Anda di halaman 1dari 102

PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN PERSEPSI RISIKO

TERHADAP MINAT PENGGUNAAN APLIKASI PINJAMAN ONLINE


(Studi kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Serang Raya)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Manajemen

Oleh
Aufa Syaqillah
Nim : 31218056

HALAMAN JUDUL
PROGAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN AKADEMIK

PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN PERSEPSI RISIKO


TERHADAP MINAT PENGGUNAAN APLIKASI PINJAMAN ONLINE
(Studi kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Serang Raya)
Oleh :
Aufa Syaqillah
31218056

Telah Disetujui Dan Disyahkan


Sebagai Skripsi Program Studi Manajemen

Menyetuji :
Pembimbing I, Pembimbing II,

Gugup T Prihatma, S.Pd., MM Nurhayani, SE., MM


NIDN : 0416027401 NIDN: : 0413108405

Mengetahui :

Dekan Ketua Program Studi

Dr. Denny Kurnia., SE., MM Nafiudin., SE., MM


NIDN : 0425037401 NIDN: 0415018602

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG

ii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Aufa Syaqillah

Nim : 31218056

Program Studi : Manajemen

Alamat : Link. Pengairan Baru RT/RW 06/08. Desa Kotabumi.,

Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi dengan judul “Pengaruh Kemudahan Penggunaan dan Persepsi

Risiko terhadap Minat Penggunaan aplikasi pinjaman online studi kasus

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Serang Raya”

beserta seluruh isisnya adalah benar-benar karya sendiri dan saya tidak

melakukan pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika

keilmuan yang berlaku dalam masyarakat ilmiah.

2. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung segala risiko / sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya say aini, atau ada klaim

dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Serang, Juli 2022

Yang menyatakan pernyataan,

Aufa Syaqillah

iii
MOTTO

iv
PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN PERSEPSI RISIKO
TERHADAP MINAT PENGGUNAAN APLIKASI PINJAMAN ONLINE
(Studi kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Serang Raya)

ABSTRAK

Oleh :
Aufa Syaqillah
31218056

Latar belakang penelitian ini adalah adanya permasalahan yang terjadi karena
penggunaan aplikasi pinjaman online studi kasus pada mahasiswa Universitas
Serang Rayayang berkaitan dengan Kemudahan Penggunaan dan Persepsi Risiko
aplikasi pinjaman online secara rinci. Maka, pertanyaan penelitian ini sebagai
berikut : (1) Apakah Kemudahan Penggunaan berpengaruh terhadap Minat
Penggunaan aplikasi pinjaman online? (2) Apakah Persepsi Risiko berpengaruh
terhadap Minat Penggunaan aplikasi pinjaman online? (3) Apakah Kemudahan
Penggunaan dan Persepsi Risiko berpengaruh terhadap Minat Penggunaan
aplikasi pinjaman online?. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berjumlah 94 responden atau pengguna aplikasi pinjaman online yang merupakan
mahasiswa atau mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Serang
Raya. Hasil dalam penelitian ini menunjukan adanya pengaruh variabel
Kemudahan Penggunaan terhadap Minat Penggunaan aplikasi pinjaman online
memiliki nilai sebesar 2.846 selanjutnya Persepsi Risiko terhadap Minat
Penggunaan aplikasi pinjaman online sebesar 2.306. Hal tersebut berdasarkan
perhitungan Uji t melalui program SPSS V.25. Dengan demikian Variabel
Kemudahan Penggunaan dan Persepsi Risiko aplikasi pinjaman online pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Uniersitas Serang Raya.
Kata kunci : Kemudahan Penggunaan, Persepsi Risiko, Minat Penggunaan.

v
EFFECT OF EASE OF USE AND RISK PERCEPTION ON INTEREST IN
USING ONLINE LOAN APPLICATIONS (Case Study of Students of the
Faculty of Economics and Business, University of Serang Raya)

ABSTRACT
By :
Aufa Syaqillah
31218056

The background of this research is that there are problems that occur due to the
use of case study online loan applications for Serang Raya University students
related to the Ease of Use and Risk Perception of online loan applications in
detail. So, the research questions are as follows: (1) Does Ease of Use affect the
interest in using online loan applications? (2) Does Risk Perception affect interest
in using online loan applications? (3) Does Ease of Use and Risk Perception have
an effect on Interest in Using online loan applications?. The sample used in this
study amounted to 94 respondents or users of online loan applications who are
students of the Faculty of Economics and Business, University of Serang Raya.
The results in this study indicate that there is an influence of the Ease of Use
variable on the interest in using online loan applications which has a value of
2.846, then the Risk Perception of Interest in using online loan applications is
2.306. This is based on the calculation of the t test through the SPSS V.25
program. Therefore the Variables of Ease of Use and Risk Perception of online
loan applications for students of the Faculty of Economics and Business,
University of Serang Raya.
Keywords: Ease of Use, Risk Perception, Interest in Use.

vi
PERSEMBAHAN

vii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur


penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunianya serta
kesabaran kepada penulis, sehingga penyusun skripsi ini dapat diselesaikan secara
maksimal dengan segala macam kekurangan dan kelebihannya. Penelitian dengan
judul “Pengaruh Kemudahan Penggunaan Dan Persepsi Risiko Terhadap
Minat Penggunaan Aplikasi Pinjaman Online” penelitian ini dilakukan sebagai
salah satu syarat dalam meraih gelar sarjana strata satu (S1) program studi
Manajemen Fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Serang Raya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


skripsi ini, karena minimnya pengalaman, pengetahuan dan keberanian dalam
mengeksplorasi lebih jauh akan ilmu. Dalam prosesnya, penyusunan skripsi ini
mengalami banyak kesulitan dan hambatan. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu
dalam bimbingan, motivasi, dukungan dan do’a dalam menyelesaikan laporan ini.
Maka dari itu, mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Hamdan, MM., Ph.D. Selaku Rektor Universitas Serang


Raya.
2. Bapak Dr. H. Abdul Malik, M.SI Selaku Wakil Rektor I Universitas
Serang Raya.
3. Bapak H. Muhammad Kamil Husain, Lc., M.SI Selaku Wakil Rektor II
Universitas Serang Raya.
4. Bapak Dr. Denny Kurnia, SE., MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Serang Raya.
5. Ibu Rt. Erlina Gentari, SE., MM Selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Serang Raya.
6. Bapak Nafiudin, SE., MM Selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Serang Raya.
7. Bapak Deni Sunaryo, MM Selaku sekretaris Program Studi Manajemen
Universitas Serang Raya.

viii
8. Bapak Gugup Tugi Prihatma, S.Pd., MM Selaku dosen pembimbing I yang
telah bersedia memberi bimbingan sehingga dalam diri penulis tumbuh
semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Ibu Nurhayani, SE., MM Selaku dosen pembimbing II yang telah memberi
banyak masukan, arahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
10. Seluruh staf dosen dan karyawan Program Studi manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Serang Raya yang telah membantu dan
memberi ilmu pengetahuan yang berharga selama masa Pendidikan.
11. Kepada orang tua saya, ibu, ayah, mami, dan bapak yang tidak henti-henti
nya memberikan do’a dan semangat kepada saya untuk menyelesaikan
tugas ini.
12. Kepada teman-teman seperjuangan ku dan juga kekasih hati yang selalu
memberikan support dan semangat, dan saling membantu satu sama lain
selama ini.
13. Dan juga kepada diri sendiri, terimaksih karna sudah berjuang sejauh ini
untuk mau belajar dan mau menyelesaikan tugas akhir ini sampai menuju
gelar sarjana manajemen S1. Semoga kedepannya dilancarkan oleh Allah
SWT. Dalam menyelesaikan tugas ini

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Semoga proposal skripsi ini


bermanfaat bagi pembaca terutama untuk mahasiswa yang akan melakukan
dengan tema penelitian yang sama.

Serang, Juli 2022

Penulis,

Aufa Syaqillah

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN AKADEMIK...............................................................i
ABSTRAK...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah...................................................................................12
1.3 Batasan Masalah.........................................................................................12
1.4 Rumusan Masalah......................................................................................13
1.5 Tujuan Penelitian.......................................................................................13
1.6 Manfaat Penelitian.....................................................................................14
1.7 Sistematika Penulisan.................................................................................15
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................14
Grand Theory....................................................................................................14
Middle Theory...................................................................................................15
2.1 Kemudahan Penggunaan............................................................................17
2.2 Persepsi Risiko...........................................................................................21
2.3 Minat penggunaan aplikasi pinjaman online..............................................24
2.4 Penelitian Terdahulu..................................................................................27
2.5 Kerangka Berpikir......................................................................................33
2.6 Hipotesis.....................................................................................................34

x
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................36
3.1 Desain Penelitian........................................................................................36
3.2 Tempat dan waktu penelitian.....................................................................37
3.3 Objek Penelitian.........................................................................................37
A. Populasi.............................................................................................37
B. Sampel..............................................................................................37
3.4 Definisi Opersional Variabel......................................................................40
3.5 Instrumen Penelitian...................................................................................42
3.6 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data.......................................................42
3.7 Metode Analisis Data.................................................................................44
A. Uji Instrumen....................................................................................44
B. Uji Asumsi Klasik.............................................................................45
C. Uji Hipotesis.....................................................................................47
BAB IV..................................................................................................................50
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................................50
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................82

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data penggunaan internet di Indonesia....................................................2


Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................27
Tabel 3.1 Skala likert.............................................................................................39
Tabel 3.2 Operasional Variabel..............................Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3 Instrumen Penelitian..............................................................................43

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Karakteristik Penggunan Fintech Lending..........................................5


Gambar 2.1 Kerangka Berpikir..............................................................................33

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi di dunia sangat berkembang dengan pesat dan

cepat seiring bertambahnya tahun khususnya dalam teknologi informasi dan

komunikasi. Hal ini membuat manusia tidak bisa lepas daalam hal

menggunakan teknologi tersebut, baik karena kebutuhan atau kewajiban dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam keseharian penggunaan suatu teknologi

merupakan suatu hal yang wajar pada saat ini. Dengan perkembangan yang

pesat tersebut akan memudahkan untuk melakukan berbagai kegiatan yang

menggunakan jaringan internet dan bisa digunakan oleh siapapun, dimana

pun, dan kapan pun, pengguna dari teknologi tersebut sudah tidak mengenal

umur lagi, dari kalangan anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga orang tua.

Perkembangan teknologi internet ini mempengaruhi dalam segala aspek

kehidupan sehari-hari masyarakat. Internet dapat membantu dalam kegiatan

berkomunikasi, berinteraksi, bahkan menyalurkan berbagai informasi kepada

seluruh penjuru dunia dengan mudah dan cepat.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka akan bertambah

pula berbagai kebutuhan yang akan bermunculan, seperti kebutuhan finansial

dan lain-lain, maka dari itu bank memberikan suatu layanan untuk

meminjamkan dana kepada masyarakat untuk melengkapi kebutuhan finansial

tersebut. Bank membuka layanan peminjaman dana agar menjadi solusi bagi

1
2

masyarakat yang ingin memulai suatu usaha namun kekurangan modal atau

melakukan kegiatan konsumsi lainnya, namun masih banyak masyarakat yang

enggan mengajukan pinjaman ke bank, dikarenakan pemberlakuan suku bunga

yang besar dan juga pesyaratan yang rumit.

Perkembangan teknologi internet yang pesat juga mempengaruhi berbagai

kegiatan berbisnis di Indonesia, salah satu nya yaitu hadirnya teknologi

finansial, yaitu teknologi yang mengadirkan kemudahan dalam bertransaksi

melalui sebuah teknologi, tidak hanya bertransaksi bias saja, namun teknologi

ini juga memberikan kemudahan bagi masayrakat yang ingin mengajukan

pinjaman dana menggunakan suatu aplikasi yaitu aplikasi pinjaman online.

Dalam melakukan peminjaman dana melalui aplikasi diharapkan akan

mempermudah masyarakat dalam mengajukan pinjaman, dibandingkan

melalui bank secara langsung.

Tabel 1.1

Data penggunaan internet di Indonesia

Sumber: (APJII, 2020; Tim APJII, 2019)

Tahun Jumlah Pengguna

2016 132,7 juta orang

2017 143,26 juta orang

2018 171,17 juta orang

2019 150 juta orang

2020 175,40 juta orang

2021 202,60 juta orang


3

Di Indonesia penggunaan internet mengalami perkembangan yang pesat

dari tahun 2019 sampai tahun 2020. Dalam perkembangannya yang dirilis

oleh perusaahaan platform media sosial dari Kanada yaitu Hootsuite yang

bekerjasama dengan We are Social dari Inggris, menyebutkan bahwa untuk

perkembangan internet di Indonesia yang berkependudukan 272,1 juta jiwa,

mencapai angka hingga 175,4 juta jiwa. Hal yang menjadikannya menarik

adalah terdapat jumlah smartphone yang terkoneksi dengan internet adalah

sebanyak 338,2 juta unit, itu berarti rata-rata dari orang Indonesia memiliki

lebih dari 1 buah unit smartphone.

Pengguna dari sosial media pada tahun 2020 mencapai 160 juta jiwa.

Dibandingkan presentase pengggunaan internet pada tahun 2019, terdapat

peningkatan di tahun berikutnya atau tahun 2020, presentase kenaikan nya

adalah sekitar 17 persen atau bertambah sekitar 25 juta jiwa dari tahun

sebelumnya. Smartphone yang terkoneksi dengan internet bertambah

sebanyak 15 juta unit atau 4,6 persen, dan akun sosial media. Kepala

Departemen Pendaftaran Internet Nasional Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia (APJII), menyatakan bahwa penggunaan internet

berkembang pesat bukan hanya di pulau Jawa saja, tetapi merata diberbagai

wilayah di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara,

Sulawesi, dan Indonesia Timur.

Salah satu perkembangan penggunaan internet yang menjadi pokok

bahasan dalam penelitian ini yaitu adalah perkembangan internet yang


4

digunakan di industri keuangan (financial industry) melalui modifikasi dan

efisiensi layanan jasa keungan yaitu dikenal dengan istilah Financial

Technology. Aktivitas Fintech diklasisifikasikan dalam lima kategori yakni :

1. Pembayaran, Transfer, Kliring, dan penyelesaian (Payment, clearing and

settlement).

2. Deposito, Pinjaman, dan Penambahan Modal (Deposit lending and Capital

Raising).

3. Manajemen Risiko (Risk Management).

4. Dukungan Pasar (Market Support).

5. Manajemen Investasi (Invesment Management).

Industri Fintech di Indonesia saat ini telah berkembang dan banyak

bermunculan perusahaan penyedia layanan Fintech yang ikut meramaikan

persaingan pasar, serta ada beberapa bank yang menjalin kerja sama dengan

pengembang Fintech dan menciptakan produk baru. Terdapat juga perusahaan

yang mendirikan anak perusahaan guna bersaing dengan model bisnis baru

pada industri Fintech. Di Indonesia industri Fintech didominasi oleh sektor

Payment sebesar 38%, Lending sebesar 31%, Personal Finance and Wealth

Management sebesar 8% dan sisanya diisi oleh sektor lainnya.

Perkembang Financial technology yang salah satunya sangat diminati

adalah fintech peer to peer lending. Ilustrasi statistik pengguna Financial

Technology- Peer to Peer Lending.


5

Gambar 1.1

Karakteristik Penggunan Fintech Lending

Sumber: Data Otoritas Jasa Keuangan dalam (Jayani, 2019)

AFPI menargetkan penyaluran pinjaman fintech peer to peer lending

(P2P) sebanyak Rp.40 Triliun. Penyaluran pinjaman Fintech melebihi target

yaitu sebesar Rp. 45 Triliun. Sementara data Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

pada bulan September 2019, mengakumulasikan pinjaman peer to peer

lending mencapai Rp. 60,407 Miliar. Jauh diatas perbandingannya dengan

proyeksi AFPI. OJK membenarkan dominasi milenial (usia 19-34 tahun)

sebagai peminjam sebesar 70,65%, sementara yang meminjamkan juga berasal

dari generasi milenial sebesar 60,84%.

Financial Technology (Fintech) merupakan suatu inovasi pada industri

jasa keuangan yang memanfaatkan penggunaan teknologi yang dapat

memfasilitasi masyarakat untuk melakukan proses teransaksi keuangan.

Penggunaan fasilitas ini disaat pandemik menimbulkan berbagai persepsi

masyarakat salah satunya yaitu adanya manfaat dan kemudahan dalam

penggunaannya. Manfaat dan kemudahan yang dirasakan adalah pada saat


6

pengajuan pinjamana dirasa lebih mudah, fleksibel, dan cepat dibandingkan

pengajuan pinjaman pada saat di lembaga keuangan secara langsung karena

membutuhkan berbagai syarat yang harus dipenuhi agar pengajuan pinjaman

tersebut dapat disetujui.

Fintech memberikan kemudahan dan efisiensi bagi masyarakat dalam hal

pengelolaan keuangan berbasis teknologi, seperti digitalisasi laporan

keuangan, teknologi pembayaran, dan pinjaman berbasis online. Fintech juga

meningkatkan akses kepada pelanggan baru melalui perluasan pasar terhadap

masyarakat yang tidak memiliki rekening tabungan dengan layanan transaksi

keuangan digital yang praktis dan mudah. Berikut dibawah ini merupakan

review dari beberapa pengguna aplikasi Pinjaman online, aplikasi pinjaman

berupa Akulaku, Kredivo, Kredit pintar dan Julo.

Tabel 1.2
Data review penggunaan aplikasi pinjaman online

Nama
Review gambar Penilaian costumer
aplikasi
a. Komang- peminjaman tanpa
kendala.
b. Siti R– aplikasi mudah dan
bagus, dapat mencicil berbagai
barang.
c. Dian- proses cepat, mudah, limit
besar, dapat digunakan
Akulaku
dimanapun dan kapan pun.
d. Husaini- membantu disaat era
digital, karna serba online dan
mudah.
e. Sadikin- belanja lebih mudah,
dan tenor pembayaran dapat 3
bulan atau lebih.
7

a. Yupa - Bagus dan aplikasi


mudah digunakan, tetapi tanggal
penagihan dapat tiba-tiba
berubah.
b. Henny- proses peminjaman dana
cepat dan bunga kecil.
c. Nur- pengajuan dana tidak
Kredivo
dipersulit dan limit peminjaman
cepat naik.
d. Aprilia- tenor 3 bulan lebih,
cicilan rendah, pencairan dana
cepat.
e. Agus- mudah dan nyaman
dipakai, namun ada bebrapa fitur
yang sedikit mengganggu.
a. Hariyono- pendaftaran sangat
mudah, persyaratan juga mudah,
sehingga tidak terdapat kendala
dalam penggunaannya.
b. Edy- cepat pencairannya dan
mudah, namun telat membayar
tagihan 1 atau 2 hari sudah
diterror sms secara berkali-kali.
c. Mifta- aplikasi bagus, cepat,
Kredit mudah dan bunga masih
pintar terbilang rendah.
d. Sonia- pembayaran selalu
sebelum jatuh tempo, namun
pada saat ingin pengajuan lagi
ditolak karna alasan limit ditolak
dan lainnya.
e. Thea- 3 kali peminjaman lancar,
bayar lunas sebelum jatuh
tempo, limit naik, tapi ingin
mengajukan pinjaman ke 4
ditolak.
Julo a. Alfian- aplikasi bagus, bisa
transfer ke e-wallet, mudah
pengajuannya.
b. Chin- proses pengajuan dan
persetujuan cepat, sistem
pembayaran jelas, limit yang
diberikan dapat dicairkan semua
sekaligus.
c. Citra- aplikasi julo sangat bagus,
prosesnya cepat, namun bagi
pengguna baru limit yang
diberikan sangat sedikit, hanya
150.000 saja.
d. Kindi- aplikasi bagus, data aman
8

dan legal, sangat


direkomendaikan.
e. Ardinata- cukup kecewa,
pengajuan nya lama, dan limit
untuk pinjamannya sangat kecil,
bunga yang diberikan sangat
besar.

Tabel 1.3
Kemudahan penggunaan aplikasi pinjaman online
Kemudahan Penggunaan
No Indikator Nilai Nilai Present.
standar persepsi (%)
Mudah dan terampil dalam
1. menggunakan suatu 35 44 88%
teknologi.
Teknologi tersebut dapat
2. 35 41 82%
dengan mudah dipahami
Sangat mudah dalam
3. 35 31 62%
pengoperasiannya.

Berdasarkan tabel diatas tabel perhitungan menurut (Zikmund, 2010)

dengan ketentuan sampel sebanyak 10 responden, dengan skala 1 s.d 5, nilai

tertinggi adalah 50 dan nilai terendah adalah 10, sehingga nilai standar yang

yang diperoleh adalah 35 (50/2 + 10 = 35), berdasarkan skala tersebut,

mengindikasi bahwa penggunaan terhadap suatu teknologi, baik itu teknologi

yang digunakan sehari-hari atau juga financial technology yang menjadi

pokok bahasan dalam penelitian ini dianggap mudah, oleh sebab itu banyak

masyarakat yang sudah paham mengenai bagaimana penggunaan suatu

teknologi pinjaman online, namun terdapat pada poin ke tiga dalam indikator

kemudahan diatas beberapa responden memilih bahwa dalam menggunakan

aplikasi pinjaman online masih kurang dipahami dalam pengoperasiannya


9

atau bagaimana cara untuk melakukan pinjamannya, biasanya masyarakat

yang sudah lanjut usia atau para pengguna yang baru menggunakan aplikasi

pinjaman online yang harus didampingi dalam penggunakan aplikasi tersebut

agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan.

Dibalik kemudahan serta maanfaat yang berguna lainnya dari aplikasi

pinjaman online ini, terdapat beberapa masalah yang dialami oleh

penggunanya. Salah satu faktor yang mempengaruhi minat penggunaan

fintech adalah risiko. Semakin tinggi risiko dari penggunaan fintech, maka

individu merasa akan mengalami kerugian keuangan, terjadi kebocoran data

dan informasi pribadi, dan gangguan transaksi, sehingga muncul keyakinan

pada individu bahwa penggunaaan fintech berisiko yang pada akhirnya

menurunkan minat untuk menggunakan fintech.

Tabel 1.4
Persepsi risiko penggunaan aplikasi pinjaman online
Persepsi Risiko
No Indikator Nilai Nilai
Present. (%)
standar persepsi
Ada risiko yang
1. 35 46 92%
ditimbulkan
2. Ada kerugian yang dialami 35 44 88%
Ada anggapan bahwa
3. 35 33 66%
produk tersebut berisiko

Berdasarkan nilai skala dalam tabel diatas dapat diketahui bahwa dalam

penggunaan aplikasi pinjaman online sudah pasti terdapat resiko yang ada, dan

banyak masyarakat setuju akan hal tersebut, karna banyak nya penipuan yang

menggunakan aplikasi pinjaman online yang belum legal atau terdaftar dalam

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hal ini menjadi pengaruh apakah seseorang
10

akan berminat dalam menggunakan aplikasi pinjaman online jika sudah

mengetahui adnya risiko yang akan ditimbulkan apabila akan

menggunakannya. Sedangkan menurut beberapa responden lainnya anggapan

adanya risiko dalam aplikasi pinjaman online dapat terhindarkan apabila para

peminjam menggunakan aplikasi pinjaman online yang sudah legal dan juga

membayarkan tagihannya dengan tepat waktu, maka dapat dipastikan bahwa

risiko yang mungkin terjadi akan terhindarkan.

Salah satu mahasisiwi unsera yang menggunakan jasa aplikasi pinjaman

online, menyatakan bahwa menggunakan aplikasi ini mendapatkan

kemudahan dan proses pecairan dana nya cukup cepat, namun pada saat telat

membayarkan pinjamannya walau hanya beberapa hari, pasti akan diterror

oleh pihak dari pinjaman online tersebut, pinjaman yang didapatkan juga

memiliki beban bunga yang sangat besar, jadi jika para pengguna pinjaman

online telat membayar tagihan pinjaman tersebut dalam beberapa hari, maka

bunga yang harus dibayarkan akan lebih besar dari bunga yang seharusnya.

Tabel 1.5
Minat penggunaan aplikasi pinjaman online
Persepsi Risiko
No Indikator Nilai Nilai Present.
standar persepsi (%)
Ketertarikan dalam
1. 35 36 72%
penggunaan
Penggunaan dalam jangka
2. 35 34 68%
Panjang
Berlanjut menggunakan
3. 35 39 78%
dimasa yang akan datang
11

Dari hasil survei berdasarkan indikator mengenai minat penggunaan

aplikasi pinjaman online, masih banyak responden yang memilih untuk tidak

menggunakan aplikasi tersebut dalam jangka panjang, karna dilihat dari

beberapa risiko yang ditimbulkan dari penggunaan aplikasi tersebut, Namun

para responden memilih akan menggunakan aplikasi pinjaman online ini jika

memang terdapat kebutuhan mendesak dan menginginkan pinjaman dana

dengan proses yang cepat dan mudah.

Dengan meningkatnya fasilitas pinjaman online ini, masyarakat

diharapkan lebih waspada dan lebih pandai memilih manakah aplikasi

pinjaman online yang akan digunakan, jangan sampai aplikasi yang digunakan

adalah aplikasi yang illegal dan mudah terkena penipuan. Menurut data yang

tertera di Otoritas Jasa Keuangan telah ditemukan sebanyak 133 platform

pinjaman online illegal dan ada 14 platform yang berpotensi merugikan

masyarakat. Banyaknya aplikasi pinjaman online yang masih illegal

dikarenakan syarat yang masih sulit untuk dilakukan untuk mendapatkan izin

dari OJK.

Dengan adanya perkembangan teknologi keuangan dalam peminjaman

dana, minat dalam penggunaan aplikasi pinjaman online meningkat dengan

pesat, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu berupa kemudahan atau

juga risiko dalam penguunaannya, maka diberlakuakannya penelitian ini untuk

mengetahui bagaimana minat para masyarakat untuk menggunakan aplikasi

pinjaman online.
12

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

mengambil judul “PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN

PERSEPSI RESIKO TERHADAP MINAT PENGGUNAAN APLIKASI

PINJAMAN ONLINE” (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Serang Raya)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh penulis maka

identifikasi masalah yang terjadi adalah.

1. Kurangnya pemahaman akan bagaimana memilih aplikasi pinjaman online

yang sudah legal.

2. Berbagai macam risiko yang terdapat dibalik kemudahan aplikasi

pinjaman online.

3. Keraguan akan keamanan dan data pribadi di dalam aplikasi pinjaman

online.

4. Risiko yang di terima apabila menggunakan aplikasi pinjman online.

5. Minat dalam menggunakan aplikasi pinjaman online yang sudah legal.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan Identifikasi Masalah yang telah diuraikan maka peneliti

membatasi hanya pada Kemudahan dalam penggunaan aplikasi pinjaman

online dan juga Persepsi Risiko terhadap penggunaan aplikasi pinjaman

online. Studi kasus penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Serang Raya,
13

yang dimana pada masa ini lebih banyak dari mahasiswa yang menggunakan

layanan financial technology.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di sampaikan di atas, maka rumusan

masalah yang mucul adalah sebagai berikut.

1. Apakah terdapat pengaruh kemudahan penggunaan terhadap minat

penggunaan aplikasi pinjaman online studi kasus pada mahasiswa kampus

Universitas Serang Raya?

2. Apakah terdapat pengaruh persepsi risiko terhadap minat penggunaan

aplikasi pinjaman online studi kasus pada mahasiswa kampus Universitas

Serang Raya?

3. Apakah terdapat pengaruh kemudahan penggunaan dan persepsi risiko

secara simultan terhadap minat penggunaan aplikasi pinjaman online studi

kasus pada mahasiswa kampus Universitas Serang Raya?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap minat

penggunaan aplikasi pinjaman online studi kasus pada mahasiwa

Universitas Serang Raya.


14

2. Untuk mengetahui peserpsi resiko berpengaruh terhadap minat

penggunaan aplikasi pinjaman online studi kasus pada mahasiswa

Universitas Serang Raya.

3. Untuk mengetahui kemudahan penggunaan dan persepsi resiko

berpengaruh terhadap minat penggunaan aplikasi pinjaman online studi

kasus pada mahasiswa Universitas Serang Raya.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan manfaat untuk referensi bagi pengembangan

ilmu terkait topik yang sama dengan penelitian ini.

b. Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan penelitian

yang selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan ilmu yang diterima

selama masa perkuliahan khususnya dibidang manajemen

pemasaran.

b. Bagi peneliti lain

Hasih dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan

referensi yang signifikan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan informasi dan

pustaka bagi peneliti selanjutnya.


15

c. Bagi masyarakat

Penelitian ini bertujuan sebagai bahan acuan masyrakat untuk

mengenal lebih baik mengenai apa yang disampaikan oleh peneliti,

dan dijadikan sebagai ilmu untuk menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian disusun seperti berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan pendahuluan yang akan diuraikan secara mendalam

mengenai pokok bahasan dalam penelitian. Untuk mengarahkan nya ditulis

dalam bentuk Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan menguraikan tentang teori-teori yang mendasari

pembahasan dalam penelitian ini secara jelas dan terperinci, hal-hal yang

tercantum dalam bab ini yaitu berupa pengertian tentang Kemudahan

Penggunaan dan Persepsi Risiko dalam pinjaman online. Pada bab ini juga

membahas mengenai teori-teori yang menjadi acuan dalam penelitian,

Penelitian Terdahulu, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang metode penelitian apa yang akan digunakan,

pengembangan metodologi penelitian sumber data, teknik pengumpulan data.


16

Metode penelitian terdiri dari Tempat dan Waktu Penelitian, Objek Penelitian,

Metode, Variabel dan Operasional Variabel, Populasi dan Sampel, Sumber

Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknisi Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab pembahasan ini berisikan tentang hasil dari penelitian dan juga

analisis data yang telah dikerjakan selama penelitian. Bab ini juga

memberikan hasil atau penyelesaian masalah yang teridentifikasi

menggunakan berbagai rumus yang sebelum yang sudah terpapar dalam bab

tiga.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab terakhir ini berisikan tentang kesimpulan-kesimpulan dari

serangkaian pembahasan skripsi berdasarkan analisis yang telah dilakukan

melalui serangkaian metode penelitian dan saran-saran yang disampaikan

mengenai penelitian kepada pihak terkait dan kepentingan untuk penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan tema peneliti.


14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Grand Theory

Grand Theory pada umumnya adalah teori-teori yang mendasari

berbagai teori di bawahnya. Disebut grand theory karena teori tersebut,

menjadi dasar lahirnya teori-teori lain dari berbagai level. Grand theory dalam

penelitian ini yaitu manajemen, berikut merupakan beberapa pengertian

manajemen menurut beberapa ahli.

Menurut (Burhanudin Gesi, Rahmat Laan, 2019) Manajemen adalah

sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang

atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja

sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

Menurut (Feriyanto & Endang Shyta Triana, 2015) mengatakan bahwa

manajemen adalah inti dari administrasi, hal tersebut dikarenakan manajemen

merupakan alat pelaksana administrasi dan berperan sebagai alat untuk

mencapai hasil melalui proses yang dilakukan oleh anggota organisasi

Manajemen menurut Stoner (2009) dalam (Fauzi & Majalengka, 2020)

adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan

usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-

sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.

1
15

Menurut (Prihantoro, 2011) manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian penggunaan sumber daya

untuk mencapai tujuan dan sasaran kinerja.

Menurut (Swastha & Handoko, 2012) manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha- usaha

para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi

lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Dari berbagai pengertian mengenai manajemen diatas dapat

disimpulkan bahwa manajemen merupakan kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha yang dilakukan oleh

suatu perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan Bersama.

Middle Theory

 Middle Theory merupakan teori yang berada pada level menengah

dimana fokus kajiannya makro dan mikro. Middle theory dalam penelitian ini

yaitu manajemen pemasaran, berikut merupakan beberapa pengertian

mengenai manajemen pemasaran.

Definisi manajemen pemasaran menurut (Kotler & Keller, 2008) adalah

suatu analisis, perencanaan, pelaksanaan serta kontrol program-program yang

telah direncanakan dalam hubungan dengan pertukaran-pertukaran yang

diinginkan terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan

pribadi maupun bersama.


16

Menurut (Dr. Budi Rahayu Tanama Putri, S.Pt., 2017) Manajemen

pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan

(yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir)

serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu

organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif yang

dikenal dengan istilah fungsi manajemen

Menurut (Priangani, 2013) Manajemen Pemasaran adalah sebagai

analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang

untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang

menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-

tujuan organisasi.

Menurut (Dharmmesta & Handoko, 1982) dalam (Priangani, 2013)

Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan

perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses

pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak

berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga

memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya

berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik

terhadap perusahaan.

Djaslim Saladim (2016:3) dalam (Felisa Windy Mamonto et al., 2021)

mendefinisikan bahwa Manajemen Pemasaran merupakan sebagai suatu

kegiatan analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program.


17

Setelah mengetahui beberapa pengertian mengenai manajemen

pemasaran diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah

kegiatan analisis, perencanaan, pengoperasian, dan pengendalian untuk

menghasilkan produk yang akan di pasarkan untuk mempertahankan

kelangsungan suatu perusahaan atau kegiatan suatu organisasi dan mencapai

tujuan bersama.

2.1 Kemudahan Penggunaan

A. Pengertian kemudahan penggunaan

Menurut Adriyanto & Yaufi (2014) dalam (Nurdin et al., 2020) bahwa

kemudahan berarti meyakinkan individu bahwa penggunaan sistem teknologi

informasi tidak akan merepotkan atau membutuhkan banyak usaha untuk

menggunakannya. Menurut (Nasution & Fahmi, 2004) Persepsi kemudahan

didefinisikan sebagai dinilai oleh seseorang yang tidak memerlukan

keterampilan teknis yang tinggi. Persepsi kemudahan penggunaan atau

Perceived ease of use didefinsikan sebagai sejauh mana seseorang percaya

bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Jika seseorang

merasa percaya bahwa suatu sistem mudah digunakan maka ini juga

merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan

(Jogiyanto, 2009).

Menurut (Nurdin et al., 2020) menyatakan bahwa persepsi kemudahan

adalah keyakinan dalam proses pengambilan keputusan. Jika seseorang

berpikir sistem informasi mudah digunakan, maka mereka akan


18

menggunakannya. Sebaliknya, jika seseorang berpikir bahwa suatu sistem

informasi tidak mudah digunakan, mereka tidak akan menggunakannya. Oleh

karena itu, variabel kemudahan ini adalah sistem tidak dirancang untuk

mempersulit pekerjaan pengguna, sebaliknya sebuah sistem diciptakan untuk

memberikan kemudahan. Dengan demikian seseorang yang menggunakan

suatu system tertentu akan bekerja lebih mudah dibandingkan dengan

seseorang yang mengerjakannya secara manual.

Dalam penelitian sebelumnya oleh (FAIZAH, 2020) menyatakan

bahwa kemudahan yang dirasakan mempengaruhi sikap individu dalam dua

mekanisme yaitu self-efficacy dan Intrumentaly. Semakin mudah teknologi

digunakan maka akan meningkatkan self-efficacy penggunaanya. Kemudahan

yang dirasakan juga memberikan dampak dalam memperbaiki kinerja

seseorang. Hal ini menunjukan bahwa semakin banyak kemudahan yang dapat

dirasakan dari penggunaan teknologi atau sistem maka dapat mempengaruhi

ketertarikan penggunanya.

Dari berbagai definisi diatas dapat diketahui bahwa kemudahan

penggunaan merupakan suatu persepsi dimana seseorang berpikir bahwa

menggunakan suatu teknologi akan terbebas dari usaha yang lebih. Variabel

kemudahan penggunaan dalam aplikasi pinjaman online didefinikan sebagai

persepsi dimana seseorang yang akan mengajukan pinjaman uang itu akan

lebih mudah penggunaannya, lebih mudah proses peminjamannya, dan lebih

cepat pencairan dananya melalui teknologi dibandingkan melalui bank secara

langsung.
19

B. Faktor-Faktor Kemudahan Penggunaan

Dalam penelitian sebelumnya oleh (Sherinadila, 2020) Faktor-faktor

yang mempengaruhi kemudahan penggunaan dalam menggunakan teknologi

antara lain.

1. Berfokus pada teknologi itu sendiri. Misalnya, pengalaman pengguna

dalam menggunakan teknologi sejenis. Pengalaman yang baik pada

tekologi sejenis akan mempengaruhi persepsi pengguna terhadap teknologi

baru, begitupula sebaliknya.

2. Reputasi teknologi yang diperoleh pengguna. Adanya reputasi yang baik

akan mendorong kepercayaan pengguna terhadap kemudahan teknologi

tersebut, begitupula sebaliknya.

3. Tersedianya mekanisme support yang handal. Kepercayaan pengguna

terhadap kemudahan teknologi dipengaruhi oleh mekanisme support yang

handal. Misalnya, apabila terdapat kesulitan dalam menggunakan

teknologi serta dengan adanya mekanisme support yang handal, akan

mendorong persepsi pengguna kearah yang positif.

C. Dimensi Kemudahan Penggunaan

Intensitas penggunaan serta interaksi antara pengguna dengan sistem

dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Suatu sistem yang sering

digunakan menunjukkan bahwa pada dasarnya sistem tersebut lebih dikenal,

serta lebih mudah digunakan. Dimensi kemudahan penggunaan dibagi

menjadi beberapa bagian sebagai berikut :


20

1. Interaksi antara individu dengam sistem jelas dan mudah dimengerti.

2. Tidak memerlukan banyak usaha untuk dapat berinteraksi dengan sistem

tersebut.

3. Sistem mudah untuk digunakan.

4. Sistem mudah untuk dioperasikan sesuai dengan apa yang ingin individu

kerjakan

D. Indikator kemudahan penggunaan

Untuk merepresentasikan variabel kemudahan penggunaan agar dapat

mencapai tujuan yang ditentukan, maka akan digunakannya indikator

indikator, yang selanjutnya indikator tersebut akan dijabarkan dalam

kuesioner. Suatu teknologi dikatakan memiliki suatu kemudahan dalam

penggunaanya apabila memiliki beberapa indikator menurut (Abdul K, 2017)

sebagai berikut :

1. Mudah dan terampil dalam menggunakan suatu teknologi.

Seseorang dianggap mengerti dalam menggunakan suatu aplikasi jika

seseorang tersebut dapat dengan mudah dan terampil dalam menggunakan

suatu aplikasi pinjaman online.      

2. Teknologi tersebut dapat dengan mudah untuk dipelajari.

Aplikasi pinjaman online memiliki kemudahan untuk dipelajari, karna

dalam setiap aplikasi pinjaman online pasti terdapat tata cara dalam

penggunaannya.

3. Sangat mudah dalam pengoperasian nya.


21

Suatu aplikasi dianggap mudah apabila dalam pengoperasiannya atau

dalam penggunaan nya selama proses peminjaman nya dianggap lancar

dan tidak terdapat masalah.

2.2 Persepsi Risiko

A. Pengertian Persepsi Risiko

Menurut (Nurdin et al., 2020) Risiko adalah ketidakpastian dan bukan

hasil yang diinginkan dalam melakukan sesuatu kegiatan tertentu. Risiko yang

di persepsikan didefinisikan sebagai konsumen ketidakpastian jika mereka

tidak melihat kemungkinan terjadi dari Keputusan pembelian yang dibuat.

Sebelum memilih produk atau produk atau Layanan, konsumen dengan serius

mempertimbangkan risikonya dalam menggunakan produk atau layanan.

Sama seperti menggunakan Financial Technology (fintech), tentunya

konsumen memutuskan untuk menggunakan layanan transaksi online atau

tidak, dengan potensi risiko sangat konfrontatif.

Mempertaruhkan gunakan transaksi online itu sangat besar risikonya

untuk konsumen karena tidak bisa transaksi secara tatap muka atau

berkomunikasi langsung antara pengguna dan peminjam. Risiko adalah suatu

konsekuensi negatif yang harus diterima akibat dari ketidakpastian dalam

mengambil keputusan, jadi persepsi terhadap risiko adalah suatu cara kosumen

mempersepsikan kemungkinan kerugian yang akan diperoleh dari

keputusannya dikarenakan ketidakpastian dari hal yang diputuskan tersebut

(Mulyana, 2016).
22

Dari berbagai pengertian mengenai persepsi risiko diatas dapat diketahui

bahwa persepsi risiko adalah bagaimana seseorang memperhatikan kejadian

apa saja yang akan terjadi dikemudian hari apabila kita menggunakan aplikasi

pinjaman online, terutama kejadian yang buruk yang membuat para calon

pengguna dari aplikasi pinjaman online memikirkan apakah akan

menggunakan aplikasi tersebut atau tidak.

B. Dimensi Persepsi Risiko

Menurut (Ariani & Zulhawati, 2017) risiko merupakan suatu ketidakpastian

yang akan diterima pengguna dalam menggunakan Fintech. Risiko dapat

dibagi dalam lima dimensi, diantaranya adalah :

a. Risiko Psikologi (physcological risk), perasaan, emosi ataupun ego yang

dirasakan oleh individu karena membeli atau menggunakan suatu produk.

b. Risiko Keuangan (financial risk), individu merasakan masalah keuangan

setelah membeli atau menggunakan suatu produk.

c. Risiko Kinerja (functional risk), individu tidak mendapatkan fungsi dari

suatu produk sesuai yang mereka harapkan.

d. Risiko fisik (pysical risk), dampak negatif dari suatu produk yang

dirasakan oleh pengguna setelah menggunakannya.

e. Risiko sosial (social risk), risiko ini dipengaruhi oleh lingkungan sekitar

pengguna atas penggunaan suatu produk.

C. Karakteristik Persepsi Risiko

Menurut Djojosoedarso (1999:2) dalam (Wulandari, 2017) risiko

mempunyai karakteristik :
23

1. Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.

2. Merupakan ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.

Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, yang berarti ketidakpastian

tersebut merupakan kondisi yang menyebabkan munculnya Risiko, karena

melibatkan keragu-raguan seseorang mengenai kemampuannya untuk

meramalkan kemungkinan terhadap hasil yang akan diperoleh dimasa yang

akan datang. Djojosoedarso (1999:2) dalam (Wulandari, 2017)

mengemukakan kondisi yang tidak pasti itu dapat terjadi karena beberapa

sebab, diantaranya :

1. Tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu

berakhir/menghasilkan, dimana makin panjang tenggang waktu maka

semakin panjang ketidakpastiannya.

2. Keterbatasan informasi yang tersedia yang diperlukan dalam penyusunan

rencana.

3. Keterbatasan pengetahuan/kemampuan/teknik pengambilan keputusan dari

perencanaan.

D. Indikator Persepsi Risiko

Menurut (Pavlou et al., 2013), semakin tinggi risiko yang dihasilkan maka

pengguna akan termotivasi untuk menghindari menggunakan produk tersebut.

Untuk mengukur persepsi risiko ada beberapa indikator yang dapat digunakan

diantaranya adalah :
24

a. Ada risiko yang ditimbulkan.

Risiko merupakan hal yang pasti dialami dalam penggunaan suatu aplikasi

pinjaman secara online. Para pengguna aplikasi tersebut pasti akan

mendapatkan risiko tersebut.

b. Ada kerugian yang dialami.

Kerugian merupakan sesuatu yang akan didapatkan nasabah jika sudah

melakukan pinjaman melualui aplikasi pinjaman online.

c. Ada anggapan bahwa produk tersebut berisiko.

Para calon nasabah memiliki anggapan bahwa aplikasi pinjaman online

yang akan digunakan memiliki risiko.

2.3 Minat penggunaan aplikasi pinjaman online

A. Pengertian Minat

Intention to use atau minat perilaku merupakan suatu keinginan

(minat) seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Seseorang akan

melakukan suatu perilaku jika mempunyai keinginan atau minat untuk

melakukannya (Jogiyanto, 2009), dalam (Wulandari, 2017) Minat atau intensi

adalah keinginan untuk melakukan suatu perilaku.

Menurut (Davis, 1989) hasil penelitian-penelitian sebelumnya

menunjukan bahwa minat perilaku merupakan prediksi yang baik dari

penggunaan teknologi oleh pemakai sistem.

Menurut (Slameto, 2003:57), dalam (Wulandari, 2017) Minat

merupakan kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan


25

mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan, Jadi seseorang yang berminat

terhadap suatu aktivitas dan memperhatikan aktivitas itu pasti dilandasi

dengan rasa senang dan apabila timbul rasa senang, maka seseorang akan

secara konsisten menggunakannya di masa yang akan datang.

Dalam penelitian ini minat dapat diartikan sebagai ketertarikan

individu dalam bertransaksi menggunakan Fintech. Jadi berdasarkan berbagai

definisi mengenai minat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa minat

merupakan bagaimana Hasrat atau keinginan seseorang yang akan

menggunakan aplikasi pinjaman online tersebut, terlebih lagi terdapat banyak

faktor-faktor yang mempengaruhi minat dalam menggunakan aplikasi

pinjaman online.

B. Macam-Macam Minat

1. Minat Personal

Berkaitan dengan sifat kepribadian, atau karakteristik individu. Minat

personal biasanya dianggap terarah pada aktivitas atau topik spesifik

tertentu. Misalnya suatu minat khusus pada bidang olahraga, sains, musik,

tarian, atau komputer, yang berlawanan dengan keingintahuan, yang

dianggap sebagai sebuah karakteristik individu yang keterarahannya lebih

menyebar. Misalnya, seseorang yang secara umum ingin tahu tentang

banyak hal.

2. Minat Situasional

Merupakan suatu keadaan psikologis menyangkut ketertarikan pada

sebuah tugas atau aktivitas. Misalnya kebaruan, keterkejutan,


26

kompleksitas, ambiguitas, dan pernyataan jenis tema tertentu misalnya,

cinta.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Penggunaan

Menurut (Mulyana, 2016) dalam (Nurdin et al., 2020) Minat dapat

dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Ada tiga faktor yang dapat

mempengaruhi minat setiap individu diantaranya adalah :

a. Faktor yang berasal dari dalam diri individu.

Dorongan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup sekitar yang

sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah

menimbulkan minat. Contohnya kecenderungan terhadap belajar, dalam

hal ini seseorang mempunyai keinginan mengetahui mengenai ilmu

pengetahuan yang lebih luas.

b. Faktor Motif Sosial.

Minat seseorang terhadap sesuatu hal atau obyek. Namun hal tersebut juga

dipengaruhi dariu dalam diri manusia dan oleh motif sosial, misalnya

seperti seseorang yang ingin mempunyai prestasi yang tinggi untuk

mendapatkna kedudukan sosial yang tinggi juga.

c. Faktor Emosional.

Yaitu ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap

keinginan atau objek tertentu. Apabila perasaan seseorang dalam keadaan

baik dapat meningkatkan minat dalam membeli atau menggunakan barang

tersebut, dan sebaliknya.


27

D. Indikator Minat Penggunaan Aplikasi Pinjaman Online

Minat setiap individu tergantung dari faktor-faktor yang

mempengaruhinya, setiap individu memiliki minat masing-masing. Meskipun

individu memiliki minat yang sama terhadap sesuatu namun dilatarbelakangi

oleh faktor tertentu. Menurut (Jogiyanto, 2009) Untuk mengukur minat ada

beberapa indikator yang dapat digunakan diantaranya adalah :

a. Ketertarikan dalam penggunaan

b. Penggunaan dalam jangka Panjang

c. Berlanjut menggunakan dimasa yang akan datang

2.4 Penelitian Terdahulu

untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana variabel kemudahan

penggunaan, persepsi resiko dan minat pemggunaan aplikasi pinjaman online

maka di susunlah Tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

N Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


o
1. Nurdin, Winda Nur Pengaruh Pengetahuan, a. variabel Pengetahuan
Azizah, Rusli. Kemudahan dan Risiko memiliki pengaruh
(2020) Terhadap Minat yang signifikan
Bertransaksi
Vol. 2 No. terhadap minat
2 Tahun 2020.
Menggunakan Finansial
Technology (Fintech) bertransaksi
e-ISSN: 2686-6633 mahasiswa.
Pada Mahasiswa Institut
(Nurdin et al., 200) Agama Islam Negeri b. variabel Kemudahan
(IAIN) Palu memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap minat
28

bertransaksi
mahasiswa. Semakin
tinggi kemudahan
untuk digunakan dan
mudah untuk
dipahami maka
semakin tinggi minat
untuk bertransaksi
menggunakan
Fintech.
c. persepsi risiko
berpengaruh negatif
dan signifikan
terhadap minat
bertransaksi
menggunakan
Fintech.

2. Ni Made Ari PERAN PERSEPSI a. Persepsi kemudahan


Puspita Dewi dan I KEMUDAHAN penggunaan
Gede Kt. Warmika. PENGGUNAN, berpengaruh positif
Vol. 5, No. 4, 2016. PERSEPSI MANFAAT dan signifikan
ISSN: 2302-8912 DAN PERSPSI terhadap niat
(Ni Made Ari RESIKO TERHADAP menggunakan Mobile
Puspita Dewi, NIAT Commerce di Kota
2016) MENGGUNAKAN Denpasar.
MOBILE COMMERCE b. Persepsi manfaat
DI KOTA DENPASAR berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap niat
mengguunakan
Mobile Commerce di
Kota Denpasar.
c. Persepsi resiko
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap niat
menggunakan Mobile
Commerce di Kota
Denpasar. Artinya
bahwa persepsi resiko
pada Mobile
Commerce oleh
masyarakat Kota
Denpasar dapat
menimbulkan niat
29

Masyarakat untuk
menggunakan Mobile
Commerce.

3. Fanny Anggraeny PENGARUH Terdapat pengaruh positif


Putri dan Sri Setyo KEPERCAYAAN DAN variabel kepercayaan terhadap
Iriani (2020). KEMUDAHAN keputusan pembelian
Jurnal Ilmu TERHADAP menggunakan pinjaman
Manajemen, 8(3), KEPUTUSAN online. Variabel kemudahan
818–828. PEMBELIAN lebih dominan dibandingkan
(Putri & Iriani, MENGGUNAKAN variabel kepercayaan dalam
2020) PINJAMAN ONLINE mempengaruhi keputusan
SHOPEE PAYLATER pembelian menggunakan
pinjaman online.
4. Sri Wahjuni EASE OF USE, Based on the results of data
Latifah, HanisyatulSERVICE FEATURES analysis and hypothesis
Khomariyah. AND INFORMATION testing, it can be known that
(2020). SECURITY RISKS ease of use variables, service
P-ISSN: 2615-2223 AGAINST INTEREST feature variables and
E-ISSN: 2088-0685 IN TRANSACTIONS information security risk
(Latifah & FINANCIAL variables have a positive
Khomariyah, 2020) TECHNOLOGY influence and have a
DURING THE COVID- significant effect on the
19 PANDEMIC interest in transacting using
financial technology during
the Covid19 pandemic.
5. Meryl Astin The Effects of Perceived a. perceived ease of use
Nangin, Irma Ease of Use, Security, (PEOU) had a
Rasita Gloria and Promotion on Trust positive effect on
Barus, Soegeng and Its Implications on customer trust. This
Wahyoedi (2020) Fintech Adoption means that if there is
Vol. 05, No. 02. an increase in PEOU,
E-ISSN: 2460-8963 it will have an impact
(Nangin et al., on the increased
2020) customer trust in
fintech.
b. security had a positive
effect on customer
trust. Nonetheless,
there was not enough
statistical evidence to
support this
hypothesis.
c. promotion had a
positive effect on
customer trust. This
means that if there is
30

an increase in
promotion, it will
have an impact on the
increase of customer
trust in fintech
d. customer trust had a
positive effect on
fintech adoption. This
means that if there is
an increase in
customer trust, it will
have an impact on the
increase of customer
trust in fintech
adoption
6. Alifatul Laily PENGARUH a. Pernyataan hipotesis
Romadloniyah & PERSEPSI pertama (H1)
Dwi Hari Prayitno. KEMUDAHAN diterima, variabel
Volume III No. 2, PENGGUNAAN, persepsi kemudahan
Juni 2018. PERSEPSI DAYA enggunaan
ISSN 2502 – 3764. GUNA, PERSEPSI berpengaruh terhadap
(Romadloniyah & KEPERCAYAAN, minat menggunakan
prayitno, 2018) DAN PERSEPSI produk e-money
MANFAAT secara signifikan.
TERHADAP MINAT b. Pernyataan hipotesis
NASABAH DALAM kedua (H2) dapat
MENGGUNAAN E- diterima, maka
MONEY PADA BANK variabel persepsi daya
BRI LAMONGAN guna berpengaruh
terhadap minat
menggunakan produk
e-money card secara
signifikan.
c. Pernyataan hipotesis
ketiga (H3) dapat
diterima, maka
variabel persepsi
kepercayaan
berpengaruh terhadap
minat menggunakan
produk e-money card
secara signifikan.
d. Pernyataan hipotesis
keempat (H4) dapat
diterima, maka
variabel manfaat
31

berpengaruh terhadap
minat menggunakan
produk emoney card
secara signifikan.

7. Muhammad Ikhsan DETERMINAN a. Hipotesis pertama


Fifaldyovan, MINAT menyatakan bahwa
Supriyanta. PENGGUNAAN H1 : Kemudahan
Vol. 4, No. 2, FINTECH berpengaruh positif
Oktober 2021 terhadap minat
ISSN: 2797-2194 menggunakan fintech.
(Fifaldyovan et al., b. Hipotesis kedua
2021) menyatakan bahwa
H2 : Manfaat
berpengaruh positif
terhadap minat
menggunakan fintech.
c. Hipotesis ketiga
menyatakan bahwa
H3 : Fitur layanan
berpengaruh positif
terhadap Minat
Menggunakan
Fintech.
d. Hipotesis keempat
menyatakan bahwa
H4 : Risiko
berpengaruh negatif
terhadap minat
menggunakan fintech.
8. Kevin Danurdoro, The Impact of Perceived a. Hasilnya menunjukan
Dwi Wulandari. Usefulness, Perceived bahwa persepsi
Vol. 8, No 1 Maret Ease of Use, Subjective kemudahan
2016 Norm, and Experience penggunaan dan
ISSN (P) 2086-1575 Toward Student’s pengalaman
E-ISSN 2502-7115 Intention to Use Internet berpengaruh positif
(Danurdoro & Banking terhadap minat
Wulandari, 2016) mahasiswa dalam
menggunakan internet
banking.
b. Manfaat dan norma
subjektif tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
32

minat menggunakan
internet banking
dikarenakan
mahasiswa lebih
sering menggunakan
pembayaran tunai
dibandingkan internet
banking yang
penggunaan nya
terbatas hanya
transaksi nontunai,
dan juga siswa
menentukan untuk
menggunakan internet
banking atas
keputusan sendiri
bukan berdasarkan
orang lain.
9. Hendri Rahmayani PENGARUH a. Nilai original sampel
Asri, PERSEPSI sebesar 0.399 dan T-
Ekaning Setyarini, KEMUDAHAN, statistics sebesar 2.884
Hantoro Arief PERSEPSI RISIKO, > 1.98 dengan nilai P-
Gisijanto. DAN KEPERCAYAAN Value sebesar 0.004 <
Vol 1 No. 3 Mei TERHADAP MINAT 0.05. Hasil tersebut
2022 PENGGUNAAN PEER menunjukkan bahwa
P-ISSN: 2829- TO LENDING persepsi kemudahan
0488 berpengaruh terhadap
E-ISSN: 2829- minat penggunaan.
0518 b. Nilai original sampel
(Rahmayani et al., sebesar -0.182 dan T-
2022) statistics sebesar 2.516
< 1.98 dengan nilai
P-Value sebesar 0.012
> 0.05. Hipotesis 2
yang menyatakan
bahwa persepsi risiko
berpengaruh terhadap
minat penggunaan
diterima
c. Nilai original sampel
sebesar 0.538 dan T-
statistics sebesar 3.452
> 1.98 dengan nilai P
Value sebesar 0.001 >
33

0.05. Hasil tersebut


menunjukkan bahwa
kepercayaan
berpengaruh terhadap
minat penggunaan.

2.5 Kerangka Berpikir

Berdasarkan teori yang sudah dipaparkan pada sub bab sebelumnya maka

kerangka teori penelitian ini adalah:

Kemudahan Penggunaan
(X1)
Indikator menurut (Abdul K,
2017) :
H1
1. Mudah dan terampil
dalam menggunakan
suatu teknologi. Minat Penggunaan
2. Teknologi tersebut
dapat dengan mudah (Y)
dipelajari. Idikator menurut (Jogiyanto,
3. Sangat mudah dalam
2009) dalam (Wulandari,
pengoperasiannya.
2017) :
H3 1. Ketertarikan dalam
penggunaan.
Persepsi Risiko
2. Penggunaan dalam
(X2) jangka Panjang.
3. Berlanjut menggunakan
Indikator menurut (Pavlou etdi masa yang akan
al., 2013) : datang.
1. Adanya risiko yang
ditimbulkan.
H 2
2. Ada kerugian yang
dialami.
3. Ada anggapan bahwa
produk tersebut
berisiko.
34

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir

2.6 Hipotesis

H1 : Kemudahan Penggunaan berpengaruh terhadap minat menggunakan

aplikasi pinjaman online.

H2 : Persepsi Resiko berpengaruh terhadap minat penggunaan aplikasi

pinjaman online.

H3 : Kemudahan penggunaan dan Persepsi resiko berpengaruh terhadap minat

penggunaan aplikasi pinjaman online.


36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2015).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis metode penelitian

kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada

umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan (Sugiyono, 2015).

Penelitian ini merupakan penelitian survei, dimana informasi yang

dikumpulkan dari responden menggunakan kuesioner. Menurut (Sugiyono,

2015), penelitian survei ini pengumpulan data yang dilakukan menggunakan

istrumen kuesioner atau wawancara untuk mendapatkan tanggapan dari

responden. Penelitian dilakukan dengan populasi besar maupun kecil, tetapi

data yang akan dipelajari adalah data sampel yang diambil dari data populasi

tersebut.
37

3.2 Tempat dan waktu penelitian

A. Tempat penelitian

Peneliti melakukan penelitian dengan studi kasus mahasiswa di kampus

Universitas Serang Raya, Kota Serang, Banten.

B. Waktu penelitian

Waktu penelitian disesuaikan dengan nomor Nota Dinas Bimbingan

Skripsi dengan nomor: 997/03.02/FEB-UNSERA/E.07/III/2022, yang

telah disetujui mulai pada tanggal 10 Maret sampai dengan tanggal 30

Oktober 2022.

3.3 Objek Penelitian

A. Populasi

Menurut (Sugiyono, 2015) Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini dilakukan di

Universitas Serang Raya yang mengambil populasi berupa mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis baik yang sudah atau belum pernah

menggunakan aplikasi pinjaman online. Pada saat ini jumlah mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis di unsera adalah 1709 mahasiswa.

B. Sampel

Menurut (Sugiyono, 2015) Sampel merupakan bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi


38

besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi

tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive

Sampling yaitu setiap elemen dalam populasi tidak memiliki

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Purposive sampling adalah Teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015), yaitu individu yang

merupakan mahasiswa Universitas Serang Raya yang pernah atau

belum pernah menggunakan aplikasi pinjaman online. Adapun

penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan

metode menurut Slovin yang mana rumusnya sebagai berikut:

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Ukuran Populasi

E = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan

sampel yang masih bisa ditolerir, e = 0,1

Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut :

Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar


39

Nilai e = 0,2(20%) untuk populasi dalam jumlah kecil

Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah antara

10%- 20% dari populasi penelitian.

Jumlah populasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSERA terdapat

1709 mahasiswa, sehingga presntasi kelonggaran yang di gunakan adalah

10% dari hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai keseluran.

Maka untuk menghitung sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai

berikut:

n= 1709

1+(1709 x 10%)

= 1709

1+170900

10.000

= 1709

1+17,09

= 1709

18,09

= 94 Mahasiswa dan mahasiswi Universitas Serang Raya.


40

3.4 Definisi Opersional Variabel

Menurut (Sugiyono, 2015) Variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang

lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dibedakan menjadi :

1. Variabel Independen (X)

Menurut (Ferdinand, 2014) variabel independen adalah yang

mempengaruhi variabel dependen baik yang pengaruh positif maupun

pengaruh negatif nya. Variabel inidependen biasa juga disebut sebagai

variabel bebas (X). dalam penelitian ini yang termasuk dalam variabel

independen adalah kemudahan penggunaan (X1) dan persepsi risiko

(X2).

a. Kemudahan penggunaan (X1) adalah suatu anggapan apakah suatu

aplikasi pinjaman online dapat digunakan atau di operasikan

dengan mudah.

b. Persepsi risiko (X2) adalah suatu anggapan bahwa aplikasi

pinjaman online terdapat pengaruh negative bagi penggunanya.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau


41

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015).

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu minat penggunaan (Y).

Tabel 3.1

Operasional Variabel

DEFINISI
VARIABEL INDIKATOR SKALA
VARIABEL
Kemudahaan Didefinisikan 1. Mudah dan Interval
penggunaan sebagai sejauh terampil dalam
mana konsumen menggunakan
percaya bahwa suatu teknologi.
menggunakan 2. Teknologi tersebut
sebuah teknologi itu dapat dengan
memudahkan tanpa mudah untuk
adanya usaha lebih. dipelajari.
3. Sangat mudah
dalam
pengopresiannya.

Persepsi Didefinisikan 1. Ada risiko yang Interval


Risiko sebagai ditimbulkan.
ketidakpastian akan 2. Ada kerugian yang
keaman dalam dialami.
penggunaan 3. Ada anggapan
teknologi, sehingga bahwa produk
membuat konsumen tersebut berisiko.
memiliki keputusan
untuk
menggunakan
42

produk tersebut
atau tidak.
Minat Didefinisikan 1. Ketertarikan Interval
Menggunakan sebagai ketertarikan dalam penggunaan
seseorang untuk 2. Penggunaan dalam
mengonsumsi atau jangka Panjang
menggunakan 3. Berlanjut
produk teknologi menggunakan
tersebut dan dimasa yang akan
menggunakannya datang
dalah kegiatan
sehari-hari.

3.5 Instrumen Penelitian

Pada dasarnya meneliti merupakanan kegiatan pengukuran terhadap

fenomena yang diteliti, harus diperlukan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam

penelitian dapat dikatakan sebagai instrumen penelitian. Jadi instrument

penelitian merupakan alat ukur yang diguanakan untuk mengukur fenomena

alam sosial yang secara spesifik fenomena ini disebut sebagai variabel

penelitian (Sugiyono, 2015).

3.6 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi.

1. Kuisioner (Angket)

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015). Angket yang digunakan dalam


43

penelitian ini adalah angket tertutup dimana pertanyaan sudah disusun

secara berstruktur, pertanyaan telah memiliki alternative jawaban (option)

yang tinggal dipilih oleh responden.

Dalam penelitian ini pengukuran variabel menggunakan Skala Likert,

dimana pengukuran Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapatan, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial (Sugiyono, 2015). Berikut ini adalah Skala Likert sebagai

berikut :

Tabel 3.2

Skala likert

No Item Instrumen Keterangan Skor

1. SS Sangat Setuju 5

2. ST Setuju 4

3. N Netral 3

4. TS Tidak Setuju 2

5. STS Sangat Tidak Setuju 1


44

3.7 Metode Analisis Data

A. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mengukur validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian, dalah

hal ini adalah item atau butir kuesioner. Menurut (Sugiyono, 2015) Ada

dua pesyaratan yang berlaku untuk menguji kualitas data dalam

kuesioner yang haarus valid dan dapat diandalkan. Uji Validitas

penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r-hiutung dengan

nilai r-tabel untuk degree of freedom (df)= n-2 yang dimana :

1. Jika r-hitung > dari r-tabel dan nilai positif, pertanyaan atau indikator

tersebut dinyatakan valid.

2. Jika r-hitung < dari r-tabel, pertanyaan atau indikator tersebut

dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat persamaan data dalam

jangka waktu yang berbeda. Menurut (Sugiyono, 2015) uji reliabilitas

adalah untuk mengukur suatu kuesioner reliabel atau handal jika

jawabannya yang diperoleh dari pertanyaan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu. Instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama

dan tetap dengan adanya toleransi terhadap perbedaan kecil diantara


45

beberapa kali ukuran, atau jika jawaban responden konsisten dari waktu

ke waktu. Suatu variabel diakatakan reliabel jika memenuhi nilai coach

atau alpha >0,60.

B. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang

dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi

secara normal. Peanelitian ini menggunakan metode Uji One Sample

Kolmogrov Smirnov, pada metode ini apabila nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 dapat dinyatakan nilai residual tersebut normal.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut (Ghozali, 2018) Uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama

variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dilihat dari nilai


46

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,10

atau nilai VIF < 10, maka terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut (Ghozali, 2018) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk menghitung seberapa kuat

hubungan pengaruh antar kedua variabel atau lebih, serta untuk

menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dan independent.

Variabel dependen diasumsikan random/stokastik, yang berarti

mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen diasumsikan

memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang)

(Ghozali, 2018). Berikut merupakan persamaan regresi dalam penelitian

ini

Y= α+ b1 * X1 + b2 * X2 +e

Keterangan

Y: Minat bertransaksi menggunankan aplikasi pinjaman online.


47

α : Konstanta

X1 : Persepsi Kemudahan Penggunaan

X2 : persepsi resiko

b1 : Koefisien Regresi Kemudahan Penggunaan

b2 : Koefisien Regresi Persepsi Risiko

e : Epsilon

C. Uji Hipotesis

a. Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Menurut (Ghozali, 2018) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh

variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Pengujian ini dilakukan dengan uji t pada tingkat keyakinan 95%

dengan ketentuan sebagai berikut.

a) Dengan menggunakan nilai probabilitas signifikansi:

1. Jika tingkat signifikasi lebih besar 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa Ho diterima, sebaliknya Ha ditolak.

2. Jika tingkat signifikasi lebih kecil 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak, sebaliknya Ha diterima.

b) Dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel :

1. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan sebaliknya Ha diterima.

2. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak.


48

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut (Ghozali, 2018) Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh

seluruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini

dilakukan pada tingkat keyakinan 95% dengan ketentuan sebagai

berikut.

a) Dengan menggunakan nilai probabilitas signifikansi:

1) Jika tingkat signifikasi lebih besar 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa Ho diterima, sebaliknya Ha ditolak.

2) Jika tingkat signifikasi lebih kecil 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak, sebaliknya Ha diterima.

b) Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel:

1) Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan sebaliknya Ha diterima.

2) Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak.

c. Koefisien Determinasi (R²)

Menurut (Ghozali, 2018) Koefisien determinasi (R²) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu.

Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen.
49

Berikut merupakan rumus Koefisien Determinasi (R2)

Kd : R2 * 100%

Keterangan :

Kd : Koefisien determinasi.

R2 : Kuadrat dari koefisien regresi.


50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden menjelaskan karakteristik dari pengguna

aplikasi pinjaman online yang dalam hal ini merupakan mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Serang Raya, karakteristik meliputi

jurusan, dan pernah menggunakan aplikasi pinjaman online atau tidak.

1. Jurusan Kuliah

Jurusan kuliah (sampel) dalam penelitian dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Rersponden Berdasarkan Jurusan Kuliah

Sumber: Data Primer Peneliti (2022)

Jumlah
No Jurusan Kuliah
Frekuensi Presentase (%)
1. Manajemen 74 79%
2. Akuntansi 20 21%
Total 94 100%
Dari hasil kuesioner pada tabel daiatas semua berjumlah sebayak 94

responden (100%). Dapat dilihat pada tabel diatas terdapat 74 responden

berjurusan manajemen (79%) dan 20 responden berjurusan akuntansi (21%).

Dari berbedaan jurusan diatas dapat diketahui bahwa mahasiswa pada

jurusan manajemen mendominasi dalam penggunaan aplikasi pinjaman

online.
51

2. Pernah Menggunakan Aplikasi Pinjaman Online

Para responden yang pernah menggunakan aplikasi pinjaman online

(sampel) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan

Aplikasi Pinjaman Online

Sumber: Data Primer Peneliti (2022)

Jumlah
Pernah Menggunakan
No. Aplikasi Pinjaman
Frekuensi Presentase (%)
Online

1. Ya 77 82%

2. Tidak 17 18%

Jumlah 94 100%

Dari hasil kueesioner pada tabel diatas semua berjumlah 94 responden

(100%). Dapat dilihat bahwa terdapat 77 responden yang pernah

menggunakan aplikasi pinjaman online (82%) dan 17 responden yang tidak

pernah menggunakan aplikasi pinjaman online (18%). Perbandingan ini

dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang telah menggunakan

aplikasi pinjaman online dibandingkan yang tidak atau belum menggunakan

aplikasi pinjaman online.


52

4.2 Kuesioner Responden

Banyaknya kuesioner yang disebar kepada pengguna aplikasi pinjaman

online adalah sebanyak 94 kuesioner. Dengan jumlah pengembalian

kuesioner sebanyak 94 kuseioner, yang artinya kueisoner berhasil terkumpul

secara keseluruhan. Berikut dibawah ini merupakan rincian penyebaran

kuesioner.

Tabel 4.3

Rincian Penyebaran Kuesioner

Sumber: data primer peneliti (2022)

Penyebaran Jumlah kuesioner


Jumlah kuesioner diolah 94 responden
Kuesioner tidak lengkap -
Kuesioner lengkap 94 responden
Kuesioner untuk diolah 94 responden
Penilaian terhadap variabel dilakukan dengan menggolongkan skor dari tiap

jawaban dengan menentukan skala sebagai berikut.

Skor tiap jawaban × Total kumulatif akhir

Dengan asumsi sebagai berikut :

1. Apabila responden menjawab dengan skor skala yang paling kecil = 1,

maka total nilai adalah 94 × 1 = 94.

2. Apabila responden menjawab dengan skor skala yang paling besar = 5,

maka total milai adalah 94 × 5 = 470.

Skala: 470 – 94 = 376.

Jumlah interval : 5.
53

Dengan perhitungan jumlah interval sebagai berikut :

Skala: 376 ÷ 5 = 75

Dari total kalkumulatif yang diperoleh, maka penilaian responden

dikelompokan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.4

Kelas Interval

No. Interval Kriteria

1 94 – 169 Sangat tidak kuat

2 170 – 245 Tidak kuat

3 246 – 321 Cukup kuat

4 322 – 397 Kuat

5 398 – 473 Sangat kuat

4.3 Tanggapan Responden Mengenai Pengaruh Kemudahan Penggunaan

dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Penggunaan Aplikasi Pinjaman

Online.

4.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Pengaruh Kemudahan Penggunaan

(X1) Minat Penggunaan Aplikasi Pinjaman Online

untuk dapat mengetahui mengenai Kemudahan Penggunaan dapat dilihat

dari perolehan hasil penyebaran kuesioner terhadap pengguna aplikasi

pinjaman online.
54

Tabel 4.5

Rekapitulasi Tanggapan Responden


Sumber: Data Hasil Kuesioner

Jawaban
No Keterangan Total
SS % S % N % TS % STS %
0.0 0.0
1 KP1 40 0.43 47 0.50 7 0.07 0 0
0 0 94
2 KP2 38 0.40 52 0.55 4 0.04 0 0.0 0 0.0
0 0 94
3 KP3 41 0.44 51 0.54 2 0.03 0 0.0 0 0.0
0 0 94
4 KP4 34 0.36 52 0.55 8 0.08 0 0.0 0 0.0
0 0 94
5 KP5 43 0.46 48 0.51 3 0.03 0 0.0 0 0.0
0 0 94
6 KP6 39 0.41 50 0.53 5 0.05 0 0.0 0 0.0
0 0 94
Berikut ini merupakan hasil kuesioner pada kemudahan penggunaan yang

diambil dari 94 responden.

Tabel 4.6
Hasil Kuesioner Pada Variabel Kemudahan Penggunaan (X1)

Skala
Pernyataan Skor Kategori
5 4 3 2 1
KP1 40 47 7 0 0 409 Sangat Kuat
KP2 38 52 4 0 0 410 Sangat kuat
KP3 41 51 2 0 0 415 Sangat kuat
KP4 34 52 8 0 0 402 Sangat kuat
KP5 43 48 3 0 0 416 Sangat kuat
55

KP6 39 50 5 0 410 Sangat Kuat


Jumlah 2462
Rata-rata 246.2 Cukup kuat

4.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Pengaruh Persepsi Risiko (X 2)

Terhadap Minat Penggunaan Aplikasi Pinjaman Online.

Untuk dapat mengetahui mengenai Persepsi Risiko dapat dilihat dari

perolehan penyebaran kuesioner terhadap konsumen pengguna aplikasi

pinjaman online.

Tabel 4.7

Rekapitulasi Tanggapan Responden

Variabel Persepsi Risiko (X2)

Sumber:Data Hasil Kuesioner

Jawaban
No Keterangan Total
SS % S % N % TS % STS %
0.0 0.0
1 PR1 56 0.60 36 0.38 2 0.02 0 0
0 0 94
2 PR2 54 0.57 34 0.36 6 0.06 0 0.0 0 0.0
0 0 94
3 PR3 55 0.59 34 0.36 5 0.05 0 0.0 0 0.0
0 0 94
4 PR4 51 0.54 35 0.37 8 0.09 0 0.0 0 0.0
0 0 94
5 PR5 21 0.22 47 0.50 26 0.28 0 0.0 0 0.0
0 0 94
6 PR6 34 0.36 50 0.53 10 0.11 0 0.0 0 0.0 94
56

0 0
Berikut ini tabulasi hasil kuesioner pada persepsi risiko yang diambil dari 94

responden.

Tabel 4.8

Hasil Kuesioner Pada Variabel Persepsi Risiko (X2)

Sumber:Data Hasil Kuesioner

Skala
Pernyataan Skor Kategori
5 4 3 2 1
PR1 56 36 2 0 0 430 Sangat Kuat
PR2 54 34 6 0 0 424 Sangat kuat
PR3 55 34 5 0 0 426 Sangat kuat
PR4 51 35 8 0 0 419 Sangat kuat
PR5 21 47 26 0 0 371 Kuat
PR6 34 50 10 0 0 400 Sangat Kuat
Jumlah 2470
Rata-rata 247 Cukup kuat

4.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Pengaruh Minat Penggunaan (Y)

Terhadap Penggunaan Aplikasi Pinjaman Online.


57

Untuk dapat mengetahui mengenai Minat Penggunaan dari perolehan hasil

penyebaran kuesioner terhadap konsumen pengguna aplikasi pinjaman

online.

Tabel 4.9

Rekapitulasi Tanggapan Responden

Sumber:Data hasil kuesioner

Jawaban
No Keterangan Total
SS % S % N % TS % STS %
0.0 0.0
1 MP1 46 0.49 46 0.49 2 0.02 0 0
0 0 94
2 MP2 32 0.34 58 0.62 4 0.04 0 0.0 0 0.0
0 0 94
3 3MP 41 0.44 51 0.54 2 0.02 0 0.0 0 0.0
0 0 94
4 MP4 38 0.40 55 0.59 1 0.01 0 0.0 0 0.0
0 0 94
5 MP5 38 0.40 52 0.55 4 0.04 0 0.0 0 0.0
0 0 94
6 MP6 38 0.40 53 0.56 3 0.03 0 0.0 0 0.0 94
58

0 0
Berikut ini tabulasi hasil kuesioner pada Minat Penggunaan yang diambil

dari 94 responden.

Tabel 4.10

Hasil Kuesioner Pada Variabel Minat Penggunaan (Y)

Sumber:Data hasil kuesioner

Skala
Pernyataan Skor Kategori
5 4 3 2 1
MP1 46 46 2 0 0 420 Sangat kuat
MP2 32 58 4 0 0 404 Sangat kuat
MP3 41 51 2 0 0 415 Sangat kuat
MP4 38 55 1 0 0 413 Sangat kuat
MP5 38 52 4 0 0 410 Sangat kuat
MP6 38 53 3 0 0 411 Sangat kuat
Jumlah 2473
Rata-rata 247.3 Cukup kuat

4.4 Analisis Data

4.4.1 Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini penulis menyebarkan kuesioner kepada

94 responden yang berisi 6 pernyataan dari variabel Kemudahan

Penggunaan, Persepsi Risiko, dan Minat Penggunaan. Uji Validitas artinya

sejauh mana tes dapat diukur dengan tepat dan dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Uji Validitas dilakukan dengan

melakukan perbandingan antara r Hitung dan r Tabel untuk signifikan 5%


59

jika r Hitung > r Tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Berikut

merupakan hasil dari uji validitas terhadap pernyataan setiap variabel.

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Instrumen Kemudahan Penggunaan (X1)

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS V.25

Pernyataan r Hitung r Tabel Hasil


Pernyataan 1 0.726 0.202 Valid
Pernyataan 2 0.697 0.202 Valid
Pernyataan 3 0.684 0.202 Valid
Pernyataan 4 0.742 0.202 Valid
Pernyataan 5 0.657 0.202 Valid
Pernyataan 6 0.659 0.202 Valid

Berdasarkan uji validitas diatas dengan nilai r Tabel adalah sebesar 0.202

dimana angka tersebut diperoleh dari nilai signifikan 0.05 dengan uji dua

sisi dan jumlah sampel sebanyak 94 responden. Kemudian dapat

disimpulkan bahwa semua pernyataan yang terdapat dalam variabel

Kemudahan Penggunaan (X1) adalah valid. Hal ini dapat dilihat berdasarkan

nilai dari semua r Hitung dari setiap pernyataan memiliki nilai yang lebih

besar dari r Tabel atau 0.202.

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Instrumen Persepsi Risiko (X2)

Sumber:Hasil Pengolahan data SPSS V.25

Pernyataan r Hitung r Tabel Hasil


Pernyataan 1 0.709 0.202 Valid
60

Pernyataan 2 0.623 0.202 Valid


Pernyataan 3 0.654 0.202 Valid
Pernyataan 4 0.675 0.202 Valid
Pernyataan 5 0.393 0.202 Valid
Pernyataan 6 0.593 0.202 Valid
Berdasarkan tabel perhitungan uji validitas diatas, untuk nilai r Tabel

sebesar 0.202 dimana angka tersebut diperoleh dari nilai signifikan 0.05

dengan uji 2 sisi dan jumlah sampel sebanyak 94 responden. Kemudian

dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan yang terdapat dalam variabel

Persepsi Risiko (X2) adalah valid. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai dari

semua r Hitung dari setiap pernyataan memiliki nilai yang lebih besar dari r

Tabel atau 0.202.

Tabel 4.13

Hasil Uji Validitas Instrument Minat Penggunaan (Y)

Sumber:Hasil Pengolahan data SPSS V.25

Pernyataan r Hitung r Tabel Hasil


Pernyataan 1 0.581 0.202 Valid
Pernyataan 2 0.672 0.202 Valid
61

Pernyataan 3 0.487 0.202 Valid


Pernyataan 4 0.528 0.202 Valid
Pernyataan 5 0.629 0.202 Valid
Pernyataan 6 0.583 0.202 Valid
Berdasarkan tabel perhitungan uji validitas diatas, untuk nilai r Tabel

sebesar 0.202 dimana angka tersebut diperoleh dari nilai signifikan 0.05

dengan uji 2 sisi dan jumlah sampel sebanyak 94 responden. Kemudian

dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan yang terdapat dalam variabel

Minat Penggunaan (Y) adalah valid. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai

dari semua r Hitung dari setiap pernyataan memiliki nilai yang lebih besar

dari r Tabel atau 0.202.

4.4.2 Uji Reliabilitas

Uji ini digunakan untuk menunjukan bahwa instrument yang digunakan

memiliki konsistensi pada hasil pengukuran. Uji Reliabilitas digunakan

dengan membandingkan nilai Alpha pada output pengolahan data dan

menggunakan analisis statistik SPSS V.25. Berikut adalah hasil uji

reliabilitas untuk ketiga variabel penelitian yang diteliti :

Tabel 4.14

Perbandingan Nilai Alpha Dengan r Tabel

Sumber: Pengolahan Data SPSS V.25

Nilai
Koefisien
Variable Cronbach’s Keterangan
Alpha
Alpha
62

Kemudahan 0.785 0.60 Reliable


Penggunaan (X1)
Persepsi Risiko 0.642 0.60 Reliable
(X2)
Minat 0.607 0.60 Reliable
Penggunaan (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas dalam tabel diatas dapat

diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha dari masing-masing variabel yaitu

untuk variabel Kemudahan Penggunaan (X1) mendapat nilai Alpha sebesar

0.785, variabel Persepsi Risiko memiliki nilai Alpha sebesar 0.642, dan

variabel Minat Penggunaan memiliki nilai Alpha sebesar 0.607.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka semua variabel memiliki

jumlah nilai Alpha > 0.60, yang artinya setiap variabel dalam penelitian ini

dinyatakan Reliable.

4.4.3 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang

dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi

yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi dengan

baik. Berikut merupakan hasil uji normalitas menggunakan Histogram :


63

Gambar 4.

Gambar 4.1

Histogram Residual

Sumber: Pengolahan Data SPSS V.25

Pada gambar diatas, histogram data residual berbentuk menyerupai seperti

sssebuah lonceng dan juga menyerupai bentuk penyebaran secara normal.

Hal ini mengindikasikan bahwa residual menyebar dengan sebaran normal.


64

Gambar 4.2

P-P Plot Residual

Sumber: Pengolahan Data SPSS V.25

Residual dapat dikatakan menyebar secara normal apabila plotnya

mengikuti garis lurus atau tidak sejajare searah dengan garis. Pada gambar

diatas menunjukan letak plot yang mengikuti searah dengan garis dan dapat

diindikasikan bahwa residual menyebar normal.


65

Tabel 4.15

Hasil Uji Normalitas Residual

Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov

Sumber: Pengolahan Data SPSS V.25

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 94
Mean .0000000
Normal Parameters a,b
Std.
1.72858169
Deviation
Absolute .068
Most Extreme
Positive .061
Differences
Negative -.068
Test Statistic .068
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Pada hasil perhitungan diatas dapat diketahui nilai Asymp. Sig.(2-tailed)

adalah sebesar 0.200. sebagaimana dengan persyaratan uji Kolmogorov-

Smirnov yaitu residual dikatakan menyebar secara normal apabila nilai

Asymp. Sig.(2-tailed) lebih besar dari 0.05. Maka 0.200 > 0.05. sehingga

dapat diambil keputusan bahwa residual menyebar normal.


66

b. Uji Multikolinearitas

Menurut (Ghozali, 2018) Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinearitas didalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan

variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF <

10, maka terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.16

Hasil Diagnosa Multikolinearitas

Sumber: Pengolahan Data SPSS V.25

Sumber
Coefficientsa
Hasil Collinearity
Statistics
diagnosa dari tabel
Model Tolerance VIF
diatas menunjukan 1 kemudahan .939 1.065
penggunaan(X1)
bahwa nilai VIF persepsi risiko(X2) .939 1.065
a. Dependent Variable: minat penggunaan(Y)
yang didapatkan

adalah sebesar 1.065 atau berarti kurang dari 10 dan Tolerance sebesar 0.939 atau

lebih dari 0.1, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent dalam

peneletian ini tidak berkolerasi atau tidak terjadi pelanggaran asumsi

multikolinearitas.

c. Uji Heterokedastisitas
67

Menurut (Ghozali, 2018) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Berikut merupakan hasil perhitungan uji

heterokedastisitas menggunakan Scatterplot.

Gambar 4.

Gambar 4.3

ScatterPlot Residual

Sumber: Pengolahan Data SPSS V.25

Berdasarkan grafik Scatterplot diatas terlihat titik-titik plot menyebar

secara acak dan tidak membentuk pola, sehingga jika dilihat dari grafik
68

Scatterplot terjadi Heterokedastisitas, maka peneliti menggunakan uji

heterokedastisitas Glejser.

Menurut (Gujarti, 2003) dalam (Ghozali, 2018) uji glejser mengusulkan

untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen,

persamaan regresinya adalah:

1. Apabila variabel independent signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

2. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka tidak terjadi

heteroskedesitas namun apabila kurang dari 0,05 maka terjadi

heteroskedesitas.

Tabel 4.17

Hasil Uji Glejser

Sumber: Pengolahan Data SPSS V.25

D a p a Coefficients
t a
d i l i h
Standard
ized
Unstandardized Coeffici
Coefficients ents
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 2.561 1.634 1.568 .120
kemudahan .019 .049.041 .381 .704
penggunaan (X1)
persepsi risiko (X2) -.066 .052 -.134 -1.253 .213
a. Dependent Variable: absRES_1
Kemudahan Penggunaan (X1) sebesar 0.704 dan nilai signifikasi Persepsi Risiko

adalah sebesar 0.213 atau lebih besar dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan
69

bahwa untuk model regresi yaitu Kemudahan Penggunaan dan Persepsi Risiko

terhadap Minat Penggunaan tidak terjadi masalah heterokedastisitas.

4.5 Uji Regresi

4.5.1 Analis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan untuk menghitung seberapa kuat hubungan

pengaruh antar kedua variabel atau lebih, serta untuk menunjukan arah

hubungan antara variabel dependen dan independent.

Tabel 4.18

Hasil Analisis Regresi

Sumber: Pengolahan Data SPSS V.25

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.512 2.591 5.988 .000
kemudahan .220 .077 .282 2.846 .005
penggunaan (X1)
persepsi risiko (X2) .191 .083 .228 2.306 .023
a. Dependent Variable: minat penggunaan(Y)

Berdasarkan tabel diatas dapat terbentuk persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1 * X1 + b2 * X2 + e

Y = 15.512 + 0.220 * X1 + 0.191 * X2 + e

Keterangan :

Y = Variabel dependen, yaitu Minat Penggunaan

a = Konstanta yang merupakan rata-rata nilai Y pada saat nilai X1 dan

X2 sama dengan nol


70

b1 = Koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk setiap

perubahan X1 dengan menganggap X2 konstan.

X1 = Variabel independent, Kemudahan Penggunaan

b2 = Koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk setiap

perubahan X2 dengan menganggap X1 konstan.

X2 = Variabel independent, Persepsi Risiko.

e = Epsilon (variabel lain yang tidak diteliti).

persamaan regresi tersebut mempunyai interprestrasi sebagai berikut :

Dari persamaan resgresi tersebut diperoleh nilai konstanta sebesar 15.512

tanda positif artinya menunjukan pengaruh yang searah antara variabel

independent dan variabel dependent. Hal ini menunjukan bahwa jika semua

variabel independent yang meliputi kemudahan penggunaan (X1) dan

persepsi risiko (X2) bernilai 0 persen atau tidak mengalami perubahan, maka

nilai minat beli (Y) adalah 15.512.

Nilai koefisien regresi untuk variabel Kemudahan Penggunaan (X1)

memiliki nilai positif sebesar 0.220. Tanda positif artinya menunjukan

pengaruh yang searah antara variabel independent dan dependent. Hal ini

menunjukan jika kemudahan penggunaan mengalami kenaikan sebesar 1%

maka variabel minat penggunaan (Y) akan naik sebesar 0.220 dengan

asumsi variabel independent lainnya dianggap konstan.

Nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi risiko (X2) memiliki nilai

positif sebesar 0.191. tanda positif artinya menunjukan pengaruh yang

searah natara variabel independent dan dependen. Hal ini menunjukan jika
71

persepsi risiko mengalami kenaikan sebesar 1% maka variabel minat

penggunaan (Y) akan naik sebesar 0.191 dengan asumsi variabel

indenpenden lainnya dianggap konstan.

4.5.2 Koefisien Determinasi (R2)

Berfungsi untuk mengukur derajat linear antara Kemudahan Penggunaan

(X1) dan PersepsiRisiko (X2) secara Bersama-sama terhadap Minat

Penggunaan (Y) dapat dilihat dari tabel output dibawah ini :

Tabel 4.19

Hasil Koefisien Determinasi

Sumber: Pengolahan Data SPSS V.25

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .404 a
.163 .145 1.74747
a. Predictors: (Constant), persepsi risiko(X2), kemudahan

penggunaan(X1)

Koefisien determinasi atau Adjusted Rsquare dilambangkan dengan (R 2)

merupakan kuadrat dari nilai korelasi. Nilai koefisien determinasi sebesar

0.145 atau 14.5%. hal ini menunjukan bahwa kontribusi dari kemudahahn

penggunaan dan persepsi risko dalam menjelaskan minat penggunaan

adalah sebesar14.5% sedangkan sisa nya 85.5% dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak dijelaskan didalam model penelitian seperti variable


72

kebermanfaatan, kualitas produk, kualitas pelayanan, ekuitas merek, brand

image, serta variabel lainnya.

Tabel 4.20

Koefisien Koefisien Korelasi

Interval Tingkat Hubungan


0.00 – 0.199 Sangat lemah
0.200 – 0.399 Lemah
0.400 – 0.599 Cukup kuat
0.600 – 0.799 Kuat
0.800 – 1.00 Sangat kuat

Koefisien korelasi dilambangkan dengan (R) sebesar 0.404 menunjukan

hubungan yang cukup kuat dan positif. Hal ini menunjukan bahwa

kemudahan Penggunaan dan Persepsi Risiko cukup erat hubungannya dalam

peningkatan Minat Penggunaan.

4.6 Uji Hipotesis

Hipotesis 1

Kemudahan Penggunaan terhadap Minat Penggunaan aplikasi pinjaman

online.

H01 : β1 = Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan Kemudahan

Penggunaan terhadap Minat Penggunaan aplikasi pinjaman

online.
73

H01 : β1 ≠ Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Kemudahan

Penggunaan terhadap Minat Penggunaan aplikasi pinjaman

online.

Hipotesis 2

Persepsi Risiko terhadap Minat Penggunaan aplikasi pinjaman online.

H02 : β2 = Artinya tidak terdapat pengaruhj yang signifikan antara Persepsi

Risiko terhadap Minat Penggunaan aplikasi pinjaman online.

H02 : β2 ≠ Artinya terdapat pengaruh secara signifikan antara Persepsi

Risiko terhadap Minat Penggunaan aplikasi pinjaman online.

Hipotesis 3

Kemudahan Penggunaan dan Persepsi Risiko berpengaruh secara bersama-

sama terhadap Minat Penggunaan aplikasi pinjaman online.

H03 : β3 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Kemudahan

Penggunaan dan Persepsi Risiko terhadap Minat Penggunaan

aplikasi pinjaman online.

H03 : β3 ≠ Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kemudahan

Penggunaan dan Persepsi Risiko terhadap Minat

Penggunaan aplikasi pinjaman online.


74

4.6.1 Uji t

Menurut (Ghozali, 2018) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Tabel 4.21

Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.512 2.591 5.988 .000
kemudahan .220 .077 .282 2.846 .005
penggunaan(X1)
persepsi risiko(X2) .191 .083 .228 2.306 .023
a. Dependent Variable: minat penggunaan(Y)
Sumber: Pengolahan Data SPSS V.25

1. Uji Hipotesis 1

Berdasrkan tabel output diatas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien

regresi variabel Kemudahan Penggunaan (X1) adalah sebesar 0.220 bernilai

positif (+), dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Kemudahan

Penggunaan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Penggunaan

(Y).

Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat diketahui bahwa :

Nilai sig. 0.000 < 0.05. thitung 2.846 > 1.661 ttabel. Maka H0 ditolah dan Ha

diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Kemudahan

Penggunaan (X1) terhadap Minat Penggunaan (Y).


75

2. Uji Hipotesis 2

Berdasrkan tabel output tersebut, dapat diketahui bahwa nilai koefisien

regresi variabel Persepsi Risiko (X2) adalah sebesar 0.191 bernilai positif

(+), oleh karna itu dpat disimpulkan bahwa Persepsi Risiko (X 2)

berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Penggunaan (Y).

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa :

Nilai sig. 0.000 < 0.05. thitung 2.306 > 1.661 ttabel. Maka H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Persepsi Risiko

(X2) terhadap Minat Penggunaan (Y).

a. Jika tingkat signifikan > 0.05 atau thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha

ditolak. Artinya tidak adapengaruh yang signifikan antar variabel yang

diteliti.

b. Jika tingkat signifikan < 0.05 atau thitung >ttabel, maka Ho ditolah dan Ha

diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antar variabel yang

diteliti.

4.6.2 Uji F

Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang

dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat. Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan

Fhitung dengan Ftabel.

Tabel 4.22
76

Hasil Uji F (Simultan)

Sumber: Pengolahan Data SPSS V.25

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 54.170 2 27.085 8.870 .000b
Residual 277.884 91 3.054
Total 332.053 93
a. Dependent Variable: minat penggunaan(Y)
b. Predictors: (Constant), persepsi risiko(X2), kemudahan penggunaan(X1)

Setelah dilakukan uji F, diperoleh Fhitung = 8.870 sedangkan untuk menvari

nilai Ftabel terlebih dahulu yang dicari derajat derajat kebebasan pembilang

(df1/N1) dan derajat kebebasan penyebut (df2/N2) rumus untuk mencari df1

dan df2 adalah (df1 = 2) (df2 = 94-2-1 = 91). Berdasarkan perhitungan,

didaptkan nilai untuk Ftabel yaitu 3.10 dengan taraf nyata sebesar 0.05 Fhitung >

Ftabel (8.870 > 3.10). dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel Kemudahan

Penggunaan (X1) dan Persepsi Risiko (X2) terhadap Minat Penggunaan (Y)

aplikasi pinjaman online.

4.7 Hasil Penelitian dan Pembahasan


77

a. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (X1) terhadap Minat Penggunaan

(Y)

Pada variabel Kemudahan Penggunaan (X1) terdapat pengaruh yang

signifikan antara Kemudahan penggunaan (X1) terhadap Minat penggunaan

(Y) aplikasi pinjaman online. Dalam uji t dapat dilihat bahta t hitung > ttabel

(2.846 > 1.661) dengan tingkat signifikan sebesar (0.000 < 0.05) dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antar

variabel kemudahan penggunaan (X1) dan minat penggunaan (Y) aplikasi

pinjaman online. Dapat diartikan bahwa aplikasi pinjaman online sangat

mudah dalam penggunaan nya, bisa dilihat dari indicator kemudahan dalam

pengoperasiannya, yang dimana para konsumen pengguna aplikasi pinjaman

online dapat mengoperasikan aplikasi pinjaman online tersebut dengan

mudah dan sesuai dengan kebutuhannya. Penelitian ini sejalan berdasarkan

hasil penelitian (Nurdin et al., 2020) dimana Kemudahan Penggunaan

berpengaruh signifikan dalam minat penggunaan.

b. Pengaruh Persepsi Risiko (X2) terhadap Minat Penggunaan (Y)

Pada variabel Persepsi risiko (X2) terdapat pengaruh secara signifikan

antara Persepsi Risiko (X2) dterhadap Minat Penggunaan (Y) aplikasi

pinjaman online. Dalam uji t dapat dilihat bahwa t hitung > ttabel (2.306 > 1.661)

dengan tingkat signifikan sebesar (0.000 < 0.05) dengan begitu dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antar variabel

Persepsi Risiko (X2) terhadap Minat Penggunaan (Y) aplikasi pinjaman

online. Dapat diartikan bahwa dalam penggunaan aplikasi pinjaman online


78

pasti memiliki risiko yang akan ditimbulkan, salah satu hal yang terdapat

dalam variabel ini yaitu adanya risiko yang ditimbulkan, dimana apabila

terdapat risiko yang tinggi dalam penggunaan aplikasi pinjaman online

maka akan mempengaruhi minat penggunaan aplikasi pinjaman online

tersebut. Penelitian ini sejalan oleh hasil penelitian (Ni Made Ari Puspita

Dewi, 2016) dimana Persepsi Risiko berpengaruh signifikan terhadap Minat

Penggunaan.

c. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (X1) dan Persepsi Risiko (X2)

terhadap Minat Penggunaan (Y)

Hasil uji F dimana Fhitung > Ftabel (8.870 > 3.10). Dengan demikian H0

ditolak dan Ha diterima dengan tingkat signifikan 0.000<0.05. Dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara Bersama-sama antar

Kemudahan penggunaan (X1) dan Persepsi Risiko (X2) terhadap Minat

Penggunaan (Y) aplikasi pinjaman online. Berdasarkan tabel 4.21 dimana

hasil uji t menunjukan nilai thitung dari setiap variabel yaitu, Kemudahan

Penggunaan (X1) 2.846 dan Persepsi Risiko (X2) 2.306. Hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa yang paling berpengaruh terhadap Minat Penggunaan

aplikasi pinjaman online adalah variabel Kemudahan Penggunaan dengan

nilai thitung sebesar 2.846.


79

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, tentang pengaruh Kemudahan

Penggunaan dan Persepsi Risiko terhadap Minat Penggunaan aplikasi

pinjaman online studikasus pada mahasiswa Universitas Serang Raya,

peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemudahan Penggunaan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap Minat Penggunaan. Hasil Uji thitung > ttabel (2.846 > 1.661)

dengan tingkat signifikan sebesar (0.000 < 0.05) dengan begitu dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang siggnifikan antara

Kemudahan Penggunaan (X1) terhadp Minat Penggunaan (Y) aplikasi

pinjaman online studikasus terhadap mahasiswa Universitas Seranng

Raya.

2. Persepsi Risiko berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

Minat Penggunaan. Hasil Uji thitung > ttabel (2.306 > 1.661) dengan tingkat

signifikan sebesar (0.000 < 0.005) dengan begitu dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Persepsi Risiko (X 2)

terhadap Minat Penggunaan (Y) aplikasi pinjaman online studikasus

terhadap mahasiswa Universitas Serang Raya.

3. Kemudahan Penggunaan dan Persepsi Risiko berpengaruh terhadap

Minat Penggunaan aplikasi pinjaman online studikasus terhadap

mahasiswa Universitas Serang Raya. Hasil Uji F didapat F hitung > Ftabel
80

(8.870 > 3.10). Dengan demikian H0 dan Ha diterima dengan tingkat

signifikan 0.000 < 0.005. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat

pengaruh signifikan antara Kemudahan Penggunaan (X1) dan Persepsi

Risiko (X2) terhadap Minat Penggunaan (Y) aplikasi pinjaman online

studikasus terhadap mahasiswa Universitas Serang Raya.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka peneliti dapat memberikan

rekomendasi sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil rekapitulasi pada butir pernyataan nomor 4 dengan

skor terendah yaitu 402. Peneliti mengindikasi bahwa aplikasi pinjaman

online merupakan suatu system yang rumit karena aplikasi pinjaman

online merupakan suatu hal yang baru di kalangan masyarakat,

sedangkan masyarakat sebelumnya melakukan peminjaman dana secara

langsung melalui bank. Jadi, rekomendasi dari peneliti ialah perusahaan

dari masing-masing aplikasi pinjaman online membuat tampilan didalam

aplikasi dengan cukup sederhana dan tidak terlalu rumit agar pengguna

tidak kesulitan dalam menggunakan aplikasi tersebut.

2. Berdasarkan hasil rekapitulasi pada butir pernyataan nomor 5 dengan

skor terendah yaitu 371. Peneliti mengindikasi bahwa aplikasi pinjaman

online sudah pasti terdapat risiko yang akan ditimbulkan, hal tersebut

terjadi karena banyaknya keluhan dari para konsumen yang mengalami

kebocoran dari data pribadi konsumen yang menggunakan aplikasi

pinjaman online. Jadi, rekomendasi dari peneliti adalah perusahaan


81

aplikasi pinjaman online untuk meningkatkan keamanan untuk data dari

para pengguna aplikasi pinjaman online.

3. Berdasarkan hasil rekapitulasi pada butir pernyataan nomor 2 dengan

skor terendah yaitu 404. Peneliti mengindikasi bahwa konsumen tidak

tertarik untuk menggunakan aplikasi pinjaman online sebagai modal

untuk membuka usaha. Jadi rekomendasi dari peneliti adalah perusahaan

tidak hanya menargetkan konsumen yang hanya membutuhkan modal

usaha saja.

5.3 Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan

mengenai masalah yang terkait dengan Kemudahan Penggunaan dan

Persepsi Risiko serta memberikan kesempatan bagi peneliti untuk

menerapkan teori-teori yang peneliti peroleh selama proses perkuliahan

dan dapat memperdalamnya lebih luas lagi, serta diharapkan bagi peneliti

selanjutnya untuk dapatr menambahkan beberapa variabel independent

sebagai pelengkap dari penelitian sebelumnya.

2. Bagi Akademik

Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat berguna bagi mahasiswa

yang melakukan penelitian serupa atau melakukan penelitian lanjutan

atas topik yang sama. Peneliti berharap agar topik pembahasan yang

dipaparkan dapat menimbulkan rasa keingintahuan untuk mengadakan

penelitian lanjutan, dengan cara mengadakan wawancara atau


82

penyebaran kuesioner yang lebih luas guna mendapatkan hasil yang

maksimal.

3. Bagi perusahaan pengembang aplikasi pinjaman online

Peneliti mengharapakan perusahaan selalu memberikan inovasi, berbagai

kemudahan dan manfaat supaya nasabah khususnya dalam penelitian ini

bisa lebih maksimal lagi menaikkan minat untuk bertransaksi

menggunakan aplikasi pinjaman online dimasa yang akan datang. Risiko

seharusnya bisa diminimalisir agar pengguna nyaman saat betransaksi

kemanan dan kerahasiaan data pribadi perlu ditingkatkan, karena

semakin kecil risiko yang ditimbulkan maka minat bertransaksi

menggunakan aplikasi pinjaman onlinne mungkin akan semakin

meningkat.
83

DAFTAR PUSTAKA

Abdul K. (2017). PENGARUH PENERIMAAN SISTEM PEMBAYARAN GO-PAY MENGGUNAKAN


TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) TERHADAP INTENSITAS PENGGUNAAN
LAYANAN GOJEK. UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA.

APJII. (2020). Siaran Pers: Pengguna Internet Indonesia Hampir Tembus 200 Juta di 2019 – Q2
2020. Buletin APJII.

Ariani, M., & Zulhawati. (2017). Pengaruh Kualitas Layanan, Keamanan, dan Risiko terhadap
Minat Menggunakan Line Pay. Prosiding Conference On Management and Behavioral
Studies, 457–467.

Burhanudin Gesi, Rahmat Laan, F. L. (2019). Manajemen Dan Eksekutif Burhanudin. Jurnal
Manajemen, 3, 1–16.

Danurdoro, K., & Wulandari, D. (2016). The Impact of Perceived Usefulness, Perceived Ease of
Use, Subjective Norm, and Experience Toward Student’s Intention to Use Internet
Banking. Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi Studi Pembangunan, 8(1).
https://doi.org/10.17977/um002v8i12016p017

Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of
information technology. MIS Quarterly: Management Information Systems, 13(3), 319–
339. https://doi.org/10.2307/249008

Dr. Budi Rahayu Tanama Putri, S.Pt., M. (2017). Manajemen Pemasaran. In Liberty,
Yogyakarta.

FAIZAH, N. (2020). Pengaruh Presepsi Kemudahan Penggunaan, Pengetahuan Konsumen, Dan


Efektivitas Terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan Financial Technology. Journal of
Chemical Information and Modeling, 21(1).

Fauzi, H., & Majalengka, U. (2020). Pelatihan Manajemen Keuangan Bagi Pelaku Umkm.
BERNAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3), 247–255.

Felisa Windy Mamonto, Willem J.F.A Tumbuan, & Mirah H. Rogi. (2021). Analisis Faktor-Faktor
Bauran Pemasaran (4P) Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Podomoro
Poigar Di Era Normal Baru. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 9(2).

Ferdinand, A. (2014). Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk Penulisan


Skripsi,Tesis Dan Disertasi Ilmu Manajemen. Edisi kelima. In Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. UNDIP PRESS.

Feriyanto, & Endang Shyta Triana. (2015). Pengantar Manajemen (3 in 1 ). Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9).
84

Fifaldyovan, M. I., Pelayaran, S. A., & Surakarta, N. (2021). DETERMINAN MINAT


PENGGUNAAN FINTECH (Vol. 4, Issue 2).
http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis multivariete dengan program IBM SPSS 23. In Semarang:
Universitas Diponegoro.

Jayani. (2019). Fintech P2P Lending dan Pembayaran Tumbuh Paling Pesat. Katadata.

Jogiyanto. (2009). Sistem Informasi Keprilakukan. In Yogyakarta: Andi Offset.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2008). Manajemen pemasaran, 13th Edition, Vol. 2. In Jakarta:
Erlangga.

Latifah, S. W., & Khomariyah, H. (2020). Ease Of Use, Service Features And Information
Security Risks Against Interest In Transactions Financial Technology During The Covid-19
Pandemic. Jurnal Reviu Akuntansi Dan Keuangan, 10(3), 572–583.
https://doi.org/10.22219/jrak.v10i3.14678

Mulyana, Y. F. (2016). Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Risiko, dan Keamanan Terhadap Minat
Beli Konsumen pada Toko Online ( Studi Pada Toko Online OLX.Co.Id ). Skripsi, 81.

Nangin, M. A., Barus, I. R. G., & Wahyoedi, S. (2020). The Effects of Perceived Ease of Use,
Security, and Promotion on Trust and Its Implications on Fintech Adoption. Journal of
Consumer Sciences, 5(2). https://doi.org/10.29244/jcs.5.2.124-138

Ni Made Ari Puspita Dewi. (2016). Peran persepsi kemudahan penggunan, persepsi manfaat
dan perspsi resiko terhadap niat menggunakan mobile banking. E-Jurnal Manajemen
Unud, 5(4), 2606–2636.

Nurdin, Winda Nur Azizah, & Rusli. (2020). Pengaruh Pengetahuan,Kemudahan dan Risiko
Terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan Finansial Technology (Fintech) Pada
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu. Jurnal Ilmu Perbankan Dan
Keuangan Syariah, 2(2). https://doi.org/10.24239/jipsya.v2i2.32.198-221

Pavlou, P. A., International, S., Commerce, E., & Spring, N. (2013). Consumer Acceptance of
Electronic Commerce : Integrating Trust and Risk with the Technology Acceptance Model
Integrating Trust and Risk with the Technology Acceptance Model Commerce :
International Journal of Electronic Comerce, 7(3).

Priangani, A. (2013). Memperkuat Manajemen Pemasaran Dalam Konteks Persaingan Global.


Jurnal Kebangsaan, 2(4).

Prihantoro, R. (2011). Konsep Pengendalian Mutu. In Digitisation Perspectives.

Putri, F. A., & Iriani, S. S. (2020). Pengaruh Kepercayaan dan Kemudahan terhadap Keputusan
Pembelian Menggunakan Pinjaman Online Shopee PayLater. Jurnal Ilmu Manajemen,
8(3). https://doi.org/10.26740/jim.v8n3.p818-828
85

Rahmayani, H. A., Setyarini, E., & Gisijanto, H. A. (2022). PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN,
PERSEPSI RISIKO, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT PENGGUNAAN PEER TO
LENDING. JURNAL JUKIM - Jurnal Ilmiah Multidisiplin , 01(03), 01–09.
https://doi.org/https://doi.org/10.56127/jukim.v1i03.99

Romadloniyah, & prayitno. (2018). PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, 


PERSEPSI DAYA GUNA, PERSEPSI KEPERCAYAAN, DAN  PERSEPSI MANFAAT TERHADAP
MINAT NASABAH DALAM  MENGGUNAAN E-MONEY PADA BANK BRI LAMONGAN.
Jurnal Penelitian Ekonomi Dan Akuntansi, 3(2).

Sherinadila, A. J. (2020). PENGARUH PERSEPSI TEKNOLOGI INFORMASI, KEMUDAHAN


PENGGUNAAN, DAN RISIKO TERHADAP MINAT NASABAH MENGGUNAKAN INTERNET
BANKING DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU TULUNGAGUNG.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,


dan R&D. In Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D. Alfabeta.

Swastha, B. D., & Handoko, H. (2012). Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen.
Edisi Pertama. In BPFE- Yogyakarta.

Tim APJII. (2019). Penetrasi Internet Indonesia 2018. In APJII. https://apjii.or.id/survei

Wulandari, C. O. (2017). Pengaruh Kebermanfaatan, Kemudahan Penggunaan, dan Persepsi


Risiko Terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan Internet Banking (Studi Kasus pada
Pelaku Usaha di Plaza Universitas Negeri Yogyakarta). Jurnal Fakultas Ekonomi, 1.

Zikmund, W. G. (2010). Business Research Methods Business Research Defined. In sl OH


Cengage Learning.

 
86

Nama : Aufa Syaqillah


Nim : 31218056
Kelas : Manajemen A1

Anda mungkin juga menyukai