Anda di halaman 1dari 32

AUDIT EVIDENCE &

AUDIT PROGRAMS
CASE HANLON, INC.
Kelompok I :
Dova Rinsi Karisfa 1910247005
Febrina Ramadhany 1910246985
Wening Wulandari 1910246984
Fa ku l tas E ko nomi D a n B i s ni s | Ma gi ster A ku ntans i | Un i vers i tas R i a u
27 September 2019
Perencanaan Audit
Memastikan Tujuan Pelaporan
Auditor harus mampu mengumpulkan
bukti secara efektif dan efisien untuk
merencanakan waktu audit agar selesai
tepat waktu dan tidak overbudget.

1 2 3

Menentukan Lingkup Perikatan Mempertimbangkan Faktor Lain


Auditor haru memperoleh pemahaman Auditor harus mampu menentukan
mengenai bisnis klien dan industrinya, fokus-fokus tim audit selama masa
menentukan risiko bisnis klien, serta perikatan untuk memaksimalkan sumber
menetapkan meterialitas. daya yang diperlukan.

2 Kelompok 1 – Audit Evidence & Audit Programs


Materialitas Evaluasi Hasil

2. Alokasikan
Pertimbangan
Materialitas 4. Estimasikan
Awal ke Setiap Salah Saji
Bagian Gabungan
1. Menetapkan Pengauditan 3. Estimasikan 5. Bandingkan
Pertimbangan Salah Saji Total Estimasi Salah
Materialitas di Setiap Saji Gabungan
Awal Bagian Dengan
Pengauditan Materialitas
Dalam
Penilaian Awal
/ Penilaian
Merencanakan yang Direvisi
Luas Pengujian
Menurut FASB Materialitas merupakan besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang
melingkupinya dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap
informasi tersebut, karena adanya penghilangan atas salah saji tersebut.
3 Kelompok 1 – Audit Evidence & Audit Programs 3
1 2 3
MENGALOKASIKAN MEMPERKIRAKAN SALAH SAJI
MENETAPKAN PERTIMBANGAN
PERTIMBANGAN MATERIALITAS DAN MEMBANDINGKAN
MATERIALITAS AWAL
AWAL KE SETIAP BAGIAN DENGAN PENILAIAN AWAL
PSA 25 (SA 3120) : Mengharuskan Sebagai contoh, jika auditor memutuskan utk Ketika para auditor melakukan prosedur
Auditor untuk memutuskan jumlah mengalokasikan Rp. 100 juta dari total audit untuk setiap bagian pengauditan
gabungan salah saji dlm laporan pertimbangan materialitas awal sebesar Rp. mereka menyimpan semua kertas kerja dari
keuangan yg akan mereka anggap 200 juta pada akun piutang dagang, maka semua salah saji yg ditemukan.
material diawal pengauditan dengan salah saji yang dapat di tolelir untuk akun
ketika mereka mengembangan piutang dagang adalah Rp. 100 juta. Yang meliputi :
startegi audit keseluruhan. 1) Salah saji yang diketahui : salah saji
Hal ini berarti bahwa auditor bersedia dimana auditor dapat menentukan
Auditor menetapkan pertimbangan menganggap piutang dagang disajikan secara jumlah salah saji dlm akun tsb. (Ex:
materialitas awal untuk membantunya wajar jika salah sajinya sejumlah ≤ Rp. 100 ketika mengaudit aset tetap, auditor
merencanakan pengumpulan bukti- juta. mungkin mengidentifikasi adanya
bukti audit yang tepat. Makin kecil kapitalisasi aset yg disewa yg
jumlah rupiah dalam penilaian awal, Tujuan pengalokasian ini adalah untuk seharusnya dibebankan krn merupakan
makin banyak bukti audit yang harus membantu auditor dlm menentukam bukti yg kegiatan sewa operasi.
dikumpulkan. tepat dengan cara meminimalkan biaya audit 2) Salah saji yang mungkin : salah saji yg
tanpa harus memengorbankan kualitas muncul karna adanya perbedaan antara
Namun, penilaian materialitas ini dpt auditnya. Karena ketika audit telah selesai penilaian auditor dgn penilaian
direvisi karena materialitas merupakan dilakukan, auditor harus yakin bahwa salah manajemen terhadap suatu akunn.
konsep relatif bukan absolut. saji gabungan dlm semua akun ≤ penilaian (Ex: perbedaan estimasi saldo akun
awal (atau revisi) materialitas. penyisihan piutang tak tertagih)

4 Kelompok 1 – Audit Evidence & Audit Programs 4


Risiko Audit

Risiko yang Dapat Direncanakan. Risiko Bawaan. Mengukur penilaian


Merupakan risiko dimana bukti PLANNED auditor atas kemungkinan
audit tdk mampu mendeteksi salah DETECTION RISK INHERENT RISK terdapatnya salah saji material baiik
saji yg melebihi salah saji yg dpt (PDR) (IR) kecurangan atau kesalahan sblm
terima. mempertimbangkan pengendalian
interen klien.

Risiiko Pengendalian. Mengukur Risiko Audit yg Dapat Diterima.


penilaian auditor apakah salah saji Mengukur tingkat kesediaan auditor
ACCEPTABLE
melebihi jumlah yg dpt diterima CONTROL RISK utk menerima kemungkinan adanya
AUDIT RISK
disuatu bagian dpt dicegah / (CR) salah saji dlm laporan keuangan
(AAR)
dideteksi oleh pengendalian internal setelah audit selesai dijalankan dan
klien. opini WTP telah diberikan.

Didefinisikan sebagai risiko auditor dapat secara tdk sengaja memberikan opini WTP pada laporan keuangan yang memiliki
salah saji material. Dalam menangani risiko audit, auditor menggunakan model risiko audit, yaitu :
PDR = AAR ÷ (IR × CR)

5 Kelompok 1 – Audit Evidence & Audit Programs 5


Hubungan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Dengan Bukti
Audit Yang Direncanakan

6 Kelompok 1 – Audit Evidence & Audit Programs


Bukti Audit
KECUKUPAN &
SIFAT BAWAAN EVALUASI
KELAYAKAN
 Mengacu pada bentuk dan tipe  Kecukupan adalah kuantitas bukti  Auditor harus mampu menilai ketika
informasi, mencakup catatan audit. Kelayakan adalah ukuran bukti yang relevan dalam jumlah
akuntansi dan informasi lain yang kuantitas bukti audit. yang cukup telah diperoleh dalam
tersedia. rangka menentukan kewajaran asersi.
 Ex: cek, catatan transfer, faktur,  Semakin besar risiko salah saji
kontrak, buku besar utama, buku material semakin bnyk bukti
besar pembantu, catatan jurnal, dll. yang diperlukan.

 Informasi lain : risalah rapat,  Bukti audit dianggap layak jika


konfirmasi pihak ketiga. relevan dan dapat diandalkan.

Adalah setiap informasi yang digunakan auditor sehingga sampai pada kesimpulan yang menjadi dasar
opini audit, dan mencakup informasi yg terkandung dalam catatan akuntansi yg mendasari laporan
keuangan dan informasi lainnya.

7 Kelompok 1 – Audit Evidence & Audit Programs 7


Prosedur Untuk Memperoleh Bukti Audit

Prosedur Penilaian Uji Pengendalian. Prosedur


R i s i ko . S u b s t a n t i f.

Digunakan untuk Digunakan untuk menguji Digunakan untuk


memperoleh pemahaman keefektifan pengendalian mendeteksi salah saji

01 02 03
atas entitas dan ruang dalam menghindari / material pada level asersi
lingkupnya, termasuk mendeteksi & mengkoreksi yang relevan. Prosedur ini
pengendalian internal, salah saji material pada mencakup uji rincian &
untuk menilai risiki salah level asersi yang relevan. prosedur analitis substantif.
saji material pada laporan
keuangan dan level asersi
yang relevan,

8 Kelompok 1 – Audit Evidence & Audit Programs 8


Tipe-Tipe Bukti Audit
Inspeksi Catatan Observasi Konfirmasi Pelaksanaan Pemindaian
/ Dokumen Mengamati proses Eksternal Ulang
/ prosedur yg Diperoleh dari Review data-data
Merupakan Misalnya akuntansi untuk
dikerjakan. Ex: pihak ketiga / melaksanakan
bagian besar dari mengamati informan untuk mengidentifikasi
bukti audit yang perhitungan ulang hal-hal yang
karyawan entitas mengetahui mengenai umur
dikumpulkan menghitung ketiadaan kondisi signifikan / tidak
auditor. piutang. biasa.
persediaan. tertentu.

Inspeksi Aset Permintaan Kalkulasi Ulang Prosedur Analitis


Berwujud Keterangan
Mencari informasi Mengecek Evaluasi informasi
dari pihak yang keakuratan keuangan melalui
Pengujian fisik aset.
faham (keuangan matematis dari analisis hubungan
Hitung langsung
/ non keuangan) dokumen / yg logis antar data
aset.
di dlm / diluar catatan. keuangan & non
entitas. keuangan.
9 Kelompok 1 – Audit Evidence & Audit Programs
Latar Belakang Hanlon, Inc.
Merupakan persahaan manufaktur dan
01 penjualan Personal Computer (PC).

Permasalahan Pada Hanlon, Inc.


Ditahun keenam mulai mengalami masalah
02 pada Cash Flow dan terancam Net Loss.

Analisa Kasus
Menggunakan analisis tren dan analisis rasio

Analisis 03 untuk mengidentifikasi kemampuan


perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

Hanlon, Inc. Kesimpulan & Saran


Diperlukan investigasi lebih lanjut pada akun-
04 akun yang dicurigai mengalami salah
penyajian.

10 Kelompok 1 – Analisis Kasus Hanlon, Inc.


LATAR BELAKANG HANLON, INC.

Hanlon, Inc. merupakan perusahaan yang Banyak serta toko-toko diskon lain yang
bergerak dibidang manufaktur dan penjualan juga melakukan penjualan computer hasil
Personal Computer (PC). Kegiatan operasional produksi Hanlon, Inc. Perusahaan ini telah
yang dilaksanakan perusahaan tersebut beroperasi selama 7 tahun. Firma anda telah
terletak di Hoopshire, New Hampshire, yang mengaudit Hanlon, Inc. sejak berdirinya
letaknya sama dengan kantor pusatnya. Produk perusahaan tersebut. Berikut adalah laporan
didistribusikan secara nasional melalui outlet keuangan untuk tiga tahun terakhir beserta
pengecer/retail seperti Abcess III dan data industri.
Computer Country.

11 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc. 11


BALANCE SHEETS
ASSETS

12 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc. 12


BALANCE SHEETS
LIABILITIES & EQUITY

13 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc. 13


INCOME STATEMENT

14 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc. 14


Permasalahan Pada Hanlon, Inc.
Hanlon , Inc., merupakan salah satu perusahaan manufaktur yg
menjual PC yang pertama, dan ikut menikmati pertumbuhan yang
signifikan selama 5 tahun pertama eksistensinya.

Seiring dengan berjalannya waktu dan dibarengi peningkatan


jumlah perusahaan yang masuk dalam industri tersebut, Hanlon,
Inc., mulai mengalami penurunan pada laba.

Pada tahun keenam, Hanlon, Inc., berjuang untuk mengatasi


masalah Cash Flow dan terancam mengalami kerugian (net loss).

Berhasil negosiasi dengan Hoopshire National Bank dan perusahaan


Trust mengenai peminjaman sebesar US $1 Milyar untuk masalah
likuiditas, bunga pinjaman 10% diangsur sebesar $100,000
pertahun dan dimulai di tahun ke 8.
15 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc. 15
QUESTION
1 Buatlah Laporan Keuangan Komparatif

Hitunglah Rasio untuk 3 tahun yang meliputi :


a. Inventory Turnover
b. Accounts Receivable Turnover

2 c. Operating Margin
d. Percentage of Long Term Debt to Capital
Structure
e. Current Ratio
f. Quick Ratio

Hitunglah Rata-Rata Industri yang mengacu pada :


a. Bandingkan dengan rata-rata industri

3 sejenis
b. Bandingkan data tahun ini dengan
tahun-tahun sebelumnya
c. Identifikasi area yang membutuhkan
investigasi lanjut
d. Identifikasi penyebab jawaban pada C

16 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc.


LAPORAN BALANCE SHEETS
KEUANGAN
KOMPARATIF

ASSETS

17 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc.


LAPORAN BALANCE SHEETS
KEUANGAN

LIABILITIES & EQUITY


KOMPARATIF

18 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc.


LAPORAN INCOME STATEMENT
KEUANGAN
KOMPARATIF

19 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc.


Inventory Turnover.
01
ANALISIS
Digunakan untuk mengukur aliran
dari barang persediaan yg dijual.

RASIO KEUANGAN
Analisis ini digunakan untuk memberikan
02
Account Receivable Turnover.
gambaran informasi mengenai posisi Digunakan untuk mengetahui kemampuan
keuangan dan kinerja perusahaan yang perusahaan dalam merubah aset lancar
berupa piutang untuk menghasilkan kas.
dapat dijadikan pedoman dalam mengambil
keputusan bisnis.

Quick Ratio. 03
06
Digunakan untuk mengukur Operating Margin.
kemampuan perusahaan untuk Digunkaan untuk mengukur keuntungan
memenuhi kewajiban pendeknya dgn perusahaan yang berasal dari setiap
menggunakan aset yg paling likuid. penjualan yang terjadi.

Current Ratio.
Digunakan untuk mengukur kinerja neraca
Debt to Equity Ratio.
keuangan terhadap likuiditas perusahaan untuk
menunjukkan kemampuan perusahaan dlm
memenuhi kewajiban jangka pendek.
05 04
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam mengelola hutang jangka panjang yang
berasal dari modal yang dimiliki.
20 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc.
HASIL
ANALISIS RASIO
Unaudited Audited Audited
Financial Ratio
31/12/X7 31/12/X6 31/12/X5

Inventory Turnover 1,89 1,86 -

Accounts Receivable Turnover 8,45 7,58 -

Operating Margin 12,22% 2,82% 13,64%

Long Term Debt to Capital Structure 171,75% 93,06% 102,09%

Current Ratio 73,99% 348,22% 480,28%

Quick Ratio 26,47% 133,35% 203,36%

21 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc.


01 Perbandingan Rasio Inventory Turnover Hanlon, Inc.,
Dengan Industri Sejenis

Rata-Rata
Industri Sejenis Tahun X5 Tahun X6 Tahun X7

Rata-rata industri sejenis Rasio Inventory Rasio Inventory Rasio Inventory


mengalami Inventory Turnover pada tahun Turnover pada tahun Turnover pada tahun
Turnover sebanyak 3x X5 tidak dapat dihitung X6 adalah sebanyak X7 adalah sebanyak
atau setiap 120 hari. karena ketrbatasan 1,86 kali atau setiap 1,89 kali atau setiap
data yang disakijan. 197 hari. 194 hari.

22 Kelompok 1 – Analisis Kasus Hanlon, Inc.


02 Perbandingan Rasio Account Receivable Turnover
Hanlon, Inc., Dengan Industri Sejenis

Rata-Rata
Industri Sejenis Tahun X5 Tahun X6 Tahun X7

Rata-rata industri sejenis Rasio Accounts Rasio Accounts Rasio Accounts


mengalami Accounts Receivable Turnover Receivable Turnover Receivable Turnover
Receivable Turnover pada tahun X5 tidak pada tahun X6 adalah pada tahun X7 adalah
sebanyak 10x atau setiap dapat dihitung karena sebanyak 7,58 kali atau sebanyak 8,45 kali atau
37 hari. ketrbatasan data yang setiap 48 hari. setiap 43 hari.
disakijan.

23 Kelompok 1 – Analisis Kasus Hanlon, Inc.


03 Perbandingan Rasio Profit Margin Hanlon, Inc., Dengan
Industri Sejenis

Rata-Rata
Industri Sejenis Tahun X5 Tahun X6 Tahun X7

Rata-rata industri sejenis Rasio Operating Margin Rasio Operating Margin Rasio Operating Margin
memperoleh Profit di tahun X5 hanya di tahun X6 hanya di tahun X7 hanya
Margin sebesar 5,00% mampu memperoleh mampu memperoleh mampu memperoleh
Profit Margin sebesar Profit Margin sebesar Profit Margin sebesar
0,14 atau 13,64% 0,03 atau 2,82% 0,12 atau 12,22%

24 Kelompok 1 – Analisis Kasus Hanlon, Inc.


04 Perbandingan Rasio Debt. to Equity Ratio Hanlon, Inc.,
Dengan Industri Sejenis

Rata-Rata
Industri Sejenis Tahun X5 Tahun X6 Tahun X7

Rata-rata industri sejenis Rasio DER di tahun X5 Rasio DER di tahun X6 Rasio DER di tahun X7
memperoleh DER sebesar sebesar 102,09% atau sebesar 93,06% atau sebesar 171,75% atau
50,00% atau dalam $1 dalam $1,02 hutang dalam $0,93 hutang dalam $1,71 hutang
hutang terdapat $2 terdapat $1 modal yg terdapat $1 modal yg terdapat $1 modal yg
modal yg dijaminkan dijaminkan dijaminkan dijaminkan

25 Kelompok 1 – Analisis Kasus Hanlon, Inc.


05 Perbandingan Current Ratio Hanlon, Inc., Dengan
Industri Sejenis

Rata-Rata
Industri Sejenis Tahun X5 Tahun X6 Tahun X7

Rata-rata industri sejenis Current Rasio di tahun Current Rasio di tahun Current Rasio di tahun
memperoleh Current X5 sebesar 480,28% X6 sebesar 348,22% X7 sebesar 73,99%
Ratio sebesar 2 : 1 atau 4,80 atau 3,48 atau 0,73 dan berada
dibawah rata-rata
industri sejenis

26 Kelompok 1 – Analisis Kasus Hanlon, Inc.


PERBANDINGAN
HASIL TREN RASIO TIAP TAHUN
Selected
Unaudited Audited Audited
Industry
Averages
31/12/X7 31/12/X6 31/12/X5

Inventory Turnover 3 1,89 Jelek 1,86 Jelek - -

Accounts Receivable Turnover 10 8,45 Jelek 7,58 Jelek - -

Long Term Debt to Capital Structure 50,00% 171,75% Jelek 93,06% Jelek 102,09% Jelek

Current Ratio 200% 73,99% Jelek 348,22% Baik 480,28% Baik

Profit Margin 5,00% 12,22% Baik 2,82% Jelek 13,64% Baik

27 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc.


PERLU
INVESTIGASI LEBIH LANJUT
Profit Margin
 Terdapat Indikasi adanya penjualan (sales) yang overstated atau harga pokok
penjualan (COGS) yang understated.

 Terdapat nilai piutang (AR) yang overststed. Terlihat pada neraca, adanya kenaikan
penjualan dari tahun X6 dibandingkan X7 ternyata tidak disertai dengan kenaikan
kas yang diterima, akan tetapi disertai dengan kenaikan piutang yang signifikan.

 Auditor disarankan untuk melakukan audit lebih lanjut terhadap akun piutang
dengan melakukan tracing dokumen dan prosedur konfirmasi.

 Auditor perlu lebih memperdalam audit terhadap piutang dengan melakukan


analisis atas aging schedule piutang, kebijakan pemberian kredit, dan histori
pembayaran piutang oleh pelanggan perusahaan untuk menilai efektivitas
pengelolaan piutang oleh perusahaan karena Account Receivable Turnover Hanlon,
Inc., jauh dibawah rata-rata industri sejenis.
28 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc.
PERLU
INVESTIGASI LEBIH LANJUT
Debt. to Equity Ratio
 Kenaikan debt to equity ratio yang signifikan di tahun X7 disertai dengan
nilai debt to equity ratio yang jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan rata-rata industri sejenis (171% dibanding 50%)
menggambarkan kondisi bahwa nilai utang Hanlon, Inc yang tinggi tidak
diimbangi dengan modal sendiri.

 Selain itu nilai current ratio juga berada di bawah rata-rata industri
(1,73 dibanding 2) menandakan bahwa perusahaan akan
mengalami kesulitan untuk membayar hutangnya sesuai dengan
jatuh tempo yang telah disepakati.

29 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc.


Average Selected Industry
Rata-rata industri sejenis memiliki kemampuan
200% Current ratio 2 : 1 atau 200%.

Current Ratio Hanlon, Inc.

KENAPA BISA TER JADI ? 74% Untuk tahun X7 mengalami penurunan


dibandingkan tahun-tahun lalu, walaupun terasi
peningkatan penjualan untuk tahun X7.
Faktor yg menyebabkan Peningkatan Profit Margin & Debt. to Equity
Ratio :
1. Adanya kemungkinana dari manajemen Hanlon, Inc., untuk Average Selected Industry
menaikkan profit margin di tahun X7 untuk mengejar rendahnya
Rata-rata industri sejenis memperoleh Profit
profit margin di tahun X6 dgn melakukan penjualan secara 5% Margin sebesar 5%.
kredit sebanyak-banyaknya serta menurunkan nilai HPP.
a) Sales tapi aliran kas masuk
b) Inventory naik signifikan pada tahun X7
dibandingkan X6 dan merupakan nilai terendah. Profit Margin Hanlon, Inc.
2. Nilai DER yang tinggi diakibatkan oleh adanya pinjaman baru Untuk tahun X7 mengalami kenaikan profit yg
sebesar US $ 1 Milyar. 12% sangat signifikan dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya.

30 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc. 30


KESIMPULAN Auditor harus memperoleh bahan bukti yang cukup dan kompeten sebagai dasar
01 yang memadai untuk menyatakan pendapat.

Analisis tren dan analisis rasio terhadap laporan Hanlon,Inc menghasilkan


kesimpulan sebagai berikut:
• Adanya kemungkinana pencatatan Inventory Overststed COGS

02 Underststed.
• Adanya kemungkinan pencatatan sales overstated, hal ini terindikasi dari
.
meningkatnya nilai sales pada income statements yang tidak diikuti dengan
peningkatan cash inflow pada balance sheets.
• Debt to equity ratio yang tinggi mengindikasikan risiko bahwa perusahaan akan
mengalami kesulitan untuk membayar hutangnya sesuai dengan jatuh tempo
yang telah disepakati.

31 Kelompok 1 – Analisa Kasus Hanlon, Inc. 31


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai