Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan satu orang atau kelompok dengan menawarkan barang
dan jasa kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Secara historis, kata bisnis dari bahasa Inggris yaitu
business. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Bisnis
adalah semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang-barang melalui saluran yang produktif dari
membeli bahan mentah sampai dengan menjual barang jadi. Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan
bisnis dimiliki leh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran
para pemiliknya.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan
pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung
penggunaan singular kaa bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), terknis,
dan ekonomis yang bertujuan mencari laba.
Kegiatan bisnis sebagai sebuah organisasi yaitu:
a) Produksi : Penciptaan barang dan jasa
b) Keuangan : Kegiatan mencari dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dagang
c) Pemasaran : Kegiatan untuk menginformasikan barang dan jasa, mengidentifikasi keinginan konsumen.
d) Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) : Kegiatan mencari tenaga kerja dan meningkatkan
kemampuannya.
Tujuan Bisnis
Kebijakan adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara
bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu.
Secara umum tujuan dari bisnis adalah menyediakan produk berupa barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen serta memperoleh keuntungan dari aktivitas yang dilakukan. Dalam jangka
panjang, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun terdapat
banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, diantaranya:
1. Market standing, yaitu penguasan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk
memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.
2. Innovation, yaitu inovasi dalam produk (barang atau jasa) serta inovasi keahlian. Tujuan bisnis yang
ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai tamabah pada suatu produk, misalnya shampoo
2 in 1.
3. Physical and financial resources, perusahaan memiliki tujuan penguasaan terhadap sumber daya fisik
dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dan semakin
menguntungkan.
4. Manager performance and development, manager merupakan orang yang secara operasional
bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan
dengan baik, manager perlu memiliki berbagai kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan
profesinya.
5. Worker Performance and Attitude, untuk kepentingan jangka panjang, maka sikap para karyawan
terhadap perusahaan dan pekerjaan perlu diperhatikan agar dapat bekerja dengan baik.
6. Public Responsibility, bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan
masyarakat, mencegah terjadinya polusi dan menciptakan lapangan kerja, dll.
a)Melindungi Usaha Kecil Menengah (UKM), contoh:
KUR (Kredit Usaha Rakyat)
Koperasi
BUK (Badan Usaha Kredit)
b)Melindungi lingkungan hidup sekitarnya, contoh:
.Mendaur ulang sampah plastic menjadi cangkir, piring plastik, botol minuman, dll
Mendaur ulang minyak goring menjadi BIO-Diesel
Mendaur ulang kertas menjadi bingkai foto, kartu nama, kartu undangan, dll
c)Melindungi konsumen, contoh:
Makanan = kualitas barang
Minuman rasa / sehat = kualitas barang
Obat-obatan = kualitas barang
Pasta gigi = kesehatan
Kecantikan = kesehatan
Shampoo = kesehatan
Sabun mandi = kesehatan
d)Pendapatan Negara, contoh:
Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak Bumi & Bangunan (PBB)
Bea & Cukai
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Berdasarkan Kegiatannya, Tujuan Kebijakan Bisnis, yakni:
a. Bisnis Ekstratif : Bisnis yang bergerak dalam jenis kegiatan pertambangan atau menggali bahan-
bahan tambang yang terkandung dalam perut bumi
b. Bisnis Agraris : Bisnis yang bergerak di bidang pertanian (termasuk pula pertanian, peternakan
dan perunggasan), perkebunan serta kehutanan.
c. Bisnis Industri : Bisnis yang bergerak dibidang industri manufacturing.
d. Bisnis Jasa : Bisnis yang bergerak dalam bidang jasa yang menghasilkan produk-produk yang
tidak berwujud seperti jasa pendidikan, jasa kecantikan, jasa perbankan, jasa kesehatan, jasa
penanggungan resiko, jasa pariwisata, dan sebagainya
KESEMPATAN BISNIS
Banyak usahawan sukses karena kelihaian dalam memulai dan memperluas usaha.Berikut 11 rahasianya
yang umumnya mereka pakai. Namun tidak ada jaminan akan berhasil dengan cara-cara berikut:
1. Penuhi Kebutuhan Konsumen
2. Jual Keunikan
3. Duplikasi Usaha Lain
4. Beri Fasilitas Tambahan
5. Jual Ketrampilan
6. Jadi Agen
7. Jual Barang Second
8. Buka Kantor
9. Jalankan DS/MLM
10. Beli Waralaba
11. Usaha Bersama
LINGKUNGAN BISNIS
Lingkungan (environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling berhubungan
dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan tertentu. Lingkungan terdiri dari unsur fisik
dan nonfisik. Di dalam dunia bisnis, unsur fisik misalnya teknologi, kondisi alam dan pemasok sedangkan
unsur non fisik dapat berupa adat istiadat masyarakat, kondisi ekonomi dan norma.
Bisnis (business) terdiri atas seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Inti dari setiap usaha bisnis
adalah adanya pertukaran antara pembeli dan penjual.
Dari kedua definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian Lingkungan Bisnis adalah
factor-faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap manajemen
organisasi atau aktifitas usaha.
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial terdiri atas factor-faktor
yang mempengaruhi kinerja organisasi dari luar batas organisasi. Lingkungan bisnis eksternal memiliki
cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan lingkungan internal
1)Kondisi ekonomi
Terdapat hubungan timbal balik antara keadaan perekonomian dan aktivitas bisnis atau dunia usaha.
Indikator dari kesehatan perekonomian suatu Negara antara lain adalah suku bunga, tingkat inflasi,
konvertibilitas mata uang, tingkat penghasilan perkapita, produk domestik bruto, keadaan neraca
pembayaran, kebijakan moneter dan fiscal, kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing, tingkat
tabungan pribadi dan bisnis, sistem perpajakan, penduduk, masalah pengangguran, tingkat upah dan
indikator ekonomi lainnya yang berkaitan.
4)Kondisi demografi
Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam karakteristik fisik dari populasi, seperti jenis
kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga. Perubahan pada
karakteristik-karakteristik ini perlu diperhatikan oleh perusahaan karena dapat berpengaruh pada
kebijakan manajemen perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol
organisasi bisnisnya.
5)Teknologi
Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing,
pelanggan, proses manufaktur, praktik-praktik pemasaran dan posisi persaingan. Kemajuan teknologi dapat
menciptakan pasar baru, perkembangan produk, dan lain sebagainya. Perubahan teknologi dapat
mengurangi atau menghilangkan perbedaan biaya antar perusahaan, menciptakan proses produksi yang
lebih singkat, menciptakan kelangkaan pada tenaga tehnikal serta mampu merubah nilai-nilai dan harapan
para stakeholders.
KEWIRASWASTAAN
(Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan
menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan
menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan
mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau
perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur)
sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta.
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari
kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
1. Berdiri diatas kekuatan sendiri
2. Mengambil keputusan untuk diri sendiri
3. Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
4. Mengambil resiko
5. Tegas
6. Memperhatikan lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang
Perusahaan kecil
Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di
beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas
perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia
lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang
merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang
sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada
mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat
berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
Kelemahan perusahaan kecil
Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan
kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk.
Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan
terhadap karyawannya.
Langkah awal dari suatu proses manajemen adalah penetapan tujuan yang ingin dicapai dan rencana
strategis untuk mencapai tujuan tersebut.
Langkah penyusunan strategi perusahaan meliputi penetapan tujuan stratejik, melakukan analisis terhadap
kondisi lingkungan eksternal dan kekuatan internal perusahaan, melakukan analisi terhadap kondisi
internal perusahaan, dan memadukan kondisi lingkungan dengan organisasi untuk memperoleh strategi
terbaik. Proses memadukan dan mendapatkan strategi ini merupakan langkah terpenting.
Dalam manajemen dikenal tiga level dasar manajer, yaitu top manager, middle manager, serta fist line
manager. Top management meliputi posisi, seperti chief executive officer (CEO), chief operating officer
(COO), dan executive vice president (EVP). Para manajer puncak menghabiskan sebagian besar waktunya
untuk membuat perencanaan jangka panjang.Mereka membuat keputusan seperti perlukan
memperkenalkan produk baru, membeli perusahaan lain, atau memasuki pasar geografis baru.
1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas) Manajer bertanggungjawab atas pengaruh yang
ditimbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur,
wakil direktur, direktur utama.
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah) Manajemen menengah harus memiliki keahlian
interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi
orang lain.
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah). Manager bertanggung jawab menyelesaikan
rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi.
Keahlian yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan manajerial, yakni :
1. Keahlian teknis (technical skill)
2. Keahlian yang berhubungan dengan manusia (human skills)
3. Keahlian konseptual (conceptual skill)
4. Keterampilan mengambil keputusan
5. Keterampilan manajemen waktu
b. Pengelolaan Organisasi dan Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis
Salah satu fungsi manajemen adalah pengorganisasian.Fungsi menggabungkan berbagai macam sumber
daya manusia dan bahan melalui struktur formal dari tugas dan kewenangan.Hal ini tergambar dalam
pengaturan kerja, pembegian tugas diantara para karyawan dan mengkoordinir mereka untuk memastikan
implementasi rencana dan pencapaian tujuan. Hasil dari proses pengorganisasian adalan sebuah organisasi,
yang dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang berkerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Proses pengorganisasian akan menghasilkan struktur yang membolehkan interaksiantar individu dan
departemen yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran perusahaan.
Beberapa langkah yang tercakup dalam proses pengorganisasian, seperti yang dipaparkan Boone & Kurtz
(2008), yaitu :
1. Menentukan aktifitas kerja
2. Mengelompokan aktifitas kerja
3. Pengalokasian sumber daya
4. Mengkoordinasikan aktifitas
5. Mengevaluasi hasil dari proses pengorganisasian.
Organisasi merupakan entitas social.Entitas social yang diarahkan oleh tujuan yang dirancang (secara
sengaja) untuk memiliki struktur dan sistim aktifitas yang terkoordinasi.Jadi organisasi sebagai entitas
social yang terhubung dengan lingkungan eksternal atau lingkungan luar.
Pengunaan
Fungsi – Fungsi
Pemeliharaan Penarikan
SDM
Pengembangan Seleksi
Terdapat tiga hal pokok yang semakin penting dalam pengembangan sumber daya manusia :
1. Penekanan yang lebih dari biasanya pada pengintegrasian berbagai kebijakan sumber daya manusia
dengan perencanaan bisnis.
2. Perubahan focus dari hubungan serikat pekerja manajemen menjadi hubungan manajemen
karyawan , dari kolektivisme menjadi individualisme.
3. Terdapat aksentuasi pada komitmen dan melatih inisiatif dimana manajer berperan sebagai
penggerak dan fasilitator.
MOTIVASI
Dalam buku A Great Place to Work, Rober Levering (2005) mengamati 20 perusahaan terkemuka di
Amerika, dan menemukan hal-hal yang menjadikan mereka perusahaan terbaik. Dia mengidentifikasi tiga
faktor yang disebut dengan “tiga R”, yakni :
1. Meningkatkan tanggung jawab (responsibility) pekerja/karyawan atas pekerjaan
2. Mencakup pemberian penghargaan (reward) yang wajar
3. Memastikan bahwa karyawan memiliki hak-hak tertentu (rights)
Membangun “3R” dalam perusahaan akan meningkatkan moril karyawan. Moril merupakan sikap mental
karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaan. Hal ini mencakup pengertian adanya tujuan bersama
diantara anggota kelompok dan seluruh organisasi. Moril yang tinggi menandakan organisasi tertata dengan
baik, karena sikap karyawan terhadap pekerjaan akan mempengaruhi kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
Moril yang buruk merupakan salah satu pertanda yang paling jelas tentang buruknya hubungan pekerja dan
manajer.
Menurut Buchari Alma (1998), ada beberapa cara untuk memotivasi atau meningkatkan gairah kerja
karyawan antara lain :
1. Berikan imbalan yang memadai
2. Berikan santapan rohani secara periodic
3. Ciptakan suasana informal, suasana santai, rekreasi, malam bersama dengan anggota keluarga
4. Berikan perhatian individual kepada karyawan, Tanya keluarganya, dan sebagainya
5. Gunakan “manajemen tepuk” artinya karyawan itu didekati, anggap mereka sahabat, bukan kuli, tepuk-
tepuklah bahunya, dan hargai mereka. inilah yang disebut manajemen perilaku, bukan scientific
management saja yang diagung-agungkan.
6. Berikan kesempatan untuk maju dan merencanakan masa depannya
7. Tingkatkan loyalitas mereka
8. Minta pendapat dan saran-saran karyawan dalam hal tertentu
Motivasi merupakan kekuatan psikologis yang menentukan arah, intensitas atau tingkat usaha dan tingkat
ketekunan seorang individu (pegawai) dalam mencapai tujuannya sehingga melahirkan perilaku tertentu.
Pada umumnya motivasi dapat dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok :
1. Motivasi ekstrinsik, seperti motivasi yang datang dari luar diri para pekerja, dapat berupa imbalan
ataupun hukuman (reward and punishment)
2. Motivasi intrinsic, seperti motivasi yang datang dari dalam diri pekerja
Menjadi Motivator yang Baik, adalah penting bagi seorang pemimpin untuk mengetahui bagaimana cara
memotivasi karyawannya. MM Feinberg menjabarkan beberapa tindakan yang tidak memotivasi orang
lain.
1. Meremehkan bawahan
2. Mengkritik karyawan di depan karyawan lain.
3. Memberi perhatian setengah-setengah atau tidak memerhatikan karyawan.
4. Memeperhatikan diri sendiri.
5. Menganak emaskan seorang karyawan.
6. Tidak mendorong karyawan untuk berkembang.
7. Tidak memedulikan hal-hal kecil.
8. Merendahkan karyawan yang kurang terampil.
9. Ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
10. Sesungguhnya, cara yang paling baik untuk memotivasi karyawan adalah melibatkan mereka dalam
proses pengambilan keputusan. Saran, rekomendasi, dan kritik adalah pendorong yang paling efektif
dan sangat memotivasi organisasi yang berani menerapkannya
PENGEMBANGAN PRODUK
Product Life Cycle atau Siklus Hidup Produk adalah suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga
memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang
menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar .
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination.
Menurut Basu Swastha, daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Tahap perkenalan (introduction).
Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya
belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap
permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Di samping itu distribusi
barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah
2. Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan
sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang
dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya.
3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap
berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga
menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru.
4. Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau
keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah
dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang
tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun. Apabila barang
yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat
beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh
manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program produksinya agar lebih
efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
PROMOSI PRODUK
Para pemasar perlu memahami dengan baik elemen elemen komunikasi yg efektif. Sebuah model
komunikasi yang terdiri dari sembilan elemen. “Dua elemen merepresentasikan pihak – pihak utama yg ada
dalam sebuah komunikasi, yaitu sender (pengirim) dan receiver (penerima). “Dua elemen mewakili alat
konumikasi, yaitu message (pesan) dan media. “Empat elemen mewakili fungsi utama komunikasi, yaitu
encoding-menyandi, decoding-memecahkan kode, response- jawaban/balasan, feedback-komen setelah
pembelian. Elemen terkhir dalam komunikasi adalah noise- kegaduhan (berbagai pesan random dan
simpang siur yang menintervensi proses komunikasi).
Gagalnya komunikasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu selective attention (perhatian yang
selektif), selective distortion (bentuk yg selektif), selective retention (ingatan yang selektif).
Ketika memutuskan untuk menggunakan iklan sebagai salah satu alat promosinya, perusahaan harus
menetapkan 5M, yaitu :
1. Mission -tujuannya dalam membuat iklan.
2. Money –diperhitungkan dengan keuangan perusahaan.
3. Message –pesan apa yg disampaikan, berhub dgn tagline.
4. Media –brosur, radio, koran, telefisi. Elektronik/cetak.
5. Measurement –ukuran,
Public Relation and Publicity (PRP), meliputi berbagai program yang dirancangnya untuk
mempromosikan atau melindungi imej perusahaan atau produk dari perusahaan. PRP memiliki beberapa
fungsi, antara lain pers relation (hubungan dengan pers), corporate comminication (komunikasi korporat),
lobbying (alat untuk melobi), counceling (penasihat).
Direct marketing, penjualan langsung dari produsen ke konsumen, tidak menggunakan perantara.
Berarti menggunakan berbagai saluran promosi yang langsung menuju konsumen. Misalnya, surat, katalog,
telemarketing, TV interaktif, kios, website, e-mail, fax.
Ketika merancang bauran komunikasi pemasaran, perusahaan umumnya mempertimbangkan 2
(dua) faktor, yaitu jenis pasar produk, dimana perusahaan harus mengetahui apakah pasar yang dituju
merupakan merupakan pasar konsumer (konsumen individu) atau pasar bisnis (konsumen merupakan
perusahaan atau organisasi) serta tahap kesiapan pembeli.
Promosi produk melalui komunitas.
1. Jaringan/networking.
Apabila anda sedang memulai usaha baru dan telah memiliki produk yang bisa dipasarkan, anda bisa
memulai promosi dari lingkungan terdekat anda.
Setelah itu cobalah memperluas area, promosikanlah produk anda pada komunitas dimana tempat anda
bergaul. Berikan mereka penjelasan sedetail – detailnya tentang produk yang anda miliki, beserta
keunggulan dari produk anda, sehingga mereka yakin bahwa mereka harus membeli dan memakai
produk yang anda tawarkan.
2. Online/internet.
Dijaman yang telah maju ini media online telah menyiapkan banyak kemudahan bagi anda yang ingin
mempromosikan produk/jasa yang ditawarkan ke publik. Dengan adanya beberapa sosial media yang
ada, anda juga harus pandai untuk menciptakan sebuah kata – kata yang menarik dan jangan takut
untuk masuk dalam komunitas atau grup sosial media yang sekiranya menurut anda bersifat positif.
DISTRIBUTOR PRODUK
Kesuksesan suatu produk bukan hanya ditentukan oleh bauran produk, namun juga distribution mix
atau bauran distribusi, yaitu kombinasi beberapa saluran distribusi yang dipilih oleh perusahaan untuk
menyampaikan produk pada pengguna akhir (end user / konsumen akhir). Sebuah saluran distribusi adalah
sebuah jalur atau pola yang dilalui oleh produk mulai dari produsen sampai ke pengguna akhir.
Pada umumnya institusi yang melalukan kegiatan pemasaran dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu
pedagang besar (wholesaler), pedagang eceran (retailer) dan agen pemasar (agen atau broker).
Terdapat beberapa alternatif saluran distribusi, yaitu melalui :
a. Saluran distribusi langsung produsen ke konsumen
b. Produsen – pengecer – konsumen
c. Produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen
d. Produsen – agen penjualan – konsumen
e. Produsen – agen penjualan – pengecer – konsumen
Umumnya terdapat 3 (tiga) jenis strategi distribusi yang dapat dipilih perusahaan diantaranya :
a. Strategi Distribusi Intensif
Distribusi Intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada banyak
retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat.
b. Strategi Distribusi Selektif
Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa pada
daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu daerah.
c. Strategi Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu atau dua
distribusi/pengecer saja pada suatu daerah, barang atau jasa yang ditawarkan oleh jenis distribusi
eksekutif adalah barang dengan kualitas dan harga tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas.
.
Terdapat beberapa faktor yang mengharuskan sebuah perusahaan melakukan penggudangan, antara
lain adanya perbedaan pola produksi dan pola konsumsi, keadan pasaran yang terbesar diberbagai daerah
disertai permintaan keseluruhan yang cukup besar, perbedaan yang berlaku di antara masa produksi dan
masa konsumsi yang cukup nyata.