PPh Pasal 22
• Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh Pasal 22) adalah bentuk pemotongan atau pemungutan pajak yang
dilakukan satu pihak terhadap Wajib Pajak dan berkaitan dengan kegiatan perdagangan barang.
• PPh Pasal 22 dikenakan terhadap perdagangan barang yang dianggap ‘menguntungkan’, sehingga baik
penjual maupun pembelinya dapat menerima keuntungan dari perdagangan tersebut.
DASAR HUKUM PPh 22
1 2 3
UU PPh No. 36 tahun 2008 PMK 34/PMK.010/2017 Tentang PMK 90/PMK.03/2015 Tentang Wajib
Objek pajak PPH Pasal 22 > adalah barang yang dianggap “menguntungkan”.
Subjek pajak PPh Pasal 22 > meliputi Badan Usaha (industri semen, kertas, baja, otomotif,
dan farmasi), Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), produsen atau importir bahan bakar
minyak, badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri baja, dan pedagang.
Tarif PPH Pasal 22
1. Atas impor :
• Yang menggunakan Angka Pengenal Importir (API) = 2,5% (dua setengah persen) dari
nilai impor, kecuali atas impor kedelai, gandum, dan tepung terigu sebesar 0,5% (setengah
persen) dari nilai impor.
• Non-API = 7,5% . yang tidak menggunakan angka pengenal impor (API), sebesar 7,5%
(tujuh setengah persen) dari nilai impor; dan/atau
• Yang tidak dikuasai = 7,5% (tujuh setengah persen) dari harga jual lelang. Pengertian nilai
impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar perhitungan bea masuk yaitu cost
insurance and freight (CIF) ditambah dengan bea masuk dan pungutan lainnya yang
dikenakana berdasrkan ketentuan peraturan perundang undangan kepabeanan di bidang
impor.
2. Atas pembelian barang yang pemungut pajaknya bendahara pemerintah dan KPA, sebesar
1,5%(satu setengah persen) dari harga pembelian.
7. Atas penjualan barang Mewah, sebesar 5% dari harga jual tidak termasuk PPN dan
PPnBM.
• Pesawat udara pribadi dengan harga jual lebih dari Rp 20.000.000.000,
• Kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp 10.000.000.000,
• Rumah beserta tanahnya dengan harga jual atau harga pengalihannya lebih dari Rp
10.000.000.000,- dan luas bangunan lebih dari 500 m2
8. Untuk yang tidak memiliki NPWP dipotong 100% lebih tinggi dari tarif PPh Pasal 22
Cara Menghitung PPH 22