Anda di halaman 1dari 21

STANDAR AKUNTANSI

SERTA PENYAJIANNYA
Agenda

PENGERTIAN DAN SUMBER STANDAR


AKUNTANSI

HUBUNGAN STANDAR AKUNTANSI DENGAN


PERANGKAT PERATURAN LAINNYA

PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI DI


INDONESIA
Standar Akuntansi Keuangan

Pernyataan standar akuntansi keuangan merupakan aturan dan


pedoman bagi manajemen dalam menyusun laporan keuangan.
Dengan adanya Standar Akuntansi yang baik, laporan keuangan
menjadi lebih berguna, dapat diperbandingkan, tidak menyesatkan
dan dapat menciptakan transparansi bagi perusahaan.

Menurut Financial Accounting Standard


Board (FASB) medefinisikan Standar Akuntansi sebagai berikut:
“Standar Akuntansi adalah metode yang seragam untuk
menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai
perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih
mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi,
kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima
umum.”
Standar Akuntansi Keuangan

Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur


yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi
(Standard Setting Body) pada saat tertentu. Standar ini
merupakan consensus pada kala itu tentang pencatatan
sumber-sumber ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya, dan
perubahannya dalam bentuk laporan keuangan. Dalam standar
ini dijelaskan transaksi apa yang harus dicatat; bagaimana
mencatatnya, dan bagaimana mengungkapkannya dalam
laporan keuangan yang akan disajikan.
Standar Akuntansi Keuangan

Standar akuntansi ini merupakan masalah penting dalam profesi


dan semua pemakai laporan yang memiliki kepentingan
terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar
akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada semua pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi
ini akan terus-menerus berubah dan berkembang sesuai
perkembangan dan tuntutan masyarakat.
Belkaoui(1985) mengemukakan alasan pentingnya
standar akuntansi yang relevan sebagai berikut:

• Dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, prestasi, dan


kegiatan perusahaan. Informasi yang disusun berdasarkan standar
akuntansi yang lazim diharapkan mempunyai sifat jelas, konsisten,
terpercaya, dan dapat diperbandingkan.

• Memberi pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan publik agar


mereka dapat melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen, dan
dapat mengabdikan keahliannya dan kejujurannya melalui penyusunan
laporan akuntan setelah melalui pemeriksaan akuntan.

• Memberikan data base kepada regulator tentang berbagai informasi yang


dianggap penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang
perusahaan, perencanaan dan pengaturan ekonomi, dan peningkatan
efesiensi ekonomi, dan peningkatan efesiensi ekonomi, dan tujuan-tujuan
makro lainnya.

• Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teori dan standar
akuntansi. Semakin banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak
kontroversi dan semakin bergairah untuk berdebat, berpolemik, dan
melakukan penelitian.
Standar Akuntansi

Dalam penyusunan standar akuntansi ini ada tiga


kemungkinan:

Diserahkan sepenuhnya kepada kekuatan atau mekanisme pasar;

Diserahkan kepada swasta/profesi; atau

Diserahkan kepada pemerintah.


Standar Akuntansi

Standar akuntansi saat ini umumnya disusun oleh lembaga resmi


yang diakui pemerintah, profesi, dan umum. Kalau di Indonesia
yang berwenang menyusun ini adalah Dewan Standar Akuntansi
Keuangan yang berada di bawah naungan IAI (Ikatan Akuntansi
Indonesia). Dewan Standar Akuntansi menyerahkan hasil
kerjanya kepada Komite Pensahan Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia dan akhirnya akan ditetapkan dan disahkan dalam
kongres IAI. Sementara itu, di USA sekarang lembaga yang
berwenang mensahkan standar akuntansi (standard setting body)
adalah Financial Accounting Standard Board (FASB) yang bebas
dari pengaruh profesi secara langsung. Namun, pda mulanya
standar akuntansi dilahirkan oleh AICPA. FASB mengeluarkan
Statement of Financial Accounting Standards dan Interpretation
bersama dengan Accounting Research Bulletin yang dikeluarkan
oleh AICPA.
Selengkapnya, Stevin Rubin(1984) menjelaskan
sumber GAAP dalam bentuk rumah sebagai berikut:
Sedangkan untuk Indonesia sebagai berikut:
Hubungan Standar Akuntansi dengan Perangkat
Peraturan Lainnya
Profesi Akuntansi mempunyai kaitan erat dengan FASB atau SFAS karena diatur
dalam kode etik maupun GAAP. Dalam kode etik AICPA disebutkan sebagai
berikut :

Rule 203

• ”Setiap akuntan tidak dibenarkan mengeluarkan pendapat bahwa laporan


keuangan adalah wajar sesuai dengan GAAP jika laporan tersebut tidak
sesuai dengan FASB Statement & Interpretation, atau APB Opinion, atau
ARS Bulletin, kecuali jika akuntan yang bersangkutan dapat menunjukkan
bahwa dengan menggunakannya dapat menimbulkan salah pengertian.”

Rule
204
• ”Akuntan harus menjelaskan alasan untuk tidak menggunakan
pedoman FASB yang berkaitan dengan pengungkapan informasi di luar
laporan keuangan yang dipublisir seperti seperti data tambahan untuk
menyesuaikan pengaruh inflasi dalam laporan keuangan.”
Hubungan Standar Akuntansi dengan
Perangkat Peraturan Lainnya

Hubungan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dengan Norma


Pemeriksaan Akuntansi (Pernyataan Standar Auditing) disebutkan dalam
norma pelaporan yang pertama dengan bunyi sebagai berikut:
”Laporan akuntan harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan Standar Prinsip Akuntansi Keuangan Indonesia.”

Dalam nada yang sama, GAAP yang berlaku di USA menjelaskan


hubungan yang erat itu sebagai berikut:
“The report shall state whether the financial statement are presented in
accordance with general accepted principle of accounting”
Standar akuntansi (GAAP) diperlukan untuk
lembaga sebagai berikut:

GAAP untuk lembaga pemerintah.

GAAP untuk organisasi sosial yang tidak bertujuan


untuk mencari laba (nirlaba).
GAAP untuk perusahaan komersil.
Pernyusunan standar akuntansi (GAAP) ini adalah wewenang
dari Financial Accounting Foundation (FAF) yang mempunyai
dua dewan sebagai berikut :

Financial Accounting Standard Board


Governmental Accounting Standard (FASB) yang didirikan tahun 1973
Board (GASB) yang didirikan tahun yang merupakan kelanjutan dari
1984 sebagai lanjutan dari National Accounting Principal Board. Dewan
Council on Governmental Accounting. inilah yang menyusun dan
Dewan ini menyusun standar akuntansi mengeluarkan standar akuntansi
untuk lembaga pemerintah dalam bentuk FASB Statements &
Intrepretation.
Standar Akuntansi

Ikatan Akuntan Indonesia adalah organisasi profesi akuntan yang juga


merupakan badan yang menyusun standar akuntansi keuangan di
Indonesia. Organisasi profesi ini terus berusaha menaggapi
perkembangan akuntansi keuangan baik di tingkat nasional, regional
maupu global, khususnya yang mempengaruhi dunia usaha dan profesi
akuntansi sendiri. Perkembangan standar akuntansi keuangan sejak
berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini terus dilakukan secara terus
menerus. Pada tahun 1973 terbentuk Panitia Penghimpun Bahan-Bahan
dan Struktur GAAP dan GAAS. Dan pada tahun 1974 dibentuk Komite
Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang bertugas menyusun
standar keuangan. Komite PAI telah bertugas selama 4 periode
kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan susunan
personel yang terus diperbaharui. Pada kepengurusan IAI tahun 1994-
1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komiter Standar Akuntansi
Keuangan (Komite SAK), kemudian pada kongres VIII, tanggal 23-24
September 1998 di jakarta, Komite SAK diubah menjadi dewan Standar
Akuntansi Keuangan untuk masa bakti 1998-2000 dan diberikan otonomi
untuk menyusun dan mengesahkan PSAK.
Penyusunan Standar Akuntansi
di Indonesia
Sejak IAI berdiri telah dihasilkan 3 standar akuntansi keuangan sebagai berikut :

Pada tahun 1973 untuk pertama kali IAI menerbitkan suatu buku Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI) yang sebagian besar merupakan terjemahan
buku Paul Grady, penerbitan ini dipicu oleh diaktifkannya pasar modal di
Indonesia pada tahun 1973.

Pada tahun 1984 buku Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 yang


menggantikan PAI 1973 diterbitkan. Komite PAI melakukan revisi
secara mendasar terhadap PAI 1973.

Pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total PAI 1984 dan
sejak itu mengeluarkan standar keuangan yang diberi nama Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994.
Pengembangan standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan dunia usaha dan profesi akuntansi dalam
rangka mengikuti dan mengantisipasi perkembanga internasional.
Banyak standar yang dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan
standar akuntansi internasional yang dikeluarkan oleh IASC.
Kesimpulan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman


dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya
mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang
dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan
kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu
lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dengan kata
lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku
petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal
yang ada hubungannya dengan akuntansi. Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang sudah disusun
dan disahkan oleh lembaga resmi (standard setting body) pada saat
tertentu.
Kesimpulan

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan


Akuntan Indonesia selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku dan
memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal
praktek terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah
informasi yang akurat sehubungan data ekonomi.
Dari keseluruhan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk
dari prosedur akuntansi yang berisi peraturan tentang perlakuan,
pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang disusun
oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung
dan telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau
institut resmi, sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap
perusahasan dalam membuat laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed Riahi, 2006. Teori Akuntansi, Buku 1, Edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta.

Sofyan, Syafri Harahap, 2001. Teori Akuntansi, Cetakan Ke-3, Penerbit RajaGrafindo Persada,
PT., Jakarta.

Tuanakotta, Theodorus M, 2000. Teori Akuntansi, Buku Satu, Penerbit Universitas Indonesia,
Lembaga, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.

Rindu, Rika Gamayanti. 2009 “Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia


Menuju Internet Financial Reporting Standards”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 14 No.2

Ezra, Paula Mentu & Julie, J Sondakh. 2016. “Penyajian Laporan Keuangan Daerah Sesuai
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Pada
Dinas Pendapatan Daerah dan Dinas Sosial Provinsi Sulut”. Jurnal EMBA. Vol. 4 No.1

Anda mungkin juga menyukai