MAKALAH
MANAGEMENT KEUANGAN
Dosen Pengampu :
Dr. Enni Savitri, SE, M.Si, Ak, CA
Disusun Oleh;
Kelompok I
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat, dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tidak lupa
kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang sunnahnya selalu hidup dan
menyemangati penulis disaat menghadapi kesulitan dan menjaga niat penulis ketika
menjalani kemudahan. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas perkuliahan
Management Keuangan.
Dalam penulisan makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dihadapi
penulis, namun berkat adanya dorongan yang kuat dari berbagai pihak, akhirnya hambatan
dan kesulitan yang dihadapi dapat diatasi. Maka dari itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Dosen Pengampu Ibu Dr. Enni Savitri, SE, M.Si, Ak, CA yang telah
memberikan arahan kepada penulis, serta semua pihak yang telah terlibat dalam penulisan
makalah ini.
Makalah yang berjudul mengenai struktur modal, disusun dengan maksud untuk
pemenuhan kewajiban sebagai mahasiswa dari Program Pasca Sarjana, Magister
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau. Selain itu makalah ini memuat
mengenai materi tentang struktur modal, mulai dari defines, theory dan komponen-
komponen lainnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan, sehingga segala tanggapan, kritik, maupun saran yang membangun sangat
diharapkan untuk proses pengevalusian di masa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTER ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Modal dan Struktur Modal ...................................................... 3
2.2. Theory Struktur Modal ............................................................................. 3
2.3. Komponen Struktur Modal ....................................................................... 5
2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ................................. 7
2.5. Keputusan Struktur Modal dalam Praktik ................................................ 8
2.6. Ringkasan Journal .................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini selain
sebagai pemenuhun tugas perkuliahan Management Keuangan, diantaranya sebagai
berikut :
a. Menjelaskan pengertian dari modal dan struktur modal
b. Menjelaskan theory yang berhubungan dengan struktur modal
c. Memaparkan komponen yang terdapat dalam struktur modal
d. Menjelaskan factor-faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal
e. Menggambarkan keputusan struktur modal dalam praktiknya
f. Memaparkan ulasan journal mengenai tema struktur modal
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pecking order theory adalah urutan sumber pendanaan dari internal (laba
ditahan) dan eksternal (penerbitan ekuitas baru) (Wibowo, 2013:26). Menurut Myers
dan Majluf (dalam Purba, 2014:13) memberikan pernyataan: “Teori pecking order
memiliki dasar dari dua asumsi yang menonjol”
• Pertama: Para manajer lebih tahu prospek perusahaan mereka sendir dibanding
dengan investor luar.
• Kedua: Manajer bertindak dalam kepentingan terbaik pemegang saham yang ada.
Dengan kondisi diatas, perusahaan kadang-kadang akan melupakan positif
proyek net present value apabila menerima mereka memaksa perusahaan untuk
mengeluarkan saham undervalued untuk investor baru. Secara khusus, teori pecking
order memberikan prediksi bahwa perusahaan lebih memilih untuk memakai dana
internal jika tersedia dan memilih hutang atas ekuitas pada saat pembiayaan eksternal
dibutuhkan.
b. Signalling Theory
Menurut Arifin (dalam Naibaho, 2013:12) memberikan pernyataan: Teori ini
tersusun dari asumsi adanya asymmetric information antara manajer dan pemegang
saham. Karena terdapat asymmetric information maka manajer harus berupaya memberi
sinyal kepadan investor. Sinyal tersebut harus dalam bentuk sesuatu yang bisa dipercaya
dan tidak mudah ditiru atau mahal untuk menirunya. Dalam kebijakan struktur modal,
sinyal yang diberikan adalah dalam bentuk digunakannya porsi hutang yang lebih besar
pada perusahaan.
Hanya perusahaan yang benar-benar kuat yang sangat berani menanggung risiko
mendapatkan kesulitan keuangan pada saat porsi hutang perusahaan tinggi. Maka porsi
hutang yang tinggi digunakan manajer sebagai sinyal bahwa perusahaan mempunyai
kinerja yang handal.
c. Trade-Off Theory
Menurut Brigham dan Houston (2001:34) Trade off theory dari leverage
menberikan pernyataan bahwa perusahaan melakukan penyeimbangan antara manfaat
dari pendanaan dengan utang (perlakuan pajak perseorangan yang menguntungkan dari
suku bunga dan biaya kebangkrutan dengan tinggi.
4
Kenyataan bahwa bunga adalah beban yang bisa dikurangi sudan membuat utang
lebih murah dibanding saham biasa atau saham preferen. Dapat disebut utang
memberikan kegunaan perlindungan pajak. Sehingga, pemakaian utang akan
menjadikan meningkatnya porsi laba operasi perusahaan (EBIT) yang mengalir pad
investor.
d. Agency Theory
Agency theory atau teori keagenan dibangun sebagai usaha untuk menyelesaikan
memahami dan memecahkan masalah yang timbul jika ada ketidak lengkapan informasi
ketika melakukan kontrak (perikatan). Teori keagenan berhubungan dengan
menyelesaikan dua masalah yang bisa saja terjadi dalam hubungan keagenan.
e. Modigliani-Miller (MM)
Teori Modigliani dan Miller (teori MM) merupaka teori yang memiliki
pandangan bahwa struktur modal tidak relevan dan tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
5
• Utang Jangka Pendek (Short-term Debt)
Utang jangka pendek merupakan modal asing yang pengembalian waktunya
paling lama adalah satu tahun. Beberapa besar utang jangka pendek terdiri atas kredit
perdagangan yakni kredit yang dibutuhkan untuk bisa terselengaranya perusahaan.
• Utang Jangkah Menengah (Intermediate-term Debt)
Utang jangka menengah adalah utang yang jangka pengembalian waktunya
lebih dari satu tahun atau kurang dari 10 tahun. Utang jangka menengah dibagi
menjadi dua yakni Term Loan dan Leasing Term Loan adalah kredit usaha dengan
umur lebihd ari satu tahun dan kurang dari 10 tahun.
Leasing adalah suatu alat atau cara untuk memperoleh servis dari sebuah aktiva
tetap yang pada dasarnya merupakan sama seperti halnya jika kita melakukan
penjualan obligasi untuk memperoleh servis dan hak milik atas aktiva tersebut, yang
membedakan pada leasing tidak diikuti dengan hak milik.
• Utang Jangka Panjang (Long-term Debt)
Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktu pengembaliannya
adalah panjang, biasanya lebih dari 10 tahun. Bentuk utang jangka panjang
diantaranya pinjaman obligasi dan pinjamam hipotek. Pinjaman obligasi adalah
pinjaman dalam jangka waktu yang panjang, untuk debitur menerbitkan surat
pengakuan utang yang memiliki nominal tertentu.Pinjaman hipotek adlaah pinjaman
jangka panjang yang mana pemberi uang (kreditor) diberikan hak hipotek di sebuah
barang tidak bergerak, supaya jika pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya,
barang tersebut bisa dijual dan dari hasi penjualan itu bisa dipakai untuk menutup
tagihannya.
b. Modal Sendiri
Modal sendiri atau ekuitas adalah modal yang asalnya dari pemilik perusahana
dan ditanam dalam perusahaann dalam jangka waktu yang tidak menentu lamanya.
Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak
mempunyai batas, sedangkan modal pinjaman mempunyai jatuh tempo. Dalam suatu
perusahaan modal sendiri bisa dibedakan dalam beberapa jenis, antara lain:
6
• Modal Saham
Modal saham merupakan tanda bukti pengembalian bagian atau peserta dalam
sebuah perusahaan. Terdapat jenis-jenis dari saham yakni saham biasa (common
stock), saham preferen (prefed stock), saham kumulatif (cummulative prefered
stock) dan lain sebagainya.
• Cadangan
Cadangan yang dimaksud disini adalah sebagai cadangan yang dibuat dari
perolehan keuntungan yang didapat oleh perusahaan selama rentang waktu yang lalu
atau dari tahun yang berjalan. Cadangan yang masuk dalam modal sendiri
diantaranya cadangan ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs,
cadangan untuk menampung hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang tidak diduga
sebelumnya (cadangan umum)
• Laba Ditahan
Keuntungan yang didapat oleh sebuah perusahaan bisa beberapanya
dibayarkan sebagai dividen dan beberapanya ditahan oleh perusahaan. Jika
perusahaan menahan keuntungan tersebut telah dengan tujuan tertentu, maka
dibuatlah cadangan sebagaimana yang sudah diuraikan. Jika perusahaan belum
memiliki tujuan tertentu tentang pemakaian keuntungan tersebut, maka keuntungan
tersebut adlaah keuntungan yang ditahan.
7
c. Pertumbuhan Aktiva
Aktiva adalah harta yang ada pada perusahaan yang memiliki peran dalam
operasi perusahaan seperti kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tidak berwujud,
dan lain sebagainya. Semakin besar aktiva diharapkan semakin besar hasil operasional
yang diperoleh oleh perusahaan.
d. Risiko
Risiko bisnis adalah penggambaran ketidakpastian yang dihadapi perusahaan
dalam melakukan aktivitas bisnisnya (Meidina, 2007:10).
e. Likuiditas
Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya, seperti melunasi hutang yang telah jatuh tempo dalam jangka
pendek. (Astuti, 2004:31)
f. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan perusahanan yang memiliki saham yang besar,
dan masing-masing penambahan lembar sahamnya hanya mempengaruhi sebagian
kecil pada kemungkinan hilang kontrol dari pihak dominan kepada perusahaan yang
terkait. (Riyanto, 2001:299)
g. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan hasil akhir dari beberapa kebijakan dan keputusan yang
diambil perusahaan (Brighman dan Houston, 2006).
8
• Mengulang lankah pertama untuk EBIT yang berbeda – beda. Hasilnya kemudian
digambarkan dalam grafik EBIT-EPS.
Indifference point memberikan masukan penting bagi manajemen dalam
memilih alternatif pembelanjaan, Jika expected EBIT lebih besar dari indifference
point, perusahaan sebaiknya menggunakan hutang. Jika sebaliknya, menggunakan
saham akan lebih menguntungkan. Perlu dicatat bahwa keputussan ini bisa salah jika
actual EBIT tidak besar yang diharapkan. Oleh karena itu, didalam mengambil
keputusan, manajemen harus memperhatikan juga deviasi standard ( tingkat
variabilitas ) EBIT perusahaan. Expected dan deviasi standard EBIT dapat dicari
dengan mengembangkan sejumlah skenario tentang EBIT dimasa mendatang beserta
dengan probabilita terjadinya. Jika deviasi standard EBIT relatif besar, manajemen
harus lebih hati – hati karena expected EBIT menjadi kurang dapat dipercaya.
Sebaiknya manajemen memutuskan menggunakan hutang hanya bila ecpected EBIT
cukup jauh di atas indifference point.
Dimana:
EBIT * = Indifferent point
C1 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 1
C2 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 2
S1 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 1
S2 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 2
T = Tingkat pajak
Rasio hutang dan rasio jaminan dapat dihitung berdasarkan : (1) posisi keuangan
perusahaan pada saat ini, (2) posisi keuangan perusahaan dengan alternatif – alternatif
pendanaan yang ada seperti 100 % modal sendiri, 100% hutang dsb. Rasio – rasio
tersebut kemudian dibandingkan dengan rasio indusstri. Dari perbandingan tersebut,
manajemen dapat menentukan alternatif pendanaan yang paling tepat bagi perusahaan.
Hal ini tidak berarti bahwa manajemen harus mempertahankan rasio yang sama dengan
rasio industri. Kegunaan perbandingan rasio dengan rasio industri adalah jika
perusahaan memilih rasio hutang dan rasio jaminan yang menyimpang dari rasio
industri, ia harus memiliki alasan yang kuat.
CBr = Co + NCFr – FC
Dimana:
Co = Saldo ka pada awal resesi
NCFr = Arus kas bersih dari operasi selama resesi
FC = Beban tetap perusahaan
12
- Preposisi III, bahwa tingkat pengembalian internal dari proyek investasi yang
dilakukan harus lebih besar dari biaya ekuitas dikurangi porsi pajak atas biaya
ekuitas penggunaan dana.
13
setiap konflik kepentingan antara pemegang saham dan menghilangkan setiap konflik
kepentingan antara pemegang saham lama dan baru, (ii) Manajemen bertindak atas
kepentingan pemegang saham lama dan diasumsikan pemegang saham tersebut pasif,
(iii) Manajemen bertindak atas kepentinan pemegang saham lama tetapi diasumsikan
bawa pemegang saham tersebut menyeimbangkan secara rasional portofolionya sesuai
dengan yang diperoleh dari tindakan perusahaan.
• Zwibel (1996)
Mengemukakan teori struktur keuangan dinamis untuk mempertahankan
manajemen menyatakan bahwa nilai valuasi dan kesempatan investasi yang baik akan
memfasilitasi pembiayaan secara ekuitas tetapi mengizinkan manajer membuat
struktur kapital untuk dipertahankan pada waktu yang sama. Disamping itu, ada
kemungkinan menolak untuk menggunakan hutang dalam rangka menyeimbangkan
struktur kapital di kemudian hari. Kebijakan strukutur kapital dikoordinasikan dengan
dividen yang diikuti secara alaiah sehingga membuat implikasi terhadap level,
frekuensi, jauh tempo struktur hutang yang merupakan fungsi dari kesempatan
investasi di luar perusahaan.
14
karakter tersebut, penyebaran struktur kepemilikan akan membuat tuntutan pembayaran
dividen semakin besar. Selanjutnya, pembayaran dividen secara simultan akan membuat
perusahaan meningkat hutang guna mempertahankan struktur modal optimal.
Motivasi tulisan ini diawali dengan adanya perluasan literatur tentang keagenan
pada pengujian empirik secara umum mendukung pendapat Easterbrook (Rozeff, 1982;
Dempsey and Laber, 1992; Crutchley and Hansen, 1989; hansen, et. Al. 1994; Hartono,
1998a dan 1998b). meskipun berbagai penelitian tersebut secara tidak langsung telah
mengindikasikan adanya simultanitas antara dividen dan struktur modal, tetapi
penelitian-penelitian tersebut belum melakukan pengujian empirik berdasarkan
karakteristik khusus perusahaan berkaitan dengan tingkat pertumbuhan dan kehadiran
blockholder.
Selanjutnya tulisan ini bermaksud menjelaskan dasar teoritik terjadinya
permasalahan keagenan dan keterkaitannya dengan simultanitas dividen dan struktur
modal, kondisi pendukung terjadinya simultanitas tersebut serta beberapa implikasi bagi
para peneliti dan praktisi yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.
Hasil dari penelitian jurnal ini adalah : bahwa simultanitas dividen dan struktur
modal dapat meminimumkan biaya keagenan oleh karena dividen dan hutang akan
meningkatkan pendanaan eksternal perusahaan. Dengan meningkatnya pendanaan
eksternal maka aktivitas pengawasan terhadap manajemen akan meningkat sebab
sekarang tidak hanya ada aktifitas pengawasan pemegang saham tetapi juga ada aktivitas
pengawasan dari pasar modal.
15
besar kecilnya nilai perusahaan di dalam lingkup [erekonomian masyarakat tercermin
jelas dari harga saham yang dikeluarkan.
Komponen struktur modal perusahaan antara lain dapat terdiri dari hutang jangka
panjang maupun modal sendiri. Di dalam menganalisis struktur modal dapat dilakukan
melalui beberapa pendekatan yaitu analisis struktur modal pada pasar modal sempurna
dan tidak ada pajak melalui pendekatan tradisional dan pendekatan modigliani dan
Miller, pasar modal sempurna dan ada pajak, extreme leverage, dan pendekatan personal
tax.
Faktor-faktor yang menentukan pemilihan struktur modal antara lain : lokasi
distribusi keuntungan, stabilitas penujalan dan keuntungan, kebijakan dividen,
pengembalian, dan risiko kebangkrutan. Struktur modal dikatakan optimal adalah
struktur modal dimana biaya marginal riil baik berupa biaya eksplisit maupun implisit
dari masing-masing sumber pembelanjaan adalah sama. Metode yang digunakan
seorang fund manajer seperti EBIT, analisa per-potongan, aliran kas, perbandingan rasio
struktur modal, dan regresi.
16
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut dan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Gemmil, maka pada artikel ini akan membahas tentang kebijakan
penentuan struktur modal untuk mencapai biaya modal minimum, dan dampak struktur
modal terhadap biaya modal dan nilai perusahaan.
Hasil dari penelitian dalam jurnal ini dengan menggunakan simulasi priyeksi
kebutuhan modal terhadap beberapa alternatif pilihan Leverage Factor (0%, 22,33%, dan
45%) menemukan bahwa struktur modal dengan hutang yang lebih besar akan
memberikan kontribusi positif terhadap penurunan biaya modal, dan dalam
meningkatkan nilai pasar perusahaan.
17
Berdasarkan permasalahan dan beberapa temuan empiris yang beragam serta
belum ditemukannya konsistensi dalam pengujian tradeoff theory dan pecking order
theory, maka hipotesis yang rumuskan adalah :
Hipotesis : Pecking Order Theory mampu menjelaskan kebijakan struktur modal
dibandingkan dengan tradeoff theory pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.
Berdasarkan hasil dan pembahasan jurnal ini dapat dismpulkan :
• Dengan melakukan pengujian secara sendiri-sendiri maka model pecking order
theory maupun a target adjustment tradeoff theory sama-sama memiliki kemampuan
dalam menjelaskan perubahan struktur modal yang diproksikan dari perubahan
hutang jangka panjan.
• Model prediksi pecking order theoru lebih mampu menjelaskan perubahan struktur
modal dibandingkan dengan model a target adjustment tradeoff theory, baik
pengujian dilakukan sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
• Setelah memasukkan variabel size yang diproksi dari total aktiva terlihat bahwa
perubahan struktur modal lebih mampu dijelaskan oleh model pecking order theory
daripada dengan model a target adjustment tradeoff theory.
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos
modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang
dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya sedangkan struktur modal adalah
perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal sendiri. Theory struktur
modal terdiri atas Pecking Order Theory, Signalling Theory, Trade-Off Theory, Agency
Theory dan Modigliani-Miller (MM). Selain itu struktur modal memiliki dua komponen
yakni modal asing dan modal sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
struktur asset, modal kerja, pertumbuhan aktiva, risiko, likuiditas, ukuran perusahaandan
profitabilitas. Keputusan struktur modal dalam praktik bisa dilakukan melalui analisis
EBIT – EPS, perbandingan rasio – rasio leverage dan analisis arus kas perusahaan.
3.2. Saran
Dengan hadirnya makalah yang sederhana ini, yang bertajuk mengenai struktur
modal teridir dari kurang lebih 23 halaman yang penulis hadirkan bersama tim, besar
harapan kepada seluruh pembaca kiranya dapat mengambil materi sebagai ilmu
pengetahuin yang dapat diterapkan dalam kehidupan mengenai struktur modal, selain ini
penulis juga berpesan alangkah baiknnya untuk memperluas pembahasan mengenai
struktur modal ini, baik ditingkat kecil maupun besar. Maka dari itu segala kritik dan saran
dari pembaca yang sifatnya membangun, sangat penulis harapkan, demiki kebaikan
makalah ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://widmkl.blogspot.com/2014/06/struktur-modal-capital-structure_4766.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/struktur-modal/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-struktur-modal-komponen-teori-
faktor-yang-mempengaruhi.html
20