Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH RISET OPERASI

Pengambilan Keputusan dalam Riset Operasi

Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Riset Operasi

Dosen Pembimbing : RATNA SARI S.E., M.M. 

Disusun Oleh : KELOMPOK 3 (05SMJK009)

1. ANA MARDIANA (201010503749)


2. ARCA KARTIKA
3. SRI WAHYUNINGSIH (201010503434)
4. TANGKAS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang Tanggerang Selatan

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami

telah berhasil menyusun makalah tentang Biaya Berdasarkan Pesanan ini dengan

baik. Makalah ini diharapkan dapat membantu proses belajar mengajar.

Dan juga diharapkan dapat menambah nilai yang ada. Dalam penyusunan

makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak

yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga kami

dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari

itu,kami mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun agar di masa

yang akan datang akan lebih baik.

Tangerang Selatan,21 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Maksud dan Tujuan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Seni Dan Ilmu Riset Operasi.......................................................3
B. Unsur-unsur Dari Sebuah Model keputusan.................................................4
C. Seni Permodelan...........................................................................................5
D. Jenis – Jenis Model QR.................................................................................6
E. Tahap – Tahap Studi QR...............................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata Riset Operasional pertama sekali digunakan pada perang dunia
II. Perang telah menyebabkan alokasi sumber daya terbatas yang dimiliki
angkatan bersenjata Amerika Serikat dan Inggris menjadi masalah. Berbagai
operasi menggunakan sumber daya terbatas yang sama. Oleh karena itu,
militer Amerika Serikat dan Inggris memanggil para ilmuwan untuk
mengaplikasikan pendekatan ilmiah untuk permasalahan penggunaan
sumber daya terbatas, strategi dan taktik perang lainnya. Tim ilmuwan in
adalah tim riset operasional pertama yang terbentuk. Pekerjaan tim riset
operasional ini telah memenangkan militer Amerika Serikat dan Inggris
dalam perang dunia II.
Setelah kesuksesan tim riset operasional ini, militer Inggris dan
Amerika Serikat melanjutkan mengaktifkan tim riset operasional. Sebagai
hasilnya, tim riset operasional semakin banyak yang disebut dengan
“peneliti operasi militer” yang mengaplikasikan pendekatan riset
operasional pada permasalahan pertahanan nasional.
Beberapa teknik yang mereka kembangkan memasukkan ilmu politik,
matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik. Dunia usaha juga
berkembang semakin kompleks semakin hari. Perkembangan dunia usaha
ini sangat terlihat dengan jelas setelah revolusi industri. Industri semakin
kompleks, sumber daya yang dimiliki digunakan untuk berbagai kegiatan
atau aktivitas, organisasi industri semakin besar, dan semua itu sering
menggunakan sumber daya yang terbatas.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, masalah  yang dapat kami kaji dalam
makalah ini diantaranya:
1. Apa yang dimaksud seni dan ilmu riset operasi ?
2. Apasaja unsur-usur dari sebuah model keputusan ?
3. Apasaja seni pemodelan ?
4. Apasaja jenis-jenis model QR ?
5. Apasaja tahap-tahap studi QR ?

C. Maksud dan Tujuan


1. Mengetahui maksud seni dan ilmu riset operasi.
2. Mengetahui unsur-usur dari sebuah model keputusan.
3. Mengetahui seni pemodelan.
4. Mengetahui jenis-jenis model QR.
5. Mengetahui tahap-tahap stuid QR.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Dan Ilmu Riset Operasi.


Riset Operasi adalah suatu teknik pemecahan masalah yang berusaha
menetapkan arah tindakan terbaik (optimum) dari suatu masalah keputusan
dalam kondisi sumber daya yang terbatas.
Istilah RO seringkali diasosiasikan hampir secara ekslusif dengan
penggunaan teknik-teknik matematika untuk membuat model dan
menganalisis masalah keputusan. Walaupun teknik dan model matematis
merupakan inti dari RO, akan tetapi pemecahan masalah tidaklah hanya
sekedar pengembangan dan pemecahan model-model matematis.
Secara khusus, masalah-masalah keputusan biasanya mencakup
faktor-faktor penting yang tidak terwujud (intagible) dan dapat
diterjemahkan secara langsung dalam bentuk model matematis. Faktor yang
paling utama dari faktor-faktor tersebut adalah kehadiran unsur manusia
sebagai si pengambil keputusan.
Sebagai sebuah teknik pemecahan masalah, riset operasi dapat
dipandang sebagai seni dan ilmu. Aspek ilmu terletak pada penyediaan
teknik-teknik matematik dan algoritma untuk memecahkan masalah yang
dihadapi; sedangkan sebagai seni, keberhasilan dari solusi model matematis
ini sangat bergantung pada kreativitas dan kemampuan seseorang sebagai
pengambil keputusan dalam memecahkan masalah tersebut. Jadi
pengumpulan data untuk pengembangan model, penentuan keabsahan
model, dan penerapan dari pemecahan yang diperoleh akan bergantung pada
kemampuan kelompok peneliti RO yang bersangkutan untuk membentuk
komunikasi yang baik dengan sumber-sumber informasi maupun dengan
individu-individu yang bertanggung jawab atas solusi yang disarankan.

3
B. Unsur-unsur Dari Sebuah Model keputusan.
Sebuah model keputusan semata-mata merupakan alat untuk
“meringkaskan” sebuah maslah keputusan dengan cara yang memungkinkan
identifikasi dan evaluasi yang sistematis terhadap semua alternatif
keputusan dari sebuah masalah. Sebuah keputusan lalu dicapai dengan
memilih alternative yang dinilai “terbaik” diantara semua pilihan yang
tersedia.
Berikut akan diilustrasikan unsur-unsur dasar dari sebuah model
keputusan dengan mengikuti contoh sederhana, tetapi berguna. Selama
bulan-bulan musim panas, seorang professor yang tinggan di Fayetteville
FYTV, Arkansas, Universitas Sumatera Utara memiliki komitmen
konsultasi selama 5 minggu di Denver DEN, Colorado. Professor tersebut
terbang kesana pada hari senin dan kembali pada hari rabu diminggu yang
sama. Sebuah tiket pulang-pergi yang dibeli pada hari senin untuk kembali
pada hari rabu diminggu yang sama berharga 20 lebih mahal daripada tiket
yang melewati akhir pekan. Tiket satu arah dalam arah apapun berharga 75
dari harga tiket pulang-pergi biasa tanpa potongan harga. Harga dari sebuah
tiket pulang-pergi adalah 900.
Bagaimana sebaiknya profesor tersebut membeli tiketnya selama
periode konsultasi sepanjang lima minggu tersebut? Contoh ini dibuat untuk
memperkenalkan proses pengambilan keputusan: alternatif keputusan,
batasan masalah, dan kriteria tujuan.

4
C. Seni Permodelan
Model Model Riset Operasi
Terdapat beberapa klasifikasi model dalam Riset Operasi ;
1. Model Matematik
Model matematik menggunakan simbol simbol pada matematika
dalam penggunaanya .Ada 2 model matematik yaitu;
a. Model probablistik , yaitu Membahas untuk situasi yang tidak
pasti, contoh “apakah hari ini akan hujan?”
b. Model deterministik , yaitu membahas untuk situasi yang pasti,
contoh” 5+5=10″

2. Model Analog
Model Analog mempunyai suatu kondisi yang dapat
dianalogikan melalui ciri ciri yang ada, contoh nya adalah pada jam
dinding (Jarum pendek menunjukan waktu jam , jarum panjang
menit , dan jarum detik).

3. Model Iconic
Model Iconic merupakan suatu model yang berbentuk sebuah
penyajian berupa fisik dari apa yang ada , contoh pensil , pena dan
lain-lain. Model Iconic dapat di observasi(diamati) , di pegang atau
sentuh , dan dapat di jelaskan akan tetapi sulit untuk di manipulasi.

5
D. Jenis – Jenis Model QR
1. QR code statis
QR code statis adalah kode yang tidak bisa diedit lagi ketika
sudah dibuat. Informasi yang ada tidak akan bisa diganti. Oleh karena
itu, jenis QR code ini tepat untuk penggunaan pribadi dan QR Code
API, yaitu aplikasi untuk membuat kode dalam jumlah banyak, seperti
untuk ID karyawan, dokumentasi produk teknis, dan lain-lain.
Namun, karena tidak bisa diganti ketika sudah dibuat, QR code
jenis ini kurang tepat untuk bisnis atau kampanye marketing.
Contoh penggunaan QR code statis diantaranya adalah untuk:
a. Wi-Fi: Dengan QR code, akses Wi-Fi bisa jadi lebih mudah
tanpa harus memasukkan password. Cukup dengan scan, orang
akan langsung terhubung dengan Wi-Fi yang tersedia.
b. Bitcoin: QR code bisa membuat alamat Bitcoin atau mata uang
kripto lainnya. Hal ini dapat mempermudah transaksi menjadi
lebih cepat.
c. Plain text: Tentunya, informasi sederhana berupa teks saja pun
dapat ditampilkan QR code. Sebuah kode mampu memuat
banyak karakter yang bisa ditampilkan cukup dengan
pemindaian menggunakan aplikasi.
d. vCard: Kini, tidak perlu lagi repot-repot menuliskan alamat
email, nomor telepon, alamat situs web, dan informasi lainnya di
kartu nama. Rangkum semuanya dalam sebuah vCard dan
simpan dengan QR code sehingga tampilan desain kartu nama
bisa lebih ringkas dan menarik.
e. Email: Memuat email dalam QR code dapat dimanfaatkan bisnis
online untuk menampilkan informasi kontak secara ringkas pada
para pelanggan.

6
2. QR code dinamis
Berbeda dengan QR code statis, QR code dinamis adalah jenis
kode yang bisa diperbarui, diedit, dan diubah sebanyak apapun yang
dibutuhkan. Nah, oleh karena itu, tipe QR code ini cocok untuk bisnis
dan marketing. Tidak seperti QR code statis yang ukurannya semakin
besar dan kompleks jika data yang diinput semakin banyak, QR code
dinamis bisa tetap kecil.
Hal ini karena data tidak disimpan secara langsung dalam QR
code, melainkan diarahkan pada sebuah URL yang ditetapkan pada
kode tersebut. Oleh karena itu, QR code dinamis cocok untuk
disertakan dalam desain berbagai hal, seperti kemasan, flyer, brosur,
dan lain-lain.
Contoh penggunaan QR code dinamis di antaranya adalah untuk:
a. Pembayaran: Salah satu kegunaan QR code dinamis yang paling
populer adalah untuk pembayaran secara digital. Kamu hanya
perlu memindai kodenya dan saldo digital akan dikurangi sesuai
dengan harga pembelian.
b. PDF: Marketing dengan majalah dan brosur digital serta eBook
semakin populer. Jika menggunakan QR code, pelanggan akan
lebih mudah untuk mengakses hal-hal tersebut.
c. Media sosial: Informasi seluruh media sosial yang kamu miliki
bisa dibagikan dengan satu QR code tanpa repot.
d. Kupon: Kupon adalah salah satu strategi marketing yang cukup
efektif untuk meningkatkan penjualan. Nah, kamu bisa
membagikan kupon dengan memanfaatkan QR code. Orang-
orang hanya perlu memindainya dengan aplikasi dan kupon
segera didapatkan. Ini juga meniadakan biaya percetakan kupon.

7
e. Situs web bisnis: QR code dapat disertakan di halaman web atau
landing page bisnismu untuk menampilkan informasi-informasi
penting mengenai bisnis, seperti alamat, jam operasional, dan
masih banyak lagi.

E. Tahap – Tahap Studi QR


QR Code (Quick Response Code) merupakan kode batang matriks
atau kode dua dimensi yang dapat dibaca oleh alat pembaca QR Code yang
dihubungkan dengan kamera smartphone. QR Code mirip dengan barcode
(kode batang) yang digunakan pada ritel untuk melacak barang inventaris.
QR Code dapat menampung ribuan karakter alfanumerik sampai dengan
4.000 karakter dalam satu kode, sehingga dapat digunakan oleh semua
organisasi untuk menyimpan data. Kode biasanya terdiri dari mode hitam
diatur dalam pola persegi pada latar belakang putih (Price, 2013). QR Code
awalnya merupakan bentuk evolusi dari kode batang satu dimensi berbentuk
barcode menjadi bentuk dua dimensi. QR Code sangat lazim digunakan di
Jepang, kode ini digunakan untuk mengkodekan informasi dan dapat
menampung huruf kanji.

QR Code memiliki kemampuan menyimpan data yang besar daripada


pada kode batang. QR Code telah digunakan secara meluas dan telah
mendapatkan standar internasional dari Jepang berupa ISO/IEC18004 dan
JIS-X-0510. QR Code sendiri dikembangkan oleh sebuah perusahaan
Jepang bernama Denso Wave dan telah dipublikasikan pada tahun 1994.
Fungsi utama kode tersebut dapat dengan mudah dibaca oleh perangkat
pemindai kode, karena memberikan respons yang cepat maka disebut
sebagai Quick Response (QR) (Widayati, 2017).

Quick Response (QR) adalah kode batang dua dimensi yang disajikan
dalam rangkaian kotak. Informasi di dalamnya ditangkap secara horizontal
dan vertikal, sehingga memungkinkan lebih banyak informasi yang bisa
disimpan. Gagasan tentang QR Code pertama kali dikemukakan oleh

8
perusahaan Denso Wave pada tahun 1994 (Wave, 2018), yaitu sebuah anak
perusahaan produsen mobil Toyota Jepang. QR Code awalnya dirancang
untuk melacak bagian dalam manufaktur mobil. Cara penggunaan QR Code
adalah dengan memindai QR Code suatu produk menggunakan kamera
smartphone yang sudah dilengkapi dengan alat pembaca QR Code yaitu QR
Code Reader. Selanjutnya gambar hasil pindai akan dialihkan untuk
membuka browser smartphone melalui halaman web menuju ke pilihan
tujuan yaitu menampilkan informasi bisa berupa kode produsen, kupon
diskon, video atau akses ke informasi detail lainnya, sehingga konsumen
dapat terhubung dengan merk produk. QR Code saat ini dapat dipindai
dengan menggunakan kamera yang terpasang pada setiap smartphone.

Smartphone sendiri merupakan terobosan teknologi yang paling cepat


diadopsi, karena dengan menggunakan smartphone dapat menghubungkan
manusia, membebaskan manusia dan membuat manusia bisa melakukan
mobilitas sesuai kegunaan. Mengapa teknologi QR Code dipilih, karena
berbagai perusahaan seperti ritel Fortune 50 yang menjadi pengguna awal
teknologi QR, menggunakan QR untuk memprediksi barang mana yang
paling laku, sehingga dapat menyesuaikan inventarisnya dengan tepat.

Penerapan teknologi QR Code pada sistem manajemen studi ekskursi


pada pengembangannya terdiri dari komponen pembentukan kode dan
pembacaan kode. Proses pertama, pembentukan QR Code dengan
menggunakan QR Code Generator. Proses kedua adalah pembacaan QR
Code dengan menggunakan QR Code Reader. Teknologi QR Code sendiri
berkembang dari waktu ke waktu dan semakin canggih. Bentuk anatomi QR
Code menurut Ariadi (2011) terdiri dari:

a. Finder Pattern, untuk mengidentifikasi letak dari QR Code.


b. Format Information, untuk memberikan informasi tentang error
correction level dan mask pattern.
c. Data, untuk menyimpan data yang telah dikodekan.

9
d. Timing pattern, yaitu pola yang digunakan untuk mengidentifikasi
koordinat pusat.
e. QR Code yang berbentuk modul hitam putih
f. Alignment pattern, pola yang digunakan untuk memperbaiki distorsi
non linier atau penyimpangan yang tidak linier.
g. Version information, merupakan versi QR Code yang digunakan.
h. Quiet Zone, merupakan daerah kosong di bagian terluar QR Code
yang digunakan untuk mempermudah dalam mengenali QR oleh
sensor CCD.
i. QR Code version, versi dari QR Code yang digunakan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Riset Operasional adalah aplikasi metode ilmiah terhadap
permasalahan yang kompleks dalam mengarahkan dan mengendalikan
sistem yang luas mengenai kehidupan manusia, mesin-mesin, material dan
uang dalam industri, bisnis, pemerintahan dan pertahanan.
Tahapan utama dalam studi Riset Operasional adalah: identifikasi
permasalahan, pembangunan model, penyelesaian model, validasi model,
dan implementasi hasil akhir.
Dalam permasalahan yang kompleks pengambilan keputusan tidak
lagi ditunjang hanya oleh intuisi pimpinan (management) melainkan
didukung oleh hasil analisis dari kumpulan data yang ada.
Pendekatan terbaik bagi model riset operasional adalah melakukan
integrasi antara peramalan dan analisis risiko. Penerapan riset operasional
masih jarang dilakukan di Indonesia sehingga operasional perusahaan
menjadi tidak efisien.

B. Saran
Diharapkan terdapat para manajer yang lebih berpengetahuan
mengenai dunia analisis khususnya dibidang Riset Operasional. Para
professional baru harus mampu membangun cara yang sistematis mengenai
sebuah Riset Operasional.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://dekabopass2.blogspot.com/2017/01/makalah-riset-operasional.html

https://text-id.123dok.com/document/oy8wop0yr-seni-dan-ilmu-riset-operasi.html

https://www.coursehero.com/file/48725206/MAKALAH-RISET-

OPERASIONALdocx/

https://www.academia.edu/33306573/MAKALAH_RISET_OPERASI

https://slideplayer.info/slide/13415822/

12

Anda mungkin juga menyukai