Anda di halaman 1dari 43

Ekuitas Pemegang Saham

Ekuitas Pemegang Saham

Ekuitas pemegang saham (owner’s equity) adalah


jumlah dana yang dimiliki oleh pemegang saham di
perusahaan, sama dengan modal saham ditambah
cadangan.

Menunjukkan:
• Jumlah kontribusi dari para pemegang saham
• Bagian yang dihasilkan & yang ditahan oleh
perusahaan
Bentuk Perseroan
Dari segi kepemilikan, Perseroan diklasifikasikan sbb:
1. Perseroan Sektor Masyarakat; unit-unit pemerintah atau operasi bisnis
yg dimiliki unit-unit pemerintah (seperti Federal Deposit Insurance Corp)
2. Perseroan Sektor Swasta
a. Bukan Saham: bersifat nirlaba & tak menerbitkan saham (spt tempat
ibadah, yayasan sosial & sekolah)
b. Saham: yang beroperasi untuk mencari laba & menerbitkan saham
I. Perseroan tertutup (non-publik): saham dipegang oleh beberapa
pemegang saham (mungkin satu keluarga) & tak tersedia utk
pembelian umum.
II. Perseroan terbuka; saham dijual secara luas & dipegang oleh
masyarakat umum.
III.Perseroan terdaftar; saham diperdagangkan pada suatu bursa
efek/stock exchange yg terorganisasi
IV.Perseroan tak terdaftar/paralel (over-the–counter corp):
saham diperdagangkan pada suatu pasar dimana pialang surat
berharga (securities dealers) membeli dr & menjual kpd publik
Modal Saham

Saham adalah surat tanda bukti menanamkan modal


dalam perusahaan dan sekaligus sebagai pemilik
perusahaan yang akan memperoleh bagian laba
(dividen)

Pengertian & Karakteristik


• Bagian hak pemilik dalam perusahaan (investasi
pemilik)
• Merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban
• Modal pada Perseroan: Modal Saham dan Laba
Ditahan
Bentuk Organisasi Perusahaan

Modal Saham
Setiap saham memiliki hak:
1. Untuk berbagi laba atau rugi secara proporsional.
2. Untuk berbagi manajemen secara proporsional (hak
untuk mempengaruhi pengambilan keputusan
manajemen).
3. Untuk berbagi aset secara proporsional ketika perusahaan
dilikuidasi
4. Untuk berbagi secara proporsional dalam setiap saham
baru yang dikeluarkan.
Bentuk Organisasi Perusahaan

Berbagai kepentingan kepemilikan

Saham biasa mewakili berbagai kepentingan kepemilikan.


Menanggung risiko kerugian.
Menerima manfaat keberhasilan.
Tidak dijamin memperoleh dividen atau aset ketika dilikuidasi.

Saham Preferen saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih


dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan
mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding
pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi
sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk
membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.
Modal Perusahaan

Saham Biasa
Tambahan Modal
Modal Disetor
Disetor
Saham Preferen

Dua Sumber
Modal Laba Ditahan
Perusahaan Assets –
Liabilities =
Equity
Modal Perusahaan

Pengeluaran Saham
Saham Diotorisasi – Saham Dijual – Saham Dikeluarkan

Persoalan Akuntansi yang mungkin timbul:


1. Saham dengan nilai nominal.
2. Saham tanpa nilai nominal.
3. Saham dengan cara pesanan
4. Saham dikeluarkan disertai sekuritas lain.
5. Saham ditukar dengan aset selain kas.
6. Biaya pengeluaran saham.
Akuntansi Pengeluaran Saham

1. Saham Dengan Nilai Nominal


– Saham yang dikeluarkan dengan nilai nominal dicatat
sebesar nilai nominalnya. Untuk mencatat nominal
saham yang diterbitkan dengan menggunakan akun
Modal Saham Prioritas atau Modal Saham Biasa
– Selisih antara nilai nominal dengan harga jual saham
disebut agio/premi untuk selisih lebih atau disagio/diskon
untuk selisih kurang.
Akuntansi Pengeluaran Saham

Contoh-1: PT BANGKIT menjual 1.000 lembar saham nominal Rp 50


perlembar dengan harga jual keseluruhan Rp 110.000

Jurnal:
Kas 110.000
Agio Saham Biasa 60.000
Modal Saham Biasa 50.000

Jika saham diatas dijual seluruhnya Rp 40.000,- jurnal yang dibuat:


Kas 40.000
Disagio Saham Biasa 10.000
Modal Saham Biasa 50.000
Akuntansi Pengeluaran Saham

2. Saham Tanpa Nilai Nominal


Alasan pengeluaran saham jenis ini:
Menghindari hutang bersyarat yang mungkin
terjadi jika saham dijual dengan disagio.
Menghindari kebingungan terhadap pencatatan
nilai nominal dan harga pasar.

Kelemahannya pada beberapa negara mengenakan pajak


yang tinggi atas penerbitan ini, dan totalnya akan
dimasukkan dalam modal dasar.
Akuntansi Pengeluaran Saham

Contoh-2: PT Teguh Jaya yang bergerak dalam bidang elektronik didirkan


dengan saham diotorisasi 10.000 lembar tanpa nilai nominal. 500 lembar
saham dijual secara tunai dengan harga Rp 1.000 per lembar.

 Saat otorisasi saham hanya dicatat dalam memorandum

 Jika 500 lembar saham dijual secara tunai dengan harga Rp 1.000 per
lembar.
Kas 500.000
Modal saham biasa – Tanpa Nilai Nominal 500.000

 Jika 500 lembar saham dijual secara tunai dengan harga Rp 400 lembar:
Kas 200.000
Modal saham biasa – Tanpa Nilai Nominal 200.000
Akuntansi Pengeluaran Saham

3. Saham Dijual Berdasarkan Pesanan (Subscription)


 Biasanya dilakukan oleh perusahaan kecil yang baru akan
melakukan go public.

 Melibatkan 2 rekening tambahan yaitu Piutang Pesanan


Saham (Subscription Receivable) dan Saham Biasa/Prioritas
Yang Telah Dipesan (Common or Preferred Stock Subscribed).\

 Diterima pesanan 500 lembar saham biasa nominal Rp 10.000


dengan kurs 110, dibayar 75% dan sisanya dilunasi 30 hari
kemudian.
Akuntansi Pengeluaran Saham

Jurnal yang dibuat saat menerima pesanan:


Piutang Pesanan Saham 5.500.000
Modal Saham Biasa Dipesan 5.000.000
Agio Saham Biasa 500.000

Jurnal untuk mencatat penerimaan uang muka:


Kas 4.125.000
Piutang Pesanan Saham 4.125.000

Jurnal untuk pelunasan sisa harga pesanan 25%:


Kas 1.375.000
Piutang Pesanan Saham 1.375.000

Jurnal untuk mencatat 500 lembar saham yang sudah lunas:


Modal Saham Biasa Dipesan 5.000.000
Modal Saham Biasa 5.000.000
Akuntansi Pengeluaran
Akuntansi Pengeluaran Saham
Saham
Pembatalan Pesanan Saham
Perlakuan Uang Muka Pesanan Saham.
1. Uang muka dikembalikan kepada pemesan saham seluruhnya.
2. Uang muka dianggap hangus
3. Uang muka dikembalikan setelah dikurangi kerugian penjualan
kembali saham
Akuntansi Pengeluaran Saham
 Dimisalkan dari contoh sebelumnya, pemesan tidak dapat melunasi
kekurangan 100 lbr saham. Saham yang dibatalkan dijual kembali
dengan kurs 105.

 Jurnal pengembalian uang muka seluruhnya:


Modal Saham Dipesan 1.000.000
Agio Saham Biasa 100.000
Piutang Pesanan Saham 275.000
Kas (1,1jt @ 75%) 825.000

 Jurnal Penjualan kembali 100 lembar saham:


Kas 1.050.000
Modal Saham Biasa 1.000.000
Agio Saham Biasa 50.000
Akuntansi Pengeluaran Saham

Uang muka dianggap hangus:


Modal Saham Biasa Dipesan 1.000.000
Agio Saham Biasa 100.000
Piutang Pesanan Saham 275.000
Modal dari Pembatalan Pesanan Saham 825.000

Penjualan Kembali 100 lbr saham dengan kurs 105:


Kas 1.050.000
Modal Saham Biasa 1.000.000
Agio Saham 50.000
Akuntansi Pengeluaran Saham

Uang muka dikembalikan setelah dikurangi kerugian penjualan


kembali saham:
Modal Saham Dipesan 1.000.000
Agio Saham Biasa 100.000
Piutang Pesanan Saham 275.000
Hutang Kepada Pemegang Saham 825.000

 Jurnal Penjualan Kembali 100 lbr saham


Kas 1.050.000
Hutang Kepada Pemesan Saham 50.000
Modal Saham Biasa 1.000.000
Agio Saham Biasa 100.000

 Pengembalian Uang Muka Setelah Dipotong Selisih Harga


Hutang Kepada Pemesan Saham (825 – 50) 775.000
Kas 775.000
Modal Perusahaan

Pengeluaran Saham yang diterbitkan dengan Sekuritas


Lainnya (Penjualan Lump Sum):
Terjadi apabila dua atau lebih sekuritas dijual dengan
sejumlah pembayaran. Penerimaan dari penjualan
dialokasikan setiap sekuritas.

Metode alokasi:
1. Metode proporsional
2. Metode incremental
Akuntansi Pengeluaran Saham

Contoh-3: Jika 2000 lembar saham biasa nominal Rp 1.000 yang


mempunyai nilai pasar Rp 1.500 perlembar dan 2.000 lembar
saham prioritas nominal Rp 1.000 yang mempunyai nilai pasar Rp
1.250 per lembar dijual secara lump sum dengan harga Rp
5.000.000

Metode
Proporsional
Modal Perusahaan

Harga pasar saham biasa (2.000 x 1.500) 3.000.000


Harga pasar saham preferen (2.000 x 1.250) 2.500.000
Harga pasar keseluruhan 5.500.000
-Alokasi saham Biasa: 3.000.000 x 5.000.000 = 2.727.273
5.500.000
-Alokasi saham preferen: 2.500.000 x 5.000.000 = 2.272.727
5.500.000
- Total Alokasi = 5.000.000

Metode
Proporsional
Akuntansi Pengeluaran Saham
Digunakan apabila nilai pasar semua kelompok sekuritas tidak dapat
ditentukan.
Contoh-4: Misalnya dalam contoh saham biasa mempunyai nilai pasar
3.000.000 sedangkan 2.000 lembar saham preferen tidak mempunyai
nilai pasar, alokasi penerimaan Rp 5.000.000 kepada masing-masing
sekuritas.
Penerimaan Lump Sum 5.000.000
Alokasi saham biasa (2.000 x 1.500) 3.000.000
Saldo yang dialokasikan kepada saham preferen 2.000.000

Jika nilai pasar semua kelompok sekuritas tidak dapat ditentukan, alokasi
penerimaan lump sum dapat dilakukan secara sembarang dan dapat
dilakukan koreksi setelah diperoleh oleh masing-masing kelompok
sekuritas. Metode
Incremental
Akuntansi Pengeluaran Saham

Saham ditukar dengan aktiva selain kas


Aturan Umum: perusahaan harus mencatat saham
yang dikeluarkan untuk ditukar dengan aktiva
selain kas sebesar:
Nilai wajar saham yang diserahkan atau
Nilai wajar aktiva yang diterima,
Yang mana yang paling jelas ditentukan.
Akuntansi Pengeluaran Saham
Contoh 5: Jika nilai pasar tanah tidak dapat ditentukan tetapi nilai pasar saham diketahui Rp
10.000 lembar saham biasa dengan nominal Rp 10.000 perlembar sebagai penukar sebidang
tanah:
-Jikanilai pasar tanah tidak diketahui tapi nilai pasar saham diketahui Rp 150.000.000,
jurnalnya:
Tanah 150.000.000
Modal Saham Biasa 100.000.000
Agio Saham Biasa 50.000.000
Jika nilai saham tidak dapat ditentukan, tapi harga pasar tanah diketahui sebesar Rp
200.000.000,-
Tanah 200.000.000
Modal Saham Biasa 100.000.000
Agio Saham Biasa 100.000.000
Jika nilai saham tidak dapat ditentukan, tapi konsultan meaksir sebesar Rp 175.000.000,-
Tanah 175.000.000
Modal Saham Biasa 100.000.000
Agio Saham Biasa 75.000.000
Latihan soal 1:
Pada tanggal 1 Maret 2006 PT X menerbitkan 10.000 lembar saham biasa
dengan nilai nominal $100/lembar. Transaksi-transaksi yang terjadi
berkaitan dengan penempatan saham tersebut adalah sebagai berikut:
15-Mar Dijual 8.000 lbr saham dengan harga kurs 110%
25-Mar Dijual 1.000 lbr saham dengan harga kurs 95%
01-Apr Ditukar 500 lbr saham dengan 1 unit mobil seharga $ 55.000,
diketahui harga pasar saham adalah dengan kurs 104%
31-Des PT X memperoleh laba sebesar $ 420.000 dan diumumkan deviden
$ 30/lbr

Diminta:
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi2 tersebut dan penyajian modal PT
X pada Neraca per 31 Des 2006.
Latihan soal:

Jawaban Latihan Soal.pptx


Akuntansi Pengeluaran Saham

Biaya Pengeluaran Saham


Biaya langsung yang terjadi untuk menjual saham
seperti
Biaya penjaminan,
Biaya akuntansi dan notaris,
Biaya pencetakan, dan
Pajak,
Harus dilaporkan sebagai pengurang kas yang
diterima.
Akuntansi Pengeluaran Saham

Biaya Pengeluaran Saham


• Semua pengeluaran yang terjadi dalam
penetapan, penerbitan, dan penempatan saham,
seperti: biaya pencetakan sertifikat saham, biaya
notaris, biaya akuntan, biaya pengacara, biaya
pendaftaran di bursa efek, biaya komisi, biaya
iklan, biaya administrasi, dan lain-lain.
• Treatment:
• sebagai pengurang tambahan modal disetor
• dikapitalisasi sebagai biaya organisasi
Akuntansi Pengeluaran Saham

Re-akuisisi Saham
Tujuan perusahaan membeli sahamnya yang beredar:
Untuk efisiensi pajak dari transaksi pembagian dividen ke
pemegang
Untuk menaikan harga pasar saham
Untuk memberikan saham ke karyawan guna memenuhi
kontrak kompensasi saham atau untuk keperluan merger.
Untuk mengurangi jumlah pemegang saham.
Untuk stabilitas harga saham di bursa efek.
Akuntansi Pengeluaran Saham

Pembelian Saham Treasury


2 Metoda yang dapat dipakai:
Metoda Cost (paling banyak dipakai).
Metoda Nilai Nominal.

.
Akuntansi Pengeluaran Saham
Metode Harga Perolehan (Cost Method)
• Saat dibeli, saham treasury dicatat sebesar harga
perolehannya
• Saat dijual kembali, saham treasury dicatat sebesar
harga perolehannya. Jika ada selisih antara nilai
jual dan cost:
• Selisih lebih dicatat (dikreditkan ) pada
rekening Agio Saham Treasury
• Selisih kurang didebitkan pada rekening Agio
Saham Treasury, jika tidak mencukupi, sisanya
didebitkan ke rekening Laba Ditahan
Akuntansi Pengeluaran Saham
Illustration: Tahun 1992 dijual 2000 lembar saham biasa
nominal Rp 1.000 dengan harga Rp1.500/lembar
Kas 3.000.000
Modal Saham Biasa 2.000.000
Agio Saham Biasa 1.000.000
Dibeli kembali sebagai saham Treasury 1.000 lembar dg harga
1.200 per lembar
Saham Treasury 1.200.000
Kas 1.200.000
Akuntansi Pengeluaran Saham
Penjualan Saham Treasury :
Dijual kembali 100 lembar saham tresury
Sama dengan cost (1.200/lembar)
Kas 120.000
Saham Treasury 120.000

Di atas cost (1.400/lembar)


Kas 140.000
Saham Treasury 120.000
Modal disetor dari Saham Treasury 20.000

Di bawah cost (1.100/lembar)


Kas 110.000
Modal Disetor dari Saham Treasury 10.000
Saham Treasury 120.000
Akuntansi Pengeluaran Saham
Penjualan Saham Treasury :
Di bawah cost 100 lbr dengan harga 900/lembar
Kas 90.000
Modal Disetor dari Saham Treasury 10.000
Laba Ditahan 20.000
Saham Treasury 120.000

Jika saldo rekening modal disetor dari saham treasury


tidak mencukupi, selebihnya dicatat sebagai pengurang
laba ditahan.
Akuntansi Pengeluaran Saham

Metode Nilai Nominal (Par Value Method)


Saat dibeli:
1. Saham treasury dicatat sebesar nilai nominal dan Agio
Saham didebit proporsional.
2. Jika ada selisih lebih nilai beli di atas nilai emisi, selisih ini
didebitkan ke rekening ke rekening Laba Ditahan.
(diperlakukan sebagai pembagian dividen bagi
mantan pemegang saham).
3. Jika ada selisih kurang nilai beli di bawah nilai emisi,
selisih ini dikreditkan ke rekening Agio Saham Treasury
(kontribusi modal dari mantan pemegang saham)
Akuntansi Pengeluaran Saham
Metode Nilai Nominal (Par Value Method)
1. Saat dijual kembali, pencatatannya sama dengan ketika
emisi
2. Jika ada selisih lebih nilai jual di atas nilai nominal, selisih ini
dikreditkan ke rekening Agio Saham.
3. Jika ada selisih kurang di bawah nilai nominal, selisih ini
didebitkan ke rekening Agio Saham Treasury (jika
saldonya mencukupi). Jika saldonya tidak mencukupi
didebitkan ke rekening Laba Ditahan
Akuntansi Pengeluaran Saham
Illustration: Tahun 1992 dijual 1000 lembar saham biasa nominal Rp 1.000
dengan harga Rp1.200/lembar
Kas 1.200.000
Modal Saham Biasa 1.000.000
Agio Saham Biasa 200.000

Dibeli kembali sebagai saham Treasury 100 lembar dg harga 1.500 per
lembar
Saham Treasury (100 x1000) 100.000
Agio saham biasa (100 x 200) 20.000
Laba Diitahan (100 x 300) 30.000
Kas 150.000

Kelebihan harga perolehan diatas harga nominal dibebankan ke


rekening laba ditahan. Jika sebaliknya harga perolehan saham treasury
dibawah harga nominal harus dikreditkan ke akun Modal Disetor dari
Saham Treasury
Akuntansi Pengeluaran Saham
Dibeli kembali sebagai saham Treasury 100 lembar dg harga Rp 800 per
lembar
Saham Treasury (100 x1000) 100.000
Agio saham biasa (100 x 200) 20.000
Kas (100 x 800) 80.000
Modal disetor dari saham treasury 40.000

Dibeli kembali sebagai saham Treasury 100 lembar dg harga Rp 1100 per
lembar
Saham Treasury 100.000
Agio saham biasa 20.000
Kas 110.000
Modal disetor dari saham treasury 10.000
Akuntansi Pengeluaran Saham
Penjualan Saham Treasury :
Penjualan kembali 100 lbr saham treasury dengan harga di atas
cost Rp 1300/lembar
Kas 130.000
Saham Treasury 100.000
Agio Saham Biasa 30.000

Jika dijual kembali pencatatannya sama dengan penjualan saham


biasa. Diatas nominal dicatat sebagai agio, dibawah nilai nominal
dicatat pada Modal disetor dari Saham Treasury, Jika saldo tidak
mencukupi akan didebitkan pada akun laba ditahan

Penjualan kembali 100 lbr saham treasury dengan harga di atas


cost Rp 800/lembar
Kas 80.000
Modal disetor dari Saham Treasury 20.000
saham treasury 100.000
Akuntansi Pengeluaran Saham

Pembatalan Saham Treasury


Pencatatan akuntansi sama dengan penjualan saham treasury
kecuali debet dilakukan ke akun modal saham bukan ke kas.
SAHAM TREASURI DI NERACA

Metoda Biaya Utk Melaporkan Saham Treasuri


Ekuitas pemegang saham
Saham biasa Rp1 pari; otorisasi 2jt lb; diterbitkan 1,5jt lb Rp1.500.000
Tambahan modal disetor 3.600.000
Total modal disetor 5.100.000
Laba ditahan 4.781.484
Total modal disetor & laba ditahan 9.881.484
Dikurangi: biaya saham treasuri () (480.000)
Total ekuitas pemegang saham Rp9.401.484

Metoda Nilai Pari Utk Melaporkan Saham Treasuri


Ekuitas pemegang saham
Saham biasa Rp1 pari; otorisasi 2jt lb; diterbitkan 1,5jt lb Rp 1.500.000
Dikurangi: saham treasuri ( pd nilai pari) (80.000)
Saham biasa yg beredar 1.420.000
Tambahan modal disetor 3.200.000
Total modal disetor 4.620.000
Laba ditahan 4.781.484
Total ekuitas pemegang saham Rp 9.401.484
Latihan soal 2:
Pada tanggal 1 Oktober 2011 PT Indoguna, Tbk menjual 2000 lembar saham biasa dengan
nilai nominal Rp 10.000,-/lembar. Harga jual per lembar saham Rp 12.000,-/lembar.

Tanggal 5 Mei 2013, dibeli kembali 1000 lembar saham dengan harga Rp 11.000,-/lembar.

Dijual kembali saham treasury pada tanggal-tanggal berikut:


1 Feb 2014 Dijual kembali 300 lembar saham treasury dengan harga Rp 15.000,-/lembar.
1 April 2014 Dijual kembali 100 lembar saham treasury dengan harga Rp 12.000,-/lembar.
1 Juni 2014 Dijual kembali 300 lembar saham treasury dengan harga Rp 9.000,-/lembar.
2 Juni 2014 Dijual kembali 200 lembar saham treasury dengan harga Rp 10.000,-/lembar.
31-Des-2014 memperoleh laba sebesar 20.000.000 dan diumumkan dividen Rp 3000/lbr

Diminta:
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi2 tersebut dengan metode nilai nominal dan metode
cost (harga perolehan) dan penyajian modal PT Indoguna pada Neraca per 31 Des
2014
Latihan soal:

Jawaban Latihan Soal.pptx

Anda mungkin juga menyukai