b. Obyek Biaya
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dibuat untuk mengukur dan
membebankan biaya kepada entitas, yang disebut sebagai obyek biaya. Obyek
biaya dapat berupa produk, pelanggan, departemen, proyek atau yang yang lain
yang diukur biayanya dan dibebankan. Pada perkembangannya aktivitas diakui
sebagai obyek biaya yang penting. Aktivitas adalah unit dasar kerja yang dilakukan
dalam organisasi. Misalnya pembelian komponen, memasang peralatan untuk
produksi.
c. Keakuratan Pembebanan
1
Pembebanan biaya secara akurat dan wajar kepada obyek biaya sangat
penting. Keakuratan adalah suatu konsep yang wajar dan logis terhadap metode
pembebanan biaya yang bertujuan mengukur dan membebankan biaya dari sumber
biaya yang dikonsumsi sebaik mungkin. Ketertelusuran (traceability) dilakukan
untuk melihat hubungan antara obyek dan biaya berkaitan dengan pembebanan
biaya. Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan obyek
biaya.
1. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat dengan
mudah dan akurat dilacak sebagai obyek biaya.
2. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dengan mudah dilacak dan
ditelusur sebagai obyek biaya.
Jadi ketertelusuran adalah kemampuan untuk membebankan biaya ke obyek
biaya dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat.
2
penelusuran penggeraknya untuk Diana $9 x 6 potong = $54 dan untuk Eka $9 x
4 = 36
3. Alokasi adalah pembebanan biaya tidak langsung pada objek biaya. Biaya tidak
langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan pada objek-objek
biaya, baik dengan dengan menggunakan penelusuran langsung atau penggerak.
Harga Pokok Produk (Biaya yang Berbeda untuk Tujuan yang Berbeda) dan
Pelaporan Eksternal
Harga pokok produk (product cost) adalah pembebanan biaya yang
mendukung tujuan manajerial yang spesifik. Harga pokok produk bergantung pada
tujuan manajerial yang sedang berusaha dicapai. Prinsip manajemen biaya
mengilustrasikan biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda.
a. Klasifikasi Biaya
Dalam menghitung harga pokok produk biaya dapat diklasifikasikan menurut
tujuan khusus atau fungsi yang hendak dicapai. Berdasarkan kategori fungsional
utama biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya produksi dan nonproduksi.
1. Biaya Produksi (manufacturing cost)
Merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan jasa mulai
dari pembelian bahan baku / bahan mentah (raw material) menjadi barang jadi
dengan menggunakan fasilitas produksi dan tenaga kerja, sehingga komponen
harga pokok produksi suatu produk terdiri dari :
a. Biaya bahan baku langsung.
Merupakan bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa
yang sedang diproduksi. Contoh: besi pada mobil, kain pada jeans dan kayu
pada perabotan.
b. Biaya tenaga kerja langsung.
Tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang
sedang diproduksi. Karyawan yang mengubah bahan baku menjadi produk atau
menyediakan jasa kepada pelanggan diklasifikasikan sebagai tenaga kerja
langsung.
c. Biaya overhead pabrik.
3
Merupakan semua biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja
langsung dikelompokkan dalam satu kategori.
4
penghitungan biaya absorbsi, beban dipisahkan menurut fungsi dan kemudian dikurangi
dari pendapatan untuk menghasilkan laba sebelum pajak.
5
penggerak produksi yang merupakan pengukuran konsumsi yang sangat
berkorelasi dengan keluaran produksi.
2. Tinjauan efisiensi operasional FBM
Pendekatan manajemen berdasarkan fungsi untuk pengendalian membebankan
biaya pada unit organisasional, kemudian menuntut tanggung jawab menajer
unit organisasional untuk mengendalikan biaya yang dibebankan.
b. Sistem Akuntansi ABM
1. Tinjauan biaya ABM
Dalam perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC), biaya ditelusuri hingga
aktivitas, kemudian produk. Pembebanan biaya berdasarkan aktivitas
menekankan pada penelusuran alokasi; bahkan, bisa disebut sebagai
penelusuran yang intensif.
2. Tinjauan efisiensi operasional ABM
Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada pengelolaan aktivitas dengan
tujuan memperbaiki nilai yang diterima pelanggan dan laba yang diterima
dengan menyediakan nilai ini
c. Pilihan dari Sistem Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas menawarkan keuntungan yang
signifikan. Bagi banyak perusahaan, manfaat perpindahan sistem FBM menjadi
sistem ABM melebihi biayanya. Jadi, penggunaan ABC dan ABM semakin
meluas. Perhatian terhadap akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas pun
menjadi tinggi.
6
Biaya yang jumlahnya tetap sama ketika keluaran berubah disebut biaya
tetap (fixed cost). Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak
dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan
tertentu. Perlu diperhatikan bahwa jumlah biaya tetap tidak bergantung pada ukuran
keluaran. Meskipun jumlah biaya tetap tidak berubah saat keluaran meningkat,
biaya tetap per unit akan berubah karena biaya tetap disebar ke lebih banyak
keluaran.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel (variabel cost) adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan
bervariasi secara proporsional terhadap perubahan keluaran atau biaya yang secara
total bervariasi dalam proporsi langsung dengan perubahan volume kegiatan atau
aktivitas. Jadi, biaya variabel naik ketika keluaran naik dan akan turun ketika
keluaran turun. Sedangkan biaya per unit barang yang diproduksi adalah konstan.
Biaya variabel dapat juga dinyatakan dengan persamaan linier. Jumlah biaya
variabel bergantung pada tingkat penggerak. Hubungan ini dapat dideskripsikan :
Jumlah biaya variabel = biaya variabel per unit x jumlah unit
c. Biaya Campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen yang tetap dan
variabel. Persamaan linier untuk biaya campuran :
Jumlah biaya = Biaya tetap + Jumlah biaya variabel
7
b. Sumber Daya dan Ukuran Keluaran
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang
harus dilakukan. Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energi atau bahan bakar,
tenaga kerja, dan modal. Masukan-masukan ini digabungkan untuk memproduksi
suatu keluaran. Istilah lain untuk ukuran keluaran adalah penggerak. Penggerak
aktivitas merupakan faktor-faktor penyebab yang dapat diamati yang mengukur
jumlah sumber daya yang digunakan objek biaya. Penggerak aktivitas menjelaskan
perubahan dalam biaya aktivitas dengan mengukur perubahan dalam penggunaan
aktivitas atau keluaran. Penggerak aktivitas dibagi menjadi 2 kategori umum yaitu:
1. Penggerak produksi (tingkat unit)
Penggerak produksi menjelaskan perubahan dalam biaya ketika unit yang
diproduksi berubah. Jumlah bahan baku langsung, jam-kilowatt yang digunakan
untuk menjalankan mesin produksi, dan jumlah jam tenaga kerja langsung
adalah contoh-contoh penggerak produksi.
2. Penggerak tingkat non unit.
Penggerak tingkat nonunit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor-
faktor lain berubah. Dalam sistem biaya berdasarkan fungsi perilaku biaya
diasumsikan hanya didiskripsikan oleh penggerak tingkat unit. Sistem
berdasarkan aktivitas menggunakan penggerak tingkat unit dan nonunit.
8
sumber daya ini disebut sumber daya fleksibel. Sumber daya ini di pasok dan
digunakan saat dibutuhkan.
9
selama rentang operasi normal perusahaan. Biaya tetap bertahap dikategorikan
sebagai biaya tetap.
Asumsi Linearitas
Definisi biaya variable mengasumsikan hubungan linier antara biaya
aktivitas dan penggerak aktivitas yang terkait. Sebagai contoh, star company
memproduksi computer pribadi. Setiap computer menggunakan satu floppy disk
drive yang memerlukan biaya $40. Total biaya variabel disk drives dapat
dinyatakan
Total biya variabel = $40 x unit yang diproduksi
10
Jika 100 komputer diproduksi, total biaya floppy disk driveadalah $4.000
($40 x 100). Jika 200 komputer diproduksi, total biaya floppy disk drive adalah
$8.000 ($40 x 200). Dengan kata lain, biaya akan meningkat secara proporsional
dengan jumlah unit yang diproduksi.
Ahli ekonomi biasanya mengatakan bahwa biaya variabel meningkat
dengan laju yang menurun sampai pada volume tertentu, dan mulai dari titik itu
biaya tersebut naik dengan laju yang meningkat. Contohnya pemasok listrik yang
pada awalnya memiliki kapasitas besar mungkin menetapkan harga per kilowatt
jam yang menurun untuk mendorong pemakaian listrik lebih banyak; akan tetapi,
pada saat kapasitas pabrik listrik habis terpakai, tambahan permintaan akan
mengakibatkan kenaikan harga. Hal ini karena listrik sekarang menjadi sumber
daya langka harus dibagi kepada para pengguna listrik.
Jika asumsi hubungan linear digunakan, maka masalah utamanya adalah
seberapa baik asumsi memperkirakan fungsi biaya yang mendasarinya. Ingatlah
bahwa rentang yang relevan adalah rentang keluaran dimana hubungan biaya yang
diasumsikan adalah valid. Dalam hal ini, validitas mengacu pada seberapa dekat
fungsi biaya linear memperkirakan fungsi biaya yang mendasarinya. Perhatikan
bahwa untuk unit penggerak aktivitas yang melebihi X1, fungsi biaya linear tidak
dapat menggambarkan fungsi dasar ynag mendasarinya. Berikut persaman untuk
garis lurus
Jumlah biaya = biaya tetap+ (n biaya variabel per unit x
keluaran). Persamaan tersebut adalah rumus biaya.
Jumlah biaya adalah variabel terikat (dependent variable) yang merupakan
biaya yang akan diperkirakan. Dalam persamaan tersebut, jumlah biaya hanya
bergantung pada satu variabel, yaitu keluaran. Keluaran adalah ukuran aktivitas;
keluaran adalah variabel bebas (independent variable). Biaya tetap adalah
parameter perpotongan ( intersept parameter) dan bagian biaya tetap dari jumlah
biaya. Akhirnya, biaya variabel per unit adalah biaya tiap unit aktivitas.
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung pada nilai dari
variabel lain. Sedangkan variabel bebas adalah yang mengukur keluaran dan
menjelaskan perubahan dalam biaya. Variabel bebas adalah penggerak aktivitas.
Pilihan suatu variabel bebas berhubungan dengan kemungkinan nilai ekonominya.
11
Oleh karena itu, manajer akan berusaha menemukan variabel bebas yang
menyebabkan atau berhubungan dengan variabel terikat secara dekat. Parameter
perpotongan berhubungan dengan biaya tetap secara grafis parameter perpotongan
adalah titik dimana garis biaya campuran memotong atau memotong sumbu biaya
(vertical). Parameter kemiringan berhubungan dengan biaya varibel per unit
aktivitas. Secara grafis, parameter kemiringan menunjukkan kemiringan garis biaya
campuran.
Karena catatan akuntansi, hanya mengungkapkan jumlah keluaran aktivtas
dan jumlah biaya, nilai-nilai tersebut harus digunkan untuk memperkirakan
parameter perpotongan dan kemiringan (jumlah biaya dan biaya variabel). Dengan
memperkirakan biaya tetap dan biaya variabel per unit, komponen tetap variabel
dapat diperkirakan. Perilaku biaya campuranpun dapat diprediksi ketika
penggunaan aktivitas berubah.
Metode-metode yang digunakan untuk memperkirakan biaya tetap dan
biaya variabel per unit yaitu:
2. Metode Scatterplot
Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis
dengan menggambarkan data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam
menerapkan metode scatterplot adalah menggambarkan titik-titik data sehingga
hubungan antara biaya penyetelan dan tingkat aktivitas dapat terlihat. Sumbu
vertikal adalah jumlah biaya penyetelan sedangkan sumbu horizontal adalah jumlah
waktu penyetelan. Tujuan grafik scatter adalah melihat apakah asumsi hubungan
12
linear wajar atau tidak. Selain itu, beberapa titik yang tampaknya tidak cocok dalam
pola umum perilaku biaya mungkin terungkap dengan mengamati grafik scatter.
Grafik scatter dapat membantu memberikan pengetahuan tentang hubungan
antara biaya dan pengggunaan aktivitas. Bahkan, grafik scatter memungkinkan
seseorang untuk menyesuaikan suatu garis secara visual dengan titik-titik dalam
grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya garis yang
paling sesuai dengan titik-titik tersebut.
13
determinasi yang baik dan buruk. Yang pasti, semakin dekat R kuadrat ke-1, semakin
baik garisnya.
3. Koefisien Korelasi
Ukuran alternatif untuk goodnessof fit adalah koefisien korelasi, yaitu akardari
koefisien determinasi. Karena akar dapat bernilai negatif, nilai koefisien korelasinya
dapat berkisar antara -1 dan +1.
4. Regresi Berganda
Jika kuadrat terkecil digunakan untuk membuatsuatu persamaan yang melibatkan dua
atau lebih variabel penjelas, metodenya disebut sebagai regresi
berganda(multipleregression). Oleh karena perhitungan yang diperlukan unutk regresi
berganda sangat kompleks, penggunaan komputer dibutuhkan.
Penilaian Manajerial
Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan.
Banyak manajerial yang menggunakan pengalaman dan obsevasi terhadap hubungan
biaya pada masa lampau untuk menentukanbiaya tetap dan variabel. Metode ini
memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya
aktiviitas tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel,
tanpamenghirukan kemungkinan biaya campuran.
Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan
membagi biaya-biaya ini dalam komponen tetap dan variabel. Dalam hal ini manajer
menggunakan pengalamannya untuk menentukan sejumlah biaya tertentu adalah tetap
dan sisanya adalah variabel.
Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan
pertimbangan mereka untuk memperbaiki hasil estimasi statistik. Manajer yang
berpengalaman mungkin dapat meneliti data dan membuang beberapa titik yang sangat
tidak umum terjadi atau mungkin merevisi hasil estimasi untuk memasukkan perubahan
yang diproyeksikan dalam struktur biaya atau teknologi. Teknik statistik sangat akurat
14
dalam menggambarkan masa lalu tetapi teknik tersebut tidak mampu melihat masa
depan yang tentunya merupakan keinginan manajemen yang sebenarnya.
Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan
biaya tetap dan variabel terletak pada kesederhanaannya. Saat manajer memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat
memberikan hasil yang baik. Akan tetapi kesalahan akan terjadi jika manajer tidak
memiliki pertimbangan yang baik. Oleh karena itu, mempertimbangkan pengalaman
manajer, potensi kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan
yang terkait merupakan hal yang penting.
15