Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN MATERI KULIAH

ISU-ISU KONTEMPORER DALAM AKUNTANSI KEUANGAN


MATERI KE 3
CONCEPTUAL FRAMEWORK
DOSEN PENGAMPU : Dr. Nur Fadjrih Asyik, S.E., M.Si., Ak.,CA.

Disusun Oleh :
Nama : Delvia Rohmaliyanti
NPM : 1910111650
Kelas : SA-2
Prodi : S1 Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA SURABAYA


2022
3.1 PENGERTIAN KERANGKA KONSEPTUAL
Menurut Financial Accounting Standards Board (FASB) Rerangka Konseptual
(Conceptual Framework) merupakan suatu sistem yang koheren dari tujuan dan dasar
yang saling terkait yang dapat mengarah pada standar yang konsisten dan yang
mengatur sifat, fungsi, dan batasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Kerangka Acuan Konseptual adalah hasil suatu proses penalaran dan pemikiran
akuntansi yang diharapkan berlaku dalam lingkungan dan kondisi tertentu yang
merupakan hasil pemilihan faktor-faktor dan konsep-konsep yang dianggap relevan,
terpadu dan saling berkaitan. Kerangka konseptual sebagai teori akuntansi yang
terstruktur. Hal ini disebabkan bahwa struktur rerangka konseptual sama dengan
struktur akuntansi yang didasarkan pada proses penalaran yang logis.

Sebagai dokumen, rerangka konseptual akan berisi komponen konsep yang terdiri atas
tujuan (objectives) dan hal-hal mendasar (fundamentals) yang saling berkaitan.
Komponen konsep yang biasanya dicakupi dalam rerangka konseptual adalah tujuan
pelaporan keuangan, kriteria kualitas informasi, elemen-elemen statemen keuangan, dan
pengukuran dan pengakuan. Sebagai konstitusi, rerangka konseptual menjelaskan,
menentukan, dan mengarahkan sifat, fungsi, dan lingkup pelaporan dan statemen
keuangan dalam suatu negara.

Kerangka kerja konseptual tidak hanya membantu profesi akuntansi dalam memahami
praktik-praktik yang ada tetapi juga memberikan arahan (pedoman) untuk menangani
praktik-praktik akuntansi di masa yang akan datang. Kerangka kerja konseptual
memberikan dasar/landasan yang konsisten dan memadai bagi para penyusun standar
akuntansi, penyusun laporan keuangan, pengguna laporan keuangan, dan pihak-pihak
lainnya yang turut terlibat dalam proses pelaporan keuangan.

Rerangka acuan konseptual berguna bagi 3 golongan: kelompok akademis, kalangan


bisnis dan profesi dan para pembuat standar.
a. Bagi akademis rerangka konseptual menyediakan dasar pemikiran dan analasis
darimana mereka dapat mereduksi kesimpulan atas masalah praktis.

1
b. Bagi kalangan bisnis dan profesi adanya rerangka konseptual dapat mengetahui
secara lebih baik dasar yang digunakan untuk mengambil keputusan oleh
pembuat standar, dengan demikian kemampuan melakukan prediksi akan
bertambah baik.
c. Bagi pembuat standar adanya rerangka konseptual dapat menganalisis masalah
dengan efisien, karena mungkin banyak masalah yang mempunyai sifat atau
variabel yang sama sehingga mereka tidak perlu dipirjan lebih awal lagi setiap
kali ditemukan suatu permasalahan.

3.2 PERANAN KERANGKA KONSEPTUAL (ROLE OF CONCEPTUAL


FRAMEWORK)
Sebagai suatu kesatuan konsep-konsep koheren yang menetapkan sifat dan fungsi
pelaporan keuangan. Manfaat rerangka konseptual sebagai berikut:
a. Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggung jawab
dalam penyusunan/penetap standar akuntansi.
b. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang dijumpai
dalam praktik yang perlakukannya belum diatur dalam standar atau pedoman
spesifik.
c. Menentukan batas-batas pertimbangan (bounds for judgment) dalam penyusunan
statemen keuangan.
d. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan
keyakinan terhadap statemen keuangan.
e. Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antar perusahaan.

Salah satu model yang banyak dikenal saat ini adalah rerangka konseptual yang
dikembangkan oleh FASB yang memuat empat komponen konsep pentin yaitu:
a. Tujuan pelaporan keuangan (Level 1)
b. Kriteria kualitas informasi (Level 2)
c. Elemen-elemen statemen keuangan (Level 3)
d. Pengukuran dan pengakuan (Level 4)

2
Empat komponen tersebut membentuk satu kesatuan yang saling berkaitan. FASB
menuangkan empat komponen tersebut dalam beberapa dokumen resmi berupa
pernyataan (Statement of Financial Accounting Concept/SFAC) yaitu:
 SFAC No. 1 :Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises yang
menjelaskan tujuan pelaporan keuangan pada perusahaan bisnis.
 SFAC No. 2 :Qualitative Characteristics of Accounting Information yang
menjelaskan karakteristik informasi akuntansi yang berkualitas (berguna).
 SFAC No. 3 :Elements of Financial Statements of Business Enterprises yang
memberikan definisi atas pos=pos (unsur-unsur) yang terdapat dalam laporan
keuangan.
 SFAC No. 4 :Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations
yang menjelaskan tujuan pelaporan keuangan pada organisasi nonbisnis.
 SFAC No. 5 :Recognition and Measurement in Financial Statements of Business
Enterprises yang menetapkan kriteria pengakuan, atribut pengukuran, dan
prinsip pelaporan (pengungkapan)
 SFAC No. 6 :Elements of Financial Statements yang menggantikan SFAC No.3
(dalam rangka memperluas ruang lingkup SFAC No.3) dengan memasukkan
juga organisasi nirbala, disamping perusahaan bisnis (organisasi laba).
 SFAC No. 7 :Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting
Measurement yang memberikan kerangka acuan mengenai pengguna informasi
arus kas dan nilai sekarang sebagai dasar pengukuran akuntansi.

3.3 GENERALLY ACCEPTED ACCOUNTING PRINCIPLE (GAAP)


GAAP merupakan kombinasi dari standar yang ditetapkan oleh dewan kebijakan dan
cara pencatatan dan penyajian informasi akuntansi yang diterima secara umum.
Generally accepted accounting principles meningkatkan kejelasan komunikasi informasi
keuangan. Bisa juga digunakan sebagai kelompok standar aplikasi akuntansi dan
industri umum yang telah berkembang selama bertahun-tahun. Fungsi generally
accepted accounting principles ini biasanya digunakan untuk:
 Pengungkapan Informasi Pendukung Tertentu.
 Mengatur informasi keuangan dengan benar dalam catatan akuntansi
 Meringkas catatan akuntansi dalam laporan keuangan

3
GAAP termasuk standar, konvensi, dan aturan yang diikuti oleh akuntan untuk
pencatatan dan meringkas dalam penyusunan laporan keuangan. Tujuan dari GAAP
adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang transparan dan konsistensi dari
satu organisasi ke yang lain IFRS (International Financial Reporting Standards) atau
SPKI (Standar Pelaporan Keuangan Internasional) IFRS dianggap sebagai kumpulan
standar “dasar prinsip” yang kemudian menetapkan peraturan badan juga mendikte
penerapan-peneran tertentu.

3.4 PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN (USER OF FINANCIAL


STATEMENTS)
Menurut IAI (2007) Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan
investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya,
pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka
menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang
berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi:
 Investor. Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan
risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka
lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah
harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga
tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen.
 Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik
dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pascakeija. dan kesempatan
kerja.
 Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya
dibayar pada saat jatuh tempo.
 Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
tertarik dengan inf ormasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan
apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha

4
berkepentingan pada perusahaan dalam lenggang waktu yang lebih pendek
daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka
bergantung pada kelangsungan liidup perusahaan.
 Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian
jangka panjang dengan, atau bergantung padi perusahaan.
 Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu
berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan
informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak,
dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik
lainnya.
 Masyarakat. Perusahaan memengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara.
Misalnya, perusahaan dapal memberikan kontribusi berarti pada perekonomian
nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada
penanam modal domestik. Laporan keuangan dapal membantu masyarakat
dengan menyediakan informasi kecenderungan (tren) dan perkembangan
terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

Anda mungkin juga menyukai