Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN


BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

RESUME RERANGKA KONSEPTUAL


Mata kuliah: Teori Akuntansi Keuangan
Dosen pengampu: Prof. Dr. Sutrisno T., SE, M.Si, Ak, CA
Nama Mahasiswa: Vioenix Dectilyvera
Kelas / NIM : Reguler 2B / 196020302111007

Rerangka Konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh FASB sebagai: “a coherent


system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to consistent
standards and that prescribes the nature, function, and limits of financial accounting and
reporting”.

Peran Rerangka Konseptual


Rerangka Konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari
tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi
keuangan dan laporan keuangan dan yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan.
Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai
akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-
keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas
serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Konsep-konsep yang
bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya mengalir dari konsep-
konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan,
menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.

Kebutuhan akan Rerangka Konseptual


1. Rerangka Konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan
keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan
keuangan perusahaan.

1
2. Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada
kerangka teori yang telah ada

Tujuan Rerangka Konseptual


IASB dan FASB mempertimbangkan kerangka tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk
mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pengguna. informasi tersebut akan dipilih
salah satu dasar kegunaannya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

Tujuan ini terlihat ingin dicapai akan pelaporan yaitu:


1. berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi
2. berguna dalam menilai prospek arus kas
3. tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya dan perubahan di
dalamnya.

Kerangka IASB dikembangkan mengikuti jejak dari pembuat standar AS, FASB, pada periode
1987-2000 FASB menerbitkan laporan konsep tujuh mencakup topik-topik berikut:
1. Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis dan organisasi non-profit
2. Karakteristik kualitatif informasi akuntansi akuntansi yang berguna
3. unsur-unsur laporan keuangan
4. kriteria untuk pengakuan dan pengukuran unsur-unsur
5. penggunaan arus kas dan menyajikan informasi nilai dalam pengukuran akuntansi.

IASB memiliki konsep laporan hanya satu, kerangka atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan. Itu dikeluarkan oleh IASC, organisasi pendahulu ke IASB, pada tahun 1989 dan
kemudian diadopsi oleh IASB pada tahun 2001. Kerangka menggambarkan konsep-konsep
dasar dengan yang laporan keuangan disusun. Ini berfungsi sebagai panduan untuk tidak
menyasar langsung dalam IAS atau IFRS atau interpretasi. IASB menyatakan bahwa kerangka:
a. Menentukan tujuan laporan keuangan
b. Mengidentifikasi karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna
c. Mendefinisikan elemen dasar laporan keuangan dan konsep untuk pengakuan dan
pengukuran mereka dalam laporan keuangan.

2
Perkembangan Rerangka Konseptual
Perkembangan dari rerangka konseptual dipengaruhi oleh dua isu seperti yang akan di bahas
berikut.
1) Pengaturan standar dengan pendekatan berbasis prinsip (Principles-Based) dan berbasis
aturan (Rule-Based).
Pengaturan standar ada yang dipengaruhi prinsip dan ada yang dipengaruhi aturan dari
lingkungan pengambilan keputusan.

Perbedaan Principles-Based dan Rule-Based :


Principles-Based
- Standar berdasar prinsip – prinsip akuntansi
- Baku dan berlaku umum
- Prinsip adalah keyakinan yang kuat dan tidak dapat diubah
- Dampaknya harus membuat estimasi misalnya : Jika terjadi banjir maka rumahnya
akan digenangi sehingga harus pindah rumah ( mengungsi )
Rule-Based
- Standar berdasar aturan/ persyaratan rinci
- Lingkupnya hanya untuk kelompok tertentu dimana akuntansi dilaksanakan
- Konsisten
- Akurat (siapapun yang mengukur hasilnya sama sehingga informasinya netral )
- Ada adjusment karena lingkungan para stakeholdernya berbeda – beda
- Dipengaruhi politik ( pihak yang dominan seperti pada teori Private Interst )

Contoh Principle based : IFRS termasuk principle karena digunakan semua negara
(standarnya berlaku secara internasional)
Contoh Rules Based : seperti PSAK di Indonesia atau USGAAP di Amerika

2) Informasi untuk pembuatan keputusan dan pendekatan teori keputusan


Dalam banyak hal penekanan dalam pembuatan keputusan berdampak pada penggunaan
current value. Jika memungkinkan, pengguna akan memiliki informasi actual tentang
peristiwa-peristiwa masa depan yang akan mempengaruhi perusahaan. Namun demikian kita
hanya dapat memprediksi peristiwa-peristiwa tersebut.

3
Daftar Pustaka

Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGraw-Hill, Australia.

Gaffikin, M. (2008). Accounting Theory: Research, Regulation and Accounting Practice.


Pearson Education. Australia.

FASB. (2008). PRELIMINARY VIEWS: Conceptual framework for financial reporting: The
reporting entity. Financial Accounting Series.

IASB. (2006). Framework for the preparation and presentation of financial statements, London,
UK.

Whittington, G. (2008). Harmonisation or discord? Theoritical role of the IASB conceptual


framework review. Journal of Accounting and Public Policy, Vol. 27, 495-502.

Shortridge, R.T. & Smith, P.A. (2009). Understanding the changes in accounting thought.
Research in Accounting Regulation, Vol.21, 11-18.

Anda mungkin juga menyukai