Kelas : 63.4A.04
Anwar 63200204
PRODI AKUNTANSI
2022
KATA PENGANTAR
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Teori Pajak Dari Para Ahli
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH,
“Pengertian pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi)
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Menurut P. J. A. Adriani, “Pengertian Pajak
adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan umum
(undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali
yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah
untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan”.
2
1.4 Sistem Pemungutan Pajak
Sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi tiga
sistem (Mardiasmo, 2011: 7), yaitu sebagai berikut :
1. Official Assessment system
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi
wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh
Wajib Pajak.
2. Self Assessment System
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi
wewenang sepenuhnya kepada Wajib Pajak untuk
menghitung, memperhitungkan, membayar, dan
melaporkan sendiri besarnya pajak yang terutang.
3. With Holding System
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi
wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan
bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh
Wajib Pajak.
3
1.6 Pelaporan Pajak
Sistem pemungutan pajak dengan metode self
assessment yang telah berjalan selama lebih dari tiga
dekade ini telah berhasil menggerakkan tanggung jawab
menghitung, memperhitungkan, membayar dan
melaporkan pajak ke pundak masyarakat sendiri. Sistem
ini mengamanatkan bahwa meskipun pelaksanaan
pembayaran pajak telah dilakukan melalui mekanisme
pemotongan oleh pihak lain, misalnya oleh pemberi kerja,
para pembayar pajak (Wajib Pajak/WP) tetap
berkewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)
tahunan. Oleh karena itu, meskipun Pajak Penghasilan
(PPh)-nya telah dipotong oleh pemberi kerja, tetapi para
karyawan, pekerja atau pegawai tetap wajib mengisi dan
menyampaikan SPT tahunan ke kantor pajak.
Untuk memudahkan masyarakat dalam
menyampaikan SPT-nya, Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
Kementerian Keuangan pun telah meluncurkan e-filing,
suatu cara penyampaian SPT tahunan PPh secara
elektronik yang dilakukan secara online dan real time
melalui internet pada website DJP Online
(https://djponline.pajak.go.id) atau laman penyedia
layanan SPT elektronik. DJP Online adalah layanan pajak
online yang disediakan oleh DJP melalui laman dan/atau
aplikasi untuk perangkat bergerak (mobile device).
Adapun penyedia layanan SPT elektronik merupakan
pihak yang ditunjuk untuk menyelenggarakan layanan
yang berkaitan dengan proses penyampaian e-filing ke
DJP, yang meliputi penyedia aplikasi SPT elektronik dan
penyalur SPT elektronik. Dengan adanya perubahan dari
yang pelaporan secara manual dan sekarang dibuat
Aplikasi yang memudahkan pelaporan yaitu E-SPT.
Maka kelompok kami tertarik untuk membahas cara
perhitungan dan pelapran E-Spt PPh Pasal 21/26 pada PT.
HDE Pratama Logistics.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5
2.3 Visi Dan Misi
Visi Perusahaan :
Menjadi Salah Satu Perusahaan Logistik Lokal Terbesar
Khusus Dalam Proyek Logistik.
Misi Perusahaan:
Mitra Logistik Yang Dapat Memenuhi Kebutuhan
Pelanggan Dengan Pengalaman, Improvisasi Dan
Inovasi.
6
2.5 Tata Tertib Perusahaan
a. Jam kerja dimulai pukul 08:30 WIB sampai dengan
pukul 17:00 WIB.
b. Jam istirahat dimulai pukul 12:00 WIB sampai
dengan pukul 13:00 WIB.
c. Bagi karyawan yang datang terlambat dan lupa
absen, akan dikenakan sanksi berupa pemotongan
Tunjangan Uang Makan.
d. Kehadiran karyawan akan dianggap apabila :
1. Terlambat datang hingga pukul 10:30 WIB,
dianggap tidak hadir;
2. Tidak hadir lebih dari 1 (satu) hari, wajib
menyerahkan Surat Keterangan/ Surat
Rekomendasi dari Dokter.
3. Jika ada keperluan mendadak dan sakit,
karyawan wajib menginformasikan kepada
Kepala Divisi/HRD.
e. Bagi karyawan yang absen tanpa keterangan, akan
dikenakan sanksi Surat Peringatan dan Pemotongan
Tunjangan Kehadiran berdasarkan persentase
ketidakhadiran.
f. Setiap karyawan wajib berpenampilan rapi, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Setiap karyawab wajib terlihat rapi dan sopan.
2. Badan terlihat segar dan tidak memancarkan
aroma yang tidak sedap.
3. Rambut harus tertata dan terlihat rapi bagi pria
dan wanita;
4. Pakaian yang digunakan harus bersih, tidak
kotor/bernoda, dan rapi/tidak kusut.
5. Kartu ID/Papan Nama agar selalu dikenakan
saat berada di dalam perusahaan, dan ketika
tugas di luar perusahaan.
7
2.6 Struktur Organisasi
8
BAB III
PEMBAHASAAN
9
a. Data Pegawai Tetap
Akhir bulan Februari 2022 perusahaan melakukan perhitungan gaji terhadap pegawai tetap.
1. Data tentang pegawai dan Gaji pokok yang diterima adalah sebagai berikut:
10
2. Selain menerima gaji pokok, pegawai menerima tunjangan sebagai berikut:
TUNJANGAN
No. NAMA NPWP
U.Makan Lembur BPJS TK BPJS KES
1 Dody Kurniawan 69.728.867.8-432.000 - - 978.000 800.000
2 Alamsyah Harahap 09.473.367.2.005.000 - - 489.000 400.000
3 Juniarni 48.664.964.3-432.000 600.000 - 293.400 240.000
4 Somantri 67.020.969.1-405.000 600.000 - 293.400 240.000
5 Syariffudin 73.352.649.5-432.000 600.000 - 293.400 240.000
6 Marpinto 95.930.078.1-447.000 600.000 - 293.400 240.000
7 Sharil 96.919.915.7-432.000 600.000 400.000 293.400 240.000
8 Candy Aguilera P 96.923.127.3-045.000 400.000 - 244.500 200.000
9 Anwar 94.582.997.6-447.000 400.000 200.000 244.500 200.000
10 Ichsanul Zikra 83.157.293.8-436.000 400.000 200.000 244.500 200.000
11 Raihan Pratama 91.737.330.0-447.000 400.000 300.000 244.500 200.000
Jumlah 4.600.000 1.100.000 3.912.000 3.200.000
Selain tunjangan, Setiap bulan pegawai tetap dipotong dari gaji bulanan sebesar 2% dari gaji
pokok untuk iuran pensiun dan 1% dari gaji pokok untuk iuran Tabungan hari tua.
11
3. Perhitungan Pajak Pegawai Tetap
Dan berikut perhitungan PPh Pasal 21 Pada PT. HDE Pratama Logistics.
Pengurangan
No. Nama Pegawai By THT PH Neto PKP PPh 21 PPh 21
Jumlah PTKP
Jabatan/ 1%+2% Setahun Setahun Setahun Sebulan
1 Dody Kurniawan 500.000 600.000 1.100.000 248.136.000 72.000.000 176.136.000 8.806.800 733.900
2 Alamsyah H 500.000 300.000 800.000 121.068.000 67.500.000 53.568.000 2.678.400 223.200
3 Juniarni 356.670 180.000 536.670 79.160.760 54.000.000 25.160.760 1.258.038 104.837
4 Somantri 356.670 180.000 536.670 79.160.760 67.500.000 11.660.760 583.038 48.587
5 Syariffudin 356.670 180.000 536.670 79.160.760 63.000.000 16.160.760 808.038 67.337
6 Marpinto 356.670 180.000 536.670 79.160.760 63.000.000 16.160.760 808.038 67.337
7 Sharil 376.670 180.000 556.670 83.720.760 54.000.000 29.720.760 1.486.038 123.837
8 Candy Aguilera P 292.225 150.000 442.225 64.827.300 54.000.000 10.827.300 541.365 45.114
9 Anwar 302.225 150.000 452.225 67.107.300 54.000.000 13.107.300 655.365 54.614
10 Ichsanul Zikra 302.225 150.000 452.225 67.107.300 54.000.000 13.107.300 655.365 54.614
11 Raihan Pratama 307.225 150.000 457.225 68.247.300 54.000.000 14.247.300 712.365 59.364
Jumlah 4.007.250 2.400.000 6.407.250 1.036.857.000 657.000.000 379.857.000 18.992.850 1.582.738
12
b. Data Pegawai Tidak Tetap
a. Contoh Data Pegawai Tidak Tetap PT. HDE Pratama
Logistics
1. Tanggal 8 Februari 2022 membayar Upah borongan
kepada Warsito, sebesar Rp. 4.000.000,- atas
pekerjaan Pengecatan gedung dan pemeliharaan
taman yang diselesaikan dalam 8 hari NPWP
67.038.269.6-416.000 NIK 0821-018 Bekasi (bukti
potong No.1.3-02.22-0000001
2. Tanggal 9 Februari 2022 Membayar fee Akuntan atas
jasa pemeriksaan laporan keuangan tahun 2016
sebesar Rp. 40.000.000, kepada Purnomo NPWP
48.133.949.7-414.000 NIK 1120-013 Jakarta Timur
(bukti potong No.1.3-02.22-0000002)
3. Tanggal 12 Februari 2022 Membayar Honorarium
kepada Arif Apriyanto NPWP 57.475.827.2-009.000
seorang Motivator atas jasa pelatihan Forklift selama
satu hari sebesar 2.000.000,- NIK 0221-017 BEKASI
(Bukti Potong No.1.3-02.22-0000003)
4. Tanggal 25 Februari 2022 Membayar Pesangon
kepada Kusnandar Rp. 60.000.000,- Mantan
karyawan yang keluar pada akhir tahun 2016 NPWP
66.319.023.9-437.000 NIK 1020-014 Indramayu
(bukti potong No. 1.4-02.22-000001)
1. WARSITO
67.038.269.6-416.000
BEKASI
Upah Borongan 4.000.000
Upah Sehari 500.000
PTKP 450.000
PKP 50.000
Upah Sehari 2.500
PPH 21 8 Hari 20.000
13
2. PURNOMO
48.133.949.7-414.000
JAKARTA TIMUR
Tidak Berkesinambungan
Penghasilan Bruto 40.000.000
50% x 40.000.000 20.000.000
5% x 20.000.000 1.000.000
3. ARIF PRIYANTO
57.475.827.2-009.000
BEKASI
Penghasilan Bruto 2.000.000
50% x 40.000.000 1.000.000
5% x 20.000.000 50.000
4. KUSNANDAR
66.319.023.9-437.000
INDRAMAYU
Pesangon 60.000.000
Penghasilan Bruto
0% x 50.000.000 -
5% x 10.000.000 500.000
PPh Pesangon 500.000
14
3.3 Tahap Pengisian E-SPT PPH 21/26
a. Pengisian Profil Perusahaan
1. Instal aplikasi SPT
2. Pilih menu data base: pilih data base
15
3. Koneksi Ke data base →pilih nama data base
perusahaan di dalam jendela koneksi data base
dan klik pilih DB
16
5. Input NPWP Perusahaan dan simpan
17
b. Membuat atau Membuka Masa/periode SPT
1. Buka menu pilih SPT
2. Klik buat SPT Jika SPT belum dibuat, jika sudah klik
buka SPT dan klik SPT yang diinginkan (Februari
2022) jika sudah diinput kemudian klik buat SPT,
sehingga akan muncul SPT berhasil dibuat
18
c. Pengisian SPT Untuk Pegawai Tetap Dan Tidak
Tetap/Bukan Pegawai
Pengisian SPT ini ada dua cara dapat dilakukan secara
input satu persatu atau dengan impor data (untuk impor
data harus menyiapkan data dalam bentuk CSV terlebih
dahulu)
19
b. Akan muncul dilayar daftar pajak bulanan dan
klik tambah dan input NPWP,Nama, kode objek
pajak , jumlah penghasilan bruto, PPH dipotong
untuk setiap pegawai kemudian simpan dan input
dengan cara yang sama untuk pegawai
selanjutnya (sesuai data perhitungan)
20
2. Pegawai Tidak Tetap/Bukan Pegawai
a. Pegawai tidak tetap/bukan pegawai yang
dipotong PPH Tidak Final
1) Buka menu isi SPT→daftar bukti potong→
tidak final (1721-II)
21
2) Di layar tampil daftar bukti potong pajak
penghasilan pasal 21 (tidak final)→klik
baru
22
4) Setelah di simpan di daftar bukti potong
tidak final dan SPT induk akan terlihat:
23
2) Di layar tampil daftar bukti potong pajak
penghasilan pasal 21 (final)→klik baru
24
4) Setelah di simpan di daftar bukti potong
final dan SPT induk bagian C akan terlihat:
25
B. Impor
1. Pegawai Tetap
a. Buka menu csv → impor → bukti potong →
pemotongan pajak bulanan
26
2. Pegawai Tidak Tetap/Bukan Pegawai dipotong
PPH tidak Final dan Final
a. Pegawai Tidak Tetap/Bukan Pegawai dipotong
PPH tidak Final
1. Buka menu CSV→impor→bukti potong→
tidak final
27
3. Setelah klik impor→buka daftar bukti
potong tidak final dan spt induk akan
terlihat tampilannya sama dengan Cara
Input satu-persatu.
28
b. Pegawai Tidak Tetap/Bukan Pegawai dipotong
PPH Final
1. Buka menu CSV→impor→bukti
potong→final
29
3. Setelah klik impor →buka daftar bukti
potong final dan spt induk (bagian c objek
pajak final) akan terlihat tampilannya sama
dengan Cara Input satu persatu/manual.
30
b. B.2.Penghitungan PPh
31
d. D. Lampiran
32
2. Buka menu isi spt→daftar ssp dan klik tambah
33
4. Setelah disimpan, pada daftar ssp akan terlihat
34
5. Pelaporan→Buka menu csv →pelaporan
SPT→buat file csv→kemudian simpan file
tersebut ke folder yang diinginkan/flash disk dan
file tersebut yang nanti akan dibawa dan
dilaporkan ke KPP atau sekarang melalui E-
filling
35
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah meneliti tentang bagaimana cara
perhitungan dan penginputan E-Spt PPh 21 pada PT.
HDE Pratama Logistcs, dapat ditarik kesimpulan
bahwa PT. HDE Pratama Logistics Ini sudah
menjalankan kewajiban pajaknya menggunakan
aplikasi E-Spt dari awal berdirinya perusahaan
penginputan ini sendiri merupakan aspek yang sangat
penting dalam perusahaan. Tanpa penginputan yang
benar, perusahaan secara tidak langsung tidak dapat
menjalankan SOP pekerjaan yang ada. Penginputan
E-Spt PPh 21 ini meliputi data pegawai tetap, pegawai
tidak tetap, serta pelaporan.
Namun Dengan kurangnya SDM dari PT HDE
Pratama Logistics ini dalam Staff Pajaknya. Untuk
pelaporan E-Spt ini terkadang tidak tepat waktu
sehingga dikenakan denda kepada PT. HDE Pratama
Logistics. Dan perangkat untuk penginputan pajak
tersebut tidak terkunci sehingga rawan terlihat oleh
karyawan yang lain.
4.2 Saran
Berdasarkan riset yang sudah kami lakukan
tersebut, kelompok kami menyarankan:
1. Perusahaan dapat menambahkan SDM agar
dapat meminimalisir pelaporan yang telat
sehingga menimbulkan denda-denda yang
dikenakan.
2. Perusahaan dapat mengunci perangkat yang
digunakan untuk menginput pajak agar menjaga
data dari hal yang tidak diinginkan.
36
DAFTAR PUSTAKA
37
LAMPIRAN
FOTO SAAT RISET
38
SURAT KETERANGAN RISET
Alamsyah Harahap
Nama : Anwar
NIM : 63200204
Tempat/Tgl Lahir : Bekasi, 15 Desember 2001
Status : Mahasiswa
Alamat : Kp. Kebantenan RT2/16,
Jatiasih, Bekasi