Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar
Belakang

Secara umum,akuntansi memiliki konsep dasar yang menjadi acuan dalam


penyusunan standar akuntansi yang digunakan yang bertujuan untuk diterapkan
dalam praktek akuntansi.Karena hal inilah yang membuat munculnya berbagai
konsep-konsep dasar akuntansi dalam penyajian dan pelaporan keuangan suatu
entitas.Sehingga membuat beberapa sumber yang mengajukan berbagai konsep-
konsep dasar akuntansi yang berbeda-beda
Di dalam pengertian konsep dasar menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
dalam dalam Kerangka Dasar Penyajian dan Pelaporan Keuangan (KDPPLK)
menyatakan bahwa asumsi dasar akuntansi dasar akuntansi berdasarkan dasar akrual
dan kelangsungan usaha(going concern). Menurut IFRS dalam The Conceptual
Framework for Financial Reporting sebagai asumsi dasar akuntansi adalah hanya
kelangsungan usaha. Sedangkan menurut Patondan Littleton,konsep dasar akuntansi
terdiri dari konsep kesatuan usaha , kontinuitas usaha ,penghargaan sepakatan , kos
melekat, upaya dan hasil , bukti terverifikasi dan asumsi.Menurut Anthony, Hawkins
dan Merchant, konsep dasar akuntansi terdapat beberapa point seperti konsep
pengukuran dengan unit uang, konsep entitas, konsep kelangsungan usaha, konsep
kos, aspek ganda, periode akuntansi, konservatisme, realisasi, penandingan,
konsistensi dan materialitas.
Hal-hal mengenai konsep dasar akuntansi inipun dipelajari dalam mata kuliah
Teori Akuntansi yang perlu diketahui oleh mahasiswa-mahasiswa akuntansi dalam
menambah pengetahuan dan acuan dalam pengembangan pendidikan akuntansi yang
dipelajari.Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai pemahaman mengenai
konsep dasar akuntansi

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat didalam makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan konsep dasar.
2. Menjelaskan apa saja yang menjadi sumber dalam konsep dasar.
3. Menjelaskan apa saja manfaat konsep dasar.
4. Menjelaskan apa saja kesatuan usaha.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui konsep dasar.
2. Untuk mengetahui sumber dalam konsep dasar.
3. Untuk mengetahui manfaat konsep dasar.
4. Untuk mengetahui kesatuan usaha.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar


Konsep dasar merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakteristik
lingkungan atau wilayah dimana pelaporan keuangan diterapkan. Terdapat berbagai
sumber yang mengajukan seperangkat konsep dasar akuntansi yang berbeda-beda
isinya .Hal ini disebabkan karena perbedaan persepsi terhadap arti pentingnya suatu
konsep oleh suatu sumber.
Konsep dasar secara implisit melekat pada proses penalaran dalam
merekayasa akuntansi. Konsep dasar bersifat asumsi yang validitasnya tidak dapat
selalu diuji tetapi bermanfaat sebagai basis penalaran. Adanya perbedaan konsep
dasar antar sumber tak terlepas dari perkembangan akuntansi di berbagai belahan
dunia. Sejarah akuntansi yang dimulai sejak 3600 SM yang mulai mengenal
pembukuan yang kemudian berkembang dalam terdapat sistem tata buku yang
ditemukan catatan pedagang di abad pertengahan di Italia pada tahun 1340.

2.2 Sumber Konsep – Konsep Dasar


Dalam pengajuan konsep dasar akuntansi, terdapat berbagai sumber yang
mengajukan persepsinya dalam konsep dasar akuntansi. Berbagai persepsi tersebut
ialah :
1. IAI dan IFRS
Ada dua konsep dasar yang disebut secara spesifikasi dalam rerangka konseptual
IASC, antara lain :
a. Basis Akrual (accrual basis)
Konsep ini menyatakan bahwa dalam menentukan laba periodic dan posisi keuangan
suatu unit usaha , akuntansi mendasarkan diri pada pengukuran dan penandingan
secara ekonomik pendapatan dan biaya bukannya perbandingan biaya atas dasar kas

3
masuk dan kas keluar (asas tunai) konsep ini dapat dikatan sebagai konsekuensi
konsep kontinuitas usaha dan konsep periodic usaha.
b. Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Dalam konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan akan terus berlanjut samapai waktu
yang tidak ditentukan. Implikasi dari asumsi ini pada keadaan luar biasa, nilai laporan
likuidasi untuk asset dan ekuitas adalah ‘pelanggaran’ atas konsep ini. Hal ini
disebabkan konsep kelangsungan usaha mengasumsikan bahwa perusahaan akan
mampu mempertahnkan kegiatan usahanya dalam jangka panjang dan tidak untuk
dilikuidasi dalam jangka pendek. Belkaoui juga menambahkan pendapatnya bahwa
dalam konsep ini entitas juga akan melanjutkan operasi perusahaan cuku lama untuk
mewujudkan proyek-proyek,komitmen dan kegiatan yang sedang berlanjut.
2. Patton dan Littleton
Konsep dasar yang dikemukan Patton dan Littleton diterbitkan dalam konsep –
konsep dasar yang dikemukan Patton dan Littleton:
a. Entitas bisnis atau kesatuan usaha
Dalam konsep ini bisnis perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis diperlakukan
berbeda atau secara hokum terpisah dengan pemilik dari bisnis tersebut. Hali ini
termasuk bahwa transaksi-transaksi dalam bisnis tersebut harus dijaga secara
keseluruhannya agar terpisah dari urusan pribadi seorang pemiliknya
b. Kontinuitas kegiatan atau usaha
Bahwa kalau tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala, atau rencana pasti di masa datang
bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi maka akuntansi menganggap
bahwa kesatuan usaha tersebut akan berlangsung terus sampai waktu tak
terbatas.Dalam menghadapi ketidakpastian kelangsungan usaha, akuntansi menganut
konsep ini atas dasar penalaran bahwa harapan normal atau umum (normal
expectation) pendirian perusahaan adalah untuk berlangsung terus dan berkembang
bukan untuk mati atau likuidasi.

4
c. Penghargaan sepakatan
Bahwa jumlah rupiah/agregat-harga (price-aggregate) atau penghargaan sepakatan
(measured consideration) yang terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran
(exchange activities) merupakan bahan olah dasar akuntansi (the basic subject matter
of accounting) yang paling objektif terutama dalam mengukur sumber ekonomik
yang masuk (pendapatan) dan sumber ekonomik yang keluar (biaya). Sebagai
konsekuensi, elemen-elemen atau pos-pos pelaporan keuangan diatur atas dasar
penghargaan sepakatan tersebut.
d. Kos melekat
Bahwa kos melekat pada objek yang dipresentasinya hingga kos bersifat mudah
bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabung-gabungkan kembali mengikuti
objek yang didekati. Berbagai kos mempunyai daya saling mengikat antara yang satu
dan yang lainnya ikatan objek-objek yang disimbolkannya. Bila berbagai komponen
digabungkan menjadi suatu objek atau barang baru, gabungan kos yang baru semata-
mata merupakan penggabungan berbagai kos yang melekat pada tiap komponen tanpa
memperhatikan nilai ekonomik baru yang melekat pada barang baru
e. Upaya dan capaian atau hasil
Bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil berupa pendapatan.
Dengan kata lain, tidak ada hasil (pendapatan) tanpa upaya (biaya). Secara
konseptual, pendapatan timbul karena biaya bukan sebaliknya pendapatan
menanggung biaya.
f. Bukti Terverifikasi Dan Objektif
Bahwa informasi keuangan akan mempunyai tingkat kebermanfaatan dan tingkat
keterandalan yang cukup tinggi apabila terjadinya data keuangan didukung oleh
bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya (keabsahannya
/keautetikannya). Objektivitas bukti harus dievaluasi atas dasar kondisi yang
melingkupi penciptaan, pengukuran, dan penangkapan atau pengakuan data
akuntansi.Jadi, akuntansi tidak mendasarkan diri pada objektivitas mutlak melainkan
pada objektivitas relatif yaitu objektivitas yang paling tinggi pada waktu transaksi
terjadi dengan mempertimbangkan keadaan dan tersedianya informasi pada waktu
tersebut.

5
g. Asumsi
Bahwa asumsi di sini merupakan penjelasan bahwa keenam dasar sebelumnya
merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu dengan segala
keterbatasannya. Asumsi – asumsi tersebut adalah :
a) Kesatuan usaha : terbatas penggunaannya jika diterapkan pada kegiatan departemen,
operasi unit pemerintahan, keiatan usaha perseorangan atau firma dan kegiatan usaha
perusahaan afiliasi (anak)
b) Kontinuitas usaha : asumsinya didasarkan atas pengalaman perusahaan pada
umumnya
c) Periode satu tahun : satu tahun adalah waktu yang tepat untuk pelapran , karena tidak
terlalu pendek, juga tidak terlalu panjang.
d) Harga Pokok sebagai bahan olah akuntansi : harga pokok faktor produksi tersebut
adalah HP pada saat terjadinya.
e) Daya beli uang stabil
Tujuannya adalah mencari laba : perusahaan dipandang sebagai suatu organisasi
yang dibentuk untuk menghasilkan pendapatan
2.3 Manfaat Konsep Dasar
Bahwa konsep dasar berfungsi melandasi penalaran pada tingkat perekayasaan
akuntansi,konsep dasar lebih banyak manfaatnya bagi penyusunan staandar dalam
berargumen untuk menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan
dijadikan standar.
Dalam tiap standar yang diterbitkan, misalnya, FASB menyertakan bagian yang
disebut Basis Penyimpulan yang didalamnya terrefleksi konsep dasar yang dianut
baik secara eksplisit maupun implicit. Patton &Littleton menegaskan bahwa
penyusunan standar harus dilandasi oleh pemikiran atau penalaran yang jelas dan
jernih.

6
2.4 Kesatuan Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau
badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan
kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam
perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut
pandang akuntansi. Konsep ini mempersonifikasi badan usaha sehingga badan usaha
dapat melakukan perbuatan hukum dan ekonomik atas nama badan tersebut dan
bukan atas nama pemilik.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa untuk menyediakan data kuantitatif,


terutama yang mempunyai sifat keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi yag sesuai dengan prnsio
akuntansi dalam memilih alternatif dari suatu keadaan. Di dalam menyusun prinsip
akuntansi, digunakan asumsi-asumsi dan konsep-konsep dasar tertentu. Asumsi dasar
ini merupakan aspek dari lingkungan di mana akuntansi itu dilaksanakan. Sedangkan
konsep-konsep dasar merupakan pedoman dalam menyusun prinsip akuntansi.
Konsep dasar diperlukan untuk membuat kesatuan fikir dalam pembuatan laporan
keuangan, agar tidak terjadi perbedaan antara pembuat laporan keuangan yang satu
dan yang lain.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://fekool.blogspot.com/2016/10/konsep-dasar-akuntansi.html
(Diakses pada tanggal 14 Feb 2020 pukul 00.34)
https://www.academia.edu/5467876/TUGAS_TEORI_AKUNTANSI_Konsep_dasar
(Diakses pada tanggal 14 Feb 2020 pukul 00.36)
https://khoyunitapublish.wordpress.com/2012/11/19/konsep-dasar-teori-akuntansi/
(Diakses pada tanggal 14 Feb 2020 pukul 00.41)
Suwardjono.2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga.
BPFE: Yogyakarta
Jaka Isgrayanta, 2009, “Perumusan Konsep Entitas Akuntansi Islam”, JAAI Volume 13
No. 1, Juni 2009: 77–86
Iwan triyuwono,2003, “Konsekuensi Penggunaan Enthity Teori Sebagai Konsep Dasar
Standart Akuntansi Perbankan Syariah”, JAAI Volume 7 No. 1, Juni 2003

9
MAKALAH
KONSEP AKUNTANSI DALAM PENDIDIKAN

DOSEN PEMBIMBING:
Rita Zubaidah M.Pd.I

DISUSUN OLEH
Ria Emilia Zahara
19.021.86231

STAI MAMBA’UL ULUM JAMBI


2020/2021

10
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt, atas segala nikmat dan
karunia-Nya, makalah yang berjudul “Konsep Akuntansi Dalam Pendidikan” dapat
di selesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi dan
junjungan kita, Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.
Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada
pihak pihak yang telah membantu penyusunan makalah dan telah memberi motivasi
untuk pembuatan makalah ini.
Penulis telah berupaya menyajikan makalah dengan sebaik-baiknya. Di
samping itu apabila dalam makalah didapati kekurangan dan kesalahan, baik dalam
pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima saran dan
kritik yang konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah
berikutnya. Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah khasanah keilmuan
dan bermanfaat.

Jambi, 24 September 2020

Penulis

11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar ...................................................................................... 3
2.2 Sumber Dalam Konsep Dasar.............................................................. 3
2.3 Manfaat Konsep Dasar ....................................................................... 6
2.4 Kesatuan Usaha................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

ii 12
13

Anda mungkin juga menyukai