Anda di halaman 1dari 36

Dr Moh Afrizal Miradji,SE.,MSA.,Ak.,CA.

,ACPA
PENGERTIAN PERSEKUTUAN
 Persekutuan (partnership) Adalah: suatu
penggabungan diantara dua orang (badan)
atau lebih untuk memiliki bersama-sama
dan menjalankan suatu perusahaan guna
mendapatkan keuntungan atau laba
KARAKTERISTIK PERSEKUTUAN
1. Berusaha bersama-sama (Mutual Agency)
2. Jangka waktu terbatas (limited Life)
3. Tanggung jawab tidak terbatas ( Unlimited
Liability)
4. Memiliki suatu bagian / hak di dalam persekutuan
(Ownership of an interest in a partnership)
5. Mengambil bagian keuntungan persekutuan
MACAM-MACAM BENTUK PERSEKUTUAN

a) Persekutuan perdagangan
b) Persekutuan jasa-jasa
c) Persekutuan umum
d) Persekutuan terbatas
CONTOH SOAL KE-1

 Tuan A,B dan C mendirikan suatu persekutuan dengan


investasi masing- masing Rp. 75.000,00 ; Rp.
25.000,00 dan Rp. 50.000,00 mereka setuju untuk
menbagi keuntungan atau kerugian dengan
perbandingan yang sama. Apabila persekutuan
mendapat laba Rp. 90.000,00 maka rekening modal
untuk masing-masing anggota menjadi berapa?
JAWAB :
 Apabila persekutuan mendapat keuntungan Rp. 90.000,00 maka
rekeni ng modal masing –masing sbb:

Kekayaan
Bersih Modal A Modal B Modal C

Investasi 150.000 75.000 25.000 50.000


mula-mula

Keuntungan 90.000 30.000 30.000 30.000


Bersih

Jumlah 240.000 105.000 55.000 80.000


 Apabila memderita kerugian sebanyak Rp. 90.000, maka rekening
modal untuk masing – masing sbb:

Kekayaan
Bersih Modal A Modal B Modal C

Investasi 150.000 75.000 25.000 50.000


mula-mula

Kerugian (90.000) (30.000) (30.000) (30.000)

Jumlah 60.000 45.000 (5.000) 20.000


 Modal B menjadi defisit Rp. 5.000 . Apabila pada saat
itu diadakan pembubaran likuiditas, Maka tuan B harus
menyetor kepada persekutuan sebesar defisit saldo
modalnya yaitu Rp. 5.000 . Penerimaan dari tuan B ini
menjadi hak dari tuan A dan C. Penerimaan tersebut
ditambah dengan saldo kekayaan yg ada, dibagi dalam
imbangan seperti modal masing-masing jadi saldo tuan
A & Tuan C bertambah masing-masing Rp.2.500 tetapi
apabila Tuan B tidak dapat membayarnya maka Tuan A &
Tuan C mengalami kerugian masing-masing Rp. 2.500
CONTOH SOAL KE-2
 Apabila Tuan D dan Tuan E masing-masing bersepakat untuk membentuk sebuah
persekutuan. Tuan D telah mempunyai sebuah perusahaan yang sudah berjalan.
Tuan E bermaksud menanamkan modalnya dalam persekutuan sebanyak Rp.
100.000
Tuan D
Neraca per 31 Desember 1979

Kas 64.800 Hutang Dagang 96.000


Piutang Dagang 80.000 Modal Tuan D 161.600
Cad.Kerugian Piutang 4.800
75.200

Persediaan Barang Dagangan 85.600


Supplies Kantor 6.400
Meubel & alat-alat kantor 48.000
Akumulasi Penyusutan 22.400
25.600
257.600 257.600
Penyesuaian :
1. Uang kas yang ada akan diambil seluruhnya oleh Tuan D
2. Piutang dagang sebesar Rp. 4000 dianggap tidak tertagih
dan harus dihapuskan. Cad kerugian piutang ditetapkan
4% dari saldo piutang yang baru
3. Persedian barang dagang yang telah dinilai atas harga
pokok dijitung dengan metode LIFO dinilai kembali
berdasar harga pasar sehingga nilainya menjadi
Rp.106.400
4. Meubel & alat-alat kantor nilai penggantinya sebesar Rp.
60.000 terhadap aktiva ini telah disusut sebesar 50%, dan
dicatat berdasar nilai sehat Rp.30.000
5. Goodwill kepada Tuan D di berikan Goodwill atas
reputasi perusahaannya yg dinilai sebesar Rp.40.000
Persekutuan yang baru di bentuk melanjutkan buku-buku perusahaan
terdahulu (Tuan D)

1. Mencatat penilaian kembali berbagai macam aktiva perunsahaan tuan D, sesuai


dengan ketentuan yang disepakati bersama :
cad kerugian piutang Rp. 1760
persdian barang dagang Rp. 20.800
akm.peny.meubel& alat kantor Rp. 22.400
goodwill Rp. 40.000
Piutang Dagang Rp.4.000
meubel & alat kantor Rp.18.000
Modal Rp.62.960
2. Mencatat setoran Modal Tuan D
kas Rp.100.000
Modal Tuan E Rp.100.000.
3. Mencatat pengambilan uang kas oleh Tuan D
Modal Tuan D Rp. 64.800
kas Rp. 64.800
 Persekutuan yang baru dibentuk membuka buku-buku baru tersendiri
1. Mencatat kekayaan bersih perusahaan Tuan D, sebagain setoran modal kepada
persekutuan.
piutang dagang Rp. 76.000
Persedian barang dagang Rp. 106.000
supplies kantor Rp. 6.400
meubel & alat kator Rp. 30.000
goodwill Rp. 40.000
Cad. Kerugian piutang Rp. 3.040
Hutang dagang Rp. 96.000
modal Tuan D Rp. 159.760
2. Mencatat setoran modal Tuan E
Kas Rp. 100.000
Modal Tuan E Rp.100.000
 Kebijakan penggunaan buku-buku perusahaan terdahulu maupun dengan membuka
buku perusahaan yg baru itu akan menghasilkan posisi kuangan yg sama
 “ Persekutuan D & E “
 Neraca Pembukuan , per 2 januari 1980

aktiva Hutang & modal


aktiva lacar Hutang Lancar:
kas RP.100.000 hutang dagang Rp.96.000
piutang dagang Rp.76.000
cad. Kerugian piutang (Rp. 3.040)
Rp.72.960 Jumlah hutang lancar Rp.96.000
persedian barang dagang Rp.106.400
suplies kantor Rp. 6.400 Modal:
jumlah aktiva lancar Rp.285.000 modal D RP.159.000
aktiva tetap: modal E Rp.100.00
meubel & alat kantor Rp. 30.000
goodwiill Rp.40.000
jumlah aktiva Rp. 355.760 Jumlah hutang & modal Rp. 355.760
MASALAH AKUNTANSI YANG SPESIFIK TERHADAP KEGIATAN
(USAHA ) PERSEKUTUAN DAPAT DI KEMUKAKAN SEBAGAI
BERIKUT:
 Penentuan jumlah hak pemilik relatif dari para anggota di dalam
persekutuan
 Pembagian laba (rugi) persekutuan kepada para anggota pemilik
 Penyajian laporan keuangan (neraca, Laporan perhitungan rugi laba dan
lapiran perubahan modal) di dalam persekutuan.
CONTOH SOAL-3
Tuan F,G dan H twelah mendirikan sebuah
persekutuan dan pada tahun 1980 mendapatkan
keuntungan sebesar Rp.150.000. Pada akhir tahun
1980, diketahui posisi rekening pribadi
(prive/personal/current account) dan rekening
modal masing-masing anggota adalah Sebagai
berikut:
Pribadi F
Mutasi
Tgl Ket Reff Saldo D/K
D K
1980 Rp 20.000 Rp 20.000 D
Mei, 7

Pribadi G
Mutasi
Tgl Ket Reff Saldo D/K
D K
1980 Rp 35.000 Rp 35.000 D
Mei, 31

Pribadi H
Mutasi
Tgl Ket Reff Saldo D/K
D K
1980 Rp 45.000 Rp 45.000 D
Mei, 15
Modal F
Mutasi
Tgl Ket Reff Saldo D/K
D K
1980
Jan-02 Rp 300.000 Rp 300.000 K
Apr-01 Rp 100.000 Rp 400.000 K

Modal G
Mutasi
Tgl Ket Reff Saldo D/K
D K
1980
Jan-02 Rp 400.000 Rp 400.000 K
Jun-01 Rp 100.000 Rp 100.000 K

Modal H
Mutasi
Tgl Ket Reff Saldo D/K
D K
1980
Jan-01 Rp 500.000 Rp 500.000 K
Apr-01 Rp 875.000 Rp 1.375.000 K
Agst 1 Rp 775.000 Rp 600.000 K
1. Apabila disetujui laba (rugi) yang diperoleh dibagi sama, maka jurnal
untuk mencatat pembagian laba sebesar Rp. 150.000 pada tahun
1980, maka:
Rugi & laba Rp. 150.000
prive F Rp. 50.000
prive G Rp. 50.000
prive H Rp. 50.000
2. Apabila disetujui pembagian laba/rugi dilakukan dengan suatu
perbandingan berikut : Tuan F : G : H = 3 : 5 : 7
maka jurnal untuk mencatat pembagian laba itu adalah sebagai
berikut:
Rugi & laba Rp. 150.000
Prive F Rp. 30.000
Prive G Rp. 50.000
Prive H Rp. 70.000
Apabila disetujui bahwa pembagian laba (rugi)
dilakukan sesuai pembardingan penyertaan modal dari
masing-masing anggota.
Dalam hal ini ada 3 kemungkinan yang bisa di
tempuh, yaitu:
 Sesuai dengan perbandingan modal awal
 Sesuai dengan perbandingan modal akhir
 Sesuai dengan perbandingan modal rata-rata tahunan
a) Apabila keuntungan di bag sesuai dengan perbandingan modal awal,
maka jurnal untuk mencatat pembagian laba itu adalah sebagai
berikut:
Rugi & laba Rp.150.000
Pribadi F Rp. 37.500
Pribadi G Rp. 50.000
Pribadi H Rp. 62.500

Cara Perhitungannya:

nama anggota saldo modal ratio pembagian hak atas


awal tahun laba rugi laba
F 300.000 3/12 * 300.000 37.500
G 400.000 4/12 * 400.000 50.000
H 500.000 5/12 * 500.000 62.500
Apabila laba Rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal akhir, maka
jurnal pembagian laba itu adalah sebagai berikut:

Rugi & laba Rp. 150.000


Pribadi F Rp. 40.000
Pribadi G Rp. 50.000
Pribadi H Rp. 60.000

Perhitungan:

nama anggota saldo modal ratio pembagian hak atas


Akhir tahun laba rugi laba
F 400.000 4/15 * 400.000 40.000
G 500.000 5/15 * 500.000 50.000
H 600.000 6/15 * 600.000 60.000
 Apabila laba (rugi) sesuai dengan perbandingan modal rata-rata tahunan, maka
jurnal adalah:
Rugi & laba Rp. 150.000
Pribadi F Rp. 33.750
Pribadi G Rp. 41.250
Pribadi H Rp. 75.000
Perhitungan Modal rata-rata:

Nama Tgl mutasi mutasi saldo jangka jmlh modal


Anggota Mutasi D k Modal waktu dlm jangka waktu
F 02/01/2012 300.000 300.000 3 bulan 900.000
02/04/2012 100.000 400.000 9 bulan 3.600.000
12 bulan 4.500.000
G 02/01/2012 400.000 400.000 5 bulan 2.000.000
01/07/2012 100.000 500.000 7 bulan 3.500.000
12 bulan 5.500.000
H 02/01/2012 500.000 500.000 3 bulan
01/04/2012 875.000 1.375.000 4 bulan 1.500.000
01/08/2012 775.000 600.000 5 bulan 5.500.000
12 bulan 9.000.000
 Perhitungan Pemabgian laba:

Nama Ratio Pembagian hak Atas


Anggota laba Laba
F 24/200 33.750
G 55/200 41.250
H 100/200 75.000
jumlah 200/200 150.000
4) Apabila pembagian laba(rugi) dilakukan dengan memperhitungkan bunga
modal untuk masing-masing penyertaan dan sisanya dibagi dengan perbandingan
F:G:H = 2:2:1. Bunga modal ditentukan sebesar 6% setahun dari modal rata-rata

Rugi laba Rp.150.000


Pribadi F Rp. 42.500
Pribadi G Rp. 47.500
Pribadi H Rp. 60.000

Perhitungan Bunga Modal Tuan F:


Rp. 300.000 selama 12 bln = 12/12 * 6 % * 300.000 = 18.000
Rp. 100.000 selam a 9 bln = 9/12 8* 6 % * 100.000 = 4.500
Jumlah = 22.500
 Bunga Modal Tuan G:
Rp.400.000 selama 12 bln =12/12 * 6 % * 400.000 = 24.000
Rp. 875.000 selama 7 bln = 7/12 * 6 % * 100.000 = 3.5000
jumlah = 27.500

Bunga Tuan H :
Rp. 500.000 selama 12 bln = 12/12 * 6 % * 500.000 = 30.000
Rp. 875.000 selama 9 bln = 9/12 * 6 % * 875.000 = 39.375
jumlah = 69.375
Dikurangi:
Penarikan kembali Rp. 775.000 = 5/12 * 6 % *775.000 = (19.375)
maka jumlah = 50.000
5. Apabila pembagian keuntungan berdasarkan gaji para pemilik yg setiap
bulannya F:G:H = 2.750 : 2.500 = 2.250 , sedang sisanya dibagi sesuai dengan
perbandingan modal akhir.
Maka jurnal pembagian laba adalah:
Rugi laba Rp.150.000
Pribadi F Rp. 49.000
Pribadi G Rp. 50.000
Pribadi H Rp. 51.000
 Perhitungan gaji:
Tuan F = Rp. 2.750 * 12 = Rp. 33.000
Tuan G = Rp.2.500 * 12 = Rp. 30.000
Tuan H = Rp. 2250 * 12 = Rp. 27.000

F G H Jumlah
Gaji Pemilik Rp 33.000 Rp 30.000 Rp 27.000 Rp 90.000
sisa laba Rp 16.000 Rp 20.000 Rp 24.000 Rp 60.000
jumlah Rp 49.000 Rp 50.000 Rp 51.000 Rp 150.000
6 ) Apabila pembagian keuntungan di setujui dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Bunga modal di tetapkan sebesar 6% setahun dari modal rata-rata.
b) untuk Tuan F sebagai anggota yang memimpin diberi bonus sebesar 20%
dari keuntungan sesudahnya dikurangi bonus untuk nya terlebih dahulu
,sedangkan Tuan G yang membantu secara part time diberikan bonus 1/5
dari bonus Tuan F
c) Sisanya dibagi dengan perbandingan F : G : H = 2:2:1

Jurnal untuk mencatat pembagian laba tersebut adalah:

Rugi laba Rp.150.000


Pribadi F Rp. 55.500
Pribadi G Rp. 40.500
Pribadi H Rp. 54.000
 perhitungan Bonus :
 Laba bersih . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp.150.000
 Bonus 20% dari laba sesudah di kurangi bonus.
Jadi : 100% + 20% = Rp.150.000
120%= Rp.150.000
20%= Rp.25.000
Perhitungan Laba:

F G H Jumlah
Bunga Modal Rp 22.500 Rp 27.500 Rp 50.000 Rp 100.000
Bonus Rp 25.000 Rp 5.000 - Rp 30.000
Sisa Laba Rp 8.000 Rp 8.000 Rp 4.000 Rp 20.000
jumlah Rp 55.500 Rp 40.500 Rp 54.000 Rp 150.000
MASALAH GAJI PEMILIK & BUNGA MODAL
 Didalam Akuntansi gaji pemilik dan bunga modal
(sendiri)tidak diakui sebagai biaya (usaha) bagi perusahaan,
karena pada umumnya jumlah2 tersebut ditentukan secara
sepihak (dalam hal ini oleh para pemilik sendiri) dan bukan
atas dasar transaksi yang obyektif. Bagi manajemen sendiri
akan lebih bermanfaat untuk memperlakukan gaji pemilik
dan bunga modal (sendiri) sama halnya dengan biaya
usaha.karena demikian informasi laba(rugi) periodiknya
lebih menggambarkan kemampuan perusahaan
memperoleh laba yang sebenarnya untuk dibandingkan
dengan kemampuan perusahaan lain yang sejenis.
 CONTOH SOAL:
 A & B adalah anggota-anggota persekutuan mempunyai saldo modal masing-
masing sebesar Rp. 100.000 utk A dan Rp. 200.000 utk B.Pembagian laba
diatur dengan ketentuan sbb: mula-mula diperhitungkan bunga modal
sebesar 6%/th,sedang sisanya dibagi dg perbandinganyg sama
apabila dlm th 1980 , perusahaan memperoleh laba sebesar rp. 50.000, maka
pembagian laba tersebut adalah:

A B Jumlah
Bunga Modal 6000 12000 18000
Sisa laba dibagi sama (50.000 - 18.000) - 2 16000 16000 32000
Jumlah 22000 28000 50000
 Apabila laba dalam thn 1980 sebesar Rp.10.000 atau Rp.8.000 (lbh kecil dari
bunga modal) maka pembagian laba tersebut adl:

A B Jumlah
Bunga Modal 6000 12000 18000
Sisa laba dibagi sama (18.000- 10.000) - 2 -4000 -4000 -8000
Jumlah 2000 8000 10000
 Demikian pula halnya apabila perusahaan rugi sebesar Rp. 4.000,00 dalam
tahun 1980, maka bunga modal harus diperhitungkan terlebih dahulu
sehingga diperoleh pembagian laba sebagai berikut:

` A B Jumlah
Bunga Modal 6000 12000 18000
Sisa laba dibagi sama (4.000 + 18.000) / 2 -11000 -11000 -22000
Jumlah -5000 1000 -4000

 Sebagai konsekuensi terhadap pembagian laba(rugi) dari perjanjian yang


telah disetujui bersama, di dalam persekutuan kemungkinan akan terjadi
salah satu atau lebih anggota mempunyai saldo kredit (hak atas laba)
meskipun perusahaan perusahaan itu mengalami kerugian.
LAPORAN KEUANGAN PADA PERSEKUTUAN
 Laporan Perhitungan Rugi Laba
Terdapat perbedaan prinsipiil terhadap perlakuan akuntansi untuk “bunga
atas modal yg ditanamkan dan gaji pemilik yg diberikan bukan sebagai
karyawan(pegawai) perusahaan” dibandingkan dengan bunga atas
hutang(pinjaman) dan gaji karyawan(pegawai) pada umumnya. Bunga atas
pinjaman dan gaji karyawan merupakan biaya bagi perusahaan.sedang
bunga atas modal dan gaji pemilik sbg perhitungan pembagian laba(rugi)
 Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal di dlm persekutuan identik dg laporan perubahan
laba yg ditahan, pada perusahaan-perusahaan yg berbentuk perseroan
terbatas
 Neraca
Sebagian besar ketentuan di dlm penyusunan neraca persekutuan tdk
berbeda dg neraca perusahaan-perusahaan pada umumnya.kecuali pada sisi
passiva di dlm neraca persekutuan menggunakan konsep dasar”konsep
pemilik(proprietary concept)”.
Perrsekutuan DE
Neraca, per 31 Des 1980
aktiva Hutang & Modal
Aktiva lancar Hutang Lancar Rp 500.000
kas Rp 150.000 Hutang D Rp 250.000
Piutang Dagang Rp 750.000 Jumlah Hutang Lancar Rp 750.000
Persedian Rp 600.000
jumlah Aktiva Rp 1.500.000
Aktiva Tetap Hutang Jangka Panjang
tanah Rp 500.000 Huatang Bank Jaangka Panjang Rp 2.000.000
bangunan Rp 1.500.000 Jumlah Hutang Rp 2.750.000
Akm. Depresiasi Rp (250.000)
Rp 1.250.000
mesin & alat pabrik Rp 2.000.000 Modal D Rp 900.000
Ak. Depresiasi Rp (250.000) Modal E Rp 1.950.000
Rp 1.750.000
Meubel & Alat kantor Rp 750.000
Akm depresiasi Rp (150.000)
Rp 600.000
Jumalah Aktiva tetap Rp 4.100.000 Jumlah Modal Rp 2.850.000
Jumlah Aktiva Rp 5.600.000 Jumlah Hutang & modal Rp 5.600.000
Misal ......
 Misalnya, A dan B adalah anggota-anggota persekutuan yang membagi laba
atau rugi dengan perbandingan yang sama. Mulai pada awal tahun buku
1980 mereka setuju untuk mengubah ketentuan pembagian laba(rugi)
tersebut menjadi A:B = 60:40. pada tanggal 31 desember 1979 didalam
neraca perusahaan terdapat jumlah investasi surat berharga sebesar harga
perolehan Rp 1.000.000 sedang harga pasar surat berharga itu pada tanggal
2 januari 1980 adalah sebesar 1.400.000. untuk memenuhi kebutuhan akan
modal kerjanya seluruh surat berharga dijual tanggal 15 maret 1980
dengan harga 1.500.000 pembagian laba penjualan surat-surat berharga
sebesar
 Pembagian laba penjualan surat-surat berharga sebesar 500.000(1.500.000-
1.000.000). Apabila penilaian kembali tdk dilakukan pada awal th 1980
dibandingkan dg adanya penilaian kembali thdp surat berharga dpt dilihat
pada tabel berikut :
Tidak dilakukan Dilakukan
Selisih
penilaian penilaian
Laba(Rugi)
kembali kembali
Bagian Laba Tuan A :
(1) -60% dr laba sebaesar
500.000 300.000 - 300.000
(2) 50% dr laba sebesar
400.000(1.400.000-
1.000.000) 200.000 (200000)
60% dr laba sebesar
100.000(1.500.000-
1.400.000) 60.000 (60.000)
Jumlah bagian laba untuk
Tuan A 300.000 260.000 40.000
Bagian Laba Tuan A :
(1) 40% dr laba sebaesar
500.000 (1.500.000-
1.000.000) 200.000 - 200.000
(2) 50% dr laba sebesar
400.000(1.400.000-
1.000.000) 200.000 (200.000)
40% dr laba sebesar
100.000(1.500.000-
1.400.000) 40.000 (40.000)
200.000 240.000 40.000
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tanpa
diikutinya penilaian kembali dalam perubahan
ketentuan pembagian laba, berakibat “A”
mendapatkan bagian laba sebesar 40.000 lebih
besar dari jumlah yg seharusnya. Sedang Tuan
“B“ dirugikan dari jumlah yg seharusnya
menjadi haknya juga sebesar 40.000 karena
surat berharga itu telah dimiliki sejak sebelum
perubahan ratio pembagi laba diantara anggota

Anda mungkin juga menyukai