Pedoman untuk menetapkan apakah suatu biaya dapat dibebankan sebagai tanggung
jawab seorang manajer pusat pertanggungjawaban adalah sbb:
a) Jika seseorang manajer memiliki wewenang , baik dalam pemerolehan maupun
penggunaan jasa, ia harus dibebani dengan biaya jasa tersebut.
Contoh : manajer pemasaran yang mempunyai wewenang memutuskan media promosi
dan jumlah biayanya, bertanggung jawab penuh terhadap terjadinya biaya.
b) Jika seorang manajer dapat secara signifikan mempengaruhi jumlah biaya tertentu
melalui tindakannya sendiri, ia dapat dibebani dengan biaya tersebut
Seorang manajer mungkin tidak mempunyai wewenang dalam memutuskan pemerolehan
barang dan jasa baik harga maupun jumlahnya namun dapat secara signifikan
mempengaruhi jumlah pemakaiannya.
Contoh : Harga dan jumlah bahan baku yang dibeli ditentukan oleh manajer bagian
pembelian, sedangkan pemakaiannya ditentukan oleh bagian produksi.Dengan
menggunakan harga standar, manajer pembelian bertanggung jawab terhadap harga
pemerolehan bahan baku. Sedangkan manajer produksi bertanggung jawab terhadap
biaya bahan baku.
c) Meskipun seorang manajer tidak dapat secara signifikan mempengaruhi jumlah biaya
tertentu melalui tindakan langsungnya sendiri, ia juga dapat dibebani biaya tersebut, jika
manajemen puncak menghendaki agar manajer tersebut membantu manajer lain
bertanggung jawab untuk mempengaruhi biaya tersebut.
Contoh : Biaya reparasi dan pemeliharaan merupakan tanggung jawab bagian bengkel.
Namun ada dua faktor yang mempengaruhi biaya tersebut : (1) efisiensi pemakaian tenaga
kerja bengkel yang menjadi tanggung jawab manajer bengkel. (2) Pemakaian mesin dan
ekuipmen yang menjadi tanggung jawab manajer bagian produksi.
2. Aktiva,pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan
Aktiva,pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan tidak tepat untuk menggambarkan
aktiva,pendapatan dan biaya yang tidak dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer
tertentu.Tetapi istilah yang tepat yaitu “terkendalikan oleh seseorang “ (controllable by
someone) dan “terkendalikan oleh manajer lain”(controllable by others)
Pemisahan aktiva, pendapatan dan biaya ke dalam aktiva, pendapatan, dan biaya yang
terkendalikan dan tidak terkendalikan selalu berhubungan dengan :
1) Tingkat manajemen
Dalam organisasi, pada dasarnya tidak ada aktiva, pendapatan dan biaya yang tidak
terkendalikan. Aktiva, pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan oleh manajer
tertentu, pasti dapat dikendalikan oleh manajer lain atau manajer diatasnya dalam
organisasi. Aktiva, pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan oleh manajer tertentu,
atau oleh manajer lain atau manajer diatasnya merupakan aktiva,pendapatan dan biaya
yang dapat terkendalikan oleh oleh manajer departemen yang membawahinya atau
manajer lain dalam organisasi.
2)Jangka waktu
Dalam jangka waktu yang cukup panjang, semua aktiva,pendapatan dan biaya akan
terkendalikan oleh seseorang dalam organisasi, sebaliknya dalam jangka pendek hanya
sedikit aktiva,pendapatan dan biaya yang dapat dikendalikan.
Jenis-jenis Pusat Pertanggung jawaban
Pusat pertanggungjawaban pada dasarnya diciptakan untuk mencapai sasaran
tertentu, jadi sasaran dari masing-masing individu dalam liar-liar pusat
pertanggungjawaban itu harus diusahakan agar selaras, serasi dan seimbang dalam usaha
rnencapai sasaran umum dari organisasi secara keseluruhan.Suatu pusat
pertanggungjawaban pada dasarnya dibentuk untuk rnencapai sasaran tertentu yang
selaras dengan sasaran umum organisasi.
a. Pusat Biaya (Cost Center)
Pusat biaya merupakan segmen atau subdivisi dari suatu organisasi dimana
manajernya hanya bertanggungjawab terhadap segala pengeluaran pada segmen tersebut.
Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang mengolah masukan (input) yang
diukur dalam nilai uang namun output tidak diukur dengan cara yang sama. Berdasarkan
hubungan masukan dan keluaran, pusat biaya dapat dibagi atas pusat biaya tekhnik
(engineered cost center) dan pusat biaya kebijakan (discreationary cost center).
Pusat biaya tekhnik adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya dapat
ditentukan dengan pasti karena biaya tersebut berhubungan erat dengan volume kegiatan
pusat biaya tersebut.Salah satu contoh pusat biaya tekhnik adalah departemen produksi
dan departemen pengiriman. Jika keluaran dinaikkan jumlahnya akan menyebabkan
bertambahnya jumlah masukan (biaya produksi) departemen tersebut. Prestasi manajer
pusat biaya tekhnik diukur berdasarkan kemampuan mempertahankan efisiensi kerja.
Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak
mempunyai hubungan yang erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut.Jumlah
biaya yang “tepat” untuk kegiatan pusat biaya kebijakan ditentukan berdasarkan kebijakan
manajemen.Salah satu contoh dari pusat biaya ini adalah departemen akuntansi,
personalia, dan bagian penelitian pengembangan. Tujuan dari pusat biaya kebijakan
bukanlah untuk meminimumkan jumlah pengeluaran,tetapi untuk mengusahakan
bagaimana menggunakan dana yang dianggarakandengan cara yang seefektif mungkin.
Itulah sebabnya pusat biaya ini tidak dapat diukur prestasi manajernya dari sudut efisiensi.
Perusahaan A berinvestasi sebesar Rp 700 juta dalam sebuah usaha peluncuran produk baru. Setelah
peluncuran produk itu, perusahaan A menerima jumlah penjualan sebesar 1000 buah. Jumlah dana dari
penjualan baru yang mencapai angka Rp 650 juta. Hitunglah laba atas investasi Perusahaan A.
Soal 9