Anda di halaman 1dari 11

INFORMASI AKUNTASI PERTANGGUNGJAWABAN

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang mengakui


berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan perusahaan yang mencerminkan
rencana dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban dengan menetapkan pendapatan
dan biaya tertentu.

Menurut Mulyadi (2001 : 218)


Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian
rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi, dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok
orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan.

Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban merupakan salah satu tipe informasi akuntansi


manajemen yang dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki oleh tiap tiapmanajer atau
juga merupakan aktiva,pendapatan,dan atau biaya yang dihubungkan dengan manajer
yang bertanggungjawab terhadap pusat pertanggungjawaban tertentu. Dalam
hubungannya dengan wewenang yang dimiliki oleh seorang manajer Aktiva,

pendapatan dan biaya dikelompokkan menjadi 2 golongan :

1. Aktiva,pendapatan dan biaya yang terkendalikan


Aktiva,pendapatan dan biaya yang secara signifikan dipengaruhi oleh seorang manajer
dalam jangka waktu tertentu.

Aktiva yang terkendalikan


Aktiva terkendalikan bagi seorang manajer pusat pertanggungjawaban adalah Aktiva
yang pemerolehan & penggunaannya berada dibawah wewenang manajer pusat
pertanggungjawaban, Aktiva yang penggunaannya berada didalam wewenang manajer
pusat pertanggungjawaban, kadangkala pemerolehan aktiva suatu pusat
pertanggungjawaban berada didalam wewenang manajer puncak

Pendapatan yang terkendalikan


Dapat diperoleh atau tidaknya pendapatan oleh suatu pusat pertanggungjawaban sangat
tergantung atas kemampuan pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan. Karena
pendapatan mudah diidentifikasikan dengan manajer yang bertanggung jawab untuk
memperolehnya.

Biaya yang terkendalikan


Biaya-biaya yang terkendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang disajikan
dalam laporan biaya dan dimintakan pertanggungjawabannya.

Pedoman untuk menetapkan apakah suatu biaya dapat dibebankan sebagai tanggung
jawab seorang manajer pusat pertanggungjawaban adalah sbb:
a) Jika seseorang manajer memiliki wewenang , baik dalam pemerolehan maupun
penggunaan jasa, ia harus dibebani dengan biaya jasa tersebut.
Contoh : manajer pemasaran yang mempunyai wewenang memutuskan media promosi
dan jumlah biayanya, bertanggung jawab penuh terhadap terjadinya biaya.

b) Jika seorang manajer dapat secara signifikan mempengaruhi jumlah biaya tertentu
melalui tindakannya sendiri, ia dapat dibebani dengan biaya tersebut
Seorang manajer mungkin tidak mempunyai wewenang dalam memutuskan pemerolehan
barang dan jasa baik harga maupun jumlahnya namun dapat secara signifikan
mempengaruhi jumlah pemakaiannya.
Contoh : Harga dan jumlah bahan baku yang dibeli ditentukan oleh manajer bagian
pembelian, sedangkan pemakaiannya ditentukan oleh bagian produksi.Dengan
menggunakan harga standar, manajer pembelian bertanggung jawab terhadap harga
pemerolehan bahan baku. Sedangkan manajer produksi bertanggung jawab terhadap
biaya bahan baku.

c) Meskipun seorang manajer tidak dapat secara signifikan mempengaruhi jumlah biaya
tertentu melalui tindakan langsungnya sendiri, ia juga dapat dibebani biaya tersebut, jika
manajemen puncak menghendaki agar manajer tersebut membantu manajer lain
bertanggung jawab untuk mempengaruhi biaya tersebut.
Contoh : Biaya reparasi dan pemeliharaan merupakan tanggung jawab bagian bengkel.
Namun ada dua faktor yang mempengaruhi biaya tersebut : (1) efisiensi pemakaian tenaga
kerja bengkel yang menjadi tanggung jawab manajer bengkel. (2) Pemakaian mesin dan
ekuipmen yang menjadi tanggung jawab manajer bagian produksi.
2. Aktiva,pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan
Aktiva,pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan tidak tepat untuk menggambarkan
aktiva,pendapatan dan biaya yang tidak dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer
tertentu.Tetapi istilah yang tepat yaitu “terkendalikan oleh seseorang “ (controllable by
someone) dan “terkendalikan oleh manajer lain”(controllable by others)

Pemisahan aktiva, pendapatan dan biaya ke dalam aktiva, pendapatan, dan biaya yang
terkendalikan dan tidak terkendalikan selalu berhubungan dengan :
1) Tingkat manajemen
Dalam organisasi, pada dasarnya tidak ada aktiva, pendapatan dan biaya yang tidak
terkendalikan. Aktiva, pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan oleh manajer
tertentu, pasti dapat dikendalikan oleh manajer lain atau manajer diatasnya dalam
organisasi. Aktiva, pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan oleh manajer tertentu,
atau oleh manajer lain atau manajer diatasnya merupakan aktiva,pendapatan dan biaya
yang dapat terkendalikan oleh oleh manajer departemen yang membawahinya atau
manajer lain dalam organisasi.

2)Jangka waktu
Dalam jangka waktu yang cukup panjang, semua aktiva,pendapatan dan biaya akan
terkendalikan oleh seseorang dalam organisasi, sebaliknya dalam jangka pendek hanya
sedikit aktiva,pendapatan dan biaya yang dapat dikendalikan.
Jenis-jenis Pusat Pertanggung jawaban
Pusat pertanggungjawaban pada dasarnya diciptakan untuk mencapai sasaran
tertentu, jadi sasaran dari masing-masing individu dalam liar-liar pusat
pertanggungjawaban itu harus diusahakan agar selaras, serasi dan seimbang dalam usaha
rnencapai sasaran umum dari organisasi secara keseluruhan.Suatu pusat
pertanggungjawaban pada dasarnya dibentuk untuk rnencapai sasaran tertentu yang
selaras dengan sasaran umum organisasi.
a. Pusat Biaya (Cost Center)
Pusat biaya merupakan segmen atau subdivisi dari suatu organisasi dimana
manajernya hanya bertanggungjawab terhadap segala pengeluaran pada segmen tersebut.
Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang mengolah masukan (input) yang
diukur dalam nilai uang namun output tidak diukur dengan cara yang sama. Berdasarkan
hubungan masukan dan keluaran, pusat biaya dapat dibagi atas pusat biaya tekhnik
(engineered cost center) dan pusat biaya kebijakan (discreationary cost center).
Pusat biaya tekhnik adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya dapat
ditentukan dengan pasti karena biaya tersebut berhubungan erat dengan volume kegiatan
pusat biaya tersebut.Salah satu contoh pusat biaya tekhnik adalah departemen produksi
dan departemen pengiriman. Jika keluaran dinaikkan jumlahnya akan menyebabkan
bertambahnya jumlah masukan (biaya produksi) departemen tersebut. Prestasi manajer
pusat biaya tekhnik diukur berdasarkan kemampuan mempertahankan efisiensi kerja.
Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak
mempunyai hubungan yang erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut.Jumlah
biaya yang “tepat” untuk kegiatan pusat biaya kebijakan ditentukan berdasarkan kebijakan
manajemen.Salah satu contoh dari pusat biaya ini adalah departemen akuntansi,
personalia, dan bagian penelitian pengembangan. Tujuan dari pusat biaya kebijakan
bukanlah untuk meminimumkan jumlah pengeluaran,tetapi untuk mengusahakan
bagaimana menggunakan dana yang dianggarakandengan cara yang seefektif mungkin.
Itulah sebabnya pusat biaya ini tidak dapat diukur prestasi manajernya dari sudut efisiensi.

b.Pusat Pendapatan (Revenue Center)


Pusat pendapatan yaitu suatu pusat pertanggungjawaban di mana manajernya
hanya bertanggung jawab untuk penjualan atau perolehan pendapatan.Prestasi manajer
pusat pertanggungjawaban diukur berdasarkan jumlah penjualan/pendapatan yang dicapai
dibandingkan dengan penjualan yang dianggarkan, dan biaya pemasaran aktual
dibandingkan dengan biaya pemasaran yang dianggarkan.

c. Pusat Laba (Profit Center)


Pusat laba adalah suatu pusat pertanggungajawaban dalam suatu organisasi yang
kinerja manajemennya dinilai atas dasar selisih pendapatan dengan biaya dalam pusat
pertanggungjawaban tersebut. Adapun yang menjadi perhatian dalam pusat
pertanggungjawaban ini adalah besar laba yang diperoleh, yaitu dengan membandingkan
biaya sebagai input dengan pendapatan sebagai output.
Contoh: Unit bisnis sebagai pusat laba biasanya ditetapkan pada perusahaan yang
menghasilkan lebih dari satu macam produk atau jasa. Dalam hal ini manajer divisi
bertanggung jawab untuk mengendalikan atas pengembangan produk, proses produksi,
dan strategi pemasaran.Para manajer tersebut berperan untuk mempengaruhi pendapatan
dan beban sedemikian rupa sehingga dapat dianggap bertanggung jawab atas “laba
bersih”.

d.Pusat Investasi (Investment Center)


Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
yang kinerjanya dinilai atas dasar pendapatan, biaya, dan sekaligus investasi (aktiva dan
modal) pada pusat pertanggungjawaban tersebut.Prestasi pusat investasi diukur dengan
menghubungkan laba yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut dengan
investasi yang bersangkutan. Rumusnya :

ROI = Net Operating Income


Total Asset
Return on Investment (ROI)
ROI merupakan ukuran kinerja pusat investasi yang paling umum digunakan. ROI mengukur laba per
rupiah investasi. Rumus untuk menghitung ROI adalah sebagai berikut:
Karena ROI yang dihitung adalah ROI pusat investasi, maka laba pada rumus di atas adalah laba pusat
investasi dan aset operasi juga aset operasi pusat investasi. ROI juga dapat dihitung secara terinci
dengan rumus berikut:

Anggaran Biaya Sebagai Tolak Ukur Pengendalian Biaya

Untuk tujuan pengendalian biaya :


1. Organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga jelas wewenang dan tanggungjawab
tiap-tiap manajer. Anggaran menghendaki adanya organisasi yang baik, jika terjadi sesuatu
yang yang tidak sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran, akan dengan mudah
tahu siapa yang bertanggung jawab.
2.Anggaran biaya harus disusun sesuai dengan tingkat manajemen dalam organisasi.Tiap-
tiap manajer harus mengajukan rancangan anggaran biaya yang berada dibawah
tanggungjawabnya kemudian dikombinasikan dan diselaraskan satu sama lain oleh komite
anggaran. Jika ada perubahan terhadap rancangan anggaran tersebut maka harus
dirundingkan dan diberitahukan kepada manajer penyusun anggaran biaya sehingga
menciptakan peran serta dan komitmen dalam mencapai target yang ditetapkan.
Setiap manajer berpartisipasi dalam penyusunan anggaran oleh karena itu masing-masing
akan dimintai pertanggungjawaban mengenai realisasi anggarannya.
Terkendalikan Biaya Versus Variabilitas Biaya
Variabilitas biaya : perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
Jika terkendalikan biaya dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan. Biaya dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan:
1. Biaya dalam jangka pendek tidak dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer lain
yang berwenang. Biaya ini dibagi menjadi : engineered variable costs dan committed
fixed costs.
Dalam jangka pendek, engineered variable costs tidak dipengaruhi secara signifikan
oleh manajer pusat pertanggungjawaban produksi. Misalnya, karena jenis biaya ini sangat
ditentukan oleh teknologi.
Contoh : setiap mobil yang dirakit oleh departemen perakitan harus dipasang 5 roda,
sehingga biaya roda adalah enginered cost didepartemen tersebut. Bagi manajer
departemen perakitan , biaya roda tersebut merupakan biaya tidak terkendalikan., karena
biaya wewenang yang dimiliki oleh manajer departemen perakitan tidak cukup untuk
mempengaruhi secara signifikan besarnya biaya tersebut.
Committed fixed costs adalah biaya tetap yang timbul dari pemilikan pabrik,ekuipmen.
Biaya ini tetap dikeluarkan guna mempertahankan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi tujuan –tujuan jangka panjang. Contoh: biaya depresiasi,pajak bumi dan
bangunan,biaya asuransi,sewa dll.
2. Biaya dalam jangka pendek dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer lain yang
berwenang. Biaya ini adalah biaya kebijakan. Biaya ini dibagi menjadi : Discretionary
variable costs dan Discretionary fixed costs. Biaya ini berperilaku variabel atau tetap
atas kebijakan manajemen, sehingga dalam jangka pendek biaya ini secara signifikan
dipengaruhi oleh wewenang yang dimiliki manajemen.

Tanggugjawab ganda (dual resonsiility)


Seringkali terdapat lebih dari seorang manajer yang dianggap dapat mempengaruhi secara
signiikan biaya
Menimbulkan dua masalah berikut
1. Masalah Penngumpulan data biaya
2. Masalah pembebanan tanggungawab atas biaya unit unit organisasi peghasil jasa
Manfaat Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi akuntansi pertanggungjawaban dapat berupa informasi historis yang berupa
aktiva, pendapatan, biaya masa lalu. Dapat pula berupa informasi masa yang akan datang.

Informasi akuntansi pertanggungjawaban berupa informasi masa yang akan datang


bermanfaat Untuk penyusunan anggaran

Informasi akuntansi pertanggungjawaban berupa informasi masa yang lalu bermanfaat 1.


Untuk menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban 2. Pemotivasi manajer

Dalam Activity –based responsibility system, informasi akuntansi manajemen-terutama


biaya, dihubungkan dengan aktivitas-penambah dan bukan penembah nilai. Informasi ini
bermanfat bagi manajemen :
1. Mengelola aktivitas, dengan cara mengarahkan usaha manajemen dalam mengurangi
dan akhirnya menghilangkan biaya bukan penambah nilai (non value added costs)
Memantau efektivitas program pengelolaan aktivitas.

Informasi akuntansi pertaggugjawaban Tradisional

Manfaat Informasi akuntansi pertanggungjawaban Tradisional : Informasi akuntansi


pertanggungjawaban sebagai dasar penyusunan anggaran
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran (role
setting) dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan.
Dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang akan berperan dalam
melaksanakan sebagian aktivitas pencapaian sasaran perusahaan dan ditetapkan pula
sumber daya yang disediakan bagi pemegang peran tersebut untuk memungkinkannya
pelaksanaan perannya.
Sumber daya yang disediakan untuk memungkinkannya manajer berperan dalam usaha
pencapaian sasaran perusahaan tersebut diukur dengan satuan moneter standar berupa
informasi akuntansi. Oleh karena itu, penyusunan anggaran hanya mungkin dilakukan
jika tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang mengukur berbagai nilai
sumberdaya yang disediakan bagi setiap manajer yang berperan dalam usaha pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan dalam tahun anggaran.
Dengan demikian anggaran berisi :
“ informasi akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur nilai sumberdaya yang
disediakan selama tahun anggaran bagi manajer yang diberi peran untuk mencapai
sasaran perusahaan.”
Dalam proses penyusunan anggaran, informasi akuntansi pertanggungjawaban
berfungsi sebagai : alat pengirim peran (role sending device) kepada manajer yang diberi
peran dalam pencapaian yang sasaran perusahaan, sehingga akan menimbulkan
komitmen yang tinggi dalam diri manajer untuk berprestasi sesuai yang tercantum dalam
anggaran diterimanya berpengaruh atas tinggi rendahnya nilai penghargaan (no. 1).
Faktor yang terakhir berdampakterhadap motivasi manajer untuk berusaha. (no.3).

Manfaat Informasi Akuntansi pertanggungjawabanberdasarkan aktivitas adalah :

1. Informasi akuntansi pertanggungjawaban memungkinkan pegelolaan


aktivitas
Manajemen dituntut untuk senantiasa melaksanakan penyempurnaan aktivitas agar
customer terjamin tidak akan dibebani dengan biaya bukan penambah nilai. Manajemen
memerlukan pemisahan aktivitas-penambah dan bukan penambah nilai dan identifikasi
sumber daya yang dikonsumsi oleh kedua tipe tersebut.
Dengan menyajikan informasi biaya yang dipisahkan kedalam biaya penambah dan bukan
penambah nilai , manajemen dapat :
1. Memperoleh informasi biaya bukan penambah nilai yang menggambarkan besarnya
pemborosan yang sekarang dialami oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
customer.
2. Memperoleh biaya bukan penambah nilai yang memungkinkan mereka memusatkan
pengendalian terhadap aktivitas bukan penambah nilai.
3. Memperoleh informasi biaya bukan penambah nilai yang memungkinkan mereka
melakukan penyempurnaan efisiensi aktifitas penambah nilai.

2.Informasi akuntansi pertanggungjawaban memungkinkan pemantauan


efektivitas program pegelolaan aktivitas

Dalam lingkungan manufaktur maju, manajemen dituntut untuk melaksanakan


penyempurnaan aktivitas secara berkesinambungan, agar perusahaan memliki daya saing
dalam jangka panjang.Dengan demikian manajemen memerlukan informasi biaya aktivitas
untuk memantau secara berkesinambung program pengelolaan aktivitas. Dengan
menyajikan informasi biaya yang dipisahkan kedalam biaya penambah adan bukan
penambah nilai dengan perbandingan dari tahun ke tahun, manajemen dapat:
1.Memantau efektivitas program pengelolaan aktivitas.
Untuk mengurangi dan akhirnya menghilangkan aktivitas bukan penambah nilai yang
diwujudkan dalam bentuk pengurangan biaya.Manajemen memerlukan perbandingan biaya
penambah dan bukan penambah nilai dari tahun ketahun.
2.Merumuskan keputusan-keputasan strategik.
Prorgam pengelolaan aktivitas memberi gambaran berupa penghematan biaya yang dapat
dicapai dalam jangka waktu tertentu, merumuskan keputusan strategik, seperti penentuan
harga jual, pemilihan teknologi manufaktur untuk menjadikan aktivitas penambah nilai
lebih efisien.

Rekayasa informasi akuntansi pertanggungjawaban

Rekayasa informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam sistem akuntansi


pertanggungjawaban Tradisional
System akuntansi pertanggungjawaban tradisional mengarahkan perhatian manajer
terhadap pengendalian biaya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban yang merupakan
keluaran system akuntansi pertanggungjawaban yang merupakan system akuntansi yang
disusun sedemikisn rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan
dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi,dengan tujuan agar
dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan
biaya dan pendapatan yang dianggarkan. Penggambaran perekayasaan informasi dalam
system akuntansi pertanggungjawaban tradisional dapat diuraikan mengenai system
pelaporan biaya dan dilanjutkan dengan uraian system pengolahan informasi akuntansi
pertanggungjawaban.

Rekayasa Informasi Pertanggungjawaban dalam Aktivity-based Responsibility


Accounting

Untuk memungkinkan majement melakukan pengelolaan aktivitas, sistem akuntasni


pertanggungjawaban harus memisahkan biaya-penambah nilai dan biaya bukan-penambah
nilai. Pemisahan biaya ini diperlukan agar manajement:
1.Dapat memusatkan perhatian mereka terhadap pengurangan dan akhirnya
menghilangkan biaya-bukan-penambah nilai
2 Menyadari besarnya pemborosan yang sekarang sedang terjadi
3.Memantau efektivitas program pengelolaan aktivitas dengan menyajikan biaya-bukan
penambah nilai kepada manajemen dalam bentuk perbandingan antar periode

Formula perhitungan Biaya-Penambah dan Bukan-Penambah Nilai adalah:


Biaya-penambah Nilai = Kst * Hst
Biaya-bukan-Penambah Nilai =(Kst – KS)*Hst
Keterangan :
Kst : Kuantitas ideal cost diver
KS : Kuantitas Sesungguhnya cost driver yang digunakan
Hst : Harga Stndar per unit cost driver.
Cost Driver adalah Suatu factor yang menjadi penyebab(pendorong timbulnya biaya
aktivita tertentu).
Contoh: jika persiapan(set up) mesin sebelum produksi suatu pesanan dimulai merupakan
suatu aktivitas, maka biaya set up mesin timbul karena aktivitas set up dilaksanakan
latihan soal
1. Jelaskan hubugan antara akuntansi pertanggungjawaban dengan anggaran
2. Jelaskan yang dimaksud dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban menurut
activity based responsibility accoutig system
3. Informasi akutansi pertanggungjawaban bermanfaat untuk penilaian manajer,
setujukah anda dengan penyataan tersebut ,jelaskan jawaban saudara
4. Pembebanan tanggungjawab iaya dapat digunakan untuk menghasilkan perilaku
tertentu, berikan contoh pembebanan biaya dan dampaknya pada perilaku manajer
5. Pengertian biaya terkendali sama dengan biaya variabel setujukah anda dengan
penyataan tersebut ,jelaskan jawaban saudara
6. Pengertian biaya terkendali sama dengan biaya tetap setujukah anda dengan
penyataan tersebut ,jelaskan jawaban saudara
7. Soal Kasus Perhitungan atas Pusat Investasi (RIO)

Perusahaan A berinvestasi sebesar Rp 700 juta dalam sebuah usaha peluncuran produk baru. Setelah
peluncuran produk itu, perusahaan A menerima jumlah penjualan sebesar 1000 buah. Jumlah dana dari
penjualan baru yang mencapai angka Rp 650 juta. Hitunglah laba atas investasi Perusahaan A.

8. Departemen listrik menghasilkan listrik untuk memenuhi kebutuhan 3 Departemen


produksi X, Y, dan Z. Kapasitas Departemen listrik per tahun adalah 350.000 Kwh
dengan jumlah biaya listrik tersebut sebesar Rp 1.500.000 yang terdiri dari biaya
tetap Rp 900.000 dan biaya variabel Rp 400.000. kebutuhan minimum departemen
X, Y, dan Z masing-masing 90.000 Kwh, 75.000 Kwh, dan 50.000 Kwh.

Soal 9

Aktivitas Cost Driver KSt KS HSt


Pemakaian BB Kg 230.000 280.000 3000
Tenaga Listrik KWh 60.000 75.000 4500
Set Up Jam Set Up - 55.000 3000
Inspeksi Jam Inspeksi - 40.000 4000

Anda mungkin juga menyukai