Kelas : XI AKL 2
Makalah disusun untuk memenuhi tugas. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lelyana Pasaribu. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .....................................................................
PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
B. Rumusan masalah
Tujuan penulisan makalah dan mengangkat tema mengenai “pajak” ini adalah
guna memenuhi tugas.
Jenis pajak banyak ragamnya. Keragaman ini tergantung dari sisi mana
kita melihatnya. Pembagian pajak dapat dilihat dari siapa yang menanggung
pajak, lembaga yang memungut, dan sifatnya.
a. Jenis-Jenis Pajak Berdasarkan Pihak yang Menanggung
Berdasarkan pihak yang menanggung, pajak dibedakan atas pajak
langsung dan tidak langsung.
• Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Diatur
dalam UU No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah yang diubah terakhir kali dengan UU No. 42
Tahun 2009.
• Bea Masuk, UU No. 10 Tahun 1995 jo. UU No. 17 Tahun 2006 tentang
Kepabeanan.
• Cukai, UU No. 11 Tahun 1995 jo. UU No. 39 Tahun 2007 tentang Cukai.
Sesuai UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, berikut
jenis-jenis pajak daerah: Pajak Provinsi terdiri dari: a.Pajak Kendaraan
Bermotor; b.Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; c.Pajak Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor; d.Pajak Air Permukaan; dan e.Pajak Rokok. Jenis Pajak
Kabupaten/Kota terdiri atas: a.Pajak Hotel; b.Pajak Restoran; c.Pajak Hiburan;
d.Pajak Reklame; e.Pajak Penerangan Jalan; f.Pajak Mineral Bukan Logam dan
Batuan; g.Pajak Parkir; h.Pajak Air Tanah; i.Pajak Sarang Burung Walet;
j.Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan k. Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan. Secara umum ada beberapa undang undang
yang mengatur tentang pajak yang berlaku di Indonesia. Undang -undang
tersebut adalah;
Pajak dapat dibedakan menjadi pajak langsung dan pajak tidak langsung,
pajak langsung berarti jenis pungutan pemerintah secara langsung dikumpulkan
dari pihak yang wajib membayar pajak. Setiap individu yang bekerja dan
perusahaan yang menjalankan kegiatan dan memperolehkeuntungan wajib
membayar pajak. Pajak yang dipungut dan dikenakan atas pendapatan
pendapatan mereka dinamakan pajak langsung, yaitu pajak yang secara
langsung dipungut dari orang yang berkewajiban untuk membayar pajak.
Sementara pajak tak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dipindah
pindahkan ke pihak lain. Biasanya , pada akhirnya yang akan menanggung
beban pajak tersebut adalah para konsumen ( Soekirno 1997) . Selanjutnya
dikatakan bentuk pungutan pajaknya terdiri dari pajak regresif, pajak
proposional dan pajak progresif.
• Jaminan hukum bagi para wajib pajak untuk tidak diperlakukan secara
umum
• Bea materai disederhanakan dari 167 macam tarif menjadi 2 macam tarif
• Tarif PPN yang beragam disederhanakan menjadi hanya satu tarif, yaitu
10%
Asas daya pikul: besar kecilnya pajak yang dipungut harus berdasarkan
besar kecilnya penghasilan wajib pajak. Semakin tinggi penghasilan maka
semakin tinggi pajak yang dibebankan. Asas manfaat: pajak yang dipungut oleh
negara harus digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk
kepentingan umum. Asas kesejahteraan: pajak yang dipungut oleh negara
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Asas kesamaan: dalam
kondisi yang sama antara wajib pajak yang satu dengan yang lain harus
dikenakan pajak dalam jumlah yang sama (diperlakukan sama). Asas beban
yang sekecil-kecilnya: pemungutan pajak diusahakan sekecil-kecilnya
(serendah-rendahnya) jika dibandingkan dengan nilai obyek pajak sehingga
tidak memberatkan para wajib pajak.
Tarif Pajak
Pada bab ini, penulis akan menguraikan data dan hasil penelitian tentang
permasalahan yang telah diuraikan pada bab terdahulu, yaitu tentang pajak.
Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik googling secara mendalam dengan
informan sebagai bentuk pencarian data dan dokumenntasi yang kemudian
dianalisis oleh penulis. Fokus penelitian ini adalah tentang pajak, antara lain
berupa pengetahuan, pemahaman, pemanfaatan dan minat wajib pajak.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk melihat kondisi alami dari
suatu fenomena. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman dan
mendapatkan realitas yang kompleks terkait masalah yang terjadi. Penelitian
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilakan data-data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang didasari oleh orang atau
perilaku yang diamati.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari penjelasan materi di atas kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa pajak adalah pembayaran yang dilakukan rakyat, dan merupakan
sumber dana untuk pembangunan Negara. Selain itu pajak berbeda
dengan retribusi dan sumbangan. Dalam penetapan besaran pajak harus
sesuai dengan pancasila.
Pajak sendiri memiliki banyak jenis dan asas yang digunakan pun
beraneka ragam. Tarif pajak berbeda tergantung dasar yang digunakan.
Selain itu pemerintah telah memberikan batasan segala hal yang berkaitan
dengan pajak di dalam UU perpajakan nasional yang merupakan
modernisasi dari UU pajak jaman kolonial.
DAFTAR PUSTAKA