NIM : 20180420341
Prodi : Akuntansi
1. Perhitungan biaya persediaan akhir dapat menggunakan perhitungan biaya, absorpsi dan perhitungan
biaya variable disebut..
a) Penilaian laba
b) Penilaian keuangan
c) Penilaian persediaan
d) Penilaian variable
a) Laba residu = laba operasi- (tingkat pengembalian minimum x aktiva operasi rata-rata)
b) Laba residu = laba operasi + ( tingkat pengembalian minimum x aktiva operasi rata-rata)
c) Laba residu = laba(tingkat pengembalian minimum x aktiva operasi rata-rata)
d) Laba residu = laba( tingkat pengembalian minimum-aktiva operasi rata-rata)
4. Mengakibatkan focus yang sempit pada profitabilitas divisi dengan mengorbankan profitabilitas
keseluruhan perusahaan disebut kelemahan dari…
a) Kelemahan EVA
b) Kelemahan harga pasar
c) Kelemahan ROI
d) Kelemahan laba residu
5. Ketika suatu devisi menjual pada divisi lain . kedua divisi tersebut dan perusahaan secara keseluruhan
mendapatkannya yaitu dampak dari…
SOAL KASUS :
1. Divisi A pada Casper Inc. adalah divisi yang memproduksin kapasitor dengan harga jual $56 per unit.
Pada tahun 2010perusahaan sudah berproduksi pada tingkat kapasitas normalnya yaitu sebanyak 30.000
unit dengan persediaan akhir barang jadi sebesar 2.000 unit. Tidak ada persediaan awal barang jadi serta
tidak ada persediaan awal dan akhir barang dalam proses.
Vaiabel cost
•Direct materials $ 12
•Direct labor 8
•Variabel overhead 6
Fixed cost
Divisi B pada Casper Inc. adalah divisi yang memproduksi alat listrik yang menggunakan kapasitor yang
diproduksi oleh divisi A.Selama ini divisi B membeli kapasitor tersebut dari pihak luar seharga $51 per
unit Kebutuhan per tahundivisi B adalah 5.000 kapasitor. Apakah akan terjadi transferprice antara divisi A
dan B? Jika ya, berapakah rentang transfer price tersebut?
Pertanyaan :
JAWAB :
Divisi A pada Casper Inc. adalah divisi yang memproduksi kapasitor dengan harga jual $56 per unit. Pada
tahun 2010 perusahaan sudah berproduksi pada tingkat kapasitas normalnya yaitu sebanyak 30.000 unit
dengan persediaan akhir barang jadi sebesar 2.000 unit. Tidak ada persediaan awal barang jadi serta tidak
ada persediaan awal dan akhir barang dalamproses. Divisi B pada Casper Inc. adalah divisi yang
memproduksi alat listrikyang menggunakan kapasitor yang diproduksi oleh divisi A.Selama ini divisi B
membeli kapasitor tersebut dari pihak luar seharga $51 per unit Kebutuhan per tahun divisi B adalah 5.000
kapasitor
Berdasarkan informasi di atas dan sesuai soal, maka asumsi yang digunakan dalam perhitungan harga
transfer menggunakan metode harga pasar. Dengan metode ini harga transfer ditentukan sebesar harga jual
produk ke konsumen luar dikurangi dengan biaya-biaya yang dapat dihindari di divisi penjual (Divisi A).
Adapun perhitungan harga transfer produk kapasitor dari Divisi A ke Divisi B adalah sebagai berikut :
HARGA PASAR PER UNIT PRODUK ($) 56,00
BIAYA PER UNIT YANG DAPAT DIHINDARI ($) :
BIAYA VARIABEL:
VARIABEL SELLING EXPENSES (2,00)
BIAYA TETAP :
OFFICE SALARIES ($ 20.000/(30.000 unit + 2.000 unit)) (0,63)
MARKETING SALARIES ($ 30.000/(30.000 unit + 2.000 unit)) (0,94)
Office and marketing miscellaneous expenses ($ 29.000/(30.000 unit + 2.000 unit) (0,91)
HARGA TRANSFER PER UNIT ($) 51,53
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, harga transfer per unit produk kapasitor dari DIvisi A ke Divisi B
adalah sebesar $ 51,53 lebih tinggi dibandingkan dengan apabila Divisi B membelinya dari pihak luar yang
sebesar $ 51. Keadaan ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi harga transfer (transfer pricing) karena bagi
Divisi B akan lebih menguntungkan membeli produk kapasitor itu dari pihak eksternal dibandingkan
membeli dari Divisi A melalui harga transfer (transfer pricing)
2. Manajer pemasaran PT Sampoerna sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk djarum
super untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan menggunakan pendekatan Full Costing dalam
penentuan biaya penuh. Menurut anggaran perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas
normal sebanyak 1.000.000 kg dengan taksiran biaya penuh untuk tahun anggaran yang akan datang
sebagai berikut:
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp 4.000.000.000 dan laba yang
diharapkan yang dinyakan dalam tingkat pengembalian investasi (rate of return on investment) adalah
sebesar 25%.
Pertanyaan :
Tentukan harga jual per kg dengan menggunakan metode Cost-Plus Pricing berdasarkan Pendekatan Full
Costing
JAWAB:
FULL COSTING
Perhitungan Markup:
Biaya Administrasi dan umum 200.000.000
Biaya Pemasaran 300.000.000
Laba yang diharapkan
(25% x Rp 4.000.000.000) 1.000.000.000 +
Jumlah (a) 1.500.000.000
Biaya Produksi (b) 3.000.000.000
VARIABLE COSTING
Dari data di atas, taksiran biaya penuh berdasarkan perhitungan variable costing
Biaya Variabel:
Biaya produksi variabel Rp2.000.000.000
Biaya administrasi dan umum variabel 50.000.000
Biaya pemasaran variabel 50.000.000
Total Biaya variabel 2.100.000.000
Biaya Tetap:
Biaya produksi tetap Rp1.000.000.000
Biaya administrasi dan umum tetap 150.000.000
Biaya pemasaran tetap 250.000.000
Total Biaya Tetap 1.400.000.000
Total Biaya Penuh 3.500.000.000
Perhitungan Persentase markup:
Biaya Tetap 1.400.000.000
Laba yang diharapkan (25% x 4.000.000.000) 1.000.000.00
Jumlah (a) 2.400.000.000
Biaya Variabel (b) 2.100.000.000
% Markup (a:b) 114,29%
SOAL HITUNGAN :
1. Perusahaan Bintang mempunyai 2 divisi, yaitu Divisi Batu dan Divisi Bata. Divisi Batu merupakan
divisi pemasok komponen utama Divisi Bata dengan harga transfer Rp 10/unit. Divisi Batu juga menjual
ke pasar dengan harga Rp 12,50 /unit. Biasanya penjualan ke pasar berjumlah 25% dari penjualan
sebanyak 2.000 unit komponen per tahun.
Berikut ini adalah data Laporan Laba/Rugi Divisi Batu untuk tahun 2007.
Penjualan Rp 21.250
Biaya Variabel @ Rp 8 /unit Rp 16.000
Contribution Margin Rp 5.250
Biaya Tetap Rp 2.000
Laba Bersih Rp 3.250
Divisi Bata mendapat penawaran dari pihak luar untuk membeli komponen dengan harga Rp 9 /unit. Divisi
Batu menyatakan bahwa tidak mungkin untuk menjual dengan harga seperti penawaran pihak luar karena
tidak akan memperoleh laba sama sekali.
Diminta :
a) Jika anda seorang manajer, berilah komentar anda terhadap pernyataan Divisi Batu tersebut. Asumsikan
bahwa kapasitas Divisi Batu sudah dipakai secara maksimum!
Jawab :
Jika divisi batu menjual ke divisi Bata dengan harga Rp 9 /unit.
Jadi, dengan demikian Divisi Batu masih bisa menjual produk ke Divisi Bata dengan harga Rp 9 /unit,
karena Divisi Batu masih mendapatkan laba sebesar Rp 1.750
b) Divisi Batu dapat menaikan penjualan produk ke pasar sebesar 1.500 unit komponen dengan menaikan
biaya tetap sebesar Rp 2.000 dan biaya Variabel Rp 1 /unit. Misalkan kapasitas maksimum 2.000 unit
komponen /tahun, apakah sebaiknya Divisi Batu memusatkan penjualan produk ke luar dan mengabaikan
transfer intern. Jelaskan dengan perhitungan !
Jawab :
Jika divisi Batu menjual ke pasar sebesar 1.500 unit
Maka, sebaiknya divisi Batu memusatkan penjualan produk ke pasar ekstern saja dan mengabaikan transfer
intern, karena penjualan produk ke divisi Bata ( transfer Intern ) hanya mendapatkan laba sebesar Rp 500.
Jika divisi Batu memusatkan seluruh penjualan produk ke pasar ekstern, maka Laba Bersih yang di peroleh
adalah sebesar Rp 2.000. dengan perhitungan sebagai berikut :
2. Berikut ini yang merupakan pembaruan-pembaruan yang muncul sebagai akibat evolusidari BSC,
adalah..
a. BSC generasi pertama fokus kepada pengukuran kinerja sedangkan BSC generasi kedua
fokus pada manajemen
b. BSC generasi pertama memiliki tujuan untuk menekankan komunikasi strategi sedangkan
generasi kedua BSC bertujuan untuk pengendalian pelaksanaan strategi
c. BSC generasi pertama fokus pada manajemen sedangkan generasi kedua berfokus pada
pengukuran kinerja
d. Dalam penerapan BSC generasi pertama mencakup sektor publik dan swasta sedangkan
generasi kedua hanya ditujukan untuk sektor swasta
e. BSC generasi pertama dan kedua tidak memiliki perbedaan yang signifikan
SOAL HITUNGAN :
PT. Sallow produsen ponsel yang fokus untuk memproduksi dan menjual ponsel. PT. Sallow
berencana untuk membuat 1 model ponsel baru. Setelah melalui proses perhitungan, PT. Sallow mematok
harga kompetitif Rp 2.250.000/unit dan laba yang diharapkan oleh PT. Sallow adalah sebesar Rp
1.500.000. Tentukan suatu metode untuk menentukan biaya produk/jasa berdasarkan selisih harga
kompetitif dan laba yang diharapkan.
= Rp 2.250.000 - Rp 1.500.000
= Rp 750.000/unit
Jadi biaya yang harus dikeluarkan oleh PT. Sallow dalam memproduksi 1 unit ponsel adalah sebesar
Rp 750.000
SOAL KASUS :
1. PT Maumere merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi mesin jahit dengan berbagai model.
Saat ini perusahaan sedang mengaplikasikan sistem ABC. Biaya unit diperuntukkan bagi model eksklusif
mereka yaitu model B-Y12. Berikut rinciannya
Biaya level unit (meliputi bahan baku dan tenaga kerja) : $ 120
Biaya unit didasarkan pada $olume produksi sebanyak 20.000 unit. jumlah ini akan diproduksi dalam 20
batch. Biaya level produk adalah yang berkaitan dengan proses teknikal. Biaya level produk dipicu oleh
pesanan teknikal. Biaya pengerjaan sebesar $ 40 dibebankan untuk setiap 10 pesanan. Biaya level fasilitas
dialokasikan sesuai jam tenaga kerja langsung (1 jam per unit yang diproduksi)
Diminta :
Diminta:
1. Hitunglah total biaya produksi untuk memproduksi 20.000 unit model eksklusif B-Y12. Sajikan total
biaya untuk setiap kategori aktivitas .
2. Asumsikan bahwa perusahaan merubah target produksi menjadi sebanyak 30.000 unit. keputusan ini
dibuat untuk mengatasi kenaikan produksi dengan meningkatkan ukuran batch menjadi 1.500 unit.
kenaikan produksi tidak membutuhkan tambahan proses teknikal. hitunglah total biaya untuk masing-
masing kategori aktivitas jelaskan hasilnya
JAWAB :
1. Diketahui :
Target produksi 20.000 unit
Biaya level unit $ 120
Biaya level batch $ 80
Biaya level produk $ 40
Biaya level fasilitas $ 20
Jumlah pesanan 10 unit
Untuk memproduksi 20.000 unit dibutuhkan 20 batch maka 1 batch sama dengan 20.000 unit : 20
batch = 1.000 unit
Biaya volume produk 20.000 unit membutuhkan 20 batch untuk 10 pesanan, maka 20 batch : 10
pesanan akan dihasilkan 2 unit, dan untuk memproduksi 1.000 unit maka 1.000 unit x 2 = $ 2.000
tiap pesanan
JAWABAN :
2. DIKETAHUI :
1.800
Total 3000 15
PEMBEBANAN BIAYA LINGKUNGAN
Keterangan : Jika perusahaan tidak membayar biaya lingkungan, maka ia memperoleh laba operasi Rp.
2.500,- dan jika membayar biaya lingkungan ia menderita kerugian Rp. 500,- oleh sebab itu perusahaan
harus mengelola biaya lingkungan serendah-rendahnya agar tidak menderita kerugian.
PT THAMUS
LAPORAN KEUANGAN LINGKUNGAN
Untuk tahun yang berakhir 31 desember 2009
Keuntungan lingkungan
Pengurangan biaya, pencemaran $ 3.000.000
Pengurangan biaya, pembuangan limbah yang berbahaya 4.000.000
Pemasukan daur ulang 2.000.000
Penghematan biaya konservasi energy 1.000.000
Pengurangan biaya pengemasan 1.500.000
Total keuntungan lingkungan $ 11.500.000
Biaya lingkungan
Biaya pencegahan $ 2.800.000
Biaya deteksi 3.200.000
Biaya kegagalan internal 6.000.000
Biaya kegagalan eksternal 18.000.000
Total biaya lingkungan $ 30.000.000
SOAL KASUS :
1. Program Environmentally Conscious Product (ECP) di perusahaan International Business Machine
(IBM), produsen hardware komputer berpusat di AS, memiliki awal sejarah di pembentukan gugus
tugas bagi ECP di tahun 1991. Ditahun yang sama Engineering Centre didirikan untuk
menyediakan dukungan teknis, laboratorium evaluasi dan teknis untuk atribut-atribut lingkungan
bagi produk-produk IBM. Program ECP secara resmi diluncurkan di tahun 1992, tapi kemudian
berevolusi dengan pengenalan pada perangkat dan rutinitas diseluruh perusahaan di IBM dalam
pengembangan produk dan dengan lokasi industri dan sistem logistiknya, bagi pemulihan produk
end-of-life. Sasaran-sasaran dan prioritas bagi program ECP bagi semua produk-produk baru:
Program ECP IBM dimana sebagian lebih tua daripada sistem ISO 14001, berperan sebagai
tulang punggung manajemen Design for Environment (DfE) di IBM. Program manajemen DfE
formal kemudian dapat dikatakan memiliki sertifikasi IBM yang sesuai dengan ISO 14001. Isu-isu
lingkungan di IBM terbagi antara fungsi bagian lingkungan perusahaan dan program ECP. Isu-isu
yang berhubungan bagi model Green Concurrent Engineering (GCE), seperti pelaporan lingkungan
dan audit ISO 14001 akan sebagian berada diluar program ECP. Harus dicatat bahwa saluran
komunikasi dan pertukaran informasi dibuat bagi 2 fungsi tersebut dan bahwa program ECP
dilaporkan dalam laporan lingkungan tahunan IBM, seperti halnya melalui saluran lain seperti
koran 4 bulanan ECP.
Proses pertama dokumentasi lingkungan dari produk diperkenalkan di tahun 1970an, yaitu
Product Environmental Profile (PEP). Sejak diperkenalkan, bentuk-bentuk dan kandungan
dokumen telah mengalami banyak revisi. Sebagai contoh, metoda penilaian didasarkan pada metrik
produk yang telah diuji di pengkajian skala pilot di tahun 1996 dan kemudian diperkenalkan pada
PEP, dan versi online terkomputerisasi kemudian diimplementasikan sejak 1998.
Di tahun 1997, IBM memperoleh sertifikasi tunggal sesuai ISO 14001 yang berlaku seluruh
dunia termasuk semua manufaktur global dan operasi-operasi pengembangan hardware. Dengan
peristiwa ini, struktur formasi manajemen bagi program ECP berada dalam cakupan EMS ISO
14001. Pertimbangan lingkungan juga telah terintegrasi kedalam proses Integrated Product
Development (IPD) IBM.
2. Toko pupuk Strawmeup memproduksi dua jenis pupuk : Kompos dan Longrichen. Strawmeup baru saja
menerima kritik signifikan dari kelompok lingkungan, penduduk local, dan pemerintah federal mengenai
kinerja lingkungan perusahaan mempengaruhi biaya setiap produk. Pengawas perusahaan telah menyusun
data berikut ini untuk membantu menajawab pertanyaan tersebut :
Diminta :
.
1. Hitunglah biaya lingkungan per pon pupuk untuk setiap produk
Penyelesaian :
Hitung tariff aktivitas :
Mendesain proses $ 150.000/6.000 = $ 25 per jam
Rekayasa mengolah residu $ 600.000/40.000 = $ 15 per pon residu
Memeriksa proses $ 120.000/10.000 = $ 20 per jam
PUPUK KOMPOS
25 x 1.500 $ 37.500 $
15 x 30.000 450.000 $
8 x 10.000 80.000 $
20 x 8.000 160.000 $
Total 727.500 $
Dibagi 1.000.000
Biaya per unit per pon 0,7275
PUPUK LONGRICHEN
25 x 4.500 112.500 $
15 x 10.000 150.000 $
8 x 5.000 40.000 $
20.000 x 2.000 40.000 $
Total 342.500 $
Dibagi 2.000.00
Biaya unit per pon 0,17125