Agen Penjualan
Agen penjual (sales agency) biasanya tidak beroperasi
secara otonom tetapi bertindak sebagai kantor pusat (home
office) agan penjualan biasanya memajang dan
mendemontrasikan contoh produk, menerima pesanan dan
mengatur pengiriman dan agen penjualan tidak menyimpan
stok persediaan, pemilihan produk, pengiklanan, pemberian
kredit, penagihan hutang.
Kantor Cabang
Ketika catatan akuntansi cabang terpisah dikelola untuk tujuan internal, seperti
tanggung jawab akuntansi dan evaluasi kinerja. Akun-akun yang ada di cabang
dan kantor pusat harus digabungkan dalam penyusunan laporan akuntansi
eksternal.
AKUNTANSI UNTUK AGEN PENJUALAN
Untuk beberapa jenis transaksi, ayat jurnal yang dicatat oleh kantor pusat sebagai berikut :
Misalnya, kantor pusat mencatat transaksi agen berdasarkan faktur penjualan, catatan
penggajian, dan dokumen voucher kas kecil yang disediakan oleh agen penjualan.
Transaksi lainnya dapat dicatat berdasarkan dokumen sumber lain yang diserahkan pihak
eksternal secara langsung ke kantor pusat.
Misalnya, perusahaan yang memberikan jasa gas, listrik, air, dan telekomunikasi ke agen
dapat mengirim tagihan langsung ke kantor pusat.
Kantor pusat umumnya mencatat aset, pendapatan, dan beban tiap-tiap agen
secara terpisah. Hal ini untuk mengontrol aset dan menyediakan informasi untuk
menilai kinerja tiap-tiap agen.
Sebagai contoh asumsikan kantor pusat untuk agen penjualan, asumsikan bahwa PT
Cemara, sebuah produsen struktur modular dan partisi yang berbasis di jakart,
membangun sebuah agen di surabaya. Ayat-ayat jurnal untuk mencatat transaksi-
transaksi agen penjualan yang khas pada pembukuan kantor pusat diilustrasikan pada
Figur 17-1.
FIGUR 17-1
Ayat Jurnal Kantor Pusat untuk Transaksi Agen Penjualan
Transaksi Ayat Jurnal pada Pembukuan Kantor Pusat
Menyewa tanah untuk fasilitas penjualan Sewa Dibayar di Muka-Agen Surabaya 50.000.000
Kas 50.000.000
Kas 117.000.000
Transfer kas ke agen untuk dana kas kecil Kas Kecil-Agen Surabaya 2.500.000
Kas 2.500.000
Transfer persediaan yang akan digunakan Persediaan Peragaan-Agen Surabaya 135.000.000
membayar tagihan yang diterima kantor pusat Beban Utilitas-Agen Surabaya 1.100.000
atas beban-beban agen penjualan Beban Kantor-Agen Surabaya 800.000
Beban Asuransi-Agen Surabaya 2.000.000
Beban Perjalanan-Agen Surabaya 1.400.000
Beban Iklan-Agen Surabaya 2.700.000
Kas 8.000.000
Membayar gaji karyawan agen penjualan Beban Gaji-Agen Surabaya 31.000.000
Kas 31.000.000
Memenuhi pesanan dari agen penjualan Piutang Dagang 88.000.000
Penjualan-Agen Surabaya 88.000.000
Beban pokok Penjualan-Agen Surabaya 56.000.000
Persediaan 56.000.000
Mengisi Kembali dana kas kecil agen penjualan Beban Kantor-Agen Surabaya 220.000
Beban Perjalanan-Agen Surabaya 1.200.000
Beban Tenaga Kerja Lepas-Agen Surabaya 750.000
Kas 2.370.000
Mencatat ayat jurnal penyesuaian akhir periode Beban Sewa-Agen Surabaya 25.000.000
Beban Penyusutan-Agen Surabaya 14.500.000
Beban Gaji-Agen Surabaya 1.900.000
Transaksi yang terjadi dengan pihak eksternal dicatat dengan cara yang normal
seperti biasa. Transaksi antara kantor pusat dan kantor cabang juga dicatat seperti
biasa kecuali bahwa mereka dicatat dalam akun antarperusahaan (intercompany
accounts). Akun ini merupakan akun resiprokal (reciprocal accounts) antara kantor
pusat dan kantor cabang. Ketika pembukuan dikantor pusat dan cabang selesai
dimutakhiran, saldo akun antarperusahaan pada pembukuan kantor pusat akan sama
jumlahnya. Tetapi berlawanan dengan akun antarperusahaan terkait pada pembukuan
cabang.
Misalnya, jika akun antarperusahaan pada pembukuan kantor pusat memiliki saldo
debit sebesar RP10.000.000, maka akun antarperusahaan terkait pada pembukuan
kantor cabang harus memiliki saldo kredit dalam jumlah yang sama.
Perhatikan bahwa kenaikan dalam akun investasi di cabang pada pembukuan
kantor pusat dicatat dengan ayat jurnal di sisi dan penurunannya dicatat di sisi
kredit. Cara sebaliknya berlaku pada akun kantor pusat di cabang.
Sifat timbal balik investasi di Cabang dan Kantor Pusat, dan bagaimana
pengeruhnya terhadap berbagai transaksi, ditunjukan di bawah ini.
Kas Rp20.000.000
Biaya pengiriman yang timbul atas pengiriman barang dagang dari kantor pusat ke
cabang menjadi bagian dari biaya perolehan persediaan cabang. Misalnya,
asumsikan bahwa kantor pusat PT. jaya membayar Rp. 100.000 untuk mengirim
barang dagang senilai Rp. 8.000.000 ke cabang medan. Transfer tersebut dicatat oleh
kantor pusat sebagai berikut.
Dengan demikian, laba antar perusahaan yang belum terealisasi sebesar Rp.
3.000.000 dieliminasi dan persediaan dilaporkan sebesar harga perolehan
awalnya sebesar Rp. 12.000.000
Ketika cabang menjual persediaan yang di peroleh dari kantor pusat, cabang
mengakui laba sebesar selisih antara harga jual ke pihak eksternal
dengan harga transfer dari kantor pusat. Setelah persediaan di jual ke
eksternal, kantor pusat mengakui laba antar perusahaan yang sebelumnya
ditangguhkan.
Misalnya, jika cabang medan menjual 80% persediaan yang ditransfer dari kantor
pusat, laba antar perusahaan yang diakui oleh kantor pusat dengan ayat jurnal
sebagai berikut.
Laba dialokasi
(H) Db. Laba atas perusahaan yang Rp. 2.400.000 ke Cabang
belum terealisasi Medan
Cr. Laba Cabang Medan Rp. 2.400.000
Mengakui laba antar perusahaan :
Rp. 3.000.000 x 0,8
Pembelian ini dicatat oleh cabang dengan ayat jurnal sebagai berikut.
B(14) Peralatan Toko 30.000.000
Kantor Pusat 30.000.000
Mencatat pembelian peralatan oleh kantor pusat
Ketika aset tetap cabang dicatat hanya pada pembukuan kantor pusat,tidak
ada ayat jurnal yang diperlukan pada pembukuan cabang jika kantor pusat melakukan
pembelian.Misalnya,jika kantor pusat PT Jaya membeli Rp 30.000.000 peralatan toko
untuk cabang Medan dan peralatan tersebut dicatat pembukuan kantor pusat daripada
cabang,maka kantor pusat mencatat pembelian tersebut sebagai berikut.
KP yang beli, AT tidak
dicatat oleh Cabang
Jika cabang membeli aset tetap yang dicatat pada pembukuan kantor pusat,
maka ayat jurnal harus dibuat oleh kantor pusat maupun cabang.
Misalnya,asumsikan bahwa cabang Medan PT Jaya membeli peralatan toko
senilai Rp 30.000.000 yang digunakan oleh cabang,tetapi dicatat oleh kantor
pusat.Cabang mencatat pembelian tersebut dengan ayat jurnal sebagai berikut.
Cabang yang beli, AT
tidak dicatat oleh
Cabang
1. Beban yang dikeluarkan oleh cabang tetapi dibayar oleh kantor pusat.
Misalnya,persediaan yang dibeli dari pihak eksternal oleh cabang dan
ditagihkan ke kantor pusat.
2. Beban yang dikeluarkan oleh kantor pusat atas nama cabang.Misalnya,
penyusutan atas peralatan cabang yang dicatat pada pembukuan kantor pusat
atau biaya kampanye iklan untuk cabang yang diminta oleh kantor pusat.
3. Alokasi biaya yang dikeluarkan oleh kantor pusat. Misalnya,sebagian dari
biaya kampanye iklan umum atau sebagian dari biaya overhead umum
kantor pusat.
Sebagai ilustrasi perlakuan pembagian biaya kantor pusat,asumsikan bahwa
kantor pusat PT Jaya yang mengeluarkan biaya yang ditetapkan ke cabang
Medan adalah sebagai berikut.
Transaksi antar cabang kadang kala terjadi transfer aset atau jasa antar cabang.
Meskipun ada beberapa cara akuntansi untuk transfer seperti itu, pendekatan
yang umum digunakan adalah memperlakukan transfer seolah-olah transfer
terjadi karena kantor pusat. Cabang-cabang yang terlibat dalam transfer
antarcabang biasanya mencatat transaksi transfer seolah-olah terkait dengan
kantor pusat dibandingkan dengan cabang lainnya. Sebagai contoh, jika cabang
medan PT Jaya mentransfer kas sebesar Rp. 500.000.000,- dan persediaan
senilai Rp. 10.000.000,- ke cabang padang maka cabang Medan mencatatnya
dengan ayat jurnal sebagai berikut
Cabang Medan mencatat :
B(28) Mentransfer kas dan persediaan ke cabang Padang
Kantor Pusat 15.000.000
Kas 5.000.000
Persediaan 10.000.000
Laba antar perusahaan yang termasuk dalam persediaan cabang diakui pada
pembukuan kantor pusat sebagai laba terealisasi ketika barang dagang telah
dijual oleh cabang. Perlakuannya sama seperti jika transfer antar perusahaan
terjadi saat periode berjalan. Pada periode dimana cabang menjual persediaan ke
pihak eksternal, kantor pusat mengurangi akun laba antar perusahaan yang
belum terealisasi dan meningkatkan akun laba yang terealisasi atas pengiriman
ke cabang. Ketika laporan keseluruhan, saldo dari akun laba yang terealisasi atas
pengiriman ke cabang dieliminasi terhadap beban pokok penjualan dan sisa laba
antar perusahaan yang belum terealisasi dieliminasi terhadap nilai tercatat pada
persediaan.
terimakasih