Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

HUMAN RESOURCE MANAGEMENT

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA (PSDM)


PADA RUMAH MAKAN DEWI
DI PONTIANAK

DISUSUN OLEH :
WILLIAM SALIM
A1641097

POLITEKNIK TONGGAK EQUATOR PONTIANAK


BUSINESS ENGLISH & MANAGEMENT
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat-Nya yang selalu menyertai dalam penulisan makalah ini. Tidak
lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang turut
berkontribusi dengan memberikan ide pemikiran serta dukungannya. Selain itu,
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada penyedia sumber pustaka dari
berbagai media yang menunjang penulisan makalah ini. Berkat dukungan dan
kontribusi yang diberikan kepada penulis, makalah penelitian yang berjudul
“Penerapan Perencanaan Sumber Daya Manusia (PSDM) Pada Rumah
Makan Dewi” berhasil disusun dengan sedemikian rupa.
Makalah penelitian ini ditulis dengan maksud untuk memenuhi tugas
praktikum mata kuliah Human Resource Management, serta memberikan saran
mengenai implementasi perencanaan sumber daya manusia dari perusahaan yang
diteliti oleh penulis. Makalah ini telah disusun semaksimal mungkin oleh penulis
dengan harapan makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi kepada para
pembaca serta perusahaan dalam melaksanakan PSDM yang ada.
Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga. Terlepas dari
semua itu, penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis
dengan tangan terbuka menerima berbagai saran dan kritik yang membangun dari
pembaca agar dapat membuat tulisan yang lebih baik kedepannya. Akhir kata
untuk menutup kata pengantar ini penulis ingin menyampaikan sebuah pantun;
burung irian burung cendrawasih, cukup sekian dan terima kasih.

Pontianak, Mei 2018

William Salim
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..........................................................................
1.2. Identifikasi Masalah ................................................................
BAB II. TELAAH PUSTAKA
2.1. Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) ..............................
2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi PSDM ..............................
2.3. Kesimpulan Penulis Makalah ...................................................
BAB III. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
3.1. Profil Perusahaan .....................................................................
3.2. Struktur Organisasi ..................................................................
3.3. Job Description ........................................................................
BAB IV. IMPLEMENTASI PERENCANAAN SDM
4.1. PSDM Rumah Makan Dewi ....................................................
4.2. Sistem PSDM Rumah Makan Dewi ........................................
4.3. Model PSDM Rumah Makan Dewi ........................................
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ..............................................................................
5.2. Saran ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu bagian terpenting
dalam sebuah perusahaan. Pada faktanya setiap perusahaan memiliki SDM
yang turut berpartisipasi dalam memberikan kontribusi terhadap perusahaan.
Sangat jarang ditemukan atau bahkan tidak ada perusahaan yang tidak
memiliki SDM sebagai penunjang proses kegiatan-kegiatan dalam
perusahaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa SDM memiliki
peranan yang krusial dalam perusahaan.
Peranan SDM dalam perusahaan adalah sebagai penggerak dalam
perusahaan. Jika dianalogikan, perusahaan adalah sebuah kapal tanpa awak.
Untuk menggerakan kapal tersebut maka diperlukan awak kapal dan
disinilah peran dari SDM. Setiap potensi yang dimiliki oleh tiap SDM turut
menunjang kesuksesan dari perusahaan. Namun, tiap potensi tersebut harus
dikelola dengan baik. Maka dari itu perusahaan perlu mengadakan suatu
sistem manajemen untuk mengelola SDM yang ada. Selain dikelola dengan
baik, tentu melakukan sebuah perencanaan terhadap manajemen SDM juga
merupakan hal yang penting. Oleh karena itu dalam sebuah Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) yang baik, terdapat suatu bagian khusus
untuk melaksanakan Perencanaan Sumber Daya Manusia (PSDM).
Perencanaan Sumber Daya Manusia (PSDM) merupakan salah satu
strategi dalam manajemen perusahaan. Dalam PSDM, hal yang
dilaksanakan oleh perusahaan adalah meramalkan/memprediksi kebutuhan
dan ketersediaan akan SDM bagi perusahaan. Tujuan dibentuknya sistem
PSDM adalah perusahaan dapat memperkirakan jumlah dan jenis tenaga
kerja yang dibutuhkan pada setiap periode tertentu, sehingga diharapkan
dapat membantu bagian MSDM dalam fungsi rekrutmen, seleksi, serta
pelatihan. Akan tetapi, pada praktiknya masih dapat ditemukan perusahaan
yang belum melaksanakan sistem PSDM ataupun dalam pelaksanaannya
dinilai kurang efektif.
Dalam makalah penelitian ini, hal yang akan diteliti mengenai
penerapan PSDM dalam perusahaan. Objek penelitian yang diambil yaitu,
“Rumah Makan Dewi”. Rumah Makan Dewi adalah sebuah tempat usaha
yang bergerak dalam bidang kuliner yaitu, rumah makan masakan padang.
Dalam menjalankan perusahaan tersebut, secara tidak langsung pemilik
usaha telah menerapkan sistem PSDM. Model PSDM yang diterapkan
adalah hubungan antara volume penjualan dengan jumlah karyawan yang
dibutuhkan. Seiring dengan penerapannya, PSDM pada perusahaan tersebut
mendapatkan berbagai hambatan seperti; 1) Masalah internal baik antara
atasan dan karyawan maupun antar karyawan dan 2) Masalah kesesuaian
daripada spesifikasi SDM yang diperlukan perusahaan dengan SDM yang
tersedia. Salah satu solusi yang telah dilaksanakan oleh pemilik usaha dalam
mengatasi kendala tersebut (khususnya hambatan 1) yaitu, memperbaiki
kembali komunikasi dalam lingkup internal. Secara pribadi; pemilik usaha
menyatakan kinerja dari karyawan masih kurang sesuai dari apa yang
diharapkan namun, pemilik usaha tetap merasa bersyukur dengan karyawan
yang dimiliki saat ini. Untuk memaparkan lebih lanjut kondisi PSDM yang
ada pada perusahaan, berikut penulis rincikan data perputaran tenaga kerja
pada Rumah Makan Dewi.

Tabel 1.1 Data Perputaran Tenaga Kerja Rumah Makan Dewi


Periode 2014-2018
Tahun Awal Masuk Keluar Akhir
2014 0 2 - 2
2015 2 2 1 3
2016 3 2 - 5
2017 5 - 1 4
2018 4 1 - 5
Sumber: Rumah Makan Dewi, 2018

Tabel di atas menunjukkan employee turnover dari Rumah Makan


Dewi pada periode 2014 s.d. 2018. Jika dilihat dengan seksama, pada tahun
2014 perusahaan hanya memiliki dua orang karyawan. Kemudian pada
tahun 2015, perusahaan menambah kembali karyawan sebanyak dua orang
namun ada satu orang karyawan yang keluar. Jika dianalisa lebih jauh,
penambahan dan pengurangan karyawan pada perusahaan terjadi secara
konstan. Selain itu, pada sesi wawancara pemilik usaha mengatakan bahwa
regenerasi karyawan pasti akan selalu terjadi pada setiap perusahaan.
Pemilik usaha juga menyebutkan; jumlah karyawan sementara pada
perusahaan maksimal hanya sebanyak lima orang karena melihat kembali
kondisi volume penjualan perusahaan.
Melalui pemaparan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
mendalami lebih lanjut mengenai penelitian yang berjudul
“PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA (PSDM) PADA
RUMAH MAKAN DEWI DI PONTIANAK”.

1.2. Identifikasi Masalah


Dari pemaparan latar belakang masalah diatas, berikut penulis rincikan
identifikasi masalah yang akan dibahas.
1. Apakah Rumah Makan Dewi telah menerapkan PSDM?
2. Metode PSDM apakah yang diterapkan oleh Rumah Makan Dewi?
3. Apakah PSDM yang telah diterapkan Rumah Makan Dewi sudah
efektif?
BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1. Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM)


Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peranan yang penting dalam
perusahaan. Hal tersebut selalu ditekankan pada setiap teori pembelajaran
mengenai manajemen sumber daya manusia. Untuk lebih mendalami
maksud daripada penekanan tersebut, berikut ini terdapat beberapa
pengertian mengenai SDM yang telah dikutip oleh penulis melalui berbagai
sumber pustaka.
1. Menurut Sumarsono,
“Sumber Daya Manusia atau human resources
mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja
atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi.
Dalam hal ini SDM mencerminkan kualitas usaha yang
diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk
menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM
menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk
memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu
bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang
mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan
tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan atau masyarakat.” (2003).

2. Menurut Hasibuan,
“Kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh
keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya
dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.”
(2003).
3. Menurut Hariandja,
“Salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu
perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh
karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.” (2002).
Melalui pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
SDM adalah salah satu faktor terpenting dalam suatu
perusahan sehingga harus dikelola dengan baik demi
mencapai efektivitas dan efisiensi perusahaan.

Terdapat beberapa hal yang dapat ditafsirkan melalui tiga contoh


pengertian mengenai SDM tersebut. Definisi SDM menurut Sumarsono
menekankan pada tujuan daripada SDM yaitu, menghasilkan sesuatu yang
bernilai ekonomis. Hasibuan menambahkan bahwa SDM juga memerlukan
motivasi untuk meningkatkan prestasinya. Kemudian, dilanjutkan oleh
Hariandja yang menyatakan bahwa SDM adalah suatu aset perusahan yang
harus dikelola dengan baik. Ketiga pengertian tersebut mempunyai relasi
utama yaitu, SDM berkaitan erat dengan suatu kualitas usaha pada
perusahaan.
Melalui tiga contoh pengertian daripada SDM tersebut, maka dapat
disimpulkan SDM; bagian terpenting dalam perusahaan karena bertugas
untuk memproduksi barang dan jasa yang bernilai ekonomis, oleh sebab itu
harus dikelola dengan baik sehingga dapat mencapai efektivitas dan
efisiensi perusahaan. Kemudian, dalam rangka untuk mengelola dan
merencanakan SDM pada suatu perusahaan terdapat sistem manajemen
yang disebut Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dan Perencanaan
Sumber Daya Manusia (PSDM). Kedua elemen manajemen tersebut yang
biasanya diterapkan pada perusahaan. Pada faktanya, masih dapat
ditemukan perusahaan yang belum melaksanakan manajemen tersebut
ataupun dalam pelaksanaannya belum efektif.

2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi PSDM


Dalam melaksanakan PSDM perusahaan tentu akan ada faktor-faktor
yang mempengaruhi dalam proses tersebut. Secara umum jika
dikelompokan terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi PSDM
perusahaan, yaitu: 1) Faktor eksternal, 2) Faktor internal, dan 3) Faktor
angkatan kerja. Setiap faktor tersebut bisa menjadi peluang maupun
ancaman dalam merencanakan sumber daya manusia perusahaan. Dapat
diasumsikan bahwa tiga faktor tersebut yang menyebabkan adanya
peningkatan/penurunan permintaan terhadap SDM perusahaan. Menurut
Nawawi, PSDM dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi perencanaan SDM adalah sebagai
berikut:
a. Faktor Ekonomi Nasional dan Global
Faktor ini akan berpengaruh pada rencana strategi perusahaan,
misalnya pada kondisi inflasi yang cukup tinggi atau pertumbuhan
ekonomi yang baik atau resesi ekonomi tentu akan berpengaruh
pada strategi penjualan dan produksi perusahaan.
b. Faktor Sosial, Politik dan Hukum
Peraturan perundang-undangan dalam bidang bisnis dan
ketenagakerjaan harus dipatuhi oleh perusahaan berpengaruh pada
strategi pengupahan perusahaan. Tuntutan untuk menyerap tenaga
kerja daerah juga menjadi tantangan bagi perusahaan.
c. Faktor Perkembangan Teknologi
Perusahaan harus mempertimbangkan perkembangan teknologi
menyangkut apakah produknya akan usang dan tergantikan oleh
teknologi lain, atau perkembangan mesin produksi terkini yang
mewajibkan perusahaan untuk membeli agar tetap kompetitif, atau
strategi mempersiapkan sumber daya manusia untuk mampu
mengoperasikan teknologi baru.
d. Faktor Pesaing
Perkembangann pesaing juga mempengaruhi rencana strategi
perusahaan agar tetap kompetitif.
2. Faktor Internal
a. Rencana Strategik dan Rencana Operasional
Setiap terjadi perubahan rencana strategik dan rencana operasional
akan berdampak pada perencanaan SDM, karena perusahaan perlu
memastikan secara kualitatif dan kuantitatif bahwa sumber daya
manusia mencukupi untuk mendukung perubahan rencana strategik
dan operasional.
b. Anggaran SDM
Anggaran SDM sangat terkait dengan kuantitas dan kualitas
sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.
c. Peramalan Produksi dan Penjualan
Perencanaan SDM diperlukan untuk memastikan kebutuhan
sumber daya manusia terintegrasi dengan peramalan produksi dan
penjualan.
d. Faktor Bisnis Baru
Bila perusahaan membuat lini bisnis baru baik sebagai bentuk
pengembangan atau pengalihan bisnis, sudah tentu perencanaan
SDM dilakukan untuk memastikan kebutuhan sumber daya
manusia terpenuhi dengan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
e. Faktor Desain Organisasi dan Desain Pekerjaan
Faktor ini akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas sumber daya
manusia yang diperlukan perusahaan.
f. Faktor Keterbukaan dan Keikutsertaan Manajer
Keterbukaan dan keikutsertaan manajer akan membuat
perencanaan SDM menjadi lebih baik.
3. Faktor Ketenagakerjaan
Dalam menyusun perencanaan SDM, faktor ketenagakerjaan yang di
perlu dipertimbangkan ialah:
a. Pensiun, pemutusan hubungan kerja (PHK), tingkat kehadiran.
b. Promosi, mutasi, pekerja yang diikutsertakan program pelatihan
dan pengembangan.
4. Faktor-faktor Lainnya
Faktor-faktor ini diantaranya adalah pasar tenaga kerja, faktor
demografi, faktor penyedia atau rentang kendali dan faktor lokasi.
(2001)

2.3. Kesimpulan Penulis Makalah


Melalui pemaparan dari sub bab 2.1. dan 2.2. terdapat beberapa
kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis. Sumber Daya Manusia (SDM)
adalah bagian terpenting dalam perusahaan karena bertugas untuk
memproduksi barang dan jasa yang bernilai ekonomis, oleh sebab itu harus
dikelola dengan baik sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi
perusahaan. Dalam mengelola dan merencanakan SDM pada suatu
perusahaan terdapat sistem manajemen yang disebut Manajemen Sumber
Daya Manusia (MSDM) dan Perencanaan Sumber Daya Manusia (PSDM).
Terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi PSDM perusahaan, yaitu: 1)
Faktor eksternal, 2) Faktor internal, dan 3) Faktor angkatan kerja.
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

3.1. Profil Perusahaan

Gambar 3.1 Foto Bangunan Rumah Makan Dewi


Sumber: Rumah Makan Dewi, 2018

Objek penelitian pada makalah ini adalah sebuah tempat usaha yang
bergerak di bidang kuliner, yaitu “Rumah Makan Dewi”. Rumah Makan
Dewi adalah sebuah restoran masakan padang yang berlokasikan di Jalan
Kom Yos Sudarso No. 136e, Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan
Pontianak Barat, Kalimantan Barat. Restoran ini didirikan pada tahun 2014.
Pemilik daripada restoran ini adalah Ibu Ratna Dewi Diah Pitaloka. Hingga
saat ini ada lima orang karyawan yang aktif melayani di restoran tersebut.
Restoran tersebut beroperasional selama satu minggu penuh (hari senin s.d.
hari minggu), termasuk pada hari libur. Dengan jadwal operasional 24 jam,
perusahaan tersebut menetapkan dua shift jadwal kerja; shift pertama mulai
dari pukul 06.00 s.d. 18.00 dan shift kedua mulai dari pukul 18.00 s.d. 06.00.
Pada hasil wawancara; Ibu Dewi juga menyebutkan bahwa jadwal shift
tersebut tidak selalu tepat waktu, dalam artian terkadang ada karyawan yang
terlambat dsb.
Karakteristik Karyawan berdasarkan (Tabel + analisa (per table / setelah
semua table)
JK
Tabel 3.1 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Karyawan Persentase (%)
Pria 2 20
Wanita 8 80
Total 10 100
Sumber : Data Olahan, 2018
Berdasarkan table 3.1 dapat disimpulkan bahwa mayoritas karyawan adalah
Wanita, hal ini dikarenakan untuk usaha Rumah Makan lebih dibutuhkan
tenaga wanita.
Usia
Muda 20, tua 40
20-25
26-30
31-35
36-40
Tk Pendidikan
Masa Kerja
Bagian
3.2. Struktur Organisasi
Berikut ini gambar struktur organisasi dari Rumah Makan Dewi.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Rumah Makan Dewi

Pemilik

Staf
Karyawan
Sumber: Rumah Makan Dewi, 2018

Rumah Makan Dewi tidak memiliki struktur organisasi secara detail


tetapi, berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha; penulis
menggambarkan struktur organisasi seperti yang tertera di atas. Staf
karyawan pada Rumah Makan Dewi disebutkan merangkap pekerjaan yaitu,
sebagai karyawan front-liner (mengurus pesanan konsumen) dan juru masak
(menyiapkan hidangan/masakan). Sesuai dengan yang digambarkan melalui
struktur, setiap staf karyawan bertanggung-jawab langsung kepada pemilik.
Kemudian, pemilik dalam mengurus usahanya juga turut serta khususnya
dalam hal menyiapkan hidangan serta mengurus bagian pembayaran/kasir.

3.3. Job Description


Rumah Makan Dewi tidak mengaplikasikan job description secara
formal. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya pemilik mendeskripsikan
jabatan karyawan secara singkat. Pemberian tugas juga serta-merta
diberikan berdasarkan instruksi harian dari pemilik usaha. Berikut penulis
paparkan job description dari masing-masing jabatan.
a. Pemilik Usaha
Deskripsi Jabatan:
Mengelola seluruh aspek perusahaan, antara lain; 1) Mengelola sistem
perusahaan, 2) Mengelola SDM perusahaan, 3) Mengelola keuangan
perusahaan, dsb.
Tanggung Jawab Utama:
Secara ringkas yaitu, mengelola keseluruhan perusahaan oleh karena
itu bertanggung-jawab penuh terhadap kelangsungan perusahaan.
Wewenang:
 Merumuskan kebijakan perusahaan.
 Mengambil segala bentuk keputusan perusahaan.
 Memiliki kewenangan penuh atas keuangan perusahaan.
 Memberikan penghargaan maupun sanksi terhadap seluruh staf
karyawan.
b. Staf Karyawan
Deskripsi Jabatan:
Melaksanakan prosedur kerja perusahaan berdasarkan yang telah
ditetapkan.
Tanggung Jawab Utama:
Melayani pesanan dari konsumen dan menyiapkan hidangan/masakan.
Wewenang:
 Menyampaikan masukkan dari konsumen.
 Mengurus bagian pembayaran/kasir (Catatan: hanya karyawan
tertentu yang memiliki kewenangan tersebut).

Untuk memaparkan lebih lanjut mengenai kondisi SDM pada Rumah


Makan Dewi, berikut penulis rincikan data karakteristik SDM pada Rumah
Makan Dewi.

Tabel 3.1 Data Karakteristik SDM Rumah Makan Dewi


Jenis Masa
Jabatan Usia Pendidikan
Kelamin Kerja
Staf Karyawan Perempuan 55 tahun SMP 4 tahun
Staf Karyawan Perempuan 28 tahun SMA 3 tahun
Staf Karyawan Laki-laki 25 tahun SMA 2 tahun
Staf Karyawan Laki-laki 25 tahun SMA 2 tahun
Staf Karyawan Perempuan 27 tahun SMA 1 tahun
Sumber: Rumah Makan Dewi, 2018

Berdasarkan rincian data dari tabel di atas, terdapat beberapa hal yang
dapat disimpulkan oleh penulis. Rata-rata pendidikan karyawan adalah
lulusan SMA. Kemudian, usia staf karyawan pada umumnya tergolong
masih muda yaitu dalam rentang usia 25 tahun sd. 28 tahun. Dengan kedua
kategori karakteristik tersebut, dapat disimpulkan perusahaan memfokuskan
rekrutmen pada SDM yang fresh-graduate. Jika dianalisa lebih lanjut, masa
kerja beberapa karyawan masih berada di bawah 3 tahun. Dengan
pengalaman yang dapat dikatakan kurang; sangat memungkinkan apabila
dalam pengelolaan karyawan, perusahaan mendapatkan cukup banyak
kendala.
BAB IV
IMPLEMENTASI PERENCANAAN SDM (Pemaparan,
permasalahan, solusi)

4.1. PSDM Rumah Makan Dewi

Gambar 4.1 Bagan Proses Perencanaan SDM


LINGKUNGAN EKSTERNAL
LINGKUNGAN INTERNAL

Perencanaan Stratejik

Perencanaan
Sumber Daya Manusia

Meramalkan Membandingkan Meramalkan


Kebutuhan Sumber Kebutuhan dan Ketersediaan
Daya Manusia Ketersediaan Sumber Daya
Manusia

Permintaan Surplus Karyawan Kekurangan


= Karyawan
Penawaran

Tidak Ada Tindakan Penarikan Karyawan Rekrutmen


Terbatas,
Pengurangan Jam
Kerja, Pensiun Dini,
Pemberhentian, Seleksi
Perampingan

Sumber: Power Point Mata Kuliah Human Resource Management, 2018

Dalam menganalisa PSDM perusahaan, penulis mengaplikasikan peta


konsep di atas sebagai pedoman. Melalui bagan tersebut terdapat beberapa
hal yang dapat ditafsirkan. Apabila kebutuhan karyawan pada perusahaan
sudah sesuai maka, tidak ada tindakan yang perlu diambil oleh perusahaan.
Apabila kebutuhan karyawan pada perusahaan mengalami surplus
(kelebihan karyawan) maka, terdapat beberapa tindakan yang harus diambil
oleh perusahaan seperti; penarikan karyawan terbatas, pengurangan jam
kerja, pensiun dini, dsb. Apabila kebutuhan karyawan pada perusahaan
mengalami devisit (kekurangan karyawan) maka, perusahaan harus
melakukan rekrutmen.
Berdasarkan hasil wawancara bersama dengan pemilik usaha Rumah
Makan Dewi, pemilik usaha mengakui telah melaksanakan PSDM secara
tidak langsung. PSDM tersebut ditangani oleh Ibu Dewi sendiri selaku
pemilik usaha. Selain PSDM, pemilik juga menyinggung mengenai MSDM
perusahaan seperti; pemberian bonus kepada karyawan apabila kinerjanya
dinilai bagus terhadap perusahaan. Kemudian, pemilik mengungkapkan
bahwa jumlah karyawan sementara untuk perusahaan maksimal hanya lima
orang karena melihat kembali omset daripada perusahaan. Perusahaan
menganggap jumlah karyawan untuk saat ini sudah sesuai walaupun dalam
pelaksanaannya belum efektif.
Berdasarkan hasil observasi penulis; perusahaan memang betul telah
melaksanakan PSDM secara tidak langsung karena dalam hal ini Rumah
Makan Dewi masih tergolong ke dalam tempat usaha dengan skala kecil.
Dengan skala usaha yang tidak begitu besar maka, wajar apabila titik fokus
perusahaan adalah untuk mencapai profit sebesar-besarnya. PSDM bukan
menjadi suatu hal yang harus diperhatikan secara khusus bagi perusahaan
untuk saat ini. Namun, semua hal yang berhubungan dengan PSDM telah
dilaksanakan walaupun tidak begitu terperinci.
Penulis dalam observasinya menyadari bahwa sesungguhnya
perusahaan mengalami devisit karyawan. Hal tersebut disimpulkan melalui
observasi jadwal kerja karyawan yang cukup padat serta karyawan juga
harus merangkap pekerjaan. Dalam hal ini perusahaan tidak mendefinisikan
job description tiap jabatan secara detail sehingga menyebabkan karyawan
harus merangkap pekerjaan. Selain itu penulis juga meneliti lebih lanjut
mengenai jadwal shift karyawan. Pada shift pertama terdapat tiga karyawan
yang aktif melayani, sedangkan untuk shift kedua terdapat dua karyawan
yang aktif melayani. Dengan jumlah karyawan yang sedikit dan pekerjaan
yang harus merangkap, terkadang konsumen yang memesan harus
menunggu cukup lama. Hal tersebut mempengaruhi efektivitas dan efisiensi
daripada perusahaan.
4.2. Sistem PSDM Rumah Makan Dewi
Berdasarkan hasil wawancara, pemilik usaha tidak menyatakan secara
eksplisit sistem PSDM yang diterapkan. Perusahaan hanya merekrut
karyawan layaknya perusahaan pada umumnya yaitu, melalui informasi
lowongan kerja melalui berbagai media. Selain itu perusahaan dalam
melakukan rekrutmen, hanya mengaplikasikan job description yang
sederhana/tidak formal. Melalui pelaksanaan PSDM tersebut, dapat
disimpulkan sistem PSDM yang diterapkan adalah rekrutmen eksternal.
Berdasarkan hasil observasi penulis, perusahaan terbukti menerapkan
sistem PSDM eksternal. Perekrutan dilakukan dari luar lingkup perusahaan
dengan menginformasikan adanya lowongan pekerjaan. Pada saat observasi,
penulis juga menemukan bahwa ternyata perusahaan sedang mencari
karyawan baru dikarenakan adanya karyawan yang ingin berhenti.
Perusahaan bermaksud mencari karyawan baru untuk mengisi posisi kosong
tersebut, tidak bermaksud untuk menambah jumlah karyawan. Perusahaan
tetap yakin bahwa jumlah karyawan terbaik untuk perusahaan sementara ini
hanya sebanyak lima orang.

4.3. Model PSDM Rumah Makan Dewi


Berdasarkan hasil wawancara, pemilik usaha mengungkapkan bahwa
model PSDM yang diterapkan adalah hubungan antara volume penjualan
dengan jumlah karyawan yang dibutuhkan. Pemilik usaha juga
menerangkan; apabila penjualan stabil dan bahkan mengalami peningkatan,
tentu harus ada penambahan karyawan. Selain itu, disebutkan bahwa rata-
rata perusahaan pasti merencanakan SDM dengan berpatokan pada beberapa
faktor, salah satunya volume penjualan. Dengan model PSDM tersebut
perusahaan mengelola ketenagakerjaan perusahaan selama ini.
Berdasarkan hasil observasi penulis, perusahaan mengkombinasikan
dua model PSDM. Model PSDM yang diterapkan adalah hubungan antara
volume penjualan dengan jumlah karyawan yang dibutuhkan serta Zero-
Base Forecasting. Hal tersebut disimpulkan oleh penulis melalui pernyataan
dari pemilik usaha sebelumnya yaitu, perusahaan sedang mencari karyawan
baru dikarenakan adanya karyawan yang ingin berhenti. Dengan pernyataan
tersebut dapat ditafsirkan bahwa, perusahaan secara tidak langsung melihat
tingkat basis data kekaryawanan perusahaan saat ini dalam menentukan
penyediaan SDM di masa depan. Kemudian, penulis melakukan observasi
lebih jauh mengenai hal tersebut dan menemukan; perusahaan ingin mencari
karyawan dengan kriteria job description yang hampir serupa dengan
karyawan sebelumnya yaitu, lebih mengutamakan kemampuan memasak.
Dengan beberapa hasil observasi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa
perusahaan menerapkan kombinasi dua model PSDM; 1) Hubungan antara
volume penjualan dengan jumlah karyawan yang dibutuhkan dan 2) Zero-
Base Forecasting.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan observasi, penulis menyimpulkan beberapa
hal antara lain:
1. Perusahaan telah melaksanakan sistem PSDM namun, perusahaan
mengalami devisit karyawan.
2. Perusahaan menerapkan sistem PSDM eksternal.
3. Perusahaan mengaplikasikan kombinasi dari dua model PSDM yaitu,
1) Hubungan antara volume penjualan dengan jumlah karyawan yang
dibutuhkan dan 2) Zero-Base Forecasting.
4. PSDM yang diterapkan oleh perusahaan masih belum efektif.

5.2. Saran
Melalui kesimpulan penulis, terdapat beberapa saran yang ingin penulis
sampaikan terhadap implementasi PSDM perusahaan antara lain:
1. Masalah yang telah dipaparkan penulis pada BAB I mengenai
kesesuaian daripada spesifikasi SDM yang diperlukan perusahaan
dengan SDM yang tersedia, dapat teratasi apabila perusahaan juga
menyesuaikan kriteria spesfikasi yang terdapat pada perusahaan
umumnya.
2. Sebaiknya perusahaan lebih detail dalam mendeskripsikan jabatan
yang ada serta memisahkan tugas utama tiap karyawan. Dengan
karyawan yang harus merangkap pekerjaan, tentunya akan
mempengaruhi efektivitas dan efisiensi perusahaan.
3. Perusahaan sebaiknya menambah 1 atau 2 orang karyawan dengan
mempertimbangkan pemberian job description yang lebih spesifik.
Dengan job description yang lebih spesifik maka, perusahaan juga
akan lebih mudah dalam memberikan kompensasi terhadap karyawan.
Saran tersebut penulis berikan karena menimbang kembali jadwal
operasional perusahaan yaitu 24 jam.
4. Untuk permasalahan rekrutmen, sebaiknya perusahaan mencoba untuk
bekerja sama dengan lembaga seperti bursa kerja, dinas pekerja, dan
perguruan tinggi. Diharapkan dengan adanya kerja sama tersebut akan
membantu perusahaan dalam menemukan SDM sesuai dengan
kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA (min 4, wajib 1 jurnal)

Hariandja, Marihot T.E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Grasindo.

Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.


Jakarta: Bumi Aksara.

Nawawi, Hadari. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang
Kompetitif, Cetakan Keempat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan


Ketenagakerjaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lampiran 1.
FORM OBSERVASI

Tanggal observasi : 13 Juni 2018 – 26 Juni 2018


Waktu observasi : Pukul 08.00 – 14.00 dan Pukul 16.00 – 21.00
Objek observasi : Rumah Makan Dewi

Hal yang diobservasi;


1. Durasi waktu luang karyawan pada waktu kerja.
2. Rata-rata jumlah konsumen berdasarkan hitungan harian.
3. Kendala ketenagakerjaan yang terjadi saat proses observasi.

Hasil observasi;
1. Pada shift pertama, terdapat 3 orang karyawan. Mulai pukul 08.00 sd.
11.00 karyawan masih sibuk untuk menyiapkan hidangan. Saat ada
konsumen yang datang, karyawan yang berada di dapur harus bergegas
keluar untuk melayani pesanan konsumen. Dapat dikatakan bahwa
karyawan tidak selalu stand by di bagian pemesanan/front-line. Kemudian
pada pukul 11.01 – 12.00 (waktunya tidak selalu sama) karyawan memiliki
durasi waktu luang selama 1 jam. Istirahat kerja karyawan di perusahaan
tidak menentu dikarenakan perusahaan bergerak di bidang kuliner. Dapat
dikatakan saat jam siang yang seharusnya merupakan waktu istirahat
perusahaan pada umumnya, menjadi waktu sibuk bagi karyawan untuk
melayani pesanan dari konsumen. Pada pukul 13.00, biasanya karyawan
sudah berada dalam waktu senggang kembali sekitar 30 menit. Setelah itu
karyawan kembali bekerja, seperti membersihkan piring dan menyiapkan
hidangan kembali.
Pada pukul 16.00, karyawan shift pertama sudah mulai stand by di
bagian pemesanan. Pada waktu tersebut konsumen mulai berdatangan
kembali. Akan tetapi, pada tanggal observasi 13 Juni sd. 19 Juni waktu sore
hari, jumlah konsumen tidak begitu banyak seperti hari biasa (Faktor
penyebab, salah satunya adalah pada tanggal tersebut merupakan hari raya
libur lebaran). Mulai tanggal 22 Juni, jumlah konsumen sudah normal
kembali dan karyawan shift pertama kembali sibuk melayani pesanan. Pada
pukul 18.00, terjadi pergantian shift. Pada shift kedua terdapat 2 orang
karyawan. Pada pukul 18.00 karyawan masih sibuk melayani pesanan
konsumen. Kemudian pada pukul 19.30 karyawan mulai membersihkan
piring dan menyiapkan hidangan kembali. Penulis hanya meneliti sampai
pukul 21.00, yang hingga saat waktu tersebut kedua karyawan masih sibuk.
Penulis tidak tahu untuk tepatnya berapa lama durasi waktu luang karyawan
shift kedua pada waktu kerja.
Kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis adalah durasi waktu luang
karyawan pada waktu kerja (khususnya untuk shift pertama) berlangsung
selama 1 jam s.d. 1,5 jam. Waktu luang tersebut tidak menentu dan bisa
dikatakan waktu luang tersebut sebagai pengganti waktu istirahat
seharusnya. Untuk shift kedua, penulis tidak mengetahui secara pasti durasi
waktu luang karyawan pada waktu kerja. Jika diasumsikan mulai pukul
23.00 sudah tidak ada konsumen maka, waktu luang karyawan pada shift
kedua berlangsung selama 1 jam atau bahkan lebih. Dengan jumlah waktu
luang yang tidak menentu dapat disimpulkan karyawan mendapatkan jadwal
yang kurang teratur.

2. Rata-rata jumlah konsumen berdasarkan hitungan harian berkisar


antara 40 s.d. 60 orang. Pada waktu libur lebaran jumlah konsumen tidak
sebanyak biasanya, hanya berkisar 25 s.d. 40 orang. Perlu diingat kembali
jumlah konsumen tidak mengindikasikan jumlah pesanan harian. Rumah
Makan Dewi juga menerima pesanan katering dalam jumlah banyak namun,
pada saat observasi penulis tidak menemukan adanya pesanan katering.
(Catatan; sebelum tanggal observasi tepatnya pada saat masa puasa, penulis
mengamati perusahaan mendapatkan pesanan katering dalam jumlah banyak
beberapa kali). Dengan jumlah karyawan yang kurang sesuai dan jumlah
pesanan yang cukup banyak, hal tersebut berakibat pada menurunnya
efektivitas dan efisieni perusahaan.

3. Kendala ketenagakerjaan yang ditemukan oleh penulis saat observasi, antara


lain:
a. Adanya antrian konsumen yang cukup panjang karena karyawan tidak
stand by di bagian pemesanan.
b. Karyawan terlalu terpaku instruksi harian dari pemilik usaha.
c. Terkadang terjadi miskomunikasi, baik antara pemilik dan karyawan
maupun antar sesama karyawan.
d. Dengan jadwal yang cukup padat, performa yang diberikan oleh
karyawan kepada perusahaan menjadi kurang optimal misalnya; saat
ada pesanan dari konsumen, terkadang karyawan tampak lelah dan
kurang konsentrasi.
Lampiran 2.
DAFTAR PERTANYAAN

Tanggal wawancara : 25 Juni 2018


Narasumber : Ibu Ratna Dewi Diah Pitaloka
Posisi/jabatan : Pemilik Rumah Makan Dewi

1. Kapan perusahaan didirikan?


2. Apakah perusahaan tersebut mempunyai cabang perusahaan/merupakan
cabang dari tempat usaha utama?
3. Pada hari apa saja dan pada pukul berapa perusahaan beroperasional?
4. Berapa jumlah karyawan yang dimiliki oleh perusahaan?
5. Apakah dalam beberapa tahun terakhir terjadi penggantian karyawan
(employee turnover) secara signifikan? Jika iya, apa penyebab penggantian
tersebut?
6. Apakah perusahaan sudah melaksanakan Perencanaan Sumber Daya
Manusia (PSDM)?
a. Jika sudah apa model PSDM yang diterapkan oleh perusahaan, serta
sistem rekrutmen apa yang diterapkan oleh perusahaan?
b. Jika belum, mengapa?
Keterangan : Pertanyaan nomor 7-9 berlaku apabila perusahaan sudah
melaksanakan Perencanaan Sumber Daya Manusia (PSDM).
7. Apa saja kendala yang dihadapi perusahaan saat melaksanakan perencanaan
sumber daya manusia tersebut?
8. Bagaimana solusi untuk mengatasi berbagai kendala tersebut?
9. Apakah perencanaan sumber daya manusia yang telah dilaksanakan oleh
perusahaan sudah efektif? Berikan penjelasan.
Keterangan : Pertanyaan nomor 10 berlaku apabila perusahaan belum
melaksanakan Perencanaan Sumber Daya Manusia (PSDM).
10. Apakah perusahaan memiliki rencana untuk melaksanakan perencanaan
sumber daya manusia kedepannya?

Anda mungkin juga menyukai