Oleh:
Tahun 2018
0
PPH PASAL 22
Pasal 22 (PPh Pasal 22) adalah bentuk pemotongan atau pemungutan pajak yang
dilakukan satu pihak terhadap Wajib Pajak dan berkaitan dengan kegiatan perdagangan
ketentuan PPh Pasal 22 relatif lebih rumit dibandingkan dengan PPh lainnya, seperti PPh
21 atau pun PPh 23. Pada umumnya, PPh Pasal 22 dikenakan terhadap perdagangan
dapat menerima keuntungan dari perdagangan tersebut. Karena itulah, PPh Pasal 22 dapat
B. Pemungut pajak
1. Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), atas impor barang;
2. Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), Bendahara Pemerintah Pusat/Daerah
melakukan pembayaran, atas pembelian barang;
3. BUMN/BUMD yang melakukan pembelian barang dengan dana yang bersumber dar
belanja negara (APBN) dan atau belanja daerah (APBD), kecuali badan-badan
(PLN), PT. Garuda Indonesia, PT. Indosat, PT. Krakatau Steel, Pertamina dan bank-
bank BUMN yang melakukan pembelian barang yang dananya bersumber baik dari
kertas, industri baja dan industri otomotif, yang ditunjuk oleh Kepala Kantor
7. Industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor perhutanan, perkebunan, pertanian,
dan perikanan, yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak, atas pembelian bahan-
bahan untuk keperluan industri atau ekspor mereka dari pedagang pengumpul.
1. Pembelian
a. Pembelian barang oleh bendaharawan.
b. Pembelian bahan-bahan berupa hasil perhutanan, perkebunan, pertanian, dan
2
c. Yang tidak dikuasai, tarif pemungutannya sebesar 7,5% dari harga jual lelang.
PPh Pasal 22 = 2,5% x Harha Jual Lelang
Catatan:
Yang dimaksud dengan nilai impor adalah nilai berupa uang yang digunakan sebagai
dasar perhitungan bea masuk. Nilai impor dihitung sebesar Cost Insurance and
Contoh 1 :
PT DELL, memiliki nomor API, melakukan impor computer dari Amerika Serikat dengan
Pungutan :
Apabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor : Pemberitahuan Impor Barangsz)
Contoh 2 :
Seperti contoh nomor 1 diatas, akan tetapi PT DELL tidak memiliki nomor API, maka
APBN/APBD
Atas pembelian barang yang dananya dari belanja Negara atau belanja daerah
benda-benda pos.
c. Pembayaran/ pencairan dana Jaring Pengaman social oleh Kantor Perbendaharaan
Contoh 3 :
PT Bangun Maju melakukan penjualan lemari arsip kepada departemen dalam negeri
Dalam Negeri. Dalam kontrak penjualan dengan pemerintah yang didanai dari
4
APBN/APBD, biasanya harga jual sudah termasuk Pajak Pertambhan Nilai sebesar
10%.
Besarnya PPh pasal 22 atas penjualan semua jenis kendaraan bermotor beroda dua
atau lebih di dalam negeri adalah sebesar 0,45% dari dasar pengenaan pajak (DPP)
Penjualan kendaraan bermotor yang dikecualikan dari pemungutan PPh pasal 22 atas
a. Instansi Pemerintahan
b. Korps diplomatik
c. Bukan Subjek Pajak
4. Cara Menghitung PPh Pasal 22 Atas Penjualan Hasil Produksi industri Rokok
di Dalam Negeri
Besarnya PPh pasal 22 yang wajib dipungut oleh industry rokok pada saat penjualan
rokok di dalam negeri adalah 0,15% dari harga bandrol (pita cukai) dan bersifat final.
5
5. Cara Menghitung PPh Pasal 22 Atas Penjualan Hasil Produksi industri Kertas
di Dalam Negeri
Besarnya PPh pasal 22 yang wajib dipungut oleh industry kertas pada saat penjualan
kertas di dalam negeri adalah 0,1% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pajak
Pertambahan Nilai.
6. Cara Menghitung PPh Pasal 22 Atas Penjualan Hasil Produksi industri Semen
di Dalam Negeri
Besarnya PPh pasal 22 yang wajib dipungut oleh industry semen pada saat penjualan
semen di dalam negeri adalah 0,25% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pajak
Pertambahan Nilai.
Yang dikecualikan dari pemungutan PPh pasal 22 adalah penjualan semen dalam
distributor utama.
7. Cara Menghitung PPh Pasal 22 Atas Penjualan Hasil Produksi industri Baja di
Dalam Negeri
Besarnya PPh pasal 22 yang wajib dipungut oleh industry baja pada saat penjualan
baja di dalam negeri adalah 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pajak
Pertambahan Nilai.
Industri atau Ekspor oleh industry yang Bergerak Dalam Sektor Perhutanan,
Besarnya PPh pasal 22 atas pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri atau
ekspor oleh industry yang bergerak dalam sektor perhutanan, perkebunan, pertanian
dan perikanan yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak adalh sebesar 0,25% dari
9. Cara Menghitung PPh Pasal 22 yang Dipungut oleh Pertamina dan Badan
Besarnya PPh pasal 22 yang wajib dipungut oleh Pertamina dan badan usaha lainnya
yang bergerak dalam bidang bahan bakar minyak jenis premix, super TT dan gas atas
Catatan:
Pemungutan PPh pasal 22 ini bersifat final atas penyerahan/penjualan hasil produksi
7
pabrikan) pemungutannya tidak bersifat final sehingga PPh pasal 2 dapat
10. Cara Menghitung PPh Pasal 22 Atas Penjualan Barang Yang Tergolong Sangat
Mewah
Besarnya PPh pasal 22 atas penjualan barang yang tergolong sanyan mewah adalah
sebesar 5% dari harga jual tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Besarnya PPh pasal 22 yang dipungut terhadap Wajib Pajak yang tidak memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak lebih tibggi 100% dari pada tariff yang diterapkan
terhadap Wajib Pajak yang dapat menunjukkan Nomor Pokok Wajib Pajak.
Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak dapat dibuktikan oleh Wajib Pajak antara
DAFTAR PUSTAKA
http://okta-wiskey.blogspot.co.id/2016/03/pajak-penghasilan-22.html
8
https://www.online-pajak.com/id/pph-pajak-penghasilan-pasal-22