) Memastikan pengelolaan anggaran sesuai dengan prinsip
efektifitas dan efisiensi pada unit kerja di bawah koordinasinya;
9) Mengarahkan pengelolaan dan mengimplementasikan
pengendalian internal sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada
seluruh unit kerja di bawah koordinasinya;
10) Mewakili Pemimpin Wllayah berhubungan dengan pihak
eksternal maupun internal guna menjalankan kegiatan
operasional dan bisnis di seluruh Unit Kerja yang dikelolanya bila
Pemimpin Wilayah berhalangan, berdasarkan kewenangan yang
diberikan Direksi;
11) Mengarahkan pengelolaan dan mengimplementasikan
manajemen risiko sesuai kebijakan divisi terkait di Kantor Pusat
guna menumbuhkan budaya sadar risiko pada seluruh unit kerja
di bawah koordinasinya;
12) Memastikan pemantauan dan evaluasi atas laporan-laporan
operasional untuk dijadikan rekomendasi dan sebagai dasar
pengambilan keputusan.16

c. Kepala Departemen Business Support


Tugas dan tanggung jawab utama Kepala Departemen Business
Support meliputi:
1) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan,
monitoring, dan evaluasi pelaksanaan business support di
lingkup Kantor Wilayah dan seluruh unit kerja di bawah
koordinasinya;

16
Ibid., hal.II.A.4 – II.A.5

19
2) Mengarahkan penyusunan kajian pengembangan bisnis sesuai
dengan potensi daerah sebagai dasar penyusunan target bisnis di
seluruh unit kerja dalam wilayah di bawah koordinasinya;
3) Menyusun dan mengusulkan strategi bisnis termasuk penataan
outlet (pembukaan, relokasi, dan penutupan) untuk pencapaian
kinerja yang optimal;
4) Mengevaluasi usulan dan menyusun penetapan target bisnis
(RKAP) untuk unit kerja dalam wilayah di bawah
koordinasinya;
5) Mengkoordinasikan dan mengelola pelaksanaan penetapan
target (target setting), cascading target, performance review, dan
performance appraisal di seluruh unit kerja dalam wilayah di
bawah koordinasinya sebagai bagian dari keseluruhan proses
Performance Management System (PMS) sesuai ketentuan yang
berlaku;
6) Monitoring dan evaluasi kinerja bisnis sesuai dengan prioritas
target dan hasil yang akan dicapai;
7) Memastikan terimplementasinya standarisasi outlet & Iayanan
di seluruh outlet (Kantor Cabang, UPC, dan Agen) di bawah
koordinasinya;
8) Menyusun, mengusulkan, mengeksekusi, monitoring, dan
evaluasi strategi pemasaran serta penjualan untuk meningkatkan
awareness dan pencapaian target kinerja secara optimal;
9) Memastikan tereksekusinya strategi pemasaran dan penjualan
baik melalui channel organik (Kantor Cabang dan UPC)
maupun anorganik (Agen dan BPO) di Kantor Wilayah in-line
dengan strategi dari Kantor Pusat;
10) Merencanakan, mengeksekusi, dan monitoring pelaksanaan
program PKBL untuk meningkatkan brand image Perusahaan
serta mendukung pencapaian target kinerja secara optimal;

20
11) Mengimplementasikan pengelolaan manajemen risiko pada unit
kerjanya.17

d. Kepala Departemen Sumber Daya Manusia


Tugas dan tanggung jawab utama Kepala Departemen Sumber Daya
Manusia meliputi :
1) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan,
monitoring, dan evaluasi terkait pengembangan, pengelolaan
operasional SDM, implementasi budaya kerja dan manajemen
perubahan di Kantor Wilayah dan seluruh unit kerja di bawah
koordinasinya;
2) Memastikan pelaksanaan kegiatan operasional dan administrasi
human capital serta hubungan industrial (man power plan,
recruitment, people development, performance management
system, compensation & benefit, talent management, dan
retention) di lingkup Kantor Wilayah berjalan sesuai ketentuan
yang berlaku;
3) Mengarahkan program peningkatan kapabilitas karyawan melalui
training karyawan dan talent di lingkup Kantor WiIayah;
4) Mengarahkan pelaksanaan kegiatan dalam rangka pengendalian,
pengawasan, pembinaan, motivasi, coaching, mentoring, dan
counseling baik untuk individu perorangan maupun seiuruh
karyawan di bawah koordinasinya (people manager);
5) Memastikan kegiatan yang menyangkut hubungan industrial dan
implementasi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Serikat Pekerja
dengan Manajemen di lingkup Kantor Wilayah berjalan sesuai
ketentuan yang berlaku baik melalui pendekatan formal maupun
informal;18

17
Ibid., hal.II.B.1 – II.B.2
18
Ibid., hal.II.C.1

21
6) Mengimplementasikan pengelolaan manajemen risiko pada unit
kerjanya.

e. Kepala Departemen Logistik & Umum


Tugas dan tanggung jawab utama Kepala Departemen Logistik &
Umum meliputi :
1) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan fungsi pengelolaan
operasional logistik, pengadaan barang/jasa, stok barang,
inventaris kantor, Alat Tulis Kantor (ATK), bangunan,
pengamanan korporasi, operasional teknologi informasi, sena
pengelolaan tenaga kerja outsourcing sesuai ketentuan yang
berlaku di lingkup Kantor Wilayah;
2) Mengarahkan pengelolaan tata usaha kantor, kebutuhan rumah
tangga, perlengkapan dan kendaraan dinas, serta administrasi
persuratan atau dokumen lainnya sesuai ketentuan yang berlaku
di Perusahaan;
3) Mengelola administrasi dan updating database sistem informasi
logistik guna menjamin keakuratan informasi mengenai aset
tetap, inventaris, kendaraan, perlengkapan dan aset Perusahaan
lainnya di lingkup Kantor Wilayah;
4) Mengusulkan penghapusan inventaris kantor dan melaksanakan
prosedur pelelangan atas persetujuan penghapusan inventaris
kantor tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
5) Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, monitoring
dan evaluasi pengelolaan tenaga kerja outsourcing di lingkup
Kantor Wilayah mulai dari rencana manning, pemenuhan,
penempatan, pengelolaan administrasi, memproses pembayaran
biaya tenaga kerja dan bersama-sama dengan vendor melakukan

22
pembinaan terhadap tenaga kerja outsourcing yang ditempatkan
di Perusahaan;19

f. Kepala Departemen Keuangan


Tugas dan tanggung jawab utama Kepala Departemen Keuangan
meliputi :
1) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan operasional
anggaran, akuntansi, keuangan, perpajakan, dan perasuransian di
Kantor Wilayah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
2) Mengarahkan pengelolaan sistem cash management, fungsi
maker, checker, dan validasi transaksi keuangan;
3) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan,
mengintegrasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran
(RKAP) Kantor Wilayah, mengalokasikan anggaran, monitoring
serta evaluasi realisasi anggaran agar penggunaan anggaran dapat
terkendali secara efektif dan efisien;
4) Memastikan ketersediaan kebutuhan modal kerja dan kas bank
untuk mendukung operasional Kantor Wilayah, Kantor Area,
Kantor Cabang;
5) Mengarahkan pengelolaan operasional sistem perpajakan dan
problem solver permasalahan perpajakan di lingkup Kantor
Wilayah terselesaikan sesuai prosedur yang berlaku;
6) Melakukan monitoring dan evaluasi terkait pengelolaan
keuangan kas dan bank secara berkala di Kantor Wilayah, Kantor
Area, Kantor Cabang, dan UPC;20
g. Kepala Departemen Manajemen Risiko
Dalam kegiatan magang, penulis di tempatkan pada departemen
manajemen risiko yang mana didalamnya terdapat 2 (dua) bagian

19
Ibid., hal.II.D.1 – II.D.2
20
Ibid., hal.II.E.1 – II.E.2

23
yaitu Bagian Risiko Kredit & Asuransi (RKA) dan Bagian Risiko
Operasional & Kepatuhan (ROK). Departemen inilah yang
menangani semua aspek permasalahan yang akan diangkat dan
tertuang dalam laporan kegiatan magang ini. Maka dari itu, penulis
mencoba mengupas semua informasi yang terdapat pada departemen
manajemen risiko PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya mulai
dari struktur organisasi departemen manajemen risiko, tugas dan
wewenang kepala departemen maupun kepala bagian yang ada dalam
departemen manajemen risiko tersebut.
Adapun Struktrur Organisasi di dalam Departemen Manajemen
Risiko agar tercapainya sebuah job description yang terstruktur secara
efisien dan efektif adalah sebagai berikut :

KEPALA DEPARTEMEN
MANAJEMEN RISIKO

RUDY YUSWANTO
NIK. P. 78575

KEPALA BAGIAN RISIKO KREDIT KEPALA BAGIAN RISIKO


& ASURANSI OPERASIONAL & KEPATUHAN

ANDREAS WAHJUHONO BAMBANG RUSNANTO


NIK. P. 79222 NIK. P. 81031

STAFF BAGIAN RISIKO KREDIT & STAFF BAGIAN RISIKO


ASURANSI OPERASIONAL & KEPATUHAN

AULINA HALIMAH LUTVITA ERYA ROKANI


NIK. P. 93573 NIK. P. 93614

INTERNSHIP KARYAWAN BUMN INTERNSHIP KARYAWAN


BUMN

AWANDA YUNITA RAHMA RIFDHA HANUN

24
Bagan 2. Struktur Organisasi Departemen Manajemen Risiko PT. Pegadaian
Kantor Wilayah XII Surabaya

a) Kepala Departemen Manajemen Risiko


Tugas dan tanggung jawab utama Kepala Departemen Manajemen
Risiko meliputi :
1) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan,
monitoring, dan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko sesuai
ketentuan yang berlaku di Iingkup Kantor Wilayah;
2) Mengarahkan pengelolaan kualitas asset (OSL) termasuk NPL dan
kredit bermasalah di Iingkup Kantor Vwlayah;
3) Mengarahkan pelaksanaan Risk Assessment sehingga memperoleh
profil risiko di Iingkup Kantor Wilayah;
4) Memberikan review dan harmonisasi terhadap penyusunan dan
pengkinian ketentuan yang berlaku di Iingkup Kantor Wilayah
sesuai dengan aspek kepatuhan dan Jaminan Kualitas (Quality
Assurance);
5) Mengarahkan identifikasi, pengukuran, monitoring dan
pengendalian terhadap risiko kepatuhan di Iingkup Kantor
Wilayah;
6) Mengarahkan pelaporan dokumen Anti Pencucian Uang (APU)
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) yang meliputi
Laporan Transaksi Keuangan Tunai (TKT), Laporan Transaksi
Keuangan Mencurigakan (TKM); Laporan Transaksi (LT); serta
monitor tindak lanjut perbaikan data nasabah oleh petugas
Cabang/UPC;
7) Berkoordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka
penyelenggaraan pelatihan atau refreshing mengenai aspek
kepatuhan, tata kelola, serta gratifikasi dan pelaporannya di lingkup
Kantor Wilayah;

25
8) Mengarahkan dan mengkoordinasikan penyelesaian Barang
Jaminan Dalam Proses Lelang (BJDPL) dan kredit bermasalah
produk gadai dan produk non gadai yang tidak dapat diselesaikan
di Kantor Cabang dan Kantor Area.21

Keberhasilan dari Kepala Departemen Manajemen Risiko meliputi :


1) Tersedianya Risk and Control Self Assessment (RCSA) dan
Business Continuity Plan (BCP) di lingkup Kantor Wilayah;
2) Terkendalinya NPL sehingga potensi kerugian dan biaya yang
dikeluarkan Perusahaan berkurang;
3) Ketersediaan informasi dan proses manajemen risiko yang mudah
dipahami;
4) Terimplementasinya nilai-nilai GCG di Iingkungan Kantor
Wilayah;
5) Terselesaikannya BJDPL dan barang bermasalah produk gadai
maupun non gadai.

Wewenang yang dimiliki Kepala Departemen Manajemen Risiko


meliputi :
1) Mengusulkan dan mengelola program kerja serta anggaran biaya
terkait bidang manajemen risiko di lingkup Kantor Wilayah;
2) Mengusulkan rekomendasi pengembangan dan perbaikan terkait
ruang lingkup bidang tugasnya di Kantor Wilayah;
3) Memberikan persetujuanlapproval sesuai kewenangan yang
diberikan;
4) Melakukan coaching dan mentoring terhadap karyawan di unit
kerjanya sebagai bagian proses empowering dalam peningkatan
produktivitas kerja.

21
Ibid., hal.II.F.1 – II.F.2

26
b) Kepala Bagian Risiko Kredit & Asuransi (RKA)
Tugas dan tanggung jawab utama Bagian Risiko Kredit & Asuransi
meliputi :
1) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan,
monitoring, dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan risiko kredit dan
perasuransian di lingkup Kantor Wilayah sesuai ketentuan yang
berlaku;
2) Berkoordinasi dengan Credit Risk Support di Kantor Area untuk
menjalin dan memelihara kerja sama collection dengan pihak
eksternal;
3) Mengidentifikasi risiko kredit yang melekat pada seluruh produk
dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka
penyelesaian kredit/restrukturisasi kredit;
4) Melakukan proses monitoring, pengurusan klaim, subrogasi serta
penyelesaian permasalahan perasuransian di lingkup Kantor
Wilayah;
5) Melakukan monitoring dan evaluasi kredit yang telah dicairkan
guna menjaga kualitas kredit;
6) Membantu Pemimpin Wilayah dalam menentukan kualitas
barangjaminan dan memberikan rekomendasi (second opinion)
dalam proses penetapan pinjaman.

Kriteria keberhasilan dari Bagian Risiko Kredit & Asuransi meliputi :


1) NPL terkendali sehingga berkurang potensi kerugian dan biaya
yang dikeluarkan oleh Perusahaan;
2) Terselesaikannya kredit bermasalah;
3) Terjaganya kualitas kredit secara terukur;
4) Terselesaikannya klaim asuransi dan pengelolaan subrogasi.

27
Wewenang yang dimiliki Bagian Risiko Kredit & Asuransi meliputi :
1) Memberikan rekomendasi (second opinion) dalam proses
penetapan pinjaman;
2) Mengusulkan dan mengelola program kerja serta anggaran biaya
terkait bidang risiko kredit dan asuransi di lingkup Kantor Wilayah;
3) Mengusulkan rekomendasi pengembangan dan perbaikan terkait
ruang lingkup bidang tugasnya di Kantor Wilayah;
4) Menjalankan fungsi approval sesuai ketentuan yang berlaku di
lingkup Kantor Wilayah.22

c) Kepala Bagian Risiko Operasional & Kepatuhan (ROK)


Tugas dan tanggung jawab utama Bagian Risiko Operasional &
Kepatuhan meliputi ;
1) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan,
monitoring, dan evaluasi pengelolaan risiko operasional dan
kepatuhan di lingkup Kantor Wilayah;
2) Mengelola bantuan teknis dan mengkoordinasikan pelaksanaan
risk assessment serta penerapan program Anti Pencucian Uang
(APU) & Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) kepada seluruh
unit kerja di lingkup Kantor Wilayah, terutama pembuatan RCSA
(Risk and Control Self Assessment);
3) Memberikan review dan kajian risiko operasional terkait
lingkungan pekerjaan dan aktivitas baru;
4) Menyusun profil risiko (risk profile) di lingkup Kantor Wilayah
untuk dilaporkan kepada Divisi terkait di Kantor Pusat;
5) Mengelola kegiatan dalam rangka peningkatan kesadaran risiko
(risk awareness) kepada seluruh unit kerja yang berada di lingkup
Kantor Wilayah;

22
Ibid., hal.II.F.3 – II.F.4

28
6) Mengelola kegiatan dalam rangka implementasi Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara
keseluruhan dalam pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif;
7) Mengelola kegiatan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan
sistem kelangsungan usaha (Business Continuity Management
System) di lingkup Kantor WiIayah;
8) Mengelola penerapan Good Corporate Governance (GCG), APU
& PPT di lingkup Kantor Wilayah;
9) Mengelola dan merekomendasikan penerapan kebijakan risiko di
lingkup Kantor Wilayah guna mendorong penerapan manajemen
risiko secara terus menerus (continuous improvement);
10) Mengimplementasikan pengelolaan manajemen risiko pada unit
kerjanya.

Kriteria keberhasilan dari Bagian Risiko Operasional & Kepatuhan


meliputi :
1) Terlaksananya risk assessment kepada seluruh unit kerja di lingkup
Kantor Wilayah;
2) Tersusunnya profil risiko (risk profile) di lingkup Kantor Wilayah;
3) Meningkatnya kesadaran risiko (risk awareness) dari seluruh unit
kerja;
4) Terlaksananya kegiatan SMK3 untuk menciptakan tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.

Wewenang yang dimiliki Bagian Risiko Operasional & Kepatuhan


meliputi :
1) Memberikan rekomendasi kajian risiko operasional di lingkup
Kantor Wilayah;

29
2) Mengusulkan dan mengelola program kerja serta anggaran biaya
terkait bidang pengelolaan risiko operasional dan kepatuhan di
lingkup Kantor Wilayah;
3) Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan atau
keputusan yang berkaitan dengan kelancaran operasional tidak
menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
4) Melakukan tugas-tugas Iainnya yang terkait dengan fungsi
kepatuhan;
5) Mengusulkan rekomendasi pengembangan dan perbaikan terkait
ruang lingkup bidang tugasnya di Kantor Wilayah;
6) Menjalankan fungsi approval sesuai ketentuan yang berlaku di
lingkup Kantor Wilayah.23

6. Produk-Produk Syariah di PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII


Surabaya
a. Pemberian Pinjaman (Gadai Syariah/Rahn) kepada masyarakat
menggunakan akad Rahn dan Ijarah, dengan mensyaratkan
pemberian jaminan dengan menyerahkan barang bergerak maupun
tidak bergerak seperti emas perhiasan, berlian, elektronik, dan
kendaraan bermotor sebagai jaminan dan pemberian jaminan yang
ditentukan oleh taksiran nilai dan jumlah dari barang yang
digadaikan.
b. Penaksiran Nilai Barang, layanan penaksiran barang ini berupa
penilaian suatu barang yang bergerak baik berupa perhiasaan,
barang-barang elektronik seperti handphone dan laptop serta
kendaraan bermotor.
c. Penitipan barang (Ijarah), Pegadaian Syariah juga menerima titipan
barang dari masyarakat berupa emas perhiasan, surat-surat berharga

23
Ibid., hal.II.F.5 – II.F.6

30
seperti sertifikat tanah, dan barang-barang berharga lainnya. Atas
jasa titipan ini Pegadaian Syariah akan mengenakan biaya penitipan
pada nasabah yang menggunakan jasa ini.
d. ARRUM (Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro Kecil) adalah skim
pemberian pinjaman berprinsip syariah yang berdasarkan hukum
gadai (Rahn) bagi para pengusaha Mikro dan Kecil untuk
memberikan modal kerja atau tambahan modal usaha dengan sistem
angsuran dan menggunakan jaminan BPKB motor/mobil.
e. MULIA (Murabahah Logam Mulia Investasi Abadi), adalah jenis
pembiyaan yang memfasilitasi kepemilikan emas batangan melalui
penjualan logam mulia secara tunai dan atau angsuran dengan proses
cepat dan jangka waktu fleksibel.
f. Tabungan Emas Syariah adalah produk layanan pembelian dan
penjualan emas dengan fasilitas titipan dengan harga yang
terjangkau. Layanan ini memberikan kemudahan kepada masyarakat
untuk berinvestasi emas, hanya mulai dari +5000 nasabah sudah bisa
menabung emas.
g. Amanah, adalah produk yang menawarkan baik bagi karyawan,
pengusaha kecil dan nasabah untuk memiliki kendaraan pribadi
secara syariah. Dengan pembayaran yang dapat diangsur dengan
prinsip syariahdan melalui proses pembiyaan yang mudah.
h. ARRUM Haji merupakan pembiayaan guna pendaftaran ibadah haji.
Pemberian pinjaman guna pendaftaran haji ini dengan jaminan emas
senilai Rp. 7.000.000,- dan bukti Setoran Awal Biaya Perjalanan
Ibadah Haji (SA BPIH).
i. Multi Pembayaran Online, adalah jasa yang diberikan oleh
pegadaian syariah kepada nasabah untuk melayani pembayaran
berbagai macam tagihan seperti Listrik, Air (PDAM), telepon secara
online. Layanan ini merupakan solusi pembayaran cepat yang
memberikan kemudahan kepada nasabah dalam betransaksi.
j. Remittance, merupakan layanan pengiriman dan penerimaan uang

31
dari dalam dan luar negeri dengan biaya kompetitif.
k. G LAB (Lab Gemologi Pegadaian) merupakan laboratorium untuk
melakukan pengujian tentang keaslian dan jenis batu permata serta
sertifikasi yang berguna untuk kepentingan investasi dan kepastian
jual beli permata. Karena bagi Pegadaian “Tiap butir permata tidak
pernah sama”
l. Mitra MPO (Pegadaian Mobile) merupakan program kemitraan dari
pegadaian dimana nasabah pegadaian bisa mendapatkan peluang
bisnis electronic payment langsung dari smartphone android yang
dimiliki.

B. Uraian Kegiatan Magang


Kegiatan magang di PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya
berlangsung dari tanggal 20 Desember 2021 sampai 12 Februari 2022 yang
bertepatan dengan liburan semester gasal 2020-2021. Dengan masa kerja 8
minggu disesuaikan dengan kebijakan dari fakultas.

Secara umum, kegiatan pelaksanaan magang ini terlaksana dalam kurun


waktu 8 (Delapan) minggu dengan perincian hari Senin – Jum’at merupakan
hari aktif dan praktis liburnya dua hari, yaitu hari sabtu dan hari minggu serta
pada Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN). Adapun ketentuan jam kerja
yakni mulai pukul 08.00-17.00 WIB baik hari Senin sampai dengan hari
Jum’at.
Dalam keseharian pelaksanaan magang ini, terdapat beberapa tugas dan
pekerjaan yang dilakukan dengan bertujuan untuk membantu pihak PT.
Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya. Adapun perincian harian kegiatan
magang yang dilaksanakan antara lain :

32
No Hari/Tanggal Kegiatan Uraian Kegiatan
1. Senin, 20 Desember 2021 Adaptasi dan perkenalan dengan
lingkungan tempat magang dan
orang-orang sekeliling tempat
magang, Mencatat surat masuk di
buku agenda, dan Meminta tanda
tangan ke sekretaris pimpinan
wilayah.
2. Selasa, 21 Desember 2021 Membuat rekap data valid dan invalid
nasabah (Tanggal Lahir, Nomor ID,
Tempat Lahir dan Nama Ibu
Kandung) pada bulan Januari –
Oktober 2021, Mencatat surat masuk
di buku agenda dan Meminta tanda
tangan ke sekretaris pimpinan
wilayah.
3. Rabu, 22 Desember 2021 Melanjutkan rekap dan Membuat PPT
hasil data valid dan invalid nasabah
pada bulan Januari – Oktober 2021.
4. Jum’at, 24 Desember 2021 Menginput NIK karyawan pada
laporan suspect dalam keadaan
negatif pada unit kerja Kanwil XII
Surabaya, Membuat PPT data valid
dan invalid nasabah, Mencatat surat
masuk unlock pada buku agenda dan
meminta tandatangan ke sekretaris
pimpinan wilayah.
5. Senin, 27 Desember 2021 Mengarsip surat, Mencatat Surat
Masuk pada buku agenda, dan
meminta tantatangan pada sekretaris

33
pimpinan wilayah.
6. Selasa, 28 Desember 2021 Membuat rekap data BJDPL tanggal
26 dan 27 Desember 2021.
7. Rabu, 29 Desember 2021 Membuat rekap data NPL tanggal 28
Desember 2021, Mengarsip surat,
Membuat rekap data BJDPL tanggal
28 Desember 2021, dan Meminta
tandatangan untuk surat unlock
kepada sekretaris Pimpinan Wilayah
Pegadaian Kanwil XII Surabaya.
8. Kamis, 30 Desember 2021 Mengecek, Screenshoot dan Merekap
update data valid dan invalid nasabah
di seluruh area pada web prisma
Pegadaian Kantor Wilayah XII
Surabaya.
9. Jum’at, 31 Desember 2021 Mengarsip surat unlock, Melanjutkan
cek dan update data valid dan invalid
nasabah di seluruh area pada web
SSO Passion Pegadaian Kantor
Wilayah XII Surabaya.
10. Senin, 3 Januari 2022 Briefing Senin pagi, Membuat rekap
data BJDPL tanggal 1 dan 2 Januari
2022, Meminta tinta printer pada
bagian logistik, Mengecek data dan
Merekap update data nasabah invalid
konvensional dan syariah pada bulan
Januari sd November 2021, dan
Mengarsip surat.
11. Selasa, 4 Januari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
31 Desember 2021 dan 3 Januari

34
2022.
12. Kamis, 6 Januari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
5 Januari 2022, Menginput dan
Mengedit data Nasabah Laporan
Transaksi Keuangan Tunai (LTKT)
Pelunasan KCA dan Gadai CP
Malang
13. Jum’at, 7 Januari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
6 Januari 2022, Membuat PPT data
valid dan invalid nasabah dan rata-
rata berdasarkan kategori (Tanggal
Lahir, Nama Ibu Kandung, No ID,
dan Tempat Lahir) per area pada
wilayah XII Surabaya.
14. Senin, 10 Januari 2022 Briefing Senin pagi, Membuat rekap
data BJDPL tanggal 7, 8, dan 9
Januari 2022, Antigen rutin Kanwil
XII Surabaya untuk menjaga agar
penyebaran covid tidak masuk ke
wilayah yang bertugas sebagai
pengarahan tempat swab antigen dan
absensi karyawan.
15. Selasa, 11 Januari 2022 Membuat PPT Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3), Antigen rutin Kanwil XII
Surabaya untuk menjaga agar
penyebaran covid tidak masuk ke
wilayah yang bertugas sebagai
pengarahan tempat swab antigen dan
absensi karyawan.

35
16. Rabu, 12 Januari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
10 dan 11 Januari 2022
17. Kamis, 13 Januari 2022 Membuat rekap data NPL tanggal 12
Januari 2022 dan rekap data BJDPL
12 Januari 2022.
18. Jum’at, 14 Januari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
13 Januari 2022, Menginput dan
Mengedit data LTKT CPS Blauran
dan CP Dinoyotangsi.
19. Senin, 17 Januari 2022 Briefing Senin pagi, Meresume
petunjuk teknis persyaratan khusus
penyaluran produk non gadai pada
masa pandemi coronavirus disease
2019, Membuat data rekap BJDPL
tanggal 13, 14, 15, 16 Januari 2022,
Mengcek data spreedshet rekap BJ
tarikan penjualan dibawah kewajiban
dan daftar nasabah meninggal,
Mengecek LTKT yang akan di
approve, Scan berita acara serah
terima pelaksanaan pelayanan swab
antigen di PT. Pegadaian oleh rumah
sakit Lavalette, dan Membuat surat
pakta integritas penerapan Good
Corporate Governance (GCG).
20. Selasa, 18 Januari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
17 Januari 2022.
21. Rabu, 19 Januari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
18 Januari 2022 dan rekap data NPL
tanggal 18 Januari 2022, Menginput

36
dan Mengedit data LTKT UPS
Klampis Ngasem Rahn Pelunasan.
22. Kamis, 20 Januari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
19 Januari 2022, Meminta
tandatangan permintaan unlock NPL
pada aplikasi P4D Area Pamekasan
CBM Pamekasan/UBM Sumenep
kepada Kepala Departemen
Manajemen Risiko, Scan surat
permintaan unlock pada aplikasi P4D
area Malang dan Pamekasan dan
Mengarsip surat permohonan unlock.
23. Jum’at, 21 Januari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
20 Januari 2022.
24. Senin, 24 Januari 2022 Membuat Surat Kewaspadaan
Penerimaan Barang Jaminan Emas
Palsu, Membuat rekap data BJDPL
tanggal 21, 22, 23 Januari 2022,
Menulis agenda surat masuk dan
keluar (Permintaan unlock NPL pada
aplikasi P4D dan Surat Tugas),
Mengarsip surat, dan Meminta tanda
tangan surat persetujuan unlock pada
sekretaris pimpinan wilayah.
25. Selasa, 25 Januari 2022 Mengarsip dan scan surat permintaan
unlock NPL pada aplikasi P4D per
area, Surat Persetujuan Diskresi Area
Malang dan surat tugas, Mengarsip
surat keluar RKA, Menginput data
register permohonan unlock,

37
Mengarsip surat permohonan unlock
dan Menginput dan Mengedit data
LTKT Pencairan dan Pelunasan Rahn
area Pamekasan UPC Bangkalan.
26. Rabu, 26 Januari 2022 Membuat rekap data permintaan
unlock per area tahun 2022 pada
google spreadsheets, Membuat rekap
data BJDPL tanggal 25 Januari 2022,
Menginput data register permohonan
unlock area Probolinggo CBM
Pasuruan/UBM Ngopak dan UBM
Pandaan dan area Surabaya 1 CBM
Kalianyar/UBM Benteng dan
Mengarsip surat permohonan unlock.
27. Kamis, 27 Januari 2022 Membuat Surat Edaran Karatase yang
diterima Sebagai Barang Jaminan
kepada cabang dan UPS di Wilayah
Jawa Timur, Menginput data register
permohonan unlock UBM Bangkalan
dan UBM Sampang pada google
spreadsheets dan google form pusat
dan Mengarsip surat permohonan
unlock.
28. Jum’at, 28 Januari 2022 Menginput data Laporan Transaksi
Keuangan Tunai (LTKT) UPC Ploso
Pencairan Gadai dan Pencairan Gadai
Ulang, Menginput data register
permohonan unlock pada google
spreadsheets dan google form pusat
dan Mengarsip surat permohonan

38
unlock.
29. Rabu, 2 Februari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
31 Januari 2022, Menginput data
register permohonan unlock Area
Surabaya 1 CBM Wonokromo/UBM
Blauran dan Area Pamekasan CBM
Pamekasan/UBM Jokotole pada
google spreadsheets dan google form
pusat dan Mengarsip surat
permohonan unlock.
30. Kamis, 3 Februari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
1 dan 2 Februari 2022, Menginput
data register permohonan unlock
UBM Wlingi, UBM Wonokromo dan
UBM Sampang pada google
spreadsheets dan google form pusat
dan Mengarsip surat permohonan
unlock.
31. Jum’at, 4 Februari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
3 Februari 2022
32. Senin, 7 Februari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
4, 5 dan 6 Februari 2022, Menginput
data register permohonan unlock area
Probolinggo pada google
spreadsheets dan google form,
Membuat banner slide animasi
Sharing Session Micro Area Surabaya
1 dan Surabaya 2 Manajemen Risiko
Kanwil XII Surabaya, Mencatat
Notula Rapat Sharing Session Micro

39
Area Surabaya 1 dan Surabaya 2
Manajemen Risiko Kanwil XII
Surabaya.
33. Selasa, 8 Februari 2022 Antigen rutin Kanwil XII Surabaya
untuk menjaga agar penyebaran covid
tidak masuk ke wilayah yang bertugas
sebagai pengarahan tempat swab
antigen dan absensi karyawan.
34. Rabu, 9 Februari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
8 Februari 2022, Antigen rutin
Kanwil XII Surabaya untuk menjaga
agar penyebaran covid tidak masuk
ke wilayah yang bertugas sebagai
pengarahan tempat swab antigen dan
absensi karyawan, Print absensi
karyawan yang akan melakukan
antigen.
35. Kamis, 10 Februari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
9 Februari 2022.
36. Jum’at, 11 Februari 2022 Membuat rekap data BJDPL tanggal
10 Februari 2022, Meminta map pada
bagian logistik, Mengarsip LTKT.

C. Analisis Penerapan Manajemen Risiko Produk Syariah Dalam Upaya


Pencegahan Pembiayaan Bermasalah Pada Pegadaian Kantor Wilayah
XII Surabaya
Pengendalian manajemen risiko dalam PT. Pegadaian Kantor Wilayah
XII Surabaya baik produk syariah maupun produk konvensional tidak ada
perbedaan (yang membedakan hanya prosedur pembiayaan pada produk gadai
dan non gadai) dalam hal penerapannya, tindakan yang dilakukan, prosedur
pengendalian, aspek yang dipertimbangkan maupun langkah-langkah

40
penyelesaiannya karena semuanya telah ada pada peraturan pemerintah yaitu
pada pedoman penerapan manajemen risiko perusahaan yang mengacu pada
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-01/MBU/2011
tanggal 01 Agustus 2011 jo. No. PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.24
Adapun dalam melakukan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan
tidak akan terlepas dari terjadinya pembiayaan bermasalah, yang mana hal
tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor baik itu faktor dari dalam
perusahaan (internal) maupun dari nasabah (eksternal). Berikut ini faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah pada PT.
Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya adalah sebagai berikut :25

a. Faktor Internal
1) Fraud.
2) Pinjaman tidak masuk sistem.
3) Masuk dalam perkara hukum pidana.
4) Kurang cermatnya Account officer(marketing) dalam menganalisis 5C
baik sebelum pembiayaan di ambil maupun sesudah pembiayaan
dicairkan.
5) Salah analisa sebelum pengambilan pembiayaan yang umumnya salah
analisa terhadap kemampuan nasabah untuk membayar.
6) Kurangnya monitor terhadap nasabah pembiayaan.
7) Tidak terlaksananya jemput harian terhadap nasabah pembiayaan.
b. Faktor Eksternal
1) Nasabah tidak mau bayar.
2) Tutup buku karena beberapa faktor dari nasabah antara lain : meninggal
dunia, macet lebih dari 2 tahun, nasabah terkena pidana, sisa piutang

24
Hasil observasi dan dokumentasi di PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya. Selama magang
di bulan Desember 2021 sd Februari 2022 dan observasi wawancara 14 Januari 2022
25
Wawancara dengan Ibu Aulina Halimah, selaku Pegawai pranata 4 pada Departemen
Manajemen Risiko di bagian Risiko Kredit & Asuransi. 14 Februari 2022

41
kurang dari atau sama dengan 1 Juta.
3) Nasabah telah memiliki 1 usaha kemudian membuka usaha baru
sehingga kemampuan membayarnya tidak diukur.
4) Berpindah tempat usaha.
5) Keadaan ekonomi yang tidak menentu sehingga membuat usaha
nasabah mengalami pengurangan pendapatan.
6) Nasabah dalam keadaan sakit dan tidak bisa bekerja.
7) Karakter nasabah yang buruk.
8) Kemampuan bayar nasabah yang tidak mampu lagi.

Setiap kegiatan yang dilakukan selalu memiliki berbagai risiko, semakin


besar peluangyang diambil maka akan semakin besar pula risiko yang akan
dihadapi. Setiap risiko baik itu risiko kecil maupun risiko besar semua dapat di
minimalisasi atau di cegah dengan cara menerapkan manajemen risiko yang
tepat dan akurat sehingga setiap risiko yang muncul di kemudian hari dapat
dicegah. Begitupula halnya pada institusi PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII
Surabaya ini yang mana setiap kegiatannya selalu mengandung berbagai risiko
baik risiko kecil maupun besar. Maka dari itu PT. Pegadaian Kantor Wilayah
XII Surabaya dituntut agar bisa melakukan pencegahan dengan cara
mengidentifikasi lebih awal terhadap risiko yang mungkin akan terjadi dan
kemudian PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya harus bisa menerapkan
manajemen risiko untuk menanggulangi berbagai risiko yang sudah terjadi
maupun yang belum terjadi tersebut.
Risiko yang tidak dapat terlepas dihadapi oleh PT. Pegadaian Kantor
Wilayah XII Surabaya yaitu risiko pembiayaan. Risiko pembiayaan merupakan
risiko yang disebabkan oleh kegagalan pengembalian kewajiban nasabah
kepada PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya. Dalam menghadapi
risiko ini maka diharuskan dapat menerapkan cara-cara tertentu untuk
mengurangi potensi terjadinya pembiayaan bermasalah ini.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan bahwa PT. Pegadaian
Kantor Wilayah XII Surabaya telah melakukan beberapa cara untuk

42
menanggulangi atau mencegah terjadinya nasabah pembiayaan bermasalah.
Lalu bagaimana penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Departemen
Manajemen Risiko di PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya? Adapun
langkah-langkah yang digunakan oleh PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII
Surabaya untuk mencegah terjadinya pembiayaan bermasalah tersebut terdapat
dalam setiap tindakan dimulai dari sebelum pembiayaan terjadi hingga
pembiayaan selesai. Pencegahan pembiayaan bermasalah ini dimulai sejak
sebelum nasabah mengambil pembiyaaan yang mana bank menerapkan prinsip
kehati-hatian dalam setiap tindakan terlebih lagi dalam penyaluran pembiayaan
karena risiko yang sering terjadi di instansi ditemukan pada transaksi
pembiayaan-pembiayaan yang ada di PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII
Surabaya tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara bersama Ibu Aulina Halimah selaku Staff
Pranata 4 di Departemen Manajemen Risiko Bagian Risiko Kredit & Asuransi
(wawancara, 14 Februari 2022), maka dapat diketahui tindakan yang dilakukan
PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya sebelum nasabah mengambil
pembiayaan yaitu diterapkannya analisis 5C yaitu analisis untuk melihat
apakah nasabah tersebut layak untuk diberikan pembiayaan oleh bank sehingga
dengan adanya analisis ini dapat mengidentifikasi apabila di masa yang akan
datang nasabah tersebut mengalami permasalahan dalam melakukan
kewajibannya.
Analisis 5C yang diterapkan bank berupa Character, Capacity, Capital,
Collateral dan Condition yaitu sebagai berikut :
1) Charakter, bank melihat karakter calonnasabah yang gunanya adalah untuk
melihat apakah calon nasabah ini jujur berusaha untuk memenuhi semua
kewajibannya atau tidak. Cara bank melihat karakter dari calon nasabah itu
sendiri dengan cara melakukan wawancara saat calon nasabah akan
mengajukan permohonan pembiayaan dan kemudian PT. Pegadaian Kantor
Wilayah XII Surabaya juga melihat sifat dari calon nasabah tersebut kepada
orang sekitar baik itu kepada kepala desa tempat calon nasabah tinggal
maupun kepada tetangga-tetangga nasabah tersebut.

43
2) Capacity, bank melihat kemampuan dari nasabah lebih tepatnya melihat
usaha nasabah tersebut atau kemampuan membayar dari calon nasabah
pembiayaan ini. Cara melihat kemampuan dalam pengelolaan usaha ini
sendiri dapat dilihat dari riwayat pendidikan, pengalaman pengelolaan
usahanya serta sejarah dari usahanya apakah pernah mengalami kesulitan
atau tidak dan apabila pernah mengalami permasalahan bagaimana cara
mengatasi kesulitannya.
3) Capital, bank melihat kondisi usaha nasabah berjalan lancar atau tidak dan
hal tersebut dapat dilihat dari laporan penjualan nasabah. Hal ini diperlukan
untuk menilai apakah nasabah layak untuk diberikan pembiayaan dan
berapa platfon yang layak diberikan.
4) Collateral, PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya melihat jaminan
yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon nasabah tidak dapat
memenuhi kewajibannya kepada PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII
Surabaya. Akan tetapi penyitaan jaminan akan menjadi alternatif terakhir
untuk permasalahan pembiayaan.
5) Condition, PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya
mempertimbangkan kondisi perekonomian yang dikaitkan dengan prospek
pendapatan dari nasabah,karena ada usaha yang sangat bergantung dengan
kondisi ekonomi.26

Setelah analisis dilakukan maka PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII


Surabaya dapat menemukan nasabah tersebut sudah layak atau belum untuk
diberikan pembiayaan. Pentingnya analisis ini yaitu agar PT. Pegadaian Kantor
Wilayah XII Surabaya dapat menghindari terjadinya hal-hal yang tidak
menyenangkan dikemudian hari seperti karakter nasabah yang buruk sehingga
nasabah tidak memenuhi kewajibannya, selain dari pada itu dengan adanya
analisis ini maka PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya dapat
mengetahui penggunaan pembiayaan yang akan diambil untuk apa. Langkah

26
Wawancara dengan Ibu Aulina Halimah, selaku Pegawai pranata 4 pada Departemen
Manajemen Risiko di bagian Risiko Kredit & Asuransi. 14 Februari 2022

44
selanjutnya nasabah harus melengkapi beberapa dokumen untuk ditinjau oleh
PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya. Pada Pegadaian Kanwil XII
Surabaya kelengkapan dokumen terserbut disebut dengan surat unlock.
Dokumen yang harus dilengkapi juga berbeda-beda tergantung produk apa
yang dipilih oleh nasabah sebagai pembiayaannya. Biasanya perbedaan setiap
produk yang menonjol ialah terletak pada form isian formulir yang tiap produk
berbeda-beda. Dokumen tersebut dapat berupa :
1) Surat Permohonan Unlock
2) Ringkasan Analisa Kredit dan Keuangan
3) Profil Nasabah
4) Form isian formulir produk yang dipilih (Misal : Formulir isian Amanah,
Rahn, Arrum dll)
5) Surat Pernyataan Kesanggupan Bayar
6) Foto Copy KTP Nasabah
7) Foto Copy KTP Suami/Istri
8) Foto Copy Kartu Keluarga
9) Foto Copy Akta Nikah/Surat Kematian
10) Foto Copy PBB/Listrik/Air
11) Foto Nasabah
12) Foto Usaha
13) Surat Izin Usaha dari Desa/SIUP/TDP
14) BPKB (Copy)
15) STNK (Copy)
16) Faktur Pembelian Kendaraan
17) Laporan Blokir Kendaraan
18) Hasil Verifikasi JRP
19) Hasil PBK (Pefindo).27

27
Arsip Surat Masuk Unlock Bagian RKA pada Bukti Tanda Terima Dokumen (Unlock) Pre Akad
Mikro Fidusia salah satu nasabah yaitu Bapak Muzakki dari CBM Pamekasan/UBM Jokotole CPS
Prenduan, 11 Februari 2022.

45
Setelah proses kelengkapan data maka PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII
Surabaya mengajukan pencairan pembiayaan kepada kantor pusat Pegadaian
dengan cara mengisi formulir data register nasabah permohonan unlock pada
google form yang disediakan oleh kantor pusat. Adapun setelah mendapatkan
persetujuan dari kantor pusat maka nasabah sudah dapat melakukan pencairan
pembiayaan yang diajukan baik di kantor pusat, kantor wilayah, maupun kantor
cabang.
Berdasarkan hasil wawancara bersama Bagian Risiko Kredit & Asuransi
yang menangani penyelesaian pembiayaan bermasalah yaitu bersama Ibu Aulina
Halimah (wawancara, 14 Februari 2022), apabila nasabah mengalami pembiayaan
macet maka ada beberapa tindakan yang dilakukan PT. Pegadaian Kantor Wilayah
XII Surabaya untuk penyelesaiannya. Berikut ini prosedur penyelesaian
pembiayaan bermasalah pada PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya yaitu
sebagai berikut :
1) PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya melakukan pengajuan klaim
asuransi, Penarikan BJ, Penjualan BJ, Lelang BJ, dan Restruk.
2) Melakukan penyelesaian pembiayaan secara santun dan persuasive dengan
nasabah Apabila nasabah dinilai masih koperatif maka diupayakan agar
pembiayaannya diselesaikan dengan musyawarah.
3) Melakukan penjadwalan kembali (reschedulling), yaitu perubahan jadwal
pembayaran kewajiban nasabah atau jangka waktunya. Perubahan jadwal
pembayaran kewajiban nasabah yang awalnya tanggal 20 setiap bulannya
menjadi awal bulan atau sesuai kesepakatan, sedangkan untuk jangka
waktunya nasabah dapat menambah jangka waktu pembayarannya, misalkan
pada kesepakatan awal 50 bulan maka dapat menambah 50 bulan lagi dengan
begitu angsuran yang harus dibayarkan nasabah tiap bulannya menjadi lebih
kecil.
4) Melakukan persyaratan kembali (reconditioning), yaitu perubahan sebagian
atau seluruh persyaratan pembiayaan tanpa menambah sisa pokok kewajiban
nasabah yang harus dibayarkan kepada bank, antara lain:
a. Peubahan jadwal pembayaran;

46
b. Perubahan jumlah angsuran;
c. Perubahan jangka waktu;
d. Perubahan nisbah dalam pembiayaan mudharabah dan
musyarakah;
e. Pemberian potongan.
f. Penataan kembali (restructuring), yaitu perubahan persyaratan
pembiayaan. Penataan kembali atau restructuring dapat berupa
perubahan persyaratan seperti penambahan jangka waktu
pembiayaan dengan disertai penambahan pembiayaan.
5) Apabila nasabah masih belum dapat menyelesaikan pembiayaannya maka
bank akan memberi peringatan secara lisan dan bila belum dapat tanggapan
maka bank akan mengeluarkan Surat Pemberitahuan Tagihan, surat
peringatan I, II dan III dan surat peringatan terakhir hingga surat eksekusi.
6) Dalam hal upaya penyelamatan telah dilakukan secara maksimal namun
nasabah tetap belum dapat menyelesaikan pembiayaannya maka
selanjutnya dilakukan melalui eksekusi penarikan jaminan.
7) Setelah penarikan jaminan maka akan dilakukan musyawarah kembali
mengenai penyelesaian pembiayaannya, apabila memang nasabah sudah
tidak mempunyai kemampuan untuk pembayaran maka bank akan memberi
saran untuk menjual jaminan tersebut untuk menutupi pokok pembiayaan
atau untuk melunasi pembiayaan. Bila nasabah masih memiliki kemapuan
membayar maka bank akan melakukan tindakan reschedulling,
reconditioning dan restructuring.28

28
Wawancara dengan Ibu Aulina Halimah, selaku Pegawai pranata 4 pada Departemen
Manajemen Risiko di bagian Risiko Kredit & Asuransi. 14 Februari 2022

47
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktik magang merupakan suatu kegiatan mahasiswa yang berlangsung
didunia kerja dan merupakan bentuk aplikasi penyelenggara pendidikan
profesional yang memadukan secara sistematis antara program keahlian yang
diperoleh langsung melalui dunia kerja, sehingga terarah dan dapat mencapai
tingkat keahlian profeisonal tertentu. Oleh karena itulah, praktik magang
dilakukan sebelum semester VI dan dijalani selama liburan semester gasal (5)
yaitu dalam kurun waktu 8 minggu terhitung pada tanggal 20 Desember 2021-
12 Februari 2022.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil selama melaksanakan praktik
magang di PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya yaitu : untuk
mengetahui secara langsung tentang bagaimana PT. Pegadaian Kantor Wilayah
XII Surabaya dalam menerapkan pelaksanaan prosedur pembiayaan yang
menekankan pada pencegahan terjadinya pembiayaan bermasalah yang
diterapkan mulai sebelum pembiayaan di ambil yaitu dari analisa 5C,
kelengkapan dokumen serta memonitoring seluruh kegiatan pembiayaan,
hingga pembiayaan selesai. Pada saat terjadinya pembiayaan bermasalah PT.
Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya berusaha menanganinya dengan cara
persuasif yakni dengan cara kekeluargaan atau lebih mengutamakan
musyawarah untuk menolong nasabah yang mengalami pembiayaan
bermasalah. Adapun penerapan manajemen risiko dalam upaya mencegah
pembiayaan bermasalah pada PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya
yaitu terdapat dalam setiap tindakan dimulai dari sebelum pembiayaan terjadi
hingga pembiayaan selesai. penataan kembali (restrucuting) serta penarikan
jaminan.

48
B. Saran
1. Bagi PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, maka saran yang diberikan
kepada PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya dalam Analisis
Penerapan Manajemen Risiko Produk Syariah dalam Upaya Pencegahan
Pembiayaan Bermasalah Pada Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya
agar terus berinovasi dalam hal upaya tindakan apa saja yang perlu
dilakukan dalam menghadapi berbagai macam permasalahan dari nasabah
pemasaran dengan menjadi problem solving bagi instansi maupun
nasabah.
Selain itu perlunya pendekatan secara langsung kepada nasabah
maupun sosialisasi lebih mendalam lagi kepada nasabah agar pihak
instansi mengetahui betul permasalahan apa yang sedang dialami oleh
nasabah sehingga terjadinya pembiayaan macet. Dalam hal ini pihak PT.
Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya terkhusus pada departemen
manajemen risiko harus terus berupaya meningkatkan skill sebagai
problem solving dan terus mengembangkan inovasinya melalui
pengalaman yang sudah terjadi dalam hal strategi analisis manajemen
risiko dan pemahaman tentang masalah yang sedang terjadi.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Penulis berharap kepada pihak universitas untuk memberikan
fasilitas yang lebih memadai untuk menopang teori yang diterima didalam
bangku kuliah, sehingga mahasiswa tidak hanya terpaku pada teori namun
mahasiswa juga dapat menguasai prakteknya secara langsung. Untuk
pelaksanaan ketika magang, dosen pembimbing sebaiknya mengunjungi
instansi lebih dijadwalkan lagi agar efisien dan efektif dan menjadi bahan
evaluasi bagi mahasiswa.

49
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Yulia, 2018. “Analisis Manajemen Risiko Operasional Gadai Syariah


Pada Pegadaian Cabang Syariah Kebun Bunga Banjarmasin”, Skripsi.
Banjarmasin : Politeknik Negeri Banjarmasin,.

Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Alvabet, 2002.

Arsip Surat Masuk Unlock. 11 Februari 2022. Bagian RKA pada Bukti Tanda
Terima Dokumen (Unlock) Pre Akad Mikro Fidusia salah satu nasabah
yaitu Bapak Muzakki dari CBM Pamekasan/UBM Jokotole CPS Prenduan.

Artha, Satya A. Parama dan Indah Fitraningsih, 2021. “Prosedur Pelayanan


Produk Pegadaian PT. Pegadaian (Persero) Cabang Jombang”, KKM.
Jombang : STIE PGRI Dewantara Jombang.
Firdaus NH, Muhammad. Mengatasi Masalah dengan Pegadaian Syariah. Jakarta:
Renaisan, 2005.

“Gadai Emas Bank Syariah: Barang Aman, Uang di Tangan”,


http://www.prospektif.com/terkini/artikel.Html?id=969, 4 Desember 2021.

Hasil observasi dan dokumentasi di PT. Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya.
Selama magang di bulan Desember 2021 sd Februari 2022 dan observasi
wawancara 14 Januari 2022.

Peraturan Direksi Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja (SOTK) Kantor Wilayah (2020), Dari Pegadaian Kantor Wilayah XII
Surabaya.

Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan RKAP (2022), Dari Pegadaian Kantor
Wilayah XII Surabaya.

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonisia,


2003.

50
Surepno, September 2018. Studi Implementasi Akad Rahn (Gadai Syariah) Pada
Lembaga Keuangan Syariah, Tawazun : Journal of Sharia Economic Law.
Vol. 1. Nomor 2.

Wawancara dengan Ibu Aulina Halimah, 14 Februari 2022. selaku Pegawai pranata
4 pada Departemen Manajemen Risiko di bagian Risiko Kredit & Asuransi.

www.pegadaian.co.id, pada tanggal diakses Jum’at4 Februari 2022 pukul 16.04


WIB.

51
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1 Wawancara Analisis MR Gambar 2 Rapat Departemen MR

Gambar 3 Rapat Antar Departemen Gambar 4 Penutupan Magang

Gambar 5 Penutupan Magang Gambar 6 Rekap Data BJDPL

52
Gambar 7 Mengarsip Surat Masuk Gambar 8 Mengarsip Surat Keluar

Gambar 9 Lanjutan Mengarsip Surat


Gambar 10 Menginput data LTKT

Gambar 11 Cek Data Valid dan Invalid Gambar 12 Input Data Register
Permintaan Permohonan Unlock

53
Gambar 13 Dokumen Rekap Data Valid dan Invalid Nasabah

Gambar 14 Persiapan Rapat Sharing Gambar 15 Pendataan Absensi Antigen


Section Area SBY 1 dan SBY 2

Gambar 16 Penutupan Magang Bersama Pegawai Departemen Manajemen Risiko

54
Gambar 17 Mengeprint Daftar Hadir Gambar 18 Suasana Kantor
Pegawai yang Rapid Antigen

Gambar 19 Dokumen Pengecekan Data Nasabah Valid dan Invalid

55
Gambar 20 Menu Beranda SSO MIS Pegadaian Untuk Melihat Peringkat

Gambar 21 Menu Utama Link Aplikasi MIS SSO Pegadaian

Gambar 22 Data MIS Download BJDPL perhari

56
Gambar 23 Rekap Permohonan Unlock per Area di Kanwil Surabaya

Gambar 24 Formulir LTKT Nasabah

Gambar 25 Update Data Nasabah Invalid

57
Lampiran Dokumen Bukti Tnda Terima Dokumen (Unlock) Pre Akad Mikro
Fidusia

58
Lampiran Surat Keterangan Magang

59
Lampiran Presensi Kegiatan Magang

60
Lampiran Laporan Kegiatan Magang

61
62
63
64
65

Anda mungkin juga menyukai