Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA KONSEPTUAL

Kelompok II
RISKA ANTONA B1032191057
DONI CARLOS B1032191040
PRISCILLIA GRACE B1032191064
D. SYAMSIDAR NUR E.F B1032191072
Pengertian Kerangka Konseptual

Merupakan Suatu proses penalaran dan pemikiran akuntansi yang diharapkan berlaku dalam
lingkungan dan kondisi tertentu yang merupakan hasil pemilihan faktor faktor dan konsep
konsep yang di anggap relevan, terpadu dan saling ketergantungan
Merunut FASB, conceptual framework adalah suatu sistem yang koheren tentang tujuan dan
konsep dasar, yang saling berkaitan, yang diharapkan dapat meghasilkan standar standar yang
konsisten dan memberi pedoman tentang jenis dan keterbatasan akuntansi keuangan dan
pelaporan keuangan.
Belkoui memandang kerangka konseptual sebagai teori akuntansi yang terstruktur. Hal ini di
sebabkan karena struktur kerangka konseptual sama dengan struktur akuntansi yang
didasarkan pada proses penalaran yang logis. Jadi kerangka konseptual mendasari penyusunan
SAK.
Perlunya Kerangka Konseptual

a. Sebagai pedoman dalam menentukan standar akuntansi


b. Sebagai kerangka referensi untuk memecahkan masalah akuntansi apabila standar yang
sekarang ada, tidak mengatur isu isu yang baru muncul.
c. Sebagai dasar membuat pertimbangan (judgement) dalam menyajikan laporan keuangan
d. Meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi berbagai alternative metode akuntansi
yang ada
Ruang Lingkup Kerangka Konspetual

Kerangka konspetual membahas:


 tujuan kerangka konseptual
 lingkungan akuntansi pemerintahan
 pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna
 entitas akuntansi dan entitas pelaporan
 Peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta dasar hokum
 Unsur unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan dan pengukurannya.
Kerangka konseptual berlaku bagi pelaporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Menurut Suwardjono (2005) laporan keuangan sebagai sistem nasional
merupakan haisl perekayasaan akuntansi di tingkat nasional. Dalam
proses perekayasaan akuntansi untuk menghasilkan konsep maupun
sbeuah teori jawaban atas pertanyaan di dalamnnya dibutuhkan kerangka
konseptual. Kerangka konseptual merupakan bagian dari proses
perekayasaan akuntansi.
Kerangka konseptual merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan pengembangan SAP
(standar akuntansi publik. Tujuannya adalah sebagai berikut:

 Acuan bagi penyusun standar akuntansi sektor publik dalam melaksanakan tugas
perumusan standar.
 Acuan bagi penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang
belum diatur dalam standar akuntansi.
 Acuan bagi pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan standar akuntansi sektor publik.
 Acuan bagi para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan
pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi sektor publik.
Proses Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Tujuan ekonomi dan sosial negara

Tujuan pelaporan keuangan:menyediakan informasi


keuangan untuk dasar pengambilan keputusan ekonomi
dan sosial

Konsep dasar apa yang relevan? Siapa subjek pelaporan? Siapa yang dituju
oleh informasi? Informasi apa yang dilaporkan? Simbol atau elemen apa yang
digunakan untuk melaporkan dasar pengukuran apa untuk mengkuantifikasi?
Apa saja kriteria pengakuan hasil pengukuran? Medium apa yang digunakan
untuk melaporkan? Bagaiamana informasi disajikan dalam medium?

Kerangka konseptual dijabarkan dalam standar


akuntansi dan acuan lainnya sehingga membentuk
orinsip akuntansi berterima umum (PABU)

Media pelaporan (bentuk isi, dan jenis)


Manfaat Kerangka Konseptual
Menurut FASB (Financial Accounting Standars Board)
Persepsi terhadap peranan kerangka konseptual dalam kebijakan akuntansi adalah karena terlibat dalam
pembuatan kebijkan yang dapat di defenisikan sebagai proses dimana individu atau kelompok yang mempunyai
kekuasaan menentukan pedoman umum tindakan yang mengpengaruhi anggota lain dalam suatu organisasi atau
keseluruhan masyarakat.
Peran utama kerangka konseptual adalah untuk memperkaya kemungkinan keberterimaan pernyataan tertentu
yang akan di usulkan ataupun yang sudah berjalan.
Pembuatan adalah kebijakan proses “memilih yang mana”
Ketika pilihan merupakan masalah opini atau selera atau beberapa kriteria personal atau organisasi dan bukan
sekedar menyangkut permasalahan teknologi, maka kerangka konseptual adalah:
 Membawa ke arah konsistensi standar
 Merekomendasikan sifat fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan pelaporan
 Menggunakan kerangka konseptual yang diterima umum akan menjadikan penyusanan standar lebih efisien,
efektif, lebih cepat, konsisten, dan menyediakan jawaban jawaban yang bisa di pertahankan.
Keterbatasan kerangka konseptual
 penyusunan kerangka konseptual sangat membantu asalkan saling mendukung dan tidak
akan berguna pada saat terjadi pertentangan
 Ketika dihadapkan pada satu set keadaan, maka dalam penggunaan kerangka konseptual
cenderung menaruh perhatian pada sikap yang berkembang
 kerangka konseptual yang diterima umum dapat membantu jika ia menggunakan Bahasa,
metode analisis dan batasan yang dimengrti umum, namun sejauh mana bantuan
disediakan oleh kerangka itu akan bervariasi tergantung dari situasi dihadapi. Artinya
kerangka konseptual berurusan dengan teknolgi akuntansi dapat berguna dalam situasi
besar dan dapat juga terbatas kegunaan pada situasi lainnya
 kerangka konseptual dipandang beberapa pihak hanya merupakan suatu bagian dari proses
pembuatan kebijakan yang mana bagian ini berubah ubah dari satu standar ke standar
berikutnya
Studi kasus 1: Runtuhnya Perusahaan di Enron
Worldcom
Pada 20 Februari 2001, majalah internasional Fortune mengungkap Enron sebagai perusahaan
yang menanggung banyak utang. Saat itu, saham Enron anjlok hingga US$ 75,09 karena para
investor mulai menarik uangnya. Terungkap sudah, Lay melebih-lebihkan keuntungan di
laporan keuangan perusahaan. Latar Belakang Penyebab
Model bisnis dan praktik-praktik tidak etis dari perusahaan ini, antara lain menampilkan data
penghasilan yang tidak sebenarnya serta modifikasi neraca keuangan demi memperoleh
penilaian kinerja keuangan yang positif. Kombinasi dari sekian banyak isu ini kemudian
menyebabkan kebangkrutan Enron.
Kasus Enron ini mengakibatkan semakin besarnya penekanan pada kerangka konseptual,
prinsip prinsip dan tujuan muncul dari acara tahun 2001-2002 di Amerika serikat. Ini
mengikuti runtuhnya perusahaan di Enron yang telah disalahkan sebagian pada pendekatan
berbasis aturan yang diambil di penyusunan laporan keuangan.
Adanya kerangka konseptual yang terstruktur bagi perusahaan sangatlah membantu dalam
proses keberlangsungan perusahaan itu sendiri, Anda bisa melihat bagaimana kasus yang
terjadi pada perusahaan di Enron salah satunya disebabkan oleh kerangka konseptual yang
tidak berjalan dengan baik, sehingga berdampak negatif terhadap perusahaan itu sendiri.
KESIMPULAN

Berdasarkan Pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kerangka


konseptual menurut FASB sendiri adalah suatu konstitusi dan sistem yang
koheren dari tujuan dan fundamental yang selanjutnya mengarah kepada suatu
standar yang konsisten.Ada dua isu utama dalam kerangka konseptual akuntansi
keuangan, yang pertama adalah isu artikulasi dan isu definisi. Isu artikulasi
terbagi dalam dua perspektif, yaitu neraca dan laporan laba rugi saling
berartikulasi, dan perspektif lainnya menyatakan bahwa, dua hal tersebut tidak
berartikulasi. Isu definisi erat kaitannya dengan definisi aset yang merupakan
sumber daya ekonomi milik entitas. Dalam materi dibahas pula tentang sistem
pemeliharaan modal yang terbagi menjadi sistem pemeliharaan modal keuangan
dan fisik yang dapat diukur dengan satuan moneter dan daya beli
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai