Anda di halaman 1dari 1

Kerangka Konsep Positive Accounting Teory

Konsep Positive Accounting Theory (PAT) Teori akuntansi positif berangkat dari adanya teori keagenan dan hipotesis pasar efisien, seperti yang telah diketahui teori keagenan menjelaskan mengenai hubungan antara principal (pemilik perusahaan) sebagai pihak yang memberikan wewenang dan agent (manajemen perusahaan) sebagai pihak yang menjalankan wewenang, dengan asumsi bahwa agen berkerja sesuai dengan keinginan principal. Sementara itu hipotesis pasar efisien (EMH) merupaka asumsi yang menyatakan bahwa harga saham sekarang telah mencerminkan seluruh informasi yang ada. Teori akuntansi awalnya dikenal dengan teori akuntansi normatif dimana teori ini menganggap bahwa praktik akuntansi yang dilaksanakan telah sesuai dengan aturan yang telah diterapkan, aturan itu dinamakan praktek akuntansi berterima umum (PABU), sementara pada kenyataannya praktek akuntansi berbeda dengan aturan tersebut. Ada beberapa praktek akuntansi yang sekarang ini sering terjadi, diantaranya yaitu : creative accounting yang didalamnya membahas mengenai earning management; big bath yang didalamnya membahas income smoothing dan Kaizen yang membahas tentang ABC. Teori akluntansi positif melahirkan tiga hipotesis, yaitu hipotesis perencanaan laba yang didalamnya menjelaskan hubungan antara manajemen dengan pemilik (Bonus plan hypothesis); hipotesis perjanjian hutang (Debt covenant Hypothesis) yang di dalamnya menjelaskan hubungan antara manajemen dengan kreditur; serta hipotesis biaya proses politik (politic process hypothesis) yang di dalamnya menjelaskan hubungan antara manajemen dan pemerintah. Hipotesis-hipotesis ini nantinya akan menghasilkan standar dan praktek akuntansi yang berlandaskan pada data empiris.

Anda mungkin juga menyukai