Anda di halaman 1dari 17

SELANGKAH LEBIH MAJU MENGENAL DEMOKRASI

“INDONESIA”

OLEH KELOMPOK :
Brian Herlambang (200810102026)
Nabilahtul Hasanah (200810102014)
Ratna Irmawati (200903101016)
Jihan Fadhila Sintya Dewi (200903101003)
Yosinda Dita Patrisia (200903101059)

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEBANGSAAN


IDEOLOGI PANCASILA
UNIVERSITAS NEGERI JEMBER
2020

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat Taufik
Hidayah serta Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
dengan lancar dan tepat pada waktunya. Makalah dari mata kuliah Pendidikan Kewarga
Negaraan ini berjudul “Demokrasi Indonesia”, yaitu membahas tentang sejarah dan
perkembangan sistem demokrasi di Indonesia.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu hasil
karya kami ini tidak luput dari kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan kata.
Maka dari itu dengan mengharapkan ridha Allah swt kami sangat membutuhkan kritik
dan saran yang membangun dari anda semua demi untuk memperbaiki makalah kami di
masa yang akan datang. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk semua
pembaca, dan dapat digunakan didalam hal yang baik,kami juga berharap karya kami
bisa berguna bagi orang. Cukup itu kata pengantar yang dapat kami sampaikan, kami
ucapkan Terimakasih.

DAFTAR ISI

ii
Halaman Judul …………………………………………………………… i
Kata Pengantar …………………………………………………………….. ii
Daftar Isi ………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………… 4
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….. 4
1.3 Tujuan Makalah ………………………………………………………. 4
BAB II PERMASALAHAN
2.1 Hilangnya Jati Diri Demokrasi di Tengah Krisis Pandemi……………. 5
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Demokrasi ……………………………………………….. 10
3.2 Macam-macam Demokrasi …………………………………………. 11
3.3 Prinsip Demokrasi …………………………………………………... 13
3.4 Ciri-ciri Pemerintahan Demokratis …………………………………. 15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………… 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. Demokrasi
juga dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Inti
dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Salah satu
tonggak utama untuk mendukung sistem politik yang demokratis adalah melalui Pemilu.
Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat baik di tingkat
pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah, serta untuk membentuk
pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka
mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang diamanatkan oleh pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum dilaksanakan
oleh negara Indonesia dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus
penerapan prinsip-prinsip atau nilainilai demokrasi, meningkatkan kesadaran politik
rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita
masyarakat Indonesia yang demokratis.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud demokrasi Indonesia ?
2. Apa saja macam-macam demokrasi ?
3. Bagaimana prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia ?
4. Apa saja ciri-ciri demokrasi di Indonesia ?
1.3 TUJUAN MAKALAH
1. untuk menetahui apa yang dimaksut dengan demokrasi.
2. Untuk mengetahui macam-macam demokrasi.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip demokrasi di indonesia.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri demokrasi.

ii
BAB II
PERMASALAHAN

2.1 HILANGNYA JATI DIRI DEMOKRASI DI TENGAH KRISIS PANDEMI


Apakah konsep demokrasi di tengah krisis pandemi yang sedang kita alami
menunjukkan bahwa demokrasi ini sedang baik-baik saja?
Suara.com - Mengacu pada teori social contract  yang diuraikan oleh
ilmuwan politik  klasik yakni Locke, Hobbes, dan Rouseau bahwa hadirnya
negara pada dasarnya sebagai hasil kontrak yang dilakukan oleh masyarakat guna
melindungi, menjamin hak asasi, menyejahterakan, dan memberikan rasa
keamanan.
Social contract tersebut kemudian diturunkan menjadi sebuah sistem mekanisme
kompetitif yakni pemilihan umum yang digunakan untuk memilih wakil-wakil
mereka dan duduk di dalam negara atas nama rakyat. Memahami konsep tersebut
berarti wakil-wakil rakyat yang terpilih idealnya bekerja sebagai mandataris
rakyat, atas nama rakyat terlepas dari kepentingan apapun.
Hal ini sejalan dengan konsep demokrasi  yang dilakukan oleh Abraham Lincoln
yang menyatakan bahwa “demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, dari
rakyat, dan untuk rakyat”.
Demokrasi selalu menempatan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi
sehingga muncul konsep “Vox Populli Vox Dei” (suara rakyat suara Tuhan).
Oleh karena itu begitu esensialnya kedudukan warga negara dalam negara
demokrasi yang sebenarnya menunjukkan jika sehat kuatnya demokrasi
dipengaruhi oleh kepercayaan publik.
Tidak ada satupun negara demokrasi di dunia yang kokoh tanpa ada partisipasi
aktif dari warga negara. Konsekuensinya adalah keaktifan warga negara baik
dalam partisipasi melalui pemilu , berdiskusi, berpendapat, mengkritik, ataupun
kebebasan lainya menjadi ukuran konkret jika demokrasi dalam sebuah negara
sedang berfungsi sebagaimana mestinya.
Demokrasi di Masa Pandemi
Wajah demokrasi nampaknya telah berubah dari waktu ke waktu. Tidak
terkecuali perubahan wajah demokrasi dalam merespon persoalan pandemi
Corona Virus Disease 19. Hadirnya pandemi virus yang berasal dari Kota Wuhan
Hubei China ini nampaknya secara tidak langsung menunjukkan raut wajah
demokrasi yang sejatinya.
Selama ini mungkin tanpa disadari bahwa dalam pelaksanaan sistem demokrasi
yang telah berjalan banyak menyimpan konflik baik itu barter kepentingan, elit
yang diuntungkan, dan kebobrokan sistem yang dibungkus oleh kotak Pandora.
Namun pandemi ini memunculkan wajah baru demokrasi yang cenderung
menempatkan warga negara tidaklah begitu esensial. Bagaimana suara publik
hanya diakumulasi secara nominal dalam pemilu dan sebatas formalitas semata
sehingga pada intinya ada kontestasi di layar panggung negara akan perebutan
kepentingan semata.
Benarkah Keselamatan Warga Negara Hukum Tertinggi?
Demokrasi menjadi bagian dari sistem politik yang berusaha menempatkan warga
negara tidak hanya sebagai objek tetapi juga sebagai subjek. Apapun alasanya
suara mayoritas warga negara selama itu menyangkut hajat hidup banyak orang
berarti itulah keputusan ideal yang dikehendaki warga negara. Konsep demokrasi
menekankan pada “will of all” sehingga ketika konsep itu dikesampingkan maka
memunculkan upaya pengingkaran konsep demokrasi yang telah disepakati.
Jati diri demokrasi  di masa pandemi ini nampaknya perlu dipertanyakan kembali.
Apakah konsep demokrasi di tengah krisis pandemi yang sedang kita alami
menunjukkan bahwa demokrasi ini sedang baik-baik saja?
Jika publik ragu atas keadaan demokrasi di tengah krisis pandemi ini maka
pertanyaanya menjadi “apakah pengabaian suara publik di tengah krisis pandemi ini
hal yang lumrah dalam negara demokrasi?”.
Harus diakui bahwa krisis pandemi ini telah merubah wajah lini kehidupan
berbangsa dan bernegara diberbagai sektor. Lebih jauh itu bahwa krisis pandemi ini
juga merubah tatanan sistem politik  yang semestinya berjalan. Walaupun demikian
ada hal yang lebih penting dari pada itu semua, yakni berkaitan dengan keselamatan
warga negara dari krisis pandemi tersebut.
Tatanan sistem politik berubah adalah hal yang dimaklumi karena bagaimanapun
keadaanya negara memiliki tanggung jawab atas keselamatan warganya karena
bekerja atas nama rakyat. Pengabaian keselamatan warga negara sama halnya
menolak esensi jati diri demokrasi yang sesungguhnya.
Pemilu  di Tengah Pandemi dan Perebutan Kepentingan
Pemilihan umum menjadi salah satu cara ataupun instrumen sebagai parameter
dalam konsep demokrasi. Terlepas dari pemilu langsung maupun tidak, pemilu telah
menjadi alat untuk memilih wakil-wakil rakyat yang dikehendaki untuk
mewakilinya. Namun pernahkah dibayangkan jika pesta rakyat tersebut dilaksanakan
di tengah bencana epidemik?
Tidak salah jika ada penafsiran bahwa terselenggaranya pemilu di tengah krisis
pandemi seoalah-olah memaksakan yang seharusnya tidak dilakukan. Bahkan lebih
liar lagi jika penyelenggaranan pemilu di tengah pandemi adalah bukti nyata adanya
kepentingan dibalik kepentingan.
Pemerintah, DPR, dan penyelenggara Pilkada  telah menyepakati jika pesta
demokrasi  akan tetap digelar. Di sisi lain pandemi virus ini masih terus bergejolak
dan bahkan sampai saat ini belum menunjukkan indikasi penurunan jumlah kasus.
Artinya, kasus dari hari ke hari terus bertambah dan juga kematian akibat pandemi
ini Indonesia termasuk menjadi negara yang dinilai gagal dalam menanggilangi
pandemi ini.
Keadaan tersebut nampaknya tidak membuat aktor-aktor kebijakan pemilu
memikirkan ulang kondisi keselamatan warga negara, tetapi justru lebih memikirkan
mekaniasme dan prosesur pemilu yang akan digelar nanti saat pandemi.
Menggelar pemilihan umum di tengah gejolak pandemi yang sangat brutal sangat
berisiko atas keselamatan warga negara. Negara-negara demokrasi yang telah
berhasil melakukan pemilu di tengah pandemi tidak bisa menjadi contoh negara
lainya termasuk Indonesia
Hal tersebut karena mereka melakukan pesta demokrasi  karena kasus pandemi dalam
negara-negara tersebut melandai sementara Indonesia bersikukuh
melakukan pemilu  di saat terjadi peningkatan yang masih masih.
Berbagai elemen masyarakat sipil misalnya ada Muhammadiyah, NU, dan LSM
lainya menyuarakan agar terjadi penundaan dari pemilu 9 Desember 2020
mendatang.  Namun faktanya suara publik tidak didengar dan aktor kebijakan tetap
pada keputusan untuk melakukan Pilkada  mendatang.
Hal ini jika dipaksakan akan menciderai nilai-nilai demokrasi yang selama ini sudah
terbangun dengan baik. Apabila suara mayoritas saja diabaikan lalu demokrasi
seperti apa yang akan diciptakan?
Ada hal yang harus dirumuskan ulang jika pemilu dilaksanakan saat krisis pandemi
ini bergejolak masif. Seberapa peka nilai demokrasi terhadap keselamatan jiwa
warga negara adalah fokus utamanya. Sebenarnya demokrasi yang dikehendaki
adalah demokrasi elit dan kepentingan atau rakyat? 
Risiko pemilu di tengah pandemi sama halnya mengorbankan keselamatan warga
negara dan hal tersebut menyimpang jauh dari demokrasi yang menjunjung tinggi
kedaulatan rakyat.
Sudah semestinya penundaan wajib dilakukan menunggu kasus pandemi ini
melandai sebagaimana negara-negara yang telah menyelenggarakan pemilu di saat
pandemi.
Namun di depan layar negara yang dipertontonkan ke publik justru ngototnya aktor
kebijakan dalam pelaksanaan pemilu. Hal tersebut jelas ketika suara publik tidak
diindahkan lantas inilah demokrasi sejatinya di saat wabah pandemi ini melanda.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Demokrasi


Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan
dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan
politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan
prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung
makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang
terbentuk dari δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan"
pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah
satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari ἀριστοκρατία (aristocratie)
"kekuasaan elit". Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun
kenyataannya sudah tidak jelas lagi. Sistem politik Athena Klasik, misalnya,
memberikan kewarganegaraan demokratis kepada pria elit yang bebas dan tidak
menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di semua pemerintahan
demokrasi sepanjang sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan demokratis tetap
ditempati kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar negara
demokrasi modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad
ke-19 dan 20. Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan
berasal dari bahasa Prancis Pertengahan dan Latin Pertengahan lama. Konsep demokrasi
lahir dari Yunani kuno yang dipraktikkan dalam hidup bernegara antara abad ke IV SM
sampai dengan abad ke VI SM. Demokrasi yang dipraktikkan pada waktu itu adalah
demokrasi langsung (direct democracy), artinya hak rakyat untuk membuat keputusan-
keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh rakyat atau warga negara.
Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang
kekuasaannya dipegang satu orang, seperti monarki, atau sekelompok kecil,
seperti oligarki. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani ini
sekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk
elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl Poppermendefinisikan
demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani, sehingga
berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para pemimpinnya dan
menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan revolusi.
Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya
menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang
pertama adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung
dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan negara
demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan berdaulat namun
kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui perwakilan; ini
disebut demokrasi perwakilan. Konsep demokrasi perwakilan muncul dari ide-ide dan
institusi yang berkembang pada Abad Pertengahan Eropa, Era Pencerahan,
dan Revolusi Amerika Serikat dan Prancis.

3.2 Macam-Macam Demokrasi


 Demokrasi Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat
Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat ini dibagi menjadi beberapa
kelompok, diantaranya yaitu:
1. Demokrasi Langsung (Direct Democracy)
Demokrasi langsung yaitu sistem demokrasi yang melibatkan warga negara buat
langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan.
2. Demokrasi Tidak Langsung (Indirect Democracy)
Demokrasi gak langsung yaitu walau kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat, tapi
pada sistem demokrasi ini kekuasaan politik warga negara dilaksanakan secara gak
langsung yaitu melalui perwakilan rakyat.
 Demokrasi Berdasarkan Hubungan Antar Kelengkapan Negara
Ada beberapa macam demokrasi berdasarkan hubungan antar kelengkapan Negara,
diantaranya sebagai berikut ini:
1. Sistem Refrendum
Demokrasi perwakilan dengan sistem refrendum yaitu sistem demokrasi yang mana,
rakyat mempunyai perwakilan buat menjabat diparlemen tapi tetap dikontrol oleh
rakyat dengan memakai sistem refrendum.
2. Sistem Parlementer
Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer merupakan sistem demokrasi yang
dimana, ada hubungan kuat antara badan eksekutif dengan badan legislatif.
3. Sistem Pemisahan Kekuasaan
Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan yaitu sistem demokrasi
yang menjelaskan kedudukan antara eksekutif dengan legislatif terpisah, jadi gak
berkaitan secara langsung seperti sistem parlementer.
4. Sistem Refrendum dan Inisiatif Rakyat
Demokrasi perwakilan dengan sistem refrendum dan inisiatif rakyat yaitu sistem
demokrasi penggeabungan antar demokrasi perwakilan atau gak langsung dengan
demokrasi secara langsung.
Adapun dalam sistem ini masih tetap ada badan perwakilan, tapi dikontrol oleh rakyat
melalui refrendum dan sifatnya fakultatif atau obligator.
 Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi
Sistem demokrasi berdasarkan prinsip ideologi ini dibagi menjadi 3 jenis, diantaranya
yaitu:

1. Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal yaitu sistem demokrasi yang menjunjung tinggi hak setiap warga
negara dan memberikan kebebasan setiap individu dalam mengemukakan pendapatnya.
Demokrasi liberal ini bisa disebut juga dengan demokrasi konstitusional, yang dimana
pemerintah wajib melindungi hak – hak individu warganya sesuai yang apa yang udah
tertera dalam konstitusi.
2. Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat merupakan sistem demokrasi yang dijalankan berlandaskan paham
sosialis atau komunisme, yang mana kepentingan negara dan kepentingan umum jadi
yang terpenting di atas kepentingan individu.
3. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan sistem demokrasi yang dilaksanakan berdasarkan nilai
– nilai yang terkandung dalam Pancasila.

3.3 Prinsip Demokrasi


Pada dasarnya prinsip demokrasi itu sebagai berikut:
1. Kedaulatan ditangan rakyat
Kedaulatan ditangan rakyat makutnya kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Ini
berarti kehendak rakyat merupakan kehendak tertinggi. Apabila setiap warga negara
mampu memahami arti dan makna dari prinsip demokrasi.
2. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia
Pengakuan bahwa semua manusia memilii harkat dan martabat yang sama, dengan tidak
membeda-bedakan baik atau jenis kelamin, agama, suku dan sebagainya. Pengakuan
akan hak asasi manusia di indonesia telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945
yang sebenarnya terlebih dahulu ada dibanding dengan Deklarasi Universal PBB yang
lahir pada tanggal 24 Desember 1945. Peraturan tentang hak asasi manusia.
Undang-Undang Dasar 1945 dimuat dalam: Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
alenia pertama dan alenia empat, Batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945, ketetapan
MPR mengenai hak asasi manusia indonesia telah tertuang dalam ketetapan MPR No.
XVII/MPR/1998. Setelah itu, dibentuk Undang-Undang NO.39 Tahun 1999 tentang hak
asasi manusia.
3. Pemerintah berdasar hukum( konstitusi)
Pemerintah bedasarkan sistem konstitusioanal dan hukum dasar dan tidak bersifat
absolutisme(kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini ebih
menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi
oleh ketentuan konstitusi.
4. Peradilan yang Bebas dan tidak memihak
Setiap warga negara indonesia memiliki ak untuk diperlakukan sama di depan hukum,
pengadilan, dan pemerintah tanpa membedakan jenis kelamin, ras, suku, agama,
kekayaan , pangkat, dan jabatan. Dalam persidangan di pengadilan, hakim tidak
membeda-bedakan perlakuan dan tidak memihak sikaya, pejabat, dan orang yang
berpangkat. Jika mereka bersalah, hakim harus mengadilinya dan memberikan hukuman
sesuai dengan keslahanya.
5. Pengambilan keputusan atas musyawarah
Bahwa dalam setiap pengambilan keputusan itu harus dilaksanakan sesuai keputusan
bersama(musyawarah) untuk mencapai mufakat.
6. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik
Bahwa dengan adanya partai politik dan organisasi sosial politikini berfugsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat.
7. Pemilu yang demokratis
Pemilihan umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam negara
kesatuan republik indonesia yang bedasarkan pncasila dan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia tahun 1945.

3.4 Ciri-Ciri Pemerintahan Demokratis


Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai
oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah
sebagai berikut:
 Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan
keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
 Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi
rakyat (warga negara).
 Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
 Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai
alat penegakan hukum
 Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
 Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan
mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
 Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat.
 Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih)
pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
 Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan,
dan sebagainya).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Demokrasi pada dasarnya adalah sebuah sistem pemerintahan dimana semua
warga negaranya memiliki hak dan kesempatan yang setara dalam berkontribusi
dan mengambil keputusan-keputusan politis yang akan mempengaruhi
kehidupan mereka sehar-hari. Asal kata demokrasi adalah demokratia yang
dalam bahasa Yunani artinya kekuasaan berbasis rakyat. Jika ditelaah lebih
lanjut, demokrasi sendiri memiliki dua unsur kata, yaitu demos yang artinya
rakyat dan kratos yang artinya kekuasaan. Demokrasi sendiri bukanlah satu
konsep, melainkan beberapa konsep yang memiliki inti yang sama, yaitu
kekuasaan yang dipegang oleh rakyat. Dalam mewujudkan kekuasaan rakyat ini,
tentu saja banyak cara yang dapat ditempuh.
2. Demokrasi dibagi menjadi 3 yaitu :
- Demokrasi Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat
- Demokrasi Berdasarkan Hubungan Antar Kelengkapan Negara
- Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi
3. Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah
terakomodasi dalam  konstitusi  Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-
prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian
dikenal dengan "soko guru demokrasi”. Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi
adalah:
 Kedaulatan rakyat;
 Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
 Kekuasaan mayoritas;
 Hak-hak minoritas;
 Jaminan hak asasi manusia;
 Pemilihan yang bebas, adil dan jujur;
 Persamaan di depan hukum;
 Proses hukum yang wajar;
 Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
 Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;
 Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.
4. Ciri-ciri pemerintahan demokratis Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi
suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia.
Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi salah satunya adalah Adanya
keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
5. Risiko pemilu di tengah pandemi sama halnya mengorbankan keselamatan
warga negara dan hal tersebut menyimpang jauh dari demokrasi yang
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat. Sudah semestinya penundaan wajib
dilakukan menunggu kasus pandemi ini melandai sebagaimana negara-negara
yang telah menyelenggarakan pemilu di saat pandemi.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi
https://medium.com/@mohamadalvin/prinsip-demokrasi-di-indonesia-40f03b744371
https://yoursay.suara.com/news/2020/09/30/102532/hilangnya-jati-diri-demokrasi-di-
tengah-krisis-pandemi?page=3

Anda mungkin juga menyukai