FAIR PRESENTATION
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Seminar Auditing
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 3
BAB I.................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4
BAB II................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
2.1 Definisi Audit ................................................................................................................. 5
2.3 Konsep Fair Presentation .............................................................................................. 9
2.4 Laporan Auditor .......................................................................................................... 12
2.5 Contoh Kasus ............................................................................................................... 15
BAB III................................................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 17
3.2 Tanggapan ................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 21
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Yang Maha
Pengasih dan Penyayang kepada segala makhluk yang diciptakan-Nya.
Selawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasul pembawa ajaran
Islam, dan yang menjadi rahmat bagi semesta alam, Nabi Muhammad SAW.
Kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembacanya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu dan menambah
pengetahuan serta pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga untuk kedepannya
dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan- masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
keuangan pokok, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan saldo laba, dan
laporan arus kas.
6) Penyampaian hasil
Penyampaian hasil auditing sering disebut atestasi, di mana penyampaian
hasil ini dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit. Atestasi dalam
bentuk laporan tertulis ni dapat menaikan atau menurunkan tingkat
kepercayaan pemakai informasi keuangan atas asersi yang dibuat oleh pihak
yang diaudit
6
auditor dalam menjalankan tanggung jawab profesionalnya. Standar Auditing
adalah pengukur kualitas dan tujuan, sehingga jarang berubah, sedangkan
prosedur audit adalah metode-metode atau teknik-teknik rinci untuk
melaksanakan standar, sehingga prosedur akan dibuat berubah-ubah bila
lingkungan auditnya berubah, lanjut keduanya.
7
sempurnanya keahlian teknis auditor jika audit memihak pada salah satu
kepentingan maka dia tidak bisa mempertahankan kebebasan pendapatnya, ia
kehilangan sikap tidak memihak, berarti auditor tidak memiliki sikap mental
independen.
8
bukti dikumpulkan dan dinilai selama proses audit, skeptisme profesional
harus digunakan selama proses tersebut.
9
a) Accounting Propriety
10
b) Adequate Disclosure
c) Audit Disclosure
11
2.4 Laporan Auditor
Menurut Rahayu dan Suhayati (2010:73) laporan auditor dianggap
sebagai alat komunikasi formal untuk mengkomunikasikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan tentang apa yang telah dilakukan auditor dan kesimpulan
yang dicapainya. Atas laporan keuangan. Tujuan standar pelaporan ini adalah
mencegah agar tidak terjadinya penafisaran keliru mengenai tingkat tanggung
jawab auditor, apabila namanya dikaitkan dengan pelaporan keuangan.
Menurut Halim (2015:77-79) dalam bukunya dasar-dasar audit laporan
keuangan mengatakan bahwa ada lima jenis pendapat yang dapat diberikan oleh
auditor, yaitu:
12
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas yang
ditambahkan dalam laporan auditor
Pendapat ini diberikan apabila audit telah dilaksanakan atau diselesaikan
sesuai dengan standar auditing, penyajian laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berterima umum, tetapi terdapat keadaan atau kondisi
tertentu yang memerlukan bahasan penjelas. Kondisi atau keadaan yang
memerlukan bahasa penjelasan tambahan antara lain:
a) Tidak ada bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup
audit yang material tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara
keseluruhan.
13
b) Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip
akuntansi yang berterima umum yang berdampak material tetapi tidak
mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan. Penyimpangan
tersebut dapat berupa pengungkapan yang tidak memadai, maupun
perubahan dalam prinsip akuntansi. Auditor harus menjelaskan alasan
pengecualian dalam satu paragraf terpisah.
a) Ada pembatasan lingkup audit yang sangat material biak oleh klien
maupun karena kondisi tertentu.
b) Auditor tidak independen terhadap klien.
Pernyataan ini tidak dapat diberikan apabila auditor yakin bahwa terdapat
oenyimpangan yang material dari prinsip akuntansi berterima umum. Auditor
tidak diperkenankan mencantumkan paragraf lingkup audit apabila menyatakan
untuk tidak memberikan pendapat. Ia harus menyatakan alasan mengapa
auditnya tidak berdasarkan standar auditing yang ditetapkan IAI dalam satu
paragraf khusus sebelum paragraph pendapat.
14
2.5 Contoh Kasus
Kasus yang berkaitan dengan fair presentation pada makalah ini akan
membahas mengenai kasus Jiwasraya dan mengutip dari web CNN Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan laba
keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sejak 2006 semu. Sebab, raupan
laba itu diperoleh karena rekayasa laporan keuangan (window dressing).
"Meski sejak 2006 perusahaan masih laba tapi laba itu laba semu sebagai
akibat rekayasa akuntansi atau window dressing," ujar Ketua BPK Agung
Firman Sampurna dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (8/1).
Lalu, pada 2017 perusahaan memperoleh laba Rp2,4 triliun tetapi tidak
wajar karena ada kecurangan pencadangan Rp7,7 triliun. "Jika pencadangan
sesuai ketentuan harusnya perusahaan rugi," ujarnya.
15
Sebelumnya, Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengisyaratkan
skandal besar terkait kasus Jiwasraya. Ia juga menekankan persoalan Jiwasraya
kompleks.
Kemudian, pencatatan piutang pokok dan bunga gadai polis yang belum
sesuai dengan nota dinas direksi Nomor 052.aND.K.0220066. Lalu,
kekurangan penerimaan atas penetapan nilai premi yang harus dibayarkan oleh
PT BSP. Jiwasraya akhirnya mendapatkan karma dari 'dosa-dosa' lamanya.
Perusahaan gagal membayar klaim nasabahnya sebesar Rp802 miliar pada
Oktober 2018 lalu.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fair Presentation adalah konsep yang menuntut adanya informasi laporan
keuangan yang bebas (tidak memihak), tidak bias, dan mencerminkan posisi
keuangan, hasil operasi, dan aliran kas perusahaan. Dengan demikian fair
presentation merupakan suatu penyajian wajar dalam menyajikan informasi dalam
laporan keuangan entitas.
Auditor bertanggung jawab atas opini yang dia berikan, maka dari itu konsep “fair
presentation” atau penyajian yang wajar sangat penting agar auditor dapat
memberikan opini yang benar. Konsep ini dijabarkan lagi dalam 3 sub konsep,
yaitu:
1. Accounting Propriety
2. Adequate Disclosure
3. Audit Disclosure
3.2 Tanggapan
Dari keseluruhan materi makalah dan presentasi yang disajikan oleh
teori dan pembahasan yang disajikan, kami ingin memberikan tanggapan lebih
17
1. Di Konsep Kewajaran Akuntansi (Accounting Propriety) itukan
terdapat tiga bagian yaitu Bagian Hubungan Antara Audit dan
Akuntansi, bagian Sifat dari Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum,
dan bagian Pengaruh dari Karakteristik Prinsip Akuntansi.
Pertanyaannya adalah
a. Pada Bagian Hubungan Antara Audit dan Akuntansi itu dijelaskan
bahwa, auditor selain memahami akuntansi, auditor juga harus
memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan
bukti audit. Selain itu auditor juga membawa prinsip akuntansi
berterima umum dari akuntansi tetapi dia menerimanya dengan suatu
pengecualian. Nah maksud dari auditor juga membawa prinsip
akuntansi tetapi dia menerimanya dengan suatu pengecualian itu apa?
Contoh real kasusnya seperti apa?.
b. Dibagian Sifat dari Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum, dijelaskan
bahwa Suatu penegasan bahwa auditor dapat menolak prinsip
akuntansi yang berlaku umum adalah jika dia merasa bahwa hal
tersebut tidak sesuai dengan masalah yang dipermasalahkan dan
tampaknya auditor diberi hak yang tidak semestinya untuk menentukan
kepatuhan akuntansi. Karakteristik penting dari yang harus
diperhatikan mengenai kesulitan dalam pembuatan standar prinsip
akuntansi yang berterima umum diantaranya ada :
1. Ketidaklengkapan sistem
18
Pertanyaannya adalah, dalam prakteknya auditor melakukan
krarakteristik yang disebutkan diatas itu bagaimana dan seperti apa?
19
Pertanyaannya adalah, apa contoh auditor perlu memberikan disclosure
tambahan dalam memastikam tercapainya fair presentation?
20
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Siti Kurnia dan Suhayati, Ely. (2010). Auditing Konsep Dasar dan
Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Publik. Yogyakarta, Graha Ilmu.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200108113755-78-463415/bpk
jiwasraya- rekayasa-lapkeu-laba-semu-sejak-2006
21