Anda di halaman 1dari 24

1

PENENTUAN
PENENTUAN HARGA
HARGA
TRANSFER
TRANSFER
Pengertian Harga Transfer 2

 Harga transfer adalah harga produk atau jasa yang dibebankan oleh
divisi penjual ke divisi pembeli dari perusahaan yang sama.
 Masalah pokok yang timbul adalah dasar atau metode yang digunakan
dalam penentuan harga transfer, sehingga diperoleh harga transfer
yang adil dan layak digunakan untuk menilai prestasi setiap manajer
dan divisi atau departemen yang dipimpinnya.
Kegunaan Harga Transfer 3

 Memfokuskan perhatian para manajer atas kinerja dari


unitnya sendiri

 Merencanakan dan mengkoordinasikan tindakan-


tindakan dari unit-unit (departmen) yang ada untuk
memaksimalkan laba perusahaan secara keseluruhan
Pengaruh Penentuan Harga Transfer 4

Harga transfer ditentukan atas barang yang


ditransfer dari divisi penjual ke divisi pembeli
mempengaruhi:

Biaya bagi divisi pembeli, dan


Pendapatan bagi divisi penjual
5

Divisi Penjual Transfer Pricing Divisi pembeli

Pe
nju
ala
n

Pelanggan di luar
perusahaan
Metode Penentuan Harga Transfer 6

 Harga transfer dapat ditentukan dengan menggunakan empat


metode, yaitu :

1. Metode harga pasar

2. Metode harga pokok

3. Metode negosiasi

4. Metode arbitrasi
1. Metode Harga Pasar 7

 Menurut metode ini, harga transfer ditentukan atas dasar harga


pasar dari produk/jasa yang dibebankan. Harga pasar yang
digunakan sebagai dasar penentuan harga transfer adalah harga
pasar yang dimodifikasi atau disebut juga harga pasar minus, yaitu
harga pasar setelah dikurangi dengan biaya penjualan yang dapat
dihindari jika perusahaan tidak bertransaksi dengan pihak eksternal,
biaya yang dapat dihindari tersebut yaitu : potongan penjualan, biaya
iklan, biaya angkut penjualan, komisi penjualan, dan biaya
penagihan
Lanjutan… 8

 Perhitungan harga transfer atas dasar harga pasar yang dimodifikasi :

Harga pasar Rp xxxx


Biaya yang dapat dihindari:
Potongan penjualan Rp xxxx
Biaya iklan Rp xxxx
Biaya angkut penjualan Rp xxxx
Komisi penjualan Rp xxxx
Biaya penagihan Rp xxxx
+

Rp xxxx
-

Harga transfer Rp xxxx


Contoh 1 9

 Perusahaan mempunyai dua pusat laba, yaitu divisi M dan divisi N. divisi M
menghasilkan 5000 unit produk A yang dapat dijual kepada divisi N atau kepada pihak
lain diluar perusahaan, dengan harga pasar Rp200 per unit. Biaya produksi A terdiri
atas: biaya variabel per unit Rp80 dan biaya tetap total Rp250.000. biaya yang dapat
dihindari jika produk A dijual ke divisi N yaitu: potongan penjualan per unit Rp10, biaya
iklan per unit Rp5, biaya angkut dan komisi penjualan per unit, masing-masing sebesar
Rp2,5. produk A didivisi N diolah lebih lanjut menjadi produk B, dengan biaya
pengolahan Rp300 per unit. Produk B laku dijual dengan harga Rp700 per unit dan
biaya penjualan Rp50 per unit. Jika dari jumlah produk A yang dihasilkan 60% dijual ke
divisi N dan sisanya dijual ke pihak luar, tentukan laba masing-masing divisi
Jawab Contoh 1
Perhitungan laba divisi harga transfer atas dasar harga pasar yang dimodifikasi 10
Divisi M Divisi N
Penjualan:
5.000 x 40% x Rp200 = Rp400.000
5.000 x 60% x Rp180* = Rp540.000 -
Rp 940.000
3.000* x Rp700 Rp 2.100.000

Biaya Produksi:
(5.000 x Rp80) + Rp250.000 (650.000)
Rp540.000 + (3.000 x Rp300) (1.440.000)

Biaya Penjulan:
2.000* x Rp20* (40.000)
3.000 x Rp50 (150.000)

Laba Rp 250.000 Rp 510.000

*180 = 200 - (Rp10 + Rp5 + Rp 2,5 + Rp 2,5)


*3000 = 5000 x 60%
*2000 = 5000 x 40%
*Rp20 = Rp10 + Rp5 + Rp2,5 + Rp2,5
Penentuan Harga Transfer Atas Dasar Harga
Pasar Mempunyai Kelemahan : 11

1. Tidak semua produk/jasa yang dibebankan mempunyai harga pasar.


2. Mungkin saja terdapat beberapa macam harga pasar dari produk/jasa
yang dibebankan
3. Pengurangan harga pasar dengan biaya yang dapat dihindari
menguntungkan bagi divisi pembeli
2. Metode Harga Pokok 12

 Menurut metode ini, harga transfer ditentukan atas dasar harga pokok produksi dari
produk/jasa yang dibebankan/dipertukarkan. Metode ini digunakan untuk jenis
produk/jasa yang bersifat khusus atau tidak dihasilkan oleh pihak eksternal
perusahaan, metode ini digunakan jika :
1. Produk/jasa yang dibebankan tidak mempunyai harga pasar
2. Terdapat beberapa macam harga pasar dari produk/jasa yang dibebankan
 Harga pokok yang digunakan dalam penentuan harga transfer dapat berupa harga
pokok penuh (full cost) atau harga pokok variabel (variabel cost).
 Harga transfer ditentukan atas dasar harga pokok laba yang dikehendaki oleh divisi
penjual dan disetujui oleh divisi pembeli, laba tersebut ditentukan dengan sejumlah
persentase tertentu dari harga pokok.
Contoh 2 13

 Misalnya dengan menggunakan data contoh 1

Divisi M Divisi N
Produk yang dihasilkan/laba 5.000 unit 3.000 unit
Produk yang dijual:
- Kepada divisi N 3.000 unit -
- Kepada pihak luar 2.000 unit 3.000 unit
Biaya produksi:
Variabel per unit Rp80 ?
Tetap total 250.000 -
Tambahan biaya produksi per unit - Rp300
Biaya penjualan (yang dapat dihindari) per unit 20 50
Harga jual per unit 200 700
Harga transfer Harga pokok
ditambah laba 30%
dari harga pokok

 Berdasarkan data diatas hitunglah laba tiap divisi !


Jawab Contoh 2
Perhitungan laba divisi harga transfer atas dasar harga pokok penuh (full cost) ditambah
laba. 14
Divisi M Divisi N
Penjualan:
2.000 x Rp200 = Rp400.000
3.000 x Rp169* = Rp507.000
-
Rp 907.000
3.000 x Rp700 Rp 2.100.000

Biaya Produksi:
(5.000 x Rp80) + Rp250.000 (650.000)
Rp507.000 + (3.000 x Rp300) (1.407.000)

Biaya Penjulan:
2.000 x Rp20 (40.000)
3.000 x Rp50 (150.000)

Laba Rp 217.000 Rp 543.000


•Keterangan
Perhitungan harga transfer sebagai berikut:
Biaya produksi variabel per unit Rp 80
Biaya tetap per unitt 50 +
Harga pokok penuh per unit Rp130
Laba (30% x Rp130) 39 +

Harga transfer per unit Rp169


Lanjutan… 15

 Dari hasil perhitungan diatas tampak bahwa laba divisi M adalah Rp217.000
dan laba divisi N Rp543.000 sehingga laba total perusahaan Rp760.000
(Rp217.000 + Rp543.000). Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan
pada contoh 1 (metode harga pasar), laba divisi M lebih kecil yaitu
Rp33.000 (Rp250.000 - Rp217.000) dan laba divisi N lebih besar Rp33.000
(Rp510.000 - Rp543.000) sedangkan laba total perusahaan sama besarnya
yaitu Rp760.000
Jawab Contoh 2 16
Perhitungan laba divisi harga transfer atas dasar harga pokok variabel (variabel cost) ditambah laba

Divisi M Divisi N
Penjualan:
2.000 x Rp200 = Rp400.000
3.000 x Rp104* = Rp312.000 +
Rp 712.000
3.000 x Rp700 Rp 2.100.000

Biaya Produksi:
(5.000 x Rp80) + Rp250.000 (650.000)
Rp312.000 + (3.000 x Rp300) (1.212.000)

Biaya Penjulan:
2.000 x Rp20 (40.000)
3.000 x Rp50 (150.000)

Laba Rp 22.000 Rp 738.000

*Keterangan :
Perhitungan harga transfer sebagai berikut:
Biaya produksi variabel per unit Rp 80
Laba (30% x Rp80) 24 +
Harga transfer per unit Rp104
Lanjutan… 17

 Dibanding dari hasil perhitungan tabel harga pokok penuh (full cost), hasil
perhitungan tabel harga pokok variabel adalah sebagai berikut: laba divisi M
lebih kecil yaitu Rp195.000 (Rp217.000 - Rp22.000) dan laba divisi N lebih
besar yaitu Rp195.000 (Rp543.000 - Rp 738.000) sedangkan laba total
perusahaan sama besarnya yaitu Rp760.000.
3. Metode Negosiasi 18

 Alternatif lain dalam penentuan harga transfer adalah metode negosiasi,


yaitu penentuan harga transfer atas dasar tawar menawar antara divisi
penjual dengan divisi pembeli. Metode ini diterapkan dalam hal berikut:
1. Tidak tersedianya harga pasar dari produk/jasa yang dibebankan
2. Timbul masalah dalam penentuan besarnya laba untuk produk/jasa yang
dibebankan
3. Produk/jasa yang dibebankan tidak dihasilkan oleh pihak eksternal
perusahaan
Contoh 3 19

 Misalnya dengan mengguakan contoh data diatas (contoh 1 atau


contoh 2) harga transfer tidak ditentukan atas dasar harga pasar
yang dimodifikasi atau atas dasar harga pokok ditambah laba,
melainkan ditentukan atas dasar negosiasi antara manajer divisi M
dengen manajer divisi N. berdasarkan kesepakatan kedua
manajer, harga transfer produk A yang diserahkan dari divisi M ke
divisi N adalah sebesar Rp175 per unit.
Jawab Contoh 3
Perhitungan laba divisi harga transfer atas dasar negosiasi . 20
Divisi M Divisi N
Penjualan:
2.000 x Rp200 = Rp400.000
3.000 x Rp175 = Rp525.000 +
Rp 925.000
3.000 x Rp700 Rp 2.100.000

Biaya Produksi:
(5.000 x Rp80) + Rp250.000 (650.000)
Rp525.000 + (3.000 x Rp300) (1.425.000)

Biaya Penjulan:
2.000 x Rp20 (40.000)
3.000 x Rp50 (150.000)

Laba Rp 235.000 Rp 525.000


4. Metode Arbitrasi 21

 Menurut metode ini, harga transfer ditentukan oleh direksi atau pihak lain
yang ditugaskan sebagai arbitrator dalam penentuan harga transfer.
Metode ini digunakan jika timbul konflik antar manajer dalam negosiasi
harga transfer. Arbitrator, dalam hal ini mengadakan dialog dengan para
manajer yang bersangkutan. Dialog tersebut diharapkan dapat
menentukan harga transfer yang dapat diterima kedua belah pihak
Contoh 4 22

 Misalnya dengan menggunakan contoh data diatas (contoh 1 atau


contoh 2) semula harga transfer ditentukan atas dasar negosiasi
antara manajer divisi M dengan manajer divisi N. akan tetapi
negosiasi tersebut mengalami jalan buntu, sehingga perlu campur
tangan sebagai arbitrator. Dari hasil dialog antar direksi dengan
manajer divisi M dan manajer divisi N, diperoleh keputusan
mengenai harga produk A yang ditransfer dari divisi M ke divisi N,
yaitu sebesar Rp142 per unit.
Jawab Contoh 4
Perhitungan laba divisi harga transfer atas dasar arbitrasi. 23
Divisi M Divisi N
Penjualan:
2.000 x Rp200 = Rp400.000
3.000 x Rp142 = Rp426.000 +
Rp 826.000
3.000 x Rp700 Rp 2.100.000

Biaya Produksi:
(5.000 x Rp80) + Rp250.000 (650.000)
Rp426.000 + (3.000 x Rp300) (1.326.000)

Biaya Penjulan:
2.000 x Rp20 (40.000)
3.000 x Rp50 (150.000)

Laba Rp 136.000 Rp 624.000


24

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai