Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Dias Lutfiana Arniati (C1B021051)
2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang " Supply
Chain Dalam Industri".
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagi pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah untuk selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Supply Chain Management (SCM).......................................................................6
2.2 Jenis- Jenis Supply Chain Management (SCM)......................................................................6
2.3 kekurangan dan kelebihan chain management.......................................................................7
2.4 Manfaat Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa................................................9
2.5 Contoh penerapan supply chain management pada perusahaan jasa.................................10
2.6 Bagaimana peran manajaemen rantai pasokan dalam meningkatkan efisiensi operasional
industri jasa....................................................................................................................................11
2.7 Bagaimana cara mengatasi tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam industri
jasa..................................................................................................................................................12
2.8 Studi Kasus...............................................................................................................................13
BAB III...............................................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Supply Chain Management mencakup semua aktivitas yaitu sejak material datang dari
pihak supplier, kemudian material itu diolah menjadi produk setengah jadi ataupun produk
jadi, sampai produk itu didistribusikan ke konsumen. Untuk mengetahui perfomansi dari
Supply Chain perusahaan, diperlukan suatu pengukuran. Dari pengukuran tersebut akan
didapatkan suatuhasil, sehingga baik tidaknya kinerja Supply Chain dari perusahaan dapat
terlihat. Dengan adanya kinerja Supply Chain yang baik, maka kinerja dari perusahaan akan
semakin terarah dan memberikan keuntungan, baik itu untuk pihak perusahaan, supplier,
maupun konsumen. Supply chain management (SCM) menjadi salah satu solusi terbaik untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif dari SCM adalah bagaimana
perusahaan mampu mengelola aliran barang atau produk dalam suatu rantai supply.
Tujuan utama SCM yaitu penyerahan/ pengiriman produk secara tepat waktu,
mengurangi waktu dan biaya dalam pemenuhan kebutuhan, memusatkan kegiatan
perencanaan dan distribusi, serta pengelolaan manajemen persediaan yang baik antara
pemasok (vendor) dan konsumen.SCM dapat menjadikan aktifitas perusahaan yang lebih
terstruktur, terkoordinasi, terjadwal, dan terpadu sehingga keseluruhan proses akan menjadi
lebih efektif dan efisien.Setiap perusahaan sebagai suatu organisasi harus dapat mewujudkan
Model Rantai Persediaan mereka yang unik supaya dapat merangkaikan proses dari penyalur
maupun pelanggan. Kebutuhan untuk berbagi informasi telah begitu meningkat sehingga
Sistim Informasi menjadi suatu keuntungan yang penting. Model ini dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan gambar yang dinamis tentang proses produksi dan penyajian
sistim inventaris yang bertahap.
Penggunaan Contoh Peragaan mengizinkan proses ini untuk dapat dijalankan secara
optimum disekitar jaringan fasilitas dan penyaluran yang menjalankan fungsi-fungsi
pembelian dan pembuatan dari hasil menengah dan hasil akhir dan juga penyaluran dari hasil
akhir kepada langganan. Hal ini juga penting bagi organisasi atau divisi yang berada
disepanjang rantai persediaan untuk menggunakan teknik prakiraan dan penjadwalan yang
sama untuk memastikan bahwa hubungan ini masuk akal dan setiap bagian proses ini dapat
menanggapi dengan sewajarnya perubahan perubahan kecil yang terjadi dalam
lingkungannya.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Supply Chain management
2. Jenis- jenis Supply Chain Management (SCM)
3. Kekurangan dan kelebihan supply chain management
4. Manfaat Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa
5. contoh penerapan supply chain management dalam industri jasa
6. Bagaimana peran manajemen rantai pasokan dalam meningkatkan efisiensi
operasional industri jasa
7. Bagaimana cara mengatasi tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam
industri jasa
5
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut para ahli, Russel dan Taylor, supply chain management adalah proses
pengelolaan mulai dari arus informasi, produk, hingga pelayanan pada seluruh jaringan baik
dari pelanggan, pemasok, hingga perusahaan.Beberapa macam kegiatan yang menjadi bagian
dalam manajemen rantai pasok ini antara lain kegiatan mengumpulkan bahan dan informasi
dari luar perusahaan.Selain itu kegiatan yang berhubungan dengan proses mulai dari
penyediaan produk sampai dengan pendistribusian produk ke konsumen juga menjadi bagian
dalam hal ini.Tak ketinggalan pula sistem keuangan turut menjadi bagian dalam hal ini.
MIsalnya saja seperti sistem kredit yang sekiranya bisa diberikan pada pihak
pelanggan.Mengenai komponen dalam manajemen rantai pasok ini terbagi menjadi tiga dan
yang pertama adalah rantai pasok hulu yang berkaitan dengan sistem penyaluran
produk.Kemudian komponen yang kedua adalah manajemen internal rantai pasok yang
berhubungan dengan masuknya barang ke gudang.Sedangkan yang terakhir adalah segmen
rantai pasok hilir yang melibatkan pengiriman produk.
6
Continuous Flow Model : Metode di mana pabrik memproduksi barang yang sama
berulang kali dan demand dari pelanggan yang minim variasi.
Agile Model : Model yang cocok untuk perusahaan dengan permintaan yang tidak
dapat diprediksi atau produk yang menyesuaikan pesanan pelanggan.
Fast Model : Jenis yang berfokus pada arus perputaran yang cepat dengan
memanfaatkan tren dan cepat-cepat menghabiskan ketersediaan produknya.
Flexible Model : Metode SCM pada perusahaan yang produknya mengikuti musim.
Di mana, pada suatu titik memiliki demand yang tinggi dan kemudian terdapat titik
dengan demand yang rendah.
Custom Model : Jika tidak ada model atau jenis yang cocok, perusahaant tersebut
akan menciptakan SCM sendiri. Ini terjadi pada perusahaan yang sudah terspesialiasi
seperti pabrik mobil
7
panjang. Peningkatan produksi dan stok produk menjadi semakin tinggi karena
semakin banyak diminati oleh para pengguna. Akhirnya secara perlahan tapi pasti,
kondisi tersebut akan berpengaruh langsung para peningkatan pendapatan yang
signifikan.
3. Meminimalisir Biaya yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Tanpa menerapkan Supply
Chain Management, banyak perusahaan yang harus merogoh kocek dalam – dalam
untuk berbagai kebutuhan seperti pengadaan barang, proses produksi hingga proses
pendistribusian produk. Dengan menerapkan Supply Chain Management, pengeluaran
dari aktivitas operasional perusahaan bisa ditekan karena adanya aliran produk yang
sudah terintegrasi sehingga bisa diterima dengan baik oleh para konsumen.
4. Pemanfaatan Aset Perusahaan Menjadi Bisa Lebih Maksimal Agar penerapan Supply
Chain Management bisa berjalan dengan lancar, dukungan dari teknologi yang
mumpuni sangatlah penting. Dengan adanya teknologi yang mumpuni dan up to date
pada sebuah usaha, maka karyawan pun harus memiliki kemampuan yang bisa
mendukung suksesnya manajemen rantai pasokan. Kinerja karyawan dari hari ke hari
harus terus ditingkatkan untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan.
5. Meningkatkan Keuntungan dari Waktu ke Waktu Dengan adanya Supply Chain
Management, perusahaan bisa melakukan penjualan produk lebih maksimal. Selain
itu, efisiensi proses produksi hingga distribusi juga bisa menjadi penopang untuk terus
meningkatkan pendapatan secara berkala. Jika perusahaan mampu mempertahankan
performanya, keuntungan yang diraup juga bisa di atas rata – rata.
6. Menjadi Pihak Media Bagi Pasar Supply Chain Management ternyata juga sangat
efektif dijadikan sebagai mediasi pasar. Jika perusahaan sudah mampu memastikan
mekanisme supply chain diterapkan dengan baik, tentu semua barang yang disuplai
akan sesuai dengan keinginan para pelanggan hingga konsumen akhir. Melalui Supply
Chain Management, perusahaan juga menjadi lebih mudah dalam proses identifikasi
produk yang paling diminati oleh para pelanggan dan selanjutnya pihak perusahaan
bisa mengkomunikasikan lebih lanjut pada bagian produksi hingga bagian desain.
7. Seiring Berjalannya Waktu, Perusahaan Menjadi Semakin Besar Tujuan utama yang
diinginkan oleh perusahaan akan tercapai melalui penerapan Supply Chain
Management. Keuntungan yang didapatkan dalam secara berkala, secara otomatis
akan berdampak langsung pada semakin besarnya perusahaan.
8
2.4 Manfaat Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa
Tentunya ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas supply chain
management pada perusahaan jasa ini. Antara lain yaitu manfaat nya sebagai berikut:
9
Terakhir apa yang menjadi manfaat dari adanya supply chain management
pada perusahaan jasa adalah perusahaan semakin meluas dan membesar.Tampaknya
hal ini menjadi tujuan utama dari semua perusahaan hingga berbagai metode
dilakukannya termasuk pula metode manajemen rantai pasok.Jadi dengan adanya
konsep atau metode rantai pasok ini maka perusahaan bisa mencapai targetnya yaitu
mengalami perluasan bisnis dan keuntungan yang lebih besar
10
melibatkan perencanaan produksi yang akurat, manajemen persediaan yang efisien,
pemenuhan pesanan yang tepat waktu, serta kerjasama dengan pemasok komponen
elektronik yang andal.
Penerapan supply chain management dapat bervariasi tergantung pada industri dan
perusahaan yang terlibat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya,
mengoptimalkan persediaan, dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
Penerapan supply chain management pada perusahaan jasa juga dapat memberikan
manfaat yang signifikan. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:
11
keuangan. Ini melibatkan proses verifikasi, validasi, dan pemrosesan dokumen
keuangan dengan efisien, serta koordinasi yang baik antara berbagai unit atau
departemen yang terlibat dalam proses keuangan, seperti departemen akuntansi,
manajemen risiko, dan pengawasan.
2.7 Bagaimana cara mengatasi tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam
industri jasa
Manajemen rantai pasokan dalam industri jasa dapat menghadapi tantangan khusus.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi tantangan tersebut:
1. Komunikasi yang Efektif: Tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam industri
jasa seringkali terkait dengan koordinasi dan komunikasi antara berbagai pihak yang
terlibat, termasuk pemasok, mitra bisnis, dan konsumen. Penting untuk memastikan
komunikasi yang jelas dan efektif dengan semua pihak terkait, menggunakan alat dan
platform komunikasi yang tepat. Jalinlah hubungan yang kuat dengan pemasok dan
mitra bisnis untuk memfasilitasi aliran informasi yang lancar.
2. Penggunaan Teknologi dan Sistem Informasi: Mengadopsi teknologi dan sistem
informasi yang tepat dapat membantu mengatasi tantangan dalam manajemen rantai
pasokan industri jasa. Gunakan perangkat lunak manajemen rantai pasokan yang
terintegrasi untuk meningkatkan visibilitas, mengelola persediaan dengan lebih
efisien, dan mempercepat pemrosesan data. Selain itu, teknologi seperti Internet of
Things (IoT) dapat membantu dalam pemantauan dan pelacakan real-time untuk
memastikan ketersediaan dan keandalan pelayanan.
3. Fleksibilitas dan Responsivitas: Industri jasa seringkali membutuhkan fleksibilitas
untuk menangani permintaan yang berfluktuasi dan kebutuhan pelanggan yang
berubah-ubah. Dalam manajemen rantai pasokan, penting untuk mengembangkan
kapasitas dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan. Ini
12
dapat melibatkan strategi seperti kontrak jangka pendek dengan pemasok atau pilihan
alternatif untuk memastikan kelancaran operasional bahkan dalam situasi yang tidak
terduga.
4. Manajemen Risiko: Tantangan dalam manajemen rantai pasokan industri jasa
meliputi risiko seperti ketidakpastian permintaan, kegagalan pemasok, atau gangguan
dalam proses operasional. Penting untuk memiliki rencana manajemen risiko yang
baik dengan mengidentifikasi potensi risiko, mengembangkan strategi mitigasi, dan
mempersiapkan rencana kontinuitas bisnis. Memonitor kondisi pasar dan
berkolaborasi dengan pemasok untuk mengantisipasi dan mengurangi risiko yang
mungkin muncul.
5. Pengukuran Kinerja dan Analisis Data: Melakukan pengukuran kinerja dan analisis
data yang akurat merupakan komponen penting dalam mengatasi tantangan dalam
manajemen rantai pasokan industri jasa. Gunakan metrik dan indikator kinerja kunci
yang sesuai untuk mengevaluasi kinerja rantai pasokan. Dengan mengumpulkan dan
menganalisis data dengan cermat, perusahaan dapat mengidentifikasi area perbaikan,
mengoptimalkan operasional, dan membuat keputusan yang lebih baik.
Dengan menghadapi tantangan dengan pendekatan yang tepat, industri jasa dapat
meningkatkan manajemen rantai pasokan mereka, mengurangi risiko, meningkatkan efisiensi,
dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Pada jurnal yang akan kami kerjakan memiliki tujuan untuk memahami bagaimana
manajemen rantai pasok terhadap persediaan bahan baku di industri makanan dan minuman
khususnya di perusahaan waralaba internasional. Penelitian ini menggunakan teknik
penelitian kualitatif. Data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis menggunakan langkah-
langkah yang sering disebut triangulasi, yaitu:
Reduksi data; Display Data Faktor-faktor dari manajemen rantai pasokan yang berdampak
pada persediaan bahan baku dan kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif, populasi dan
sampel yang diambil disebut informan. Manajemen rantai pasokan berdampak pada
persediaan bahan baku yang cukup serta berkualitas, jika manajemen rantai pasoknya baik
maka akan membuat persediaan selalu terjaga dan dapat memenuhi kebutuhan dan
permintaan saat diperlukan. Pihak KFC harus selalu meningkatkan tata kelola atau
13
manajemen dari rantai pasok perusahaan supaya bahan baku selalu tercukupi dan selalu
tersedia kapan saja dibutuhkan. Rantai pasok sangat penting dan berpengaruh agar KFC dapat
menjual produknya dengan bahan baku yang cukup serta berkualitas sehingga konsumernya
mendapatkan produk yang baik. Jika konsumernya mendapatkan produk yang berkualitas
maka kemungkinan besar mereka akan membeli lagi dan mengajak orang orang terdekatnya
untuk mencobanya.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
supply chain management adalah proses pengelolaan mulai dari arus informasi, produk,
hingga pelayanan pada seluruh jaringan baik dari pelanggan, pemasok, hingga
perusahaan.Beberapa macam kegiatan yang menjadi bagian dalam manajemen rantai pasok
ini antara lain kegiatan mengumpulkan bahan dan informasi dari luar perusahaan.Selain itu
kegiatan yang berhubungan dengan proses mulai dari penyediaan produk sampai dengan
pendistribusian produk ke konsumen juga menjadi bagian dalam hal ini.Tak ketinggalan pula
sistem keuangan turut menjadi bagian dalam hal ini. MIsalnya saja seperti sistem kredit yang
sekiranya bisa diberikan pada pihak pelanggan.Tujuan utama SCM yaitu penyerahan/
pengiriman produk secara tepat waktu, mengurangi waktu dan biaya dalam pemenuhan
kebutuhan, memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi, serta pengelolaan manajemen
persediaan yang baik antara pemasok (vendor) dan konsumen.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://greatdayhr.com/id-id/blog/supply-chain-management/
https://onlinelearning.binus.ac.id/2020/04/10/seminar-online-supply-chain-4-0/
https://tunasbangsa.ac.id/abdimas/index.php/tunasabdimas/article/download/53/53
16