KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAAHULUAN................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 7
A. Analisis Permasalahan............................................................................... 7
B. Aplikasi Pada Kasus Perusahaan............................................................... 12
A. Simpulan.................................................................................................... 14
Daftar Pustaka....................................................................................................... 15
i
BAB I
PENDAHULUAN
Apabila maintenance tidak dilakukan, maka secara teratur fasilitas - fasilitas ataupun
peralatanan akan mengalami kerusakan, dan akhirnya akan berakibat fatal sehingga bisa
berdampak pada pelayanan yang diberikan. Dampak yang paling dirasakan adalah
berkurangnya kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan ataupu terhambatnya
pelaksanaan pekerjaan.
Dalam era globalisasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah
sangat cepat membawa perubahan yang semakin baik . Bentuk perubahannya
didasarkan dari salah satu kegiatan yaitu pada sistem pemeliharaan (maintenance).
Sistem pemeliharaan sangat penting terutama untuk kelancaran pelaksanaan tugas,
memperpanjang waktu ekonomis sumber daya, dan menjamin keselamatan kerja
pada sumber daya manusianya. Kelancaran pelaksanaan tugas dan pemberian
layanan tergantung dari kondisi sumber daya seperti, perangkat, sarana dan sumber
daya manusia.
Salah satu masalah yang mungkin terjadi dalam kegiatan proses produksi adalah
terjadinya kerusakan pada salah satu sumber daya tersebut.
1
B. Kajian Teori
Menurut pendapat Agus Ahyari (2002:351) tentang fungsi pemeliharaan adalah: “fungsi
pemeliharaan adalah agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan
peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi
tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses
produksi”
2
2. Corrective maintenance, merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah
terjadinya kerusakan atau terjadi karena kelalaian yang terjadi pada fasilitas atau
peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa pemeliharaan mempunyai tujuan yang penting
menurut Patrick (2001,407), tujuan pemeliharaan antara lain:
2) Mengurangi pemakaian dan penyimpangan diluar batas dan menjaga modal yang
diinvestasikan dalam perusahaan selama jangka waktu yang ditentukan sesuai
dengan kebijakan perusahaan,
3) Menjaga agar kualitas produk berada pada tingkat yang diharapkan guna memenuhi
apa yang dibutuhkan produk itu sendiri dan menjaga agar kegiatan produksi tidak
mengalami gangguan,
6) Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari
suatu perusahaan, dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu
tingkat keuntungan yang sebaik mungkin dan total biaya yang serendah mungkin.
1. Sejarah Perusahaan
Kecamatan Margahayu dibentuk hasil pemekaran kecamatan Dayeuhkolot
sebagai kecamatan induknya pada tahun 1989, hal ini bersamaan dengan
penataan batas Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung (1987) dimana
terjadi perluasan wilayah Kota Bandung.
Batas-batas Kecamatan Margahayu :
Sebelah Timur : Kecamatan Dayeuhkolot
Sebelah Barat : Kecamatan Margaasih
Sebelah Utara : Kota Bandung
Sebelah Selatan : Kecamatan Katapang
3
Awal pembentukan letak kantor Kecamatan Margahayu bertempat di
komplek Taman Kopo Indah Blok F,
kemudian seiring kebijakan
otonomi daerah (UU 22/1999) dengan adanya
penghapusan Kewedanaan (dipimpin seorang Wadana-pembantu bupati),
maka pada tahun 2000 kantornya
berpindah ke eks-kantor
Wadana Margahayu di jalan Sukamenak No. 145.
b) Misi
3. Struktur Organisasi
4
pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan
pemerintahan.
2. Sekretaris mempunyai tugas pokok merumuskan rencana kerja kesekretariatan
yang meliputi pelayanan perencanaan, umum dan kepegawaian, keuangan serta,
evaluasi dan pelaporan;
3. Kepala Subbagian mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan
rencana dan program serta pengelolaan adminsitrasi keuangan, menyusun dan
melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan,
kehumasan dan keprotokolan, barang milik daerah/aset dan rumah tangga,
penyiapan kebutuhan pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai serta
administrasi kepegawaian lainnya;
4. Kepala Seksi mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan kebijakan teknis
operasional, menyusun dan melaksanakan rencana kerja Seksi Pemerintahan,
Pemberdayaan Masyarakat, Sosial Budaya, Pembangunan dan Ketentraman dan
Ketertiban Umum yang di bagi menjadi 7 Seksi dan di kepalai oleh setiap
Kepala Seksi.
D. Permasalahan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Permasalahan
Untuk mengukur kesuksesan manajemen pemeliharaan, maka ada dua unsur yang
harus ditentukan terlebih dahulu, yaitu keterlibatan karyawan dan prosedur
pemeliharaan.
Faktor karyawan dalam hal pemeliharaan dapat dilihat dari informasi yang
dimiliki karyawan, keahlian yang dimilikinya, kompensasi yang diterima sebagai faktor
penguat motivasi dan kekuatan sinergi yang perlu dilakukan. Sebagai upaya untuk
meningkatkan penguasaan informasi dan keahlian dalam kaitannya dengan kegiatan
pemeliharaan, maka pihak manajemen dapat menempuh beberapa hal yaitu :
6
3. Biaya operasi lebih rendah. Akibat kapasitas yang meningkat disertai dengan
persediaan yang rendah, maka secara otomatis akan mengakibatkan biaya
operasi lebih rendah. Tidak perlu penyimpanan bahan baku dan tidak perlu
adanya biaya tambahan karena proses pengerjaan ulang.
4. Produktivitas lebih tinggi. Jika biaya operasi lebih rendah, maka dari rumus
produktivitas adalah output/input akan diperoleh bahwa produktivitas akan lebih
besar (dengan catatan output konstan). Tentunya produktivitas akan lebih besar
lagi jika output semakin besar.
5. Meningkatkan kualitas. Akan tercipta cost advantage, artinya dengan kualitas
yang sama baik, harga dapat ditetapkan menjadi lebih murah.
Sebuah tingkat kegagalan awal yang tinggi, dikenal sebagai tingkat kematian
dini (infant mortality), yang mungkin terjadi pada banyak produk. Yang dimaksud
tingkat kematian dini sendiri yaitu tingkat kegagalan di awal kehidupan sebuah produk
atau proses.
Hasil yang cacat / gagal akan menyebabkan tambahan biaya karena harus
diproses kembali dan yang lebih besar resikonya adalah kurangnya kepercayaan
konsumen kepada perusahaan akibat produk gagal. Tambahan yang timbul
menyebabkan biaya produksi membengkak (tidak minimal). Jika biaya produksi
membengkak, maka harga barang menjadi tinggi.
7
1. Kerusakan fasilitas tersebut akan menyebabkan terhentinya seluruh aktivitas
proses produksi.
2. Kerusakan fasilitas tersebut akan mempengaruhi kualitas produk.
3. Investasi yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut cukup besar.
Preventive maintenance ini dapat mengatasi kerusakan yang tiba-tiba terjadi. Hal ini
dikarenakan preventive maintenance ini dapat mendeteksi dan menangkap sinyal kapan
suatu system akan mengalami kerusakan serta menentukan kapan suatu system
memerlukan service ( perbaikan).
Dengan teknik pelaporan yang baik, perusahaan dapat menjaga arsip proses, mesin, atau
peralatan individu. Arsip seperti itu dapat menyediakan profil yang berisi baik jenis
pemeliharaan yang diperlukan maupun waktu pemeliharaan yang dibutuhkan. Sejarah
pemeliharaan peralatan merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah system
pemeliharaan pencegahan, seperti halnya catatan mengenai waktu dan biaya perbaikan.
Arsip seperti ini juga memberikan informasi serupa tentang keluarga peralatan begitu
juga pemasok.
Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan mesin produksi,
yaitu :
8
6. Kerusakan yang disebabkan beberapa hal di atas, akan mengakibatkan :
7. Inefisiensi operasi, karena harus melakukan pemrosesan ulang.
8. Reputasi yang buruk, karena berubahnya cara pandang konsumen terhadap
produk.
9. Rendahnya profitability, karena berkurangnya permintaan konsumen dalam
jangka panjang.
10. Kehilangan pelanggan yang beralih ke produk lain, karena produk yang gagal.
11. Menurunnya kualitas produk, karena produk yang gagal.
12. Karyawan menjadi tidak puas, karena menghasilkan produk yang gagal.
13. Keuntungan menjadi semakin rendah akibat menurunnya permintaan.
9
3. Menekankan biaya kepemilikan total di saat membeli mesin, sedemikian rupa
sehingga biaya pelayanan dan pemeliharaan sudah termasuk dalam biaya
pembelian tersebut
4. Membuat rencana pemeliharaan pencegahan yang memanfaatkan praktek
operator yang terbaik, departemen pemeliharaan, dan depot pelayanan.
5. Melatih pekerja untuk mengoperasikan dan memelihara mesin mereka sendiri.
SIMULASI
Simulasi merupakan usaha untuk meniru ciri, penampilan, dan karakteristik dari
system nyata. Karena kompleksitas dari beberapa keputusan pemeliharaan, simulasi
komputer merupakan alat yang baik untuk mengevaluasi dampak berbagai kebijakan.
Simulasi yang dilakukan melalui model fisik juga bermanfaat dengan cara menirukan
bagian dari system manajemen operasional melalui pembuatan model matematik yang
diusahakan untuk sedekat mungkin dengan realita dan model tersebut, kemudian
digunakan untuk memperkirakan efek-efek berbagai tindakan.
1. Menentukan masalah
2. Memperkenalkan variable penting yang disertai dengan masalah yang dihadapi
3. Membuat model angka / matematiknya
4. Menyusun arah tindakan yang mungkin untuk pengujian
5. Melakukan percobaan
6. Mempertimbangkan hasil ( memodifikasi model atau mengubah input data)
7. Memutuskan arah tindakan yang akan diambil.
10
3. Komplikasi dunia nyata dapat diikuti ( ditiru), yang biasanya tidak dapat ditiru
dalam kebanyakan model perencanaan atau manajemen operasional.
4. Pemanfaatan waktu dimungkinkan dalam simulasi melalui penggunaan simulasi
komputer.
5. Simulasi memungkinkan para manajer mengetahui sebelumnya pilihan apa saja
yang paling menarik.
6. Simulasi tidak mempengaruhi system dunia nyata.Dengan adanya simulasi,
dapat dipelajari efek interaktif dari komponen atau variable individual untuk
menentukan mana yang lebih penting.
7. Simulasi sering merupakan sebuah teknik yang sesuai untuk permasalahan
pemeliharaan, karena kompleksitas dari beberapa keputusan pemeliharaan,
simulasi merupakan alat yang baik untuk mengevaluasi dampak berbagai
kebijakan ( baik melalui simulasi komputer ataupun simulasi fisik).
Apabila dalam suatu system mengandung elemen yang menunjukkan adanya peluang,
maka metode simulasi Monte Carlo dapat digunakan sebagai eksperimen terhadap
elemen peluang melalui sampling acak.
Dengan begitu banyaknya permintaan pelayanan yang cepat dan mudah dari
masyarakata harusnya dilakukan secara rutin karena ini akan membuat masalah
dikemudian hari terhadap kualitas pelayanan Kecamatan Margahayu itu sendiri, seperti
yang dikemukakan oleh Manahan P. Tampubolon (2004:251), terdapat dua jenis
pemeliharaan yaitu preventive maintenance dan corrective maintenance.
11
1. Preventive maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan tau perawatan untuk
mencegah terjadinya kerusakan yang tidak terduga, yang menyebabkan fasilitas
produksi mengalami kerusakan pada waktu yang digunakan dalam proses produksi.
Jika dilihat dari segi manfaat yang akan didapat oleh Kecamatan Margahayu dari
pemeliharaan (maintenance) pada perangkat-perangkat pendukung bukan hanya
memberikan kepuasan kepada Masyarakat namun juga faktor umur ekonomis dari
perangkat-perangkat tersebut akan bertambah seperti menurut pendapat Agus Ahyari
(2002:351) tentang fungsi pemeliharaan adalah: “fungsi pemeliharaan adalah agar dapat
memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta
mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal
dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi”
12
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Gopala Khrisnan Prof., “Maintenance & Spare part Management” Prentice hall of India
1991
14