Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN RANTAI PASOK

" SUPPLY CHAIN DALAM INDUTRI JASA"

Dosen Pengampu:

Dr. Musnaini, S.E., M.M.


Siti Hardina, S.E.

Disusun Oleh :
Dias Lutfiana Arniati (C1B021051)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS JAMBI

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang " Supply
Chain Dalam Industri".

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagi pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah untuk selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jambi, 13 Juni 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Supply Chain Management (SCM).......................................................................6
2.2 Jenis- Jenis Supply Chain Management (SCM)......................................................................6
2.3 kekurangan dan kelebihan chain management.......................................................................7
2.4 Manfaat Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa................................................9
2.5 Contoh penerapan supply chain management pada perusahaan jasa.................................10
2.6 Bagaimana peran manajaemen rantai pasokan dalam meningkatkan efisiensi operasional
industri jasa....................................................................................................................................11
2.7 Bagaimana cara mengatasi tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam industri
jasa..................................................................................................................................................12
2.8 Studi Kasus...............................................................................................................................13
BAB III...............................................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Supply Chain Management mencakup semua aktivitas yaitu sejak material datang dari
pihak supplier, kemudian material itu diolah menjadi produk setengah jadi ataupun produk
jadi, sampai produk itu didistribusikan ke konsumen. Untuk mengetahui perfomansi dari
Supply Chain perusahaan, diperlukan suatu pengukuran. Dari pengukuran tersebut akan
didapatkan suatuhasil, sehingga baik tidaknya kinerja Supply Chain dari perusahaan dapat
terlihat. Dengan adanya kinerja Supply Chain yang baik, maka kinerja dari perusahaan akan
semakin terarah dan memberikan keuntungan, baik itu untuk pihak perusahaan, supplier,
maupun konsumen. Supply chain management (SCM) menjadi salah satu solusi terbaik untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif dari SCM adalah bagaimana
perusahaan mampu mengelola aliran barang atau produk dalam suatu rantai supply.

Tujuan utama SCM yaitu penyerahan/ pengiriman produk secara tepat waktu,
mengurangi waktu dan biaya dalam pemenuhan kebutuhan, memusatkan kegiatan
perencanaan dan distribusi, serta pengelolaan manajemen persediaan yang baik antara
pemasok (vendor) dan konsumen.SCM dapat menjadikan aktifitas perusahaan yang lebih
terstruktur, terkoordinasi, terjadwal, dan terpadu sehingga keseluruhan proses akan menjadi
lebih efektif dan efisien.Setiap perusahaan sebagai suatu organisasi harus dapat mewujudkan
Model Rantai Persediaan mereka yang unik supaya dapat merangkaikan proses dari penyalur
maupun pelanggan. Kebutuhan untuk berbagi informasi telah begitu meningkat sehingga
Sistim Informasi menjadi suatu keuntungan yang penting. Model ini dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan gambar yang dinamis tentang proses produksi dan penyajian
sistim inventaris yang bertahap.

Penggunaan Contoh Peragaan mengizinkan proses ini untuk dapat dijalankan secara
optimum disekitar jaringan fasilitas dan penyaluran yang menjalankan fungsi-fungsi
pembelian dan pembuatan dari hasil menengah dan hasil akhir dan juga penyaluran dari hasil
akhir kepada langganan. Hal ini juga penting bagi organisasi atau divisi yang berada
disepanjang rantai persediaan untuk menggunakan teknik prakiraan dan penjadwalan yang
sama untuk memastikan bahwa hubungan ini masuk akal dan setiap bagian proses ini dapat
menanggapi dengan sewajarnya perubahan perubahan kecil yang terjadi dalam
lingkungannya.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Supply Chain management
2. Jenis- jenis Supply Chain Management (SCM)
3. Kekurangan dan kelebihan supply chain management
4. Manfaat Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa
5. contoh penerapan supply chain management dalam industri jasa
6. Bagaimana peran manajemen rantai pasokan dalam meningkatkan efisiensi
operasional industri jasa
7. Bagaimana cara mengatasi tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam
industri jasa

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian Supply Chain management
2. Mengetahui jenis- jenis Supply Chain Management (SCM)
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan supply chain management
4. Mengetahui manfaat Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa
5. Mengetahui contoh penerapan supply chain management dalam industri jasa
6. Mengetahui bagaimana peran manajemen rantai pasokan dalam meningkatkan
efisiensi operasional industri jasa
7. Mengetahui bagaimana cara mengatasi tantangan dalam manajemen rantai pasokan
dalam industri jasa

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Supply Chain Management (SCM)


Konsep supply chain management pada perusahaan jasa, atau manajemen rantai
pasok pada dasarnya timbul akibat adanya perkembangan teknologi terutama di bidang
informasi.Hal ini membuat perusahaan penghasil atau pendistribusi produk bisa mengetahui
seluruh keinginan dan ulasan pelanggan sehingga perusahaan bisa memperbaiki proses
penjualan produknya agar menjadi lebih baik dan memuaskan pelanggan.Jadi, secara umum:
Supply chain adalah sebuah jaringan terintegrasi antara perusahaan dan pemasok
barang,Sedangkan, supply chain management adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menjual produk ke konsumen sekaligus untuk mendaur ulang seluruh
produk yang telah terpakai.

Menurut para ahli, Russel dan Taylor, supply chain management adalah proses
pengelolaan mulai dari arus informasi, produk, hingga pelayanan pada seluruh jaringan baik
dari pelanggan, pemasok, hingga perusahaan.Beberapa macam kegiatan yang menjadi bagian
dalam manajemen rantai pasok ini antara lain kegiatan mengumpulkan bahan dan informasi
dari luar perusahaan.Selain itu kegiatan yang berhubungan dengan proses mulai dari
penyediaan produk sampai dengan pendistribusian produk ke konsumen juga menjadi bagian
dalam hal ini.Tak ketinggalan pula sistem keuangan turut menjadi bagian dalam hal ini.
MIsalnya saja seperti sistem kredit yang sekiranya bisa diberikan pada pihak
pelanggan.Mengenai komponen dalam manajemen rantai pasok ini terbagi menjadi tiga dan
yang pertama adalah rantai pasok hulu yang berkaitan dengan sistem penyaluran
produk.Kemudian komponen yang kedua adalah manajemen internal rantai pasok yang
berhubungan dengan masuknya barang ke gudang.Sedangkan yang terakhir adalah segmen
rantai pasok hilir yang melibatkan pengiriman produk.

2.2 Jenis- Jenis Supply Chain Management (SCM)


Pada dasarnya, masing-masing perusahaan memiliki masalah dan tujuan yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya.Oleh karena itu, penerapan supply chain management juga
berbeda antara perusahaan jasa dengan jenis perusahaan lainnya.Secara umum, terdapat 6
jenis SCM yang dapat perusahaan Anda terapkan, berikut penjelasannya:

6
 Continuous Flow Model : Metode di mana pabrik memproduksi barang yang sama
berulang kali dan demand dari pelanggan yang minim variasi.

 Agile Model : Model yang cocok untuk perusahaan dengan permintaan yang tidak
dapat diprediksi atau produk yang menyesuaikan pesanan pelanggan.

 Fast Model : Jenis yang berfokus pada arus perputaran yang cepat dengan
memanfaatkan tren dan cepat-cepat menghabiskan ketersediaan produknya.

 Flexible Model : Metode SCM pada perusahaan yang produknya mengikuti musim.
Di mana, pada suatu titik memiliki demand yang tinggi dan kemudian terdapat titik
dengan demand yang rendah.

 Efficient Model : SCM di mana perusahaannya mempunyai persaingan yang cukup


tinggi dengan kompetitor. Sehingga memfokuskan untuk mengefisiensikan SCM-nya.

 Custom Model : Jika tidak ada model atau jenis yang cocok, perusahaant tersebut
akan menciptakan SCM sendiri. Ini terjadi pada perusahaan yang sudah terspesialiasi
seperti pabrik mobil

2.3 kekurangan dan kelebihan chain management


Kelebihan dari Penerapan Supply Chain Management Dengan menerapkan Supply
Chain Management pada bisnis, ternyata mampu menciptakan berbagai keuntungan pada
bisnis itu sendiri seperti halnya :

1. Meningkatkan Kepuasan Para Pelanggan Penopang terbesar perkembangan pada


bisnis adalah kepuasaan dari para pelanggannya. Dengan menerapkan penggunaan
Supply Chain Management pada bisnis, diharapkan mampu menciptakan rasa puas
yang lebih kepada para pelanggan sehingga tingkat kepuasan itu seiring berjalannya
waktu akan terus meningkat pesat. Disini dalam upaya menciptakan kepuasan,
perusahaan mampu memproduksi produk sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh
para pelanggan sebagai mitra usaha. Dengan memperhatikan tingkat kepuasan pada
para pelanggan, diharapkan mereka pun bisa menjadi konsumen setia kita dalam
kurun waktu lama (long term).
2. .Mendorong Pertumbuhan Pada Pendapatan Semakin banyak pelanggan yang setia
pada produk kita, maka akan memunculkan potensi peningkatan pada pendapatan.
Terlebih lagi jika mereka berkomitmen untuk menjalin hubungan usaha untuk jangka

7
panjang. Peningkatan produksi dan stok produk menjadi semakin tinggi karena
semakin banyak diminati oleh para pengguna. Akhirnya secara perlahan tapi pasti,
kondisi tersebut akan berpengaruh langsung para peningkatan pendapatan yang
signifikan.
3. Meminimalisir Biaya yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Tanpa menerapkan Supply
Chain Management, banyak perusahaan yang harus merogoh kocek dalam – dalam
untuk berbagai kebutuhan seperti pengadaan barang, proses produksi hingga proses
pendistribusian produk. Dengan menerapkan Supply Chain Management, pengeluaran
dari aktivitas operasional perusahaan bisa ditekan karena adanya aliran produk yang
sudah terintegrasi sehingga bisa diterima dengan baik oleh para konsumen.
4. Pemanfaatan Aset Perusahaan Menjadi Bisa Lebih Maksimal Agar penerapan Supply
Chain Management bisa berjalan dengan lancar, dukungan dari teknologi yang
mumpuni sangatlah penting. Dengan adanya teknologi yang mumpuni dan up to date
pada sebuah usaha, maka karyawan pun harus memiliki kemampuan yang bisa
mendukung suksesnya manajemen rantai pasokan. Kinerja karyawan dari hari ke hari
harus terus ditingkatkan untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan.
5. Meningkatkan Keuntungan dari Waktu ke Waktu Dengan adanya Supply Chain
Management, perusahaan bisa melakukan penjualan produk lebih maksimal. Selain
itu, efisiensi proses produksi hingga distribusi juga bisa menjadi penopang untuk terus
meningkatkan pendapatan secara berkala. Jika perusahaan mampu mempertahankan
performanya, keuntungan yang diraup juga bisa di atas rata – rata.
6. Menjadi Pihak Media Bagi Pasar Supply Chain Management ternyata juga sangat
efektif dijadikan sebagai mediasi pasar. Jika perusahaan sudah mampu memastikan
mekanisme supply chain diterapkan dengan baik, tentu semua barang yang disuplai
akan sesuai dengan keinginan para pelanggan hingga konsumen akhir. Melalui Supply
Chain Management, perusahaan juga menjadi lebih mudah dalam proses identifikasi
produk yang paling diminati oleh para pelanggan dan selanjutnya pihak perusahaan
bisa mengkomunikasikan lebih lanjut pada bagian produksi hingga bagian desain.
7. Seiring Berjalannya Waktu, Perusahaan Menjadi Semakin Besar Tujuan utama yang
diinginkan oleh perusahaan akan tercapai melalui penerapan Supply Chain
Management. Keuntungan yang didapatkan dalam secara berkala, secara otomatis
akan berdampak langsung pada semakin besarnya perusahaan.

8
2.4 Manfaat Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa
Tentunya ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas supply chain
management pada perusahaan jasa ini. Antara lain yaitu manfaat nya sebagai berikut:

1. Memuaskan para pelanggan


Salah satu manfaat dari supply chain management pada perusahaan jasa adalah
untuk memuaskan para pelanggan.Dalam hal ini perusahaan dapat menghasilkan
produk sesuai dengan keinginan dan permintaan pelanggan.Dengan kata lain
pelanggan menjadi target bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksinya
hingga produk terbaik bisa dihasilkan untuk pelanggan.Meningkatkan pendapatan
Selain itu manajemen rantai pasok juga berfungsi untuk dapat meningkatkan profit
perusahaan sehingga pendapatan semakin meningkat.Hal ini tentunya bisa terjadi jika
seluruh produk dari perusahaan bisa diminati oleh konsumen sehingga produk
semakin laris di pasaran.Larisnya produk inilah yang membuat pendapatan
perusahaan jadi meningkat.Mengurangi anggaran biaya Manfaat lain dari manajemen
rantai pasok adalah untuk mengurangi dan menekan anggaran biaya.Bisa dibayangkan
sebelum ada konsep ini perusahaan haruslah mengeluarkan biaya untuk divisi masing-
masing mulai dari bagian produksi dan distribusi.Namun, sekarang seluruh kegiatan
tersebut diintegrasikan menjadi satu sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk membiayai aktivitasnya bisa jadi lebih hemat.
2. Mendayagunakan aset
Suatu konsep manajemen rantai pasok pada dasarnya melibatkan teknologi
sebagai sumber informasi.Di samping itu perusahaan juga perlu menggunakan jasa
para karyawan untuk bisa bekerja secara maksimal demi menghasilkan produk terbaik
dan memuaskan pelanggan.Dalam hal ini tanpa disadari sebenarnya perusahaan telah
mendayagunakan seluruh aset yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal.
3. Memediasi pasar
Satu lagi manfaat dari manajemen rantai pasok adalah berfungsi sebagai
mediasi pasar. Jadi dengan menjalankan konsep ini maka perusahaan dapat
mengidentifikasi produk yang dibutuhkan dan diminati oleh para konsumen.Hasil
identifikasi nantinya bisa di komunikasi pada pihak perancangan produk atau pada
pihak produksi agar produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan keinginan konsumen.
4. Memperluas perusahaan

9
Terakhir apa yang menjadi manfaat dari adanya supply chain management
pada perusahaan jasa adalah perusahaan semakin meluas dan membesar.Tampaknya
hal ini menjadi tujuan utama dari semua perusahaan hingga berbagai metode
dilakukannya termasuk pula metode manajemen rantai pasok.Jadi dengan adanya
konsep atau metode rantai pasok ini maka perusahaan bisa mencapai targetnya yaitu
mengalami perluasan bisnis dan keuntungan yang lebih besar

2.5 Contoh penerapan supply chain management pada perusahaan jasa

Terdapat berbagai contoh penerapan supply chain management di berbagai industri.


Berikut adalah beberapa contoh:

1. Perusahaan Manufaktur: Dalam industri manufaktur, supply chain management


sangat penting untuk mengelola rantai pasokan yang efisien. Ini melibatkan
perencanaan produksi yang akurat, pengelolaan persediaan yang efektif, pengiriman
bahan baku yang tepat waktu, dan koordinasi dengan mitra bisnis seperti pemasok dan
distributor.
2. Perusahaan E-commerce: Dalam bisnis e-commerce, supply chain management
berperan penting dalam mengelola pesanan pelanggan dan pengiriman produk. Ini
melibatkan pemrosesan pesanan dengan cepat dan akurat, manajemen gudang yang
efisien untuk penyimpanan dan pengemasan produk, serta kerjasama dengan
perusahaan pengiriman untuk pengiriman yang tepat waktu.
3. Industri Makanan dan Minuman: Dalam industri makanan dan minuman, supply chain
management digunakan untuk mengoordinasikan rantai pasokan dari bahan baku
hingga produk akhir. Ini melibatkan pengadaan bahan baku yang segar dan
berkualitas, manajemen persediaan yang akurat untuk menghindari kebusukan atau
kelebihan persediaan, serta pengaturan distribusi produk ke toko-toko atau restoran
dengan efisien.
4. Industri Farmasi: Dalam industri farmasi, supply chain management penting untuk
menjaga keamanan dan kualitas obat-obatan. Ini melibatkan pengelolaan rantai
pasokan yang ketat, pemantauan suhu dan kelembaban selama transportasi, serta
pemenuhan peraturan dan kepatuhan yang ketat dalam pengiriman dan penyimpanan
produk.
5. Perusahaan Teknologi: Dalam industri teknologi, supply chain management
digunakan untuk mengelola produksi dan distribusi perangkat elektronik. Ini

10
melibatkan perencanaan produksi yang akurat, manajemen persediaan yang efisien,
pemenuhan pesanan yang tepat waktu, serta kerjasama dengan pemasok komponen
elektronik yang andal.

Penerapan supply chain management dapat bervariasi tergantung pada industri dan
perusahaan yang terlibat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya,
mengoptimalkan persediaan, dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.

2.6 Bagaimana peran manajaemen rantai pasokan dalam meningkatkan efisiensi


operasional industri jasa

Penerapan supply chain management pada perusahaan jasa juga dapat memberikan
manfaat yang signifikan. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:

1. Perusahaan Logistik: Perusahaan logistik mengelola rantai pasokan untuk


mengirimkan barang atau jasa dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Dalam hal ini, supply
chain management berperan penting dalam merencanakan rute pengiriman yang
efisien, memantau pengiriman secara real-time, mengelola inventarisasi kendaraan
dan persediaan, serta memastikan koordinasi yang baik antara pihak yang terlibat
dalam proses pengiriman, seperti pelanggan, mitra logistik, dan penyedia jasa
pengiriman.
2. Perusahaan Konsultansi: Pada perusahaan konsultansi, supply chain management
dapat diterapkan untuk mengoptimalkan proses pemberian layanan konsultasi kepada
klien. Ini melibatkan perencanaan sumber daya manusia dan alokasi tenaga kerja yang
efektif, pengelolaan informasi dan pengetahuan yang akurat, serta koordinasi yang
baik antara konsultan dan klien dalam menjalankan proyek.
3. Perusahaan Perawatan Kesehatan: Dalam industri perawatan kesehatan, supply chain
management diterapkan untuk memastikan pasokan obat, peralatan medis, dan
perlengkapan kesehatan lainnya tersedia dengan tepat waktu dan dalam kondisi yang
baik. Hal ini melibatkan pengelolaan persediaan dan stok yang akurat, pemantauan
tanggal kadaluwarsa, pengaturan distribusi obat dan peralatan medis, serta pemenuhan
standar keamanan dan kepatuhan yang berkaitan dengan produk kesehatan.
4. Perusahaan Jasa Keuangan: Dalam perusahaan jasa keuangan, supply chain
management dapat diterapkan untuk mengelola aliran informasi dan dokumen

11
keuangan. Ini melibatkan proses verifikasi, validasi, dan pemrosesan dokumen
keuangan dengan efisien, serta koordinasi yang baik antara berbagai unit atau
departemen yang terlibat dalam proses keuangan, seperti departemen akuntansi,
manajemen risiko, dan pengawasan.

Penerapan supply chain management pada perusahaan jasa bertujuan untuk


meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, meningkatkan kualitas layanan, dan
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Meskipun karakteristiknya berbeda
dengan perusahaan manufaktur, prinsip-prinsip dasar supply chain management tetap dapat
diterapkan untuk mengoptimalkan proses bisnis dalam industri jasa.

2.7 Bagaimana cara mengatasi tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam
industri jasa

Manajemen rantai pasokan dalam industri jasa dapat menghadapi tantangan khusus.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi tantangan tersebut:

1. Komunikasi yang Efektif: Tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam industri
jasa seringkali terkait dengan koordinasi dan komunikasi antara berbagai pihak yang
terlibat, termasuk pemasok, mitra bisnis, dan konsumen. Penting untuk memastikan
komunikasi yang jelas dan efektif dengan semua pihak terkait, menggunakan alat dan
platform komunikasi yang tepat. Jalinlah hubungan yang kuat dengan pemasok dan
mitra bisnis untuk memfasilitasi aliran informasi yang lancar.
2. Penggunaan Teknologi dan Sistem Informasi: Mengadopsi teknologi dan sistem
informasi yang tepat dapat membantu mengatasi tantangan dalam manajemen rantai
pasokan industri jasa. Gunakan perangkat lunak manajemen rantai pasokan yang
terintegrasi untuk meningkatkan visibilitas, mengelola persediaan dengan lebih
efisien, dan mempercepat pemrosesan data. Selain itu, teknologi seperti Internet of
Things (IoT) dapat membantu dalam pemantauan dan pelacakan real-time untuk
memastikan ketersediaan dan keandalan pelayanan.
3. Fleksibilitas dan Responsivitas: Industri jasa seringkali membutuhkan fleksibilitas
untuk menangani permintaan yang berfluktuasi dan kebutuhan pelanggan yang
berubah-ubah. Dalam manajemen rantai pasokan, penting untuk mengembangkan
kapasitas dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan. Ini

12
dapat melibatkan strategi seperti kontrak jangka pendek dengan pemasok atau pilihan
alternatif untuk memastikan kelancaran operasional bahkan dalam situasi yang tidak
terduga.
4. Manajemen Risiko: Tantangan dalam manajemen rantai pasokan industri jasa
meliputi risiko seperti ketidakpastian permintaan, kegagalan pemasok, atau gangguan
dalam proses operasional. Penting untuk memiliki rencana manajemen risiko yang
baik dengan mengidentifikasi potensi risiko, mengembangkan strategi mitigasi, dan
mempersiapkan rencana kontinuitas bisnis. Memonitor kondisi pasar dan
berkolaborasi dengan pemasok untuk mengantisipasi dan mengurangi risiko yang
mungkin muncul.
5. Pengukuran Kinerja dan Analisis Data: Melakukan pengukuran kinerja dan analisis
data yang akurat merupakan komponen penting dalam mengatasi tantangan dalam
manajemen rantai pasokan industri jasa. Gunakan metrik dan indikator kinerja kunci
yang sesuai untuk mengevaluasi kinerja rantai pasokan. Dengan mengumpulkan dan
menganalisis data dengan cermat, perusahaan dapat mengidentifikasi area perbaikan,
mengoptimalkan operasional, dan membuat keputusan yang lebih baik.

Dengan menghadapi tantangan dengan pendekatan yang tepat, industri jasa dapat
meningkatkan manajemen rantai pasokan mereka, mengurangi risiko, meningkatkan efisiensi,
dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

2.8 Studi Kasus

Pada jurnal yang akan kami kerjakan memiliki tujuan untuk memahami bagaimana
manajemen rantai pasok terhadap persediaan bahan baku di industri makanan dan minuman
khususnya di perusahaan waralaba internasional. Penelitian ini menggunakan teknik
penelitian kualitatif. Data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis menggunakan langkah-
langkah yang sering disebut triangulasi, yaitu:
Reduksi data; Display Data Faktor-faktor dari manajemen rantai pasokan yang berdampak
pada persediaan bahan baku dan kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif, populasi dan
sampel yang diambil disebut informan. Manajemen rantai pasokan berdampak pada
persediaan bahan baku yang cukup serta berkualitas, jika manajemen rantai pasoknya baik
maka akan membuat persediaan selalu terjaga dan dapat memenuhi kebutuhan dan
permintaan saat diperlukan. Pihak KFC harus selalu meningkatkan tata kelola atau

13
manajemen dari rantai pasok perusahaan supaya bahan baku selalu tercukupi dan selalu
tersedia kapan saja dibutuhkan. Rantai pasok sangat penting dan berpengaruh agar KFC dapat
menjual produknya dengan bahan baku yang cukup serta berkualitas sehingga konsumernya
mendapatkan produk yang baik. Jika konsumernya mendapatkan produk yang berkualitas
maka kemungkinan besar mereka akan membeli lagi dan mengajak orang orang terdekatnya
untuk mencobanya.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
supply chain management adalah proses pengelolaan mulai dari arus informasi, produk,
hingga pelayanan pada seluruh jaringan baik dari pelanggan, pemasok, hingga
perusahaan.Beberapa macam kegiatan yang menjadi bagian dalam manajemen rantai pasok
ini antara lain kegiatan mengumpulkan bahan dan informasi dari luar perusahaan.Selain itu
kegiatan yang berhubungan dengan proses mulai dari penyediaan produk sampai dengan
pendistribusian produk ke konsumen juga menjadi bagian dalam hal ini.Tak ketinggalan pula
sistem keuangan turut menjadi bagian dalam hal ini. MIsalnya saja seperti sistem kredit yang
sekiranya bisa diberikan pada pihak pelanggan.Tujuan utama SCM yaitu penyerahan/
pengiriman produk secara tepat waktu, mengurangi waktu dan biaya dalam pemenuhan
kebutuhan, memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi, serta pengelolaan manajemen
persediaan yang baik antara pemasok (vendor) dan konsumen.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://greatdayhr.com/id-id/blog/supply-chain-management/

https://onlinelearning.binus.ac.id/2020/04/10/seminar-online-supply-chain-4-0/

https://tunasbangsa.ac.id/abdimas/index.php/tunasabdimas/article/download/53/53

16

Anda mungkin juga menyukai