Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TEORI AKUNTANSI

Nama Kelompok 11 :

 Ida Ayu Riana Puspita Dewi (1415351045)


 Putu Mega Puspita Dewi (1415351057)
 Putu Ayu Bella Febryanti A. (1415351080)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana

1
TUJUAN DAN MANFAAT STANDAR AKUNTANSI
Standar akuntansi dapat dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan laporan
keuangan yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang
dikeluarkan oleh badan berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Standar akuntansi
biasanya terdiri dari:
(1) deskripsi tentang masalah yang dihadapi
(2) diskusi logis atau cara memecahkan masalah
(3) terkait dengan keputusan/teori dan diajukan suatu solusi

Tujuan dan manfaat standar akuntansi diantaranya:


- Untuk keseragaman laporan keuangan.
- Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun.
- Memudahkan auditor.
- Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
- Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan
kepada masing-masing pengguna .
- Regulasi mengharuskan perusahaan dengan kriteria tertentu menyusun laporan keuangan
berdasarkan standar: UU PT, UU Pasar Modal.

LEMBAGA-LEMBAGA PENYUSUN STANDAR AKUNTANSI


a. IAI dan Sejarahnya
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah satu-satunya wadah yang mewakili profesi
akuntan Indonesia secara keseluruhan. IAI merupakan anggota International Federation of
Accountants, organisasi profesi akuntan dunia yang merepresentasikan lebih 2,5 juta akuntan
yang bernaung dalam 167 asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 127 negara. Sebagai anggota
IFAC, IAI memiliki komitmen untuk melaksanakan semua standar internasional yang ditetapkan
demi kualitas tinggi dan penguatan profesi akuntan di Indonesia. IAI juga merupakan anggota
sekali gus pendiri ASEAN Federation of Accountants (AFA). Saat ini IAI menjadi sekretariat
permanen AFA.

2
Sejarah IAI
Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi, yaitu Prof. Dr.
Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri Belanda pada tahun
1956.
Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki Siddharta,
Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem, mereka lulus pertengahan tahun 1957.
Keempat akuntan ini bersama dengan Prof. Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan
perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia saja. Alasannya, mereka tidak mungkin menjadi
anggota NIVA (Nederlands Institute Van Accountants) atau VAGA (Vereniging Academisch
Gevormde Accountants). Mereka menyadari keindonesiaannya dan berpendapat tidak mungkin
kedua lembaga itu akan memikirkan perkembangan dan pembinaan akuntan Indonesia.
Hari Kamis, 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula
Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia.
Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh semua akuntan yang ada maka diputuskan
membentuk Panitia Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia. Panitia diminta
menghubungi akuntan lainnya untuk menanyakan pendapat mereka. Dalam Panitia itu Prof.
Soemardjo duduk sebagai ketua, Go Tie Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai
bendahara sedangkan Hendra Darmawan dan Tan Tong Djoe sebagai komisaris. Surat yang
dikirimkan Panitia kepada 6 akuntan lainnya memperoleh jawaban setuju.
Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya berdiri
pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI pada pukul
19.30. Susunan pengurus pertama terdiri dari:
- Ketua: Prof. Dr. Soemardjo Tjitrosidojo
- Panitera: Drs. Mr. Go Tie Siem
- Bendahara: Drs. Sie Bing Tat (Basuki Siddharta)
- Komisaris: Dr. Tan Tong Djoe
- Komisaris: Drs. Oey Kwie Tek (Hendra Darmawan)
Keenam akuntan lainnya sebagai pendiri IAI adalah:
- Prof. Dr. Abutari
- Tio Po Tjiang

3
- Tan Eng Oen
- Tang Siu Tjhan
- Liem Kwie Liang
- The Tik Him

Konsep Anggaran Dasar IAI yang pertama diselesaikan pada 15 Mei 1958 dan naskah
finalnya selesai pada 19 Oktober 1958. Menteri Kehakiman mengesahkannya pada 11 Februari
1959. Namun demikian, tanggal pendirian IAI ditetapkan pada 23 Desember 1957. Ketika itu,
tujuan IAI adalah: 1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu
pendidikan akuntan. 2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.
Sejak pendiriannya 49 tahun lalu, kini IAI telah mengalami perkembangan yang sangat
luas. Hal ini merupakan perkembangan yang wajar karena profesi akuntan tidak dapat dipisahkan
dari dunia usaha yang mengalami perkembangan pesat. Salah satu bentuk perkembangan tersebut
adalah meluasnya orientasi kegiatan profesi, tidak lagi semata-mata di bidang pendidikan
akuntansi dan mutu pekerjaan akuntan, tetapi juga upaya-upaya untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat dan peran dalam perumusan kebijakan publik.

b. FASB dan Sejarahnya


FASB atau Financial Accounting Standards Boards adalah badan atau lembaga non profit
yang bertujuan untuk menetapkan atau membuat suatu system prinsip akuntansi yang bisa
diterima secara umum (khususnya di Amerika Serikat). FASB merupakan bagian dari struktur
independen atas semua organisasi bisnis dan profesi. Dimana FASB merupakan organisasi
independen yang beranggotakan tujuh orang dan bekerja penuh di badan ini.
Fungsi dari FASB adalah untuk untuk menetapkan standar akuntansi keuangan yang
mengatur penyusunan laporan keuangan oleh entitas nonpemerintah secara kredibel, akurat dan
sesuai standar penyajian laporan keuangan. Misi FASB adalah untuk membangun dan
meningkatkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang mendorong pelaporan keuangan
oleh badan non-pemerintah serta mampu menyediakan informasi bagi investor dan pengguna
lain dari laporan keuangan untuk pengambilan keputusan.

4
Sejarah FASB

FASB sendiri terbentuk pada tahun 1973 yang menggantikan fungsi CAP dan APB
(Accounting Principle Board) pada AICPA atau American Institute of Certified Public
Accountants. Dalam menyusun standar, FASB menggunakan pendekatan yang berbeda dari
lembaga yang sebelumnya. Sejak berdiri FASB telah mengadopsi pendekatan deduktif dan kuasi
polotis untuk merumuskan prinsip- prinsip akuntansi.
Struktur FASB mengalami perubahan pada tahun 1977 dan modifikasi perubahan ini
sebagai hasil rekomendasi dari Structure Committee of the Financial Accounting Foundation
(FAF) yang terdiri dari 6 organisasi sponsor.
FASB telah menjadi badan yang sangat produktif dengan menerbitkan lebih dari 135
sebagai tambahan 8 SFAC yang diterbitkan antara tahun 1978 – 2010. Eksistensi FASB sebagai
lembaga pengatur standar akuntansi mendapatkan kontrol dari beberapa organisasi yang
aktivitasnya seperti membatasi kekuasaan legislatif FASB. Adapun organisasi tersebut yaitu
Accounting Standar Executive Commite (AcSEC), Emerging Issues Task Force (EITF),
Government Accounting Standard Board (GASB).

c. IASB dan Sejarahnya


IASB adalah sebuah lembaga pembuat standar akuntansi untuk negara-negara di kawasan
Eropa. Standar yang dibuat oleh IASB, saat itu (sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia
bisnis di Indonesia. Hal ini karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai
patokan perkembangan bisnis dunia. Pada tahun 1994, IAI baru memulai dan berkomitmen untuk
mengikuti IASB dan melakukan perubahan-perubahan secara perlahan dan bertahap ke dalam
PSAK.

Sejarah IASB
Tahun 2001 IASC digantikan dengan IASB ( International Accounting Standard Board).
Agreement and Contitution IASB memberikan IASB otoritas untuk menyebarluaskan standar
penyajian laporan keuanagan yang telah diaudit oleh setiap organisasi bisnis dan mengendalikan
penerimaan standar di seluruh dunia. Penyelarasan berbagai perbedaan antara standar nasional

5
diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan tingkat komparatif laporan keuangan asing untuk
dapat meningkatkan ketepatan dalam pengambilan keputusan. Tujuan IASB adalah merumuskan
dan menerbitkan standar akuntansi yang dapat dipatuhi dalam penyajian laporan keuangan dan
untuk mengendalikan penerimaan dan ketaatan standar di seluruh dunia. Anggota IASB setuju
untuk mendukung dan bekerja keras untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan standar, auditor menegakkan standar, dan untuk persuasi kepada pemerintah,
bursa, dan lembaga lainnya untuk mendukung standar ini.

TAHAPAN PROSES PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI


Proses penyusunan standar akuntansi yang baik harus memiliki lima tahapan:
1. Design – aspek khusus akuntansi tertentu diidentifikasi dan diteliti dan exposure draft
disiapkan
2. Approval– draft tersebut direview dan jika layak akan disetujui sebagai standar.
3. Education – penjelasan kepada penyusun dan pemakai laporan keuangan tentang pengaruh
dan implementasi standar yang baru
4. Implementation – ketentuan dalam standar terebut diaplikasikan dalam perusahaan.
5. Enforcement – pengawasan dan pemberian sanksi bagi yang tidak menerapkan.

Biasanya proses penetapan standar dilakukan melalui proses terbuka (due process). FASB
sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah dari masalah yang muncul di catat dalam agendanya.
2. Penunjukkan group yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan bisnis.
3. Discussion Memrorandum (DM) di sebarkan kepublik untuk dievaluasi selama satu periode
paling lambat 60 hari.
4. Dengan pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai alternatif
yang diajukan FASB
5. Atas berbagai komnentar yang diterima, FASB mengeluarkan “exposure draft” (ED)
mengenai standar akuntansi yang diajukan. ED menentukan posisi yang pasti dari FASB
tentang masalah yang dibahas.
6. ED disebar luaskan ke masyarakat untuk dievaluasi paling lambat 30 hari

6
7. Dengan pendapat untuk membahas kelemahan dan kebaikan berbagai alternatif yang
diajukan FASB

8. Atas dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah sebagai
berikut:
a) mengadopsi standar tersebut sebagai pernyataan resmi
b) mengajukan revisi terhadap standar yang diusulkan melalui prosedur “due process”.
c) menunda pengeluaran standar dan menyimpan masalah dalan agenda
d) tidak mengeluarkan standar dan menghapus isu dari agenda

Pendekatan penentuan standar


Dua pendekatan yang dapat digunakan dalam penentuan standar akuntansi adalah:
1. Pendekatan pasar bebas
Pendekatan ini dilandasi asumsi bahwa informasi akuntansi merupakan komoditi ekonomi
serupa dengan barang atau jasa yang lain. Sehingga informasi akuntansi akan dipengaruhi
kekuatan permintaan dan penawaran. Pasar dipandang sebagai mekanisme yang ideal untuk
menentukan jenis informasi yang harus diungkapkan dan kelompok penerima informasi.
Dengan demikian standar akuntansi menentukan informasi yang dihasilkan dan siapa akan
menerima informasi.
2. Pendekatan regulasi
Pendukung pendekatan ini berkeyakinan bahwa kegagalan pasar dapat dilihat pada faktor
berikut ini:
a) Teori regulasi
Adanya krisis penentuan standar mendorong munculnya kebijakan regulasi akuntansi.
Oleh karena itu permintaan terhadapat kebijakan atau standar semacam itu didorong
oleh krisis yang muncul, dan pihak penentu standar menanggapi dengan cara
menyediakan kebijakan tersebut. Hubungan antara permintaan dan penawaran
mengarah pada suatu keseimbangan. Dalam proses regulasi yang dinamis, terdapat
proses penyesuaian yang berlangsung terus menerus terhadap standar sesuai permintaan
dan penawaran.

7
Ada dua teori regulasi dalam industri, yaitu:
1) Teori kepentingan publik (public interest theory)
Teori kepentingan publik berpandangan bahwa regulasi diperlukan sebagai
tanggapan atas permintaan publik terhadap perbaikan praktik pasar yang tidak
efisien dan tidak adil.
2) Teori kepentingan kelompok (interest group theory).
Teori kepentingan keompok berpandangan bahwa regulasi disediakan sebagai
tanggapan atas permintaan kelompok tertentu untuk memaksimumkan pendapatan
mereka. Dalam teori kepentingan kelompok memiliki dua versi, yaitu teori elit
politik dan teori ekonomi regulasi.

Penetapan standar akuntansi melibatkan gabungan kelompok sektor swasta yang meliputi
profesi akuntansi, pengguna dan penyusun laporan keuangan, para karyawan dan kelompok
publik yang meliputi badan-badan seperti otoritas pajak, kementrian yang bertanggungjawab atas
hukum komersial dan komisi pasar modal. Bursa efek yang merupakan sektor swasta atau publik
(tergantung negaranya) juga mempengaruhi proses tersebut. Di negara-negara hukum umum,
sektor swasta lebih berpengaruh dan profesi auditing cenderung untuk dapat mengatur sendiri
dan lebih dapat melakukan pertimbangan atas atestasi terhadap penyajian wajar laporan
keuangan. Di negara-negara hukum kode, sektor publik lebih berpengaruh dan profesi akuntansi
cenderung untuk lebih diatur oleh negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi
berbeda-beda di seluruh dunia.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://indahwulan776.wordpress.com/materi-kuliah/standar-akuntansi/

http://onesnite.blogspot.co.id/2013/05/harmonisasi-akuntansi-internasional.html

http://blognyavita.blogspot.co.id/2012/05/organisasi-pembentuk-standar-akuntansi.html

IAI: Standar Akuntansi Keuangan

FSAB: Rules of Procedures 2012

Anda mungkin juga menyukai