NPM : 4319500167
Kelas : VI Eks
Tugas Review UU NO 2 Tahun 2020
= Rp227.853.000
Perhitungan PPh Pasal 22 jika tidak memiliki API
Ketika PT AAA tidak memiliki angka pengenal impor, hitungan PPh Pasal 22 dari impor
barang tersebut adalah:
= (Tarif PPh Pasal 22 tidak punya API x Nilai Impor)
= 7,5% x 9.114.120.000
= Rp683.559.000
b. Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 atas Pembelian
PT AAA berkedudukan di Kota Jakarta, menjadi pemasok alat-alat tulis kantor untuk Dinas
Pendidikan Kota Bogor. Pada tanggal 1 Agustus 2020, PT AAA melakukan penyerahan
Barang Kena Pajak (BKP) dengan nilai kontrak sebesar Rp20.000.000 (nilai sudah termasuk
PPN). Maka, perhitungan PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Dinas Pendidikan Kota Bogor
adalah:
No. Diketahui Nilai
1 Nilai kontrak termasuk PPN Rp22.000.000
2 DPP (100/10) x Rp22.000.000 Rp20.000.000
3 PPN dipungut (10% dari DPP) Rp2.000.000
4 PPh Pasal 22 yang dipungut (1,5% x Rp22.000.000) Rp330.000
Jadi, besar PPh Pasal 22 yang dipungut Dinas Pendidikan Kota Bogor sebesar Rp330.000,
karena PPh Pasal 22 = 1,5% x harga pembelian tidak termasuk PPN.
Perlu diketahui, atas pembelian barang yang dananya berasal dari belanja negara atau belanja
daerah yang dikecualikan dari pungutan PPh Pasal 22 adalah:
Pembayaran atas penyerahan barang (bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah)
dengan jumlah kurang dari Rp1.000.000.
Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air minum/PDAM,
dan benda-benda pos.
Pembayaran/pencairan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) oleh kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara.
c. Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 atas Penjualan Hasil Produksi Tertentu
PT AAA merupakan perusahaan kertas yang menjual hasil produksinya kepada PT BBB
senilai Rp1.100.000.000. Harga ini sudah termasuk PPN sebesar 10%.
Perhitungan PPh Pasal 22 atas penjualan kertas adalah:
DPP PPN:
= (100/110) x Rp1.100.000.000
= Rp1.000.000.000
PPh Pasal 22 penjualan kertas:
= (Tarif PPh Pasal 22 atas penjualan kertas x DPP PPN)
= 0,1% x Rp1.000.000.000
= Rp1.000.000
PT CCC menjual hasil produksinya berupa semen kepada PT DDD senilai Rp2.200.000.000.
Harga tersebut sudah termasuk PPN sebesar 10%.
Perhitungan PPh Pasal 22 atas penjualan semen adalah:
DPP PPN:
= (100/110) x Rp2.200.000.000
= Rp2.000.000.000
PPh Pasal 22 penjualan semen:
= (Tarif PPh Pasal 22 atas penjualan semen x DPP PPN)
= 0,25% x Rp2.000.000.000
= Rp5.000.000
PT EEE adalah perusahaan baja dan menjual hasil produksinya ke PT FFF senilai
Rp3.300.000.000. Harga ini sudah termasuk PPN sebesar 10%.
Perhitungan PPh Pasal 22 atas penjualan baja adalah:
DPP PPN:
= (100/110) x Rp3.300.000.000
= Rp3.000.000.000
PPh Pasal 22 atas penjualan baja:
= (Tarif PPh pasal 22 atas penjualan baja x DPP PPN)
= 0,3% x Rp3.000.000.000
= Rp9.000.000
PT GGG merupakan perusahaan otomotif dan menjual hasil produksinya ke PT HHH senilai
Rp5.500.000.000. Harga ini sudah termasuk PPN sebesar 10%.
Perhitungan PPh Pasal atas penjualan otomotif adalah:
DPP PPN:
= (100/110) x Rp5.500.000.000
= Rp5.000.000.000
PPh Pasal Pasal 22 atas penjualan otomotif:
= (Tarif PPh Pasal 22 atas penjualan otomotif x DPP PPN)
= 0,45% x Rp5.000.000.000
= Rp22.500.000
d. Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 Hasil Produksi Migas
PT AAA selaku produsen bahan bakar minyak, gas, dan pelumas, menyerahkan bahan bakar
minyak senilai Rp900.000.000 (tidak termasuk PPN) kepada PT BBB yang merupakan bukan
perusahaan SPBU. Maka PPh Pasal 22 yang dipungut adalah:
PPh Pasal 22 atas penyerahan hasil produksi migas:
= (Tarif PPh 22 hasil produksi migas x Nilai jual)
= 0,3% x Rp900.000.000
= Rp2.700.000
e. Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 atas Pembelian Bahan untuk Industri
PT AAA merupakan perusahaan tekstil dan membeli bahan untuk tekstil untuk produksinya
yang akan diekspor dari pedagang pengepul CV BBB senilai Rp300.000.000.
Perhitungan PPh Pasal 22 atas pembelian bahan industri adalah:
= (Tarif PPh Pasal 22 atas pembelian bahan industri x Harga pembelian)
= 0,25% x Rp300.000.000
= Rp740.000
f. Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 atas Impor Komoditas
PT BBB mengimpor gandum dari Australia dengan harga faktur US$250.000. Biaya asuransi
sebesar 2% dari nilai faktur dan biaya angkut sebesar 8% dari nilai faktur. Bea Masuk yang
dibebankan dari impor gandum ini adalah 7,5% dan Bea Masuk Tambahan 2,5%. Kurs pajak
saat itu sebesar Rp14.220 per dolar AS.
Perhitungan PPh Pasal 22 yang dikenakan terhadap PT AAA atas impor gandum tersebut
adalah:
No. Diketahui Perhitungan Nilai
a Harga Faktur (Cost) US$250.000
b Biaya Asuransi (Insurance) (2% x US$250.000) US$5.000
c Biaya Angkut (Freight) (8% x US$250.000) US$20.000
CIF (Cost, Insurance, Freight) (a + b + c) US$275.000
d CIF (dalam rupiah) (US$275.000 x Rp14.220) Rp3.910.000.000
e Bea Masuk (7,5% x Rp3.910.000.000) Rp293.250.000
f Bea Masuk Tambahan (2,5% x Rp3.910.000.000) Rp97.750.000
Nilai Impor (d + e + f) Rp4.037.075.000
Dengan demikian besar PPh Pasal 22 atas impor gandum PT AAA yang juga memiliki angka
pengenal importir adalah:
= (Tarif PPh Pasal 22 impor komoditas dan memiliki API x Nilai Impor)
= 0,5% x Rp4.037.075.000
= Rp20.185.375
g. Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 atas Penjualan Barang Mewah
Contoh 1,
PT AAA merupakan perusahaan pengembang properti yang menjual apartemen dengan nilai
Rp50.000.000.000 kepada CCC. Harga jual ini tidak termasuk PPN dan PPnBM. Maka, PPh
Pasal atas penjualan barang mewah berupa apartemen ini sebesar:
= (Tarif PPh Pasal 22 atas penjualan barang mewah apartemen x Nilai jual barang mewah)
= 1% x Rp50.000.000.000
= Rp500.000.000
Contoh 2,
PT BBB menjual kapal pesiar dengan nilai Rp800.000.000.000 kepada PT DDD. Nilai ini
tidak termasuk PPN dan PPnBM. Dengan demikian perhitungan PPh Pasal 22 atas penjualan
kapal pesiar ini adalah:
= (Tarif PPh Pasal 22 atas penjualan barang mewah kapal pesiar x Nilai jual barang mewah)
= 5% x Rp800.000.000.000
= Rp40.000.000.000