1
umum, sedangkan akuntansi kepatuhan hukum umumnya ditemukan di negara-
negara hukum kode. Perbedaan ini terlihat dalam proses penetapan standar, di
mana sector swasta lebih berpengaruh di negara-negara hukum dengan penyajian
wajar, sedangkan sektor publik lebih berpengaruh di negara hukum kode dengan
kepatuhan hukum.
Standar akuntansi saat ini umumnya di susun oleh lembaga resmi yang
diakui pemerintah, profesi dan umum. Jika di Indonesia yang berwenang
2
menyusun ini adalah Komite Standar Akuntansi Keuangan yang berada di bawah
naungan IAI ( Ikatan Akuntansi Indonesia ). Komite Standar Akuntansi
menyerahkan hasil kerjanya kepada Komite pensahan Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia dan akhirnya akan diteapkan dan disahkan dalam Kongres
IAI. Sedangkan di USA sekarang lembaga yang berwenang mengesahkan standar
akuntansi ( standar boadr boy ) adalah Financial Accounting Standard Board
(FASB ).
Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi,
yaitu Prof. Dr. Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di
negeri Belanda pada tahun 1956. Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan
dalam negeri adalah Basuki Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan
Go Tie Siem, mereka lulus pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini
bersama dengan Prof. Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan
akuntan untuk bangsa Indonesia saja. Alasannya, mereka tidak mungkin menjadi
anggota NIVA (Nederlands Institute Van Accountants) atau VAGA (Vereniging
Academisch Gevormde Accountants). Mereka menyadari keindonesiaannya dan
berpendapat tidak mungkin kedua lembaga itu akan memikirkan perkembangan
dan pembinaan akuntan Indonesia.
3
Indonesia (IAI) akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan
ketiga yang diadakan di aula UI pada pukul 19.30.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan
yang juga merupakan badan yang menyusun standar akuntansi keuangan di
Indonesia. Pengembangan standar akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada
tahun 1957 hingga kini pengembangan standar akuntansi ini dilakukan secara
terus-menerus, pada tahun 1973 terbentuk Panitia Penghimpun Bahan-bahan dan
Struktur GAAP dan GAAS. Sejak IAI berdiri telah dihasilkan tiga standar
akuntansi keuangan sebagai berikut.
1. Pada tahun 1973 untuk pertama kali IAI menerbitkan suatu
buku Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Penerbitan ini dipicu oleh
diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973.
2. Pada tahun 1984 buku PrinsipAkuntansi Indonesia 1984 yang
menggantikan PAI 1973 diterbitkan. Komite PAI melakukan revisi secara
mendasar terhadap PAI 1973.
3. Pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total PAI 1984 dan sejak
itu mengeluarkan serial standar keuangan yang diberi nama Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994.
Pengernbangan standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka mengikuti dan
mengantisipasi perkembangan internasional. Banyak standar yang
dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan standar akuntansi internasional
yang dikeluarkan oleh IASC.
4
celah perbedaan - perbedaan yang ada serta ketidak konsistenan yang terjadi
dalam praktik akuntansi saat itu. Namun, APB dianggap kurang produktif dan
gagal bertindak cepat dalam menangani kasus - kasus penyimpangan akuntansi.
APB dibubarkan dan digantikan oleh FASB, AICPA membentuk
Accounting Standars Executive Comitte sebagai komite yang berwenang
berbicara atas nama AICPA di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan.
Berbagai ketetapan yang dihasilkan oleh komite ini adalah Pedoman Audit dan
Akuntansi Industri, Statement of Position ( SOP ), dan Buletin Praktik Pedoman
Audit dan Akuntansi Industri mengikhtisarkan praktik - praktik akuntansi dari
industri tertentu dan menyediakan pedoman ( arahan ) khusus menyangkut
masalah - masalah yang tidak ditangani. SOP menyediakan pedoman atas topik -
topik pelaporan keuangan sampai FASB menetapkan standar - standar topik
tersebut.
FASB adalah organisasi pada sektor swasta yang bertanggung jawab
dalam pembentukkan standar akuntansi di Amerika pada saat ini. Menyadari
kebutuhan untuk reformasi APB, pemimin dalam profesi akuntansi menunjuk
Kelompok Studi Pembentukkan Prinsip Akuntansi untuk membubarkan AB dan
struktur standar pengaturan baru diciptakan. FASB menggantikan APB didirikan
pada tahun 1973, yang anggotanya berasal dari berbagai latar belakang ( audit,
akuntansi korporasi, jasa keuangan, dan akademisi ). Fungsi utamanya adalah
mempelajari masalah akuntansi terkini dan menetapkan standar akuntansi. FSAB
menerbitkan Statement of Financial Accounting Concepts yang memberikan
kerangka kerja konseptua; yang memungkinkan untuk dikembangkannya standar
akuntansi khusus.
Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh FASB dipandang
sebagai prinsip - prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dalam menetapkan
standar akuntansi keuangan, FASB harus tanggap terhadap kebutuhan dari
seluruh komunitas dan menetapkan secara transparan di depan publik yang
dilakukan dengan memberikan kesempatan yang seluas - luasnya secara adil
kepada semua komunitas terkait untuk mengungkapkan pendapat sebelum standar
yang baru diterbitkan dan diberlakukan. Standar tersebut penting untuk fungsi
5
efisien dari ekonomi karena keputusan tentang alokasi sumber daya sangat
bergantung pada kredibel, ringkas, dan informasi keuangan yang dimengerti.
Sekitar tahun 2008, FASB mengeluarkan Standar Akuntansi FASB
Kodfikasi yang menata ulang ribuan GAAP pernyataan Amerika ke sekitar 90
topik akuntansi.
6
process) yang dilakukan dalam penyusunan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP) oleh KSAP. Due process meliputi tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1. Identifikasi Topik untuk Dikembangkan menjadi Standar
Tahap ini merupakan proses pengidentifikasian topik-topik akuntansi
dan pelaporan keuangan yang memerlukan pengaturan dalam bentuk
pernyataan standar akuntansi pemerintahan.
2. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP
KSAP dapat membentuk pokja yang bertugas membahas topik-topik
yang telah disetujui. Keanggotaan Pokja ini berasal dari berbagai instansi
yang kompeten di bidangnya.
3. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
Untuk pembahasan suatu topik, Pokja melakukan riset terbatas
terhadap literatur-literatur, standar akuntansi yang berlaku di berbagai
negara, praktik-praktik akuntansi yang sehat (best practices), peraturan-
peraturan dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan topik yang
akan dibahas.
4. Penulisan Draf SAP oleh Kelompok Kerja
Berdasarkan hasil riset terbatas dan acuan lainnya, Pokja menyusun
draf SAP. Draf yang telah selesai disusun selanjutnya dibahas oleh Pokja.
5. Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
Pembahasan diutamakan pada substansi dan implikasi penerapan
standar. Dengan pendekatan ini diharapkan draf tersebut menjadi standar
akuntansi yang berkualitas.
6. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
Komite Kerja berkonsultasi dengan Komite Konsultatif untuk
pengambilan keputusan peluncuran draf publikasian SAP.
7. Peluncuran Draf SAP (Exposure Draft)
KSAP melakukan peluncuran draf SAP dengan mengirimkan draf
SAP kepada stakeholders, antara lain masyarakat, legislatif, lembaga
pemeriksa, dan instansi terkait lainnya untuk memperoleh tanggapan.
7
8. Dengar Pendapat Publik Terbatas (Limited Public Hearing) dan
Dengar Pendapat Publik (Public Hearings)
Dengar pendapat publik terbatas dilakukan dengan mengundang
pihak-pihak dari kalangan akademisi, praktisi, pemerhati akuntansi
pemerintahan, dan masyarakat yang berkepentingan terhadap SAP untuk
memperoleh tanggapan dan masukan dalam rangka penyempurnaan draf
publikasian.
Dengar pendapat publik merupakan proses dengar pendapat dengan
masyarakat yang berkepentingan terhadap SAP. Tahapan ini dimaksudkan
untuk meminta tanggapan masyarakat terhadap draf SAP.
9. Pembahasan Tanggapan dan Masukan terhadap Draf SAP
KSAP melakukan pembahasan atas tanggapan/masukan yang
diperoleh dari dengar pendapat terbatas, dengar pendapat publik dan
masukan lainnya dari berbagai pihak untuk menyempurnakan draf SAP.
10. Finalisasi Standar
Dalam rangka finalisasi draf SAP, KSAP memperhatikan
pertimbangan dari BPK. Disamping itu, tahap ini merupakan tahap akhir
penyempurnaan substansi, konsistensi, koherensi maupun bahasa.
Finalisasi setiap PSAP ditandai dengan penandatanganan draf PSAP oleh
seluruh anggota KSAP.
Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan dalam penentuan standar
akuntansi adalah:
1. Pendekatan pasar bebas
Pendekatan ini dilandasi asumsi bahwa informasi akuntansi
merupakan komiditi ekonomi serupa dengan barang atau jasa yang
lain.Sehingga informasi akuntansi akan dipengaruhi kekuatan permintaan
dan penawaran. Pasar dipandang sebagai mekanisme yang ideal untuk
menentukan jenis informasi yang harus diungkapkan dan kelompok
penerima informasi. Dengan demikian standar akuntansi menentukan
informasi yang dihasilkan dan siapa akan menerima informasi.
8
2. Pendekatan regulasi
a) Teori regulasi
9
DAFTAR PUSTAKA
http://fathir32.wordpress.com/2011/05/14/perkembangan-standar-akuntansi-
keuanganjurnal-ifrs-indonesia-menuju-international-financial-reporting-standards/
(Di akses tanggal 3 Oktober 2017)
10