Leonsamy Taftasni
Muhammad Faldy Aulia
Kahti Ramadhia Risde
Siti Amelia Arsanti N
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya adapun judul yang dibahas dalam makalah
berikut ini yaitu Otoritas jasa keuangan.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen dan
pihak yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. makalah ini juga
diharapkan dapat menambah pengetahuan kita tentang Otoritas Jasa Keuangan. Untuk
kesempurnaan dari makalah ini, maka diharapkan saran dan kritik dari para pembaca agar
dalam menyusun makalah berikutnya dapat lebih baik lagi. Akhirnya dengan tersusunnya
makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan kita semua, terima kasih.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………. 4
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………….. 4
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………………………. 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian OJK (Otoritas Jasa Keuangan)...................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN
A. Tujuan OJK….……………………………………………………………………….. 6
B. Tugas OJK……………………………………………………………………………. 6
C. Wewenang OJK……………………………………………………………………… 6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………. 8
B. Saran………………………………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud Otoritas Jasa Keuangan?
2. Apakah tugas Otoritas Jasa keuangan?
3. Apakah wewenang Otoritas Jasa keuangan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh peranan OJK terhadap peraturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap kegiatan disektor jasa keuangan.
2. Untuk mengetahui efektifitas OJK dalam peraturan dan pengawasan di sektor
kuangan.
D. Manfaat Penelitian
1. Diharapkan bisa bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengawasan khususnya dalam
bidang Jasa keuangan.
2. Diharapkan Pembaca lebih mengetahui tentang Tugas dan wewenang OJK
BAB II
LANDASAN TEORI
C. Wewenang OJK:
A. Kesimpulan
Pedelegasian tugas, fungsi dan kewenangan Bapepam kini beralih ke Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Kekuasaan yang sangat besar dan unik yang dimiliki oleh Bapepam
diserahkan kepada OJK. Bapepam tidak hanya bertindak sebagai regulator tetapi juga
mempunyai kekuasaan “kepolisian”, serta dapat bertindak dan berwenang menggunakan
kekuasaannya yang bersifat “quasi-judicial”, yakni badan non yudisial yang dapat
menafsirkan hukum.
Dalam hal melakukan pemerikasaan dan penyidikan atas terjadinya pelanggaran
UUPM, kekuasaan OJK merupakan polisi yang menegakkan hukum sebagai Penyidik
Pegawai Negeri Sipil. Pendelegasian kekuasaan Bapepam kepada OJK juga diperluas
yaitu mempunyai kekuasaan untuk mengenakan sanksi administrasi yang jumlahnya
cukup banyak dalam pelaksanaan kekuasaannya. Termasuk dalam kekuasaan pengenaan
sanksi adalah untuk mengenakan denda, pembatasan dan pembekuan kegiatan usaha,
pencabutan izin usaha serta pembatalan persetujuan pendaftaran. Sebagai Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS), OJK mempunyai kewenangan seperti layaknya Polisi
dalam melakukan pemeriksaan dan penyidikan. Dalam rangka pelaksanaan kewenangan
sebagai penyidik, OJK dapat dibantu oleh aparat penegak hukum lainnya, juga dapat
melalukan perintah penangkapan sebagaimana kewenangan yang dimiliki oleh
pendahulunya yaitu Bapepam.
B. Saran-Saran.
Saran bagi OJK agar tugas dan fungsinya dapat berjalan dengan lancar, maka
penyelenggaraan pengawasan harus dilakukan secara terintegritas dan trasnparan. Dalam
perekrutan anggota OJK pun harus diperhatikan agar terseleksi orang-orang yang
terintegritas, professional, serta berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA