“ PEMBUBARAN PERSEKUTUAN “
DI BUAT OLEH :
NAMA : SANTA OMPUSUNGGU
NPM : 19621056
DOSEN :
FIRMANSYAH SE. M Ak
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalh ini dengan tepat pada waktunya. Adapun tema makalah ini adalah
“ Pembubaran Persekutua “.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen
mata kuliah Akuntansi Kelanjutan ll yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan Langkah yang terbaik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya , maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
LATAR BELAKANG
Dengan masuknya seorang sekutu kerja yang baru atau keluarnya sekutu kerja atau
meninggalnya seorang sekutu maka akan membubarkan persetujuan bersama persekutuan. Suatu
persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu untuk menjalankan usaha
bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan secara otomatis bubar jika
salah seorang sekutu meninggal dunia. Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang
para sekutu untuk menjalankan perusahaannya juga berakhir. Untuk memperdalam masalah
pembubaran persekutuan tersebut, penulis akan menulis makalah yang berjudul “Pembubaran
Persekutuan Usaha Atas Dasar Perubahan Kepemilikan“. Semoga makalah ini berguna bagi para
pembaca dan terutama bagi penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
Suatu persekuuan dinyatakan dibubarkan apabila perjanjian bersama yang semula
diadakan untuk menjalankan usaha bersama-sama telah berakhir.
1. Membeli sebagian atau seluruhnya dari bagian modal (penyertaan) seorang atau lebih
anggota lama (tidak ada kekayaan baru yang diterima oleh persekutuan);
2. Menanamkan kekayaan pada persekutuan, sehingga kekayaan persekutuan bertambah.
Persekutuan “YE”
Neraca 1 Desember 2012
5,000, 12,000,
Kas 000 Hutang dagang 000
7,000, 4,000,0
Piutang dagang 000 Modal Y 00
10,000, 6,000,0
Aktiva tetap 000 Modal E 00
22,000, 22,000,0
Total 000 00
Tn. S masuk dengan membeli hak Tn. Y ½ bagian dan membeli hak Tn. E ¼ bagian,maka
pencatatan pemindahan hak penyertaan atau modal sebagai berikut :
Modal Tn. Y 2.000.000
Modal Tn. E 1.500.000
Modal Tn. S 3.500.000
Oleh karena itu persekutuan berubah dari “YE” menjadi persekutuan “YES” dengan neraca sbb:
Persekutuan “YES”
Neraca 1 Desember 2012
5,000, 12,0
Kas 000 Hutang dagang 00,000
7,000, 2,0
Piutang dagang 000 Modal Y 00,000
10,000, 4,5
Aktiva tetap 000 Modal E 00,000
Modal S 3,5
00,000
22,000, Total Hutang & 22,0
Total aktiva 000 Modal 00,000
Contoh soal : Pembelian seluruh hak penyertaan dari anggota sekutu lama
Jika Tn. I masuk dengan membeli seluruh hak Tn.Y dengan harga 3.000.000 maka pencatatan
yang dilakukan persekutuan sbb:
Modal Y 2.000.000
Modal I 2.000.000
(kelebihan pembayaran dianggap keuntungan pribadi untuk Tn. Y sehingga tidak perlu dilakukan
pencatatan oleh persekutuan)
Modal N 4.000.000 25 %
Modal O 5.000.000 35 %
Modal A 6.000.000 40 %
Kemudian Tn. H masuk dengan menyetorkan modal sebesar 3.000.000 dan diakui haknya
sebesar 15 % dari jumlah modal persekutuan yang baru.
Modal Tn.H 15% x 18.000.000 = 2.700.000
Setoran Tn.H 3.000.000
Bonus kepada anggota lama 300.000
Kelebihan setoran Tn.H dianggap sebagai bonus untuk sekutu lama yang dibagikan sesuai
dengan ketentuan laba (rugi) yang telah disepakati.Sehingga modal sekutu lama akan bertambah
masing-masing sbb:
Dari contoh setoran modal Tn.H diatas,maka goodwill yang akan dibentuk untuk sekutu lama
adalah sbb.
100 x 3.000.000 =20.000.000(pembulatan)
15
Total modal yang sesungguhnya =18.000.000
Goodwill yang harus dibentuk = 2.000.000
Goodwill 2.000.000
Modal Tn.N 500.000
Modal Tn.O 700.000
Modal Tn.A 800.000
Kas 3.000.000
Modal Tn.H 3.000.000
Kas 3.000.000
Modal Tn.N 150.000
Modal Tn.O 210.000
Modal Tn.A 240.000
Modal Tn.H 3.600.000
Apabila kelebihan 600.000 dari setoran modal Tn.H dianggap sebagai goodwill,maka masing-
masing modal anggota lama tidak berubah dan berikut pencatatannya.
Kas 3.000.000
Goodwill 600.000
Modal Tn.H 3.600.000
Penyelesaian pengunduran diri seorang anggota
1. Bagian penyertaan anggota yang mengundurkan diri dijual kepada anggota yang lain atau
anggota yang baru.
2. Bagian penyertaannya dikembalikan dalarn bentuk uang tunai atau harta kekayaan lainnya
sesuai dengan perhitungan bagian penyertaannya.
Modal E 400.000
Modal O 30.000
Modal N 20.000
Hutang Tn.E atau Kas 450.000
Pembentukan Goodwill
Modal E 400.000
Goodwill 50.000
Hutang Tn.E atau Kas 450.000
Goodwill 250.000
Modal E 50.000
Modal O 137.500
Modal N 62.500
Modal E 450.000
Hutang Tn.E atau Kas 450.000
Pembayaran kepada anggota yang mengundurkan diri dengan jumlah lebih
rendah dari saldo modalnya
Pemberian bonus
Selisih 50.000 dianggap sebagai bonus untuk anggota-anggota yang melanjutkan usaha,berikut
jurnal yang harus dicatat oleh persekutuan.
Modal E 400.000
Hutang Tn.E atau Kas 350.000
Modal O 30.000
Modal N 20.000
Pembentukan Goodwill
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat pengunduran diri Tn.E
Modal E 400.000
Goodwill 50.000
Hutang Tn.E atau Kas 350.000
Apabila membuka buku-buku baru maka pencatatan yang pertama harus dilakukan adalah
penyesuaian aktiva dan bagian penyertaan
para anggota, kemudian diikuti dengan pencatatan-pencatatan ;
a) Pemindahan aktiva dan hutang ke dalam perseroan.
b) Penerimaan saham-saham sebagai pembayaran terhadap kekayaan bersih yang dipindahkan.
c) Pembagian saham kepada para anggota pemilik.
Contoh soal :
Tn.M dan Tn.E adalah anggota-anggota sebuah persekutuan yang pembagian laba(rugi) dibagi
sama rata,keduanya sepakat melebur persekutuannya menjadi suatu perseroan dengan modal
statutair 25 lembar saham biasa nominal @ 1.000.000. Berikut posisi keuangan persekutuan
sebelum diadakannya peleburan.
"Persekutuan M&E"
Neraca per 31 november 2012
Hutang
Kas 5,000,000 Dagang 17,500,000
Piutang dagang 7,000,000
Cadangan
kerugian Modal M 8,000,000
Piutang dagang ( 500,000 ) Modal E 10,000,000
6,500,000
Persediaan barang dagangan 10,000,000
Perlengkapan
kantor 1,000,000
Peralatan Kantor 15,000,000
Akumulasi penyusutan
Peralatan Kantor (2,000,000)
13,000,000
35,500,000 35,500,000
Sebelum melakukan peleburan keduanya setuju untuk melakukan peninjauan kembali terhadap beberapa
jenis aktiva,antara lain :
Piutang Dagang 5.500.000
Peralatan kantor 14.000.000
Perlengkapan kantor 3.000.000
"PT. ME"
Neraca permbukaan,01 Desember 2012
Kas 5,000,000 Hutang Dagang 17,500,000
Piutang dagang 7,000,000
Cadangan
kerugian Modal Saham 20,000,000
Piutang dagang ( 1,500,000 )
5,500,000
Persediaan barang dagangan 10,000,000
Perlengkapan
kantor 3,000,000
Peralatan Kantor 15,000,000
Akumulasi penyusutan
Peralatan Kantor ( 1,000,000 )
14,000,000
Jumlah Aktiva 37,500,000 Jumlah Harta&Modal 37,500,000
Apabila perseroan membuka buku-buku baru tersendiri, maka jurnal-jurnal
yang diperlukan adalah :
1) Pencatatan (jurnal) pada waktu persekutuan Tn.M dan N ditutup,sesudah penilaian
kembali (dalam buku lama) :
Piutang perseroan 20.000.000
Hutang Dagang 17.500.000
Cadangan kerugian piutang 1.500.000
Akumulasi penyusutan peralatan kantor 1.000.000
Kas 5.000.000
Piutang Dagang 7.000.000
Persediaan Barang Dagangan 10.000.000
Perlengkapan kantor 3.000.000
Peralatan kantor 15.000.000
2) Pada waktu Tn.M dan Tn.E menerima saham – saham dari Perseroan (dalam buku lama)
Modal M 9.000.000
Modal E 11.000.000
Piutang Perseroan 20.000.000
3) Pencatatan pada waktu pemindahan aktiva dan hutang persekutuan Tn.M dan E (dalam
buku baru) :
Kas 5.000.000
Piutang Dagang 7.000.000
Persediaan barang dagangan 10.000.000
4) Pencatatan pada waktu perseroan mengeluarkan saham – saham untuk Tn.M dan Tn.E
Hutang Tn.M dan Tn.E 20.000.000
Modal saham 20.000.000
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan masuknya seorang sekutu kerja yang baru atau keluarnya sekutu kerja atau
meninggalnya seorang sekutu maka akan membubarkan persetujuan bersama persekutuan. Suatu
persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu untuk menjalankan usaha
bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi.
Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang para sekutu untuk menjalankan
perusahaannya juga berakhir. Walaupun pembubaran ini mengakhiri asosiasi perorangan-
perorangan untuk tujuan awal mereka, namun hal ini tidak berarti pembubaran perusahaan atau
bahkan hambatan dalam kelangsungan hidupnya.
Masuknya sekutu baru dan keluarnya sekutu lama pada persekutuan akan mengakibatkan
pembubaran. Kondisi-kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan yaitu : Pembubaran
oleh tindakan sekutu, pembubaran karena ketentuan Undang-undang, dan pembubaran oleh
Keputusan Pengadilan.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://yana-anggraini.blogspot.co.id/2012/10/pembubaran-persekutuan.html
2. http://ketikadaide.blogspot.co.id/2011/10/pembubaran-persekutuan.html
3. https://resum.wordpress.com/2010/12/28/pembubaran-persekutuan/