Anda di halaman 1dari 16

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Biaya Operasional


2.1.1. Pengertian Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang terkait dengan menjalankan dan

mengelola bisnis. biaya ini kadang-kadang disebut juga sebagai biaya dalam

mengoperasikan perangkat, mesin atau peralatan. Biaya ini adalah sumber daya

dalam organisasi untuk mempertahankan proses bisnis, karena bisasanya biaya ini

adalah biaya sehari-hari yang dikeluarkan dalam kegiatan bisnis normal. Tentunya

biaya-biaya ini muncul pada laporan laba rugi. Laba rugi merupakan pengurangan

biaya-biaya atas pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan.

Biaya operasi atau biaya operasional terdiri dari 2 kata yaitu “Biaya” dan

“operasional” menurut kamus besar bahasa Indonesia, biaya berarti uang yang

dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dan sebagainya) sesuatu:

ongkos, belanja, dan pengeluaran. Sedangkan operasional berarti berhubungan

dengan operasi. Pengertian dari biaya operasi menurut Jopie Yusuf (2006:33) adalah

: “ Biaya Operasi atau biaya operasional adalah biaya-biaya yang tidak berhubungan

langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas operasi

perusahaan sehari-hari”. Menurut Supriyono (2004:209) biaya operasi dikelompokan

menjadi 2 golongan dan dapat diartikan sebagai berikut:

1. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya

dapat diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya tertentu.

2. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang terjadi atau

manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu,

atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya.
10

Jadi biaya operasional adalah pengeluaran yang berhubungan dengan

operasi, yaitu semua pengeluaran yang langsung digunakan untuk pembelian barang

/ material yang dibutuhkan termasuk biaya umum, administrasi, dan bunga pinjaman.

Oleh karena itu, semakin rendah biaya operasionl perusahaan, semakin

menguntungkan sebuah bisnis secara umum. Beberapa hal dapat memengaruhi

biaya ini adalah seperti strategi penetapan harga, harga bahan baku / Material, biaya

tenaga kerja, tetapi karena item-item ini secara langsung berkaitan dengan

keputusan yang diambil manajer sehari-hari, tindakan finansial berdasarkan biaya

operasional juga merupakan ukuran fleksibilitas manajerial dan kompetensi,

khususnya selama menghadapi masa ekonomi yang sulit. Berikut adalah kategori

dari biaya operasional.

a. Kategori Biaya Operasional

Perusahaan harus mengeluarkan uang untuk menjalankan bisnis. Ada biaya

pemasaran dan biaya administrasi, berhubung penulis menggunakan

perusahaan jasa konstruksi, jadi biaya pemasarannya adalah :

1. melayani atau merencanakan pelayanan terhadap konsumen.

2. Physical evidence sebagai bukti fisik agar konsumen dapat melihat jasa

secara jelas.

3. Process yang terjadi dari dukungan karyawan dan manajamen

Ketika kita mempelajari untuk memeriksa biaya-biaya ini secara terperinci,

kita dapat menemukan cara untuk memotong biaya dan mengevaluasi efektivitas

dana yang kita habiskan untuk menjaga bisnis agar terus berjalan. Berikut adalah

kategori dari biaya operasional.

1. Biaya Variabel
11

Kita memiliki beberapa pengeluaran yang dapat berubah dari minggu ke

minggu atau bulan ke bulan. Biaya-biaya ini naik ketika kita

mempergunakannya lebih banyak. Contohnya termasuk biaya lembur

,biaya pengiriman, biaya material proyek, biaya listrik dan lainnya.

2. Biaya Tetap

Beberapa biaya yang perusahaan keluarkan adalah tetap setiap bulan. Ini

termasuk pembayaran sewa peralatan proyek, gaji karyawan / buruh,

asuransi, internet, layanan telepon, pemeliharaan gedung, tunjangan hari

raya, biaya BBM, dan biaya lainnya.

3. Biaya Bunga

Meskipun ada yang menganggap pengeluaran dari bunga hutang adalah

sebagai ” biaya tetap” karena jumlahnya selalu sama setiap bulan,

perusahaan harus melihatnya sebagai biaya tersendiri yang dikeluarkan

karena meminjam uang untuk mengembangkan bisnis perusahaan.

4. Penyusutan

Bagian dari biaya operasional perusahaan mencakup nilai yang hilang

setiap bulan untuk bangunan, peralatan, kendaraan, dan pealatan kantor.

Penyusutan ini dihitung sebagai biaya operasional yang sedang

berlangsung dan harus dimasukkan ketika Anda melakukan proses

pembukuan setiap bulan.

5. Biaya lainnya
12

Biaya lainnya adalah biaya diluar biaya-biaya tersebut yang dibayarkan

oleh bank, Misalnya biaya penyusutan aktiva tetap (inventaris), asuransi

jamsostek, Biaya perpanjangan surat-surat, biaya membuat surat

dukungan, pemeliharaan dan perbaikan, dan barang/jasa lainnya

b. Tujuan Biaya Operasional

Setiap biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan mempunyai tujuan tertentu,

tidak terkecuali biaya operasional. Adapun tujuan dari biaya operasional bagi

suatu perusahaan adalah:

1. Mengkoordinasikan kas masuk dan kas yang keluar, serta mengelolah

sumber daya yang dimiliki perusahaan sehingga pengelolaan operasional

perusahaan dapat efisien dan efektif.

2. Untuk mengambil keputusan.

3. Digunakan sebagai pegangan atau pedoman bagi manejer dalam

melakukan kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan biaya operasional

pada suatu perusahaan adalah untuk mengelola sumber daya yang dimiliki

perusahaan agar aktivitas-aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

Sehingga perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dan dapat

menghasilkan laba semaksimal mungkin.

2.1.2. Biaya Non Operasional

Biaya non operasional adalah Biaya-biaya yang merupakan beban

perusahaan yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan pokok yang

dilakukan perusahaan.

a. Biaya gedung dan fasilitas lain

b. Biaya perawatan gedung dan fasilitas lain


13

c. Biaya petugas gedung dan fasilitas parkir

d. Biaya kerugian penjualan aktiva tetap.

e. Biaya sumbangan.

f. Biaya administrasi bank pada buku, tabungan /rekening koran.

g. Biaya pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 atas bunga tabungan /jasa giro.

h. Biaya kerugian karena bencana alam.

i. Biaya kerugian selisih kurs.

2.1.3. Pendapatan

Pendapatan dalam dunia akuntansi/bisnis merupakan jumlah uang yang

diperoleh atau diterima oleh perusahaan yang disebabkan oleh suatu aktivitas, pada

umumnya akibat kegiatan penjualan baik produk ataupun jasa. Menurut

Islahuzzaman (2012:314-315), Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan lain

atas harta dari suatu kesatuan atau penyelesaian kewajibannya selama suatu

periode dari penyerahan. Selain itu terdapat 2 konsep yang sangat erat berhubungan

dengan ,asalah proses pendapatan yaittu :

1. Proses pembentukan pendapatan ( earnings process) adalah suatu konsep

tentang terjadinya pendapatan. Konsep ini berdasarkan pada asumsi bahwa

semua kegiatan operasi yang diperlukan dalam rangka mencapai hasil yang

meliputi semua tahap kegiatan produksi, pemasaran maupun pengumpulan

piutang, memberikan kontribusi terhadap hasil akhir pendapatan berdsarkan

perbandingan biaya yang terjadi sebelum perusahaan tersebut melakukan

kegiatan produksi.

2. Proses Realisasi pendapatan ( realization process) adalah proses pendapatan

yang terhimpun atau terbentuk setelah produk selesai dikerjakan dan terjual atas

kontrak penjualan. Jadi, pendapatan dimulai dengan tahap terakhir kegiatan

produksi, yaotu pada saat barang atau jasa dikirimkan atau diserahkan kepada
14

pelanggan dan jika kontrak penjualan mendahului produksi barang atau jasa

maka pendapatan belum dikatakan terjadi.

a. Pendapatan menurut jenis usahanya

Tidak semua perusahaan sama dalam mengartikan suatu pendapatan

dikarenakan perusahaan dibawah ini melakukan aktivitas usaha yang berbeda-

beda diantaranya:

1. Perusahaan Industri

Perusahaan industri memperoleh pendapatan melalui hasil yang

diperoleh akibat pengolahan atau memproduksi bahan baku menjadi bahan

jadi yang kemudian dijual kepada para konsumen.

2. Perusahaan dagang

Perusahaan dagang memperoleh pendapatan akibat hasil penjualan

barang-barang dagang sesuai dengan harga beli barang dari pabrik

(perusahaan industri) ditambah dengan laba yang ditentukan.

3. Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa memperoleh pendapatan dari hasil memberikan

pelayanan jasa kepada konsumen dan memperoleh imbalan dari pelayanan

yang diberikan.

b. Jenis-Jenis Pendapatan

a. Pendapatan Operasi

Pendapatan operasi diperoleh dari dua seumber diantaranya:

1. Penjualan kotor merupakan penjualan sebagaimana umumnya (sesuai

dengan yang tercantum di faktur) sebelum dikurangi return serta potongan

penjualan.
15

2. Penjualan bersih, penjualan kotor yang sudah dikurangi dengan return dan

potongan penjualan atau yang berkaitan dengan pengurangan penjualan

lainnya.

c. Pendapatan non operasi

Pendapatan non operasi diperoleh dari dua sumber diantaranya:

1. Pendapatan sewa adalah sebuah pendapatan yang muncul akibat

penyewaan aktiva perusahaan untuk perusahaan atau entitas lainnya.

2. Pendapatan bunga adalah suatu merupakan suatu pendapatan yang

didapat atau diterima yang salah satunya penyebabnya adalah seperti telah

meminjamkan uangnya kepada pihak lainnya.

2.1.4. Laba Bersih

laba merupakan sebuah keuntungan yang di dapat seseorang. Pengertian laba

dapat dibedakan menjadi dua, yakni

1. secara ekonomi maupun pengertian secara akutansi. Laba dalam ilmu

ekonomi dapat diartikan sebagai keuntungan yang didapat oleh seorang

investor dalam suatu kegiatan bisnisnya. Hal ini tentu sudah dikurangi

dengan biaya operasional yang ada di suatu bisnis yang dijalankan. Hal ini

akan memberikan kemudahan dalam memahami laba atau yang secara

umum dikenal dengan kata keuntungan. Sementara itu.

2. laba menurut ilmu akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga

penjualan dengan biaya yang dikeluarkan pada saat produksi. Laba

merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai, karena angka

laba diharapkan cukup kaya untuk mempresentasikan kinerja perusahaan

secara keseluruhan. Akan tetapi teori akuntansi sampai saat ini belum

mencapai kemantapan dalam pemaknaan dan pengukuran laba.


16

Laba bersih merupakan salah satu tujuan utama didirikan suatu perusahaan.

Terjadinya peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk

kas masuk atau peningkatan aset atau penurunan kewajiban (utang) yang

menghasilkan peningkatan ekuitas. Laba bersih diperoleh setelah pendapatan

dikurangi beban-beban termasuk pajak perusahaan. Laba bersih berasal dari

transaksi pendapatan beban, keuntungan, dan kerugian. Transaksi-transaksi ini

diikhtisarkan dalam laporan laba rugi. Salah satu tujuan setiap usaha adalah

mendapatkan laba. Laba ini muncul dari perputaran modal dan pengoperasian dalam

kegiatan usaha tersebut. Untuk mendapatkan laba bersih menggunakan metode

sebagai berikut:

Penjualan Rp xxx

HPP Rp xxx

Laba Kotor Rp xxx

Biaya biaya Rp xxx

Bunga Rp xxx

Laba Bersih Rp xxx

a. Unsur – unsur laba dapat dibedakan menjadi:

1. Pendapatan

Pendapatan merupakan suatu hasil dari apa yang dikerjakan oleh seseorang,

Nah, pendapatan ini dapat dipahami sebagai gaji atau hal yang didapatkan

setelah bekerja atau setelah melakukan suatu bisnis.

2. Beban

Beban merupakan hal yang harus dikeluarkan atau apa yang harus

dipertanggungjawabkan seseorang untuk mendapatkan sebuah hasil yang

diharapkan. Beban tersebut akan sangat penting untuk dipenuhi sehingga

Anda akan mendapatkan keuntungan atau laba yang perusahaan cari.


17

3. Biaya

Biaya adalah suatu yang harus dikorbankan dalam suatu bisnis atau usaha.

Dalam hal ini, biaya dapat diartikan sebagai hal yang harus menjadi kas

dalam suatu bisnis. Biayalah yang digunakan sebagai alat penggerak bisnis

agar tetap berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan yang sesuai

dengan harapan.

4. Untung-rugi

Keuntungan dan kerugian dipahami oleh banyak orang bahkan oleh orang-

orang yang tidak berkecimpung di dunia ekonomi. Dalam hal ini, keuntungan

merupakan salah satu hal yang akan didapatkan oleh seorang yang

melakukan bisnis. Hal ini akan membuat orang mendapatkan pendapatan

mereka. Selain itu, kerugian adalah suatu hal yang dihindari oleh semua

pemilik usaha.

5. Penghasilan

Penghasilan merupakan hasil akhir dari bisnis.Nah, penghasilan inilah yang

dapat digunakan untuk kehidupan. Tidak ada hal yang tidak dapat dilakukan

untuk memberikan penghasilan yang tinggi. Segala macam cara dapat

dilakukan sehingga suatu bisnis dapat memperoleh laba yang tinggi.

b. Tujuan Laba

Menurut Juki dalam Efilia (2014), tingginya biaya operasional akan membuat

peningkatan laba turun, begitu juga jika nilai operasional rendah peningkatan laba

akan naik. Jadi Tujuan laba yatu:

1. Untuk dapat membiayai operasional suatu perusahaan dalam pencapaian

laba yang lebih maksimal.

2. Untuk dapat melunasi hutang yang ada.


18

3. Sebagai cadangan dana untuk suatu kebutuhan investasi perusahaan.

4. Untuk perkembangan suatu perusahaan dimasa yang akan datang.

C. Karakteristik Laba

1. Laba yang didasarkan pada suatu transaksi yang akan benar-benar terjadi.

2.Laba yang juga didasarkan pada postulat periodisasi, artinya suatu

prestasi perusahaan pada periode tertentu.

3. Laba yang dapat didasarkan pada prinsip pendapatan yang membutuhkan

suatu pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan

pendapatan.

4. Laba yang membutuhkan pengukuran tentang biaya dalam suatu bentuk

biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan sebuah

pendapat tertentu.

5. Laba yang didasarkan pada suatu prinsip perbandingan antara pendapatan

dan biaya yang sangat relevan dan kaitan dengan pendapatan tersebut.

d. Fungsi Laba

Laba ini memberikan pertanda krusial untuk suatu realokasi sumber daya

yang dimiliki oleh masyarakat sebagai refleksi perubahan selera para konsumen

dan permintaan sepanjang waktu. Laba bukanlah suatu system yang sangat

sempurna. Laba bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh suatu manajemen,

melainkan aspek pelayanan. Ditinjau dari sebuah konsep koperasi, fungsi dari

laba bagi suatu perusahaan tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun

pada suatu transaksi antara costumer dengan pemilik perusahaan. Semakin

banyak customer, maka akan idealnya semakin tinggi juga laba yang diterima.

Fungsi Laba bagi perusahaan:

1. Laba sebagai dasar pembaian deviden


19

2. Dasar kompensasi dan bonus bagi karyawan

3. Dasar penetuan seberapa besarnya pajak yang harus dibayarkan

4. Dasar penilaian kenaikan kemakmuran perusahaan

5. Laba akuntansi berfungsi sebagai alat motivasi, manajemen untuk

pengendalian perusahaan

6. Alat pengendali alokasi sumber daya ekonomi perusahaan

e. Jenis – Jenis Laba

1. Laba Kotor (Gross Profit) yakni salah satu laba yang didapatkan sebelum

dikurangi biaya yang menjadi beban dari suatu perusahaan. Atau dengan

kata lain, laba kotor merupakan suatu laba dari keseluruhan yang

perusahaan peroleh.

2. Laba Bersih (Net Profit) ialah salah satu laba yang sudah dikurangi biaya

yang merupakan suatu beban perusahaan dalam suatu periode tertentu

termasuk pajak.

3. Laba Bersih Sebelum Pajak yaitu salah satu laba yang diperoleh setelah

laba usaha ini dikurangi dengan biaya bunga.

4. Laba Usaha “Operasi” merupakan suatu bentuk laba kotor dikurangi harga

pokok penjualan dan biaya-biaya atas usaha.

b. Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji

penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan

penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis

menemukan beberapa penelitian sebagai referensi yang mendekati bahan kajian


20

pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa

jurnal terdahulu terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Nama Tujuan Variabel dan Metode Hasil


Penelitian

1. Denny, dkk untuk mengetahui seberapa Analisis laba dengan bahwa secara bersama sama

1.
(2018) besar pengaruh biaya biaya produksi dan biaya produksi dan biaya

produksi dan biaya biaya operasional. operasional berpengaruh

operasional secara simultan Metode Penelitian : terhadap laba bersih, dengan

maupun parsial Kuantitatif nilai koefisien determinasi

99.9%. Uji Parsial

menunjukan bahwa biaya

produksi tidak berpengaruh

terhadap laba bersih

sementara itu

biayaoperasional tidak

berpengaruh terhadap laba

bersih.
2. Yulianti bahwa secara parsial biaya
untuk mengetahui Analisis laba dengan
(2017) operasional dan pendapatan usaha
pengaruh biaya biaya produksi,
berpengaruh terhadap laba bersih,
produksi,biaya operasional, Operasional,
sedangkan biaya produksi dan
pendapatan usaha, dan Pendapatan Usaha, dan
perputaran total aktiva tidak
perputaran total aktiva Perputaran Total Aktiva.
berpengaruh terhadap laba bersih.
terhadap laba bersih pada
Metode Penelitian: Secara simultan biaya produksi,
perusahaan manufaktur
Kuantitatif biaya
yang terdaftar di Bursa
operasional, pendapatan usaha,
Efek Indonesiaperiode
dan perputaran total aktiva
21

berpengaruh terhadap laba bersih.


2011-2014 baik secara
Untuk uji R2 diperoleh adjusted R2
parsial maupun simultan
0,511, artinya 51,1% laba bersih

dipengaruhi oleh biaya produksi,

biaya operasional, pendapatan

usaha, dan perputaran total aktiva.

Sedangkan sisanya 48,9%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar

dari variabel yang digunakan dalam

penelitian ini.
3. Mulyana bahwa
Untuk mengetahui Analisis laba dengan
(2017) (1) ada pengaruh secara simultan
(1) pengaruh biaya biaya produksi dan
dari biaya produksi dan biaya
produksi dan biaya promosi biaya promosi
promosi terhadap laba usaha
secara simultan terhadap
Metode Penelitian: sebesar 85,8% hasil hitung F =
laba
Kuantitatif 12,118 F-tabel = 6,94 hasil dari
92) pengaruh biaya kesalahan 5%, (2) tidak ada
produksi secara parsial pengaruh secara parsial dari biaya
terhadap laba, produksi terhadap laba usaha -7.37

(3) pengaruh biaya promosi renndah dari hasil = 2,776 hasilnya

secara parsial terhadap adalah signifikan 5%, (3) ada

laba pada perusahaan secara parsial ada pengaruh dari

Samsung Co. Dengan terhadap laba usahadari biaya

laporan keuangan dari promosidari hitung t = 2.959 t tabel

tahun 2009-2015. lebih = 2,776 nilai signifikan 5%.


22

4 Djamalu bahwa biaya produksi (X)


Untuk menguji pengaruh Analisis laba dengan
(2014) berpengaruh signifikan terhadap
biaya produksiterhadap biaya produksi
laba bersih (Y). Koefisien
laba bersih pada
Metode Penelitian: determinasi atau R square adalah
perusahaan manufaktur
Kuantitatif sebesar 98,47%
yang terdaftar di Bursa

EfekIndonesia periode

2010-2012.

5. Sayyida Untuk mengetahui Analisis laba dengan secara simultan, biaya bahan baku

(2014) pengaruh biaya produksi biaya produksi (X1), upah tenaga kerja langsung

terhadap laba Metode Penelitian: (X2) dan overhead pabrik (X3)

perusahaan(Y). Kuantitatif berpengaruh terhadap laba

perusahaan(Y) dengan pengaruh

yang negatif. Semakin tinggi biaya

produksi maka semakin rendah laba

yang diperoleh perusahaan

tersebut. Variabel yang paling kuat

mempengaruhi laba perusahaan

adalah biaya bahan baku.

c. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan sementara tentang adanya sesuatu atau

kemungkinan adanya sesuatu, dengan diiringi perkiraan mengapa atau apa

sebabnya adanya demikian. Dengan demikian, hipotesis merupakan dugaan

sementara yang masih dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian sebagai

berikut:

H1. Diduga biaya operasional berpengaruh terhadap laba bersih PT. Japutra

Teknikindo Perkasa.
23

H2. Diduga biaya non operasional berpengaruh terhadap laba bersih PT. Japutra

Teknikindo Perkasa

H3. Diduga Pendapatan perusahaan berpengaruh Terhadap Laba bersih PT.

Japutra Teknikindo Perkasa

2.4 Kerangka Penelitian

Inti tujuan dari berdirinya sebuah organisasi bisnis adalah selain menguatkan

organisasi tersebut juga mendapatkan laba yang tinggi. Entah organisasi kecil hingga

skala yang besar. Ketika menginginkan laba yang tinggi otomatis harus

mengorbankan sesuatu yang disebut biaya pengeluaran sebagai pengorbanan untuk

perolehan laba. Biaya yang terjadi dalam PT. Japutra Teknikindo Perkasa ada

beberapa termasuk biaya operasional, non operasional, dan biaya lainnya.

Dikarenakan PT. Japutra Teknikindo Perkasa termasuk perusahaan jasa yang

bergerak di bidang konstruksi otomatis akan mengeluarkan pengeluaran yang sangat

besar. Namun kembali ke tujuan awal bahwa pengeluaran biaya konstruksi ini untuk

mendapatkan keuntungan atau laba. Biaya konstruksi didalamnya meliputi biaya

bahan baku atau material, biaya tenaga kerja, dan biaya umum lainnya yang

berhubungan dengan proses pembangunan konstruksi. Dan setelah pekerjaan

konstruksi ini selesai barulah kita mendapatkan upah atau pendapatan, Lalu di

kurangi dengan beban-beban, bonus karyawan, dan biaya lainya, disanalah kita

mendaptkan laba bersih dari pekerjaan kontruksi tersebut. Berdasarkan tinjauan

teoritis, tinjauan penelitian terdahulu dan latar belakang masalah, maka kerangka

penelitian digambarkan sebagai berikut:

Biaya
H operasional (x1) H1

Non operasional Laba Bersih


(x2)
(y)
24

H2

Pendapatan
perusahaan (x3) H3

Anda mungkin juga menyukai