Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teori Akuntansi sesuai
waktu yang ditentukan. Dengan selesainya tugas ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini. Akhirnya perlu juga
dikatakan bahwa tugas ini bukanlah merupakan sesuatu yang sempurna, mengingat kami
hanyalah manusia biasa yang sangat jauh dari kesempunaan. Sejalan dengan keterbatasan yang
kami miliki tersebut, maka tugas ini masih sangat terbuka terhadap kritik maupun saran yang
bertujuan agar lebih menyempurnakan makalah ini. Semoga dengan selesainya tugas ini akan
memberikan manfaat sebagaimana yang diharapakan.

Padang, 10 November 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................

1.3 Tujuan.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Audit Laporan Keuangan....................................................

2.2 Tanggungjawab Auditor dan Manajemen.......................................

2.2.1 Tanggungjawab Manajemen...............................................

2.2.2 Tanggungjawab Auditor.....................................................

2.3 Asersi Manajemen...........................................................................

2.4 Tujuan Audit Terkait Transaksi.......................................................

10

2.4.1 Tujuan Umum Audit Terkait Transaksi..............................

10

2.4.2 Tujuan Khusus Audit Terkait Transaksi..............................

11

2.5 Tujuan Audit Terkait Saldo.............................................................

11

2.4.1 Tujuan Umum Audit Terkait Saldo.....................................

12

2.4.2 Tujuan Khusus Audit Terkait Saldo....................................

13

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ....................................................................................

14

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

15

ii

Untuk memahami teori akuntansi maka ada baiknya kita menganalisa dan menguraikan
unsur-unsur teori akuntansi itu. Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan
akuntansi keuangan dibangun untuk menggembangkan akuntansi keuangan sesuai dan
bermanfaat bagi para pemakainya makanya tujuan elemen struktur teori akuntansi itu dimulai
dari: Perumusan Tujuan Laporan Keuangan baru kemudian dari tujuan ini dirumuskan apa
postulat, konsep, prinsip dan akhirnya standar akuntansi yang merupakan pedoman atau teknik
penyusunan laporan keuangan.
ELEMEN STRUKTUR TEORI
Struktur teori akuntansi adalah merupakan elemen yang saling berkaitan yang menjadi
pedoman pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik akuntansi.
Elemen itu digambarkan dalam hirarki sebagai berikut :
1.Tujuan Laporan
Keuangan

2b.Konsep Teoritis
Akuntansi

2b.Postulat
Akuntansi

3.Prinsip Dasar Akuntansi

Standar Akuntansi

3.3 SIFAT POSULAT AKUNTANSI


Dalam teori akuntansi kita selalu dibingungkan oleh istilah-istilah yang agak mirip, tetapi
mungkin mempunyai arti yang berbeda seperti isitilah-istilah: Aksioma, Postulat, Konsep,
Generalization, Metode, Peraturan, Praktek, Prosedur, Prinsip, Standar, Norma, dan lain-lain.
Untuk mengurangi kebingungan itu maka Belkaoui memberikan sebagian definisi peristilahan
tersebut sebagai berikut:
1. Postulat Akuntansi
Postulat Akuntansi adalah pernyataan yang membuktikan kebenaran sendiri atau
disebut juga aksioma yang sudah diterima karena kesesuaiannya dengan (untuk
menopang dan mewujudkan) tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan aspek
ekonomi, politik, sosiologis, dan hokum dari suatu lingkungan dimana akuntansi itu
beroperasi.
2. Konsep Teoritis Akuntansi
Konsep Teoritis Akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan
kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang juga sudah diterima umum karena
kesesuaiannya dengan (untuk menopang dan mewujudkan) tujuan laporan keuangan yang
menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan dalam ekonomi bebas yang ditandai
oleh adanya pengakuan pada pemilikan pribadi.
3. Prinsip (Sifat) Dasar Akuntansi
Prinsip dasar akuntansi adalah prinsip atau sifat-sifat yang mendasari akuntansi
dan seluruh outputnya termasuk laporan keuangan yang dijabarkan dari tujuan laporan
keuangan, postulat akuntansi, dan konsep teoritis akuntansi yang menjadi dasar dalam
pengembangan teknik atau prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan
keuangan.
4. Standar Akuntansi
Standar akuntansi adalah peraturan-peraturan khusus yang dijabarkan dari Prinsip
Dasar Akuntansi, yang mengatur tentang bagaimana standar perlakuan pencatatan dan
pelaporan terhadap semua transaksi atau kejadian-kejadian tetentu yang dialami oleh
suatu lembaga, organisasi dan perusahaan. Inilah sebenarnya yang digambarkan GAAP,
APB Statement, FASB Statement, IASC Statement, PAI,, atau SAK.
Dibawah ini akan kita elaborasi elemen masing-masing Postulat, Konsep Teoritis dan Prinsip
Dasar Akuntansi.
3.3.1 Postulat Akuntansi
Postulat akuntansi terdiri dari:

1. Postulat Entity
Akuntansi mecatat hasil kegiatan operasi dari suatu entity yang terpisah dan
diibedakan dari pemilik. Menurut konsep ini agar kita bisa menyusun laporan keuangan
sesuai dengan kebutuhan pemakainya maka setiap perusahaan dianggap sebagai unit
akuntansi yang terpisah dari pemiliknya. Berdsarkan pengertian ini maka yang menjadi
objek dan perhatian dari akuntansi yang dimasukkan dalam perusahaan bukan gabungan
dengan pribadi pemiliknya. Konsep ini disebut Firm Oriented.
Dari sisi lain konsep entity ini dilihat dari kepentingan ekonomis dari beberapa
konsumen laporan keuangan suatu entity bukan dari kegiatan administransi
lembaga tadi. Pengertian ini disebut User Oriented. Dalam konsep ini yang
menjadi perhatian dalam penyusunan laporan keuangan adalah para pemakai.
Informasi apa yang diinginkan pemakai itulah yang dilaporkan dalam laporan
keuangan. Untuk mengetahui apa yang diinginkan para pemakai laporan, perlu
diketahui:
a. Kepentingan para pemakai laporan.
b. Sifat-sifat dari para pemakai laporan.
2. Postulat Going Concern
Going Concern disebut juga Continuity. Postulat ini menganggap bahwa
perusahaan terus menerus melaksanakan operasinya sepanjang proses penyelesaian
proyek, perjanjian dan kegiatan yang sedang berlangsung. Perusahaan dianggap tidak
akan berhenti, ditutup, dan dilikuidasi dimasa yang akan dating. Perusahaan dianggap
akan hidup dan beroperasi untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Postulat ini memberikan pembenaran terhadap penilaian asset secara historical
cost dan book value bukan current value atau liquidation value. Dalam asumsi ini seolah
dinyatakan bahwa nilai atau harga yang terdapat dalam laporan keuangan didasarkan
pada asumsi bahwa perusahaan ini tidak akan dilikuidasi atau dijual sehingga nilai-nilai
yang tercantum didalam laporan keuangan bukan nilai likuidasi atau nilai dari asset atau
nilai dari hutang dari perusahaan yang sudah berhenti dan menunggu akan dibubarkan
umunya berbeda atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai asset perusahaan yang
masih terus beroperasi dan lancar. Postulat ini juga membenarkan metode alokasi
akuntansi seperti pembebanan penyusutan, penyisihan, konsep konservatisme, maupun
amortisasi selama masa penggunaannya atau selama perusahaan berjalan.
Postulat Going Concern ini juga dapat dipergunakan untuk mendorong manajer
agar dapat bersikap forward looking melihat jauh kedepan dan investorpun dengan
pemahaman ini akan bersedia menamkan modalnya di perusahaan dalam jangka waktu
yang lama atau terus-menerus agar ia mendapatkan value added dari kinerja perusahaan.
3. Postulat Unit of Measure

Postulat ini yang disebut juga monetary unit postulate menganggap bahwa settiap
transaksi harus diukur dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang seragam. Alat ukur
yang dipakai dalam akuntansi adalah alat ukur moneter. Postulat ini menimbulkan 2
keterbatasan akuntansi:
a. Akuntansi terbatas pada pemberian informasi yang dijabarkan dalam ukuran moneter
(uang), tidak mencatat informasi relevan lainnya yang sifatnya non moneter
(misalnya kilogram, meter, luas, jumlah, space) sehingga akuntansi dianggap hanya
informasi yang kuantitatif, formal, terstruktur, dapat diaudit, dan berorientasi masa
depan. Namun saat ini para ahli terus beruapaya agar informasi yang diberikan oleh
akuntansi keuangan dapat memasukkan aspek-aspek kualitatif melalui berbagai
instrument laporan
b. Keterbatasan kedua adalah terkandung dalam unit moneter itu sendiri yang sifatnya
atau nilai berfluktuasi karena tergantung dalam kemampuan daya belinya
(Purchasing Power). Sehingga dalam teori-teori tradisional postulat stable monetary
unit adalah bagian dari postulat akuntasni. Kenyataanya adalah bahwa daya beli uang
itu tidak stabil karena dimakan oleh inflasi sehingga informasi keuangan yang
disajikannya kehilangan relevansi. Maka munculah yang dikenal dengan akuntansi
inflasi atau menggunakan metode peniliaian current cost.
4. Postulat Accounting Period
Postulat ini menggambarkan bahwa walaupun akuntansi itu memegang potulat
going concern namun posisi keuangan, hasil usaha, dan peruabahannya harus
dilaporkan secara periodik atau kurun waktu tertentu, bisa per bulan, per semester atau
tahunan. Dapat menggunakan tahun kalender, tahun fiscal atau tahun yang lain (business
year). Postulat ini menerapkan konsep accrual dan deferral dengan memakai cut of
time yang akan membedakan accrual accounting dan cash accounting. Akuntansi
memakai accrual basis bukan cash basis. Setiap penyusunan laporan keuangan perlu
dicatat yang accrual dan yang deferral, seperti: biaya dibayar di muka, biaya
terutang, pendapatan yang jatuh tempo, pendepatan yang diterima di muka, penyusutan,
dan lain-lain kendatipun belum derealisasikan melalui kas.

Anda mungkin juga menyukai