Anda di halaman 1dari 21

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP BISNIS

Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan satu orang atau kelompok dengan menawarkan barang
dan jasa kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Secara historis, kata bisnis dari bahasa Inggris yaitu
business. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Bisnis
adalah semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang-barang melalui saluran yang produktif dari
membeli bahan mentah sampai dengan menjual barang jadi. Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan
bisnis dimiliki leh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran
para pemiliknya.
          Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan
pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung
penggunaan singular kaa bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), terknis,
dan ekonomis yang bertujuan mencari laba.
Kegiatan bisnis sebagai sebuah organisasi yaitu:
a) Produksi     : Penciptaan barang dan jasa
b) Keuangan   : Kegiatan mencari dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dagang
c) Pemasaran  : Kegiatan untuk menginformasikan barang dan jasa, mengidentifikasi keinginan konsumen.
d) Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) : Kegiatan mencari tenaga kerja dan meningkatkan
kemampuannya.

Tujuan Bisnis
Kebijakan adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara
bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu.
Secara umum tujuan dari bisnis adalah menyediakan produk berupa barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen serta memperoleh keuntungan dari aktivitas yang dilakukan. Dalam jangka
panjang, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun terdapat
banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, diantaranya:
1. Market standing, yaitu penguasan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk
memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.
2. Innovation, yaitu inovasi dalam produk (barang atau jasa) serta inovasi keahlian. Tujuan bisnis yang
ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai tamabah pada suatu produk, misalnya shampoo
2 in 1.
3. Physical and financial resources, perusahaan memiliki tujuan penguasaan terhadap sumber daya fisik
dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dan semakin
menguntungkan.
4. Manager performance and development, manager merupakan orang yang secara operasional
bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan
dengan baik, manager perlu memiliki berbagai kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan
profesinya.
5. Worker Performance and Attitude, untuk kepentingan jangka panjang, maka sikap para karyawan
terhadap perusahaan dan pekerjaan perlu diperhatikan agar dapat bekerja dengan baik.
6. Public Responsibility, bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan
masyarakat, mencegah terjadinya polusi dan menciptakan lapangan kerja, dll.
a)Melindungi Usaha Kecil Menengah (UKM), contoh:
 KUR (Kredit Usaha Rakyat)
 Koperasi
 BUK (Badan Usaha Kredit)
b)Melindungi lingkungan hidup sekitarnya, contoh:
 .Mendaur ulang sampah plastic menjadi cangkir, piring plastik, botol minuman, dll
 Mendaur ulang minyak goring menjadi BIO-Diesel
 Mendaur ulang kertas menjadi bingkai foto, kartu nama, kartu undangan, dll
c)Melindungi konsumen, contoh:
 Makanan = kualitas barang
 Minuman rasa / sehat = kualitas barang
 Obat-obatan = kualitas barang
 Pasta gigi = kesehatan
 Kecantikan = kesehatan
 Shampoo = kesehatan
 Sabun mandi = kesehatan
d)Pendapatan Negara, contoh:
 Pajak Penghasilan (PPh)
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
 Pajak Bumi & Bangunan (PBB)
 Bea & Cukai
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Berdasarkan Kegiatannya, Tujuan Kebijakan Bisnis, yakni:
a. Bisnis Ekstratif    : Bisnis yang bergerak dalam jenis kegiatan pertambangan atau menggali bahan-
bahan tambang yang terkandung dalam perut bumi
b. Bisnis Agraris      : Bisnis yang bergerak di bidang pertanian (termasuk pula pertanian, peternakan
dan perunggasan), perkebunan serta kehutanan.
c. Bisnis Industri      : Bisnis yang bergerak dibidang industri manufacturing.
d. Bisnis Jasa           : Bisnis yang bergerak dalam bidang jasa yang menghasilkan produk-produk yang
tidak berwujud seperti jasa pendidikan, jasa kecantikan, jasa perbankan, jasa kesehatan, jasa
penanggungan resiko, jasa pariwisata, dan sebagainya

KESEMPATAN BISNIS
Banyak usahawan sukses karena kelihaian dalam memulai dan memperluas usaha.Berikut  11  rahasianya 
yang umumnya mereka pakai. Namun tidak ada jaminan akan berhasil dengan cara-cara berikut:
1. Penuhi Kebutuhan Konsumen
2. Jual Keunikan
3. Duplikasi Usaha Lain
4. Beri Fasilitas Tambahan
5. Jual Ketrampilan
6. Jadi Agen
7. Jual Barang Second
8. Buka Kantor
9. Jalankan DS/MLM
10. Beli Waralaba
11. Usaha Bersama

LINGKUNGAN BISNIS
Lingkungan (environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling berhubungan
dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan tertentu. Lingkungan terdiri dari unsur fisik
dan nonfisik. Di dalam dunia bisnis, unsur fisik misalnya teknologi, kondisi alam dan pemasok sedangkan
unsur non fisik dapat berupa adat istiadat masyarakat, kondisi ekonomi dan norma.
Bisnis (business) terdiri atas seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Inti dari setiap usaha bisnis
adalah adanya pertukaran antara pembeli dan penjual.
Dari kedua definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian Lingkungan Bisnis adalah
factor-faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap manajemen
organisasi atau aktifitas usaha.

A. Pembagian Lingkungan Bisnis


Berdasarkan tingkat pengaruh pada perusahaan maka lingkungan bisnis dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
1.Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang meliputi factor-faktor yang ada di
dalam organisasi serta mempengaruhi kinerja bisnis secara langsung terhadap manajemen organisasi.
Adapun pengaruh dari lingkungan internal terhadap organisasi secara singkat dapat diemukakan sebagai
berikut :
1)Konsumen
2)Pemasok
3)Pesaing
4)Kreditor
5)Pelanggan
6)Pembuat Peraturan
7)Serikat Pekerja
8)Karyawan (tenaga kerja/sumber daya manusia)

2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial terdiri atas factor-faktor
yang mempengaruhi kinerja organisasi dari luar batas organisasi. Lingkungan bisnis eksternal memiliki
cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan lingkungan internal
1)Kondisi ekonomi
Terdapat hubungan timbal balik antara keadaan perekonomian dan aktivitas bisnis atau dunia usaha.
Indikator dari kesehatan perekonomian suatu Negara antara lain adalah suku bunga, tingkat inflasi,
konvertibilitas mata uang, tingkat penghasilan perkapita, produk domestik bruto, keadaan neraca
pembayaran, kebijakan moneter dan fiscal, kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing, tingkat
tabungan pribadi dan bisnis, sistem perpajakan, penduduk, masalah pengangguran, tingkat upah dan
indikator ekonomi lainnya yang berkaitan.

2)Kondisi politik dan hukum


Adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan pengawasan organisasi yang membatasi
kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia dan bagaimana pengaturan
perusahaan harus beroperasi. Guna menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas
organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan perusahaan, antara lain
kendala politik diberlakukan terhadap perusahaan melalui keputusan perdagangan yang wajar, program
perpajakan, penentuan upah minimum, kebijakan polusi dan harga serta banyak tindakan lainnya yang
bertujuan untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan.

3)Kondisi sosial budaya


Para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya masyarakat khususnya pola dan tren
pasar yang dituju. Manajer perlu menyesuaikan strategi bisnis terutama pemasarannya dengan kondisi
nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen.

4)Kondisi demografi
Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam karakteristik fisik dari populasi, seperti jenis
kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga. Perubahan pada
karakteristik-karakteristik ini perlu diperhatikan oleh perusahaan karena dapat berpengaruh pada
kebijakan manajemen perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol
organisasi bisnisnya.

5)Teknologi
Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing,
pelanggan, proses manufaktur, praktik-praktik pemasaran dan posisi persaingan. Kemajuan teknologi dapat
menciptakan pasar  baru, perkembangan produk, dan lain sebagainya. Perubahan teknologi dapat
mengurangi atau menghilangkan perbedaan biaya antar perusahaan, menciptakan proses produksi yang
lebih singkat, menciptakan kelangkaan pada tenaga tehnikal serta mampu merubah nilai-nilai  dan harapan
para stakeholders.

6)Kondisi Lingkungan Alam


Kondisi lingkungan alam Merupakan kondisi umum dari alam dan kondisi lingkungan fisik. Lingkungan
alam, memperlihatkan kekurangan potensial dari bahan baku tertentu, biaya energi yang tidak stabil,
tingkat populasi yang meningkat, dan gerakan “hijau” yang berkembang untuk melindungi lingkungan.
7)Globalisasi.
Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi organisasi bisnis. Manajer dari perusahaan
besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing
sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.

B. Faktor-Faktor Yang Menentukan Kondisi Lingkungan


Disebut sebagai lingkungan kegiatan usaha :
1.Lingkungan pasar :
a)Para pelanggan, pelanggan (Customer) berbeda dengan konsumen (Consumer), seorang dapat
dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut mulai membiasakan diri untuk membeli produk atau
jasa yang ditawarkan oleh badan usaha. Kebiasaan tersebut dapat dibangun melalui pembelian berulang-
ulang dalam jangka waktu tertentu.
b)Perusahaan yang meyediakan bahan mentah, perusahaan ini dapat menyuplai bahan-bahan pokok
yang dibutuhkan dalam proses produksi.
c)Para pekerja dalam perusahaan, para pekerja yang terampil dan tekun dapat menghasilkan keuntungan
tersendiri bagi suatu perusahaan.
d)Perusahaan pesaing maupun yang bukan pesaing
2.Lingkungan bukan pasar :
a)Kegiatan ekonomi pada keseluruhan, mencangkup seluruh kegiatan dalam suatu perusahaan, mulai
dari memprodiksi hingga distribusi.
b)PP/UU, adalah peraturan mengenai kegiatan ekonomi yang diatur dalam Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah.
c)Kestabilan politik, merupakan faktor penunjang dalam kegiatan ekonomi.

C. Strategi Menghadapi Pengaruh Lingkungan


Lingkungan bisnis tentunya akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Perubahan
lingkungan ini mau tak mau akan mempengaruhi bisnis baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Namun seorang pelaku bisnis tak boleh gentar menghadapi perubahan lingkungan ini. Para pelaku bisnis
dituntut untuk memiliki strategi dalam menghadapinya. Pada prinsipnya, semakin rendah ketidakpastian
pada suatu lingkungan, maka semakin kecil pula pengaruhnya terhadap bisnis. Sebaliknya, semakin tinggi
ketidakpastian lingkungan, maka semakin besar pula pengaruhnya bagi kegiatan bisnis. Berkaitan dengan
strategi untuk menghadapi perubahan lingkungan ini, ada beberapa strategi yang bisa digunakan. Tentunya
dibutuhkan analisa dan interpretasi untuk menentukan strategi yang tepat diterapkan.
1. Perencanaan
Perencanaan memegang peranan yang penting untuk menghadapi perubahan lingkungan. Dengan
perencanaan yang matang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang diharapkan dapat menghadapi
perubahan lingkungan. Jika lingkungan tidak stabil, ada baiknya perencanaan lebih mengarah pada
perencanaan yang bersifat jangka pendek.
2. Melakukan integrasi
Dalam kondisi lingkungan berbisnis yang mengalami perubahan, tentunya dibutuhkan kerjasama dan
koordinasi yang kuat antara bagian-bagian di internal suatu bisnis. Untuk itu saat terjadi perubahan
lingkungan, lakukan pula penguatan kerjasama dan koordinasi di lingkungan internal bisnis.
3. Merger
Tindakan merger atau penyatuan usaha menjadi pilihan untuk menghadapi kondisi lingkungan yang
tidak stabil. Dengan dilakukannya merger, maka pengawasan dan kepemilikan dilakukan secara bersama-
sama untuk mengurangi potensi terjadinya kegagalan usaha.
4. Promosi dan iklan
Promosi dan iklan tidak hanya digunakan untuk memperkenalkan suatu produk atau bisnis. Dalam
menghadapi perubahan lingkungan pun, langkah promosi dan iklan bisa digunakan. Kedua hal ini bisa
digunakan untuk mempengaruh lingkungan, misalnya saja untuk mempengaruhi pilihan masyarakat sebagai
konsumen dan pelanggan.
5. Bergabung dalam asosiasi pebisnis
Selain memperluas jaringan bisnis, asosiasi para pebisnis bisa menjadi media untuk menyampaikan
pendapat bersama kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan yang bisa mempengaruhi kegiatan
bisnis.

D. Unsur-Unsur Lingkungan Bisnis


Ada lima macam lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis yaitu:
1. Lingkungan fisik meliputi tanah, iklim, topografi, udara, air, dan infrastruktur. Setiap perusahaan selalu
akan menggantungkan pada sumber-sumber tersebut.
2. Lingkungan perekonomian menerangkan tentang system pasar dalam dimana sumber-sumber diolah,
diproduksi, dan didistribusikan kepada masyarakat.
3. Lingkungan pemerintah seperti bantuan pemerintah yang diberikan di bidang bisnis untuk
mengembangkan perusahan kecil maupun perusahaan besar.
4. Lingkungan hukum merupakan latar belakang hukum dan peraturan dimana perusahaan-perusahaan
menjalankan operasinya, termasuk masalah etika tidak dapat diabaikan dalam pengembangan bisnis.
5. Lingkungan internasional menyangkut hubungan-hubungan internasinal dengan negara-negara lain dan
perusahaan-perusahaan asing.

E. Hubungan/Dampak Perusahaan dan Lingkungan


Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel
akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan
adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan“, di mana ada argumentasi bahwa suatu
perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan
faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial
dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

D. Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis


Sebuah perusahaan bergerak karena beraksinya sumber daya manusia bersama-sama sumberdaya
yang lain. Agar aksi manajemen perusahaan berjalan selamat perlu memperhatikan etika bisnis dan
tanggung jawab sosial. Etika dan tanggung jawab sosial perupakan rem perusahaan agar berkerja tidak
bertabrakan dengan pemegang kepentingan perusahaan, seperti pelanggan, pemerintah, pemilik, kreditur,
pekerja dan komunitas atau masyarakat. Hubungan yang harmonis dengan pemegang kepentingan akan
menghasilkan energi positif buat kemajuan perusahaan.
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan
organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa
dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Kepada Siapa Tanggung Jawab Tersebut
1.Pelanggan (Customers)
2.Pekerja (Employees)
3.Kreditur (Creditors)
4.Lingkungan (Environment)
5.Masyarakat (Communities)

Tanggung Jawab Sosial Kepada Pelanggan


1) Bagaimana Memastikan Tanggung jawab Bisnis :
 Tetapkan kode etika.
 Monitor keluhan pelanggan.
 Memperoleh umpan balik pelanggan
2) Bagaimana memastikan tanggung jawab Pemerintah :
 Peraturan Keamanan Produk.
 Peraturan Periklanan.
 Peraturan Persaingan Industri.
3)Tanggung Jawab Sosial Kepada Pekerja
a.Keamanan Pekerja (Employee Safety)
 Memastikan Tempat kerja yang aman bagi pekerja.
b.Perlakuan pekerja
 Memastikan tidak ada diskriminasi.
 Menjalin hubungan yang harmonis antara pemilik dan pekerja

KEWIRASWASTAAN
(Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan
menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan
menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan
mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau
perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur)
sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta.
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari
kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
1. Berdiri diatas kekuatan sendiri
2. Mengambil keputusan untuk diri sendiri
3.  Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
4.  Mengambil resiko
5.  Tegas
6. Memperhatikan lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang

Unsur penting wiraswasta


Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut
adalah :
 Unsur pengetahuan
Mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak
ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
 Unsur keterampilan
Pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi
keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
 Unsur kewaspadaan
Merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang.
Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin
terjadi atau diduga yang akan dialami.

 Perusahaan kecil
 Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di
beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas
perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia
lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang
merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang
sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada
mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat
berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.

Perkembangan franchising di Indonesia


Waralaba (franchise) sebenarnya merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama dikenal oleh dunia,
dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada
tahun l851, yang kemudian diikuti oleh General Motors Industry pada tahun l898.
Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun
l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula
disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di
negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai
bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Kerajaan
Inggris (UK) berkembangnya waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada
dekade 60-an.
Format bisnis waralaba memang tak dapat dipungkiri eksistensinya dan digemari oleh pengusaha-
pengusaha mengingat kecilnya risiko kegagalan yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha khususnya
bagi pengusaha-pengusaha pemula. Bahkan dibanyak negara, kegagalan usaha yang mempergunakan
format bisnis waralaba prosentasenya tidak lebih dari satu digit.
Di Indonesia, waralaba sebagai format bisnis mulai dikenal pada awal dekade 80-an, seiring masuknya
waralaba asing disektor usaha rumah makan siap saji (fast food chain restaurant) antara lain, KFC, Pioneer
Take Out, Texas Church, dan lain-lainnya. Jaringan bisnis ini berkembang sangat pesat dalam waktu yang
singkat, bahkan menurut data di Deperindag RI hingga tahun l997 (sebelum terjadinya Krisis Moneter) telah
terdaftar lebih dari 250 perusahaan sebagai penerima waralaba (franchisee) dari suatu waralaba asing, dan
tersebar di beberapa bidang usaha, antara lain;
1)      rumah makan/restoran
2)      jasa pemasaran
3)      hotel
4)      toko buku dan toko cindera mata
5)      minimarket
6)      persewaan kendaraan
7)      pusat kebugaran dan perawatan tubuh
8)      penata rambut, salon kecantikan, dll.

Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :


 Manajemen berdiri sendiri.
Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka
memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan. 
 Investasi modal terbatas.
Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik,
karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil. 
 Daerah operasinya lokal.
Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak
perusahaan. 
 Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominan)
Keuntungan perusahaan kecil
 Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam
mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil
karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
 Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baik terutama karena dekatnya
perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas
penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.

Kelemahan perusahaan kecil
Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan
kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk.
Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan
terhadap karyawannya.

Mengembangkan perusahaan kecil


Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal: profil
pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan),
profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi
persaingan dan rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman
( dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan
pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk
mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen,
pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan
persaingan pasar.

MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS


a. Mengelola Bisnis melalui Manajemen Efektif
Organisasi usaha adalah suatu struktur eksekutif dari bisnis.Suatu struktur menurut bisnis modern
harusmenempatkan karyawan dari berbagai tingkat kemampuan guna mencapai efisiensi yang maksimal.
Organisasi juga diartikan sebagai suatu keseluruhan termasuk didalamnya fasilitas, material, dan
orangdengan perilakunya, yang diatur menurut posisi berdasarkan tugas pekerjaan.
Menurut Buchari Alma, struktur organisasi yang baik dalam perusahaan akan membawa kebaikanseperti :
1. Pimpinan dengan mudah mengetahui tugas tiap bawahan
2. Perselisihan antara pegawai seperti saling tunjuk kesalahan atau saling lempar tanggung dapat
dihindari
3. Penghematan dalam biaya-biaya perusahaan
4. Pembagian kerja dapat diadakan dengan tepat dan jelas

Langkah awal dari suatu proses manajemen adalah penetapan tujuan yang ingin dicapai dan rencana
strategis untuk mencapai tujuan tersebut.
Langkah penyusunan strategi perusahaan meliputi penetapan tujuan stratejik, melakukan analisis terhadap
kondisi lingkungan eksternal dan kekuatan internal perusahaan, melakukan analisi terhadap kondisi
internal perusahaan, dan memadukan kondisi lingkungan dengan organisasi untuk memperoleh strategi
terbaik. Proses memadukan dan mendapatkan strategi ini merupakan langkah terpenting.
Dalam manajemen dikenal tiga level dasar manajer, yaitu top manager, middle manager, serta fist line
manager. Top management meliputi posisi, seperti chief executive officer (CEO), chief operating officer
(COO), dan executive vice president (EVP). Para manajer puncak menghabiskan sebagian besar waktunya
untuk membuat perencanaan jangka panjang.Mereka membuat keputusan seperti perlukan
memperkenalkan produk baru, membeli perusahaan lain, atau memasuki pasar geografis baru.
1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas) Manajer bertanggungjawab atas pengaruh yang
ditimbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur,
wakil direktur, direktur utama.
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah) Manajemen menengah harus memiliki keahlian
interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi
orang lain.
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah). Manager bertanggung jawab menyelesaikan
rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi.
Keahlian yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan manajerial, yakni :
1. Keahlian teknis (technical skill)
2. Keahlian yang berhubungan dengan manusia (human skills)
3. Keahlian konseptual (conceptual skill)
4. Keterampilan mengambil keputusan
5. Keterampilan manajemen waktu
b. Pengelolaan Organisasi dan Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis
Salah satu fungsi manajemen adalah pengorganisasian.Fungsi menggabungkan berbagai macam sumber
daya manusia dan bahan melalui struktur formal dari tugas dan kewenangan.Hal ini tergambar dalam
pengaturan kerja, pembegian tugas diantara para karyawan dan mengkoordinir mereka untuk memastikan
implementasi rencana dan pencapaian tujuan. Hasil dari proses pengorganisasian adalan sebuah organisasi,
yang dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang berkerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Proses pengorganisasian akan menghasilkan struktur yang membolehkan interaksiantar individu dan
departemen yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran perusahaan.
Beberapa langkah yang tercakup dalam proses pengorganisasian, seperti yang dipaparkan Boone & Kurtz
(2008), yaitu :
1. Menentukan aktifitas kerja
2. Mengelompokan aktifitas kerja
3. Pengalokasian sumber daya
4. Mengkoordinasikan aktifitas
5. Mengevaluasi hasil dari proses pengorganisasian.
Organisasi merupakan entitas social.Entitas social yang diarahkan oleh tujuan yang dirancang (secara
sengaja) untuk memiliki struktur dan sistim aktifitas yang terkoordinasi.Jadi organisasi sebagai entitas
social yang terhubung dengan lingkungan eksternal atau lingkungan luar.

c. Konsep dan Fungsi Manajemen SDM


Manusia adalah factor inti dalam menggerakkan sebuah organisasi.Tatkala para manajer terlibat dalam
aktifitas-aktifitas sumber daya manusia sebagai penyokong dari pekerjaannya, mereka berupaya
memfasilitasi kontribusiyang disodorkan oleh orang-orang untuk mencapai strategi dan rencana
organisasi.Arti penting upaya-upaya sumber daya manusia adalah bermuara dari kenyataan bahwa orang-
orang (manusia) merupakan varian yang selalu ada dalam, setiap organisasi.
Organisasi dikelola dan terdiri atas para karyawannya.Pada intinya tantangan-tantangan, peluang-
peluang dan juga kekecewaan-kekecewaan dalam pembentukan dan pengelolaan sebuah organisasi sering
bersumber dari masalah-masalah yang berhubungan dengan orang-orang dan muncul dari dalam mereka.
Menurut Wendell French, sebagai dikutip dalam Hani Handoko (1999) mendefinisikan manajemen
sumber daya manusia sebagai penarikan, seleksi pengembangan, pengunaan dan pemeliharaan sumber
daya manusia oleh organisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut :

Pengunaan

Fungsi – Fungsi
Pemeliharaan Penarikan
SDM

Pengembangan Seleksi

Terdapat tiga hal pokok yang semakin penting dalam pengembangan sumber daya manusia :
1. Penekanan yang lebih dari biasanya pada pengintegrasian berbagai kebijakan sumber daya manusia
dengan perencanaan bisnis.
2. Perubahan focus dari hubungan serikat pekerja manajemen menjadi hubungan manajemen
karyawan , dari kolektivisme menjadi individualisme.
3. Terdapat aksentuasi pada komitmen dan melatih inisiatif dimana manajer berperan sebagai
penggerak dan fasilitator.
MOTIVASI
Dalam buku A Great Place to Work, Rober Levering (2005) mengamati 20 perusahaan terkemuka di
Amerika, dan menemukan hal-hal yang menjadikan mereka perusahaan terbaik. Dia mengidentifikasi tiga
faktor yang disebut dengan “tiga R”, yakni :
1. Meningkatkan tanggung jawab (responsibility) pekerja/karyawan atas pekerjaan
2. Mencakup pemberian penghargaan (reward) yang wajar
3. Memastikan bahwa karyawan memiliki hak-hak tertentu (rights)

Membangun “3R” dalam perusahaan akan meningkatkan moril karyawan. Moril merupakan sikap mental
karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaan. Hal ini mencakup pengertian adanya tujuan bersama
diantara anggota kelompok dan seluruh organisasi. Moril yang tinggi menandakan organisasi tertata dengan
baik, karena sikap karyawan terhadap pekerjaan akan mempengaruhi kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
Moril yang buruk merupakan salah satu pertanda yang paling jelas tentang buruknya hubungan pekerja dan
manajer.

Menurut Buchari Alma (1998), ada beberapa cara untuk memotivasi atau meningkatkan gairah kerja
karyawan antara lain :
1. Berikan imbalan yang memadai
2. Berikan santapan rohani secara periodic
3. Ciptakan suasana informal, suasana santai, rekreasi, malam bersama dengan anggota keluarga
4. Berikan perhatian individual kepada karyawan, Tanya keluarganya, dan sebagainya
5. Gunakan “manajemen tepuk” artinya karyawan itu didekati, anggap mereka sahabat, bukan kuli, tepuk-
tepuklah bahunya, dan hargai mereka. inilah yang disebut manajemen perilaku, bukan scientific
management saja yang diagung-agungkan.
6. Berikan kesempatan untuk maju dan merencanakan masa depannya
7. Tingkatkan loyalitas mereka
8. Minta pendapat dan saran-saran karyawan dalam hal tertentu

Motivasi merupakan kekuatan psikologis yang menentukan arah, intensitas atau tingkat usaha dan tingkat
ketekunan seorang individu (pegawai) dalam mencapai tujuannya sehingga melahirkan perilaku tertentu.
Pada umumnya motivasi dapat dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok :
1. Motivasi ekstrinsik, seperti motivasi yang datang dari luar diri para pekerja, dapat berupa imbalan
ataupun hukuman (reward and punishment)
2. Motivasi intrinsic, seperti motivasi yang datang dari dalam diri pekerja

Menjadi Motivator yang Baik, adalah penting bagi seorang pemimpin untuk mengetahui bagaimana cara
memotivasi karyawannya. MM Feinberg menjabarkan beberapa tindakan yang tidak memotivasi orang
lain.
1. Meremehkan bawahan
2. Mengkritik karyawan di depan karyawan lain.
3. Memberi perhatian setengah-setengah atau tidak memerhatikan karyawan.
4. Memeperhatikan diri sendiri.
5. Menganak emaskan seorang karyawan.
6. Tidak mendorong karyawan untuk berkembang.
7. Tidak memedulikan hal-hal kecil.
8. Merendahkan karyawan yang kurang terampil.
9. Ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
10. Sesungguhnya, cara yang paling baik untuk memotivasi karyawan adalah melibatkan mereka dalam
proses pengambilan keputusan. Saran, rekomendasi, dan kritik adalah pendorong yang paling efektif
dan sangat memotivasi organisasi yang berani menerapkannya

PASAR DAN PEMASARAN


Pengertian Pasar : Kelompok individual (perorangan maupun organisasi) yang mempunyai permintaan
terhadap barang tertentu, berdaya beli dan berminat merealisasikan pembeliannya.
Pengertian Pemasaran : Kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau nonprofit) guna memenuhi
kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta
mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan
perusahaan.
Jenis-Jenis Pasar
Jenis-jenis pasar menurut fisiknya :
a) Pasar konkret (pasar nyata), adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual melakukan transaksi
secara langsung. Barang yang diperjualbelikan juga tersedia di pasar.
b) Pasar abstrak (pasar tidak nyata), adalah terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli hanya melalui
telepon, internet, dan lain-lain berdasarkan contoh barang.

Jenis-jenis pasar menurut waktunya :


a) Pasar harian, adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setiap hari dan sebagian barang yang
diperjualbelikan adalah barang kebutuhan sehari-hari.
b) Pasar mingguan, adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung seminggu sekali. Biasanya terdapat di
daerah yang belum padat penduduk dan lokasi pemukimannya masih berjauhan.
c) Pasar bulanan, adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan sekali. Biasanya barang yang
diperjualbelikan barang yang akan dijual kembali (agen/grosir).
d) Pasar tahunan, adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setahun sekali.

Jenis-jenis pasar menurut barang yang diperjual belikan :


a) Pasar barang konsumsi, adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
b) Pasar sumber daya produksi, adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, seperti
tenaga kerja, tenaga ahli, mesin-mesin, dan tanah.
Jenis-jenis pasar menurut luas kegiatannya :
a) Pasar setempat, adalah pasar yang penjual dan pembelinya hanya penduduk setempat.
b) Pasar daerah atau pasar lokal, adalah pasar di setiap daerah yang memperjualbelikan barang-barang
yang diperlukan penduduk derah tersebut.
c) Pasar Nasional, adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang mencakup satu negara
contohnya pasar senen.
d) Pasar Internasional, adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang-barang keperluan
masyarakat internasional.

Jenis-jenis pasar menurut sifat pembentukan harga :


a) Pasar persaingan, adalah pasar yang pembentukan harga ditentukan oleh persaingan antara permintaan
dan penawaran.
b) Pasar monopoli, adalah pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu orang.
c) Pasar duopoli, adalah pasar yang penjualnya hanya dua orang dan menguasai penawaran suatu barang
dan mengendalikan harga barang.
d) Pasar oligopoli, adalah pasar yang di dalamnya terdapat beberapa penjual dengan dipimpin oleh salah
satu dari penjual tersebut mengendalikan tingkat harga barang..
e) Pasar monopsoni, adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh satu orang atau
sekelompok pembeli.
f) Pasar duopsoni, adalah pasar pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh dua orang atau dua
kelompok pembeli.
g) Pasar oligopsoni, adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh beberapa orang
atau beberapa kelompok pembeli.

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi
permintaan akan produknya yang terdiri dari “4P” yaitu:
 Produk (product) , kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran
meliputi : ragam, kualitas, desain. fitur, nama merek,  dan kemasan.
 Harga (price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk
meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit.
 Tempat (place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran
meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistik.
 Promosi (promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk
pelanggan membelinyameliputi : Iklan dan promosi penjualan.
Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen bauran pemasaran ke dalam suatu
program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan
menghantarkan nilai bagi konsumen.

PENGEMBANGAN PRODUK
Product Life Cycle atau Siklus Hidup Produk adalah suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga
memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang
menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar .
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination.
Menurut Basu Swastha, daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Tahap perkenalan (introduction).
Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya
belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap
permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Di samping itu distribusi
barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah
2. Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan
sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang
dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya.
3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap
berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga
menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru.
4. Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau
keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah
dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang
tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun. Apabila barang
yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat
beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh
manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program produksinya agar lebih
efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.

Product Life Cycle (PLC)


Product Life Cycle atau Siklus Hidup Produk adalah suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga
memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang
menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus
Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena
memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk.
Setiap produk mengandung beberapa tingkatan, mulai dari:
1. Core Benefit; berkaitan dengan manfaat pembeli.
2. Basic Product; berkaitan dengan barang produk.
3. Expected Product; berkaitan dengan pentingnya produk untuk masa yang akan datang.
4. Argumented Product; berkaitan dengan alasan – alasan mengapa produk itu dibeli dan hingga potensial
product, yakni berkaitan dengan produk potensial yang semestinya dibeli.
Selain mengembangkan fitur produk, pemasaran juga harus berupaya agar konsumen mampu
mengidentifikasikan produknya. Ada 3 (tiga) alat untuk membuat konsumen mampu mengidentifikasikan
produk yaitu branding (mengelola merek), packaging (kemasan), serta labeling (memberikan label).
Terdapat 7 (tujuh) tahap pengembangan produk baru :
1. Product ideas
2. Screening
3. Concept testing
4. Business analiysis
5. Prototype development
6. Product testing and test marketing
7. Commercialization
Sebuah produk yang telah dipasarkan akan memiliki apa yg disebut siklus produk (PLC), yaitu
serangkaian tahapan yang dilalui sebuah produk selama produk menghasilkan keuntungan. Tahapan PLC
adalah introduction (pengenalan), growth (pertumbuhan), mature (kedewasaan), dan decline (penurunan)
Langkah – langkah penting untuk menciptakan produk baru, menurut Jeff Madura (2003)
1. Mengembangkan ide produk.
Langkah pertama dalam menciptakan produk baru adalah mengembangkan sebuah ide. Tatkala
berfokus pada peningkatan produk yang ada, idenya sudah ada dan perusahaan hanya perlu
berusaha untuk membuatnya lebih baik.
2. Menilai kelayakan ide produk.
Setiap ide untuk produk baru atau pengembangan produk harus dinilai dengan memperkirakan
biaya dan keuntungan. Ide tersebut harus diaksanakan hanya jika keuntungannya melebihi biayanya.
3. Merancang dan menguji produk.
Jika perusahaan yakni bahwa produk baru (atau diperbaiki) layak untuk dilaksanakan maka harus
ditentukan rancangan karakteristik lain daari produk tersebut.
4. Mendistribusikan dan mempromosikan produk.
Tatkala perusahaan memperkenalkan produk – produk yang ada, biasanya mereka berusaha
menginformasikannya kepada konsumen.
5. Pengawasan pasca produksi.
Setelah produk baru tersebut diperkenalkan pada pasar, maka biaya dan keuntungan aktual harus
diukur dan dibandingkan dengan biaya dan keuntungan yang telah diramalkan sebelumnya.
Perbandingan ini menentukan apakah analisis keuntungan terhadap biaya cukup beralasan.

STRATEGI PENETAPAN HARGA


Pada dasarnya ketika menetapkan harga, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal
seperti penetapan harga untuk mewujudkan keuntungan perusahaan, volume penjualan, persaingan dari
perusahaan lain, pandangan masyarakat terhadap suatu produk, serta kedudukan dalam pasar.
Perusahaan menentukan harga produk dengan keseimbangan :
1. Biaya produksi
Beberapa perusahaan menentukan harga sebuah produk dengan mengestimasi biaya per unit untuk
memproduksi produk tersebut dan menambahkan suatu kenaikan. Metode penentuan harga ini
umumnya disebut penentuan harga berdasarkan biaya.
2. Suplai persediaan
Beberapa keputusan harga berhubungan langsung dengan suplai persediaan barang lama yang
kemudian disusul dengan adanya barang baru.
3. Harga persaingan
Banyak perusahaan umumnya akan mempertimbangkan harga pesaing, tatkala menentukan harga
produksi mereka. Mereka dapat menggunakan berbagai macam strategi penentuan harga untuk bersaing
melawan produk lain.
Ketika suatu perusahaan menetapkan harga dasar suatu produk barang atau jasa maka perusahaan dapat
menentukan strategi harga dengan mempertimbangkan berbagai harga kompetitor, strategi tersebut dapat
digunakan untuk produk yg baru maupun lama sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Berikut ini merupakan pilihan strategi penentuan harga :


A. Strategi penentuan harga pda produk baru
1. Skiming Price
Strategi skiming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan
semakin lama akan terus turun harganya.
2. Penetration Price / Harga Penetrasi
Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang serendah – rendahnya atau murah
dengan tujuan penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek pada konsumen.

B. Strategi penentuan harga yang mempengaruhi psikologis konsumen


1. Prestige Princing / Harga Prestige
Strategi harga Prestige price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image sebuah
produk yang tinggi, umumnya dipakai untuk produk shooping dan specialty.
2. Odd Pricing / Harga Ganjil
Strategi harga Odd pricing adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang
telah ditentukan, dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih
murah.
3. Multiple Unit Pricing / Harga Rabat
Strategi harga Multiple unit price adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen
membeli produk dalam jumlah banyak.
4. Leader Pricing / Pemimpin Harga
Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih rendah dari pada harga pasar / harga
normal untuk meningkatkan penjulan / pembeli.
C. Strategi penentuan harga diskon / potongan harga
Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga dari harga yang
sudah ditetapkan demi meningkatkan penjualan penjualan suatu produk dan jasa. Diskon dapat diberikan
pada umum dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash.

PROMOSI PRODUK
Para pemasar perlu memahami dengan baik elemen elemen komunikasi yg efektif. Sebuah model
komunikasi yang terdiri dari sembilan elemen. “Dua elemen merepresentasikan pihak – pihak utama yg ada
dalam sebuah komunikasi, yaitu sender (pengirim) dan receiver (penerima). “Dua elemen mewakili alat
konumikasi, yaitu message (pesan) dan media. “Empat elemen mewakili fungsi utama komunikasi, yaitu
encoding-menyandi, decoding-memecahkan kode, response- jawaban/balasan, feedback-komen setelah
pembelian. Elemen terkhir dalam komunikasi adalah noise- kegaduhan (berbagai pesan random dan
simpang siur yang menintervensi proses komunikasi).
Gagalnya komunikasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu selective attention (perhatian yang
selektif), selective distortion (bentuk yg selektif), selective retention (ingatan yang selektif).
Ketika memutuskan untuk menggunakan iklan sebagai salah satu alat promosinya, perusahaan harus
menetapkan 5M, yaitu :
1. Mission -tujuannya dalam membuat iklan.
2. Money –diperhitungkan dengan keuangan perusahaan.
3. Message –pesan apa yg disampaikan, berhub dgn tagline.
4. Media –brosur, radio, koran, telefisi. Elektronik/cetak.
5. Measurement –ukuran,
Public Relation and Publicity (PRP), meliputi berbagai program yang dirancangnya untuk
mempromosikan atau melindungi imej perusahaan atau produk dari perusahaan. PRP memiliki beberapa
fungsi, antara lain pers relation (hubungan dengan pers), corporate comminication (komunikasi korporat),
lobbying (alat untuk melobi), counceling (penasihat).
Direct marketing, penjualan langsung dari produsen ke konsumen, tidak menggunakan perantara.
Berarti menggunakan berbagai saluran promosi yang langsung menuju konsumen. Misalnya, surat, katalog,
telemarketing, TV interaktif, kios, website, e-mail, fax.
Ketika merancang bauran komunikasi pemasaran, perusahaan umumnya mempertimbangkan 2
(dua) faktor, yaitu jenis pasar produk, dimana perusahaan harus mengetahui apakah pasar yang dituju
merupakan merupakan pasar konsumer (konsumen individu) atau pasar bisnis (konsumen merupakan
perusahaan atau organisasi) serta tahap kesiapan pembeli.
Promosi produk melalui komunitas.
1. Jaringan/networking.
Apabila anda sedang memulai usaha baru dan telah memiliki produk yang bisa dipasarkan, anda bisa
memulai promosi dari lingkungan terdekat anda.
Setelah itu cobalah memperluas area, promosikanlah produk anda pada komunitas dimana tempat anda
bergaul. Berikan mereka penjelasan sedetail – detailnya tentang produk yang anda miliki, beserta
keunggulan dari produk anda, sehingga mereka yakin bahwa mereka harus membeli dan memakai
produk yang anda tawarkan.
2. Online/internet.
Dijaman yang telah maju ini media online telah menyiapkan banyak kemudahan bagi anda yang ingin
mempromosikan produk/jasa yang ditawarkan ke publik. Dengan adanya beberapa sosial media yang
ada, anda juga harus pandai untuk menciptakan sebuah kata – kata yang menarik dan jangan takut
untuk masuk dalam komunitas atau grup sosial media yang sekiranya menurut anda bersifat positif.

DISTRIBUTOR PRODUK
Kesuksesan suatu produk bukan hanya ditentukan oleh bauran produk, namun juga distribution mix
atau bauran distribusi, yaitu kombinasi beberapa saluran distribusi yang dipilih oleh perusahaan untuk
menyampaikan produk pada pengguna akhir (end user / konsumen akhir). Sebuah saluran distribusi adalah
sebuah jalur atau pola yang dilalui oleh produk mulai dari produsen sampai ke pengguna akhir.
Pada umumnya institusi yang melalukan kegiatan pemasaran dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu
pedagang besar (wholesaler), pedagang eceran (retailer) dan agen pemasar (agen atau broker).
Terdapat beberapa alternatif saluran distribusi, yaitu melalui :
a. Saluran distribusi langsung produsen ke konsumen
b. Produsen – pengecer – konsumen
c. Produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen
d. Produsen – agen penjualan – konsumen
e. Produsen – agen penjualan – pengecer – konsumen

Umumnya terdapat 3 (tiga) jenis strategi distribusi yang dapat dipilih perusahaan diantaranya :
a. Strategi Distribusi Intensif
Distribusi Intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada banyak
retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat.
b. Strategi Distribusi Selektif
Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa pada
daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu daerah.
c. Strategi Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu atau dua
distribusi/pengecer saja pada suatu daerah, barang atau jasa yang ditawarkan oleh jenis distribusi
eksekutif adalah barang dengan kualitas dan harga tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas.
.
Terdapat beberapa faktor yang mengharuskan sebuah perusahaan melakukan penggudangan, antara
lain adanya perbedaan pola produksi dan pola konsumsi, keadan pasaran yang terbesar diberbagai daerah
disertai permintaan keseluruhan yang cukup besar, perbedaan yang berlaku di antara masa produksi dan
masa konsumsi yang cukup nyata.

Anda mungkin juga menyukai