Anda di halaman 1dari 12

PERPAJAKAN

Oleh :

1. Sania
2. Silvia
3. Salsa Dwiastuti
4. Siska Jumiana
5. Siti Nuraeni

KELAS 12B
SMA NEGERI 9 PANDEGLANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini berjudul "Perpajakan".
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat
bagi pembaca, khususnya siswa SMA.
Dalam makalah ini, kami membahas mengenai perpajakan. Pajak
merupakan salah satu instrumen penting dalam pembangunan negara. Pajak dapat
digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan negara, seperti pembangunan
infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Pajak merupakan kewajiban setiap warga negara. Oleh karena itu, Kami
mengajak pembaca untuk memahami pentingnya pajak dan turut berpartisipasi
dalam pembayaran pajak.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanf aat bagi siapapun.

Sobang, 2 4 Januari 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ………..….…………………………………………… 1


A Latar Belakang …………………...………………………………………… 1
B Rumusan Masalah …………….…………………………………………….. 3
C Tujuan ……………………………………………………………………… 3
D Manfaat ……..................………………………………….……………….. 3
BAB II PEMBAHASAN ………….…………………………………………….... 4
A Pengertian Pajak ……………………..……………………………………..… 4
B Fungsi Pajak …………………….…….……………………….…………… 4
C Manfaat Membayar Pajak bagi Masyarakat ………………………………..... 4
D Manfaat Membayar Pajak bagi Pebisnis ….………………………………... 5
E Macam – macam Pajak ..............….….........……………………………... 6
BAB III PENUTUP …………………….……..….………………………..…… 8
A Kesimpulan ………………………………………………..………………… 8
B Saran …………………….……………………………………………….….. 8

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 9


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang bertujuan


untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara meningkatkan
pelayanan publik. Namun permasalahan pajak di Indonesia terus berlangsung,
padahal pajak merupakan kewajiban masyarakat sebagai warga negara, tetapi
masih banyak warga negara yang tidak membayar pajak. Bahkan banyak wajib
pajak tidak melakukan pembayaran pajak. Hal ini jelas merugikan negara.

Masalah kepatuhan wajib pajak adalah masalah penting di seluruh


dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Karena jika wajib pajak
tidak patuh maka akan menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan
penghindaran, pengelakan penyelundupan, dan pelalaian pajak, yang pada
akhirnya tindakan tersebut akan menyebabkan penerimaan pajak negara akan
berkurang.

Pelaksanaan pemungutan pajak suatu negara memerlukan suatu sistem


yang telah disetujui masyarakat melalui perwakilannya didewan perwakilan,
dengan menghasilkan suatu peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar
pelaksanaan perpajakan bagi fiskus maupun maupum bagi wajib pajak.

Sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia berdasarkan


peraturan perundang –undangan perpajakan menuntut wajib pajak untuk turut
aktif dalam pemenuhan kewajiban pepajakannya. Sistem pemungutan yang
berlaku adalah Self Assesment System, dimana segala pemenuhan kewajiban
perpajakan di lakukan sepenuhnya oleh wajib pajak, fiskus hanya melakukan
pengawasan melalui prosedur pemeriksaan. Self Assesment System adalah
suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak
untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 Tentang


Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yaitu wajib pajak diberikan
kepercayaan untuk menghitung dan membayar sendiri pajak yang terutang
sehingga dengan cara ini kejujuran dari wajib pajak sangat diperlukan dalam
rangka pemungutan pajak.

Wajib pajak disini harus mendaftarkan diri terlebih dahulu pada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP). Manfaat diterapkannya Sistem Self Assesment System ini disatu sisi
bernilai positif, yaitu mencerdaskan wajib pajak dalam menghitung,
melaporkan dan membayar pajak yang terutang secara sendiri pada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP).

Selain menghitung dan membayar dan membayar sendiri wajib pajak


juga harus melaporkan sendiri jumlah pajak yang dibayarkannya, sehingga
diharapkan wajib pajak memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena
sistem ini sangat membutuhkan partisisipasi yang besar, dari wajib pajak
diantaranya kesadaran, kejujuran serta tanggung jawab. Pelaksanaan
pemungutan pajak pada kenyataannya tidak berjalan sesuai dengan yang
diharapkan, banyak kendala yang dihadapi oleh fiskus yang pada akhirnya
akan berdampak pada pemberian sanksi kepada wajib pajak.

Kondisi perpajakan yang menuntut keikutsertaan aktif wajib pajak


dalam menyelenggarakan perpajakan membutuhkan kepatuhan wajib pajak
yang tinggi, sebagian besar pekerjaan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan
itu dilakukan oleh wajib pajak bukan fiskus selaku pemungut pajak, sehingga
kepatuhan wajib pajak duperlukan dalam penerapan Self Assesment System,
yang bertujuan agar penerimaan pajak yang optimal.

Permasalahan wajib pajak dalam penyampaian SPT tetap berlangsung


dari tahun ke tahun. Pemerintah telah melakukan banyak hal untuk menekan
permasalahan perpajakan namun masih mengalami kendala. Kendala yang
dihadapi wajib pajak disebabkan oleh banayak hal seperti besaran penghasilan,
tingkat pendididkan, isu korupsi di Direktorat Jenderal Pajak. Ketidakpuasan
masyarakat atas pelayanan dan mekanisme pajak. Banyak keluhan dari
masyarakat yang merasa kurang puas, atau pengenaan pajaknya kurang adil
dan kurang mencerminkan ketentuan dalam perundang-undangan sehingga
membuat masyarakat enggan membayar pajak.
Berdasarkan uraian di atas, maka Kami ingin meneliti lebih lanjut
mengenai permasalahan dan menyusunnya dalam judul : “Perpajakan”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan pajak sebagai sumber utama penerimaan negara?


2. Apa sajakah kendala yg dihadapi negara terhadap perpajakan?
3. Bagaimana penerapan manfaat perpajakan bagi pribadi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pajak sebagai sumber utama


penerimaan negara
2. Untuk mengetahui Apa sajakah kendala yg dihadapi negara terhadap
perpajakan
3. Bagaimana Apa sajakah kendala yg dihadapi negara terhadap perpajakan

D. Manfaat

1. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang penerapan pajak


sebagai sumber utama penerimaan negara
2. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang Apa sajakah kendala
yg dihadapi negara terhadap perpajakan

3. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca tentang


apa sajakah kendala yg dihadapi negara terhadap perpajakan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

B. Fungsi Pajak
Pajak sangat berperan bagi pembangunan negara dan masyarakat. Pajak
digunakan untuk membiayai berbagai macam pengeluaran publik. Pajak
dibayarkan oleh rakyat kepada Negara berdasarkan undang-undang yang
berlaku. Fungsi pajak begitu penting sehingga setiap orang harus memenuhi
kewajiban pajaknya.

Fungsi Pajak Terbagi Menjadi 4 yaitu:


1. Fungsi Anggaran (Budgetair) Fungsi pajak adalah sumber pendapatan
negara. Pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara.
2. Fungsi Mengatur (Regulerend) Fungsi pajak adalah mengatur untuk
mencapai suatu tujuan.
3. Fungsi Stabilitas. Fungsi pajak adalah stabilitas.
4. Fungsi Redistribusi Pendapatan.

C. Manfaat Membayar Pajak Bagi Masyarakat

1. Infrastruktur dan Fasilitas Umum

Pembuatan jalan, pembangunan jembatan, sekolah, tol hingga rumah


ibadah merupakan beberapa jenis infrastruktur dan fasilitas umum yang
telah dibangun dari sebagian alokasi dana penerimaan pajak.

2. Fasilitas Pendidikan

Pajak juga digunakan untuk pembangunan fasilitas pendidikan.


Program-program pemerintah dari segi pendidikan seperti Kartu Indonesia
Pintar (KIP), Beasiswa Bidik Misi dan Bantuan Operasional (BOS)
merupakan deretan manfaat membayar pajak dari sektor pendidikan.
3. Transportasi Umum

Tersedianya fasilitas angkutan umum di setiap wilayah merupakan


salah satu manfaat membayar pajak. Pemerintah menyediakan fasilitas
transportasi umum yang baik, nyaman, serta harga yang terjangkau untuk
masyarakat guna mengatasi kemacetan serta masalah terkait angkutan umum
lainnya.

4. Fasilitas Kesehatan

Sebagian hasil penerimaan pajak dialokasikan pada bidang kesehatan.


Selain itu, membayar pajak juga berguna untuk meningkatkan pelayanan
dan mutu rumah sakit serta pembiayaan JKN/KIS bagi peserta Penerima
Bantuan Iuran (PBI).

5. Keamanan dan Ketertiban

Manfaat membayar pajak lainnya adalah dapat merasakan keamanan


dan ketertiban. Dana penerimaan pajak digunakan untuk pengadaan senjata
atau kendaraan tempur serta melakukan modernisasi di segala aspek
keamanan darat, air, hingga udara.

D. Manfaat Membayar Pajak Bagi Pebisnis

1. Keuntungan Pengusaha Domestik Akan Berlipat

Barang-barang impor yang dikenakan pajak tinggi oleh pemerintah


bertujuan agar produksi dalam negeri mampu bersaing di pasaran. Pajak
yang dibayarkan oleh pengimpor akan meredam neraca perdagangan dan
jumlah barangnya akan berkurang. Dengan demikian, pengusaha dapat
memajukan bisnisnya dan bersaing dengan barang-brang impor.

2. Mendapat Pinjaman Lebih Mudah

Manfaat membayar pajak dengan tertib dapat memudahkan


mendapatkan pinjaman dari bank. Tentunya hal ini sangat memudahkan para
pemilik usaha. Dengan kartu NPWP khusus bisnis, maka pihak bank akan
menganggap kamu adalah pelakuk bisnis profesional.

3. Menunjukkan Kesehatan Keuangan Perusahaan

Manfaat membayar pajak lainnya adalah dapat menunjukkan sehatnya


keuangan suatu perusahaan. Tentunya hal ini perlu didukung dengan
pengelolaan keuangan yang baik. Ditjen Pajak akan memberikan denda bagi
setiap pengusaha yang telat bayar pajak. Adanya denda akibat telat bayar
pajak akan menyadarkan para pengusaha akan pentingnya membayar pajak.

4. Usaha Menjadi Lebih Profesional

Membayar pajak usaha akan membuat usaha terlihat lebih profesional


di hadapan distributor dan konsumen. Hal ini dikarenakan ketika
berkecimpung di dalam bisnis di bidang manufaktur, maka Nomor Poko
Wajib Pajak (NPWP) merupakan salah satu bagian terpenting dalam surat
kerja sama kontrak. Apabila tidak memiliki NPWP, perusahaan akan terlihat
tidak profesional.

E. Macam-Macam Pajak

Macam-macam pajak yang berlaku di Indonesia cukup beragam sesuai


tujuan dan objeknya. Macam-macam pajak ini diperuntukkan bagi wajib pajak
sesuai dengan kepentingan yang ada. Berdasarkan wewenang pemungutannya,
macam-macam pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak pusat dan pajak daerah.

Pajak Pusat adalah macam-macam yang dikelola oleh Pemerintah


Pusat. Sedangkan Pajak Daerah adalah macam-macam pajak yang dikelola
oleh Pemerintah Daerah baik tingkat Propinsi maupun Kabupaten/Kota.
Berikut macam-macam pajak yang berlaku di Indonesia :

1. Pajak pusat
• Pajak Penghasilan (PPh)

• Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

• Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

• Bea Meterai

• Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tertentu

2. Pajak Daerah (Provinsi)


• Pajak Kendaraan Bermotor

• Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

• Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

• Pajak Rokok

• Pajak Air Permukaan

3. Macam-macam pajak daerah (kabupaten/kota)


• Pajak Hotel
• Pajak Restoran

• Pajak Hiburan

• Pajak Reklame

• Pajak Penerangan Jalan

• Pajak Parkir

• Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

• Pajak Air Tanah

• Pajak Sarang Burung Walet

• PBB Perdesaan & Perkotaan

• Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunnan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Pajak adalah iuran wajib rakyat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal
balik (kotraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi pokok


bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penyusun banyak
berharap para pembaca bersedia memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca pada umumnya..
DAFTAR PUSTAKA

Https://bakeuda.agamkab.go.id

Https://www.liputan6.com

Wikipedia

Anda mungkin juga menyukai