Anda di halaman 1dari 43

PENENTUAN HARG

A TRANSFER
MUTIA FEMILA SRIKA
NDHI
7211416182
AKUNTANSI C 2016
A. KONSEP HARGA TR
ANSFER

The Power of PowerPoint | thepopp.com 3


l y a d i ( 1 9 9 7 : 2 8
Menurut M u
5)

M A R T I L U A S T I S E M P I T
DALA DALAM A R
Harga transfer meliputi harga produk Harga transfer merupakan harga
atau jasa yang ditransfer antar pusat barang dan jasa yang ditransfer
pertanggungjawaban dalam perusahaa antar pusat laba dalam
n meliputi semua bentuk alokasi biaya perusahaan yang sama. Karena
dari departemen pembantu dan depar
manajer pusat laba diukur
temen produksi dan harga jual produk
atau jasa yang ditransfer antar pusat kinerjanya berdasarkan laba
laba. yang diperoleh, maka setiap
transfer barang atau jasa antar
pusat laba selalu diperhitungkan
di dalamnya unsur laba.
2. Menurut Henry Simamora (1999 :
272)

Konsep lain tentang harga transfer adalah


harga jual khususnya yang dipakai dalam
pertukaran antar divisional untuk mencatat
pendapatan divisi penjualan (selling
division) dan biaya divisi pembelian (buying
division).
3. Menurut Bambang Hariyadi
(2002 : 308)

Harga transfer adalah harga pertukaran barang da


n jasa antar divisi dalam suatu organisasi yang sa
ma dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut.
Kesi m p u l a n

Harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransf


er dari divisi satu ke divisi yang lain dalam satu perusahaa
n yang sama.
B. Karakteristik H
arga Transfer 1.
Masalah harga transfer hanya timbul jika
divisi yang terkait diukur kinerjanya berd
asarkan atas laba yang diperoleh mereka
dan harga transfer merupakan unsur yang
signifikan dalam membentuk biaya penuh
2. produk yang diproduksi di divisi pembelia
n.
Harga transfer selalu mengandung unsur l
aba didalamnya.

3.
Harga transfer merupakan alat untuk me
mpertegas diversifikasi dan sekaligus men
gintegrasikan divisi yang dibentuk.
C. TUJUAN PENENTUAN HARGA TRANSFER
1. Menurut Bambang Hariyadi (1999 :
308 – 309)
1. Untuk mengurangi beban pa 2. Untuk mengurangi risiko p
jak ertukaran
Perusahaan berusaha menghindar Digunakan untuk mentransfer
i pajak dengan memanfaatkan per dana dari negara-negara yang t
bedaan tarif pajak antar negara arif pajaknya rendah.

3. Meningkatkan laba perusahaan 4. Menyembunyikan tingkat laba ses


multinasional dengan join venture ungguhnya perusahaan afiliasi
Dengan jalan perusahaan induk terle Perusahaan multinasional menyamakan
bih dahulu merancang agar perusaha tingkat laba yang sebenarnya perusaha
an join venture terkait secara operasi an afiliasi dengan menetapkan harga tr
onal dengan perusahaan induk. ansfer yang tinggi untuk negara yang ta
rif pajaknya rendah.
2. Menurut Kusnadi, Z
ainal Arifin, Moh. Sad
eli, (2001 : 252)
Menyediakan
Icon segmen dengan informasi relevan yang d
iperlukan.

Menciptakan sistem kepercayaan yang sesuai sehingga


keputusan yang dirancang sesuai dengan keputusan ya
ng dapat memperbaiki kinerja unit bisnis sekaligus keu
ntungan perusahaan secara keseluruhan.

Membantu mengukur kinerja ekonomi dari setiap laba


individual.

Dibuat sederhana mungkin dan mudah dimengerti serta


mudah untuk dilaksanakan.
3. Menurut Henry Simam
ora (1999 : 273)
Tujuan penentuan harga transfer adalah
untuk mentransmisikan data keuangan
diantara divisi-divisi perusahaan pada w
aktu mereka saling menggunakan baran
g dan jasa satu sama lain, untuk mengev
aluasi kinerja segmen. Dengan demikia
n memotivasi manajer divisi penjual dan
divisi pembeli menuju keputusan-keput
usan yang serasi dengan tujuan perusah
aan secara keseluruhan. Selain itu pene
ntuan harga transfer digunakan untuk m
eminimalkan pajak, tarif dan bea merek
a diseluruh dunia.
D. Kriteria Penentuan
Harga Transfer
Menurut Bambang Hariyadi (1999 : 31
0-311)

Kantor pusat seharusnya tid Memungkinkan manajemen p Mampu meingkatkan motivas


ak melakukan intervensi ter uncak menilai kemampuan pr i manajer divisi untuk menin
hadap kebebasan manajer di estasi suatu divisi dengan ad gkatkan laba divisinya sendi
visi dalam mengambil keputu il dan bijaksana serta mengh ri tanpa mengabaikan kepent
san yang terbaik. indarkan suatu divisi menga ingan perusahaan secara kes
mbil keuntungan atas biaya eluruhan.
divisi lain.

14
E. Metode Penentuan Harga Transfer

Menurut Bambang
Hariyadi (1999 : 315)

Ada berbagai metode dalam penentuan harga transfer yang dapat


dijalankan dalam suatu perusahaan sesuai dengan kondisi internal
maupun eksternal yang dihadapi masing-masing perusahaan. Secara
umum untuk menghitung harga transfer dapat digunakan suatu pat
okan bahwa harga harus sama dengan biaya per satuan barang yang
ditransfer ditambah dengan hilangnya keuntungan per satuan yang
dikorbankan untuk penjual sebagai akibat tidak melakukannya tran
saksi penjualan ke pihak luar.
1. Market Based Transfer
Prices
Henry
Boleh Simamora: 1997:
disesuaikan 274
untuk Dengan
penghematan menjual ke
Harga pasar
harga angkut, devisi terkait
luar produk kredit dan didalam
biaya lainnya perusahaan
yang dapat
dihindari
Perhitungan Harga Transfer Atas Dasar Harga Pasar Yang
Dimodifikasi

Harga Pasar Rp xxx


Biaya yang dapat dihindari
Potongan penjualan Rp xxx
Biaya iklan Rp xxx
Biaya angkut
penjualan Rp xxx
Komisi penjualan Rp xxx
Biaya penagihan Rp xxx
Rp xxx
Harga Transfer Rp xxx 17
CONTOH SOAL
Perusahaan mempunyai dua pusat laba,
yaitu divisi M dan divisi N. Divisi M
menghasilkan 5.000 unit produk A yang
dapat dijual kepada Divisi N atau kepada
pihak lain diluar perusahaan, dengan harga
pasar Rp 2.000 per unit. Biaya produksi
produk A terdiri atas: biaya Variabel per
unit Rp 80 dan biaya tetap total Rp 250. Jadi
Biaya yang dapat dihinari terdiri jika produk
A dijual kepada Divisi N adalah :
Perhitungan Contoh
Soal
Potongan penjualan per unit : Rp. 10,00
Biaya iklan per unit : Rp. 5,00
Biaya angkut dan konsumsi penjualan per unit Rp 2,5
Bila Rumus diatas diterapkan dalam contoh soal maka :
Harga pasar (5.000 unit x Rp 200) Rp 1.000.000

Biaya yang dapat dihindari


Potongan penjulan (5.000x Rp 10) Rp 50.000
Biaya Iklan (5.000 x Rp 5) Rp 25.000
Biaya angkut dan komisi penjualan (5.000x Rp 2,5) Rp 12.500
Rp 87. 500
Harga Transfer Rp 912.500
5,000 unit
Harga Transfer per unit (5.000) Rp 182,5
19
Perhitungan Laba Divisi
Harga Transfer Atas Dasar Harga Pasar yang Dimodifikasi
Divisi M Divisi N
Penjualan
5.000 x Rp 200 = Rp 400.000
5.000 x Rp 180 = Rp 540.000
Rp 940.000
3.000 x Rp 700 Rp 2.100.000

Biaya produksi
(5.000 x Rp 80) + Rp 250.000
Rp 540.000 + ( 3.000 + Rp 300) (Rp 650.000)
(Rp 1.440.000)
Biaya Penjualan
2.000 x Rp 20
3.000 x Rp 50 (Rp 40.000)
(Rp 150.000)
Laba Rp 250.000 Rp 510.000
2. Cost Based Transfer
Prices

Pengembangan metode harga


transfer berdasarkan biaya adalah
memasukkan unsur laba dalam
harga jual barang atau jasa yang
disediakan oleh suatu unit penjual
(Mark up) (Bambang Hariyadi:
2002:317)
Contoh Soal
Divisi M Divisi N
Produk yang dihasilkan/dibeli 5.000 unit 3.000 unit
Produk yang dijual
- Kepada Divisi N 3.000 unit -
- Kepada pihak Luar 2.000 unit 3.000 unit
Biaya Produksi
Variabel per unit Rp 80 ?
Tetap total Rp 250.000 -

Tambahan baya produk per unit - Rp 300

Biaya penjualan (yang dapat


dihindari) per unit Rp 20 Rp 50
Harga Jual per unit Rp 200 Rp 700
Harga Transfer Harga pokok
ditambah laba
30% dari harga
pokok
Berdasarkan data ter
sebut diatas dapat di
buat perhitungan ber
dasarkan harga pokok
penuh ditambah laba
dan harga pokok vari
abel ditambah laba s
ebagai berikut :
Perhitungan Laba Divisi
Harga Tranfer Atas Dasar Harga Pokok Penuh Ditambah Laba

Divisi M Divisi N

Penjualan
2000 x Rp.200 = Rp. 400.000
3000 x Rp.169 = Rp. 507.000
Rp. 907.000
3000 x Rp.700 Rp.2.100.000
Biaya Produksi :
(5000 x Rp 80) + Rp.250.000 (Rp.650.000)
Rp.507.000 + (3000 x Rp.300) (Rp.1.407.000)
Biaya penjualan :
2000 x Rp.20 (Rp. 40.000)
3000 x Rp.50 (Rp. 150.000)
Laba Rp. 217.000 Rp. 543.000
Keterangan :
Perhitungan harga transfer adalah sebagai berikut :
Biaya produksi variabel per unit Rp. 80,00
Biaya tetap per unit (Rp.250.000,00 : 5.000) 50,00
Harga pokok penuh per unit Rp.130,00
Laba (30% x Rp.130,00) 39,00
Harga transfer per unit Rp.169,00
Dari hasil perhitungan dalam tabel diatas tampak bahwa laba
divisi M adalah Rp.217.000,00 dan Laba Divisi N Rp.543.000,00
sehingga laba total perusahaan Rp.760.000,00 (Rp.27.000,00 +
Rp.543.000,00). Dibandingkan dengan hasil perhitungan dalam
tabel di atas, laba Divisi M lebih kecil sebesar Rp.33.000,00
(Rp.250.000,00-Rp.217.000,00) dan laba Divisi N lebih besar
Ep.33.000,00 (Rp.510.000,00-Rp.543.000,000) sedangkan laba
perusahaan total perusahaan sama besar yaitu Rp.760.000,00
Perhitungan Laba Divisi
Harga Transfer Atas Dasar Harga Pokok Variabel Ditambah Laba

Divisi M Divisi N
Penjualan
2000 x Rp.200 = Rp. 400.000
3000 x Rp.104 = Rp. 312.000
Rp. 712.000
3000 x Rp.700 Rp.2.100.000
Biaya Produksi :
(5000 x Rp 80) + Rp.250.000 (Rp.650.000)
Rp.312.000 + (3000 x Rp.300) (Rp.1.212.000)
Biaya penjualan :
2000 x Rp.20 (Rp. 40.000)
3000 x Rp.50 (Rp. 150.000)
Laba Rp. 22.000 Rp. 738.000
Keterangan :
Perhitungan harga transfer adalah sebagai
berikut :
Biaya produksi variabel per unitRp. 80,00
Laba (30% x Rp.80,00) 24,00

Harga transfer per unit Rp.104,00


Dibandingkan dengan hasil perhitungan dalam tabel di atas
hasil perhitungan dalam tabel tersebut adalah sebagai beriku
t:
laba Divisi M lebih kecil sebesar Rp.195.000,00 (Rp.217.00
0,00-Rp.22.000,00) dan laba Divisi N lebih besar Rp.195.00
0,00 (Rp.543.000,00-Rp.738.000,00) sedangkan laba total pe
rusahaan sama besarnya yaitu
Rp.760.000.
Pada meode ini biaya penuh yang dip
akai dapat dihitung dengan pendekat
an full costing dan variable costing
(Mulyadi : 1997:386)
b. Full Costing

Jika full costing dipakai sebagai pendekatan


perekayasaan biaya yang digunakan sebgai
dasar penentuan harga transfer, unsur-unsur
yang diperhitungkan dalam penentuan harga
transfer adalah sebagai berikut
Harga transfer = Biaya penuh
+ Laba

Biaya Produksi : y % x Aktiva penuh


- Biaya bahan baku
- Biaya tenaga kerja
- Biaya overhead pabrik

Biaya nonproduksi
- Biaya administrasi & Aktiva Lancar
umum Aktiva tidak lancar
- Biaya Pemasaran
C ON T O H
1X memiliki dua divisi yang dibentuk sebagai pusat laba: Divisi
PT
A dan divisi B. Divisi A menghasilkan suku cadang Q yang dijual
di pasar luar sebanyak 10% dan sisanya di transfer ke divisi B.
Manajer divisi A dan divisi B sedang mempertimbangkan penent
uan harga transfer suku cadang Q untuk tahun anggaran yang ak
an datang. Perusahaan menggunakan pendekatan full costing dal
am penentuan biaya penuh. Menurut anggaran divisi A direncana
kan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000 unit
dengan taksiran biaya penuh untuk tahun anggaran yang akan da
tang sebagai berikut:
N C O N TO H 1
LANJUTA
Biaya produksi Rp 200.000.000
Biaya administrasi dan umum Rp 50.000.000
Biaya pemasaran Rp 20.000.000
Total biaya penuh divisi A Rp 270.000.000
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah
sebesar Rp 1.000.000.000 dan laba yang diharapkan yang
dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of return on
investment) adalah sebesar 20%. Harga transfer suku cadang Q
yang dihitung dengan cost-based transfer pricing dengan
pendekatan full costing disajikan dalam gambar berikut ini:
g a n C o n t o h
Perhit u n
1
Perhitungan mark up
Biaya administrasi & umum Rp 50.000.000
Biaya pemasaran Rp 20.000.000
Laba yg diharapkan 20% x 1.000.000.000 Rp 200.000.000
Jumlah Rp 270.000.000
Biaya produksi Rp 200.000.000
Markup 135%
Penentuan harga transfer
Biaya produksi Rp 200.000.000
Markup 135% x Rp 200.000.000 Rp 270.000.000
Jumlah harga jual Rp 470.000.000
Volume produk yang ditransfer 1.000

Harga transfer per unit Rp 470.000


O N T O H 2
C
Misalkan PT X dalam contoh 1 tersebut di atas menggunakan pendekatan variable costing
dalam penentuan harga transfer produknya. Menurut anggaran, untuk berproduksi pada
kapasitas normal sebanyak 1.000 kg tersebut terdiri dari unsur-unsur biaya berikut ini:
Biaya variabel:
Biaya produksi variabel Rp 150.000.000
Biaya administrasi & umum variabel Rp 10.000.000
Biaya pemasaran variabel Rp 5.000.000
Total biaya variabel Rp 165.000.000
Biaya tetap:
Biaya produksi tetap Rp 50.000.000
Biaya administrasi & umum tetap Rp 40.000.000
Biaya pemasaran tetap Rp 15.000.000
Total biaya tetap Rp 95.000.000
Total biaya penuh Rp 270.000.000
h i t u n g a n C o n t o h
Per
2
Perhitungan mark up
Biaya tetap Rp 95.000.000
Laba yang diharapkan 20% x Rp 1.000.000.000 Rp 200.000.000
Jumlah Rp 295.000.000
Biaya variabel Rp 165.000.000

Mark up 179%
Perhitungan harga transfer
Biaya variabel Rp 165.000.000
Mark up 179% x Rp 165.000.000 Rp 295.350.000
Jumlah harga Rp 460.350.000
Volume produk 1000
Harga transfer per kg Rp 460.350
3. Negotiation
Negosiasi dilakukan seolah-olah unit terseb -Based Transfe
ut satu kesatuan usah yang terpisah sehing
ga tidak diperlukan campur tangan kantor p r Prices
usat dalam penentuan harga transfer. Meto
de ini dapat diterpakan pada unit-unit dala
m perusahaan dimana manajer unit melakuk
an pengendalian atas laba unitnya. (Bamban
g Hariyadi:2002:203)
Terlepas dari kelemahannya, harga tr
ansfer negosiasian menawarkan keser
Keunggulan asian tujuan, otonomi, dan evaluasi kin
erja yang akurat. Selain itu harga tran
sfer negosiasian merupakan wahana un
Harga Trans tuk mencapai keserasian tujuan di selu
ruh organisasi. Apabila negosiasi mem
fer Negosias bantu memastikan adanya keserasian t
ujuan, maka manajemen puncak tidak p
ian erlu campur tangan dalam urusan-urus
an divisional.
( Henry Simamora: 2002:279)
T r a n s f e r P r i c e s
b i t r a t i o n - B a s e d
4. Ar

Lemabaga arbritasi perlu dibentuk untuk menyelesaikkan masalah-masalah ya


ng disengketakan oleh manajer divisi penjual dan divisi pembeli. Dalam lemba
ga abitrasi, manajemen kantor pusat bertanggung jawab dalam membantu pe
nyelesaian masalah-masalah yg disengketakan oleh para manajer divisi yang t
erkait dalam penentuan harga transfer.
Contoh Soal

Misalnya dengan menggunakan contoh data dimuka, semula


harga transfer ditentukan atas dasar negosiasi antara divisi
M dengan manajer divisi N. akan tetapi negosiasi tersebut
mengalami jalan buntu sehingga direksi perlu campur tangan
sebagai arbitrator. Dari hasil dialog anatara direksi dengna
manajer divisi M dan manajer divisi N, diperoleh keputusan
mengenai harga produk A yang ditransfer dari divisi M ke
divisi N, yaitu sebesar Rp 142,00 per unit.
Penyelesaian Soal
Perhitungan Laba Divisi
Harga Transfer Atas Dasar Arbitrasi
Divisi M Divisi N
Penjualan:
2000 x Rp 200 = Rp
400.000
3000 x Rp 142 = Rp Rp 826.000
426.000 Rp 2.100.000

3000 x Rp 700 (Rp 650.000)


Biaya Produksi: (Rp 1.326.000)
(5000 x Rp 80) + Rp
250.000 (Rp 40.000)
Rp 426.000 + (3000 x Rp (Rp 150.000)
300)
Biaya Penjualan:
2000 x Rp 20
Thank You 
43

Anda mungkin juga menyukai