Oleh :
Salma 2110412320081
BANJARMASIN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
UMKM di Indonesia mempunyai kontribusi yang penting
sebagai penopang perekonomian. Penggerak utama perekonomian
di Indonesia selama ini pada dasarnya adalah sektor UMKM. Selain
berperan dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan penyerapan
tenaga kerja, UMKM juga berperan dalam pendistribusian hasil-
hasil pembangunan dan merupakan motor penggerak pertumbuhan
aktivitas ekonomi nasional. Perhatian pada pengembangan sector
UMKM memberikan makna tersendiri pada usaha menekan angka
kemiskinan suatu negara. Pertumbuhan dan pengembangan sektor
UMKM sering diartikan sebagai salah satu indikator keberhasilan
pembangunan, khususnya bagi negaranegara yang memiliki income
perkapita yang rendah (Primiana, 2009:49).
Saat ini, UMKM telah berkontribusi besar pada pendapatan
daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UMKM merupakan
suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya
berdasarkan inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat
beranggapan bahwa UMKM hanya menguntungkan pihak-pihak
tertentu saja. Padahal sebenarnya UMKM sangat berperan dalam
mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. UMKM
juga memanfaatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial
di suatu daerah yang belum diolah secara komersial. Peran sektor
UMKM sangat penting karena mampu menciptakan pasar-pasar,
mengembangkan perdagangan, mengelola sumber alam,
mengurangi kemiskinan, membuka lapangan kerja, membangun
masyarakat dan menghidupi keluarga mereka tanpa kontrol dan
fasilitas dari pihak pemerintah daerah yang memadai. UMKM juga
merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa UMKM merupakan
pilar utama perekonomian Indonesia. Karakteristik utama UMKM
adalah kemampuannya mengembangkan proses bisnis yang
fleksibel dengan menanggung biaya yang relatif rendah. Kehadiran
UMKM bukan saja dalam rangka peningkatan pendapatan tapi juga
dalam rangka pemerataan pendapatan. Hal ini bisa dimengerti
karena sektor UMKM melibatkan banyak orang dengan beragam
usaha. Pemerintah sudah mempunyai komitmen memberdayakan
ekonomi kerakyatan dalam hal ini UMKM dan koperasi. Hal ini
tercantum dalam GBHN 1999-2004. Namun misi ini sempat belum
terlaksana seiring dengan sikap pemerintah yang masih
mengandalkan usaha besar sebagai motor pertumbuhan ekonomi.
Ada ketakutan pemerintah tentang pertumbuhan yang rendah
sehingga mereka kembali dengan kebijakan ekonomi konglomerasi
mengingat tekanan dari dunia internasional agar Indonesia
mengejar pertumbuhan daripada pemerataan.
Tentu tantangan yang dihadapi pemerintah pusat berbeda
dengan pemerintah daerah. Pemerintah daerah banyak disibukkan
dengan masalah khas di daerah seperti kemiskinan sehingga tidak
ada alasan untuk tidak memberdayakan kelompok masyarakat
miskin. Beberapa penelitian mendapatkan hubungan yang erat
antara pemberdayaan UMKM dengan pertumbuhan ekonomi
daerah. Sebagai persyaratan agar strategi pembangunan daerah
bekerja dengan baik, maka harus ada evaluasi terhadap kekuatan
dan kelemahan masyarakat, identifikasi kesempatan bagi UMKM,
pengurangan hambatan bisnis, dan pemberian kesempatan lintas
pelaku setempat untuk berpartisipasi dalam proses. Dalam
pembangunan daerah ini, strategi dan pendekatan yang bisa
dilakukan antara lain investasi dibidang infrastruktur, penyediaan
insentif bagi investasi bisnis, mendorong pengembangan investasi
baru, pengembangan klaster, pengembangan kemitraan,
pengembangan kesempatan kerja, penyediaan layanan pelatihan dan
konsultasi, pengembangan lembaga keuangan mikro, penguatan
proteksi lingkungan, pengembangan tanggung jawab sosial
perusahaan, perlindungan terhadap warisan budaya, dan pendirian
lembaga pembangunan daerah (Abidin, 2008:4).
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan produktivitas rakyat
dan daya saing secara internasional, serta menumbuhkan
kemandirian ekonomi dengan pemberatan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik. Pemerintah daerah dapat memberdayakan
UMKM melalui pembuatan peraturan yang tepat. Pemberdayaan
dimaksudkan untuk menjadikan UMKM sebagai usaha yang
tangguh dan mandiri dalam perekonomian nasional. Dalam proses
pemberdayaan melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat. Dalam hal ini pemerintah harus menciptakan iklim
usaha yang kondusif dan melakukan pembinaan dan pengembangan
berupa bimbingan dan bantuan lainnya. Memang banyak UMKM
yang masih menghadapi kendala yaitu lingkungan yang tidak
kondusif untuk berusaha. Misalnya, ijin yang sulit atau penyogokan
yang memberatkan usaha UMKM. Jika ini dilakukan berarti
pemerintah membantu UMKM keluar dari kendala internal dan
eksternal.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota
Banjarmasin cukup berkembang pesat Hingga 2022 ini sebanyak
37.540 UMKM yang tersebar di lima kecamatan Kota Banjarmasin,
Selasa (9/8/2022). Adapun rinciannya data ini dari tahun 2016
sampai tahun 2021, usaha menengah sebanyak 1.643, usaha kecil
sebanyak 3.730, dan usaha mikro sebanyak 32.167. Laila, Kepala
Bidang Usaha Mikro mengatakan pada tahun 2022 sedang
dilakukannya pendataan jumlah UMKM yang berada di Kota
Banjarmasin. "Saat ini sampai dua bulan mendatang akan terus
dilakukan monitoring jumlah UMKM yang ada," jelasnya. Laila
juga menjelaskan saat ini pihaknya telah memberikan pelatihan-
pelatihan kepada masyarakat yang telah memiliki usaha, ataupun
yang ingin menambah keahlian. Pelatihan yang telah diberikan
diantaranya, pelatihan kewirausahaan, digital marketing.
Untuk menambah skill, pelatihan yang diberikan seperti
menjahit, menjahit ini nantinya akan ada tahapan lanjutannya,
selain itu memberikan pelatihan kerajinan tangan. "Pembuatan tas,
dan dompet nantinya akan ditempelkan dengan bahan kain
sasirangan," tandasnya. Selain itu, memberikan serangkaian
sosialisasi-sosialisasi seperti, perizinan, bermitra, dan juga
peminjaman di bank. Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas
Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin juga
telah melakukan kerjasama dengan Bank Kalsel dalam hal
permodalan bagi Usaha Mikro yg dinamakan dengan Program
Bahuma (Bausaha Tanpa Bunga) sebanyak 3 Miliar dengan bunga
yg disubsidi dana CSR bank Kalsel. Untuk Kuota pinjaman sendiri
diberikan kepada 390 Pelaku Usaha Mikro yang memenuhi syarat
yang telah ditetapkan dengan besaran Rp 5 juta sampai dengan Rp
50 juta rupiah. "Anggaran dana yang sudah disiapkan pemerintah
kota sebanyak Rp 3 Miliar,"sebutnya. Persyaratan untuk
mendapatkan bantuan modal tanpa bunga diantaranya : KTP warga
Kota Banjarmasin, mempunyai legalisasi nomor induk berusaha
(NIB), Surat Permohonan kredit yabg tertulis, surat rekomendasi
dari dinas, dan lain sebagainya.
Di Banjarmasin secara tidak langsung dapat dilihat bahwa
pertumbuhan angkatan kerja semakin tahun semakin meningkat,
begitu pula dengan perkembangan UMKM semakin meningkat.
UMKM merupakan suatu usaha dari segi informal yang diharapkan
mampu menyerapan tenaga tenaga kerja sehinga berkurangnya
pengangguran, baik pengangguran terdidik ataupun tidak terdidik.
Mengingat akan peran UMKM yang begitu besar bagi
pembangunan di Indonesia juga sebagai penyerap tenaga kerja
terbanyak maka sudah sepatutnya ada kebijakan khusus dari
pemerintah untuk pemberdayaan tersebut, khususnya di Kota
Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan, yang menurut data dari
Dinas Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja bahwa UMKM di Kota
Banjarmasin terjadi perkembangan jumlah unit UMKM dari tahun
ke tahun. Jumlah UMKM di Kalimantan Selatan dapat dilihat dari
tabel berikut:
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil observasi pada UMKM di Kota Banjarmasin
terdapat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja kendala yang dihadapi para pelaku usaha UMKM di
Kota Banjarmasin ?
2. Upaya apa yang digunakan untuk meningkatkan penghasilan
UMKM tersebut ?
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian UMKM
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau yang sering
disingkat UMKM ialah salah satu bagian penting dari
perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan
negara indonesia. Usaha Mikro, Kecil dan menengah merupakam
kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan menengah serta
perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak
sehat. UMKM di Indonesia berkontribusi signifikan ketika krisis
yang dialami pada periode 1998 sampai dengan 2000. UMKM di
Indonesia telah mendapat perhatian dan pembinaan dari pemerintah
dengan membuat portofolio kementrian yaitu Menteri Koperasi dan
UKM (www.depkop.go.ic diakses pada 10 Juni 2020).
Menurut Tambunan (2013: 2) UMKM adalah unit usaha
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau Badan Usaha disemua sektor ekonomi. Menurut
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil
dan Menengah adalah:
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau
Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang
ini.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan pengertian
UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan
usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang sampai dengan 19
orang, sedangkan usaha menengah merupakan usaha yang memiliki
jumlah tenaga kerja 20 orang sampai dengan 99 orang.
Definisi UMKM menurut Kementrian Koperasi dan UMKM
dalam Aufar (2014: 8) Usaha Kecil (UK), termasuk usaha Mikro
(UMI) adalah entitas usaha yang mempunyai kekayaan bersih
paling banyak Rp.200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha dan memiliki penjualan tahunan paling banyak
Rp.1.000.000.000. Sementara itu, Usaha Menengah (UM)
merupakan entitas usaha milik warga Negara Indonesia yang
memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200.000.000 s.d.
Rp.10.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan.
Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa UMKM
adalah usaha milik orang perorangan badan usaha yang bukan
merupakan anak atau cabang dari perusahaan lain dengan kriteria
memiliki modal usaha yang memiliki batasan-batasan tertentu.
2. Kriteria dan Klasifikasi UMKM
Agar dapat membedakan UMKM diperlukan kriteria dan
klasifikasi tertentu dalam menggolongkan UMKM. Menurut
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang kriteria Usaha Mikro
Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut:
Kriteria Usaha Mikro:
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Kriteria Usaha Kecil:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
Kriteria Usaha Menengah
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).
PENUTUP
Saran
Banjarmasinpost.co.id/Mia Maulidya
Apa yang ibu/bapak lakukan jika terjadi kenaikan harga pada bahan
dasar dagangan bapak?
Menghabiskan barang lama baru menjual barang baru dengan harga
baru
Apa yang ibu/bapak lakukan jika terjadi kenaikan harga pada bahan
dasar dagangan bapak?
Selama ini harga bahan baku masih stabil
Apa yang ibu/bapak lakukan jika terjadi kenaikan harga pada bahan
dasar dagangan bapak?
Selama ini harga bahan baku masih stabil