Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 2

PPh Pasal 22

201010503749 Ana Mardiana


201010502955 Arca Kartika
201010503661 Bagas Ali Ananda
201010501580 Sindi Putri Ramadan
201010503434 Sri Wahyuningsih
201010504211 Tania Zahara Ramadhani
201010500820 Tangkas
Apa pengertian dari pajak penghasilan pasal 22?

Bagaimana dasar hukum pengaturan dari


pajak penghasilan?

Apa saja Objek dan Subjek PPh Pasal 22?

Rumusan Masalah Berapakah tarif PPh Pasal 22?

Bagaimana contoh perhitungan pph pasal 22 ?


Pengertian PPh pasal 22

• Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh Pasal 22) adalah bentuk pemotongan atau pemungutan pajak yang
dilakukan satu pihak terhadap Wajib Pajak dan berkaitan dengan kegiatan perdagangan barang.

• PPh Pasal 22 dikenakan terhadap perdagangan barang yang dianggap ‘menguntungkan’, sehingga baik
penjual maupun pembelinya dapat menerima keuntungan dari perdagangan tersebut.
DASAR HUKUM PPh 22

1 2 3

UU PPh No. 36 tahun 2008 PMK 34/PMK.010/2017 Tentang PMK 90/PMK.03/2015 Tentang Wajib

Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Pajak Badan Tertentu Sebagai Pemungut


Tentang Pajak Penghasilan
Sehubungan Dengan Pembayaran Atas Pajak Penghasilan Dari Pembeli Atas

Penyerahan Barang dan Kegiatan Di Bidang Penjualan Barang yang Tergolong

Impor Atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain Sangat Mewah


Objek dan Subjek PPH Pasal 22

Objek pajak PPH Pasal 22 > adalah barang yang dianggap “menguntungkan”.

Subjek pajak PPh Pasal 22 > meliputi Badan Usaha (industri semen, kertas, baja, otomotif,
dan farmasi), Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), produsen atau importir bahan bakar
minyak, badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri baja, dan pedagang.
Tarif PPH Pasal 22
1. Atas impor :
• Yang menggunakan Angka Pengenal Importir (API) = 2,5% (dua setengah persen) dari
nilai impor, kecuali atas impor kedelai, gandum, dan tepung terigu sebesar 0,5% (setengah
persen) dari nilai impor.
• Non-API = 7,5% . yang tidak menggunakan angka pengenal impor (API), sebesar 7,5%
(tujuh setengah persen) dari nilai impor; dan/atau
• Yang tidak dikuasai = 7,5% (tujuh setengah persen) dari harga jual lelang. Pengertian nilai
impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar perhitungan bea masuk yaitu cost
insurance and freight (CIF) ditambah dengan bea masuk dan pungutan lainnya yang
dikenakana berdasrkan ketentuan peraturan perundang undangan kepabeanan di bidang
impor.

2. Atas pembelian barang yang pemungut pajaknya bendahara pemerintah dan KPA, sebesar
1,5%(satu setengah persen) dari harga pembelian.

3. Atas penjualan hasil produksi ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak, yaitu


- Kertas : 0.1% x DPP PPN (Tidak Final) - Baja : 0.3% x DPP PPN (Tidak Final)
- Semen : 0.25% x DPP PPN (Tidak Final) - Otomotif: 0.45% x DPP PPN (Tidak Final)
Tarif PPH Pasal 22
4. Atas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang oleh produsen atau importir
bahan bakar minyak,gas, dan pelumas.
- Pungutan PPh Pasal 22 kepada penyalur/agen, bersifat final. Selain penyalur/agen
bersifat tidak final.

5. Atas pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri atau ekspor dari pedagang


pengumpul ditetapkan = 0,25 % x harga pembelian (tidak termasuk PPN)

6. Atas impor kedelai, gandum, dan tepung terigu oleh importir yang menggunakan


API = 0,5% x nilai impor.

7. Atas penjualan barang Mewah, sebesar 5% dari harga jual tidak termasuk PPN dan
PPnBM.
• Pesawat udara pribadi dengan harga jual lebih dari Rp 20.000.000.000,
• Kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp 10.000.000.000,
• Rumah beserta tanahnya dengan harga jual atau harga pengalihannya lebih dari Rp
10.000.000.000,- dan luas bangunan lebih dari 500 m2

8. Untuk yang tidak memiliki NPWP dipotong 100% lebih tinggi dari tarif PPh Pasal 22
Cara Menghitung PPH 22

Besarnya PPh pasal 22 atas impor:

PPh Pasal 22 = 2,5% x Nilai Importir yang tidak Contoh 1:


menggunakan Angka Pengenal Imortir (API) PT ANGGARA, memiliki nomor API, melakukan impor
komputer dari Amerika Serikat dengan perincian sbb:
Tarif pemungutannya sebesar 7,5% dari nilai impor PPh Harga Komputer (Cost)………...US$ 20,000.00
Pasal 22 = 7,5% x Harga Jual Lelang Asuransi (Insurance) …………..US$ 1,000.00
Biaya angkut (Freight) …………US$ 4,000.00
Catatan : Harga Pabean ………………….US$ 25,000.00
Yang dimaksud dengan nilai impor adalah nilai berupa Pungutan :
uang yang digunakan sebagai dasar perhitungan bea - Bea Masuk 20% ………………US$  5,000.00
masuk. Nilai impor dihitung sebesar Cost Insurance - Bea Masuk Tambahan 10% …US$  2,500.00
Freight (CIF) +Bea Masuk+ Pungutan pabean lainnya.             NILAI IMPOR …………US$ 32,500.00
Apabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor:
pemberitahuan impor barang) nilai kurs US $ 1.00= Rp
10.000,00 maka:
Dasar pengenaan PPh Pasal 22:
US$ 32,500.00 x Rp 10.000,00= Rp
325.000.000,-
PPh Pasal 22 yang harus dipungut :
Rp 325.000.000,00 x 2,5% = Rp  8.125.000,00
Cara Menghitung PPH 22
Contoh 2 :
Cara Menghitung PPh Pasal 22 Atas Pembelian Barang PT Jayadi Maju melakukan penjualan lemari arsip
Yang Dibiayai dengan APBN/ APBD kepada Departemen Dalam Negri senilai Rp 220 juta.
PPh Pasal 22 = 1,5% x Harga Perolehan Pembayaran dilakukan oleh Bendaharawan Depdagri.
Atas pembelian barang yang dananya dari belanja Negara Dalam kontrak penjualan dengan pemerintah yang
atau belanja daerah dikenakan pemungutan PPh Pasal 22 di danai dari APBN/APBD, biasanya harga jual sudah
sebesar 1,5% dari harga pembelian. termasuk Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%.
Diminta : Hitunglah PPh Pasal 22 PT Jayadi Maju
Jawab :
- Dasar Pengenaan PPh Pasal 22: (100/110 x Rp 220
juta)= Rp200.000.000,00.

- PPh Pasal 22 yang dipungut Bendaharawan


Pemerintah dari transaksi pembayaran:
Rp200.000.000,00 x 1,5%= Rp 3.000.000,00
Thank you

Anda mungkin juga menyukai