Anda di halaman 1dari 18

Harga

Transfer
Dony Irawan Effendi (1900311310059)
Ahmad Fauzi (1900311310065)
Nur Aziza Indriardani (1900311320089)
Elvina Artanti (1900311320092)
Maya Norliany (1900311320093)
Pengertian Harga Transfer
Harga Transfer dalam arti luas adalah harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu
organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban. Dalam arti sempit, Harga Transfer adalah harga barang atau
jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba.

Tujuan Harga Transfer


1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum
antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita perusahaan yaitu meningkatkan laba unit usaha namun juga dapat
meningkatkan laba perusahaan.
3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha secara individual.
4. Mudah dimengerti dan dikelola sebagai suatu sistem penentuan harga.

Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk
tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar. Namun hal tersebut dalam dunia nyata sangat sulit
diterapkan, hanya sedikit perusahaan yang menetapkan prinsip ini.
Penentuan Harga Transfer
1. Harga Transfer Berdasarkan Harga Pasar (Market-Based Transfer Prices)
Harga transfer berdasarkan harga pasar dipandang sebagai penentuan harga transfer yang paling
independen. Barang-barang yang diproduksi unit penjual dihargai sama dengan harga yang berlaku di
pasar, pada sisi divisi penjual ada kemungkinan untuk memperoleh profit, pada sisi pembeli harga yang
dibayarkan adalah harga yang sewajarnya.

2. Harga Transfer Berdasarkan Biaya (Cost-based Transfer Prices)


Perusahaan menggunakan metode penetapan harga transfer atas dasar biaya yang ditimbulkan oleh
divisi penjual dalam memproduksi barang atau jasa, penetapan harga transfer metode ini relatif mudah
diterapkan namun memiliki beberapa kekurangan.

3. Harga Transfer Negoisasi (Negotiated Transfer Prices)


Dalam ketiadaan harga, beberapa perusahaan memperkenankan divisi-divisi dalam perusahaan yang
berkepentingan dengan transfer pricing untuk menegosiasikan harga transfer yang diinginkan.
Metode-Metode Harga Transfer

Metode Harga Pasar (Market


Price)

Metode Transfer Berdasar Biaya


(Harga Pokok)

Metode Negosiasi (Negotiated


Price)
MetodeArbitrase
(ArbitraryTransfer Prices)
Metode Harga Pasar
Rumus harga transfer per unit dengan menggunakan metode ini adalah:

Harga pasar per unit Rp. XX


Biaya per unit yang dapat dihindari :
Potongan Volume Rp.XX
Biaya penyimpanan XX
Biaya advertensi XX
Komisi penjualan XX
Biaya penagihan XX +

Harga transfer per unit Rp.XX


CONTOH PENENTUAN HARGA
TRANSFER – METODE HARGA PASAR

Beberapa metode harga transfer yang dapat digunakan untuk menentukan


harga transfer barang atau jasa antar divisi antara lain sebagai berikut :
Metode harga pasar Dalam metode harga pasar, harga transfer barang
atau Jasa antar pusat laba ditentukan berdasar harga pasarnya dikurangi
dengan biaya-biaya yang dapat dihindari atau ditekan karena produk
ditransfer dari pusat laba tertentu ke pusat laba lainnya.
Contoh: PT Persada memiliki dua pusat laba yaitu Divisi A dan Divisi B. Produk Divisi A, yaitu produk N,
sebagian dijual kepada pihak luar dan sebagian lainnya ditransfer ke Divisi B untuk diolah lebih lanjut. Harga
jual per unit produk N. kepada pihak lain Rp 360. Biaya produksi dan non produksi produk N di Divisi A per unit
adalah:
 
Elemen Biaya Biaya Standar Biaya Sesungguhnya
Produksi variabel Rp. 120 Rp. 160
Produksi tetap 30 30
Nonproduksi variabel 60 60
Nonproduksi tetap 50 50

Jika produk ditransfer dari Divisi A ke Divisi B, biaya nonproduksi variabel sebesar Rp 40 dapat dihindari. Atas
dasar data PT Persada tersebut dapat ditentukan besarnya harga transfer per unit dari Divisi A ke Divisi B adalah:
Harga pasar per unit Rp 360
Biaya dapat dihindari 40
Harga transfer per unit Rp 320
CONTOH PENENTUAN HARGA
TRANSFER – METODE NEGOSIASI

PT. Batu Halak dengan dua divisi yang saling melakukan transaksi, yaitu Divisi Penjual (A) dan
Divisi pembeli (B). Divisi A bekerja dengan full capacity dan menjual produknya ke pasar luar. Jika
Divisi A tidak menjual kepada pasar luar/regular atau, dijual ke divisi B, maka Divisi A dapat
menghemat biaya pemasaran dan distribusi $ 700/unit.. Perusahaan bekerja selama 250 hari/tahun,
dan informasi kedua Divisi adalah berikut ini :
Divisi A Divisi B

Unit terjualperhari 50 unit 40 unit

Perusahaan250 hari 12.500 10.000

Hargajual $40 $500.000 $400.000

Biayamanufaktur variable 200.000 120.000

Biayadistribusi variable 10.000 15.000

Biayatetap/tahun $ 120.000 $ 110.000


LANJUTAN
Kedua divisi sepakat dan setuju melakukan harga transfer negosiasi , dengan menjual produk dari Divisi A ke
produk B , maka Divisi tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran dan distribusi variabel.

 Harga transfer Minimumnya = $500.000-10.000 = $490.000 atau per unitnya $490.000/ 12.500 = $39,20.

 Disini Divisi A tidak meraih laba atau rugi, namun Divisi B meraih laba= $40 x 10.000=$400.000.

 Harga maksimum adalah $500.000 atau per unit $500.000/12.500 = $40/unit.

 Kedua divisi hendak merealiser harga transfer negosiasi yang sudah disepakati, yaitu ($40 + $39,20)/2 = $39,60.
LANJUTAN
Dengan adanya harga transfer Negosiasi ini maka tambahan laba untuk perusahaan adalah :

 Tambahan laba Divisi A = ($39,60-$39,20)x50unit = $20/unit atau perhari 10.000x $20 = $200.000

 Tambahan laba Divisi B = ($40-$39,60) x 40unit = $16/unit


 Tambahan laba untuk perusahaan ($40-$39,20) x40unit = $32/Unit
Arbitrase (Arbitrary Transfer Prices)
Metode ini digunakan apabila divisi penjualan dan divisi pembelian tidak dapat mencapai
kesepakatan dalam penentuan harga transfer yang ditentukan oleh eksekutif atau badan lain yang
ditugasi untuk mengarbitrasi harga transfer setelah orang atau badan tersebut berdialog dengan para
manajer divisi yang bersangkutan. Arbitrase dapat dilakukan dengan beberapa cara.
·       Dalam sistem yang formal, kedua pihak meyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak
penengah (Arbitrator). Arbitrator akan meninjau posisi mereka masing-masing dan memutuskan harga
yang akan ditetapkan, kadang dengan bantuan staf kantor yang lain.
    Selain tingkat formalitas, digunakan juga proses mampengaruhi efektivitas suatu sistem harga transfer.
Empat cara untuk menyelesaikan konflik:
·         Memaksa (forcing)
·         Membujuk (smoothing)
·         Menawarkan (bargaining)
·         Penyelesaian masalah (problem solving)
Contoh soal
Perusahaan Bintang mempunyai 2 divisi, yaitu Divisi Batu dan Divisi Bata. Divisi Batu merupakan divisi pemasok
komponen utama Divisi Bata dengan harga transfer Rp 10/unit. Divisi Batu juga menjual ke pasar dengan harga Rp
12,50 /unit. Biasanya penjualan ke pasar berjumlah 25% dari penjualan sebanyak 2.000 unit komponen per tahun. 
Berikut ini adalah data Laporan Laba/Rugi Divisi Batu untuk tahun 2007.
Penjualan Rp.21.250  
Biaya Variabel @Rp.8/unit Rp.16.000        
Contribution Margin Rp.5.250          
Rp.2.000
Laba Bersih Rp 3.250
BiayaBata
Divisi Tetapmendapat penawaran dari pihak luar untuk membeli komponen dengan harga Rp 9 /unit. Divisi Batu
menyatakan bahwa tidak mungkin untuk menjual dengan harga seperti penawaran pihak luar karena tidak akan
memperoleh laba sama sekali.
Diminta :
a) Jika anda seorang manajer, berilah komentar anda terhadap pernyataan Divisi Batu tersebut. Asumsikan bahwa
kapasitas Divisi Batu sudah dipakai secara maksimum!
Jawab : Jika divisi batu menjual ke divisi Bata dengan harga Rp.9 /unit.
Penjualan produk ke pasar ekstern 
Pendapatanpenjualan;
(25% dari 2.000 unit = 500 unit @
Rp.12,50)Rp.6.250 Penjualan produk ke Divisi Bata   ;
Pendapatan penjualan   ;    
Biaya Variabel ;       
( 2.000 unit – 500 unit = 1.500 unit @ Rp
( 25% dari 2.000 unit = 500 unit @ Rp 8,00 ) (Rp 9,00 ) Rp 13.500        
4.000) Biaya Variabel      ; 
Contribution Margin ; Rp 2.250       ( 2.000 unit – 500 unit = 1.500 unit @ Rp
Biaya Tetap ;                       8,00 ) (Rp 12.000)     
( 500 unit @ Rp 1 /unit ) (Rp 500) Contribution Margin ; Rp 1.500      
Laba Bersih ; Rp 1.750                    Biaya Tetap  ;         
( 1.500 unit @ Rp 1 /unit ) (Rp 1.500)      
Jadi, dengan demikian Divisi Batu masih bisa Laba Bersih ; Rp 0  
menjual produk ke Divisi Bata dengan harga Rp Total Laba bersih ; Rp 1.750           
9 /unit, karena Divisi Batu masih mendapatkan
laba sebesar Rp 1.750
b) DivisiBatu dapatmenaikan penjualan produk kepasar sebesar 1.500 unit komponen
denganmenaikan biayatetap sebesar Rp 2.000 dan biayaVariabel Rp 1 /unit. Misalkan
kapasitasmaksimum 2.000 unitkomponen/tahun,apakahsebaiknya DivisiBatu
memusatkanpenjualan produkkeluar dan mengabaikan transfer internal.

 
Jelaskandenganperhitungan!        

    jika divisi Batu menjual ke pasar sebesar 1.500 unit        


Penjualan produk ke pasar ekstern :
Pendapatan penjualan       ;
( 1.500 unit @ Rp 12 /unit ) Rp 18.000    
Biaya Variabel       ;
( 1.500 unit @ Rp 9 /unit ) (Rp 13.500)    
Contribution Margin ; Rp 4.500                  
Biaya Tetap   ;        
( 1.500 unit @ Rp 2 /unit ) (Rp 3.000)      
Laba Bersih ; Rp 1.500       
Penjualan produk ke divisi Bata   ;
Pendapatan penjualan  ;     
( 500 unit @ Rp 9 /unit ) Rp 4.500           
Biaya Variabel       ;
( 500 unit @ Rp 9 /unit ) (Rp 4.500)         
Contribution Margin ; Rp – 
Biaya Tetap      ;     
( 500 unit @Rp.2/unit ) (Rp 1.000)       
Laba Bersih ; (Rp 1.000)   

Total Laba Bersih ; Rp 500  


Maka, sebaiknya divisi Batu memusatkan penjualan produk
ke pasar ekstern saja dan mengabaikan transfer intern,
karena penjualan produk ke divisi Bata ( transfer Intern )
hanya mendapatkan laba sebesar Rp 500
Jika divisi Batu memusatkan seluruh penjualan produk ke pasar ekstern, maka Laba
Bersih yang di peroleh adalah sebesar Rp 2.000. dengan perhitungan sebagai
berikut : 

Penjualan produk ke pasar ekstern  ;   


Pendapatan penjualan   ;   
(2.000 unit @ Rp 12 /unit ) Rp 24.000          
Biaya variabel   ;        
( 2.000 unit @ Rp 9 /unit ) (Rp 18.000 )                   
Contribution Margin ; Rp 6.000          
Biaya Tetap  ;  
( 2.000 unit @ Rp 2 /unit ) ( Rp 4.000 )        
Laba Bersih ; Rp 2.000            
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai