1
5) Upaya Dan Capaian Atau Hasil (Effort And Accomplishment). Konsep ini
menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil
berupa pendapatan. Dengan kata lain, tidak ada hasil (pendapatan) tanpa
upaya (biaya). Secara konseptual, pendapatan timbul karena biaya bukan
sebaliknya pendapatan menanggung biaya.
6) Bukti Terverifikasi Dan Objektif (Verifiable, Objective Evidence). Konsep ini
menyatakan bahwa informasi keuangan akan mempunyai tingkat
kebermanfaatan dan tingkat keterandalan yang cukup tinggi apabila terjadinya
data keuangan didukung oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji
kebenarannya. Setiap transaksi keuangan harus didukung oleh bukti transaksi
yang kuat dan sah.
7) Asumsi (Assumptions). Bahwa asumsi di sini merupakan penjelasan bahwa
keenam dasar sebelumnya merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi
tertentu dengan segala keterbatasannya. Asumsi-asumsi tersebut adalah:
kontinuitas usaha, perioda satu tahun, kos sebagai bahan olah, Daya beli uang
usaha dan tujuan mencari laba.
2
akuntansi. Selain itu, dijelaskan juga mengenai fungsi laporan keuangan yaitu
untuk membantu pengguna dalam pengambilan keputusan bisnis.
3) SFAC No. 3, Elements of Financial Statements of Business Enterprises.
SFAC No. 3 mendefinisikan 10 elemen laporan keuangan, di antaranya adalah
sebagai berikut: aktiva, kewajiban, ekuitas, investasi oleh pemilik, deviden,
laba komprehensif, pendapatan, beban, keuntungan, kerugian.
4) SFAC No. 4 Objectives Of Financial Reporting By Nonbusiness
Organizations. SFAC No. 4 ini berkaitan dengan tujuan pelaporan keuangan
nonbisnis, dimana karakterisitik dari organisasi non bisnis adalah penerimaan
sumber daya meskipun jumlahnya besar akan tetapi tidak mengharapakan
pengembalian.
5) SFAC No. 5, Recognition and Measurements in Financial Statements of
Business Enterprises. SFAC No. 5 menjelaskan mengenai pengakuan dan
pengukuran, menjelaskan pengertian earning yang berbeda dengan net
income. Earning merupakan net income dikurangi efek kumulatif pada tahun
sebelumnya karena adanya perubahan prinsip akuntansi yang digunakan.
6) SFAC No. 6, Elements of Financial Statements. SFAC No. 6 merupakan
pengganti dari SFAC No. 3, dimana definisi yang terdapat didalamnya sama
persis dengan yang tertulis di SFAC No. 3 yang ditambahkan cakupan sampai
ke organisasi nonbisnis. Dengan demikian, karakteristik informasi akuntansi
pada SFAC No. 2 juga berlaku bagi organisasi nonbisnis.
7) SFAC No. 7, Using Cash Flow Information and Present Value in
Accounting Measurements. SFAC No. 7 menjelaskan mengenai
permasalahan dalam pengukuran khusus dan bukannya masalah konseptual
yang lebih luas.
3
tujuan, karakteristik, definisi, dan kriteria yang ditetapkan pada kerangka konseptula
yang ada. Tujuan dari proyek baru ini adalah untuk membangun kerangka kerja
dengan cara mempersempit, memperbaharuhi, menyelesaikan dan mengkonvergekan
ke dalam kerangka kerja umum. Tujuan lain dari FASB dan IASB adalah untuk
menyatukan standar mereka diantaranya:
1) Alasan standar berbasis prinsip memerlukan kerangka kerja konseptual karena
untuk menjadi standar berbasis prinsip tidak hanya dapat mengumpulkan
konversi melainkan harus berakar pada konsep dasar.
2) Pentingnya IASB dan FASB berbagi kerangka konseptual umum adalah
dengan terciptanya konvergensi berarti bahwa FASB dan IASB akan terus
bekerja sama untuk mengembangkan kualitas tinggi, kompatibel standar
akuntansi dari waktu ke waktu. Konvergensi juga bermanfaat dalam cara
berikut:
a. Meningkatkan efisiensi pasar modal global dengan cara meningkatkan
perbandingan dan transparansi dari satu negara ke negara lain.
b. Mengurangi beban administrasi pada MNE yang saat ini diperlukan untuk
menyiapkan laporan keuangan dalam beberapa metode akunting.
c. Memungkinkan perusahaan untuk mengakses pasar modal di luar Amerika
Serikat tanpa memerlukan pertimbangan pelaporan keuangan standar
internasional US GAAP.
3) Karena kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan
keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan
menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan.
4) Cross-cutting issue adalah isu-isu yang berdampak lebih dari suatu bidang,
karena kekayaan suatu negara umumnya dipengaruhi oleh serangkaian faktor
yang saling berhubungan. Cross-cutting issue yang ditetapkan dalam sejumlah
konvensi internasional deklarasi, dan perjanjian pembangunan yang mengikat
negara-negara terkait.
4
DAFTAR PUSTAKA
https://dindaituchdindhoet.wordpress.com/2010/10/19/kerangka-konseptual-fasb/
(Diakses pada tanggal 24 September 2017)
http://www.iasplus.com/en/projects/completed/other/iasb-fasb-convergence/
(Diakses pada tanggal 24 September 2017)