Anda di halaman 1dari 15

BIAYA KONSEP DAN KEPRILAKUAN

Pembebanan Biaya: Penelusuran Langsung (Direct Tracing), Penelusuran


Penggerak (Driver Tracing), dan Alokasi (Allocation)
Dalam Akuntansi Manajemen, dipelajari secara mendalam mengenai arti
dan terminologi yang berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya atas produk, jasa,
pelanggan dan obyek yang lain merupakan kepentingan manajemen merupakan
salah satu tujuan dasar dari Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Peningkatan
keakuratan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih berkualitas
tinggi, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik
oleh manajemen.
a. Biaya
Dalam arti umum biaya adalah sumber daya yang dikorbankan untuk
mencapai tujuan tertentu. Atau kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di
masa yang akan datang bagi organisasi. ( Hansen & Mowen, Akuntansi
Manajemen, buku 1, hal 40). Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat
dimasa depan. Pada perusahaan yang berorientasi laba, manfaat masa depan berarti
pendapatan. Ketika biaya telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan,
biaya tersebut dinyatakan kadaluarsa (expire). Biaya yang kadaluarsa disebut beban
(expenses).

b. Obyek Biaya
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dibuat untuk mengukur dan
membebankan biaya kepada entitas, yang disebut sebagai obyek biaya. Obyek
biaya dapat berupa produk, pelanggan, departemen, proyek atau yang yang lain
yang diukur biayanya dan dibebankan. Pada perkembangannya aktivitas diakui
sebagai obyek biaya yang penting. Aktivitas adalah unit dasar kerja yang dilakukan
dalam organisasi. Misalnya pembelian komponen, memasang peralatan untuk
produksi.
c. Keakuratan Pembebanan

1
Pembebanan biaya secara akurat dan wajar kepada obyek biaya sangat
penting. Keakuratan adalah suatu konsep yang wajar dan logis terhadap metode
pembebanan biaya yang bertujuan mengukur dan membebankan biaya dari sumber
biaya yang dikonsumsi sebaik mungkin. Ketertelusuran (traceability) dilakukan
untuk melihat hubungan antara obyek dan biaya berkaitan dengan pembebanan
biaya. Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan obyek
biaya.
1. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat dengan
mudah dan akurat dilacak sebagai obyek biaya.
2. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dengan mudah dilacak dan
ditelusur sebagai obyek biaya.
Jadi ketertelusuran adalah kemampuan untuk membebankan biaya ke obyek
biaya dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat.

d. Metode Penelusuran (Proses Pembebanan Biaya)


Ketertelusuran berarti biaya dapat dibebankan dengan mudah dan akurat,
sedangkan penelusuran (tracing) berarti pembebanan actual biaya pada objek biaya
dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumberdaya yang dikonsumsi
oleh objek biaya. Penelusuran biaya dapat terjadi melalui cara berikut:
1. Penelusuran langsung (direct tracing) adalah suatu proses pengidentifikasian
dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu
obyek. Dilakukan melalui pengamatan fisik.
2. Penelurusan penggerak (driver tracing) adalah penggunaan penggerak untuk
membebani biaya ke obyek biaya. Dalam konteks pembebanan biaya, penggerak
adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi
sumber daya obyek biaya. Contoh: Diana dan Eka makan siang bersama.
Mereka berdua sepakat untuk berbagi makan siang bersama. Mereka memesan
pizza ukuran sedang (terbagi menjadi sepuluh potong). Biaya yang dibebankan
per orang ditelusuri dengan metode penggerak, dengan penggeraknya adalah
potongan pizza. Jika harga pizza $90, Diana memakan 6 potong dan sisanya
dimakan eka. Maka pembebanan biayanya dapat dihitung dengan menghitung
tarif per unit sumber dayanya terlebih dahulu yaitu: $9 ($90/10), kemudian

2
penelusuran penggeraknya untuk Diana $9 x 6 potong = $54 dan untuk Eka $9 x
4 = 36
3. Alokasi adalah pembebanan biaya tidak langsung pada objek biaya. Biaya tidak
langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan pada objek-objek
biaya, baik dengan dengan menggunakan penelusuran langsung atau penggerak.

Harga Pokok Produk (Biaya yang Berbeda untuk Tujuan yang Berbeda) dan
Pelaporan Eksternal
Harga pokok produk (product cost) adalah pembebanan biaya yang
mendukung tujuan manajerial yang spesifik. Harga pokok produk bergantung pada
tujuan manajerial yang sedang berusaha dicapai. Prinsip manajemen biaya
mengilustrasikan biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda.
a. Klasifikasi Biaya
Dalam menghitung harga pokok produk biaya dapat diklasifikasikan menurut
tujuan khusus atau fungsi yang hendak dicapai. Berdasarkan kategori fungsional
utama biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya produksi dan nonproduksi.
1. Biaya Produksi (manufacturing cost)
Merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan jasa mulai
dari pembelian bahan baku / bahan mentah (raw material) menjadi barang jadi
dengan menggunakan fasilitas produksi dan tenaga kerja, sehingga komponen
harga pokok produksi suatu produk terdiri dari :
a. Biaya bahan baku langsung.
Merupakan bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa
yang sedang diproduksi. Contoh: besi pada mobil, kain pada jeans dan kayu
pada perabotan.
b. Biaya tenaga kerja langsung.
Tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang
sedang diproduksi. Karyawan yang mengubah bahan baku menjadi produk atau
menyediakan jasa kepada pelanggan diklasifikasikan sebagai tenaga kerja
langsung.
c. Biaya overhead pabrik.

3
Merupakan semua biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja
langsung dikelompokkan dalam satu kategori.

2. Biaya Non Produksi (non manufacturing cost)


Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan, yang tidak secara langsung berkaitan
dengan proses produksi. Terdiri dari :
a. Biaya pemasaran.
b. Biaya administrasi.
Untuk pelaporan keuangan eksternal, biaya penjualan dan administrasi disebut
biaya yang tidak dapat diinventarisasi atau biaya periode. Biaya yang tidak dapat
diinventarisasi dibebankan dalam periode waktu terjadinya. Selain klasifikasi
biaya diatas, ada beberapa biaya lain yaitu:
1. Biaya utama (prime cost)
Adalah gabungan biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung.
2. Biaya konversi (conversion cost)
Adalah gabungan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja langsung dan
overhead.
b. Laporan Keuangan Eksternal
Untuk memenuhi kebutuhan pelaporan eksternal biaya-biaya harus
diklasifikasikan berdasarkan fungsi. Pada waktu menyusun laporan laba rugi biaya
produksi akan dipisahkan dengan biaya pemasaran dan administrasi. Hal tersebut
dilakukan karena biaya produksi dipandang sebagai biaya produk dan biaya
pemasaran dan aministrasi dipandang sebagi biaya periode. Biaya produksi yang
melekat pada produk yang terjual diakui sebagai beban (biaya penjualan) pada
laporan laba rugi. Sementara biaya produk yang belum terjual akan dilaporkan
sebagai persediaan di neraca.

Laporan Laba Rugi – Perusahaan Manufaktur


Pada laporan laba rugi perusahaan manufaktur pemasukan yang dihitung
berdasarkan klasifikasi fungsional disebut perhitungan biaya absorbsi (full costing)
karena semua biaya manufaktur dibebankan ke produk. Berdasarkan pendekatan

4
penghitungan biaya absorbsi, beban dipisahkan menurut fungsi dan kemudian dikurangi
dari pendapatan untuk menghasilkan laba sebelum pajak.

Harga Pokok Produksi.


Mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan.
Biaya yang hanya dibebankan ke barang yang diselesaikan adalah biaya manufaktur
bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Barang dalam proses terdiri dari
semua unit yang telah diselesaikan sebagaian dalam produksi pada titik waktu tertentu.
1. Harga Pokok Penjualan
Laporan harga pokok penjualan berbeda dengan laporan harga pokok
produksi. Harga pokok penjualan adalah biaya dari bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung dan biaya lain-lain yang terkait dengan unit penjualan. Untuk dapat
menghitung harga pokok penjualan harus dihitung lebih dulu harga pokok
produksi.
2. Laporan Laba Rugi – Perusahaan Jasa
Penghitungan jasa yang terjual berbeda dengan yang disajikan dalam
laporan laba rugi perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa tidak memiliki
persediaan barang awal atau akhir barang jadi, namun mungkin memiliki
persediaan barang dalam proses, bagi produk jasa yang dihasilkan.
3. Sistem Akuntansi Manajemen
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (Management Accounting
Information System) adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan khusus manajemen. Sistem akuntansi
manajemen dapat diklasifikasikan secara umum sebagai sistem berdasarkan fungsi
FBM (Functional Based Management) dan sistem berdasarkan aktivitas ABM
(Activity Based Management).
a. Sistem Akuntansi FBM
1. Tinjauan biaya FBM
Biaya-biaya sumber daya dibebankan pada unit-unit yang berfungsi, kemudian
pada produk. Penelusuran penggerak dalam sistem FBM hanya menggunakan

5
penggerak produksi yang merupakan pengukuran konsumsi yang sangat
berkorelasi dengan keluaran produksi.
2. Tinjauan efisiensi operasional FBM
Pendekatan manajemen berdasarkan fungsi untuk pengendalian membebankan
biaya pada unit organisasional, kemudian menuntut tanggung jawab menajer
unit organisasional untuk mengendalikan biaya yang dibebankan.
b. Sistem Akuntansi ABM
1. Tinjauan biaya ABM
Dalam perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC), biaya ditelusuri hingga
aktivitas, kemudian produk. Pembebanan biaya berdasarkan aktivitas
menekankan pada penelusuran alokasi; bahkan, bisa disebut sebagai
penelusuran yang intensif.
2. Tinjauan efisiensi operasional ABM
Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada pengelolaan aktivitas dengan
tujuan memperbaiki nilai yang diterima pelanggan dan laba yang diterima
dengan menyediakan nilai ini
c. Pilihan dari Sistem Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas menawarkan keuntungan yang
signifikan. Bagi banyak perusahaan, manfaat perpindahan sistem FBM menjadi
sistem ABM melebihi biayanya. Jadi, penggunaan ABC dan ABM semakin
meluas. Perhatian terhadap akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas pun
menjadi tinggi.

B. PERILAKU BIAYA AKTIVITAS


1. Dasar-dasar Perilaku Biaya
Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan
perubahan penggunaan aktivitas atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah
untuk menggambarkan bagaimana perubahan biaya seiring dengan perubahan
output. Biaya-biaya bereaksi pada perubahan keluaran dengan berbagai cara.
sehubungan dengan perubahan output, biaya-biaya dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Biaya Tetap

6
Biaya yang jumlahnya tetap sama ketika keluaran berubah disebut biaya
tetap (fixed cost). Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak
dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan
tertentu. Perlu diperhatikan bahwa jumlah biaya tetap tidak bergantung pada ukuran
keluaran. Meskipun jumlah biaya tetap tidak berubah saat keluaran meningkat,
biaya tetap per unit akan berubah karena biaya tetap disebar ke lebih banyak
keluaran.

b. Biaya Variabel
Biaya variabel (variabel cost) adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan
bervariasi secara proporsional terhadap perubahan keluaran atau biaya yang secara
total bervariasi dalam proporsi langsung dengan perubahan volume kegiatan atau
aktivitas. Jadi, biaya variabel naik ketika keluaran naik dan akan turun ketika
keluaran turun. Sedangkan biaya per unit barang yang diproduksi adalah konstan.
Biaya variabel dapat juga dinyatakan dengan persamaan linier. Jumlah biaya
variabel bergantung pada tingkat penggerak. Hubungan ini dapat dideskripsikan :
Jumlah biaya variabel = biaya variabel per unit x jumlah unit
c. Biaya Campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen yang tetap dan
variabel. Persamaan linier untuk biaya campuran :
Jumlah biaya = Biaya tetap + Jumlah biaya variabel

2. Mengklasifikasikan Biaya Sesuai dengan Perilaku


Dalam pengklasifikasian biaya menurut perilakunya akan dibahas mengenai
beberapa factor penting untuk menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya
tetap atau variabel. Mengklasifikasikan biaya atas dasar perilakuknya diperlukan
berbagai pertimbangan atas dasar:
a. Batasan Waktu
Penentuan suatu biaya merupakan biaya tetap atau variabel bergantung pada
batasan waktu. Menurut ilmu ekonomi, dalam jangka panjang semua biaya adalah
variabel. Dalam jangka pendek paling tidak satu biaya adalah tetap.

7
b. Sumber Daya dan Ukuran Keluaran
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang
harus dilakukan. Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energi atau bahan bakar,
tenaga kerja, dan modal. Masukan-masukan ini digabungkan untuk memproduksi
suatu keluaran. Istilah lain untuk ukuran keluaran adalah penggerak. Penggerak
aktivitas merupakan faktor-faktor penyebab yang dapat diamati yang mengukur
jumlah sumber daya yang digunakan objek biaya. Penggerak aktivitas menjelaskan
perubahan dalam biaya aktivitas dengan mengukur perubahan dalam penggunaan
aktivitas atau keluaran. Penggerak aktivitas dibagi menjadi 2 kategori umum yaitu:
1. Penggerak produksi (tingkat unit)
Penggerak produksi menjelaskan perubahan dalam biaya ketika unit yang
diproduksi berubah. Jumlah bahan baku langsung, jam-kilowatt yang digunakan
untuk menjalankan mesin produksi, dan jumlah jam tenaga kerja langsung
adalah contoh-contoh penggerak produksi.
2. Penggerak tingkat non unit.
Penggerak tingkat nonunit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor-
faktor lain berubah. Dalam sistem biaya berdasarkan fungsi perilaku biaya
diasumsikan hanya didiskripsikan oleh penggerak tingkat unit. Sistem
berdasarkan aktivitas menggunakan penggerak tingkat unit dan nonunit.

c. Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya


Perilaku biaya jangka panjang dan jangka pendek berhubungan dengan
aktivitas dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukannya. Kapasitas adalah
kemampuan aktual atau potensial untuk melakukan sesuatu. Jadi dalam
pembahasan mengenai kapasitas suatu aktivitas hal yang didiskripsikan adalah
jumlah aktivitas yang dapat dilakukan perusahaan. Untuk mengetahui bagaimana
hal tersebut terjadi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi perilaku biaya,
penting untuk mengetahui sumber daya yang fleksibel dan terikat.
1. Sumber Daya Fleksibel
Suatu perusahaan akan sangat baik jika hanya membeli sumber daya yang
diperlukan tepat saat sumber daya tersebut diperlukan. Misalnya bahan baku
langsung dibeli saat dibutuhkan dan dengan jumlah yang sesuai kebutuhan. Jenis

8
sumber daya ini disebut sumber daya fleksibel. Sumber daya ini di pasok dan
digunakan saat dibutuhkan.

2. Sumber Daya Terikat


Adalah sumber daya yang dipasok sebelum penggunaan, mereka di dapat dengan
menggunakan terikat dapat memiliki kapasitas yang kontrak eksplisit atau
implicit untuk memperoleh jumlah sumber daya tertentu tanpa memandang
apakah jumlah sumber daya yang tersedia digunakan secara penuh atau tidak.
Sumber daya terikat dapat memiliki kapasitas yang tidak terpakai karena
kapasitas yang tersedia lebih banyak dari pada yang digunakan. Sumber daya
terikat untuk jangka yang lebih pendek ini disebut sebagai biaya tetap diskresi.
Biaya ini adalah biaya yang terjadi karena perolehan kapasitas aktivitas jangka
pendek.

3. Perilaku Biaya Bertahap


Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang
keluaran tertentu dan pada titik tertentu naik ke tingkat biaya lebih tinggi dimana
biaya tersebut tidak berubah untuk rentang keluaran yang sama. Hal-hal yang
menunjukkan perilaku biaya bertahap harus dibeli dalam jumlah tertentu. Lebar
setiap tahap menunjukkan rentang keluaran yang mengharuskan diperolehnya
sumber daya dalam jumlah tertentu. Ada dua jenis biaya bertahap yaitu:
a. Biaya Variabel Bertahap (Step-Variable Cost)
Biaya vaiabel bertahap adalah biaya yang naik secara tidak proposional dengan
kenaikan volume produksi tetapi naik secara bertahap. Dalam biaya variabel
bertahap, lebar tahapan sempit atau kecil dan biaya sumber daya berubah
sebagai akibat perubahan kecil dalam penggunaan sumber daya.

b. Biaya Tetap Bertahap (Step-Fixed Cost)


Biaya tetap bertahap merupakan biaya yang mengikuti perilaku biaya dengan
step atau tahap-tahap yang lebar . Kebanyakan biaya tetap bertahap bersifat tetap

9
selama rentang operasi normal perusahaan. Biaya tetap bertahap dikategorikan
sebagai biaya tetap.

4. Implikasi-implikasi untuk Pengendalian dan Pengambilan Keputusan


Sistem pengendalian operasional mendorong para manajer untuk lebih
memperhatikan pengendalian atas penggunaan dan pengeluaran sumber daya.
Kelebihan kapasitas dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah dan jenis produk
sehingga pendapatan dapat meningkat tanpa meningkatkan pengeluaran. Model
penggunaan sumber daya berdasarkan aktivitas juga memungkinkan para manajer
untuk menghitung perubahan pasokan dan permintaan sumber daya yang
disebabkan oleh implementasi keputusan untuk membuat atau membeli peralatan,
menerima atau menolak pesanan khusus, dan mempertahankan atau menghilangkan
lini produk.

5. Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran Menjadi Komponen Tetap


dan Variabel.
Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya
campuran menjadi komponen tetap dan variable, yaitu metode tinggi rendah,
metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil. Masing-masing metode
menggunakan asumsi hubungan biaya linier. Oleh sebab itu, sebelum metode-
metode tersbut dibahas lebih mendalam, konsep linearitas perlu ditinjau kembali.

Asumsi Linearitas
Definisi biaya variable mengasumsikan hubungan linier antara biaya
aktivitas dan penggerak aktivitas yang terkait. Sebagai contoh, star company
memproduksi computer pribadi. Setiap computer menggunakan satu floppy disk
drive yang memerlukan biaya $40. Total biaya variabel disk drives dapat
dinyatakan
Total biya variabel = $40 x unit yang diproduksi

10
Jika 100 komputer diproduksi, total biaya floppy disk driveadalah $4.000
($40 x 100). Jika 200 komputer diproduksi, total biaya floppy disk drive adalah
$8.000 ($40 x 200). Dengan kata lain, biaya akan meningkat secara proporsional
dengan jumlah unit yang diproduksi.
Ahli ekonomi biasanya mengatakan bahwa biaya variabel meningkat
dengan laju yang menurun sampai pada volume tertentu, dan mulai dari titik itu
biaya tersebut naik dengan laju yang meningkat. Contohnya pemasok listrik yang
pada awalnya memiliki kapasitas besar mungkin menetapkan harga per kilowatt
jam yang menurun untuk mendorong pemakaian listrik lebih banyak; akan tetapi,
pada saat kapasitas pabrik listrik habis terpakai, tambahan permintaan akan
mengakibatkan kenaikan harga. Hal ini karena listrik sekarang menjadi sumber
daya langka harus dibagi kepada para pengguna listrik.
Jika asumsi hubungan linear digunakan, maka masalah utamanya adalah
seberapa baik asumsi memperkirakan fungsi biaya yang mendasarinya. Ingatlah
bahwa rentang yang relevan adalah rentang keluaran dimana hubungan biaya yang
diasumsikan adalah valid. Dalam hal ini, validitas mengacu pada seberapa dekat
fungsi biaya linear memperkirakan fungsi biaya yang mendasarinya. Perhatikan
bahwa untuk unit penggerak aktivitas yang melebihi X1, fungsi biaya linear tidak
dapat menggambarkan fungsi dasar ynag mendasarinya. Berikut persaman untuk
garis lurus
Jumlah biaya = biaya tetap+ (n biaya variabel per unit x
keluaran). Persamaan tersebut adalah rumus biaya.
Jumlah biaya adalah variabel terikat (dependent variable) yang merupakan
biaya yang akan diperkirakan. Dalam persamaan tersebut, jumlah biaya hanya
bergantung pada satu variabel, yaitu keluaran. Keluaran adalah ukuran aktivitas;
keluaran adalah variabel bebas (independent variable). Biaya tetap adalah
parameter perpotongan ( intersept parameter) dan bagian biaya tetap dari jumlah
biaya. Akhirnya, biaya variabel per unit adalah biaya tiap unit aktivitas.
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung pada nilai dari
variabel lain. Sedangkan variabel bebas adalah yang mengukur keluaran dan
menjelaskan perubahan dalam biaya. Variabel bebas adalah penggerak aktivitas.
Pilihan suatu variabel bebas berhubungan dengan kemungkinan nilai ekonominya.

11
Oleh karena itu, manajer akan berusaha menemukan variabel bebas yang
menyebabkan atau berhubungan dengan variabel terikat secara dekat. Parameter
perpotongan berhubungan dengan biaya tetap secara grafis parameter perpotongan
adalah titik dimana garis biaya campuran memotong atau memotong sumbu biaya
(vertical). Parameter kemiringan berhubungan dengan biaya varibel per unit
aktivitas. Secara grafis, parameter kemiringan menunjukkan kemiringan garis biaya
campuran.
Karena catatan akuntansi, hanya mengungkapkan jumlah keluaran aktivtas
dan jumlah biaya, nilai-nilai tersebut harus digunkan untuk memperkirakan
parameter perpotongan dan kemiringan (jumlah biaya dan biaya variabel). Dengan
memperkirakan biaya tetap dan biaya variabel per unit, komponen tetap variabel
dapat diperkirakan. Perilaku biaya campuranpun dapat diprediksi ketika
penggunaan aktivitas berubah.
Metode-metode yang digunakan untuk memperkirakan biaya tetap dan
biaya variabel per unit yaitu:

1. Metode Tinggi Rendah


Metode tinggi rendah (high low method) adalah metode untuk menentukan
persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi
dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter perpotongan dan
kemiringan. Titik tinggi didefinisikan sebagai titik dengan tingkat keluaran atau
aktivitas tertinggi. Titik terendah didefinisikan sebagai titik dengan tingkat keluaran
atau aktivitas terendah.

2. Metode Scatterplot
Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis
dengan menggambarkan data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam
menerapkan metode scatterplot adalah menggambarkan titik-titik data sehingga
hubungan antara biaya penyetelan dan tingkat aktivitas dapat terlihat. Sumbu
vertikal adalah jumlah biaya penyetelan sedangkan sumbu horizontal adalah jumlah
waktu penyetelan. Tujuan grafik scatter adalah melihat apakah asumsi hubungan

12
linear wajar atau tidak. Selain itu, beberapa titik yang tampaknya tidak cocok dalam
pola umum perilaku biaya mungkin terungkap dengan mengamati grafik scatter.
Grafik scatter dapat membantu memberikan pengetahuan tentang hubungan
antara biaya dan pengggunaan aktivitas. Bahkan, grafik scatter memungkinkan
seseorang untuk menyesuaikan suatu garis secara visual dengan titik-titik dalam
grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya garis yang
paling sesuai dengan titik-titik tersebut.

3. Metode Kuadrat Terkecil


Kedekatan setiap titik pada garis dapat diukur dengan jarak vertikal titik dari
garis. Jarak vertikal ini adalah perbedaan antara biaya aktual dengan biaya yang
diprediksi oleh garis. Untuk titik 5, biaya yang diprediksi adalah 5*, dan deviasinya
adalah jarak antara titik 5 dan 5* (jarak dari titik ke garis).
Metode kuadrat terkecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan
kemudian menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran
kedekatan keseluruhan. Pengkuadratan deviasi ini menghindari masalah yang
disebabkan oleh bauran angka positif dan negatif. Karena ukuran kedekatan adalah
jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis, maka semakin kecil ukurannya, semakin
baik garisnya. Garis yang lebih mendekati titik dibanding garis lainnya disebut
garis kesesuaian terbaik, yaitu garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil.

Penggunaan Program Regresi


1. Keandalan Rumus Biaya
Kegunaan utama yaitu terletak pada kemampuannya menginformasikan seberapa jauh
rumus biaya yang diperkirakan dapat diandalkan.

2. R Kuadrat – Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi atau R kuadrat adalah persentase variabilitas variabel terikat yang
dijelaskan oleh suatu variabel bebas. Persentase ini merupakan ukuran goodness of fit.
Semakin tinggi persentase variabilitas biaya yang dijelaskan, semakin bak garisnya.
Karena koefisien determinasi tersebut merupakan persentase variabilitas yang
dijelaskan, nilainya berkisar antara 0-1. Tidak ada batasan yang jelas untuk koefisien

13
determinasi yang baik dan buruk. Yang pasti, semakin dekat R kuadrat ke-1, semakin
baik garisnya.

3. Koefisien Korelasi
Ukuran alternatif untuk goodnessof fit adalah koefisien korelasi, yaitu akardari
koefisien determinasi. Karena akar dapat bernilai negatif, nilai koefisien korelasinya
dapat berkisar antara -1 dan +1.

4. Regresi Berganda
Jika kuadrat terkecil digunakan untuk membuatsuatu persamaan yang melibatkan dua
atau lebih variabel penjelas, metodenya disebut sebagai regresi
berganda(multipleregression). Oleh karena perhitungan yang diperlukan unutk regresi
berganda sangat kompleks, penggunaan komputer dibutuhkan.

Penilaian Manajerial
Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan.
Banyak manajerial yang menggunakan pengalaman dan obsevasi terhadap hubungan
biaya pada masa lampau untuk menentukanbiaya tetap dan variabel. Metode ini
memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya
aktiviitas tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel,
tanpamenghirukan kemungkinan biaya campuran.
Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan
membagi biaya-biaya ini dalam komponen tetap dan variabel. Dalam hal ini manajer
menggunakan pengalamannya untuk menentukan sejumlah biaya tertentu adalah tetap
dan sisanya adalah variabel.
Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan
pertimbangan mereka untuk memperbaiki hasil estimasi statistik. Manajer yang
berpengalaman mungkin dapat meneliti data dan membuang beberapa titik yang sangat
tidak umum terjadi atau mungkin merevisi hasil estimasi untuk memasukkan perubahan
yang diproyeksikan dalam struktur biaya atau teknologi. Teknik statistik sangat akurat

14
dalam menggambarkan masa lalu tetapi teknik tersebut tidak mampu melihat masa
depan yang tentunya merupakan keinginan manajemen yang sebenarnya.
Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan
biaya tetap dan variabel terletak pada kesederhanaannya. Saat manajer memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat
memberikan hasil yang baik. Akan tetapi kesalahan akan terjadi jika manajer tidak
memiliki pertimbangan yang baik. Oleh karena itu, mempertimbangkan pengalaman
manajer, potensi kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan
yang terkait merupakan hal yang penting.

15

Anda mungkin juga menyukai