Anda di halaman 1dari 7

Faktor penyebab terjadinya fraud

1. Faktor internal
Merupakan dorongan dari dalam diri sendiri atau
organisasi itu sendiri, termasuk dalamnya adalah kepentingan
pihak manajerial.
Faktor internal yang mempengaruhi tindak kejahatan:
• Kebiasaan diri yang tidak baik
• Gaya hidup
• Penyalahgunaan keahlian
• Desakan kebutuhan
• Naluri ekspansif dan konsep profit maximitation
Faktor penyebab terjadinya fraud
2. Faktor eksternal
Merupakan hal hal di luar diri sendiri yang mendorong
orang melakukan kejahatan.
Meliputi beberapa faktor:
• Harapan yang terlalu tinggi dari pimpinan
• Persaingan yang tidak sehat
• Ketidak pastian hukum
• Adanya kesempatan
Problem Etis Fraud
a. Arti problem Etis
Merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sadar dan bebas,
sengaja dan dikehendaki, dan diketahui dampaknya, maka
tindakan itu bernilai secara etis. Sebaliknya, suatu perbuatan yang
dilakukan secara terpaksa atau dipaksa oleh pihak lain, tanpa
pengertian,kebebasan dan kehendak bebas maka nilai etis
tindakan tersebut sangat rendah.
b. Problem Etis Fraud
Mengambil dari kata fraud, yaitu sebuah tindakan ilegal atau
melakukan kegiatan tidak semestinya yang disengaja dengan tujuan
untuk mengelabuhi yang lain, dimana korban menderita kerugian
dan pelaku fraud memperoleh keuntungan, itu merupakan
perbuatan tidak etis.
Problem Etis Fraud
Nilai-nilai etis yang di langgar antaralain:
• Kejujuran
Kejujuran mengandaikan orng berada pada jalur yang benar, atau
mengatakan sesuai dengan apa yang sebenarnya. Maka, fraud merupakan
tindakan yang bertentangan dengan kejujuran.
• Melanggar Prinsip No Harm
Merupakan perwujudan minimal prinsip sikap baik. Artinya, sikap tidak
menuntut kita untuk melakukan tindak kejahatan terhadap orang lain.
Kalau memang kita tidak menyukai seseorang, prinsip etis minimalnya
adalah kita tidak mencederai orang itu atau tidak merusak barang miliknya
• Anti Benevolence
Merupakan tindakan moral yang tidak hanya bersifat pasif melainkan juga
harus bersifat aktif, yang artinya berbuat baik kepada orang lain.
Problem Etis Fraud
• Ketidakadilan
Keadilan selalu tertuju kepada orang lain, dan setiap orang memiliki keharusan untuk
mewujudkannya, artinya perlu perjuangan untuk menjalankannya dan mengisyaratkan
kesamaan dalam relasi sosial. Jadi, perbuatan yang merugikan orang lain merupakan
perbuatan tidak adil.
• Kematian otonomi moral
Merupakan kemampuan seseorang untuk menentukan kualitas perbuatan sendiri
dengan dasar nilai-nilai yang diyakini benar. Orang yang otonom merupakan seseorang
yang mampu mengatur keinginannya. Ia adalah orang yang bertindak sesuai dengan
suarahatinya. Kalau dalam pemenuhan keinginannya itu ada pihak yang dirugikan.
• Deviasi Tata Kelola
Selain melanggar nilai-nilai etis dasar yang dinyatakan , merupakan salah satu bukti
dari gagalnya pelaksanaan tata kelola. Tindakan kejahatan yang dilakukan entah pihak
manajemen, pribadi atau bagian-bagian dalam perusahaan merupakan
pennyimpangan dari prinsip tata kelola.
Upaya Preventif
a. Pembentukan Mutu pribadi
Internalisasi Nilai Moral
Proses penyadaran untuk mengingatkan siapa saja tentang kualitas
pribadinya dan dampak dari perbuatannya, dengan kata lain, setiap orang
perlu sadar akan nilai-nilai yang mendasar dalam dirinya dan orang lain
serta lingkungannya.
Kehidupan Spiritual yang terjamin
Ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hakikat manusia.
Dimensi ini bahkan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
memberikan mutu bagi kehidupan stis seseorang.
Profesionalitas kerja
Merupakan kemampuan untuk menguasai hal-hal yang praktis dan
konkret dalam pekerjaan dengan baik, orang yang profesional adalah
orang yang menguasaai bidang pekerjaannya dengan baik.
Upaya Preventif
b. Penerapan Tata Kelola
Esensi Prinsip Tata Kelola
Pada zaman Good Corporate Governance Merupakan upaya untuk mempertahankan
kelangsungan bisnis. Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perusahaan.
Tugas etis dalam lima prinsip GCG, yakni transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab,
independensi, dan fairness.
Wujud tata kelola
Sebagai wujud dari pemberlakuan tata kelola yang baik itu, maka hal-hal berikut perlu
dilakukan:
• Membentuk fraud investigative
• Penerapan disiplin
• Penerapan Whistle blower
• Penerapan background check
• Fraud prevensi training
• Iklim keterbikaan
• Pemberian imbalan jasa yang seimbang

Anda mungkin juga menyukai